cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota cirebon,
Jawa barat
INDONESIA
JIEM (Journal of Islamic Education Management)
ISSN : -     EISSN : 25490877     DOI : -
Core Subject : Science, Education,
Journal of Islamic Education Management (JIEM) merupakan merupakan jurnal yang memuat tulisan, hasil penelitian, pengembangan, kajian atau telaah keilmuan manajemen pendidikan Islam. Isi jurnal memuat pandangan kritis, berpikir komprehensif dalam manajemen pendidikan Islam. Jurnal ini terbit setiap bulan Juni dan Desember dan mulai terbit tahun 2016, membahas tentang permasalahan manajemen pendidikan Islamt sebagai upaya menghasilkan leadership dan managerial yang profesional yang menjadi tujuan utama studi manajemen pendidikan Islam (MPI).
Arjuna Subject : -
Articles 114 Documents
STRATEGI PENGUATAN KOMPETENSI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Zaenuri .
JIEM (Journal of Islamic Education Management) Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/jiem.v2i1.2875

Abstract

ABSTRAKDi tengah-tengah masyarakat banyak ditemukan peserta didik yang telah diajar, dibimbing dan dilatih oleh pendidik (kiyai, ustadz, guru) tetapi tidak banyak mengalami perubahan. Dari sinilah para ahli pedagogi menemukan fakta bahwa faktor utama dari tidak terjadinya perubahan pada peserta didik itu adalah karena peserta didiknya itu sendiri yang tidak mau berubah. Fakta inilah yang kemudian menjadi bahan diskusi dan diwacanakan dengan sebutan HEUTAGOGI. Kenyataan dan pernyataan itulah kemudian diilustrasikan sebagai peristiwa petani yang ulet dan rajin (profesional) mengelola sawah dengan bibit unggul dan tanah sawah yang bagus serta dikelola dengan baik, akan tetapi petani tidak banyak memperoleh hasil sesuai dengan yang diharakan. Perkembangan dan perubahan makna terus berkembang sehingga pedagogi berarti seni mengajar.mendidik. Perkembangan jaman dan pemikiran terus berjalan sehingga muncul istilah pedagogi tradisional, pedagogi transformasi, padagogi modern dan bahkan pedagogi posmodern. Sudah barang tentu, perubahan makna pedagogi pun terjadi sesuai dengan perkembangan istilah itu sendiri.Kata Kunci: Pedagogi, Andragogi dan Heutagogi
POSISI KYAI BAGI SENTRALISASI MORAL KEHIDUPAN MASYARAKAT Isnin Agustin Amalia
JIEM (Journal of Islamic Education Management) Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/jiem.v2i1.2876

Abstract

ABSTRAKPenyebutan istilah kiyai terhadap seseorang, dalam pembicaraan secara umum ada tiga istilah yang biasa digunakan yaitu kiyai,kiai dan kyai. Melalui tulisan ini, penulis lebih cenderung menggunakan kata kiyai. Di daerah Periangan, kyai disebut ajengan; di daerah Banten disebut abuya (kiyai yang dianggap sangat terhormat atau kiyai besar); Di beberapa daerah di Bekasi dan Karawang, kiyai sering disebut mu’allim yang artinya orang yang berilmu. Penulis cenderung menggunakan makna kyai sebagai suatu gelar kehormatan yang diberikan masyarakat kepada seseorang yang memiliki kedalaman ilmu-ilmu keislaman, di samping karena ketaatan dan kesalehannya dalam menjalankan perintah-perintah Allah dan meninggalkan larangan-laranganNya. Ia dipercaya oleh masyarakat, lantaran ia tidak segan-segan dan tidak bosan-bosan memberikan nasihat ketaqwaan dan kesabaran (wa tawashaw bil-haq wa tawashaw bish-shabr); ia bukan politikus apalagi birokrat; ia bukan pengusaha apalagi manager dalam suatu perusahaan; Sebaliknya, ia adalah seorang pendidik, pengajar dan penganjur ajaran Islam kepada ummat.Kata Kunci: Kyai, Kepemimpinan Kyai, dan  Peranan Kyai.
RESPON DAN PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP PENGELOLAAN PENDIDIKAN ISLAM NONFORMAL DI MAJLIS TAKLIM PENDIDIKAN PASCA TPQ QIRAATI YPI “SHIDQUL AMAL” KEDUNGJAYA KEDAWUNG KABUPATEN CIREBON Taqiyuddin .
JIEM (Journal of Islamic Education Management) Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/jiem.v2i1.2877

Abstract

ABSTRAKLembaga-lembaga pendidikan Islam yang ada di YPI “Shidqul Amal” Desa Kedungjaya Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon, dapat dikategorikan sebagai bentuk atau jenis pendidikan nonformal yang dalam penyelenggaraan pendidikannya harus dikelola berdasarkan peraturan dan perundang undangan yang berlaku, di antara peraturan itu adalah PP No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP). Kegiatan ngaji sore yang dilaksanakan Majelis Taklim Pendi-dikan Pasca TPQ Qiraati merupakan salah satu bentuk kegiatan keagamaan yang ada di YPI “Shidqul Amal” Kedung jaya, dalam pengelolaannya sebagian besar telah sesuai dengan PP No. 19 tahun 2005. Namun berdasarkan pengamatan, masih ada beberapa komponen yang perlu dioptimalkan, di antaranya yaitu pengelolaan yang belum sepenuhnya menggunakan system manajemen pendidikan, kualifikasi tenaga kependidikan dan tenaga pendidik, kurikulum yang digunakan, begitu juga dengan proses pembelajaran.hal tersebut dilakukan para manager adalah karena tujuan lembaga pendidikan tidak akan segera terwujud sesuai dengan apa yang telah direncanakan dan dirumuskan, melainkan harus melakukan pengkajian terhadap kekuatan dan kelemahan, peluang dan ancaman sumber-sumber pendidikan terlebih dahulu. Kata Kunci: Pengelolaan Pendidikan Islam, Respon dan Partisipasi
MENGELOLA PENDIDIKAN ISLAM RAUDLATUL ATHFAL Taqiyuddin Masyhuri
JIEM (Journal of Islamic Education Management) Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/jiem.v2i2.3618

Abstract

Abstrak  Kesadaran masyarakat terhadap masa depan pendidikan anaknya sejak usia dini telah merata, ironisnya lembaga pendidikan anak pertama di Indonesia perkembangannya sangat lambat dibandingkan pendidikan anak yang sederajat. Ditengarai karena pengelola pendidikan RA belum menerapkan system manajemen pendidikan Islam; belum menyesuaikan dengan PP No. 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendididikan (SNP), dan masyarakat yang memasukan anaknya kependidikan RA bukan karena pendidikan RA sebagai sistem pendidikan formal melainkan sebagai pendidikan Islam non formal padaumumnya. Hasil pengamatan dan komunikasi dengan para pengelola pendidikan RA diperoleh gambaran. Pertama, secara keseluruhan Kepala RA bersama Yayasan, sejak awal tahun pelajaran selalu merencanakan program pendidikan untuk satu tahun termasuk penyusunan satuan kegiatan mingguan (SKM) dan satuan kegiatan harian (SKH) dilaksanakan dalam bentuk pembelajaran. Kedua, dalam melaksanakan program pendidikannya, semua pengelola pendidikan RA telah terorganisasi dan terlaksananya fungsi-fungsi manajemen pendidikan sesuai perannya masing-masing. Ketiga, semua Kepala RA telah melakukan peran, fungsi dan tanggungjawabnya sebagai manajer yaitu pengarah, pengawas, dan penialaian kinerja guru dan stafnya. Kata kunci : Manajemen Pendidikan Islam, RaudlatulAthfal
SUPERVISI KLINIS DAN SITUASI KINERJA GURU DI SEKOLAH/ MADRASAH subur .
JIEM (Journal of Islamic Education Management) Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/jiem.v2i2.3614

Abstract

Abstrak Guru adalah pendidik profesional yang mempuyai tugas, dan fungsi dan peranan penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Guru profsional mampu berpar-tisipaasi dalam pembangunan nasional untuk mewujudkan insan Indonesia yang bertaqwa kepad Tuhan Yang Maha Esa, unggul dalam IPTEK, memiliki jiwa estetis, etis, berbudi luhur, dan berkepribadian. Sehingga mereka sebagai guru harus memi-liki empat kompetensi yaitu, pedagogic, kepribadian, social dan profesionalisme.Beberapa kerangka teori, metode, dan analisis, dan pemetaan kognitif, masih banyak dibutuhkan untuk membantu meng-atasi dan menyatakan praktek supervisi. Menurut arti katanya, supervisi dapat diterjemahkan dengan “melihat dari atas”, atau “ melihat dari kelebihan”,jadi searti dengan pengawas, tetapi dengan pengertian yang agak berbeda dari “mengawas” sebagai “controlling”. Supervisi meskipun mengandung arti dan sering diterjemahkan sebagai pengawas atau mengawas, tetapi pada prinsipnya supervisi mempunyai arti khusus yaitu “ membantu dan turut serta dalam usaha-usaha perbaikan dan peningkatan mutu”Agar proses supervise klinis dapat berjalan dengan baik dan lancer perlu kreteria serta teknik tertentu. Kreteria dan teknik pertemuan pendahuluan terdiri penetuan hal-hal yang perlu dinilai oleh supervisor terhadap guru, penetuan ini adalah mengadakan pertemuan dengan suasana menyenangkan,tidak mengancam, dan menakuti.Kepala Sekolah/ Madrasah sebagai individu yang bertanggungjawab di Sekolah/Madrasah mempunyai kewajiban untuk berusaha agar semua potensi yang ada di lembaganya dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya demi tercapainya tujuan yang diharapkan. Oleh karena itu supervise Kepala Sekolah/Madrasah terhadap guru menjadi salah satu factor penting dalam meningkatkan mutu pendidikan di sekolahnya/madrasahnya.
PEMBINAAN POTENSI SPIRITUAL SANTRI¬¬ MAHASISWA Mukhlishoh .
JIEM (Journal of Islamic Education Management) Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/jiem.v2i2.3619

Abstract

Abstrak Madrasah Diniyah dan Pesantren merupakan wadah pendidikan berkarakter yang patut mendapat perhatian, untuk mengasah potensi dasar santri mahasiswa. Mereka perlu dibina potensi spiritualnya. Sebelum dibina santri sering melakukan kesalahan atau belum tawadhu, setelah pembinaan para santri begitu santun, hormat kepada orang tua, tamu, dan ustad selain itu juga santri menjadi terbiasa sholat berjamaah, mengaji Al Qur’an, bersikap akrab dengan teman-temannya.  Hambatan yang ditemui para kyai dalam pembinaan akhlak santri ada 3 (tiga)  pertama menhadapi santri pindahan, yang ke dua santri baru yang masih anak-anak, dan yang ketiga santri lama yang suka keluar diwaktu malam dengan alasan  menghadiri  pengjian ditempat lain.solusi yang ditawarkan dalam mengatasi hambatan-hambatan tersebut adalah pertama niat ikhlas dalam semua perkataan dan perbuatan amal lahir batin untuk mendidik santri karena Allah. Kyai meletakan niat rukun pertama dalam semua ibadat, Kedua sabar dan tabah dalam belajar dan mendidik, Ketiga berpikir baik secara aqli dan syara’ bahwa keburukan pada seseorang itu dapat diupayakan berubah dengan Manhaj Rabbani artinya mengikuti perintah dzat yang maha sempurna. Kata kunci :Potensi spiritual, Pembinaan, santri
MANAJEMEN PEMBINAAN KINERJA GURU RAUDLATUL ATHFAL (RA)DALAM BALANCED SCORECARD (BSC) fuad arif noor
JIEM (Journal of Islamic Education Management) Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/jiem.v2i2.3616

Abstract

Ahli manajemen menemukan suatu pendekatan penilaian kinerja perusahaan yang dapat diadopsi pada organisasi nirlaba, alat penilaian kinerja yang disebut Balanced Scorecard (BSC) merupakan metode penilaian kinerja yang komprehensif. Metode ini menilai kinerja menggunakan seperangkat ukuran kinerja terpadu yang telah disusun berdasarkan visi misi dan strategi. BSC ini mendasarkan penilaian kinerja dalam empat perspektif penting, yaitu: perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses internal, serta perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Kinerja Guru RA adalah kesuksesannya dalam memberi upaya untuk menstimulasi, membimbing, mengasuh dan menyediakan kegiatan pembelajaran yang akan menghasilkan kemampuan dan keterampilan pada anak melalui perencanakan, pelaksanakan, dan pengevaluasi proses belajar mengajar yang intensitasnya dilandasi oleh sikap mental dan profesionalisme guru. Esensi dari kinerja guru tidak lain merupakan kemampuan guru dalam menunjukkan kecakapan atau kompetensi yang dimilikinya dalam dunia kerja yang sebenarnya. Dunia kerja guru yang sebenarnya adalah membelajarkan anak atau anak didiknya dalam kegiatan pembelajaran di kelas, dalam kinerjanya didasari dengan kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, kompetensi professional, dan kepemimpinan.
PENGARUH KEPEMIMPINAN KHARISMATIK KYAI DAN MOTIVASI ORANG TUA TERHADAP ETOS BELAJAR SANTRI STUDI KASUS ATAS PONDOK PESANTREN 'AINURRAFIQ KUNINGAN Asep Kurniawan
JIEM (Journal of Islamic Education Management) Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/jiem.v2i2.3621

Abstract

Abstrak  Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap lebih jauh tentang pengaruh kepemimpinan kharismatik kyai dan motivasi orang tua terhadap etos belajar santri:  Studi kasus atas Pondok Pesantren ‘Ainurrafiq Kuningan. Metode penelitian adalah kuantitatif korelasional. Sampel berjumlah 29 santri dari populasi 150 santri. Instrumen pengumpulan data menggunakan angket, observasi dan dokumentasi. (1) Kepemimpinan kharismatik kyai mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap etos belajar santri. (2) Motivasi orang tua mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap etos belajar santri. (3) Kepemimpinan kharismatik kyai dan motivasi orang tua secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap etos belajar santri. Temuan ini berimplikasi bahwa (1) semakin besar pengaruh kepemimpinan kharismatik kyai, maka akan semakin tinggi pula etos belajar santri. (2) Semakin besar pengaruh motivasi orang tua, maka akan semakin tinggi pula etos belajar santri. (3) Semakin besar pengaruh kepemimpinan kharismatik kyai dan motivasi orang tua, maka akan semakin tinggi pula etos belajar santri.  Kata Kunci: keteladanan, peniruan, perubahan hasil belajar 
Kepemimpinan KH. Imam Zarkasyi di Pondok Modern Darussalam Gontor Imroatul Fatihah
JIEM (Journal of Islamic Education Management) Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/jiem.v2i2.3407

Abstract

Arikel ilmiah ini membuktikan bahwa kepemimpinan KH Imam Zarkasyi dalam memimpin PMDG mengedepankan keteladanan dan kedisiplinan. Keteladanan butuh kedisiplinan dan begitu pula sebaliknya. Kedisiplinan tanpa keteladanan merupakan omong kosong. Kepemimpinan KH. Imam Zarkasyi dilandasi filsafat hidup yang visioner melampaui zamannya dan keikhlasan hanya karena Allah azza wajalla. Sehingga ia memiliki pengaruh yang sangat kuat di ingatan, pikiran, dan hati sanubari yang paling dalam para santrinya. Kepemimpinannya tidak hanya sebatas menyentuh daya intelek namun juga meresap kepada mental, ruh, dan jiwa para santri. Model kepemimpinannya pun terus terestafetkan oleh para santri dan generasi penerusnya. Kajian ini bersifat kualitatif dengan riset kepustakaan dan analisis data heuristik, kritik  sumber, interpretasi  atau  penafsiran, dan historiografi.Kata Kunci: Kepemimpinan, KH Imam Zarkasyi, Gontor, Pesantren
PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENCIPTAKAN BUDAYA RELIGIUS SISWA STUDI KASUS DI SEKOLAH DASAR NEGERI GRENJENG KOTA CIREBON Novianti Muspiroh
JIEM (Journal of Islamic Education Management) Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/jiem.v2i2.3617

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan secara mendalam peran kepala sekolah dalam menciptakan budaya religius siswa: studi kasus di Sekolah Dasar Negeri Grenjeng Kota Cirebon.  Penelitian ini ialah penelitian kualitatif deskriptif. Sumber data berasalah dari kepala sekolah, guru-guru, para siswa, orang tua siswa dan masyarakat umum. Alat pengumpulan data meliputi wawacara mendalam, observasi mendalam, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan melalui pengumpulan data, reduksi data, display data dan konklusi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Wujud budaya agama di Sekolah Dasar Negeri Grenjeng meliputi: (a) pembelajaran baca tulis al-Qur’an (BTQ), (b) Pembiasaan sikap senyum dan salam, (c) Pelaksanaan shalat berjamaah, (d) pemakaian jilbab (berbusana muslim), (e) peringatan hari-hari besar Islam (PHBI). (2) strategi kepala sekolah dalam mengembangkan budaya agama meliputi: (a). Perencanaan progam, (b) Memberi teladan kepada warga sekolah. (2) Penciptaan budaya religius di sekolah berdampak kepada sikap religius siswa di rumah dalam kehidupan sehari-hari. Peran kepala sekolah dalam menjalankan program sekolah berbasis Islam di SDN Grenjeng diwujudkan dalam peran sebagai pemimpin, manajer, pendidik, inovator, administrator, dan supervisor.  

Page 2 of 12 | Total Record : 114