cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. aceh besar,
Aceh
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Veteriner
ISSN : 25409492     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Veteriner merupakan media elektronik yang digunakan sebagai wadah penyebaran hasil-hasil penelitian dari skripsi/tugas akhir mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala yang ditulis bersama dengan dosen pembimbingnya. Naskah/artikel yang diterbitkan telah melewati proses review oleh 2 orang reviewer dan penyunting JIMVET. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Veteriner untuk saat ini menerbitkan naskah ilmiah mahasiswa dari Program Studi Pendidikan Dokter Hewan. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Veteriner terbit dengan satu volume dan empat nomor dalam setahun (Fabruari, Mei, Agustus, dan November).
Arjuna Subject : -
Articles 296 Documents
DISTRIBUSI NYAMUK Aedes spp MENGGUNAKAN OVITRAP DI KOPELMA DARUSSALAM KECAMATAN SYIAH KUALA, BANDA ACEH (DISTRIBUTION OF Aedes spp FEAR IN KOPELMA DARUSSALAM OF SYIAH KUALA SUBDISTRICT BANDA ACEH) Aza Annisa Utami; Farida Athaillah; Muhammad Hanafiah
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 6, No 2 (2022): FEBRUARI-APRIL
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/jim vet..v6i2.8412

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi nyamuk Aedes  spp dengan menggunakan ovitrap di Kopelma Darussalam, Kecamatan Syiah Kuala  baik di dalam ruangan (indoor) maupun di luar ruangan (outdoor). Penelitian ini menggunakan metode ovitrap yang dilakukan di lima dusun di Kopelma Darussalam Kecamatan Syiah Kuala yaitu:  Dusun Sederhana, Sektor Timur, Sektor Barat, Sektor Selatan, dan Sektor Utara. Hasil penelitian memperlihatkan total rata-rata jumlah telur nyamuk Aedes spp pada indoor dan outdoor di kelima dusun  tidak memperlihatkan perberbedaan yang nyata (P0,05). Tetapi  pada pengamatan terhadap rata-rata larva Aedes agypti pada indoor dan outdoor memperlihatkan perbedaan yang  nyata (P0,05). Sedangkan hasil pengamatan pada larva Aedes albopictus pada indoor dan outdoor juga tidak memperlihatkan perbedaan yang  nyata (P0,05). ABSTRACT            This study aims to determine distribution of Aedes spp using ovitrap in Kopelma Darussalam area, Syiah Kuala subdistrict both indoor (indoor) and outdoor (outdoor). The study was conducted in five sub-village in Kopelma Darussalam, Syiah Kuala district : Dusun Sederhana, Sektor Timur, Sektor Barat, Sektor Selatan, and Sektor Utara by using ovitrap method. The result showed that the total of  Aedes spp mosquito eggs on indoor and outdoor in the five hamlets did not show a significant difference (P 0.05). But on observation of mean Aedes aegypti larvae on indoor and outdoor spaces showed significant difference (P 0,05). While, observations on Aedes albopictus larvae in both indoor and outdoor spaces did not showed significant differences (P 0.05).
PENYIMPANGAN BOBOT BADAN SAPI ACEH JANTAN MENGGUNAKAN RUMUS LAMBOURNE TERHADAP BOBOT BADAN AKTUAL Utari Desya; M Hasan; Gholib Gholib; Nellita Mutia; Muhammad Hambal; Fadli A. Gani; Dian Masyitha
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 6, No 2 (2022): FEBRUARI-APRIL
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/jim vet..v6i2.10748

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase penyimpangan  bobot badan sapi aceh jantan yang diukur menggunakan rumus Lambourne dibandingkan dengan bobot aktual. Sampel yang digunakan yaitu 50 ekor sapi aceh jantan berumur 2-2,5 tahun di BPTU-HPT Indrapuri. Parameter yang diamati yaitu Panjang Badan (PB), Lingkar Dada (LD), dan Bobot Badan (BB). Pengukuran PB dilakukan dengan cara mengukur jarak antara ujung samping tulang bahu (tuberculum humeralis lateralis) sampai dengan ujung tulang duduk (tuberculum ischiadium) menggunakan tongkat ukur. Pengukuran LD dilakukan dengan melingkari rongga dada di belakang sendi tulang bahu (os scapula) menggunakan pita ukur. Pengukuran BB dilakukan dengan dua cara yaitu menggunakan timbangan ternak digital (BB) dan menggunakan rumus Lambourne. Besar persentase penyimpangan BB sapi aceh jantan menggunakan rumus Lambourne terhadap bobot badan aktual adalah 3,41% dan didapatkan persamaan regresi Y = -350,30 + 2,27x1 + 2,06x2.ABSTRACTThe aim of this study was to investigate the percentage of deviation of body weight estimation using a Lambourne formula had compared with real body weight in aceh bull. Samples of this study were 50 aceh bulls 2-2.5 years old in BPTU-HPT Indrapuri. Observed parameters were body length, chest circumference, and body weight. Body length was measured from the side of the shoulder bone (tuberculum humeralis lateralis) until sitting bone (tuberculum ischiadium) using measuring stick. Chest circumference was measured from the chest cavity behind the shoulder bone joint (os scapula) using a measurement tape. Measurement of body weight was carried out in two ways, first it was known from digital cattle scales (real body weight) and second it was calculated using a Lambourne formula. The percentage of deviation of body weight estimation using Lambourne formula had compared with aceh bull’s real body weight was 3.41% and the regression formula was Y = -350.30 + 2.27x1 + 2.06x2.
KADAR LEMAK IKAN KAKAP PUTIH (Lates calcarifer) SEGAR DAN KUKUS Winafri Itma Ana; Rastina Rastina; Cut Dahlia Iskandar; Muhammad Isa; Razali Daud; Muhammad Hanafiah
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 6, No 3 (2022): MEI-JULI
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/jim vet..v6i3.19400

Abstract

Ikan kakap putih merupakan bahan pangan yang sangat dibutuhkan manusia karena mengandung asam amino esensial seperti lisin, metionin dan histidin. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kadar lemak ikan kakap putih (Lates calcarifer) segar dan kukus. Penelitian ini menggunakan sampel ikan kakap segar yang dibagi menjadi 2 kelompok perlakuan yaitu segar dan dikukus. Uji Laboratorium yang dilakukan adalah menghitung jumlah kadar lemak menggunakan metode Soxhlet. Hasil penelitian dianalisa menggunakan independent sampel T tes, analisa statistik menunjukkan perbedaan nyata antara kadar lemak ikan kakap putih segar dengan ikan kakap putih kukus. Berdasarkan penelitian ini lemak yang terkandung dalam ikan kakap putih yang kukus adalah 1,27 ± 0,09 dan segar 1,78 ± 0,08. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kadar lemak ikan kakap putih segar lebih tinggi daripada kadar lemak ikan kakap kukus.Kata kunci: Ikan kakap putih, kadar lemak, soxhlet
Pemeriksaan Jumlah Cemaran Staphylococcus Aureus Pada Susu Kambing Peranakan Etawa (Pe) Di Peternakan Adoe A Aceh Besar (Examination Of the Amount Of Staphylococcus aureus Contamination in Etawa Crossbreed Goat Milk) Ahmad Azhari Nopiosi; Teuku Reza Ferasyi; Ismail Ismail; Mahdi Abrar; Hamny Hamny; Rastina Rastina; Fakhrurrazi Fakhrurrazi
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 6, No 3 (2022): MEI-JULI
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/jim vet..v6i3.19453

Abstract

ABSTRAKSusu memiliki sumber gizi yang paling sempurna. Nilai gizinya yang lengkap menyebabkan susu dapat menjadi media yang sangat baik bagi mikroorganisme untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah cemaran Staphylococcus aureus pada susu kambing peranakan etawa (PE) di peternakan Adoe A Kabupaten Aceh Besar. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kesmavet Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala, Darussalam Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan 10 sampel susu kambing peranakan etawa. Pengambilan sampel dilakukan secara acak dan diencerkan dengan pengenceran desimal dari 101 sampai 106. Selanjutnya dilakukan penghitungan jumlah koloni dengan menggunakan Total Plate Count (TPC) untuk mengetahui jumlah cemaran Staphylococcus aureus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 30% sampel tercemar Staphylocoucus aureus. Nilai TPC tertinggi diperoleh dari sampel susu K3 yaitu 3,0 x 102 cfu/ml, dan nilai TPC terendah diperoleh dari sampel susu K1 yaitu 1,6 x 102 cfu/ml. Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai TPC yang ditemukan melebihi batas standar SNI untuk bakteri Staphylocoucus aureus pada susu yaitu 1 x 102 cfu/ml.ABSTRACTMilk has the most perfect source of nutrition its complete nutritional value causes milk to be an excellent for microorganisms for growth and development. This study aims to determine the amount of Staphylococcus aureus contamination in Etawa crossbreed’s milk on Adoe A farms in Aceh Besar Regency. This study was carried out at the Veterinary Public Health Laboratory, Faculty of Veterinary Medicine, Syiah Kuala University, Banda Aceh. This study use 10 samples of Etawa Crossbreed’s milk. Sampling was carried out randomly and diluted with a decimal dilution from 101 to 106. Furthermore, the number of colonies was counted using the Total Plate Count (TPC) to determine the amount of staphylococcus aureus contamination. The results of this study showed that 30% of the samples were contaminated with Staphylocoucus aureus. The highest TPC value was obtained from the K3 milk sample, which was 3.0 x 102 cfu/ml, and the lowest TPC value was obtained from the K1 milk sample, which was 1.6 x 102 cfu/ml. So it can be concluded that the TPC value found exceeds the SNI standard limit for Staphylocoucus aureus bacteria in milk, which is 1 x 102 cfu/ml. 
IDENTIFIKASI ENDOPARASIT PADA IKAN BANDENG (Chanos chanos) DI TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) PASAR PEUNAYONG KOTA BANDA ACEH Muttaqien Muttaqien; Winaruddin Winaruddin; Farida Athaillah; Lian Varis Riandi; Rastina Rastina
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 6, No 3 (2022): MEI-JULI
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/jim vet..v6i3.19454

Abstract

Milkfish merupakan ikan yang mampu mentolelir perubahan sanilitas yang cukup luas atau biasa disebut dengan euryhalin. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi endoparasit pada Ikan bandeng di TPI Pasar Peunayong Kota Banda Aceh dengan pengambilan sampel secara acak, sedangkan pemeriksaan sampel dilakukan di laboratorium FKH Unsyiah. Dari 30 sampel ikan bandeng yang digunakan terdapat 2 jenis endoparasit pada ikan tersebut yaitu Anisakis sp dan Radhinorhynchus laterospinosis. Terdapat 15 ekor (50%) sampel yang terinfeksi Anisakis sp dan 3 ekor sampel (10%) yang terinfeksi Rhadinorhynchus laterospinosis. Dapat disimpulkan bahwa ikan yang di ambil di TPI Pasar Peunayong Kota Banda Aceh terinfeksi endoparasit Anisakis sp dan Rhadinorhynchus laterosinosis terdapat pada usus dan eshopagus. Kata kunci: Endoparasit, Anisakis sp, Rhadinorhynchus laterosinosis.
PENGARUH PENAMBAHAN PERASAN AIR JERUK PURUT (Citrus hystrix) PADA PROSES PEMBUATAN TELUR ASIN TERHADAP JUMLAH TOTAL BAKTERI Riski Ayu Maulida; Azhari Azhari; Rastina Rastina; Siti Rani Ayuti; Fakhrurrazi Fakhrurrazi; M Daud AK; T Armansyah TR
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 6, No 3 (2022): MEI-JULI
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/jim vet..v6i3.18942

Abstract

ABSTRAK          Telur itik merupakan salah satu produk hasil pengawetan telur dengan cara pengasinan. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh penambahan air perasan jeruk purut (Citrus hystrix) pada proses pembuatan telur asin terhadap jumlah total cemaran bakteri. Metode penelitian yang digunakan adalah metode rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri atas 4 perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah penambahan larutan perasan jeruk purut dengan konsentrasi 0%, 10%, 20% dan 30% ke dalam media adonan pengasinan telur itik. Pengamatan jumlah total bakteri dilakukan setelah proses pengasinan telur dilakukan yaitu setelah 14 hari masa penyimpanan telur. Pengamatan jumlah total bakteri dilakukan dengan  metode Total Plate Count (TPC) menggunakan media Plate count agar (PCA).  Data jumlah bakteri yang diperoleh di analisis secara statistik menggunakan Analysis Of Variance (ANOVA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan larutan perasan jeruk purut dengan konsentrasi 0%, 10%, 20% dan 30% ke dalam adonan pengasin telur selama proses pembuatan telur asin dapat menurunkan jumlah total bakteri secara signifikan. Hasil uji lanjut menggunakan uji Duncan diketahui bahwa penambahan larutan perasan jeruk purut dengan konsentrasi 30% secara nyata dapat menurunkan jumlah total bakteri pada telur asin yang dihasilkan dibandingkan dengan konsentrasi 0%, 10%, 20%. Sedangkan pembahan larutan perasan jeruk purut dengan konsentrasi 10% sampai dengan 20% tidak dapat menurunkan jumlah total bakteri pada telur asin yang dihasilkan. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penambahan larutan perasan jeruk purut dengan konsentrasi 30% ke dalam adonan pengasin telur dapat menurunkan jumlah total bakteri pada telur asin yang dihasilkan. ABSTRACT            Duck egg is a product of egg preservation by salting.This study aims to determine the effect of adding citrus hystrix to the process of making salted eggs to the total amount of bacterial contamination. The research method used is a complete randomized design method (RAL) consisting of 4 treatments and 3 replays. The treatment given is the addition of a solution of orange juice purut with a concentration of 0%, 10%, 20% and 30% into the medium of duck egg marinating dough. Observation of the total number of microbes is done after the process of salting eggs is done after 14 days of egg acidification. Observation of the total number of microbes is done by the Method of Total Plate Count (TPC) using media Plate count agar (PCA) Data on the number of microbes obtained in statistical Analysis Of Variance (ANOVA). The results showed that the addition of a solution of orange juice purut with concentrations of 0%, 10%, 20% and 30% into the egg marinating dough during the process of making salted eggs can significantly decrease the total number of microbes. The results of further tests using Duncan's test found that the addition of a solution of orange juice purut with a concentration of 30% can significantly decrease the total number of microbes in the salted eggs produced compared to the concentration of 0%, 10%, 20%. While the deity of orange juice solution purut with a concentration of 10% to 20% can not decrease the total number of microbes in salted eggs produced. Based on this research, it can be concluded that the addition of a solution of orange juice purut with a concentration of 30% into the egg marinating dough can decrease the total number of microbes in the resulting salted eggs.
Gambaran Histopatologi Insang Ikan Nila (Oreochromis niloticus) yang Terpapar Parasit Dactylogyrus sp Langga Mora; Muttaqien Muttaqien; Zainuddin Zainuddin; M Nur Salim; Winaruddin Winaruddin; M Jalaluddin; Etriwati Etriwati
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 6, No 3 (2022): MEI-JULI
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/jim vet..v6i3.18964

Abstract

ABSTRAK Dactylogyrus sp merupakan ektoparasit yang banyak menginfeksi dan sering menyebabkan munculnya penyakit pada sebagian besar ikan budidaya yang hidup di air payau, ikan nila (Oreochromis niloticus) termasuk salah satu ikan yang mudah terserang penyakit tersebut. Infeksi yang ditimbulkan dapat mengakibatkan perubahan makroskopis dan mikroskopis. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kerusakan insang secara histopatologi akibat infeksi parasit Dactylogyrus sp. Penelitian ini menggunakan metode natif sebagai identifikasi adanya parasit Dactylogyrus sp dan perubahan  histopatologi dilakukan pembuatan preparat histopatologi dan diamati secara mikroskopis. Sampel yang digunakan sebanyak 4 ekor ikan nila, 1 sebagai kontrol dan 3 sebagai sampel pengamatan yang positif terinfeksi parasit Dactylogyrus sp. Analisis data hasil pemeriksaan histopatologi ditemukan hiperplasia sekunder, fusi lamela sekunder, vakuola, dan telangiektasis. Kesimpulan dalam penelitian ini ditemukan adanya perubahan histopatologi pada insang ikan nila yang terpapar Dactylogyrus sp. ABSTRACT             Dactylogyrus sp is an ectoparasite that infects a lot and often causes disease in most cultured fish that live in brackish water, tilapia (Oreochromis niloticus) is one of the fish that is susceptible to this disease. The infection caused can result in macroscopic and microscopic changes. The purpose of this study was to determine histopathological gill damage caused by infection with the parasit Dactylogyrus sp. This study used the native method and histopathological changes were made and histopathological preparations were made and observed microscopically. The samples used were 4 tilapia, 1 as control and 3 as observation samples that were positively affected with the parasit Dactylogyrus . sp. Analysis of the data from histopathological examination found secondary hyperplasia, fusion of secondary lamellae, vacuoles, and telangiectasias. The conclusion in this study found histopathological changes in the gills of tilapia exposed to Dactylogyrus sp.
Jumlah Bakteri Escherichia coli pada Ikan Lele (Clariasis gariepinus) Asap di Pasar Tradisional Kecamatan Simpang Kiri Kota Subulussalam (The Amount Of Escherichia coli Bacteria In Smoked Catfish (Clariasis gariepinus) In Traditional Markets Simpang Kiri District Subulussalam Municipality ) Ega Wilia Fitri; Rastina Rastina; Fakhrurrazi Fakhrurrazi; Mahdi Abrar; Eliawardani Eliawardani; Teuku Zahrial Helmi
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 6, No 3 (2022): MEI-JULI
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/jim vet..v6i3.17467

Abstract

ABSTRAK Ikan lele adalah ikan air sungai yang mengandung nutrisi yang tinggi. Kandungan gizi pada ikan lele yaitu lemak (4,8 %), mineral (1,2 %), protein (17,7 %) dan air (76 %). Ikan lele mudah membusuk sehingga perlu dilakukan pengolahan yang baik untuk menjaga kualitas ikan. Salah satu cara pengolahan untuk mencegah ikan membusuk yaitu dengan diasapkan. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan cemaran Escherichia coli pada ikan lele asap yang ada di Kecamatan Simpang Kiri Kota Subulussalam memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) atau tidak. Sampel penelitian ini adalah ikan lele asap dari lima penjual. Dua ekor ikan lele asap dari setiap penjual sehingga total ikan berjumlah 10 ekor ikan lele asap. Perhitungan jumlah Escherichia coli menggunakan metode TPC (Total Plate Count). Sampel ikan dari setiap penjual ditimbang sebanyak 5g/ sampel kemudian dilakukan pengenceran menggunakan larutan Buffer Pepton Water (BPW) konsentrasi 0,1% dan diperiksa menggunakan uji TPC menggunakan media Eosin Methylen Blue Agar (EMBA). Data hasil pengamatan dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan seluruh sampel ikan dari lima pedagang didapatkan hasil positif pada media. Semua sampel ikan dari lima pedagang ikan lele asap di Pasar Tradisional Kecamatan Simpang Kiri Kota Subulussalam menunjukkan hasil positif tercemar bakteri Escherichia coli dan belum memenuhi SNI sehingga perlu untuk ditinjau kembali pada proses pengolahan serta cara penjualan. Kata kunci : Clariasis gariepinus, Escherichia coli, Kota Subulussalam, analisis deskriptif. ABSTRACT Catfish is a river water fish that contains high nutrients. The nutritional content of catfish is fat (4.8%), minerals (1.2%), protein (17.7%) and water (76%). Catfish is easy to rot so it needs good processing to maintain the quality of the fish. One way to prevent fish from rotting is by smoking it. This study aims to prove that Escherichia coli contamination in smoked catfish in Simpang Kiri District, Subulussalam City meets the Indonesian National Standard (INS) or not. The sample of this research is catfish as soon as possible from the five merchants. Two catfish as fast as possible from each merchants so that the total fish can catch 10 catfish as fast as possible. The calculation of the number of Escherichia coli uses the TPC (Total Plate Count) method. Fish samples from each merchant were weighed as much as 5g / sample then dilution was carried out using a 0.1% concentration of Buffer Pepton Water (BPW) solution and the cost using the TPC test using Eosin Methylene Blue Agar (EMBA) media. The data from the observations were descriptive. The results showed that all fish samples from five merchants had positive results on the media. All fish samples from smoked catfish merchants in the Traditional Market of Simpang Kiri Sub-district, Subulussalam City showed positive results contaminated with the Escherichia coli bacteria and were not Indonesian Nasional Standard so it is necessary to review the processing and sales methods. Keywords: Clariasis gariepinus, Escherichia coli, Subulussalam City, descriptive analysis.
EFEKTIVITAS ANTELMINTIK SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERIAN PADA GAJAH SUMATERA (Elephas maximus sumatranus) DI LOKASI CONSERVATION RESPONSE UNIT (CRU) DAN PUSAT KONSERVASI GAJAH (PKG) ACEH Syarifah Mawaddah Zilfa; Yudha Fahrimal; Arman Sayuti; Farida Athaillah; Abdullah Hamzah; Wahyu Eka Sari
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 6, No 3 (2022): MEI-JULI
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/jim vet..v6i3.18028

Abstract

Gajah sumatera merupakan satwa endemik Indonesia yang tercatat ke dalam status yang terancam punah atau kritis. Dalam mempertahankan keberadaan dan kelestariannya maka populasi gajah harus dijaga. Gajah sumatera rentan terhadap berbagai penyakit, salah satunya disebabkan oleh parasit gastrointestinal. Infeksi parasit gastrointestinal merupakan faktor yang mengganggu kesehatan gajah sumatera. Penelitian ini bertujuan melihat keefektifan antelmintik dengan melihat keberadaan jenis endoparasit sebelum dan sesudah pemberian antelmintik pada gajah sumatera di tujuh lokasi Conservation Respon Unit (CRU) dan PKG Saree Aceh. Penelitian ini dilakukan pada Laboratorium Parasitologi FKH USK dan pengambilan sampel feses gajah pada CRU Sampoiniet Kabupaten Aceh Jaya, CRU Alue Kuyuen, Kabupaten Aceh Barat, CRU Trumon, Kabupaten Aceh Selatan, CRU Mila, Kabupaten Pidie Jaya, CRU Serbajadi, Kabupaten Aceh Timur, CRU Das Peusangan, Bener Meriah, dan PKG Saree Aceh. Data yang diperoleh dianalisis dengan Fecal Egg Count Reduction Test (FECRT). Hasil FECRT menunjukkan efektivitas antelmintik yang digunakan dalam mengobati gajah sumatera pada CRU Aceh sangat efektif hingga mencapai 100% terhadap parasit yang menyerang gajah sumatera di CRU dan PKG Aceh. Kata kunci: gajah sumatera, parasit pada gajah, antelmintik Sumatran elephants are endemic to Indonesia which are listed as endangered or critical. In maintaining its existence and sustainability, the elephant population must be maintained. Sumatran elephants are susceptible to various diseases, one of which is caused by gastrointestinal parasites. Gastrointestinal parasitic infection is a factor that interferes with the health of the Sumatran elephant. This study aims to examine the effectiveness of anthelmintics by observing the presence of endoparasites before and before offering anthelmintics to Sumatran elephants at seven locations of the Conservation Response Unit (CRU) and PKG Saree Aceh. This research was conducted at the USK FKH Parasitology Laboratory and took samples of elephant feces at the Sampoiniet CRU, Aceh Jaya Regency, Alue Kuyuen CRU, West Aceh Regency, Trumon CRU, South Aceh Regency, Mila CRU, Pidie Jaya Regency, Serbajadi CRU, East Aceh Regency, CRU Das Peusangan, Bener Meriah, and PKG Saree Aceh. The data obtained were analyzed by Fecal Egg Count Reduction Test (FECRT). FECRT results show the effectiveness of deworming drugs used in treating Sumatran elephants at CRU Aceh is very effective up to 100% against parasites that attack Sumatran elephants at CRU and PKG Aceh. Key words: Sumatran elephant, parasites in elephant, anthelmintic
Deteksi Cemaran Bakteri Shigella Sp. Pada Ikan Kuniran (Upeneus Sulphureus) Di Pasar Al-Mahira Banda Aceh Syarifah Alifya; Erina Erina; Andi Novita; Rastina Rastina; M Daud AK; Hennivanda Hennivanda
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 6, No 4 (2022): AGUSTUS-OKTOBER
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/jim vet..v6i4.21507

Abstract

ABSTRAKIkan yang dijual di pasar tidak menutup kemungkinan terkontaminasi oleh bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi adanya cemaran bakteri Shigella sp. pada ikan kuniran (Upeneus sulphureus) di pasar Al-Mahira Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan metode survei cross-sectional dan pengambilan sampel menggunakan metode sampling jenuh (sensus). Pemeriksaan sampel menggunakan metode Carter. Sampel yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 12 ekor ikan, yang diambil dari 4 pedagang ikan di pasar Al-Mahira Banda Aceh. Ikan dibedah secara aseptis dan ususnya diambil kemudian dimasukkan ke dalam media Nutrient Broth (NB) dan diinkubasi pada suhu 37℃ selama 24 jam. Kemudian dilakukan penanaman pada media Salmonella Shigella Agar (SSA) dan diinkubasikan kembali pada suhu 37℃ selama 24 jam. Hasil penanaman pada media SSA menunjukkan bahwa semua sampel positif terkontaminasi Shigella sp. yang ditandai dengan adanya bulat berwarna bening pada koloni yang ditanam. Selanjutnya koloni bakteri yang tumbuh dilakukan pewarnaan Gram dan diperiksa secara mikroskopis. Hasil pewarnaan Gram menunjukkan bakteri yang terlihat berwarna pink/merah dan berbatang pendek, yang menunjukkan bakteri tersebut adalah genus Shigella sp. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa semua sampel yang diperiksa positif tercemar bakteri Shigella sp.ABSTRACTFish sold in the market does not rule out being contaminated by bacteria. This study aims to detect the presence of bacterial contamination Shigella sp. on kuniran fish (Upeneus sulphureus) at Al-Mahira market Banda Aceh. This study used a cross-sectional survey method and sampling using the sampling jenuh method. Samples were examinated using the Carter method. The samples used in study were 12 fish taken from 4 fish traders in the Al-Mahira market Banda Aceh. Fish were dissected aseptically and their intestines were removed and the put in Nutrient Broth (NB) media and incubated at 37 ℃ for 24 hours. Then it was planted on Salmonella Shigella Agar (SSA) media and re-incubated at 37 ℃ for 24 hours. The results of planting on SSA media showed that all positive samples were contaminated with Shigella sp. which was indicated by presence of clear colored circles on the planted column. Futhermore, the column of bacteria that grew was stained with Gram stain and examined microscopically. The result of Gram staining showed that the bacteria were pink/red and had short trunks, which indicated that the bacteria were of genus Shigella sp. The result of the study can be concluded that all samples used were positively contaminated with Shigella sp.