cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
E-Jurnal Medika Udayana
Published by Universitas Udayana
ISSN : 23031395     EISSN : 25978012     DOI : -
Core Subject : Health,
Majalah ilmiah E-Jurnal Medika Udayana menerima naskah dari mahasiswa PSPD FK UNUD, baik berupa karangan asli atau laporan penelitian, ikhtisar pustaka, laporan kasus, maupun surat-surat untuk redaksi. Naskah yang dikirimkan untuk majalah ilmiah E-Jurnal Medika Udayana adalah naskah belum pernah atau tidak akan dikirim ke majalah lain. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia
Arjuna Subject : -
Articles 1,956 Documents
PROFIL KANKER SERVIKS PADA WANITA DENGAN USIA DI BAWAH 40 TAHUN DI RSUP SANGLAH DENPASAR PERIODE JULI 2013-JUNI 2014 Adys Aprilia; I Gede Ngurah Harry Wijaya Surya
E-Jurnal Medika Udayana Vol 5, No 11 (2016): E-jurnal medika udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (313.105 KB)

Abstract

Latar belakang: Kanker serviks merupakan salah satu jenis kanker paling mematikan, danmenempati posisi pertama pada negara berkembang. Saat ini telah terjadi perubahan tren dimana rata-rata penderita kanker serviks menjadi lebih muda. Hal ini banyak dipengaruhi baik itu faktor eksternaldan internal. Penelitian ini bertujuan mengetahui profil dan distribusi kanker serviks pada wanitadengan usia di bawah 40 tahun di RSUP Sanglah Denpasar periode Juli 2013-Juni 2014. Metode:Rancangan deskriptif observasional dengan sampel penelitian adalah semua data rekam medis pasienwanita kanker serviks dengan usia di bawah 40 tahun di RSUP Sanglah Denpasar periode Juli 2013-Juni 2014. Sampel dipilih dengan cara purposive sampling yang memenuhi kriteria inklusi, dan datadisajikan dalam bentuk tabel. Hasil: Penderita kanker serviks pada wanita dengan usia di bawah 40tahun sebanyak 48 orang dimana mayoritas usia menikah adalah 20-30 tahun sebanyak 34 orang(70,8%); paritas pada kelompok paritas 2-4 sebanyak 33 orang (68,8%); dan pendidikan sedang sejumlah 34 orang (70,8%); stadium IIIB sejumlah 20 orang (41,7%); dengan gambaran histopatologiNon Keratinizing Squamous Cell Carcinoma 22 orang (45,8%); serta paling banyak berasal dariDenpasar yaitu sebanyak 11 pasien (22,9%). Simpulan: Usia menikah muda dan tingkat pendidikanrendah memiliki jumlah yang tinggi terhadap kejadian kanker serviks pada wanita dengan usia dibawah 40 tahun, namun paritas tinggi tidak didapatkan pada penelitian ini. Rata- rata pasien kankerserviks dengan usia di bawah 40 tahun datang di saat stadium lanjut dengan gambaran histopatologiterbanyak adalah Squamous Cell Carcinoma tipe Non Keratinizing.
GAMBARAN KARAKTERISTIK FRAKTUR PHYSIS PADA ANAK USIA 0-14 TAHUN DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR TAHUN 2013 I Putu Candra Yogiswara; I Gusti Ngurah Wien Aryana
E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 6 (2017): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.178 KB)

Abstract

Angka patah tulang yang melibatkan bagian physis tidak terlalu tinggi, namun fraktur pada bagian physis terutama pada jenis tulang panjang dapat mengakibatkan gangguan pada pertumbukan dan perkembangan tulang. data epidemiologis mengenai fraktur physis pada anak-anak di Indonesia masih sangat minim. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional untuk mengetahui karakteristik fraktur physis pada anak usia 0-14 tahun di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar, Bali tahun 2013. Pengumpulan data menggunakan teknik Total sampling dengan mempergunakan data sekunder catatan medik pasien di ruang perawatan Bangsal Angsoka RSUP Sanglah, ruang penyimpanan rekam medis RSUP Sanglah, SMF Bedah Orthopedi dan IGD RSUP Sanglah – Denpasar sejak Januari 2013 - Desember 2013. Sampel penelitian adalah pasien fraktur physis anak usia 0-14 tahun. Hasil penelitian diperoleh 23 sampel fraktur physis yang meliputi humerus, radius, ulna, metacarpal, femur, tibia, fibula, metatarsal, phalanges. Gambaran karakteristiknya yakni sebagian besar kasus terjadi pada anak laki-laki dengan 14 orang (60,9%). Fraktur physis lebih sering mengenai ekstremitas atas (69,6%) dibandingkan dengan ekstremitas bawah (30,4%). Distal radius (52,2%) merupakan lokasi fraktur physis paling sering. Jenis fraktur Shalter Harris tipe 2 (69,6%) adalah jenis tersering fraktur physis. Dapat disimpulkan bahwa fraktur physis atau lempeng pertumbuhan ini lebih banyak pada anak laki-laki. Berdasarkan lokasi tubuh lebih banyak mengenai ekstremitas atas. Berdasarkan lokasi tulang, paling banyak adalah distal radius. Berdasarkan jenis fraktur physis, Shalter Harris tipe 2 adalah yang terbanyak.
Perbedaan prevalensi obesitas dan berat badan lebih pada siswa sekolah menengah atas (SMA) negeri antara daerah urban dan rural di Kabupaten Gianyar Made Windha Prajaskari Armi; I Made Pande Dwipayana
E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 2 (2018): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (329.758 KB)

Abstract

Obesity and overweight that occur in adolescence would be a high risk to increase in adulthood. The risk factors associated with obesity include residential areas and carbohydrate intake. This study aimed to compare the prevalence of obesity and overweight in public high school student between urban and rural areas in district Gianyar. This study is observational and cross sectional design. Sample was a public high school student in urban (SMAN 1 Gianyar) and rural (SMAN 1 Tegallalang) areas of district Gianyar. Measurement of height and weight respondents to calculate BMI and then BMI analyzed to obtain prevalence of obesity and overweight in each region. The prevalence of overweight was 12.2% (296 respondents) and obesity was 5.4%. The result of this study show that the prevalence of overweight and obesity in urban areas (14.2% and 7.4%) is higher than rural areas (10.1% and 3.4%), p value=0.067 (p>0.05). So, it can be said there is no statistically significant difference. It can be concluded that there is no difference in obesity and overweight prevalence in public high school student between urban and rural areas in district Gianyar. This result expected to be used as a reference of similar research or futher studies to find risk factors associated with obesity in urban and rural areas, especially in the districts Gianyar. Keywords: obesity, urban, rural.
KARAKTERISTIK PASIEN HIV/AIDS DENGAN KOINFEKSI TUBERKULOSIS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) BADUNG DAN KLINIK BALI MEDIKA KUTA Komang Leo Krisnahari; Anak Agung Sagung Sawitri
E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 11 (2018): vol 7 no11 2018 E-jurnal medika udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.57 KB)

Abstract

Koinfeksi tuberkulosis (TB) paling sering dijumpai dan masih menjadi penyebab utama kematian pada pasien HIV/AIDS. Penelitian karakteristik koinfeksi TB pada pasien HIV/AIDS sangat terbatas di Indonesia, termasuk di Bali. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pasien HIV/AIDS dengan koinfeksi TB di Badung. Penelitian deskriptif potong lintang dilakukan dengan menggunakan 643 rekam medik pasien HIV/AIDS yang menjalani pengobatan di RSUD Badung periode Februari 2006 - September 2015. RSUD Badung menerima rujukan pasien terbanyak dari Klinik Bali Medika Kuta. Variabel sosio-demografis (jenis kelamin, status perkawinan, usia, tingkat pendidikan, status pekerjaan, dan keberadaan pengawas minum obat (PMO) serta variabel klinis (faktor risiko penularan HIV, stadium klinis HIV, berat badan, hitung CD4, dan kadar Hb) dianalisis secara univariat untuk mengetahui distribusi frekuensi kejadian koinfeksi TB pada pasien HIV/AIDS. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 76 pasien HIV/AIDS (11,8%) memiliki koinfeksi TB mayoritas adalah laki-laki (81,6%), kawin (54,4%), berusia 15-35 tahun (59,2%), pendidikan SMU atau perguruan tinggi (55,3%), dan bekerja (64,5%). Pasien dengan faktor risiko penularan melalui hubungan seksual sebanyak 95,9% dan memiliki PMO sebanyak 75%. Mayoritas pasien memiliki kondisi klinis kurang baik. Pasien HIV/AIDS dengan koinfeksi TB di Klinik Bali Medika Kuta berjumlah 7 orang (3%) dimana lebih rendah, didominasi oleh faktor risiko penularan melalui hubungan seksual, serta memiliki karakteristik klinis kadar Hb dan berat badan yang lebih baik jika dibandingkan dengan RSUD Badung. Kesimpulan dari penelitian ini adalah diperlukan diagnosis lebih awal untuk mengetahui status koinfeksi lebih dini dan memberikan penanganan yang tepat. Kata kunci : HIV/AIDS, koinfeksi TB
PREVALENS SOCIAL ANXIETY DISORDER PADA REMAJA DI SMA NEGERI 4 DENPASAR Minako Kusumadewi; Ni Ketut Putri Ariani
E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 4 (2019): Vol 8 No 4 (2019): Vol 8 No 4 (2019): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (139.832 KB)

Abstract

Social anxiety disorder (SAD) merupakan salah satu gangguan psikiatri tersering di berbagai negara di dunia. Terlepas dari tingginya angka kejadian SAD, masih banyak kasus yang tidak terdeteksi dan tidak mendapatkan penanganan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui prevalens SAD khususnya pada remaja di SMA Negeri 4 Denpasar agar dapat memberikan gambaran nyata terkait kejadian SAD di masyarakat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional deskriptif dengan pendekatan cross-sectional, dimana responden penelitian dipilih melalui simple random sampling. Penelitian dilakukan sewaktu pada bulan Juli 2016. Alat ukur SAD yang digunakan adalah kuesioner social phobia inventory (SPIN) dan variabel yang diteliti antara lain usia, jenis kelamin, dan tingkat keparahan. Hasil penelitian menemukan : (1) Prevalens SAD dari 43 responden di SMA Negeri 4 Denpasar adalah sebesar 23,3%, (2) SAD ditemukan setara pada kelompok usia 16 tahun dan 17 tahun (50%), (3) sebagian besar berjenis kelamin laki-laki (60%), (4) serta dengan tingkat keparahan ringan (18,6%). Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa prevalens SAD di SMA Negeri 4 Denpasar tergolong tinggi jika dibandingkan dengan beberapa literatur lain. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai dasar penelitian lebih lanjut untuk mengetahui prevalens SAD di populasi lainnya. Kata kunci : prevalens, remaja, social anxiety disorder
PENGETAHUAN DAN SIKAP ORANG TUA MURID TAMAN KANAK-KANAK KUMARA LOKA DI KECAMATAN DENPASAR SELATAN, KOTA DENPASAR, BALI TERHADAP KEHADIRAN DAN PEMBIAYAAN VAKSIN DENGUE I Putu Dodik Supartha; I Kadek Swastika; I Made Sudarmaja
E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 12 (2019): Vol 8 No 12 (2019): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (491.344 KB)

Abstract

ABSTRAKBeberapa kandidat vaksin dengue yang dapat memberikan pengaruh terhadap konsep pencegahan dengue di masa depan, masih dalam proses pengembangan danmenghadapi tantangan pembuatan vaksin yang efektif untuk keempat serotype virusdengue sekaligus. Penelitian ini dilakukan untuk memberikan gambaran sikap orang tuamurid Taman Kanak-kanak (TK) Kumara Loka di Kecamatan Denpasar Selatan terhadappembiayaan vaksin dengue. Penelitian ini berupa deskriptif observasional denganpendekatan cross-sectional menggunakan instrumen berupa kuesioner. Sampel penelitianini adalah seluruh orang tua murid (ayah atau ibu) TK Kumara Loka pada tahun ajaran2016/2017 yang memenuhi kriteria inklusi, tidak memenuhi kriteria eksklusi, dan terpilihmelalui consecutive sampling. Dari 85 sampel yang terpilih, 85,9% memiliki tingkatpengetahuan baik atau cukup mengenai dengue, 91,8% menyatakan bersedia atau sangatbersedia untuk dilakukan vaksinasi kepada anak, dan 37,2% menyatakan bersediamembayar biaya vaksinasi pada harga di atas Rp 100.000,00. Tambahan pula, sebesar87,1% subjek menyatakan praktik pencegahan selain vaksinasi masih perlu dilakukansetelah hadirnya vaksin dengue. Simpulan dari penelitian ini adalah pengenalan vaksindengue kepada orang tua murid TK Kumara Loka di masa depan dapat memperolehrespon positif berdasarkan hasil penelitian ini. Hasil penelitian ini dapat digunakansebagai acuan langkah pengenalan vaksin dengue yang terbaik kepada masyarakat. Kata kunci: vaksin dengue, kesediaan vaksinasi, kesediaan pembiayaan vaksin
18F-FLOURODEOXYGLUCOSE (18FDG) POSITRON-EMISSION TOMOGRAPHY (PET) AS IMAGING MODALITIES ON THYROID CANCER MANAGEMENT I Putu Ary Wismayana; Elysanti Dwi Martadiani; Lisna Astuti
E-Jurnal Medika Udayana vol 2 no 7 (2013):e-jurnal medika udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.413 KB)

Abstract

Thyroid cancer prevalence tend to increase, by 2008 there are 37.340 cases with mortality rate reached 1.590. Traditionally USG and scintigraphy are major imaging modality to diagnose or predict the prognosis of thyroid cancer. On special case, ultrasonography or scintigraphy cannot be use due to anatomical change after surgical procedure or low iodine uptake. Positron-Emission Tomography (PET) is noninvasive, three-dimensional, nuclear imaging technique. PET can evaluate both anatomical and functional. 18F-Flourodeoxyglucose PET can evaluate function and abnormality of thyroid which cannot be evaluated using another imaging modalities. PET can detect papillary and follicular thyroid cancer relaps with negative increasing thyroglobuline and radioiodine scanning negative, instead of detects medularry thyroid cancer earlier. Benefits of PET limited due to cost and technology.
ANANKASTIK PERSONALITY DISORDER IN SCHIZOPHRENIA PARANOID PATIENT: A CASE REPORT Damarnegara ..; A. A. Ngr. Andika
E-Jurnal Medika Udayana vol 3 no 2 (2014):e-jurnal medika udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (108.877 KB)

Abstract

Anankastik personality disorder is a health problem that can disturb the activities of person and can accompany a variety of other mental health problems. The patient in thiscase is a patient with an anankastik or obsessive compulsive personality disorder withthe axis I diagnoses is Paranoid Schizophrenia and was given haloperidol 2x5mg, buthave not done psychotherapy because the patient has not been cooperative. Theprognosis is dependent on patient compliance in taking medication and controls for thesetting of the dose, and the support of her family. 
HUBUNGAN ANTARA PROFIL LIPID DAN HIPERTENSI PADA PENDERITA STROKE ISKEMIK DI RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN 2014 Gde Ary Putra Kamajaya; AA Wiradewi Lestari; I Wayan Sutirta Yasa
E-Jurnal Medika Udayana Vol 5, No 11 (2016): E-jurnal medika udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (332.434 KB)

Abstract

Stroke is one of cerebrovascular diseases that categorized as a number one cause of long-term disability in the world. Dyslipidemia are risk factors for the formation of atherosclerosis. Atherosclerosis will make clogs and congested of fat or blood clots. That will cause a higher systemic vascular resistance and lead to increased blood pressure. Goal of this study to prove the existence of differences in levels of systolic and diastolic blood pressure in patients with ischemic stroke with normal lipid profile and dyslipidemia in Sanglah Hospital January - Desember 2014. This study is cross sectional and analytic observational study. There are 87 samples collected through consecutive sampling and data were analyzed with Mann Whitney test. There are 87 samples consist of 57.5% male, and 42.5% female; 25% samples <49 years old  and 75% samples ?49 years old. Fifty five percent patients showed BMI 18.50 to 24.90 kg/m2, 31% patients had history of heart disease, and 36.8% had history of diabetes mellitus. There is a significant mean difference of systolic blood pressure levels among patients wih normal lipid profiles compare with hyper-LDL (p=0.019) in Ischemic Stroke patients. There is also significant mean differences of diastolic blood pressure levels among patients with normal lipid profiles compare with hypercholesterolemia (p=0.015) in Ischemic Stroke patients. Our study highlight that there are significant differences of  systolic blood pressure levels in Ischemic Stroke patients with normal lipid profiles compare with hyper-LDL and significant differences of diastolic blood pressure levels in Ischemic Stroke patients with  normal lipid profiles compare with hypercholesterolemia (p<0.05). 
Prevalensi Gangguan Fungsi Pendengaran Akibat Kebisingan Lingkungan Kerja pada Pekerja Kayu di Desa Mas Kecamatan Ubud Kabupaten Gianyar Ayu Luih Adnyani; Luh Made Indah Sri Handari Adiputra
E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 12 (2017): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (152.96 KB)

Abstract

Every workplace had its own potential to cause disruption for workers that would affected their health and was unable to work optimally . The impact affected the function of human hearing, which is Noise Induced Hearing Loss due to noise exposure in the workplace. This study aimed to determine the prevalence of workers with hearing loss or decrease in hearing function. This study uses an observational study design with cross sectional approach which meant that all the variables studied, measured, observed only one time, at one time and could find out the prevalence of wood workers who have a hearing loss. This study uses several tools that otoscope and audiometer were performed on 36 samples of wood workers. Workers with noise intensity 94.0 to 103.4 dB audiometry examination has been carried out on 36 samples obtained 10 have a hearing loss ranging from mild to very severe. Mild 6 (16.7 %), severe 1 (2.8 %), and very severe 3 (8.3 %) . Ages ranged from 18 to 50 years of work experience ranging from 1 to 12 years. Age and length of employment played a role in the occurrence of hearing loss, increasing age is generally followed by decrease in auditory function coupled with noise exposure on an ongoing basis. In this study, more workers aged over 30 years, long exposure to the most widely ranging from 1 up to 3 years and is followed by 7 to 12 years. Then, long work and age may be a risk factor accelerating auditory dysfunction. Keyword : Hearing loss, noise, audiometry.

Page 1 of 196 | Total Record : 1956


Filter by Year

2012 2024


Filter By Issues
All Issue Vol 13 No 07 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 9 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 8 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 6 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 5 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 4 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 3 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 2 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 1 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 12 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 11 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 10 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 9 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 8 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 7 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 6 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 5 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 4 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 3 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 2 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 1 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 6 (2022): Vol 11 No 06(2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 12 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 11 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 10 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 9 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 8 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 7 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 6 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 5 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 4 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 3 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 2 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 1 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 12 (2021): Vol 10 No 12(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 11 (2021): Vol 10 No 11(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 10 (2021): Vol 10 No 10(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 9 (2021): Vol 10 No 09(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 8 (2021): Vol 10 No 08(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 7 (2021): Vol 10 No 07(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 6 (2021): Vol 10 No 06(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 5 (2021): Vol 10 No 05(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 4 (2021): Vol 10 No 04(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 3 (2021): Vol 10 No 03(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 2 (2021): Vol 10 No 02(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 1 (2021): Vol 10 No 01(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 12 (2020): Vol 9 No 12(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 11 (2020): Vol 9 No 11(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 10 (2020): Vol 9 No 10(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 9 (2020): Vol 9 No 09(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 8 (2020): Vol 9 No 08(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 7 (2020): Vol 9 No 07(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 6 (2020): Vol 9 No 06(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 5 (2020): Vol 9 No 05(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 4 (2020): Vol 9 No 04(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 3 (2020): Vol 9 No 03(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 2 (2020): Vol 9 No 02(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 1 (2020): Vol 9 No 01(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 5 (2019): Vol 8 No 5 (2019): Vol 8 No 5 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 4 (2019): Vol 8 No 4 (2019): Vol 8 No 4 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 12 (2019): Vol 8 No 12 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 11 (2019): Vol 8 No 11 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 10 (2019): Vol 8 No 10 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 9 (2019): Vol 8 No 9 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 8 (2019): Vol 8 No 8 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 7 (2019): Vol 8 No 7 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 6 (2019): Vol 8 No 6 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 3 (2019): Vol 8 No 3 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 2 (2019): Vol 8 No 2 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 1 (2019): Vol 8 No 1 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 12 (2018): Vol 7 No 12 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 11 (2018): vol 7 no11 2018 E-jurnal medika udayana Vol 7 No 10 (2018): Vol 7 No 10 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 9 (2018): Vol 7 No 9 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 8 (2018): Vol 7 No 8 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 7 (2018): Vol 7 No 7 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 6 (2018): Vol 7 No 6 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 5 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 4 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 3 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 2 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 1 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 12 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 11 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 10 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 9 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 8 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 7 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 6 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 5 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 6 No 4 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 6 No 3 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 6 No 2 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 6 No 1 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 5, No 12 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5, No 11 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 10 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 9 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 8 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 7 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 6 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 5 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 4 (2016): E-jurnal medika udayana vol 5 no 3(2016):e-jurnal medika udayana vol 5 no 2(2016):e-jurnal medika udayana vol 5 no 1(2016):e-jurnal medika udayana vol 4 no 12(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 11(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 10(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 9(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 8(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 7(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 6(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 5(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 4(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 3 (2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 2 (2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 1 (2015):e-jurnal medika udayana vol 3 no 12(2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 11(2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 10(2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 9 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 8 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 7 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 6 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 5 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 4 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 3 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 2 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 1 (2014):e-jurnal medika udayana vol 2 no 12 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 11 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 10 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 9 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 8 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 7 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no6(2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no5(2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no4 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no3 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no2 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no1 (2013):e-jurnal medika udayana Vol 1 No 1 (2012): e-jurnal Medika Udayana More Issue