cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. aceh besar,
Aceh
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik
ISSN : 26202964     EISSN : -     DOI : -
Jurnal Ilmiah Mahasiswa program studi pendidikan Sendratasik FKIP Unsyiah terbit 4 kali dalam satu tahun, yaitu pada bulan Februari, Mei, Agustus dan Novembe.
Arjuna Subject : -
Articles 232 Documents
ANALISIS BENTUK GERAK TARI KREASI GEUNTA PADA SANGGAR SEULAWEUET Rina Syafriana; Tri Supadmi; Aida Fitri
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik Vol 1, No 2 (2016): MEI
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.103 KB)

Abstract

ABSTRAK             Penelitian ini berjudul “Analisis bentuk gerak tari kreasi Geunta di sanggar Seulaweuet” adapun yang menjadi masalah pada penelitian ini adalah bagaimanakah analisis  bentuk gerak tari kreasi Geunta di sanggar Seulaweuet. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan analisis bentuk gerak tari kreasi Geunta di sanggar Seulaweuet. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif. Subjek penelitian adalah Pemimpin Sanggar Seulaweuet dan penari tari Geunta sedangkan yang menjadi objek adalah tari Geunta. Data diperoleh dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis menggunakan reduksi data, penyajian data, dan vertifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tari Geunta memiliki ragam gerak yang membentuk satu kesatuan yang selaras dan ragam gerak yang disajikan sangat bervariasi karena adanya  pengulangan gerak, arah gerak, yang menggunakan motif transisi unison, balance, alternate, dan broken, klimaks yang terdapat pada gerak 37-43. Kata kunci: analisis, bentuk gerak, tari Geunta
PERAN KASAB DALAM UPACARA ADAT MASYARAKAT SUKU ANEUK JAMEE KECAMATAN TAPAKTUAN Widyana Wulandari; Ismawan Ismawan; Lindawati Lindawati
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik Vol 1, No 4 (2016): NOVEMBER
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (802.937 KB)

Abstract

Penelitian yang berjudul “Peran Kasab dalam Upacara Adat Masyarakat Suku Aneuk Jamee Kecamatan Tapaktuan” meneliti masalah peran Kasab dan makna simbol Kasab dalam upacara adat masyarakat suku Aneuk Jamee di Kecamatan Tapaktuan serta alasan masyarakat menggunakan benang emas dalam pembuatan komponen-komponen upacara adat suku Aneuk Jamee di Kecamatan Tapaktuan. Tujuan penelitian adalah mendeskripsikan peran dan makna simbol Kasabdalam upacara adat masyarakat suku Aneuk Jamee serta mendeskripsikan alasan masyarakat menggunakan benang emas dalam pembuatan komponen-komponen upacara adat suku Aneuk Jamee di Kecamatan Tapaktuan. Pendekatan penelitian adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Lokasi penelitian adalah di Kecamatan Tapaktuan. Sumber data penelitian adalah T. Laksamana Fitahruddin sebagai pakar adat suku Aneuk Jamee Kecamatan Tapaktuan, Tasrim Reza sebagai Geucik Gampong Lhok Bengkuang suku Aneuk Jamee Kecamatan Tapaktuan dan Drs. Moenawir sebagai tokoh Agama suku Aneuk Jamee Kecamatan Tapaktuan. Subjek penelitian ini adalah masyarakat suku Aneuk Jamee Kecamatan Tapaktuan dan objek penelitian adalah peran Kasab dalam upacara adat masyarakat. Teknik pengumpulan data yaitu teknik observasi partisipan, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yaitu reduksi, display dan verifikasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa peran Kasab adalah sebagai media komunikasi dan dekorasi ruangan saat pelaksanaan upacara adat (Upacara Adat Pernikahan, Upacara Adat Sunat Rasul, Upacara Adat Kematian dan Upacara Adat Peusijuk). Kasab memiliki makna khusus yang disampaikan melalui bentuk-bentuk tertentu yaitu Meuracu, Tapak, Kipeh, Banta Gadang, Dalansi, Banta Basusun, Tabia, Lidah-lidah dan Tilam Pandak. Adapun alasan menggunakan benang emas sebagai pembuatan Kasab yaitu dilihat dari segi keindahan, segi status sosial dan segi kebudayaan.Kata kunci: peran Kasab, makna, upacara adat, suku Aneuk Jamee
PROSES PEMBUATAN KASAB DI DESA GEULUMBUK KECAMATAN KLUET SELATAN KABUPATEN ACEH SELATAN Nelva Puspita; Ismawan Ismawan; Aida Fitri
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik Vol 1, No 1 (2016): FEBRUARI 2016
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.268 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini berjudul “Proses Pembuatan Kasab di desa Geulumbuk Kecamatan Kluet Selatan Kabupaten Aceh Selatan”. Mengangkat tentang bagaimana proses pembuatan kasab di desa Gelumbuk Kecamatan Kluet Selatan Kabupaten Aceh Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mendeskripsikan proses pembuatan kasab di desa Gelumbuk Kecamatan Kluet Selatan Kabupaten Aceh Selatan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Subjek dalam penelitian ini adalah pengrajin kasab di desa Geulumbuk Kecamatan Kluet Selatan Kabupaten Aceh Selatan. Sedangkan yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah kasab di desa Geulumbuk Kecamatan Kluet Selatan Kabupaten Aceh Selatan.Teknik pengolahan dan analisis data dengan mereduksi, display dan verifikasi. Alat-alat yang diperlukan untuk pembuatan kasab adalah kayu pemedangan, jarum jahit, benang jahit, pena, pentul, gunting, bantal. Adapun bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan kasab adalah kain beludru, benang emas. Proses awal yang dilakukan dalam pembuatan kasab adalah membuat pola di atas kain beludru, kemudian benang dilipat dua dan dijepit dengan jarum pentul lalu dijahit dengan benang jahit di atas pola yang telah digambarkan di atas kain beludru. Kata Kunci: Seni rupa, kriya, motif, kerajinan, Kasab
BENTUK PENYAJIAN TARI LANGKIR DEHWER DI KECAMATAN TEUPAH SELATAN KABUPATEN SIMEULUE Dwi Restika; Ahmad Syai; Nurlaili Nurlaili
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik Vol 1, No 3 (2016): AGUSTUS
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (326.954 KB)

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini tentang “Bentuk Penyajian Tari Langkir Dehwer di Kecamatan Teupah Selatan Kabupaten Simeulue”. Mengangkat masalah bagaimana bentuk penyajian dan makna tari Langkir Dehwer. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk penyajian tari Langkir Dehwer serta makna yang terkandung dalam tari Langkir Dehwer. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan jenis penelitian deskriftif. Data penelitian ini bersumber dari para seniman dan pelatih yang mengetahui tentang tarian Langkir Dehwer di Desa Pasir Tinggi Kecamatan Teupah Selatan Kabupaten Simeulue. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yaitu: mereduksi data, display data, dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa tari Langkir Dehwer ditarikan oleh delapan orang penari, empat penari perempuan dan empat penari laki-laki. Tetapi penari perempuan tetap diperankan oleh laki-laki, karena tari yang berpasangan dengan perempuan tabu di kalangan masyarakat Simeulue khususnya di desa Pasir tinggi Kecamatan Teupah Selatan. Tari ini memiliki 33 gerakan, tetapi banyak pengulangan gerak, 21 jenis pola lantai, alat musik yang digunakan adalah Gendang. Properti yang digunakan delapan helai tali nilon. Tata rias penari menggunakan bedak tabur secukupnya saja, bahkan tidak digunakan sama sekali karena semua penarinya laki-laki dan sudah berumur. Secara garis besar, makna yang terkandung dalam rangkaian gerak tari Langkir Dehwer adalah makna bagaimana tata cara kehidupan bermasyarakat. Tarian ini ditampilkan pada acara pernikahan, khitanan, dan acara-acara adat lainnya.Kata kunci: bentuk penyajian, tari Langkir Dehwer   
TARI KREASI PANYOET RATOEH MEUTALO DI SANGGAR BILAPASIE KECAMATAN INGIN JAYA ACEH BESAR Cut Hidayani; Taat Kurnita; Aida Fitri
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik Vol 2, No 2 (2017): MEI
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (302.735 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini berjudul “Tari Kreasi Panyoet Ratoeh Meutalo di Sanggar Bilapasie Kecamatan Ingin Jaya Aceh Besar” mengangkat masalah tentang bagaimana bentuk penyajian tari kreasi Panyoet Ratoeh Meutalo Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Bentuk penyajian tari Kreasi Panyoet Ratoeh Meutalo di Sanggar Bilapasie Kecamatan Ingin Jaya Aceh Besar. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif, dan yang menjadi sumber data dan lokasi dalam penelitian ini adalah koordinator sanggar Bilapasie Usman SE, dan penari sanggar Bilapasie. Pengumpulan data digunakan dengan teknik observasi, wawancara, dokumentasi, dan teknik pengolahan dan analisis data dengan mereduksi, display, serta verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tari Panyoet Ratoeh Meutalo diciptakan oleh Usman pada tahun 2004 yang ditarikan oleh 6-12 orang penari wanita. Tarian ini memiliki 30 ragam gerak. Gerak yang terdapat pada tari ini adalah gerak membawa panyoet dan gerak gabungan dari 2 tari tradisional yang ada di Aceh, yaitu tari ratoeh duek, dan tari meutalo (tarek pukat). kedua tari tradisional ini tidak meliputi keseluruhan tari tersebut, pada bagian tari ratoeh hanya terdapat 8 ragam gerak dan tari meutalo terdapat 6 ragam gerak. Desain lantai tari ini berjumlah 11 diantaranya yaitu lurus, berbanjar, melingkar, leter U, zig-zag. Busana yang digunakan adalah busana Adat Aceh serta properti yang digunakan adalah Panyoet dan Tali. Tata rias yang digunakan adalah riasan cantik, sedangkan alat musik yang digunakan adalah alat musik tradisional seperti rapai, serune kalee dan gendang. Tari Panyoet Ratoeh Meutalo termasuk ke dalam tari pertunjukan yang berfungsi sebagai hiburan semata.Kata Kunci: tari kreasi Panyoet Ratoeh Meutalo
TANGGAPAN GURU SENI BUDAYA TENTANG KURIKULUM 2013 DI SMP SEKECAMATAN BAITURRAHMAN Adeliana Adeliana; Taat Kurnita; Lindawati Lindawati
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik Vol 1, No 3 (2016): AGUSTUS
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (513.135 KB)

Abstract

ABSTRAK             Penelitian ini berjudul “Tanggapan guru seni budaya tentang kurikulum 2013 di SMP Se-Kecamatan Baiturrahman” ini mengangkat masalah bagaimana respon guru terhadap kurikulum 2013 pada mata pelajaran seni budaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tanggapan guru seni budaya tentang kurikulum 2013. Pendekatan  yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru seni budaya di SMP sekecamatan Baiturrahman, dan yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah guru seni budaya di SMP Kartika, SMPN 17, SMP 16, SMP 3 dan SMP Cut Meutia. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket dan teknik dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah tekknik presentase P. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanggapan guru seni budaya tentang kurikulum 2013 adalah  positif dan dapat diterima serta dilaksanakan dengan lancar. Hal ini menunjukkan bahwa 100% guru menyetujui dengan adanya kurikulum 2013, guru dapat dengan mudah menjalankan proses pembelajaran dan penilaian. Walaupun ada beberapa permasalahan yang dihadapi oleh guru dalam melaksanakan kurikulum 2013 seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, namun hal ini bukan menjadi penghalang besar bagi guru dalam melaksanakan dan mengembangkan kurikulum 2013. Kata Kunci:  Tanggapan guru Seni Budaya, pembelajaran, kurikulum  2013
PEMBELAJARAN PIANO UNTUK ANAK AUTISME DI SEKOLAH MUSIK MORITZA Lula Amalia; Ismawan Ismawan; Aida Fitri
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik Vol 2, No 1 (2017): FEBRUARI
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (504.637 KB)

Abstract

ABSTRAK             Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pembelajaran piano untuk anak autisme di Sekolah Musik Moritza. Subjek dalam penelitian ini adalah murid dan guru piano di Sekolah Musik Moritza. Sedangkan objek penelitiannya adalah pembelajaran piano di Sekolah Musik Moritza. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan yaitu, teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Selanjutnya, teknik pengolahan dan analisis data dengan mereduksi, display, serta verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pembelajaran piano untuk anak Autisme di Sekolah Musik Moritza terdiri dari kegiatan menyapa murid, me-riview pelajaran yang dilakukan selama 3 menit, memberikan materi, guru melakukan evaluasi kepada murid, dan mengajarkan bernyanyi kepada murid di waktu 5 menit terakhir. Materi yang digunakan merupakan buku I (easy part piano 01) dan buku II (easy part piano 02). Selain itu, ada pula lagu pop dan lagu anak-anak. Metode yang diajarkan berupa reading,hearing, memory singing, dan finger drill. Reading yaitu tahap melatih murid untuk membaca notasi balok. Hearing yaitu tahap dimana murid mendengar dan peka terhadap dinamika maupun aksen dalam musik. Memory singing yaitu murid menyanyikan lagu yang sudah pernah bahkan sering dinyanyikan sebelumnya (notation singing) guna melatih daya ingat murid. Pada metode finger drill melatih keterampilan dan penjarian murid dalam bermain piano, yang diawali dengan memainkan tangga nada C mayor. Terdapat pula metode Q yang memiliki komponen diantaranya; murid harus paham tujuan belajar mereka dan apa yang sedang dan akan mereka lakukan, guru menjelaskan materi secara visual dan matematikal, guru mengajarkan satu materi dalam satu waktu, guru mengajarkan yang mudah terlebih dahulu, guru melakukan review pelajaran sebelumnya, guru melakukan kritik permainan yang bersifat positif, dan guru harus mampu membesarkan kepercayaan diri murid. Kata kunci: pembelajaran piano, anak autisme
PEMBELAJARAN SENTRA SENI MUSIK DRUM DI TAMAN KANAK-KANAK BHAYANGKARI Dinda Rhesti Gandhis; Taat Kurnita; Aida Fitri
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik Vol 1, No 2 (2016): MEI
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.414 KB)

Abstract

ABSTRAK             Penelitian yang berjudul “Pembelajaran Sentra Seni Musik Drum di Taman Kanak-Kanak Bhayangkari”. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran sentra seni musik drum di Taman Kanak-Kanak Bhayangkari. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang dilakukan dengan reduksi data (data reduction), penyajian data (data display), dan verifikasi data (conclusion drawing). Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran sentra seni musik drum di Taman Kanak-Kanak Bhayangkari pada dasarnya sama dengan pembelajaran di Taman Kanak-Kanak lainnya. Sebelum guru melakukan pembelajaran, guru mempersiapkan hal-hal penting dalam proses belajar mengajar, yang meliputi perencanaan pembelajaran, mempersiapkan alat musik drum, dan mempersiapkan tempat pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran musik drum di Taman Kanak-Kanak Bhayangkari yang meliputi pemilihan metode, pengenalan alat musik beserta cara memakainya dan pengenalan kode pukulan melalui suara beserta menggunakan jari. Tidak semua Taman Kanak-Kanak menggunakan alat musik drum, bahkan dari beberapa Taman Kanak-Kanak peneliti temui hanya di Taman Kanak-Kanak Bhayangkari peneliti menemukan alat musik drum yang dipergunakan untuk mengajar. Kendala-kendala yang dialamai guru ketika proses pembelajaran musik drum di Taman Kanak-Kanak Bhayangkari terdapat beberapa kesulitan yang wajar seperti peserta dididk tidak fokus pada saat latian, guru tidak bisa mengajar dengan maksimal, kehadiran siswa tidak tepat waktu dan kurangnya pemahaman peserta didik dalam ketukan yang telah diberikan. Kata Kunci: pembelajaran, sentra seni, musik Drum  
EKSISTENSI TARI LIKOK PULO DI PULAU ACEH KABUPATEN ACEH BESAR (TAHUN 2005-2015) Panji Gunawan; Ahmad Syai; Aida Fitri
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik Vol 1, No 4 (2016): NOVEMBER
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (304.239 KB)

Abstract

ABSTRAK             Penelitian ini berjudul Eksistensi Tari Likok Pulo di Pulau Aceh Kabupaten Aceh Besar (Tahun 2005-2015) rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana eksitensi tari Likok Pulo di Pulau Aceh Kabupaten Aceh Besar Tahun (2005-2015) Tujuan  penelitian ini adalah mendeskripsikan Eksistensi Tari Likok Pulo di Pulau Aceh Kabupaten Aceh Besar (Tahun 2005-2015). Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Jenis penelitian ini adalah penelitian Deskriptif. Sumber data yang diperoleh dari Syeh tari tradisional Likok Pulo, masyarakat di Pulau Aceh, dan para penari Likok Pulo. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tari tradisional Likok Pulo merupakan salah satu kesenian tradisional Aceh yang berasal dari Pulau Aceh. Tarian tradisional Likok Pulo ini sudah tidak eksis lagi di kalangan masyarakat luas tapi masih tetap digemari oleh masyarakat pulau aceh tersebut Seniman yang ada di pulau aceh ini sangat prihatin dengan kondisi yang terjadi di masyarakat,bahwa pemerintah masih kurang peduli terhadap keberadaan tarian ini, hasilnya banyak masyarakat yang kurang berminat dan mulai meninggalkan tarian tradisional tersebut. Di kalangan pemuda dan pemudi daerah itu sendiri juga tidak banyak yang melestarikan adat dan istiadat tersebut, dikarenakan oleh alasan tertentu seperti, harus pergi ke sekolah, bekerja, dan malu untuk menarikan tarian tradisional, dikarenakan yang menari itu mayoritasnya adalah wanita.Kata kunci: eksistensi, tari Likok Pulo, masyarakat, kesenian.
PEMBELAJARAN ALAT MUSIK GORDANG SAMBILAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT PADA MATERI MUSIK TRADISIONAL NUSANTARA DI MTsN RUKOH Harvan Juliawan; Taat Kurnita; Aida Fitri
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik Vol 1, No 1 (2016): FEBRUARI 2016
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (414.692 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini berjudul “Pembelajaran Alat Musik Gordang Sambilan dengan Menggunakan Model Teams Games Tournament pada Materi Musik Tradisional Nusantara di MTsn Rukoh” mengangkat masalah bagaimana proses pembelajaran dan hasil belajar yang menggunakan model TGT dengan yang tidak menggunakan model TGT. Penelitian ini bertujuan untuk proses dan hasil belajar pada kelas kontrol dan kelas eksperiment. Sumber data dalam penelitian ini adalah guru bidang studi seni budaya dan siswa di Mtsn Rukoh. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara serta dokumentasi. Hasil penelitian adalah 

Page 3 of 24 | Total Record : 232