cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. aceh besar,
Aceh
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 249 Documents
PENERIMAAN KONSUMEN TERHADAP CITA RASA COOKIES PISANG OWAK (Musa paradisiaca L) . Zulhera; Suryati Sufiat; . Nurhayati
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 2, No 2 (2017): MEI
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cookies merupakan penganan yang rasanya manis, berstektur renyah yang terbuat dari tepung terigu protein rendah, gula, lemak dan telur. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui resep standar pembuatan cookies dengan menggunakan pisang owak dan mengetahui tingkat penerimaan konsumen terhadap cookies dengan penambahan pisang owak (Musa paradiaca L). Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen. Penelitian ini dilakukan 3 kali perlakuan dengan 2 kali pengulangan. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu uji pengamatan (Sensory Evaluation) yang dilakukan oleh 6 orang narasumber/ panelis terlatih yaitu dosen Prodi PKK FKIP Unsyiah. Selanjutnya uji penerimaan (Acceptability Test) dilakukan oleh 30 orang panelis konsumen yang terdiri dari  20 mahasiswa FKIP Unsyiah. Teknik analisis data menggunakan LSD (Least Significant Different) dengan taraf signifikan 0,05. Berdasarkan hasil analisis data oleh narasumber terhadap resep kontrol cookies menunjukkan bahwa, penilaian tertinggi adalah pada perlakuan ke II dilihat dari segi warna memiliki warna kuning keemasan, aroma harum, tekstur renyah dan dari segi rasa manis. Dari hasil uji pengamatan oleh narasumber terhadap cookies dengan penambahan pisang owak menunjukkan bahwa, penilaian tertinggi adalah pada perlakuan pertama  Zc001 50 gr (20%). Dari hasil uji penerimaan panelis konsumen terhadap cookies dengan penambahan pisang owak menunjukkan bahwa, penilaian tertinggi adalah pada perlakuan pertama Zc00I, ditinjau dari warna kuning keemasan, aroma harum, tekstur renyah dan rasa manis, untuk uji hipotesis dapat disimpulkan bahwa, terdapat perbedaan tingkat penerimaan konsumen terhadap karakteristik organoleptik cookies pisang owak dilihat dari warna kuning keemasan, aroma harum, tekstur renyah dan rasa manis. Dengan demikian  hipotesis alternatif diterima (H1). Diharapkan masyarakat dapat mengembangkan penganan dari pisang owak lebih bervariasi.
PERAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN ANAK DIGAMPONG COT KARIENG KECAMATAN BLANG BINTANG ACEH BESAR Desi Manzaila; . Fitriana; SY Nurhayati
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 2, No 1 (2017): FEBRUARI
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini berjudul “Peran Orang Tua Terhadap Pendidikan Anak di Gampong Cot Karieng Kecamatan Blang Bintang Aceh Besar”. Mengangkat masalah tentang bagaimana peran orang tua terhadap pendidikan anak. Adapun tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran orang tua yang diberikan terhadap pendidikan anak, dan untuk mengetahui hambatan yang dihadapi oleh orang tua dalam meningkatkan pendidikan anak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Populasi adalah seluruh orang tua yang memiliki anak usia sekolah di Gampong Cot Karieng yang berjumlah 56 orang, yang menjadi sampel orang tua dari anak yang tidak melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi sebanyak 18 orang sebagai total sampel. Data yang diperoleh melalui  angket diolah dengan menggunakan rumus persentase untuk melihat jawaban dari responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak semua responden berperan dalam pendidikan anaknya, kurangnya pengetahuan tentang pendidikan bagi orang tua membuat anak tidak merasa terbimbing dan termotifasi untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Faktor penghambat bagi anak tidak ingin melanjutkan pendidikan adalah, kondisi ekonomi keluarga yang tidak mendukung, prestasi yang anak dapat selama belajar kurang baik hingga tidak ingin melanjutkan lagi pendidikan yang lebih tinggi, serta pengaruh lingkungan. Disarankan kepada orang tua untuk lebih memperhatikan, member dorongan dan motifasi terhadap bakat dan minat anak untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN PRAKARYA DI MAN 1 BANDA ACEH Sri Rizki Fitria; . Mukhirah; . FITRIANA
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 1, No 2 (2016): NOVEMBER
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Struktur kurikulum merupakan konsep pengorganisasian dalam sistem belajar dan pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana cara guru mengimplementasikan kurikulum 2013 pada mata pelajaran Prakarya. Secara khusus penelitian bertujuan mengetahui tanggapan guru tentang penerapan kurikulum 2013 pada mata pelajaran Prakarya, mengetahui cara guru menerapkan kurikulum 2013 pada mata pelajaran Prakarya, mengetahui hambatan-hambatan yang dihadapi guru dalam menerapkan kurikulum 2013 pada mata pelajaran di MAN I Banda Aceh. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 5 orang guru yang mengajar mata pelajaran Prakarya. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan teknik analisis data. Berdasarkan hasil penelitian, temuan penelitian ini dapat dikemukakan sebagai berikut. Pertama, kurikulum 2013 merupakan salah satu rancangan baru dari dinas pendidikan untuk memajukan mutu pendidikan. Penerapan kurikulum 2013 pada mata pelajaran Prakarya juga efektif dalam membentuk karakter siswa. Kedua, RPP disiapkan untuk memudahkan guru tersebut mengajar dan RPP yang disiapkan sesuai dengan kurikulum 2013. Ketiga, hambatan yang dihadapi ialah masih ada diantara siswa yang sulit memahami materi pelajaran dan latar belakang pendidikan guru yang berasal bukan dari mata pelajaran Prakarya. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah kurikulum 2013 merupakan kurikulum baru yang dirancang oleh pusat Dinas Pendidikan untuk memajukan mutu pendidikan melengkapi kekurangan kurikulum sebelumnya dalam proses pembelajaran, dan kurikulum ini mampu untuk membentuk karakteristik siswa. Latar belakang pendidikan guru juga harus sesuai dengan bidang pelajaran yang dijarkannya terhadap siswa. ABSTRACTThe structure of curriculum costitutes the organization of concept and learning loads in the teaching and learning system. This study aimed to know how the teacher implement Curriculum 2013 on the Subject of Art Projects (Prakarya). In particular, this study aimed to (1) knowing the teacher’s responses about the implementation of Curriculum 2013 on the subject of Art Projects (Prakarya) at MAN 1 Banda Aceh, (2) Knowing the ways used by the teacher implementing Curriculum 2013 on the subject of Art Projects (Prakarya), (3) Knowing the obstacles faced by the teacher in implementing Curriculum 2013 on the subject. The approach which was used was descriptive qualitative, and the subject of this study was five teachers who teach the subject of Art Projects (Prakarya). In order to collect the data, the researcher used observation, interview, and data analysis technique. Based on the result of data analysis, the findings of this study can be described as follows. Firstly, Curriculum 2013 constitutes a new design made by the Ministry of Education to enhance the quality of education. The implementation of Curriculum 2013 on the subject of Art Projects (Prakarya) was also effective to form the students’ character. Secondly, the lesson plan was prepared in association with the Curriculum 2013 to facilitate the teachers in teaching. Thirdly, the obstacles found was there are some students find it difficult to understand the learning materials because the teachers’ educational background is from other subject. This study concluded that Curriculum 2013 was designed by the Ministry of Education to improve the quality of education, and this curriculum is able to shape the students’ character. Moreover, the teachers’ educational background must be relevant to what subject he or she teaches to the students in the class.
THE USE OF ICE BREAKING ON THE PROCESS OF WORKSHOP AND ENTERPREUNER LEARNING TO IMPROVE MOTIVATION AND LEARNING OUTCOMES OF STUDENT X IS2 CLASS AT SMAN 4 BANDA ACEH Sri Erlaini Arima; Yuli Heirina Hamid; . Indani
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 2, No 2 (2017): MEI
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

One of the learning strategies that use to improve motivation and learning outcomes is by using ice breaking. The research that titled “The use of Ice breaking on the process of workshop and entrepreneur learning to improve motivation and learning outcomes of student X IS 2 class at SMAN 4 Banda Aceh” is aimed to see (1) learning motivation of student with using ice breaking in the workshop and entrepreneur learning process X IS 2 class at SMAN 4 Banda Aceh, 2016/2017 Academic Year amounting to 30 students. The approach taken in this research is quantitative approach, when data obtained, and then processed using statistic method and explained again using words (narration). While the type of research is PTK (Classroom Action Research). The instrument data of data collection are RPP (Lerning Implementation Plan), observation sheet, (observation) teacher and student activity, student worksheet, student motivation sheet on the teaching and learning process with implement ice breaking learning strategy that the learning outcomes analysed using precentage test and student motivation analysed by reference to the criteria of the result of the analyse of the learning motivation. Based on the data analyse can be concluded that: (1)Using Ice breaking on the workshop and entrepreneur learning XIS2 class at SMAN 4 Banda Aceh 2016/2017 Academic Year is increase, it is seen from the results of classical learning completeness from 63,33 % on first sicluss to 86,67% on second sicluss with increased 23,34%. (2) student motivation sheet is increased too from “enough” category to be “good”. Average score of motivation obtained on the questionnaire in first sicluss that followed 30 students 64,57% is classified “enough”. While average score of motivation second sicluss 78,03% is classified “good” with incerased 13,46%.
PENERAPAN VARIASI BAHAN SONGKET PADA BUSANA PESTA WANITA Cici Risnawati; . Mukhirah; . FITRIANA
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 2, No 1 (2017): FEBRUARI
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penerapan bahan songket pada busana pesta adalah suatu penempatan bahan songket pada busana pesta wanita yang menempatkan bahan songket pada tempat-tempat tertentu sesuai dengan model yang telah dirancang. Penempatan bahan songket yang tidak hanya menempatkan pada satu titik atau dengan kata lain monoton menambah kesan lebih elegan dan terlihat mewah dengan nuansa tradisional. Pada penelitian ini bahan songket yang divariasikan dengan bahan polos yang menempatkan bahan songket pada dada, ujung lengan, belahan, bahkan perca dijadikan motif Aceh. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menerapkan variasi bahan songket pada bagian-bagian busana pesta wanita dan mengetahui jenis-jenis bahan songket yang dipilih untuk penerapan pada busana pesta wanita. Subjek penelitian ini adalah penulis mencoba mengaplikasikan bahan songket menjadikan sebuah busana pesta wanita dengan memadu-padankan dengan bahan songket menjadikan sebuah busana pesta wanita dengan bahan polos. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen terapan ( applied research). Penerapan variasi bahan songket pada busana ada dua teknik yaitu pada model pertama menggunakan teknik jahit perca dan model dua menggunakan teknik jahit sambung. Dari kedua hasil eksperimen penerapan bahan songket pada busana memiliki teknik jahit yang berbeda. Penyelesaian model pertama tergolong rumit dikarenakan bahan songket yang keras dan mudah bertiras sehingga susah dalam proses menjahit. Sedangkan model yang kedua penyelesaiannya tergolong mudah karena hanya menggunakan teknik sambung. Hasil penelitian membuktikan bahwa songket dapat diaplikasikan untuk busana pesta, yang dilakukan dengan cara  teknik jahit perca dan teknik jahit sambung. Jenis bahan songket yang dapat digunakan adalah bahan songket Palembang. Walaupun songket Palembang memiliki tekstur yang keras dan kaku, namun bahan songket Palembang dapat dipadukan dengan bahan polos.
MODIFIKASI BUSANA REMPILIS GAYO LUWES DI KALANGAN REMAJA BANDA ACEH Rizki Maisarah; . Mukhirah; . Fitriana
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 2, No 3 (2017): Agustus
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (296.327 KB)

Abstract

Busana merupakan kebutuhan primer. Judul penelitian ini modifikasi busana rempilis gayo luwes di kalangan remaja Banda Aceh. Tujuannya untuk mengetahui modifikasi busana rempelis gayo luwes yang dikenakan oleh remaja di Banda Aceh. Jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif yaitu peneliti yang memberikan gambaran tentang fenomena-fenomena yang terjadi saat ini. Subjek penelitian remaja kota Banda Aceh, pengumpulan data melalui wawancara. Kesimpulan penelitian yaitu: Modifikasi motif-motif yang banyak dihasilkan pengrajin saat ini sudah berkembang di seluruh kota Banda Aceh tetapi didalam modifikasi motif rempilis tidak terlalu menghilang dasar adat atau tidak banyak menghilang motif dasar. Pengembangan busana motif rempilis Gayo Lues di kota Banda Aceh sangat berkembang sekarang pada remaja usia 20 ke atas dalam merubah model busana moderen yang klasik, pada saat ini remaja sangat menyukai busana rempilis Gayo Lues yang ada di kota Banda Aceh. Jenis-jenis saat ini yang dihasilkan pengrajin adalah busana rempilis, tas, kupian, dan gelang tangan. Yang sekarang ini sangat diminati oleh konsumen.  Kata Kunci: Modifikasi Busana, Rempilis Gayo Luwes, Busana Remaja
STRATEGI PEMASARAN PRODUK DAN JASA MAHASISWA PKK FKIP UNSYIAH DI ERA DIGITAL Jenni Mastura; . Fadhilah; Fikriah Noer
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 3, No 2 (2018): MEI
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.397 KB)

Abstract

Strategi merupakan perencanaan yang telah disusun kemudian dikoordinasikan dan dilaksanakan dengan langkah-langkah tertentu yang telah direncanakan dengan upaya dapat mencapai suatu tujuan. Salah satu aspek terpenting dalam bisnis adalah aspek pemasaran, aspek tersebut dapat dirasionalisasikan kedalam suatu pemikiran, yaitu bahwa keberhasilan dalam bisnis banyak ditentukan oleh keberhasilan dalam pemasaran, dan dalam pemasaran itu sendiri dianggap bahwa komponen utama dari keberhasilan bidang pemasaran adalah ketepatan dan efektivitas dalam menerapkan strategi pemasaran. Penelitian ini dilakukan sebagai upaya mengetahui ”strategi pemasaran produk dan jasa mahasiswa PKK FKIP Unsyiah di era digital”. Bertujuan untuk mendeskripsikan strategi pemasaran produk dan jasa Mahasiswa PKK FKIP Unsyiah yang sudah dilakukan, dan yang dapat dikembangkan di era digital. Metode penelitian  dalam  kajian  ini  adalah  pendekatan  kualitatif.  Data  penelitian  ini bersumber dari produk usaha yang telah diakui, sedangkan sumber data adalah mahasiswa-mahasiswa PKK FKIP Unsyiah yang sudah menjalankan usaha pribadi minimal 6 bulan. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik pengamatan, notulen dan dokumentasi. Teknik pengamatan yang dilakukan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil analisis data, temuan penelitian ini dapat dikemukakan   sebagai   berikut.   Mahasiswa      PKK   FKIP   Unsyiah   melakukan pemasaran dalam usahanya masih menggunakan strategi pemasaran konvensional, pemilik usaha tidak mampu mengoptimalkan media sosial sebagai alat pemasaran yang dapat dikembangkan di era digital. Kesimpulan dari penelitian ini adalah wirausaha  yang  dijalankan  mahasiswa  PKK  FKIP  Unsyiah  sudah  baik  dengan strategi pemasaran konvensional dibuktikan dengan banyaknya konsumen dan meningkatnya pendapatan setiap bulannya, namun masih kurang efektif jika tidak mengoptimalkan   strategi   pemasaran   digital   mengingat   perkembangan   zaman semakin pesat. Kata Kunci : Strategi, Pemasaran, Mahasiswa PKK FKIP Unsyiah.
DAYA TERIMA KONSUMEN TERHADAP PUDING BROKOLI (Brassica Oleracea) . Misnaiyah; . Indani; Rahmi Kamal
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 3, No 1 (2018): FEBRUARI
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (544.153 KB)

Abstract

Brokoli merupakan tanaman yang mempunyai gizi lengkap dan baik untuk kesehatan. Selain diolah menjadi tumisan, brokoli dapat diolah menjadi penganan sehat yaitu puding. Tujuan (1) mengetahui karakteristik organoleptik, (2) menganalisis tingkat penerimaan konsumen dengan latar belakang usia yang berbeda, (3) menganalisis kandungan protein, lemak, dan karbohidrat, (4) memperoleh resep standar puding brokoli. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data dengan uji pengamatan yang dilakukan terhadap 5 orang narasumber dan uji penerimaan kepada 75 orang panelis konsumen. Data uji pengamatan dianalisis dengan cara menentukan nilai rata-rata total yang diperoleh dari narasumber. Data uji penerimaan dianalisis menggunakan anava satu jalur. Berdasarkan uji pengamatan narasumber, puding brokoli yang disukai adalah BR2 baik dari segi warna dan aroma dengan nilai 23, dan 22,6, dan BR3 baik dari segi tekstur dan rasa dengan nilai 23,4 dan 22,6. Hasil analisis penerimaan konsumen anak-anak menunjukkan puding brokoli yang disukai adalah BR2 baik dari segi warna dan tekstur dengan nilai 3,92 dan 3,8, dan BR1 baik dari segi aroma dan rasa dengan nilai 3,72 dan 3,4. Konsumen remaja menunjukkan puding brokoli yang disukai adalah BR1 dengan nilai rata-rata warna 3,48, aroma 2,92, tekstur 3,56, dan  rasa 3,12. Konsumen dewasa menunjukkan puding brokoli yang disukai adalah BR1 dengan nilai rata-rata warna 3,72, aroma 3,4, tekstur 3,44, dan  rasa 3,4. Nilai gizi pada puding BR1 yaitu protein 1,10%, lemak 0,67%, dan karbohidrat 10,75%. Simpulan, resep standar diperoleh dari puding BR1 terdiri dari 300 gr brokoli, 100 gr gula pasir, 680 ml air, 7 gr bubuk agar-agar, dan 3 gr garam. Berdasarkan uji pengamataan dan penerimaan, puding yang disukai narasumber adalah BR2 dari segi warnadan aroma dan BR3 dari segi tekstur dan rasa. Secara keseluruhan panelis konsumen menyukai puding brokoli BR1. Hipotesis diterima HI karena ada pengaruh karakteristik organoleptik dan daya terima konsumen terhadap puding brokoli.  Kata Kunci: karakteristik organoleptik, daya terima, puding, dan standarisasi resep
PROSES UPACARA BERINAI PADA PENGANTIN DI DESA TEUBANG PHUI BARU KECAMATANMONTASIK KABUPATEN ACEH BESAR Novianti Surya Putri; Rosmala Dewi; . Fitriana
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 2, No 4 (2017): November
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (555.611 KB)

Abstract

Masyarakat Aceh Besar memiliki keberagaman adat yang sering dijadikan sebagai sarana ukur, masyarakat Aceh Besar dapat menimbang dan menengah berbagai persoalan sosial kemasyarakatan, salah satu di antarannya adalah adat budaya berinai (bôh gaca ). Bôh gaca  dipakai untuk pengantin yang akan menikah, maka tidaklah sempurna apabila pengantin tidak memakai inai. Dari sisi pelaksanaannya, memakai inai itu tradisi masyarakat yang telah ada sejak dulu, jadi adat dapat dipahami sebagai kebiasaan individu atau masyarakat yang dilakukan secara adat dalam kurun waktu yang ditentukan. Telah dilakukan penelitian proses upacara berinai pada pengantin di Desa Teubang Phui Baru Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh Besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses upacara, tekhnik, motif serta perkembangan berinai (bôh gaca ) yang dilakukan pada saat upacara pernikahan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, dengan subjek penelitian lima orang yang di pandang tepat sebagai informan. Pengumpulan data diperoleh dari observasi, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa proses adat bôh gaca  sudah jarang di lakukan oleh masyarakat. Teknik yang digunakan oleh penginai sudah bervariasi dan berkembang sesuai dengan perkembangn zaman modern, motif India merupakan motif yang sangat digemari oleh masyarakat karena memiliki beragam corak akan tetapi bahan yang digunakan tetap dipertahankan. Bôh gaca  (berinai) tidak lagi digunakan pada saat proses pernikahan saja, akan tetapi proses berinai sudah menjadi fashion bagi masyarakat.
ANALISIS KECUKUPAN GIZI IBU MENYUSUI DI DESA ANEUK PAYA KECAMATAN LHOKNGA KABUPATEN ACEH BESAR Maulia Fitri; . Zuraini; . Indani
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 2, No 3 (2017): Agustus
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (416.776 KB)

Abstract

Kandungan gizi yang dibutuhkan balita, remaja, dewasa, ibu hamil, ibu menyusui berbedabeda tergantung fisiologis individu.Perhatian khusus kepada ibu menyusui perlu diperhatikan agar dapat memproduksi ASI yang berkualitas.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola makan dan kecukupan gizi pada ibu menyusui.Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah 22 orang ibu menyusui.Sampel diambil secara purposive sampling berdasarkan umur bayi dan ibu menyusui yang gagal memberikan ASI Eksklusif yang berjumlah 8 orang.Pengumpulan data dengan metode Recall dan alat bantu makanan (food model). Untuk memperkuat data dilakukan observasi.Berdasarkan hasil analisis data, Lebih dari setengah (50% dan 52,7%) ibu menyusui sarapan pagi dengan pola 1, 2 (nasi dan lauk-pauk) dan mengkonsumsi makanan selingan pagi. Sebagian besar (60,7% dan 71,4%) ibu menyusui makan siang dengan pola 1, 2 dan 3 (nasi dan lauk-pauk dan sayuran) dan mengkonsumsi makanan selingan sore. Kurang dari setengah (44,6%) ibu menyusui makan malam dengan pola 1, 2 dan 3 (nasi, lauk-pauk dan sayuran) dan pola 1, 2 (nasi dan lauk-pauk). kecukupan karbohidrat yang dikonsumsi oleh ibu menyusui di Desa Aneuk Paya berjumlah antara 741-1,196 gram, sedangkan kecukupan karbohidrat perhari untuk ibu menyusui adalah berkisar antara 1,149–1,514gram. kecukupan lemak yang dikonsumsi ibu menyusui berjumlah antara 334-446 gram, sedangkan kecukupan lemak perhari berkisar antara 485–638 gram. Kecukupan protein yang dikonsumsi ibu menyusui berjumlah antara 171–265 gram, sedangkan kecukupan protein perhari berkisar antara 308–399 gram. kecukupan kalori yang dikonsumsi oleh ibu menyusui berjumlah antara 1281-1849 kkal, sedangkan kecukupan kalori perhari berkisar antara 1,943–2,552 kkal. Simpulan, ibu menyusui makan pagi dengan pola 1,2 makan siang dan malam dengan pola 1, 2, 3. Seluruh ibu menyusui kekurangan 213–581 gram karbohidrat.126.73-250.40 gram lemak, 68.84-180.43gram protein, dan407.78-950.32kalori. Diharapkan kepada keluarga agar mendampingi ibu menyusui dalam memperhatikan variasi menu dan mengkomsumsi buahbuahan sehingga dapat meningkatkan kalori sesuai dengan kecukupan gizi yang dianjurkan

Page 5 of 25 | Total Record : 249