cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Indigenous: Jurnal Ilmiah Psikologi
ISSN : 08542880     EISSN : 2541450X     DOI : -
Core Subject : Humanities, Art,
Indigenous: Jurnal Ilmiah Psikologi is a media for Psychology and other related disciplines which focus on the finding of indigenous research in Indonesia.
Arjuna Subject : -
Articles 588 Documents
STRES PADA PENYINTAS GEMPA YANG MENGALAMI CACAT FISIK Urbayatun, Siti
Indigenous Vol. 13, No.1, Mei 2015
Publisher : Muhammadiyah University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah stress pada penyintas  yang mengalami cacat fisik. Subyek penelitian ini adalah dua penyintas gempa yang mengalamicacat fisik. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif, yakni menggunakan pendekatan fenomenologis dengan thematic analysis. Sebagai pelengkap, data diuji lagi dengan triangulasi melalui FGD dengan kelompok penderita cacat.  FGD dilakukan 1 kali dengan 7 responden. Berdasarkan hasil wawancara, observasi dan FGD ditemukan beberapa stresor yang sekarang dihadapi penyandang cacat adalah: a) masalah fisik, antara lain badan masih sakit dan nyeri; b) masalah psikologis, seperti sedih, jengkel; c) mobilitas yang terganggu akibat kecacatannya; d) masalah pekerjaan, yakni terputusnya subyek dengan pekerjaan sebelumnya; dan e) kurangnya modal untuk kelanjutan hidup mereka.
Hubungan antara Tingkat Religiusitas dan Pengetahuan Seksualitas dengan Intensitas Masturbasi pada Mahasiswa yang Tinggal di Kos Pratiwi, Siswi Yuni
Indigenous Vol. 11, No. 2, November 2009
Publisher : Muhammadiyah University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara tingkat religiusitas dan pengetahuan seksualitas dengan intensitas masturbasi pada mahasiswa yang tinggal di kos. Hipotesis yang diajukan ada hubungan antara tingkat religiusitas dan pengetahuan seksualitas dengan intensitas masturbasi pada mahasiswa yang tinggal di kos, ada perbedaan intensitas masturbasi antara subjek laki-laki dan perempuan, ada perbedaan intensitas masturbasi antara subjek yang tinggal di kos ada induk semang dan tanpa induk semang. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa dan mahasiswi yang beragama Islam, berusia 18-21 tahun, belum menikah, memiliki kebiasaan masturbasi, berstatus mahasiswa kos di kampung Panggung Rejo, Kelurahan Jebres, Surakarta yang berjumlah 60 orang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive non random sampling. Hasil analisis menggunakan analisis regresi dua prediktor diperoleh nilai koefisien korelasi (R)=0,522; Fregresi=10,669; p <0,01 yang berarti ada hubungan antara tingkat religiusitas dan pengetahuan seksualitas dengan intensitas masturbasi pada mahasiswa yang tinggal di kos. Hasil analisis anava 2-jalur diperoleh F= 12,778 ; p=0,01 (p<0,01) dengan RE perempuan= 56,567 dan RE laki-laki=69,367. Hal ini menunjukkan ada perbedaan intensitas masturbasi antara subjek laki-laki dan subjek perempuan. Subjek laki-laki memiliki intensitas masturbasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan subjek perempuan. Selain itu juga diperoleh F= 0,580; p= 0,554 (p>0,05) dengan RE ada induk semang= 61,892 dan RE tidak ada induk semang= 64,696. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan intensitas masturbasi antara subjek yang tinggal di kos ada induk semang dengan subjek yang tidak ada induk semang.
HAPPINESS ORIENTATIONS AMONG ADOLESCENTS RAISED IN URBAN AND RURAL AREAS Anggraeny, Anisti; Yuniarti, Kwartarini Wahyu; moordiningsih, Moordiningsih; Kim, Uichol
Indigenous Vol. 13, No.1, Mei 2015
Publisher : Muhammadiyah University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Researcher takes particular interest to discover the respondents’ orientation towards happiness based on where the respondent was raised. The study involves 467 senior high school students with ages ranging from 14-17 years old. The data is analyzed using an adapted society psychological approach. The results shows that adolescents raised in rural areas are consider the family to be a factor that contributes to their happiness. Second, achievement is also a factor that leads to happiness. However for the category, to love and be loved, adolescents growing in urban areas place this as a factor that leads to happiness. Similar with spirituality, friends and leisure time are factors that make adolescents raised in urban areas to become happy. Nevertheless, the results of cross tabulation with Pearson chi square test scoring demonstrates that no correlations exist between adolescent happiness raised from urban or rural areas.
HUBUNGAN ANTARA EMOTIONAL BONDING DAN CITRA KUALITAS PRODUK DENGAN MINAT MEMBELI PADA KONSUMEN Puspitasari, Ika; Hidayat, Thulus; Yuwono, Susatyo
Indigenous Vol. 12, No.1, Mei 2010
Publisher : Muhammadiyah University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini mempunyai tujuan, yaitu, (1) mengetahui hubungan antara emotional bonding dan citra kualitas produk dengan minat membeli pada konsumen; (2) mengetahui hubungan antara emotional bonding dengan minat membeli pada konsumen; (3) mengetahui hubungan antara kualitas produk dengan minat membeli pada konsumen; (4) seberapa tinggi tingkat minat membeli pada konsumen; (5) seberapa tinggi emotional bonding; (6) seberapa tinggi citra kualitas produk; dan (7) variabel yang dominan antara emotional bonding dan citra kualitas produk terhadap minat membeli pada konsumen. Populasi penelitian ini adalah seluruh warga di desa Suruh kecamata Suruh Kabupaten Semarang. Jumlah sampel dalam penelitian in iadalah 64 ibu-ibu yang ikut keg- iatan PKK. Adapun teknik sampling yang digunakan adalah teknik random Sampling. Analisis data menggunakan teknik korelasi anareg. Kesimpulan dari hasil analisis data yaitu, (1) ada hubungan positif yang signifi kan antara emotional bonding dan citra kualitas produk dengan minat membeli pada konsumen; (2) ada hubungan positif antara emotional bonding dengan minat membeli pada konsumen; (3) ada hubungan negatif antara citra kualitas produk dengan minat membeli pada konsumen; (4) minat membeli pada konsumen tergolong sedang; (5) emotional bonding tergolong sangat tinggi; (6) citra kualitas produksi tergolong sedang; (7) variabel emotional bonding mempu- nyai pengaruh lebih dominan dibandingkan variabel citra kualitas produk terhadap minat membeli pada konsumen.
EMOSI POSITIF ANAK USIA DINI DAN STIMULASI “AKU ANAK CERIA” Riana, Mashar
Indigenous Vol. 9, No.1, Mei 2007
Publisher : Muhammadiyah University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh stimulasi emosi positif yang disusun dalam modul Stimulasi “Aku Anak Ceria” terhadap peningkatan emosi positif anak usia dini. Subjek penelitian dipilih secara purposive random sampling, Penelitian dilakukan dengan desain eksperimen with pretest and posttest group, Kelompok eksperimen terdiri dari tujuh subjek penelitian, yang mendapat perlakuan berupa Stimulasi “Aku Anak Ceria”. Metode pengumpulan data dilakukan dengan observasi emosi positif. Skor hasil observasi dianalisis dengan menggunakan metode statistic nonparametric dengan bantuan program SPSS for Windows versi 10.0. Berdasar hasil uji beda peningkatan skor emosi positif antara tes awal dan tes akhir diperoleh hasil nilai Z sebesar -2,371 dengan p = 0,009 (p<0,01), yang berarti bahwa terdapat perbedaan peningkatan skor emosi positif antara tes awal (pretest) dengan tes akhir (posttest) secara signifikan.
HARGA DIRI ANAK JALANAN Nasution, Marina D.N.; Nashori, H Fuad
Indigenous Vol. 9, No.1, Mei 2007
Publisher : Muhammadiyah University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui tema-tema harga diri anak jalanan. Untuk mengungkap tujuan tersebut, dilakukan penelitian kualitatif dengan menggunakan wawancara mendalam dan observasi terhadap lima anak jalanan Yogyakarta yang berusia di bawah 18 tahun. Hasil penelitian di lapangan menunjukkan bahwa anak jalanan cenderung negatif dalam menghadapi permasalahannya Mereka merasa tidak memiliki kemampuan untuk melakukan pekerjaan lain selain mengamen. Pada saat mengamen, mereka merasa malu terutama ketika bertemu dengan teman lawan jenisnya, dan untuk berhubungan atau berinteraksi dengan teman lawan jenisnya pun mereka akan merasa malu. Akan tetapi anak jalanan dapat membuat atau mempertahankan pertemanan baik dengan orang yang baru dikenal maupun dengan orang yang sudah lama mereka kenal. Selain itu anak jalanan juga menginginkan kehidupan dan pekerjaan yang lebih baik dari yang mereka hadapi saat ini.
LOCAL WISDOM DAN PERILAKU EKOLOGIS MASYARAKAT DAYAK BENUAQ Rahmawati, Hetti
Indigenous Vol. 13, No.1, Mei 2015
Publisher : Muhammadiyah University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan menggali dinamika kearifan tentang lingkungan dalam mengelola ekosistem hutan sebagai landasan perilaku ekologis masyarakat adat Dayak Benuaq di Kalimantan Timur dalam perspektif indigenous. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Hasil penelitian memberikan pemahaman bahwa pemanfaatan hutan tidak hanya didasari oleh eksploitasi ekonomis tetapi lebih didasarkan pada upaya memelihara keseimbangan dan kelestarian sumberdaya hutan sebagai wujud tanggung jawab interaksi manusia dengan lingkungan alamnya. Hutan dan ekosistem di dalamnya bukan dilihat sebagai aset ekonomis semata, namun sebagai bagian dari sistem kehidupan, dimana hutan memiliki nilai magis dan menjadi bagian dari kepercayaan yang dipegang teguh. Nilai selftranscendence, social-altruistic dan biospheric menjadi penguat dalam intensi perilaku ekologis untuk peduli pada hutan.Pemanfaatan lahan berupa : Umaq, Simpuk, Bengkak adalah perilaku konservasi yang dikembangkan oleh masyarakat Dayak Benuaq. Peraturan adatberperan sebagai pengendali dalam sistem perilaku ekologis berkelanjutan dalam pengelolaan hutan.
COPARENTING PADA KELUARGA MUSLIM Na’imah, Khotimatun
Indigenous Vol.11, No.1, Mei 2009
Publisher : Muhammadiyah University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keluarga merupakan bagian terkecil dari sebuah komunitas masyarakat. Dalam keluarga, minimal terdapat ayah, ibu dan anak. Perkembangan anak dapat dipengaruhi oleh berbagai hal, antara lain perbedaan keluarga dan pengasuhan (parenting). Saat ini, fokus dan perhatian orangtua tidak lagi tertuju ke rumah, walaupun dengan alasan yang berbeda-beda. Salah satu alasannya adalah karena ayah dan ibu sama-sama bekerja. Pengasuhan anak yang sedang berkembang dewasa ini adalah dengan coparenting, dimana orangtua bekerja bersama-sama dalam membesarkan anak. Kerjasama suami-istri dalam hal ini berperan sebagai orangtua dalam hal pengasuhan anak ini dalam agama Islam dekat kepada istilah ta’awuun. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk memahami coparenting yang dilakukan oleh orangtua muslim yang sama-sama bekerja/double- earner family. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Informan penelitian berjumlah 5 pasang dan merupakan pasangan muslim yang sama-sama bekerja serta terdapat variabilitas informan penelitian berdasarkan tempat bekerjanya serta ada tidaknya pembantu pengasuh dalam keluarga tersebut. Data diperoleh dengan wawancara dan observasi checklist pada anak. Data kemudian diolah dengan menggunakan analisis tema. Hasil yang dapat diperoleh antara lain mengenai latar belakang pengasuhan yang diterima oleh orangtua yang mempengaruhi pengasuhan anak, coparenting yang terjadi serta pemahaman mengenai perkembangan anak. Ibu menjadi peran utama dalam pengasuhan anak. Meskipun begitu, pembagian tugas pengasuhan dilakukan sewajarnya, dibiarkan berjalan dengan sendirinya dan ada sikap saling menyadari kesibukan satu sama lain. Pembagian peran pengasuhan anak didasarkan pada siapa yang lebih memiliki kelonggaran waktu untuk membantu pengasuhan.
DINAMIKA KOGNISI SOSIAL PADA PELACUR TERHADAP PENYAKIT MENULAR SEKSUAL Kusumastuti, Weny
Indigenous Vol. 11, No. 2, November 2009
Publisher : Muhammadiyah University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu fenomena social yang telah ada sejak dulu adalah prostitusi, dan hingga saat ini, hal tersebut belum dapat diatasi, bahkan secara kuantitatif jumlahnya terus meningkat danmenyebar luas dari hari ke hari di seluruh dunia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kognisi social dari pelacur terhadap penyakit menular seksual. Penelitian ini diadakandi Kota Solo bertempat di rumah pelacuran di Palur, Nusukan dan Banyuanyar. Pemilihan sample berdasarkan karakteristik yang telah ditetapkan sebanyak empat orang. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara dan observasi. Analisis data meggunakan analisis deskriptif. Hasilnya ada kesalahan kognisi social dimana ada rasa percaya diri yang berlebih bahwa para pelacur tidak akan terkena penyakit menular seksual dengan cara melakukan tindakan pencegahan secara intensif.
HARAPAN ORANGTUA YANG TIDAK REALISTIS DAN TINDAK KEKERASAN FISIK TERHADAP ANAK Agustin, Ika; Abdullah, Sri Muliati
Indigenous Vol.11, No.1, Mei 2009
Publisher : Muhammadiyah University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara harapan orangtua yang tidak realistis dengan tindak kekerasan fisik terhadap anak. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada hubungan positif antara harapan orangtua yang tidak realistis dengan tindak kekerasan fisik terhadap anak. Jumlah subjek dalam penelitian ini adalah 38 orang. Data dikumpulkan dengan menggunakan skala Tindak Kekerasan Fisik dan Skala Harapan Tidak Realistis. Hasil analisis korelasi menunjukkan rxy = 0,378 (p<0,05), berarti hipotesis diterima. Prosentase kontribusi variabel harapan tidak realistis terhadap peningkatan tindak kekerasan fisik sebesar sebesar 14,3%,. dan 85,7% dipengaruhi oleh faktor lain seperti tekanan ekonomi, kesepian, usia orangtua, pendidikan atau pelatihan, stres, pernah menyaksikan atau menjadi korban kekerasan semasa kanak-kanak, dan harga diri.

Page 3 of 59 | Total Record : 588


Filter by Year

1995 2023


Filter By Issues
All Issue Vol 8, No 2 (2023): July Vol 8, No 1 (2023): March Vol 7, No 3 (2022): November Vol 7, No 2 (2022): July Vol 7, No 1 (2022): March Vol 6, No 1 (2021): Vol. 6 No. 1, 2021 Vol 6, No 3 (2021): November Vol 6, No 2 (2021): July Vol 6, No 1 (2021): March Vol 5, No 2 (2020): November Vol. 5 No. 2, 2020 Vol. 5 No. 1, 2020 Vol 5, No 1 (2020): May Vol 4, No 2 (2019): November Vol. 4 No. 2, 2019 Vol. 4 No. 1, 2019 Vol 4, No 1 (2019): May Vol 3, No 2 (2018): November Vol. 3 No. 2, 2018 Vol 3, No 1 (2018): May Vol. 3 No. 1, Mei 2018 Vol 2, No 2 (2017): November Vol. 2 No. 2, November 2017 Vol 2, No 1 (2017): May Vol. 2 No. 1, Mei 2017 Vol. 1 No. 2, November 2016 Vol 1, No 2 (2016): November Vol. 1 No. 1, Mei 2016 Vol 1, No 1 (2016): May Vol. 13, No. 2, November 2015 Vol. 13, No. 2, November 2015 Vol. 13, No.1, Mei 2015 Vol. 13, No.1, Mei 2015 Vol. 12, No. 2, Nopember 2010 Vol. 12, No. 2, Nopember 2010 Vol. 12, No.1, Mei 2010 Vol. 12, No.1, Mei 2010 Vol. 11, No. 2, November 2009 Vol. 11, No. 2, November 2009 Vol.11, No.1, Mei 2009 Vol.11, No.1, Mei 2009 Vol. 9, No. 2, Nopember 2007 Vol. 9, No. 2, Nopember 2007 Vol. 9, No.1, Mei 2007 Vol. 9, No.1, Mei 2007 Vol. 8, No. 2, November 2006 Vol. 8, No. 2, November 2006 Vol. 8, No. 1, Mei 2006 Vol. 8, No. 1, Mei 2006 Vol. 7, No. 2, November 2005 Vol. 7, No. 2, November 2005 Vol. 7, No. 1, Mei 2005 Vol. 7, No. 1, Mei 2005 Vol. 6, No. 2, November 2002 Vol. 6, No. 2, November 2002 Vol. 6, No. 1, Mei 2002 Vol. 6, No. 1, Mei 2002 Vol. 4, No. 2, November 2000 Vol. 4, No. 2, November 2000 Vol. 4, No. 1, Mei 2000 Vol. 4, No. 1, Mei 2000 Vol. 3, No. 2, November 1999 Vol. 3, No. 2, November 1999 Vol. 3, No. 1, Mei 1999 Vol. 3, No. 1, Mei 1999 Vol. 2, No. 2, November 1995 Vol. 2, No. 2, November 1995 More Issue