cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. aceh besar,
Aceh
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Veteriner
ISSN : 25409492     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Veteriner merupakan media elektronik yang digunakan sebagai wadah penyebaran hasil-hasil penelitian dari skripsi/tugas akhir mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala yang ditulis bersama dengan dosen pembimbingnya. Naskah/artikel yang diterbitkan telah melewati proses review oleh 2 orang reviewer dan penyunting JIMVET. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Veteriner untuk saat ini menerbitkan naskah ilmiah mahasiswa dari Program Studi Pendidikan Dokter Hewan. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Veteriner terbit dengan satu volume dan empat nomor dalam setahun (Fabruari, Mei, Agustus, dan November).
Arjuna Subject : -
Articles 296 Documents
JUMLAH CEMARAN BAKTERI Staphylococcus aureus PADA TELUR ASIN MENTAH YANG DIJUAL DI PASAR INDUK LAMBARO ACEH BESAR ayu fitria; rastina rastina; Ismail Ismail
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 2, No 3 (2018): MEI - JULI
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (627.369 KB) | DOI: 10.21157/jim vet..v2i3.7875

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan  mengetahui jumlah cemaran bakteri Staphylococcus aureus pada telur asin mentah yang dijual di Pasar Induk Lambaro Aceh Besar. Penelitian ini menggunakan dua 12 telur asin mentah yang diperoleh dari empat pedagang secara acak, setiap pedagang diambil tiga butir telur. Metode penelitian ini menggunakan metode Standard Plate Count (SPC). Data hasil penelitian ini dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa  rata-rata jumlah cemaran bakteri Staphylococcus aureus yang terdapat pada abu gosok yaitu 9,8 x 105 cfu/g, pada kerabang telur yaitu 3,3 x 105 cfu/g, dan pada isi telur yaitu 1,0 x 105 cfu/g. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa jumlah cemaran bakteri Staphylococcus aureus pada telur asin mentah yang dijual di Pasar Induk Lambaro Aceh Besar melebihi ambang batas SNI yaitu lebih dari 1 x 101 cfu/g. Kata kunci: telur asin mentah, Staphylococcus aureus. ABSTRACTThe aim of this study was to detect the amount of bacterial contamination of Staphylococcus aureus in raw salted eggs sold in Lambaro main market, Aceh Besar. This study used twelve raw salted eggs obtained from four trader in Lambaro main market, from each trader three raw salted eggs. This research used Standard Plate Count (SPC) method. The data from the result of research was analyzed descriptively. The results revealed that the mean amount of bacterial contamination of Staphylococcus aureus on the ash was found 9,8 x 105 cfu/g, on the eggshell was 3,3 x 105 cfu/g, and on the egg content was 1,0 x 105 cfu/g. From this study it can be concluded that the amount of contamination of Staphylococcus aureus in raw salted eggs sold in Lambaro main market Aceh Besar exceeds the SNI threshold which is less than 1 x 101 cfu/g. Keywords: salted raw eggs, Staphylococcus aureus. 
PENURUNAN JUMLAH SEL LEYDIG DAN SEL SERTOLI TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) STRAIN WISTAR SETELAH PEMBERIAN FORMALIN (Decrease on the Number of Leydig and Sertoli cells in Rats (Rattus norvegicus) Wistar Strain after Formaldehyde Administration) Melia Sesva Dina; Dasrul Dasrul
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 1, No 2 (2017): FEBRUARI - APRIL
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (907.704 KB) | DOI: 10.21157/jim vet..v1i2.3145

Abstract

ABSTRAK                Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh formalin terhadap penurunan jumlah sel Leydig dan sel Sertoli tikus putih (Rattus norvegicus) strain Wistar. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 24 ekor tikus putih jantan berumur 4-5 bulan dengan berat badan 180-200 gram. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 kelompok perlakuan dan 6 ulangan. Kelompok pertama merupakan kontrol (K0) tikus tidak diinjeksi formalin. Kelompok kedua (K1) tikus diinjeksi formalin dosis 1,0 mg/kg BB. Kelompok ketiga (K2) tikus diinjeksi formalin dosis 2,5 mg/kg BB. Kelompok keempat (K3) tikus diinjeksi formalin dosis 5,0 mg/kg BB. Pemberian formalin untuk kelompok perlakuan dilakukan selama 14 hari. Tikus dikorbankan kemudian diambil organ testis sebelah kiri. Selanjutnya dilakukan pembuatan preparat histologis menggunakan pewarnaan H-E lalu dilakukan penghitungan jumlah sel Leydig dan sel Sertoli. Data dianalisis menggunakan analisis varian (ANAVA) pola satu arah dan dilanjutkan dengan uji berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian formalin berpengaruh sangat nyata (p0,01) terhadap jumlah sel Leydig dan sel Sertoli testis tikus putih strain Wistar. Jumlah sel Leydig dan sel Sertoli pada K1 berbeda nyata dengan K2 dan K3 (p0,01). Disimpulkan bahwa pemberian formalin dosis 1,0; 2,5; dan 5,0 mg/kg BB secara intraperitoneal selama 14 hari menyebabkan penurunan jumlah sel Leydig dan sel Sertoli tikus putih (Rattus norvegicus) strain Wistar.Kata kunci: sel Leydig, sel Sertoli, Rattus norvegicus, formalin ABSTRACTThe aim of this research was investigate the effect of formaldehyde administration decrese on the number of leydig and sertoli cells in rat (rattus norvegicus) wistar strain. The sample used in this research was 20 male rats, aged 4-5 month-old with weight 180-200 gram. The design used was completely randomized design (CRD) with 4 group treatment and 5 replications. The first group (K0) as a control, rat was not injected formaldehyde. The second group (K1) rat was injected formaldehyde 1,0 mg/kg bw. The third group (K2) rat was injected formaldehyde 2,5 mg/kg bw. The four group (K3) rat was injected formaldehyde 5,0 mg/kg bw. Formaldehyde administrarion to group treatment for 14 days. Rats was sacrificed then taken left testicular organ. Next preparations for histological staining H-E and than calculating the number of Leydig and Sertoli cells. Date were analyzed using analysis of varians (ANAVA) one-way pattern and Duncan multiple test. Result showed that administration of formaldehyde significant effect (p0,01) on the number of Leydig dan Sertoli cells testicular rat Wistar strain. The number of Leydig and Sertoli cells treatment K1 significant different with K2 and K3 (p0,01). The conclusion of formaldehyde administration dose 1,0; 2,5; and 5,0 mg/kg bw intraperitoneally for 14 days can decrease the number of Leydig and Sertoli cells rat (Rattus norvegicus) Wistar strain.Key word: Leydig cell, Sertoli cell, Rattus norvegicus, formaldehyde
HUBUNGAN LINGKAR SKROTUM DAN KONSENTRASI SPERMATOZOA PADA KAMBING PERANAKAN ETTAWA (PE) JANTAN (The Relationships of Scrotal Circumference and Sperm Concentration in Male Ettawa Cross Breed) Muhammad Hendri; Ginta Riady; Razali Daud
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 2, No 1 (2017): NOVEMBER - JANUARI
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (468.797 KB) | DOI: 10.21157/jim vet..v2i1.5932

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara lingkar skrotum dan konsentrasi spermatozoa pada kambing peranakan ettawa (PE) jantan. Penelitian menggunakan 10 ekor kambing PE jantan yang dibagi dalam dua kelompok umur yaitu kelompok I umur 1-1,5 tahun dan kelompok II umur 2-4 tahun. Pengukuran lingkar skrotum menggunakan scrotal measuring tape dan penampungan semen menggunakan elektroejakulator. Analisis data menggunakan koefisien korelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rataan lingkar skrotum kambing PE jantan pada kelompok umur I dan II yaitu (24,1±1,5) dan (26,4±0,9) cm dengan rataan konsentrasi spermatozoa (1.630±533,5) dan (2.074±262,2) x 106/ml. Hasil analisis koefisien korelasi antara lingkar skrotum dan  konsentrasi  spermatozoa yaitu (r = 0,673) menunjukkan hubungan yang positif sangat nyata (p0,01). Semakin besar lingkar skrotum maka konsentrasi spermatozoa semakin tinggi.Kata kunci: Lingkar skrotum, konsentrasi spermatozoa, dan kambing PE. ABSTRACT This study aims to know the relationships of scrotal circumference and sperm concentration in male Ettawa Cross Breed. Data for this study were obtained from 10 males Ettawa Cross Breed which were divided into two age groups. Group I age 1-1,5 years and group II age 2-4 years. Measurement of scrotal circumferences were obtained by using scrotal measuring tape and collection of semen were carried out using electroejaculator. Data were analysed by using correllation coefficient. The result showed that the scrotal circumference of male ettawa cross breed in group I and II were (24,1±1,5) and (26,4±0,9) cms with sperm concentration (1.630±533,5) and (2.074±262,2) x 106/ml. The analysis results of this study showed that the relationship of scrotal circumference and sperm concentration (r = 0, 673) were found to be highly significantly different (p0,01). The greater of scrotal circumference, the higher of sperm concentration. Key words: Scrotal circumference, sperm concentration, and Ettawa cross breed.                                                                                                    
PENGARUH TINGKAT CEMARAN BAKTERI Escherichia coli TERHADAP NILAI ORGANOLEPTIK PADA DAGING PAHA AYAM BROILER (Gallus gallus domesticus) (EFFECTS OF Escherichia coli CONTAMINATION ON ORGANOLEPTIC VALUE OF BROILER (Gallus gallus domesticus)CHICKEN THIGH MEAT) Srirezeki Handa Nuryani; T.Reza Ferasyi; Mahdi Abrar
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 1, No 4 (2017): AGUSTUS-OKTOBER
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (294.155 KB) | DOI: 10.21157/jim vet..v1i4.4350

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat cemaran bakteri E.coli pada daging paha ayam broiler yang dijual di pasar tradisional Kabupaten Aceh besar, dan mengetahui nilai organoleptik daging ayam broiler dengan tingkat cemaran berbeda berdasarkan uji mikrobiologis dari 3 pedagang dengan waktu pengambilan sampel pagi dan sore hari. Sebanyak 18 sampel daging paha ayam broiler dilakukan penilaian organoleptik oleh 30 panelis dari mahasiswa Kedokteran Hewan. Kemudian juga dilakukan uji mikrobiologis di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Syiah Kuala. Sampel paha daging ayam broiler dilakukan uji Total Plate Count (TPC). Dari hasil penelitian nilai organoleptik pada daging paha ayam broiler terdiri atas kategori “suka” dan “agak suka”. Diketahui bahwa tingkat cemaran bakteri E.coli pada daging tersebut melebihi ketentuan SNI 3924:2009 (1x101 cfu/gram). Disimpulkan tingkat cemaran bakteri E.coli tinggi (1x101 cfu/gram) mempengaruhi nilai organoleptik pada daging paha ayam broiler, dan waktu pengambilan mempengaruhi nilai organoleptik pada daging paha ayam broiler.This research was aimed to find out the contamination level of E.coli bacteria on broiler chicken meat sold in traditional market Aceh besar district, and to find out organoleptic value on broiler chicken with different contamination level based on microbiological test from 3 traders with morning and afternoon sampling times. Organoleptic evaluation from 18 chicken samples was carried out by 30 panelists from Veterinary Faculty students. Furthermore, microbiological test was also conducted in Microbiology Laboratory of Veterinary Faculty, Syiah Kuala University. Thigh samples from broiler chicken were tested with Total Plate Count (TPC) method. The research The organoleptic value on chicken thigh meat was found consisted of “well accepted” and “accepted” category. sample found that contamination from E.coli bacteria on the meat has exceeded the SNI 3924:2009 provision (1x 101 cfu/gram). It was concluded that high E.coli bacteria (1x 101 cfu/gram) contamination level influenced organoleptic value on brown chicken thigh meat, and the taking time affects the organoleptic value of broiler chicken thigh meat.   
UJI ANTIBAKTERIAL EKSTRAK KULIT BUAH NAGA PUTIH (Hylocereus undatus) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus epidermidis (ANTIBACTERIAL TEST OF WHILE DRAGON FRUIT PEELS (Hylocereus undatus) EKSTRACT ON GROWTH OF Staphylococcus epidermidis ) Harni Anggraini Perangin Angin; Fakhrurrazi Fakhrurrazi; Abdul Harris
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 1, No 3 (2017): MEI - JULI
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (584.529 KB) | DOI: 10.21157/jim vet..v1i3.3380

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas ekstrak dari kulit buah naga putih (Hylocereus undatus) terhadap pertumbuhan Staphylococcus epidermidis. Biakan Staphylococcus epidermidis diswab merata pada permukaan MHA (Mueller Hinton Agar), yang sebelumnya jumlah bakteri telah distandar berdasarkan  Mc’ Farland 0,5. Disk cakram direndam pada ekstrak kulit buah naga putih pada berbagai konsentrasi antara lain 25%, 50%,75% dan 100%.Ampicillindigunakan sebagai kontrol positif sedangkan cakram kosong ditempatkan pada permukaan MHA (Mueller Hinton Agar). Parameter yang diamatiadalah luasnya diameter zona hambat. Data yang diperoleh dianalisis secaradeskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak kulit buah naga putih mampu menghambat dengan diameter rata-rata zona hambat pada kosentrasi 25% yaitu 13,7 mm, 50% yaitu 15,2 mm, 75%  yaitu 16,3 mm dan 100% yaitu 17,7 mm. Dari rata-rata zona hambat yang terbentuk ekstrak kulit buah naga putih memiliki kekuatan daya hambat terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis dalam kategori kuat. ABSTRACT The study aims to determine the effectiveness of white dragon fruit peels (Hylocereus undatus) extract on the growth of Staphylococcus epidermidis. Staphylococus epidermidis culture was swab evenly on MHA (Mueller Hinton Agar) surface,The total bactery has been standardize before based on Mc’ Farland 0,5. Disc was soaked in white dragon fruit peels extract in variety of concentration which is 25%, 50%, 75% and 100%. Amphycilin used as positive control while empty disc placed on the MHA (Mueller Hinton Agar) surface. Parameter being observed is inhibition zone diameter. The data obtained were analiyzed descriptively.  The results showed that white dragon fruit peels extracts able to inhibit with the average diameter of 25% is 13,7mm, 50% is 15,2 mm, 75% is 16,3mm and 100% is 17,7mm. From the average inhibition zone that formed white dragon fruit speels extract has a strong inhibition streght on Staphylococcus epidermidis.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas ekstrak dari kulit buah naga putih (Hylocereus undatus) terhadap pertumbuhan Staphylococcus epidermidis. Biakan Staphylococcus epidermidis diswab merata pada permukaan MHA (Mueller Hinton Agar), yang sebelumnya jumlah bakteri telah distandar berdasarkan  Mc’ Farland 0,5. Disk cakram direndam pada ekstrak kulit buah naga putih pada berbagai konsentrasi antara lain 25%, 50%,75% dan 100%.Ampicillindigunakan sebagai kontrol positif sedangkan cakram kosong ditempatkan pada permukaan MHA (Mueller Hinton Agar). Parameter yang diamatiadalah luasnya diameter zona hambat. Data yang diperoleh dianalisis secaradeskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak kulit buah naga putih mampu menghambat dengan diameter rata-rata zona hambat pada kosentrasi 25% yaitu 13,7 mm, 50% yaitu 15,2 mm, 75%  yaitu 16,3 mm dan 100% yaitu 17,7 mm. Dari rata-rata zona hambat yang terbentuk ekstrak kulit buah naga putih memiliki kekuatan daya hambat terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis dalam kategori kuat. 
Terapi Endometritis Menggunakan Oksitetrasiklin Pada Sapi Aceh Yang Didiagnosa Dengan Alat Metricheck (Endometritis Therapy Using Oxytetracycline on Aceh Cattle Diagnosed with Metricheck Tools) Muhammad Anshar Mamas; Ginta Riady; Razali Daud
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 2, No 3 (2018): MEI - JULI
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (583.905 KB) | DOI: 10.21157/jim vet..v2i3.7756

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui efektivitas antibiotik oksitetrasiklin terhadap penyembuhan endometritis pada sapi aceh. Penelitian ini menggunakan 10 ekor sapi aceh positif endometritis yang dibagi ke dalam dua kelompok yaitu kelompok I sebagai kontrol sebanyak 3 ekor sapi dan kelompok II sebagai perlakuan sebanyak 7 ekor sapi. Diagnosa endometritis dengan menggunakan Metricheck. Terapi endometritis dengan memberikan antibiotik oksitetrasiklin (Vet-Oxy SB®), dosis 5 ml secara intra uterin (i.u). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sapi aceh endometritis kelompok kontrol tidak adanya penurunan nilai skoring leleran uterus pasca 14 hari setelah diagnosa awal. Pada kelompok perlakuan tidak memperlihatkan kesembuhan secara total, tetapi adanya penurunan nilai skoring leleran uterus pasca 14 hari setelah diberikan antibiotik oksitetrasiklin (Vet-Oxy SB®). Terapi endometritis pada sapi aceh efektif menggunakan antibiotik oksitetrasiklin (Vet-Oxy SB®). (This study aims to know the effectiveness of antibiotic oxytetracyline against endometritis in aceh cattle. This study used 10 aceh cattles diagnosed positive endometritis which were divided into two groups. The control group consisted of 3 cattles and the treatment group were 7 cattles. Diagnosis of endometritis was carried out using Metricheck. Endometritis therapy was done by giving the oxytetracycline (Vet-Oxy SB®), with the dose of 5 mls intrauterine route (i.u). Data were analysed descriptively. The result showed that the cattle with endometritis in control group showed no signs of healing with no changes in the vaginal discharge score following 14 day treatment. The treatment groups were not completely cured but showed a decreased vaginal discharge score. It can be concluded that the administration of oxytetracyline (Vet-Oxy SB®) for cattle suffering from endometritis is effective.)
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI Pseudomonas aeruginosa PADA KASUS Ear mites KUCING DOMESTIK (Felis domesticus) DI KECAMATAN SYIAH KUALA, BANDA ACEH (Isolation and Identification Pseudomonas aeruginosa in the Case of Ear mites of Domestic cat (Felis domesticus) in the Sub district of Syiah Kuala, Banda Aceh) Windian Tajuk Masmah Bengi; Erina Erina; Darniati Darniati
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 1, No 2 (2017): FEBRUARI - APRIL
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (580.086 KB) | DOI: 10.21157/jim vet..v1i2.2712

Abstract

ABSTRAK            Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi Pseudomonas aeruginosa pada kasus Ear mites kucing domestik di Kecamatan Syiah Kuala, Banda Aceh. Sampel yang digunakan berasal dari 10 ekor kucing domestik yang positif menderita Ear mites. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode Cluster Random Sampling terhadap lima desa dari sepuluh desa yang terdapat di Kecamatan Syiah Kuala. Hasil swab liang telinga kucing dimasukan ke media Nutrient Broth (NB) dan diinkubasikan pada suhu 37◦C selama 24 jam, selanjutnya dilakukan penanaman pada media Tryptic Soy Agar (TSA) lalu diinkubasikan kembali pada suhu 37◦C selama 24 jam. Koloni bakteri yang tumbuh terpisah pada TSA dilakukan pengamatan ukuran, warna, elavasi dan pinggiran dari koloni. Pewarnaan Gram dilakukan untuk memastikan bakteri yang terdapat adalah kelompok Gram negatif. Terakhir dilakukan uji IMViC (Indol, Methyl Red, Voges Prokauer, Sulfid Indol Motility, Simmon’s Citrate Agar), uji biokimia Triple Sugar Iron Agar dan uji gula gula (Glukosa, Sukrosa, Maltosa, Laktosa, Manitol). Hasil penelitian ini di analisis secara deskriptif. Hasil pemeriksaan dari 10 sampel ternyata tidak ditemukan adanya infeksi sekunder oleh Pseudomonas aeruginosa pada kasus Ear mites. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa Pseudomonas aeruginosa bukan merupakan salah satu penyebab infeksi sekunder pada kasus Ear mites kucing domestik (Felis domesticus) di Kecamatan Syiah Kuala, Banda Aceh. Kata kunci: kucing domestik, Ear mites, Pseudomonas aeruginosa, Banda Aceh ABSTRACT          This study aims to isolate and identify Pseudomonas aeruginosa in the case of Ear mites of domestic cats in the sub district of Syiah Kuala, Banda Aceh. The samples were used 10 domestic cats that are positive suffer from ear mites. The samples were carried out by using the method of cluster random sampling from five out of ten villages in the sub district of Syiah Kuala. The results of cat ear canal swab inserted into media of Nutrient Broth (NB) incubated at 37◦C for 24 hours. Next, using sterile osse the bacteria are modulated in the media of Tryptic Soy Agar (TSA) and incubated at of 37◦C for 24 hours. The morphology colony of bacteria that grew separated in the TSA was observed for size, colour, elevation and margin of those colonies. Gram staining procedure were done to make sure if the bacteria is belongs to Gram negative group. Finally, IMViC test (Indol, Methyl Red, Voges Proskauer, Sulfit Indol Motility, Simmon’s Citrate Agar), biochemical test Triple Sugar Iron Agar and sugars test (Glucose, Maltose, Sucrose, Lactose, Manitol) were conducted. The results of this study were analyzed descriptively. The examination shows none out of 10 samples were found Pseudomonas aeruginosa in the case of Ear mites. Therefore this can be concluded that Pseudomonas aeruginosa were not one of the reason that caused a secondary infection in the case of Ear mites of domestic cats (Felis domesticus) in sub district Syiah Kuala, Banda Aceh.    Keywords: domestic cat, Ear mites, Pseudomonas aeruginosa, Banda Aceh  
TOTAL BAKTERI ASAM LAKTAT (BAL) PADA CAECUM PUYUH (Coturnix japonica) Annisah putri Ananda Nasution; Erina Erina; Darmawi Darmawi
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 1, No 4 (2017): AGUSTUS-OKTOBER
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (617.308 KB) | DOI: 10.21157/jim vet..v1i4.5470

Abstract

TOTAL BAKTERI ASAM LAKTAT (BAL) PADA CAECUM BURUNG PUYUH (Coturnix japonica )  ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui total bakteri asam laktat (BAL) pada caecum puyuh (Coturnix japonica). Sampel yang digunakan adalah ± 1 gram isi caecum dari 6 ekor puyuh yang terdiri dari tiga ekor puyuh jantan dan tiga ekor puyuh betina. Penghitungan total koloni bakteri dilakukan dengan metode Total Plate Count (TPC). Bakteri di tanam pada media MRSA (De Man Rogosa Sharpe Agar) dengan metode spread plate (cawan sebar) setelah dilakukan pengenceran desimal dengan pengenceran 10-1-10-7. Koloni yang tumbuh diamati morfologi koloninya (warna, bentuk, pinggiran, diameter koloni dan elavasi) selanjutnya dilakukan pewarnaan Gram. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah BAL, pada caecum puyuh jantan adalah 3,06x107 CFU/ml sedangkan pada puyuh betina adalah 21,4 x106 CFU/ml. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa jumlah bakteri asam laktat (BAL) pada puyuh jantan lebih tinggi dibandingkan pada puyu  h betina. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa jumlah BAL pada puyuh jantan lebih banyak dari pada puyuh betina.The Amount Of Lactic  Acid Bacteria (LAB) In Caecum Of The Quail’s (Coturnix japonica)                                             ABSTRACTThis research was concluted to count the total of lactic acid bacteria in the caecum of quail’s. About 1 gram of fluid from the caecum of three male and three female quail’s were used for this study. The total of lactic acid bacteria in caecum count based on total plate count (TPC) method. The bacteria are inconculated in MRSA(De Man Rogosa Sharpe Agar) with spread plate method after serial dilution dilution (10-1-10-7) were prepared. Colony that grow in MRSA were examined for morfology colony and Gram’s stain. The result show the total of lactic acid bacteria in male quail’s is 3,06 x107CFU/ml and in female quail’s is 21,4 x106 CFU/ml. In conclution, the total colony of lactic acid bacteria of male quail’s is higher than in female quail’s.  
JUMLAH CEMARAN MIKROB PADA TELUR AYAM RAS YANG DIJUAL DI SWALAYAN DAERAH DARUSSALAM KECAMATAN SYIAH KUALA KOTA BANDA ACEH nurhapni pasaribu
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 1, No 2 (2017): FEBRUARI - APRIL
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (414.251 KB) | DOI: 10.21157/jim vet..v1i2.2612

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui jumlah cemaran mikrob pada telur ayam ras yang dijual di swalayan daerah Darussalam Kecamatan Syiah Kuala Kota Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan 40 butir telur ayam ras yang diperoleh dari 4 swalayan daerah Darussalam. Jumlah cemaran mikrob dilakukan dengan pour plate method (Total Plate Count) dengan pengenceran berseri 10-1 – 10-4untuk kerabang dan isi telur. Data hasil penelitian ini disajikan secara deskriptif dan di uji lanjut dengan uji korelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata jumlah cemaran mikrob di swalayan A pada kerabang telur adalah 1,2x105 cfu/g dan pada isi telur adalah 1,1x105 cfu/g, di swalayan B pada kerabang telur adalah 1,1x105 cfu/g dan pada isi telur adalah 1,1x105 cfu/g, di swalayan C pada kerabang telur adalah 1,0x105 cfu/g dan pada isi telur adalah 9,1x104 cfu/g, dan di swalayan D pada kerabang telur adalah 1,0 x 105 cfu/g dan pada isi telur adalah 8,9x104 cfu/g. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ditemukan telur ayam ras yang dijual di swalayan daerah Darussalam Kecamatan Syiah Kuala Kota Banda Aceh tercemar mikrob melebihi batas Standar Nasional Indonesia (SNI) yaitu 1 x 105 cfu/g adalah pada swalayan A dan B, dan setelah di uji lanjut dengan uji korelasi hasilnya menunjukkan korelasi negatif, yaitu jumlah cemaran mikrob dengan lama waktu penjualan telur tidak signifikan.
GAMBARAN HISTOLOGIS SISTEM URINARIA IKAN GABUS (Channa striata) (Histological Urinary System of Snakehead (Channa striata)) Wahyuni Azani; Zainuddin Zainuddin; Erdiansyah Rahmi
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 1, No 4 (2017): AGUSTUS-OKTOBER
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.111 KB) | DOI: 10.21157/jim vet..v1i4.4953

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui struktur histologi sistem urinaria ikan gabus (Channa striata). Sampel yang diambil adalah ginjal dan vesika urinaria yang berasal dari enam ekor ikan gabus. Sampel kemudian dibuat menjadi preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin-eosin (HE) dan diteliti strukturnya menggunakan metode histologi eksplorasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ginjal ikan gabus terdiri dari head kidney dan kidney. Kidney terdiri atas glomerulus, tubulus dan pembuluh darah. Glomerulus ikan gabus berbentuk bulat dan berukuran besar. Kapsula Bowman terbagi menjadi stratum visceral dan stratum parietal. Tubulus terdiri dari tubulus kontortus proksimal dan tubulus kontortus distal. Tubulus kontortus distal tidak mempunyai brush border. Kedua tubulus ini disusun oleh epitel kuboid selapis. Vesika urinaria pada ikan gabus mempunyai tiga lapisan yaitu tunika serosa, tunika muskularis dan tunika mukosa yang ditemukan adanya epitel transisional. The study aims to determine the histological urinary system in snakehead(Channa striata). The samples were kidney and urinary bladder came fromof six snakehead. Samples were made be histological preparation withstained haematoxylin-eosin (HE) then observed histologically. The result showed that kidney consisted head kidney and kidney. The kidney consistedof glomerulus, Bowman’s capsule, tubules and vein. Glomerulus of snakeheadwas round and was large in size. Bowman’s capsule divided into stratumviscerale and stratum parietale. Tubules consisted of proximal tubule anddistal tubule. Distal tubule do not  have brush border. Both of this tubulesstructured by  cuboidal epithelia. The urinary bladder of snakehead have three layers namely tunica serous, tunica muscularis muscularis and tunicamucosa  which has transitional epithelium.     

Page 5 of 30 | Total Record : 296