cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota tegal,
Jawa tengah
INDONESIA
NOZZLE
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 119 Documents
PENGARUH KEKENCANGAN V-BELT TERHADAP SUHU RUANG TRAINER SISTEM PENDINGIN M Khumaedi Usman; Amin Nur Akhmadi
Nozzle : Journal Mechanical Engineering Vol 4, No 1 (2015): Nozzle : Journal Mechanical Engineering
Publisher : Politeknik Harapan Bersama Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/nozzle.v4i1.788

Abstract

AbstrakPerkembangan dan penerapan sistem refrigerasi pada perumahan, perkantoran maupun pada kendaraan bermotor terutama mobil dewasa ini mengalami peningkatan yang pesat. Buktinya adalah banyak industri, perkantoran, perumahan maupun kendaraan yang dilengkapi dengan AirConditioner (AC) yang bertujuan untuk mengkondisikan dan menyegarkan udara ruangannya, Sistem refrigerasi yang paling sederhana memiliki komponen utama yaitu kompresor, kondensor, katup ekspansi, dan evaporator, saat melakukan pengujian ini, kami membutuhkan bahan yang untuk diujikan agar kami mendapatkan data yang diinginkan, yaitu Kompresor Avanza, Kondensor, Cooling Unit, Extravan, Motor Listrik, Selang A/C. tahap pertama dilakukan pengujian terhadap kekencangan v-belt pada kecepatan blower  2 (medium) dan jarak  extrafun  ke kondensor 5 cm,dengan momen tekanan 10 kg, dengan kelenturan 35 mm, mendapatkan suhu 16,5⁰. Kemudian berlanjut ke tahap dua yaitu kekencangan v-belt dengan tekanan 10 kg dan kelenturan v-belt 30 mm maka suhu yang didapatkan menjadi 16,3⁰. Selanjutnya pada tahap ke tiga di tentukan kelenturan v-belt menjadi 25 mm dengan kekencangan 10 kg suhu yang di dapatkan yaitu 15,9⁰.sistem v-belt trainer AC  terdapat komponen utama yaitu: Motor listrik, kompresor dan V ribbed belt. Motor listrik tersebut digunakan untuk memutarkan kompresor melalui belt,Kompresor berfungsi mengalirkan serta menaikkan tekanan refrigerant dari tekanan evaporasi ke tekanan kondensasi. Meningkatnya tekanan berarti menaikkan temperatur Kata Kunci : Kekecangan V-belt, Suhu Trainer
INSTALASI WIRING CONTROLLER MOBIL LISTRIK TUXUCI Faqih Fatkhurrozak
Nozzle : Journal Mechanical Engineering Vol 5, No 1 (2016): Nozzle : Journal Mechanical Engineering
Publisher : Politeknik Harapan Bersama Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/nozzle.v5i1.804

Abstract

AbstrakMobil listrik adalah mobil yang digerakan dengan motor listrik, menggunakan energy listrik yang disimpan dalam baterai .Mobil listrik pertama kali dikenalkan oleh Robert Anderson  dari skotlandia pada tahun 1832-1839, mobil listrik diciptakan untuk mengatasi habisnya minyak buni di dunia, sekaligus mobil ini mengacu prinsip ramah lingkungan (Go Green) .Untuk membuat mobil listrik kita perlu pengetahuan dan teknologi yang dibutuhkan salah satunya yaitu komponen controller yang berfungsi mengatur arus listrik yang mengalir ke motor listrikPerkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu cepat telah mempengaruhi perkembangan segala produk termasuk diantaranya kendaraan dengan menggunakan energy listrik karena kendaraan ini dinilai yang paling ramah lingkungan sesuai dengan program Negara – Negara di dunia untuk menyelamatkan bumi dan generasi berikutnya. Teknologi otomotif menja di semakin penting untuk dikuasai dan dikebangkan. Sumber daya manusia yang mampu menguasai dan mengembangkan teknologi otomotif makin dibutuhkan. Dengan perkembangan teknologi tersebut kita perlu mencoba untuk membuat instalasi wiring controller mobil listrik khususnya Potachi, dan bagaimana cara kerja dari system kelistrikan tersebut. Instalasi wiring controller merupakan proses merangkai komponen kelistrikan pada sebuah mobil listrik, cara kerjanya yaitu dengan mengirimkan arus listrik ke komponen baterai menuju komponen controller untuk mengatur dan mensuplay jumlah arus listrik yang akan dikirim ke komponen motor listrik. Kata kunci : wiring controller, mobil listrik.
UJI TORSI MOTOR KELLY SEBAGAI TENAGA PENGGERAK MOBIL LISTRIKPOLITEKNIK HARAPAN BERSAMA TEGAL Johan Firmansyah
Nozzle : Journal Mechanical Engineering Vol 6, No 1 (2017): Nozzle : Journal Mechanical Engineering
Publisher : Politeknik Harapan Bersama Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/nozzle.v6i1.822

Abstract

AbstrakPermasalahan energi merupakan isu yang sangat gencar diperbincangkan di seluruh Negara termasuk Indonesia. Pemerintah Indonesia telah menerbitkan Peraturan Pemerintah tentang Kebijakan Energi Nasional (KEN), bertujuan untuk mengarahkan upaya-upaya dalam mewujudkan keamanan pasokan energi, khususnya melalui upaya konservasi energi dan diversifikasi energy, Menurut US National Climatic Data Center tahun 2001, temperatur bumi meningkat sekira 0,6-2,5 derajat celcius dalam lima tahun. Pada abad berikutnya, kenaikan berkisar antara 1,4 - 5,8 derajat Celsius, Sumber tenaga pada mobil listrik terletak pada motoran listrik yang digerakkan oleh aliran arus listrik yang dikontrol oleh Potensiometer dan Kontroler. Besarnya laju kecepatan mobil listrik ditentukan oleh besarnya induksi kemagnetan yang terjadi pada motoran listrik dan pengaturan pada sensor Kontroler. Efektifitas dari induksi harus dikendalikan sehingga dapat mengetahui efisiensi penggunaan mobil listrik. Metode  pada penelitian ini adalah dengan melakukan perancangan dan pengujian untuk mengetahui torsi yang dihasilkan oleh motor BLDC 500 Watt dan 1000 Watt dengan memperhatikan rpm yang dihasilkan pada tiap tahap pengujiannya, dihasilkan oleh motor BLDC 500 Watt dan 1000 W watt dengan memperhatikan rpm yang dihasilkan pada tiap tahap pengujiannya, dengan acuan putaran motor yang dihitung tiap detiknya yaitu pada daya 500 Watt sebesar 432, 00 rpm, 430, 87rpm, 433, 34rpm sedangkan pada daya 1000 Watt sebesar 768,00 rpm, 768,54rpm, 769,63rpm. Kata kunci : Motor Kelly, Mobil Listrik, sensor control, Watt
RANCANG BANGUN STEERING SYSTEM PADA KENDARAAN PROTOTYPE RODA TIGA Fikri Firdaus; Andre Budi Hendrawan
Nozzle : Journal Mechanical Engineering Vol 3, No 2 (2014): Nozzle : Journal Mechanical Engineering
Publisher : Politeknik Harapan Bersama Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/nozzle.v3i2.781

Abstract

AbstrakPerkembangan teknologi yang semakin cepat mendorong manusia untuk mengembangkan produk teknologi yang lebih baik dari sebelumnya. Di Indonesia pun telah banyak usaha yang dilakukan dalam bidang hemat energy, mobil prototype terdapat banyak sistem yang bekerja. Sistem-sistem tersebut bekerja saling berkaitan antara satu dengan yang lain, dan salah satunya adalah sistem kemudi, Sistem kemudi yang digunakan mobil prototype adalah sistem kemudi manual dengan mengacu pada steering linkage type recirculating ball, untuk keamanan dan kenyamanan maka dilakukan perubahan seperlunya pada komponennya, Model mekanisme nantinya mempunyai tuntutan dapat mengetahui front wheel alignment pada roda depan kendaraan prototype roda tiga, eksperimen dengan front wheel alignment (toe) pada besar toe in 2° - 4° dan besar toe out 2° – 4°. Ekperimen dilakukan dengan beberapa kali agar mendapatkan hasil yang maksimal, melakukan tahap perhitungan, maka didapat hasil data berupa besar toe pada roda depan sehingga kendaraan nyaman untuk dikemudikan, mengenai model sistem kemudi dan bahan yang akan digunakan karena dalam perancangannya harus efektif dan efisien sehingga untuk model sistem kemudi menggunakan atau mengacu pada type recilculating ball hanya saja pada sistem kemudi kendaraan prototype ini tidak menggunakan gear, komponen akan dievaluasi  dengan ditinjau proses manufaktur atau proses permesinannya. Proses permesinan dilakukan pada bahan yaitu mengelas, membubut, memotong dan mengubah komponen agar tepat pada saat perakitannya. Kata kunci: Prototype, kemudi manual, rancang bangun, sudut toe
ANALISA SISTEM KERUSAKAN PADA TRAINER AIR CONDITIONER (AC) MOBIL DAIHATSU XENIA 2004 Agus Supriadi
Nozzle : Journal Mechanical Engineering Vol 4, No 2 (2015): Nozzle : Journal Mechanical Engineering
Publisher : Politeknik Harapan Bersama Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/nozzle.v4i2.799

Abstract

AbstrakDunia otomotif sekarang ini mempunyai berbagai pertimbangan, dalam menentukan suatu produk mulai dari sisi teknologi, keamanan, kenyamanan, tentunya dengan mempertimbangkan daya beli dan daya saing yang cukup ketat. hal ini memerlukan sebuah alat yang dapat menciptakan atau mengatur spesifikasi kapasitas trainer AC sehingga aplikasinya temperatur dalam ruangan suatu kendaraan agar lebih sejuk dan nyaman  bagi penumpang didalamnya. Untuk dapat mengetahui secara langsung bentuk instalasi secara kesuluruhan dan prinsip kerja dari mesin pendingin. Maka diperlukan suatu penelitian tentang bagaimana cara menganalisa sistem kerusakan trainer AC mobil supaya kondisinya selalu optimal, Alat yang di gunakan dalam proses perawatan dan perbaikan trainer Air Conditioner (AC) mobil cukup sederhana dan sering di jumpai di bengkel-bengkel,metode yang digunakan dalam proses perawatan dan perbaikan trainer Air Conditioner (AC) mobil cukup sederhana dan sering di jumpai di bengkel-bengkel Dalam proses perawatan trainer AC mobil, Kurang volume pengisian refrigeran, Pengisian refrigeran yang berlebih atau daya pendinginan kondensor kurang, Kemasukan udara di dalam saluran instalasi, Di dalam saluran instalasi terdapat air, sirkulasi refrigeran tidak berjalan Kata kunci : kerusakan trainer AC Mobil, observasi
PENGARUH JENIS PAHAT TERHADAP KEKERASAN PERMUKAAN SAAT PEMBUBUTAN BAJA ST 60 PADA MESIN BUBUT CNC Amin Nur Akhmadi; M.Taufik Qurohman
Nozzle : Journal Mechanical Engineering Vol 6, No 1 (2017): Nozzle : Journal Mechanical Engineering
Publisher : Politeknik Harapan Bersama Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/nozzle.v6i1.816

Abstract

AbstrakMesin bubut CNC dipergunakan untuk pembentukan benda kerja menjadi bentuk-bentuk tertentu dengan cara pengelupasan yang menghasilkan tatal atau serpihan. Alat potong atau alat sayatnya adalah pahat bubut, di mana pahat ini sangat diperlukan dalam fungsinya yaitu digunakan untuk penyayatan suatu benda kerja yang mana nantinya akan dikerjakan pada mesin bubut. Memulai proses pembubutan permukaan dilakukan pada tepi penampang atau gerak lurus pada sumbu benda kerja ST 60 dengan sayatan perlahan sebanyak 1 mm dan kelipatannya sehingga diperoleh permukaan yang halus dan rata serta maksimal dengan rpm 290, 455 dan 740. Mengasah  pahat yang akan digunakan yaitu pahat HSS Toki dengan menggunakan gerinda diperuntukkan untuk pembubutan rata, penyetingan mesin bubut CNC, Pemasangan benda kerja  pada chuck pada posisi yang tepat dan ketika mesin bubut dinyalakan, proses pembubutan permukaanyang dilakukan pada tepi penampang atau gerak lurus pada sumbu benda kerja ST 60 dengan sayatan perlahan sebanyak 1 mm dan kelipatannya sehingga diperoleh permukaan yang halus dan rata serta maksimal, yaitu rpm 290 dengan hasil diameter benda kerja 19,15 mm dan 18,35 mm, rpm 455 dengan hasil diameter benda kerja 14,40 mm dan 13 mm dan rpm 740 dengan hasil diameter benda kerja 12 mm dan 10,55 mm. Hasil pembubutan yang paling baik yaitu pada rpm 740. Kata kunci : Bubut  CNC,  Baja  ST 60
RANCANG BANGUN SISTEM SUSPENSI DEPAN DOUBLE WISHBONE MOBIL URBAN TUXUCI Syaefani Arif Romadhon
Nozzle : Journal Mechanical Engineering Vol 4, No 2 (2015): Nozzle : Journal Mechanical Engineering
Publisher : Politeknik Harapan Bersama Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/nozzle.v4i2.794

Abstract

AbstrakPerkembangan industri otomotif yang sangat pesat saat ini sangat mengutamakan kenyamanan dan keamanan dalam berkendaran. Salah satu faktor utama dalam menunjang keamanan dan kenyamanan dalam berkendara ialah suspense, Pegas berfungsi untuk menerima getaran atau goncangan roda akibat dari kondisi jalan yang tidak rata yang dilalui dengan tujuan agar getaran atau goncangan dari roda tidak menyalur ke bodi atau rangka kendaraan.Pada saat ini beberapa pilihan mengenai tipe-tipe suspensi sangat bervariasi, untuk kali ini suspensi yang akan digunakan pada rancang bangun sistem suspensi depan adalah tipe double wishbone yang akan di padukan pada pembuatan mobil urban concept, dalam proses pembuatan rancang bangun sistem suspensi depan double wishbone cukup sederhana dan sering dijumpai di bengkel-bengkel umum yaitu peralatan, bahan, Proses Pembuatan Lengan Wishbone, Lengan wishbone merupakan bagian paling utama mengapa disebut wishbone, karena bentuk dan konstruksinya yang menyerupai tulang wishbone. Pada proses pembuatan lengan wishbone di butuhkan alat dan bahan diantaranya Las Listrik, Meteran, Penggaris siku, Bor, Gerinda, Palu, Cat Avian, bahan yang digunakan Pipa besi, Plat besi, Shock Absorber, Mur, dan Baut. Kerangka dibuat dari pipa besi dengan panjang 27cm x 6 buah dan 24cm x 2 buah, Digunakannya pipa besi berdiameter 2cm agar daya tekanan yang dihasilkan lebih efisien dan mengurangi beban yang berlebih pada kendaraan. Kata Kunci : Suspensi depan, Double Wishbone, urban concept
PERBANDINGAN AKSELERASI MOBIL LISTRIK TUXUCI MENGGUNAKAN SISTEM PENGGERAK MODEL GEAR RASIO DENGAN MODEL IN WHEEL Syarifudin Syarifudin
Nozzle : Journal Mechanical Engineering Vol 5, No 2 (2016): Nozzle : Journal Mechanical Engineering
Publisher : Politeknik Harapan Bersama Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/nozzle.v5i2.811

Abstract

AbstrakMobil listrik merupakan mobil yang digerakan dengan motor listrik, menggunakan energi listrik yang disimpan dalam baterai atau tempat penyimpanan energi lainnya. Politeknik Harapan Bersama berpartisipasi aktif dalam upaya meningkatkan kesadaran akan kendaraan yang ramah lingkungan dengan menciptakan mobil listrik yan diberi nama “Tuxuci”. Pada mobil listrik terdapat dua jenis sistem penggerak, yaitu sistem penggerak model gear rasio dan sistem penggerak model in wheel. Akselerasi pada kedua sistem penggerak berbeda, tergantung pada kondisi lintasan yang dilalui. Oleh karena itu dilakukan penelitian dengan membandingkan akselerasi pada sistem penggerak model gear rasio dengan sistem penggerak model in wheel mobil listrik Tuxuci Politeknik Harapan Bersama berdasarkan waktu tempuh mobil dengan jarak yang ditentukan pada lintasan datar dan lurus.Untuk dapat mengetahui perbandingan akselerasi antara dua model system penggerak, peneliti melakukan pengujian dengan cara melihat kecepatan pada jarak 200 m, 300 m dan 400 m. Dikarenakan hasil uji coba dari system penggerak model gear rasio sudah dilakukan penelitian sebelumnya oleh saudara Riza Bachtiar, maka peneliti fokus melakukan pengujian dengan menggunakan sistem penggerak model in wheel.Dari hasil pengujian ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan sistem penggerak model in wheel dari segi laju kecepatan dan percepatan pada lintasan lurus dan datar lebih efisien dibandingkan dengan penggunaan sistem penggerakgear rasio. Pada penggunaan system penggerak model in wheel yang perlu diperhatikan adalah hall sensor yang sering rusak, kabel-kabel penghubung dari baterai, kontroler dan motor karena hal-hal tersebutlah yang menjadi permasalahan pada penggunaan sistem penggerak model in wheel. Kata Kunci : Mobil listrik, gear rasio, in wheel, akselerasi
ANALISA JARAK PENGEREMAN MOBIL URBAN TUXUCI POLITEKNIK TEGAL Syarifudin Syarifudin
Nozzle : Journal Mechanical Engineering Vol 4, No 1 (2015): Nozzle : Journal Mechanical Engineering
Publisher : Politeknik Harapan Bersama Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/nozzle.v4i1.789

Abstract

AbstrakKeselamatan adalah bagian yang terpenting dalam dunia otomotif dalam arti yang luas yaitu paduan antara kwalitas dan mutu dari komponen-komponen yang harus di perhatikan dengan cermat, Perawatan sistem rem pada rem cakram, yaitu dengan cara memeriksa komponen rem: kanvas, piringan, seal caliper maupun selang minimal setiap kelipatan 10.000 km, selanjutnya menguras minyak rem setiap kelipatan 20.000 km (1 tahun). Konstruksi rem cakram berbeda dengan rem tromol, dimana rem cakram didesain tanpa penutup sehingga jauh lebih mudah dihinggapi debu atau kotoran dari jalan, metode penelitian Pada saat melakukan pengujian ini, membutuhkan bahan yang untuk diujikan agar mendapatkan data yang diinginkan, yaitu mobil urban Tuxuci, hasil hasil analisa sistem rem Mobil Urban Bala Manter telah menghasilkan jarak pada tiap-tiap pengujian di jarak 100 meter dilakukan 3x percobaan, Percobaan1,2,3 dengan jarak 5 meter,38 meter, 5 cm, Tabel di atas menjelaskan bahwa pengereman dijarak 100 meter menghasilkan jarak 5 meter pada percobaan 1, dan 3.8 meter pada percobaan 2, dan untuk percobaan 3 menghasilkan jarak 5 cm. hasil analisa sistem rem Mobil Urban Bala Manter telah menghasilkan jarak pada tiap-tiap pengujian di jarak 150 meter dilakukan 3x percobaan. Hasil pengereman seperti padaTabel 3,Jarak pengereman percobaan 1,2,3 denagn jarak 3 meter,2 meter dan 30 meter Kata kunci :  Jarak Pengereman,mobil Urban.
RANCANG BANGUN TRAINER POWER WINDOW PADA PINTU DEPAN MOBIL TIMOR Mukhamad Khumaidi Usman; Amin Nur Akhmadi
Nozzle : Journal Mechanical Engineering Vol 5, No 1 (2016): Nozzle : Journal Mechanical Engineering
Publisher : Politeknik Harapan Bersama Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/nozzle.v5i1.805

Abstract

AbstrakDi era moder ini kenyamanan dan keselamatan berkendara impian bagi pengguna kendaraan, dengan mengunakan power window sebagai pembuka kaca pintu mobil secara otomatis, sehingga pengendra tidak harus mengontel lagi, cukup menekan saklar power window kaca pintu dapat naik turun.Tujuan dari rancang bangun power window pintu depan mobil timor untuk menambah dan  meningkatkan kualitas pengajaran secara praktek maupun teori dan menambah teknologi baru untuk mobil timor. Metode penelitian yang digunakan adalah metode interview dan observasi. Proses pembuatan trainer dan aplikasi power window dilakukan dengan teliti supaya hasilnya kuat dan rapi. Langkah awal  mempersiapkan alat dan bahan setalah itu membuat kerangka, papan kelistrikan, tempat dudukan baterai, pemasangan roda Trolly, membuat penutup mekanisme kabel, modifikasi power window jenis mekanisme kabel dan pintu depan sebelah kanan mobil timor dan proses yang terahir instalasi kabel. Setelah trainer dan aplikasi power window selesai di buat, melakukan pengujian kelistrikan dengan menganalisa kinerja power window untuk mengetahui power window dapat bekerja Dengan menekan saklar up dan down kaca pintu dapat naik turun. Pengujian berikutnya pengujian tanpa beban yaitu pengujian dari baterai ke motoran langsung, kebutuhan tegangan untuk naik 12 V sedangkan untuk turun besar tegangan 12 Vdan dengan mengunakan swith, besar tegangan untuk kaca pintu naik 11 V dan turun membutuhkan besar tegangan 12 V. Pengujian yang terakhir mengukur kecepatan naik turun kaca pintu power window, kaca naik di butuhkan waktu 5,23 detik dan turun 3,48 detik. Kata kunci : proses pembuatan trainer, analisa dan perbaikan kerusakan   komponen pada power window dan pengujian power window.

Page 5 of 12 | Total Record : 119