cover
Contact Name
Dudi Iskandar
Contact Email
dudi.iskandar@budiluhur.ac.id
Phone
+6222-7810788
Journal Mail Official
jurnal.cjik@gmail.com
Editorial Address
https://journal.uinsgd.ac.id/index.php/cjik/about/editorialTeam
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Communicatus: Jurnal Ilmu Komunikasi
ISSN : -     EISSN : 25498452     DOI : 10.15575/cjik
Focus and Scope Communicatus: Jurnal Ilmu Komunikasi is a periodical scientific journal that aims to develop concepts, theories, perspectives, paradigms, and methodologies with a focus on communication studies. The scope of this journal study is: Mass Media and Journalism; this field examines journalistic activities and media production which includes print, radio, television, and internet. New media and communication technology; a new field of communication study that continues to develop along with technological advances and community needs, this field includes digital media, virtual, interactive, hypertextual and networking. Public Relations; This field of communication examines Public Relations which include internal and external relations within an organization or institution, as well as the creation of public opinion in society. Political Communication; communication involving messages, media, and political actors or those related to power, government, and policy. Marketing Communication; a field that examines ideas, information, opportunities, and challenges through various symbols to achieve company goals. Sociology of Communication: the process of sociological communication, as a form of social interaction involving individuals or social groups.
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 2 (2019): Communicatus: Jurnal Ilmu Komunikasi" : 6 Documents clear
Pola Reka Bentuk Surat Kabar Thailand dan Surat Kabar Indonesia Miss Aminah Sa-Ah; Hikmat Hikmat; Darajat Wibawa
Communicatus: Jurnal Ilmu komunikasi Vol 3, No 2 (2019): Communicatus: Jurnal Ilmu Komunikasi
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/cjik.v3i2.6518

Abstract

Newspaper forms are the process of organizing and decorating the front page. The two design elements consist of appearance and layout, both of which have functions to decorate, beautify and arrange the front page so that it is interesting. Thairath and Tribun Jabar newspapers in arranging the front page of the newspaper using graphic design elements to make it interesting. This research uses the descriptive qualitative method. The purpose of this research is to get a picture of the second form of newspaper, namely the color, typography, and layout format. The results showed that the application of the design of print media of the Thairath newspaper and the West Java Tribune so that it would not be rigid and attract attention. The color that dominates the Thairath newspaper is green, while the Tribun Jabar newspaper is blue. The typography used in each section on the second page of the newspaper is carried out consistently in accordance with the visual hierarchy. The layout format arrangement has an impact on attracting newspapers to be read by readers.Reka bentuk surat kabar merupakan proses menata dan menghias halaman muka. Dua unsur reka bentuk terdiri dari perwajahan dan tata letak, kedua-duanya memiliki fungsi untuk menghias, memperindah dan menata halaman muka sehingga menarik. Surat kabar Thairath dan Tribun Jabar dalam menata halaman muka surat kabarnya menggunakan elemen desain grafis supaya menarik. Penelitian ini menggunakan meode deskriptif kualitatif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran tentang reka bentuk kedua surat kabar, yaitu mengenai warna, tipografi dan format layout. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan reka bentuk media cetak surat kabar Thairath dan Tribun Jabar, supaya tidak kaku dan menarik perhatian. Warna yang menjadi dominasi pada surat kabar Thairath adalah warna hijau, sementara pada surat kabar Tribun Jabar adalah warna biru. Tipografi yang digunakan pada setiap bagian pada halaman muka kedua surat kabar, dilakukan secara konsisten sesuai dengan hierarki visual. Penataan  format layout berimbas pada menariknya surat kabar untuk dibaca oleh pembaca.
Analisis Semiotika tentang Penggambaran Orang Pedalaman pada Film Indonesia Maria Rosalia; Nanang Krisdinanto; Brigitta Revia Sandy Fiesta
Communicatus: Jurnal Ilmu komunikasi Vol 3, No 2 (2019): Communicatus: Jurnal Ilmu Komunikasi
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/cjik.v3i2.6541

Abstract

This study was conducted to see the depiction of inland people who became minorities in Indonesian films. Since the 2000s, Indonesian films have tended to portray minorities as a group that still lags behind. This is seen from the two film categories selected in this study, namely educational and social-themed films. This study was conducted to see how inland people were described using Ferdinand de Saussure's semiotic method. As a knife of analysis will be used the concept of blackness developed by Ed Guerrero to see aspects of behavior, intelligence, and emotions of the minority groups depicted in the film. The films analyzed are Sokola Rimba and Lost in Papua. The results showed that Indonesian films with the theme of education and social always attached minorities with the impression of being stupid, primitive and backward. In the category of behavior (behavior), inland people tend to be displayed close to backwardness (primitive) or evil. While intelligent (intelligence), they are described as having low intelligence or stupid, and emotionally (emotionally) are described as people close to violence and unable to find a solution if a problem occurs. Such images can form prejudices in the minds of the public, which then crystallize into stereotypes that are considered true.Kajian ini dilakukan untuk melihat penggambaran orang pedalaman yang menjadi kaum minoritas dalam Film-film Indonesia. Sejak tahun 2000-an, film-film Indonesia memiliki kecenderungan menggambarkan kaum minoritas sebagai kelompok yang masih tertinggal. Hal ini dilihat dari dua kategori film yang dipilih dalam penelitian ini, yakni film bertema pendidikan dan sosial. Kajian ini dilakukan untuk melihat bagaimana orang-orang pedalaman digambarkan dengan menggunakan metode semiotika milik Ferdinand de Saussure. Sebagai pisau analisis akan digunakan konsep blackness yang dikembangkan Ed Guerrero untuk melihat aspek perilaku, kecerdasan, dan emosi dari kelompok minoritas yang digambarkan dalam film. Film yang dianalisis adalah Sokola Rimba dan Lost in Papua. Hasil penelitian menunjukkan, film Indonesia yang bertema pendidikan dan sosial selalu melekatkan kaum minoritas dengan kesan bodoh, primitif dan terbelakang. Dalam kategori tingkah laku (behavior), orang-orang pedalaman cenderung ditampilkan dekat dengan keterbelakangan (primitif) atau jahat. Sementara secara intelligent (kecerdasan), mereka digambarkan memiliki kecerdasan rendah atau bodoh, dan secara emotional (emosi) digambarkan sebagai orang-orang dekat dengan kekerasan dan tidak mampu mencari penyelesaian jika terjadi persoalan. Gambaran-gambaran seperti ini bisa membentuk prasangka di benak khalayak, yang kemudian mengkristal menjadi stereotip yang dianggap benar.
Pola Komunikasi Kehidupan Sosial Keagamaan Kawasan Kumuh Kampung Pemulung Kota Bandar Lampung Fitri Yanti
Communicatus: Jurnal Ilmu komunikasi Vol 3, No 2 (2019): Communicatus: Jurnal Ilmu Komunikasi
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/cjik.v3i2.6379

Abstract

This study aims to analyze the communication patterns of religious social life in the slum areas of scavenger villages in the city of Bandar Lampung. This study uses a qualitative approach that is oriented towards the explanation of natural descriptive data by taking 11 informants as scavenger families. What is the social and social life of the scavengers who are not recognized because of their shortcomings and status that are not the same as the surrounding elite and middle society. The results showed that, the slum dwellers in the village were basically not only "coexistence" but also "cooperation". The communication pattern of the social and religious life of the slum areas of the Pemulung village in terms of religious life gave birth to conditions and habits from the start of their religious activities, understanding and behavior. This can be seen from the habit when they worship. While from the social life patterns born individual patterns and group patterns to join or not with the surrounding community. Penelitian ini bertujuan menganalisis pola komunikasi kehidupan sosial keagamaan kawasan kumuh kampung pemulung di kota Bandar Lampung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yaitu berorientasi pada penjelasan data deskriptif yang alamiah dengan mengambil informan 11 kepala keluarga pemulung. Bagaimana kehidupan sosial kemasyarakatan dan keagamaan masyarakat pemulung yang tidak diakui karena kekurangan dan status mereka yang tidak sama dengan masyarakat elit dan menengah di sekitarnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, masyarakat kumuh kampung pemulung pada dasarnya tidak hanya “koeksistensi” melainkan juga “kooperasi”. Pola komunikasi kehidupan sosial dan keagamaan kawasan kumuh kampung Pemulung dari segi kehidupan beragama melahirkan kondisi dan kebiasaan dari mulai aktivitas, pemahaman, dan prilaku agama mereka.  Hal ini terlihat dari kebiasaan kapan mereka beribadah. Sedangkan dari pola kehidupan sosial lahir pola individu dan pola berkelompok untuk bergabung atau tidak dengan masyarakat sekitar.
Motif Perawat sebagai Profesi dan Pelaku Komunikasi Terapeutik Dyah Rahmi Astuti
Communicatus: Jurnal Ilmu komunikasi Vol 3, No 2 (2019): Communicatus: Jurnal Ilmu Komunikasi
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/cjik.v3i2.5764

Abstract

This research discusses the phenomena of professional nurses in discussing the meaning of the therapist as one of the therapeutic communication between the nurses and the patient therapeutic communication more focused on therapy or healing process of patients suffered ill patients. This research aims to gain an overview of the motives and self-concept of the nurses for therapeutic communication professionals and actors in public hospital in Sumedang. This study uses qualitative phenomenological study. The results showed that motives of nurses were “because of motives” and “in order to motives”. All those things made the nurses have the self-concept that made of understanding of the therapeutic communication was needed ini applying the concept from significant others (parents, family, and the idols) and the group reference (closed group or the prime community around them.Penelitian ini membahas fenomena perawat professional dalam membahas arti dari terapis sebagai salah satu komunikasi tarapeutik antara perawat dan komunikasi tarapeutik pasien lebih focus pada terapi atau penyembuhan proses pasien menderita sakit. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang motif dan konsep diri dari perawat bagi para professional komunikasi tarapeutik dan actor di rumah sakit umum di Sumedang. Penelitian ini menggunakan studi fenomenoogis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motif dari perawat adalah “karena motif” dan “untuk motif”. Semua hal-hal yang dibuat para perawat memiliki konsep diri yang terbuat dari pemahaman tentang komunikasi tarapeutik yang dibutuhkan dalam menerapkan konsep dari significant others (orang tua, keluarga dan berhala) dan kelompok acuan (kelompok tertutup atau masyarakat perdana di sekitar mareka.
Pemaknaan Perempuan Kepala Keluarga terhadap Pesan-Pesan Pada Radio Komunitas Pekka FM Chairiawaty Chairiawaty
Communicatus: Jurnal Ilmu komunikasi Vol 3, No 2 (2019): Communicatus: Jurnal Ilmu Komunikasi
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/cjik.v3i2.5785

Abstract

The research objective is to obtain a picture of the female head of household in interpreting broadcasts on Pekka FM Community Radio in Batumulik Village, Lombok, including; knowledge of broadcasts on Pekka FM radio, the most popular radio broadcasts, benefits and changes that occur to female household heads after listening to Pekka FM radio broadcasts. Research using the phenomenological method. Data collection is done through observation, interviews, and documentation. The results showed that female heads of the household knew and knew Pekka FM Radio as a radio that delivered broadcasts and provided knowledge about various things, the most preferred radio broadcasts by informants were about women's reproduction, adolescent health, family planning, pregnancy, news about Pekka, entertainment and advertising. The change felt by women household heads after listening to broadcasts on Pekka FM Radio is that it can change the mindset and mentality of women household heads, so that they become confident, diligently care for the body, and dare to speak. Broadcast programs that provide significant change can answer the needs of the audience.Tujuan penelitian adalah untuk memperoleh gambaran mengenai Perempuan Kepala Keluarga dalam memaknai siaran-siaran pada Radio Komunitas Pekka FM di Dusun Batumulik Lombok, meliputi ; pengetahuan terhadap siaran-siaran di radio Pekka FM, siaran radio yang paling diminati, manfaat dan perubahan yang terjadi pada perempuan kepala keluarga setelah mendengarkan siaran-siaran radio Pekka FM. Penelitian menggunakan metode fenomenologi. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, Para perempuan kepala keluarga mengenal dan mengetahui Radio Pekka FM sebagai Radio yang menyampaikan siaran-siaran dan memberikan pengetahuan mengenai berbagai hal, siaran radio yang paling disukai oleh para informan adalah mengenai reproduksi wanita, kesehatan remaja, KB, kehamilan, berita seputar Pekka, hiburan dan iklan. Perubahan yang dirasakan oleh para perempuan kepala keluarga setelah mendengarkan siaran-siaran pada Radio Pekka FM adalah, dapat mengubah pola pikir dan mental para perempuan kepala keluarga, sehingga menjadi percaya diri, rajin merawat tubuh, dan berani berbicara. Program-program siaran yang memberikan perubahan signifikan adalah yang mampu menjawab kebutuhan khalayak.
Gaya Komunikasi Dosen dalam Pembelajaran Mahasiswa Mutawakkil Mutawakkil; Nuraedah Nuraedah
Communicatus: Jurnal Ilmu komunikasi Vol 3, No 2 (2019): Communicatus: Jurnal Ilmu Komunikasi
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/cjik.v3i2.5765

Abstract

The research aims to analyze the communication style to overcome the boredom of students’ learning in the social history course at History Education Program Study, Faculty of Teacher Training and Education, Tadulako University". This research uses qualitative research approach by examining 1 lecturer and 45 students in class A. Data analysis uses qualitative analysis, with three stages which include: data reduction, data presentation, and data verification.  The results of the research show that the communication style of lecturers to reduce boredom of learning, as follows: Develop an active communication style while still emphasizing assertiveness, taking full social initiative so that students can imitate and apply the communication style in their social environment, and they are able to express opinions with controlled emotions, communication style must be done in two-ways that is by sending full information attentively, communication style by commanding but showing the way, so that students become maximally measured in doing their tasks, there is reflection after evaluation, and communication style of the listener, being attentive in conveying information, making decisions by considering all parties.Penelitian bertujuan untuk menganalisis gaya komunikasi mengatasi kejenuhan Belajar pada matakuliah Sejarah Sosial Mahasiswa Pendidikan Sejarah Untad”. Dalam penelitian ini peneliti menekankan pada pendekatan kualitatif dengan meneliti 1 orang dosen dengan populasi mahasiswa 45 orang di kelas A. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis secara kualitatif, dengan tiga jenis meliputi: Reduksi Data, Penyajian data, serta Verifikasi data. Hasil peneitian menunjukkan: gaya komunikasi dosen untuk mengurangi kejenuhan belajar, sebagai berikut; mengembangkan gaya komunikasi aktif namun tetap mengedepankan ketegasan, mengambil secara penuh inisiatif sosial agar mahasiswa meniru di lingkungan sosialnya, serta mampu menyatakan pendapat dengan emosional yang terkontrol; gaya komunikasi harus dua arah dengan mengirim informasi secara full dengan penuh perhatian; gaya komunikasi dengan memerintah tapi menunjukkan caranya, sehingga mahasiswa menjadi terukur secara maksimal dapat mengerjakan tugas, ada refleksi ketika evaluasi, dan gaya komunikasi  pendengar, penuh perhatian dalam menyampaikan informasi, membuat keputusan dengan mempertimbangkan semua pihak.

Page 1 of 1 | Total Record : 6