cover
Contact Name
Khomarudin
Contact Email
oemarbakrie0231@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
oemarbakrie0231@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota cirebon,
Jawa barat
INDONESIA
Edueksos : Jurnal Pendidikan Sosial & Ekonomi
ISSN : 22529942     EISSN : 25485008     DOI : -
Edueksos: Jurnal Pendidikan Sosial dan Ekonomi is a peer-reviewed journal that focuses on critical studies of basic education. It investigates the dynamics of teaching and learning of social education, social and economic problems in the society context of the primary, senior, and high education level. Besides focusing on the development of studies issues of basic education, Edueksos also covers the critical view and comprehensive mind in the economic and social education. The scope is related to social and economics education, such as: Social Science (Economic, Sociologi, History, Citizenship, Study Gender) in Education Perspective Learning Innovation in Social Education Cultural Values in Education Multicultural education Humanities issues in education
Arjuna Subject : -
Articles 189 Documents
PENGARUH GAYA BELAJAR SISWA DAN PERGAULAN TEMAN SEBAYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 MUNDU KABUPATEN CIREBON Asep Saefudin; Yeti Nurizzati
Edueksos : Jurnal Pendidikan Sosial & Ekonomi Vol 7, No 1 (2018): Evaluasi Pembelajaran
Publisher : Department of Tadris IPS FITK IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (160.06 KB) | DOI: 10.24235/edueksos.v7i1.3110

Abstract

ABSTRAK Berdasarkan hasil observasi siswa kesulitan menyesuaikan gaya belajar mereka dengan cara mengajar guru. Serta ada pergaulan siswa yang senang ke perpustakaan, dan adasiswa yanghanya bermain dan bercanda sehingga berdampak pada prestasi belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh gaya belajar siswa dan pergaulan teman sebaya terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas VIII di SMP Negeri 1 Mundu Kabupaten Cirebon. Pengaruh gaya belajar terhadap prestasi belajar merupakan kunciuntuk mengembangkan kinerja dalam sekolah. Pengaruh pergaulan teman sebaya terhadap prestasi belajar adalah ketika siswa bersama teman-teman melakukan aktivitas yang bermanfaat maka bisa mendapatkan prestasi terbaik. Penelitain ini merupakan penelitian kuantitatif ex post facto. Populasi penelitian ini sebanyak 277 siswa. Sampel peneliti sebanyak 56 siswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Teknik pengumpulan datanya menggunakan observasi, angket dan dokumentasi. Adapun analisis data yang digunakan adalah analisis prosentase, uji normalitas, uji linearitas, uji multikolinearits, uji heteroskedastisitas, dan uji regresi linier berganda. Hasil penelitian diperoleh persamaan regresi linier bergada Y=102,240+0,276X1-1,19X2. Hasil uji F menunjukan nilai Sig. F sebesar 0,000 (P.Sig<0,05) maka dapat disimpulkan terdapat pengaruh gaya belajar dan pergaulan teman sebaya berpengaruh terhadap prestasi belajar. Nilai koefisien determinasi sebesar 29,4%.Sedangkan sisanya 70,6% dipengaruhi oleh variabel lain. Kata Kunci: Gaya Belajar, Pergaulan Teman Sebaya, Prestasi Belajar.
Pembinaan Keluarga Broken Home Heryanto Heryanto
Edueksos : Jurnal Pendidikan Sosial & Ekonomi Vol 5, No 1 (2016): Pendidikan Karakter
Publisher : Department of Tadris IPS FITK IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (99.99 KB) | DOI: 10.24235/edueksos.v5i1.915

Abstract

Tujuan penelitian ini menganalisis dan mengevaluasi pembinaan keluarga broken home, sehingga diperoleh gambaran proses, pola dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Metode penentuan sampel menggunakan teknik purposive sampling, dan snowball sampling, sedangkan ukuran sampel ditentukan berdasarkan kelengkapan informasi data yang diperlukan. Data penelitian dikumpulkan melalui observasi, wawancara, kuesioner dan dokumentasi. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa: (1) keluarga broken home terjadi pada masyarakat yang berpendidikan rendah; (2) keluarga broken home lebih banyak merugikan wanita yang menjadi janda, dan menghidupi anak-anaknya; (3) beban ekonomi menjadi salah satu penyebab untuk melakukan apa saja demi mendapatkan uang termasuk menjadi pelacur; (4) broken home dapat menjadi penyebab perilaku menyimpang; (5) peran empati orang lain sangat penting dalam membangun keluarga menjadi lebih baik.
MENILAI METODE PENGAJARAN IPS DI SEKOLAH nuryana nuryana
Edueksos : Jurnal Pendidikan Sosial & Ekonomi Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Department of Tadris IPS FITK IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (124.993 KB) | DOI: 10.24235/edueksos.v3i2.619

Abstract

Upaya pelaksanaan pendidikan atau pengarajan IPS di sekolah kita, sampai hari ini dinilai masih belum berjalan secara efektif dan efisien. Hal ini, boleh jadi diebabkan karena belum didukung dengan adanya pemilihan dan penggunaan metode pengajaran yang tepat dan memadai. Para guru dalam memilih dan menggunakan metode pengajaran cenderung masih kurang memeperhatikan aspek-aspek relevansi dengan substansi meteri yang seharusnya diajarkan. Dalam pemilihan dan penggunaan metode pengajaran, para guru cenderung masih disulitkan dengan aspek-aspek tertentu yang mempengaruhinya, seperti; tujuan pada kurikulum yang sulit dipahami, sehingga berdampak pada sulitnya guru dalam merumuskan tujuan khusus dan melakukan pemilihan dan penggunaan metode pengajaran, faktor kompetensi guru yang masih rendah, kondisi siswa, situasi dan juga fasilitas yang belum kondusif sehingga semuanya menjadi kendala dalam pemilihan dan penggunaan metode pengajaran. Oleh karena itu, ke depan, agar dalam pengajaran atau pendidikan IPS didukung dengan adanya upaya pemilihan dan penggunaan metode pengajaran yang tepat dan memadai, maka perlu dilakukan upaya perbaikan-perbaikan, seperti; rekonstruksi kurikulum, peningkatan kompetensi dan profesionalitas guru, melakukan pengawasan dan pembinaan secara sinergis antara guru, sekolah, orang tua dan masyarakat terhadap siswa, optimalisasi pemilihan dan penggunaan berbagai metode secara tepat dan memadai dalam pembelajaran, penciptaan situasi pengajaran atau pendidikan IPS yang kondusif dan humanis serta pemenuhan fasilitas yang lengkap dan memadai.Kata Kunci:  Menilai, Metode, Pengajaran IPS
PROFESIONALISME GURU DALAM MENGENAL PERKEMBANGAN SISWA SEBAGAI SUBJEK BELAJAR Euis Puspitasari
Edueksos : Jurnal Pendidikan Sosial & Ekonomi Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Department of Tadris IPS FITK IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (284.528 KB) | DOI: 10.24235/edueksos.v4i2.654

Abstract

AbstrakKegiatan mengajar yang dilakukan profesional guru tidak hanya berorientasi pada kecakapan-kecakapan berdimensi ranah cipta saja tetapi kecakapan yang berdimensi ranah dan karsa. Sebab dalam perspektif psikologi pendidikan, mengajar pada prinsipnya berarti proses perbuatan guru yang membuat siswa belajar. Perilaku ini meliputi tingkah laku yang bersifat terbuka seperti keterampilan membaca (ranah karsa), bersifat tertutup seperti berpikir (ranah cipta) dan berperasaan (ranah rasa) setiap guru bertanggung jawab menetapkan rumusan sasaran pembelajaran baik yang khusus maupun yang umum sebagai tujuan kegiatan proses mengajar belajar yang harus dicapai setelah kegiatan proses mengajar-belajar selesai. Kepentingan pembelajaran, ada tiga bentuk perkembangan yang terjadi pada setiap manusia, yakni perkembangan motorik yaitu perkembangan yang berkaitan dengan perubahan kemampuan fisik (motor skills), perkembangan kognitif yaitu perkembangan yang berkaitan dengan kemampuan intelektual, perkembangan sosial dan moral yaitu proses perkembangan yang berkaitan dengan proses perubahan cara setiap individu dalam berkomunikasi atau berhubungan dengan orang lain, baik sebagai individu maupun sebagai kelompok.  Kata Kunci: profesionalisme guru, perkembangan siswa, belajar
AKULTURASI DEVIASI PERILAKU SOSIAL REMAJA DAN IMPLIKASI BIMBINGANNYA masdudi masdudi
Edueksos : Jurnal Pendidikan Sosial & Ekonomi Vol 1, No 2 (2012)
Publisher : Department of Tadris IPS FITK IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (54.241 KB) | DOI: 10.24235/edueksos.v1i2.379

Abstract

ABSTRAKKecenderungan manusia untuk melakukan tindakan kurang terpuji yang dalamwacana sosiologi di kenal istilah deviasi sosial/patologi sosial tampaknya memang sudahmenjadi semacam tabiat yang tidak bisa dilepaskan dari diri manusia. Dalam pendanganAl Qur’an, manusia mempunyai dua sisi yang saling berlawanan selain dipuji, manusiajuga banyak di kecam Tuhan. Penyimpangan sosial dapat terjadi dimanapun dan dilakukanoleh siapapun. Sejauh mana penyimpangan itu terjadi, besar atau kecil, dalam skala luasatau sempit tentu akan berakibat terganggunya keseimbangan kehidupan dalammasyarakat. Suatu perilaku dianggap menyimpang apabila tidak sesuai dengan nilainilaidan norma-norma sosial yang berlaku dalam masyarakat atau dengan kata lainpenyimpangan (deviation) adalah segala macam pola perilaku yang tidak berhasilmenyesuaikan diri (conformity) terhadap kehendak masyarakat.Kata Kunci : Deviasi Sosial, Perilaku dan Bimbingan.
UPAYA GURU DALAM MENYIKAPI PERGESERAN PERILAKU SISWA DALAM PERSPEKTIF NILAI-NILAI BUDAYA BANGSA DI SMP NEGERI 18 KOTA CIREBON selvia via; yetty nurizzati
Edueksos : Jurnal Pendidikan Sosial & Ekonomi Vol 6, No 2 (2017): Multikultural
Publisher : Department of Tadris IPS FITK IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (87.585 KB) | DOI: 10.24235/edueksos.v6i2.3170

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini di latar belakangi karena Indonesia merupakan negara yang memiliki beragam kebudayaan, Indonesia juga telah dikenal luas di mata dunia dengan budaya yang menjunjung tinggi keramahan, dan sopan santun. Nilai-nilai budaya dan karakteristik masyarakat Indonesia yang sangat kental dengan perilakunya yang santun, menjunjung tinggi gotong- royong, saling menghormati, dan menghargai orang lain terlebih dengan orang yang lebih tua. Namun, seiring berjalannya pengaruh globalisasi dan modernisasi bergeser pula perilaku dalam nilai- nilai budaya kebangsaan yang telah diwariskan oleh nenek moyang kita yaitu berupa perilaku dan berbahasa santun pada orang lain terlebih pada orang yang lebih tua. Hal ini dapat terlihat dari siswa yang melawan terhadap bapak dan ibu guru, melanggar peraturan sekolah dan berbahasa yang tidak sopan. Contoh melotot pada saat diberikan perintah dan  berbahasa yang tidak sopan terhadap bapak dan ibu guru. Jenis penelitian adalah penelitian kualitatif dengan metode studi kasus dalam etnografi. Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu triangulasi. Subjek penelitian meliputi guru dan siswa SMP Negeri 18 Kota Cirebon. Hasil penelitian menunjukan bahwa, terdapat pergeseran perilaku siswa dalam perspektif nilai-nilai budaya bangsa di SMP Negeri 18 Kota Cirebon. Faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran perilaku siswa yaitu faktor keluarga, faktor minim pendidikan orang tua, dan faktor perkembangan teknologi atau media massa. Dalam menyikapi pergeseran perilaku siswa di SMP 18 Kota Cirebon guru melakukan mengawasan, kerjasama dengan orang tua, hukuman/sanksi dan pembinaan mental melalui program-program yang religius. Dari hasil penelitian ini diharapkan para siswa menyadari pentingnya nilai-nilai budaya bangsa dan mengaplikasikanya sehingga diharapkan siswa memiliki perilaku yang lebih baik.   Kata kuci : Perilaku, Bahasa, Budaya Bangsa
KONTRIBUSI ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DALAM PENDIDIKAN KARAKTER Sodiq Anshori
Edueksos : Jurnal Pendidikan Sosial & Ekonomi Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Department of Tadris IPS FITK IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (129.774 KB) | DOI: 10.24235/edueksos.v3i2.363

Abstract

Abstrak Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah program pendidikan yang memiliki bahan pendidikan dari berbagai disiplin ilmu sosial dan  humanity (ilmu pendidikan dan sejarah) yang diorganisir dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan pendidikan yang berlandaskan Pancasila dan Kebudayaan Indonesia. IPS juga dapat dikatakan sebagai suatu fusi atau perpaduan dari sejumlah mata pelajaran sosial sehingga dalam mata pelajaran IPS tersebut menggunakan bagian-bagian tertentu dari ilmu-ilmu sosial. Pada prinsipnya pendidikan IPS di sekolah dasar tidak mengajarkan ilmu-ilmu sosial sebagai disiplin ilmu, melainkan konsep-konsep esensi ilmu-ilmu social untuk membentuk siswa menjadi warga negara yang baik (good citizen). Karena itu sebagai upaya dalam pembentukan karakter, maka perlu adanya kesesuaian dengan budaya bangsa ini. Pelaksanannya tidak semata-mata hanya dilakukan di sekolah melalui serangkaian kegiatan belajar mengajar , tetapi dapat diadakan serangkaian kegiatan pengembangan diri yang dilakukan luar sekolah. Pembiasaan-pembiasan (habituasi) dalam kehidupan, seperti: religius, jujur, disiplin, toleran, kerja keras, cinta damai, tanggung-jawab, kerjasama, adil dan peduli, perlu dimulai dari lingkup terkecil seperti keluarga sampai dengan cakupan yang lebih luas di masyarakat. Nilai-nilai tersebut tentunya perlu ditumbuh kembangkan yang pada akhirnya dapat membentuk pribadi karakter peserta didik yang selanjutnya merupakan pencerminan hidup suatu bangsa. Kata kunci: Ilmu Pengetahuan Sosial, Pendidikan Karakter
PENERAPAN MODEL COOPRATIVE LEARNING TIPE TEBAK KATA DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VII B DI MTsN 1 LOSARI KABUPATEN CIREBON windari windari; suniti suniti; D Suryatman
Edueksos : Jurnal Pendidikan Sosial & Ekonomi Vol 6, No 1 (2017): Motivasi dalam Pembelajaran
Publisher : Department of Tadris IPS FITK IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.585 KB) | DOI: 10.24235/edueksos.v6i1.1941

Abstract

ABSTRAK Proses kegiatan belajar mengajar pada mata pelajaran IPS Kelas VII di MTsN 1 Losari Cirebon masih belum terlaksana dengan baik, hal tersebut dilihat dari keaktifan siswa yang kurang pada saat proses pembelajaran. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui penerapan pembelajaran Cooprative Learning Tipe Tebak Kata, keaktifann  siswa dan peningkatan hasil belajar siswa melalui penerapan model Cooprative Learning Tipe Tebak Kata pada mata pelajaran IPS kelas VII B d i MTsN 1 Losari Cirebon. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) model Kemmis dan Mc Taggart yang telah dilaksanakan selama tiga siklus. Berdasarkan hasil pengelolaan data, hasil penerapan model Cooprative Learning Tipe Tebak Kata menunjukan bahwa pada siklus I kinerja guru sebesar 75%, keaktifan belajar siswa sebesar 75%, hasil belajar siswa sebesar 63,15. Pada siklus II kinerja guru sebesar 90%, keaktifan belajar siswa sebesar 85,71%, hasil belajar siswa sebesar 86,84. dan Pada siklus III kinerja guru sebesar 93,33%, keaktifan belajar siswa sebesar 92,85%, hasil belajar siswa sebesar 92,10.hal ini membuktikan bahwa dengan diterapkannya model Cooprative Learning Tipe Tebak Kata mampu meningkatkan keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran IPS di kelas VII B MTsN 1 Losari Cirebon tiap siklusnya.  Kata Kunci: Model, Cooprative Learning, hasil belajar.  ABSTRACT  Process school activity [at] subject of IPS Class of VII [in] MTSN 1 Losari Cirebon still uncommitt better, [the] mentioned seen from livelines of less student at the (time) of study process. Target of this research to know applying of study of Cooprative Learning Type Guess Word, student keaktifann and improvement of result learn student [pass/through] applying of model of Cooprative Learning Type Guess Word [at] subject of IPS class of VII B MTSN i d 1 Losari Cirebon. This Research use Research Of Action Class ( PTK) model Kemmis and of Mc Taggart which have been executed [by] during three cycle. Pursuant to result of management of data, result of applying of model of Cooprative Learning Type Guess Word of menunjukan that [at] cycle of I performance learn equal to 75%, livelines learn student equal to 75%, result learn student equal to 63,15. [At] cycle of II performance learn equal to 90%, livelines learn student equal to 85,71%, result learn student equal to 86,84. and [At] cycle of III performance learn equal to 93,33%, livelines learn student equal to 92,85%, result learn student equal to 92,10.hal this prove that applied of model of Cooprative Learning Type Guess Word can improve livelines learn student [at] subject of IPS [in] class of VII B MTSN 1 Losari Cirebon every its cycle  Keyword: Model, Cooprative Learning, result of learning
KURIKULUM PONDOK PESANTREN AS SUNNAH CIREBON Suniti Suniti
Edueksos : Jurnal Pendidikan Sosial & Ekonomi Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Department of Tadris IPS FITK IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (444.206 KB) | DOI: 10.24235/edueksos.v2i2.645

Abstract

AbstrakPesantren merupakan lembaga pendidikan Islam yang di dalamnya banyak mempelajari ilimu-ilmu agama, namun seiring dengan perkembangan zaman dan tuntutan masyarakat pesantren mengubah sistim pendidikan yang awalnya merupakan pendidikan tradisional menjadi pendidikan modern.Kurikulum yang digunakan di pesantrenpun mengalami perubaahan.Dari kurikulum yang awalnya hanya mempealajari ilmi-ilmu agama saja berkembang menjadi kurikulum yang dipadukan dengan kuriukulm Dinas. Kata kunci : pendidikan, pesantren, kurikulum
POLA ASUH SINGLE PARENTDALAM UPAYA MEMBINA PERILAKU SOSIAL REMAJA DI DESA JATISEENG KECAMATAN CILEDUG KABUPATEN CIREBON silvi sintia; ratna puspitasari
Edueksos : Jurnal Pendidikan Sosial & Ekonomi Vol 7, No 2 (2018): Perilaku Sosial
Publisher : Department of Tadris IPS FITK IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.42 KB) | DOI: 10.24235/edueksos.v7i2.3166

Abstract

ABSTRAKPengasuhan yang dilakukan oleh single parent merupakan satu fenomena di zaman kontemporer saat ini. Pola pengasuhan yang diterapkan single parent acapkali membutuhkan konsep tersendiri untuk mendidikdan mengasuh anak-anaknya. Langkah ini tentu berbeda antara satu keluarga dengan keluarga yang lain. Kurangnya intensitas pengasuhan anak akibat terjadinya single parent menjadikan perhatian orang tua berkurang dan teralihkan. Dampak dari ketidakperhatian orang tua memberi peluang bagi anak untuk membentuk perilaku di luar nila-nilai yang diajarkan oleh orang tua. Latar belakang permasalah ini yaitufenomena remajayang ditinggal pergi oleh orang tuanya karena meninggal. remaja tersebut meresponnya dengan sikap dan berperilaku yang kurang wajar dan bahkan amoral, seperti membolos sekolah, merokok, dan tawuran. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh data pola asuh single parent dalam upaya membina perilaku sosial remaja, bagaimana perilaku sosial remaja dan untuk mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat perilaku sosial remaja yang dilakukan oleh ibu single parent. Data pola pengasuhan yang diperoleh yakni, pola pengasuhan demokratis dan pola pengasuhan otoriter. Data perilaku sosial remaja terbagi menjadi dua bentuk yakni, remaja yang mampu menyesuaikan diri dan remaja yang belum mampu menyesuaikan diri. Faktor pendukung yakni, Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dan faktor penghambat diantaranya dari segi ekonomi, pengasuhan, dan pendidikan. Kata kunci: pola asuh, single parent, perilaku sosial remaja

Page 1 of 19 | Total Record : 189