cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Orbith : Majalah Ilmiah Pengembangan Rekayasa dan Sosial
ISSN : 18582095     EISSN : 25034847     DOI : http://dx.doi.org/10.32497/orbith
Core Subject : Science,
ORBITH Majalah Ilmiah Pengembangan Rekayasa dan Sosial adalah wadah informasi berbagai bidang ilmu berupa hasil penelitian, studi kepustakaan maupun tulisan ilmiah terkait. Terbit pertama kali tahun 2005, dengan frekuensi terbit tiga kali dalam satu tahun pada bulan Maret, Juli dan November.
Arjuna Subject : -
Articles 13 Documents
Search results for , issue " Vol 11, No 2 (2015): Juli 2015" : 13 Documents clear
APLIKASI TEKNOLOGI MICROSTRIP PADA ALAT UKUR KOEFISIEN PANTUL Subagio, Budi Basuki
Orbith Vol 11, No 2 (2015): Juli 2015
Publisher : Orbith

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Alat ukur Koefisien Pantul memanfaatkan teknologi microstrip, merupakan suatu alat ukur rasio gelombang berdiri (standing wave ratio/SWR). Perhitungan ukuran jarak, lebar strip konduktor dansemua parameter-parameter menggunakan prinsip dasar teknologi mikrostrip saluran parallel. Alat ukur ini mempunyai kemampuan untuk mengukur Koefisien Pantul pada sinyal RF dalam cakupan frekuensi antara 3,5 MHz sampai 950 MHz. Dari hasil pengujian diperoleh jarak antar konduktor 1,56 cm. Untuk memperoleh impedansi 50  maka ditentukan lebar strip konduktor masing-masing 6,3 mm, sedangkanuntuk mendeteksi sinyal yang akan diukur digunakan dioda germanium. Dari hasil pengujian alat ukur ini mempunyai kemampuan akurasi pengukuran sampai 950 MHz.
PERLINDUNGAN TERHADAP PEKERJA/BURUH MENGENAI WAKTU KERJA LEMBUR DAN UPAH WAKTU KERJA LEMBUR Yulianto, Taufiq
Orbith Vol 11, No 2 (2015): Juli 2015
Publisher : Orbith

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Upah lembur adalah upah yang diberikan ketika buruh bekerja melebihi waktu kerja yang telah diatur dalam peraturan ketenagakerjaan yaitu lebih dari 8 jam sehari untuk 5 hari kerja, dan 7 jam sehari untuk 6 hari kerja, atau jumlah akumulasi kerjanya 40 jam seminggu. Upah lembur juga diberikan ketika buruh bekerja pada waktu istirahat mingguan dan hari-hari besar yang ditetapkan pemerintah, peraturanmembatasi waktu lembur selama 3 jam per hari atau 14 jam seminggu diluar lembur yang  dilakukan pada saat istirahat mingguan atau libur resmi yang ditetapkan oleh pemerintah. Mempekerjakan lebih dari waktu kerja sedapat mungkin harus dihindarkan karena pekerja/buruh harus mempunyai waktu yang cukup untuk istirahat dan memulihkan kebugarannya. Namun, dalam hal-hal tertentu terdapat kebutuhan yang mendesak yang harus diselesaikan segera dan tidak dapat dihindari sehingga pekerja/buruh harus bekerja melebihi waktu kerja.
PERANCANGAN TATA LETAK PERALATAN PABRIK PENGISIAN LPG Setiyasa, Hery
Orbith Vol 11, No 2 (2015): Juli 2015
Publisher : Orbith

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perencanaan fasilitas merupakan rancangan dari fasilitas-fasilitas industri yang akan didirikan atau dibangun.Di dunia industri, perencanaan fasilitas dimaksudkan sebagai rencana dalam penanganan material (material handling) dan untuk menentukan peralatan dalam proses produksi, juga digunakan dalam perencanaan fasilitas secara keseluruhan. Ada dua hal pokok dalam perencanaan fasilitas yaitu, berkaitan dengan perencanaan lokasi pabrik (plant location) dan perancangan fasilitas produksi yang meliputi perancangan struktur pabrik, perancangan tata letak fasilitas dan perancangan sistem penanganan material. Secara skematis perencanaan fasilitas pabrik
PEMUTUS TENAGA SISTEM HEMBUS PADA RANGKAIAN TRANSMISI LISTRIK Juwarta, Juwarta
Orbith Vol 11, No 2 (2015): Juli 2015
Publisher : Orbith

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada umumnya lokasi sumber energi primer konvensional tidak selalu dekat dengan pusat beban sehingga pusat pembangkit tenaga listrik dibangun di lokasi yang terpisah (jauh) dari pusat beban dan penyaluran daya dilakukan melalui instalasi penyaluran (saluran transmisi gardu induk). Gardu induk merupakan suatu instalasi yang terdiri dari peralatan yang berfungsi untuk menaikkan dan menurunkantegangan sistem pengukuran, pengawasan operasi serta pengaturan pengamanan dari system tenaga listrik dan mengatur penyaluran daya ke gardu lain melalui jaringan transmisi. Di dalam suatu gardu induk terdiri dari berbagai macam peralatan tegangan tinggi, salah satu diantaranya adalah pemutus tenaga (PMT) / circuit breaker, yang merupakan saklar yang dapat digunakan untuk menghubungkan dan memutuskan arus beban dan arus gangguan. Pada jaringan transmisi sangat dibutuhkan peralatan yang disebut dengan pemutus tenaga system hembus.
PERAN PENDIDIKAN TINGGI VOKASI DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) Setyoko, Setyoko
Orbith Vol 11, No 2 (2015): Juli 2015
Publisher : Orbith

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemberlakuan MEA Desember tahun 2015 menyebabkan perdagangan bebas dikawasan Asia Tenggaramenjadi tanpa kendala. MEA merupakan wujud kesepakatan dari negara-negara untuk membentuk suatukawasan bebas perdagangan dalam rangka meningkatkan daya saing ekonomi. Saat ini pendidikan tinggiVokasi dituntut untuk dapat menghasilkan lulusan berkualitas Internasional yang dilengkapi denganketerampilan profesional, keterampilan bahasa dan keterampilan antar budaya. Perguruan tinggi vokasijuga harus mampu memberi kontribusinya mahasiswa-mahasiswi Indonesia yang berkompetensi, kritisdan solutif guna menghadapi MEA 2015. Diharapkan dengan ini mahasiswa-mahasiswi Indonesia dapatmembuat MEA 2015 bukan sebagai ancaman, melainkan sebagai peluang untuk menuju Indonesia yanglebih baik.
SISTEM MONITORING KENDALI MOTOR INDUKSI TIGA FASADENGAN VARIABLE SPEED DRIVE BERBASIS PLC DAN SCADA Badruzzaman, Yusnan
Orbith Vol 11, No 2 (2015): Juli 2015
Publisher : Orbith

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengaturan kecepatan motor induksi tiga fasa dapat dilakukan dengan berbagai cara salah satunya adalah dengan  menggunakan Variable Speed Drive yang berfungsi mengatur frekuensi sumber sehingga mendapatkan kecepatan (rpm) motor yang diinginkan. Komunikasi antara VSD, PLC dan SCADA dengan protokol MODBUS adalah sistem yang dibangun untuk dapat memonitoring kinerja dari motor induksi tiga fasa. Peralatan utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah inverter altivar 61 type ATV61HU22N4 dan PLC Twido TWDLMDA20DTK. Software yang digunakan adalah  TWIDOSUITE V2.30 dan SCADA VIJEO CITECT v. 7.2 yang berfungsi untuk melakukan kontrolling dan monitoring secara real time melalui hubungan antara PLC TWIDO dan Inverter Altivar 61. Hasil yang didapatkan adalah motor induksi tiga fasa dapat diatur kecepatannya dengan alat Variable Speed Drive (Inverter) dengan rentang pengaturan yang sangat luas mulai dari 0 – 50 Hz. PLC sebagai master kontrol berfungsi untuk melakukan kontrol secara langsung dan SCADA berfungsi sebagai pengendali Jarak jauh (remote Controller).
RANCANG BANGUN MODUL INVERTER GELOMBANG SINUS MENGGUNAKAN LPF ORDE DUA SEBAGAI PENGUBAH GELOMBANG KOTAK MENJADI SINUS Sayekti, Ilham
Orbith Vol 11, No 2 (2015): Juli 2015
Publisher : Orbith

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Modul inverter gelombang sinus adalah sebuah perangkat yang dirancang sebagai peralatan praktikum pada Laboratorium Elektronika Daya di Program Studi Teknik Elektronika Politeknik Negeri Semarang. Modul Inverter dibangun dari rangkaian Astable Multivibrator menggunakan IC 4047, rangkaian konverter gelombang kotak/pulsa ke sinus yang disusun menggunakan rangkaian dasar filter aktif dari jenis Low-pass filter (LPF) orde dua, penguat arus dan transformator dibagian akhirnya. Dari hasil pengujian, inverter menghasilkan keluaran gelombang sinus murni  dengan frekuensi dasar 50 Hz dandapat dirubah jika diperlukan, dari sumber DC berupa baterai dengan tegangan 12 Volt. Sedangkan besarnya tegangan keluaran adalah 172,8 Volt AC. Besarnya tegangan keluaran ini masih dapat ditingkatkan menjadi 220 Volt AC dengan memperbaiki kualitas transformator yang digunakan, yang sesuai dengan perhitungan jumlah lilitan trafo.
ANTENA DUAL-BAND BERBASIS METODE DUALl-SLOT Rafsyam, Yenniwarti; Suleman, Nuhung; Jonifan, Jonifan
Orbith Vol 11, No 2 (2015): Juli 2015
Publisher : Orbith

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada makalah ini dibahas perancangan antena mikrostrip dual-band menggunakan metode dual-slot. Perancangan ini dilakukan dengan memodifikasi rancangan antena mikostrip patch konvensional (MPK) yang kemudian ditambahkan dual-slot sehingga menghasilkan antena mikrostrip dual-slot(MDS). Software Advance Design System (ADS) dipergunakan untuk perancangan antena microstrip ini. Hasilsimulasi antena MPK menunjukkan bahwa antena tersebut bekerja pada frekuensi kerja 2,45 GHz yang merupakan frekuensi wireless LAN (WLAN) dengan nilai return loss (S) sebesar -18,637 dB serta memiliki bandwidth 18 MHz dan gain sebesar 5,432 dBi. Sebagai keterbaruan pada penelitian ini, antena MPK ditambahkan dual-slot sehingga menghasilkan dua buah frekuensi kerja. Karakteristrik frekuensi pertama yaitu 2,175 GHz dengan nilai return loss (S1111) sebesar -14,121 dB serta memiliki bandwidth 9 MHz dan gain sebesar 4,667 dBi. Kemudian karakteristik frekuensi kedua yaitu 2,6 GHz dengan nilai return loss (S) sebesar -17,441 dB serta memiliki bandwidth 7 MHz dan gain sebesar 1,191 dBi. Simulasi ini membuktikan bahwa penambahan dual-slot dapat menjadikan antena bekerja pada frekuensi dual-band.
PEMETAAN STRATEGIC MANAGEMENT DENGAN BALANCED SCORECARD DAN CRITICAL SUCCESS FACTOR PADA PT.A Nugroho, Bayu Aji; Wiharto, Slamet; Mustari, Dewi
Orbith Vol 11, No 2 (2015): Juli 2015
Publisher : Orbith

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tantangan besar untuk bisnis teknologi tinggi. Merger, koalisi dan pembelian adalah hal biasa ketika persaingan dan konsolidasi semakin berkembang. Perusahaan ditekan untuk memikirkan kembali teknologi dan penawaran layanannya. Untuk meningkatkan bisinis PT.A. maka diperlukan analisismajemen strategi, yang bertujuan untuk menganalisis strategi apa yang akan digunakan untuk meningkatkan pemasaran. Yang bertujuan agar PT.A. tidak kalah saing dengan perusahaan pesaingnya. Untuk memecahkan permasalahan serta pemberian rekomendasi bagi PT.A maka masalah yangditemukan akan dianalisis dengan menggunakan metode SWOT. Setelah dianalisis proses selanjutnya adalah mendefinisikan kebutuhan perusahaan melalui analisis Balanced Scorecard dan setelah itu mengindikasikan kesuksesan kinerja unit kerja organisasi, yang merupakan faktor-fator kunci dimana harus berjalan baik sehingga sasaran dapat tercapai. Penentuan Critical Success Factor (CSF) dapatmembantu untuk menajamkan sasaran dan strategi yang kemudian dapat memberikan penekanan pada aktifitas-aktifitas yang merupakan prioritas. Dalam jurnal ini, diuraikan hasil analisis berdasarkan pemetaan strategic management dengan balanced scorecard dan critical success factor.
GRAMMATICAL ERRORS DALAM PRESENTASI LISAN BAHASA INGGRIS Suroso, Iman
Orbith Vol 11, No 2 (2015): Juli 2015
Publisher : Orbith

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kesalahan dalam proses pembelajara bahasa asing bisa terjadi secara lisan atau tulis. Kesalahan secara lisan antara lain dapat dijumpai ketika pembelajar bahasa harus  melakukan presentasi lisan dengan menggunakan bahasa sasaran. Dalam sebuah penelitian tentang hal tersebut dianalisis empat (4) jenis kesalahan yaitu ommission, addition, selection dan word ordering. Kesalahan tersebut berkaitan dengan penggunaan gramatika bahasa sasaran yang disebut grammatical error. Dari empat (4) jenis kesalahan ditemukan beberapa sub jenis kesalahan. Dua (2) sub jenis kesalahan yang mencolok yaitu kesalahan dalam penggunaan (part of) verb dan article.

Page 1 of 2 | Total Record : 13