cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota cirebon,
Jawa barat
INDONESIA
Al Ibtida: Jurnal Pendidikan Guru MI
ISSN : 24425133     EISSN : 25277227     DOI : -
Core Subject : Education,
Al Ibtida: Jurnal Pendidikan Guru MI is a peer-reviewed journal that focuses on critical studies of basic education. Investigated the dynamics of learning of children at the primary level / Madrasah Ibtidaiyah (Islamic elementary school). Besides focusing on the development of studies issues of basic education.
Arjuna Subject : -
Articles 208 Documents
PENERAPAN APLIKASI MATHEMATICS MOVIE TERHADAP MINAT BELAJAR MATEMATIKA DAN KEMAMPUAN ANALOGI RESPONDEN Saluky Saluky
Al Ibtida: Jurnal Pendidikan Guru MI Vol 3, No 1 (2016)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (232.651 KB) | DOI: 10.24235/al.ibtida.snj.v3i1.574

Abstract

AbstractMathematics is a field of study that has an important role to measure the ability of the student. Poor understanding of students in schools on the subject matter of mathematics due to lack of interest in studying mathematics and cognitive abilities of students in schools is not up to the ability to maximize the existing analogy to students. Student interest in learning mathematics is less than optimal, it is necessary to develop the ability to maximize student interest in learning math analogy. one way to increase student analogy using Media. Mathematical Movie is instructional media delivered by teachers in the classroom with multimedia. Media movie mathematics useful in mathematics, as in mathematics definitely need a medium of learning. Math media can increase the interest and ability to learn mathematics student analogy. The ability of this analogy is very important in the learning of mathematics, such as mathematics should involve penganalogian. This research is a quantitative research using experimental methods. The technique of collecting data using questionnaires and tests Multiple choice. Data analysis technique used is the correlation analysis, regression analysis and path analysis. Data analysis started with the analysis of figures obtained correlation correlation between the influence of interest in learning math mathematics magnitude movies 0.574 with a degree of relationship, the effects on the ability analogy films mathematics to 0.454 students with the level of relationships, and interest in learning mathematical . The calculation result of research using path analysis we concluded that there is a direct effect of the application of mathematics to the interests of the film in learning mathematics by 73%, the application of mathematics to the ability of the film analogy students 60.6% and interest in learning math analogy with the student's ability by 75% So that with the application of mathematical applications for the movie analogies can increase the interest and ability of the students in learning mathematics learning.Keywords: Movie Mathematics, Learning Interests, Ability Analogy
PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) DI KELAS I MADRASAH IBTIDAIYAH AN-NUR KOTA CIREBON Bunyamin Bunyamin; Amanah Amanah
Al Ibtida: Jurnal Pendidikan Guru MI Vol 2, No 2 (2015)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (268.815 KB) | DOI: 10.24235/al.ibtida.snj.v2i2.128

Abstract

Media merupakan salah satu alat yang sangat penting bagi kegiatan pembelajaran. Media yang tepat akan menunjang kegiatan belajar-mengajar yang yang berlangsung di kelas. Media adalah perantara/ penghubung antara guru dengan murid. Gambar dapat dipergunakan sebagai media pendidikan dan mempunyai nilai-nilai pendidikan bagi peserta didik yang memungkinkan belajar secara efisien peserta didik yang berkaitan dengan pemanfaatan media gambar dalam pembelajaran IPA di MI. Namun kenyataannya terkadang guru belum mampu menggunakan media pembelajaran yang tepat dalam kegiatan pembelajaran di kelas.Prestasi belajar merupakan ukuran tingkat keberhasilan seseorang dalam mempelajari sesuatu. Presetasi belajar seorang dapat dilihat berdasarkan skor yang diperolehnya dalam menyelesaikan soal-soal ujian terkait dengan bahan yang sedang dipelajarinya. Setiap pembelajaran tentunya mengharapkan hasil belajar yang maksimal, namun pada kenyataanya masih terdapat siswa yang memperoleh nilai IPA dibawah KKM.Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki hasil belajar siswa dengan penggunaan media gambar pada mata pelajaran IPA di kelas I MI An-Nur Kota Cirebon, meningkatkan prestasi hasil belajar IPA di kelas I dan pengaruh media gambar sebagai upaya meningkatkan hasil belajar IPA di Kelas I MI An-Nur Kota Cirebon.Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan teknik pengumpulan data berupa observasi, soal tes, dan dokumentasi. Populasi dalam penelitian  ini adalah semua siswa MI An-Nur Kota Cirebon sebanyak 375 siswa dan menggunakan Cluster sample yaitu kelas I.1 sebanyak 23 siswa.Data yang diperoleh kemudian diolah dengan menggunakan Microsoft Excel 2010. Dari hasil pengolahan data tersebut didapat kesimpulan bahwa Berdasarkan hasil keseluruhan dari mulai pra siklus, siklus I sampai siklus II, hasil belajar yang diperoleh siswa kelas I dengan menggunakan media gambar mengalami peningkatan hasil belajar setiap siklusnya. Pada pra siklus diperoleh rata-rata 60,04, siklus I diperoleh rata-rata 72,17. Nilai tersebut mengalami peningkatan 12,13%, siklus II diperoleh nilai rata-rata 86,52 nilai tersebut mengalami peningkatan sebesar 14,35
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING TERHADAP JASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI WADI SOFIA DESA LEGOK KUNINGAN Akhmad Busyaeri; Imas Maesaroh
Al Ibtida: Jurnal Pendidikan Guru MI Vol 1, No 2 (2014)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (291.745 KB) | DOI: 10.24235/al.ibtida.snj.v1i2.350

Abstract

Abstrak
Pengembangan Multimedia Matematika Interaktif untuk Menumbuhkembangkan Kemampuan Penalaran Matematik (Mathematical Resasoning) Siswa Sekolah Dasar Hadi Kusmanto
Al Ibtida: Jurnal Pendidikan Guru MI Vol 1, No 1 (2014)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (61.021 KB) | DOI: 10.24235/al.ibtida.snj.v1i1.340

Abstract

AbstrakPendidikan matematika di sekolah sebagai bagian integral dari kurikulum nasional memiliki peranan yang strategis dalam membentuk Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia. Hal ini sejalan dengan tujuan umum diberikannya maten.matematika pada tingkat pendidikan dasar, yaitu melalui matematika siswa diharapkan akan mampu berpikir dan bertindak atas dasar pemikiran yang logis, sistematis, kritis, cermat, jujur, efektif, dan efesien dalam kehidupannya. Oleh karena itu upaya meningkatkan kualitas SDM Indonesia dapat dimulai melalui peningkatan kemampuan penalaran matematik (mathematical reasoning) siswa sekolah dasar, seperti yang dilakukan dalam penelitian ini. Penelitian ini merupakan studi pengembangan multimedia matematika interaktif yang didesain untuk menumbuhkembangkan kemampuan penalaran matematik siswa SD. Studi pengembangan ini dilakukan dalam dua tahap (satu tahun per tahap), mencakup: identifikasi dan pengembangan struktur model multimedia, pengembangan dan penerapan multimedia matematika interaktif, serta evaluasi dan diseminasi model yang dihasilkan. Instrumen yang dikembangkan dalam penalitian ini adalah bervariasi sesuai dengan keperluan penelitian pengembangan (developmental research). Pada tahap pertama dilakukan pengkajian mendalam secara teoritis dan empiris materi matematika sekolah dasar yang dapat menumbuhkembangkan kemampuan penalaran matematik, sehingpa diperoleh wacana pembelajaran matematika yang berdasarkan pedagogi materi subjek yang siap dipresentasikan melalui komputer. Pada tahap kedua didesain multimedia interaktif berupa perangkat lunak (software) untuk belajar matematika dan dilakukan ujicoba penerapan multimedia ini, menentukan efektivitas model yang telah dikembangkan dan penyebarluasan produk.Kata kunci : Multimedia Interaktif, Kemampuan Penalaran Matematik
PENDIDIK DALAM PENGEMBANGAN KURIKULUM Patimah Patimah
Al Ibtida: Jurnal Pendidikan Guru MI Vol 3, No 1 (2016)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (187.591 KB) | DOI: 10.24235/al.ibtida.snj.v3i1.582

Abstract

ABSTRAKTantangan masa depan yang semakin berat, menuntut output pendidikan yang berkompeten, sehingga diperlukan perubahan dalam konsep belajar. Menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhammad Nuh bahwa ditengah perubahan zaman, sistem pendidikan di Indonesia juga harus selalu ikut menyesuaikan. Pengembangan kurikulum 2013 diharapkan dapat menjadi jawaban untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia untuk menghadapi perubahan dunia. Untuk menghasilkan output pendidikan yang baik diperlukan kesinambungan antara rancangan kurikulum dengan implementasinya. Salah satu sosok yang penting dalam implementasi kurikulum adalah guru. Guru merupakan faktor utama dalam pelaksanaan kurikulum, karena gurulah yang secara langsung berhadapan dengan siswa (subjek kurikulum 2013) dalam proses pembelajaran. Dalam Bahan Uji  Publik Kurikulum 2013 disebutkan bahwa kondisi saat ini pendidik dan tenaga kependidikan  hanya memenuhi kompetensi profesi dan hanya berfokus pada ukuran kinerja saja, padahal seharusnya seorang pendidik harus memenuhi kompetensi profesi, pedagogi, sosial, dan personal serta memiliki motivasi mengajar. Sehingga kurikulum yang sudah dirancang dapat terlaksana dengan baik.Keyword : Kompetensi, Profesi, Kurikulum 2013
PENGARUH SIKAP GURU TERHADAP PENGEMBANGAN KARAKTER (PEDULI SOSIAL) SISWA DI MI MADINATUNNAJAH KOTA CIREBON Akhmad Busyaeri; Mumuh Muharom
Al Ibtida: Jurnal Pendidikan Guru MI Vol 2, No 1 (2015)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (176.905 KB) | DOI: 10.24235/al.ibtida.snj.v2i1.177

Abstract

ABSTRAKSikap merupakan sesuatu yang dipelajari dan sikap menentukan bagaimana individu bereaksi terhadap situasi serta menentukan apa yang dicari individu dalam kehidupannya. Sikap mengandung tiga komponen, yaitu komponen kognitif, komponen afektif dan tingkah laku. Sikap selalu berkenaan dengan suatu objek dan sikap terhadap objek ini disertai dengan perasaan positif dan negatif. Sikap dari seorang guru adalah salah satu faktor yang menentukan bagi perkembangan jiwa anak didik selanjutnya. Karena sikap seorang guru tidak hanya dilihat dalam waktu mengajar saja, tetapi juga dilihat tingkah lakunya dalam kehidupan sehari-hari oleh anak didiknya.Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kuantitatif, untuk pengumpulan data dilaksanakan dengan teknik penyebaran angket dan studi dokumentasi. Pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan cara populasi sampel dan dipilih kelas V yang berjumlah 24 siswa. yang dijadikan sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas V. Dan untuk menganalisis data, penulis menggunakan analisis regresi dengan bantuan program SPSS 17.0 for windows. Pengaruh sikap guru di MI Madinatunajah kota Cirebon berada dalam kategori sedang. Hal ini dapat diketahui bahwa hasil angket pengaruh sikap guru sebesar 42,08 berada pada interval 36-55 (sedang), Dan pengembangan karaktr (peduli social) kelas V di MI Madinataunnajah  mencapai 43,42 sedangkan median (nilai tengahnya) adalah 44,00, serta modus (nilai yang sering muncul) juga diperoleh dengan nilai 44. Dari hasil analisis menunjukan Koefisien Korelasi sebesar 0,511 dan Koefisien Determinasi sebesar 26,11 %. Dan nilai thitung  sebesar 2,787. Karena thitung > ttabel yakni 2,787 > 1,717. Maka hipotesis diterima.
Menurunnya Penutur Bahasa Indonesia Sebagai Lingua Franca Tato Nuryanto
Al Ibtida: Jurnal Pendidikan Guru MI Vol 2, No 2 (2015)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (143.154 KB) | DOI: 10.24235/al.ibtida.snj.v2i2.124

Abstract

Penggunaan bahasa asing secara tidak proporsional, menurun dan  berkurangnya penutur bahasa Indonesia, serta semakin ditinggalkannya bahasa daerah, termasuk ada usaha pengambilan aset budaya kita oleh beberapa negara tetangga menjadi fakta bahwa bangsa ini sedang mengalami krisis jati diri sebagai suatu bangsa. Hal ini bisa jadi karena ketidaktahuan kita terhadap kedudukan dan fungsi bahasa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, serta kualitas hidup yang rendah. Sebenarnya bahasa Indonesia memiliki kedudukan dan fungsi yang sangat penting, seperti yang tercantum pada ikrar Sumpah Pemuda tahun 1928 yang berbunyi Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Ini berarti bahwa bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa Nasional; kedudukannya berada di atas bahasa-bahasa daerah. Selain itu, di dalam Undang-Undang Dasar 1945 tercantum pasal khusus (Bab XV, Pasal 36) mengenai kedudukan bahasa Indonesia yang menyatakan bahwa bahasa Negara adalah bahasa Indonesia. Disadari atau tidak, generasi muda dan  masyarakat masih banyak yang belum tahu  tentang kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia tersebut. Mereka lupa bahwa bahasa Indonesia sebenarnya memiliki fungsi sebagai lambang kebanggaan kebangsaan, identitas nasional, alat perhubungan atarwarga, antardaerah, dan antarbudaya, dan alat yang memungkinkan penyatuan berbagai suku bangsa dengan latar belakang sosial budaya dan bahasanya masing-masing ke dalam kesatuan kebangsaan Indonesia. Sudah sangat jelas bahwa bahasa Indonesia sebagai bahasa  perantara pergaulan (lingua franca) dari zaman dahulu kala. Kata Kunci :  Penutur, bahasa Indonesia, Lingua Franca
APLIKASI TQM DALAM PENGELOLAAN PENDIDIKAN Moh. Masnun
Al Ibtida: Jurnal Pendidikan Guru MI Vol 1, No 1 (2014)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (391.412 KB) | DOI: 10.24235/al.ibtida.snj.v1i1.462

Abstract

Abstraksi Di era globalisasi dan modernitas saat ini peningkatan mutu pendidikan menjadi masalah yang urgen. Pendidikan yang baik dan bermutu menjadi dasar pengembangan dan kemajuan. Oleh karena itu pengelola dan penyelenggara pendidikan harus merespon berbagai kebijakan pemerintah dan harapan masyarakat.Pendidikan yang dikelola lembaga pendidikan merupakan amanah. Bagaimanapun kepercayaan itu harus dibayar dengan layanan pendidikan yang memberikan kepuasan kepada pelanggan. Kepuasan tersebut hanya dapat dicapai melalui penyelenggaraan pendidikan yang bermutu. Mutu yang benar-benar mampu memuaskan pelanggan adalah mutu yang secara teoritis nyaris tanpa cacad.Tulisan ini menyajikan pembahasan tentang TQM yang meliputi pengertian landasan pemikiran, hambatan, dan strategi aplikasinya ke dalam pendidikan.Kata Kunci :  Pendidikan, Manajemen, Mutu, Total, Kepuasan, Pelanggan
PENGARUH KETELADANAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH TERHADAP PERILAKU DISIPLIN PESERTA DIDIK DI MI NEGERI MANIS KIDUL KECAMATAN JALAKSANA KABUPATEN KUNINGAN Latifah Latifah; Ida Nuraida
Al Ibtida: Jurnal Pendidikan Guru MI Vol 1, No 2 (2014)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.053 KB) | DOI: 10.24235/al.ibtida.snj.v1i2.346

Abstract

Abstrak
IMPLEMENTASI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK DI MADRASAH IBTIDAIYAH Moh. Masnun
Al Ibtida: Jurnal Pendidikan Guru MI Vol 2, No 1 (2015)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (198.664 KB) | DOI: 10.24235/al.ibtida.snj.v2i1.190

Abstract

ABSTRAKSalah satucara untuk membangkitkan  aktivitas peserta didik dalam proses pembelajaran adalah dengan mengganti cara/pendekatan pembelajaran yang selama ini tidak diminati lagi oleh peserta didik, seperti pembelajaran yang dilakukan dengan ceramah dan tanya-jawab, pendekatan pembelajaran ini membuat peserta didik jenuh dan tidak kreatif. Suasana belajar mengajar yang diharapkan adalah menjadikan peserta didik sebagai subjek yang berupaya menggali sendiri, memecahkan sendiri masalah-masalah dari suatu konsep yang dipelajari, sedangkan guru lebih banyak bertindak sebagai motivator dan fasilitator. Situasi belajar yang diharapkan disini adalah peserta didik yang lebih banyak berperan (kreatif).Pendekatan pembelajaran kontekstual merupakan konsep  belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata peserta didik  dan mendorong peserta didik membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluargadan masyarakat. Dengan konsep itu ,hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi peserta didik.Kata Kunci : Pembelajaran Kontekstual, Aktifitas, Peserta Didik

Page 3 of 21 | Total Record : 208