cover
Contact Name
I G. Made Krisna Erawan
Contact Email
krisnaerawan@unud.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
Animal Hospital, Faculty of Veterinary Medecine Building, Udayana University, 2nd Floor, Jalan Raya Sesetan, Gang Markisa No 6, Banjar Gaduh, Sesetan, Denpasar, Bali, Indonesia
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Jurnal Veteriner
Published by Universitas Udayana
ISSN : 14118327     EISSN : 24775665     DOI : https://doi.org/10.19087/jveteriner
Core Subject : Health,
Jurnal Veteriner memuat naskah ilmiah dalam bidang kedokteran hewan. Naskah dapat berupa: hasil penelitian, artikel ulas balik (review), dan laporan kasus. Naskah harus asli (belum pernah dipublikasikan) dan ditulis menggunakan bahasa Indonesia atau bahasa Inggris. Naskah ilmiah yang telah diseminarkan dalam pertemuan ilmiah nasional dan internasional, hendaknya disertai dengan catatan kaki
Arjuna Subject : -
Articles 1,053 Documents
Refinement of methodology and deep computational analysis of the thermal images for better estimates of pregnancy diagnosis in cynomolgus monkeys (Macaca fascicularis) Huda Shalahudin Darusman; Sony Hartono Wijaya; Ahmad Kamal Nasution; Entang Iskandar; Dondin Sajuthi
Jurnal Veteriner Vol 22 No 4 (2021)
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University and Published in collaboration with the Indonesia Veterinarian Association

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (164.191 KB) | DOI: 10.19087/jveteriner.2021.22.4.467

Abstract

The current use of thermal imaging has been documented in wild animals due to the benefit for having real-time results with less or almost no restrain or invasive methods required - and this is significant for better well-being. This paper will explore the thermal imaging studies as a part of employing non-invasive methods in evaluating physiological function, in particular with refinement of the methods, followed by further computational analysis of the images to ensure the validity of the methods as predictive tools for pregnancy diagnosis. We conducted refinements in thermal imaging methods and computational analysis of deep learning for pregnancy diagnosis of cynomolgus monkeys (Macaca fascicularis) at breeding facility of The Primate Research Center, LPPM IPB University. Subjects were already identified by ultrasound as pregnant in 80, 120 and 130 days. Thermal images along with the temperature data were obtained from FLIR ONE camera in sedated animals with dorso-ventral recumbence. The temperature data were analyzed with linear regression to correlate the skin temperature and the days of pregnancy to make a prediction of pregnancy days based on temperature data. There is a positive correlation of the temperature to the pregnancy days with a function of temperature to days. Further computational analysis of the thermal image, the results showed that the refined methods and the computational analysis brought better interpretation to evaluate health and reproductive status, in particular with the pregnancy diagnosis.
Tulang Tibia Ayam Kampung Super yang Diberi Pakan Mengandung Tepung Umbi Maek (Amorphophallus companulatus) Agustinus Komi; Tri Anggarini Yuniwaty Foenay; Theresia Nur Indah Koni
Jurnal Veteriner Vol 22 No 4 (2021)
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University and Published in collaboration with the Indonesia Veterinarian Association

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (108.261 KB) | DOI: 10.19087/jveteriner.2021.22.4.575

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh penggunaan umbi make (Amorphophallus companulatus, AC) di dalam pakan terhadap panjang, bobott, kadar kalsium, dan kadar fosfor tulang tibia ayam kampung super. Materi yang digunakan adalah ayam kampung super berumur delapan hari yang berjumlah 140 ekor jenis kelamin jantan dan betina (campuran). Ayam dibagi secara acak menjadi empat kelompok perlakuan dan lima ulangan dengan tujuh ekor ayam per ulangan.. Keempat perlakuan yaitu P0 (pakan kontrol tanpa AC), P1 (pakan dengan 5% AC), P2 (pakan dengan 7,5% AC), P3 (pakan dengan 10% AC). Perlakuan dimulai sejak ayam berumur delapan hari hingga 42 hari. Parameter yang diukur adalah panjang, bobot tulang tibia, dan kadar kalsium, fosfor tibia. Pada hari ke 42, dua ekor ayam per ulangan dikorbankan nyawanya dan tulang tibia diambil, untuk diperoleh datanya. Data dianalisis dengan analisis ragam dan jika ada pengaruh yang signifikan maka dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan pada taraf probabilitas 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengimbuhan AC dalam pakan tidak berpengaruh nyata terhadap panjang dan bobot tibia, tetapi berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap kandungan Ca dan P tulang tibia. Simpulan dari penelitian ini adalah pemberian AC hingga 10% dalam pakan tidak memberikan efek negatif terhadap bobot, panjang, kadar kalsium dan kadar fosfor tulang tibia ayam kampung super
Resistansi Antibiotik Bakteri dari Ulas Kloaka Burung Puyuh Sehat Maria Anggita; Widya Asmara; Tri Untari; Michael Haryadi Wibowo; Sidna Artanto; Okti Herawati; Agnesia Endang Tri Hastuti Wahyuni
Jurnal Veteriner Vol 22 No 4 (2021)
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University and Published in collaboration with the Indonesia Veterinarian Association

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (123.172 KB) | DOI: 10.19087/jveteriner.2021.22.4.508

Abstract

Anti Mikrob Resistan (AMR) menjadi masalah utama baik pada manusia, hewan, dan lingkungan. Pada umumnya pemberian antibiotik dilakukan oleh peternak unggas di Indonesia melalui pakan sebagai antibiotik pemacu pertumbuhan/Antibiotic Growth Promoters (AGP). Penggunaan antibiotik yang berlebihan di industri peternakan dianggap berkontribusi terhadap meningkatnya resistansi obat pada manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kejadian resistansi bakteri dari ulas/swab kloaka burung puyuh sehat. Sebanyak sepuluh ekor puyuh sehat dari peternakan puyuh di daerah Kalasan, Klaten, Yogyakarta diswab kloaka dan dikultur pada media cair Brain Heart Infusion (BHI). Biakan ditanam pada media Mueller Hinton Agar (MHA) dan diletakkan Sembilan jenis cakram/disk antibiotik: streptomisin, doksisiklin, fosfomisin, kloramfenikol, kolistin, siprofloksasin, ampisilin, eritromisin, dan penisilin. Setelah inkubasi pada suhu 37°C selama 18-24 jam, zona hambat yang terbentuk kemudian diukur dan ditentukan sifat resistansi dibandingkan dengan standar. Hasil menunjukkan sebanyak 20%kultur bakteri resistan terhadap streptomisin, 40% resistan terhadap doksisiklin, 40% resistan terhadap kloramfenikol, 50% resistan terhadap kolistin, 20% resistan terhadap siprofloksasin, 20% resistan terhadap ampisilin, 90% resistan terhadap eritromisin, 50% resistan terhadap penisilin, dan tidak ada resistansi terhadap fosfomisin. Terdapat satu dari sepuluh puyuh (P10) yang memiliki resistansi terhadap tujuh dari sembilan jenis antibiotik (78%) yang diujikan, dan dua dari sepuluh puyuh (P2 dan P4) memiliki resistansi terhadap dua dari sembilan antibiotik (11%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa bakteri dari swab kloaka pada burung puyuh sehat umur 21 hari dari satu peternakan yang sama memiliki tingkat resistansi yang berbeda-beda. Sifat resistansi terhadap antibiotik dari masing-masing puyuh juga berbeda-beda.
Pengaruh Pemberian Laktoferin Sapi Terhadap Berat Badan Dan Leukosit Anak Babi Ghina Monita Pramudhita; I Gusti Ngurah Kade Mahardika; I Gusti Ayu Agung Suartini
Jurnal Veteriner Vol 22 No 3 (2021)
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University and Published in collaboration with the Indonesia Veterinarian Association

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (107.186 KB) | DOI: 10.19087/jveteriner.2021.22.3.449

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pakan yang ditambahkan laktoferin sapi terhadap berat badan dan leukosit anak babi Landrace. Penelitian dilakukan pada peternakan komersial di Desa Yeh Gangga, Kecamatan Sudimara, Kabupaten Tabanan. Sebanyak 12 anak babi Landrace dari tiga induk yang berbeda digunakan sebagai sampel, dengan pembagian dua kelompok, yaitu kelompok kontrol dan perlakuan. Kelompok kontrol tidak diberikan perlakuan. Kelompok perlakuan diberikan laktoferin sapi selama 7 hari dengan pemberian satu kali dalam satu hari. Penimbangan berat badan anak babi Landrace dilakukan setiap lima hari, kemudian data dianalisis dengan Student’s T-test. Hasil analisis data periode penimbagan berat badan anak babi umur 10 – 35 hari berpengaruh nyata (P<0,05). Pengabilan darah dilakukan pada post perlakuan kemudian diuji dengan uji hematologi. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Student’s T-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata diferensial leukosit tidak berbeda nyata (P>0,05) antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Masing-masing komponen leukosit pada kelompok kontrol maupun kelompok perlakuan berada pada rentang nilai normal. Rerata total leukosit anak babi pasca pemberian laktoferin tidak berbeda nyata (P>0,05) antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan.
Kajian Pustaka: Probiotik dan Prebiotik Meningkatkan Imunitas untuk Mencegah Infeksi Virus Covid 19 Raden Haryo Bimo Setiarto; Nunuk Widhyastuti
Jurnal Veteriner Vol 23 No 1 (2022)
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University and Published in collaboration with the Indonesia Veterinarian Association

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (157.52 KB) | DOI: 10.19087/jveteriner.2022.23.1.130

Abstract

Corona virus disease 2019 (Covid-19) yang disebabkan oleh severe acute respiratory syndrome-corona virus 2 (SARS-CoV-2) adalah pandemi global yang sedang berlangsung. Agen SARS-CoV-2 memengaruhi sel-sel epitel saluran pernapasan manusia yang menyebabkan badai sitokin proinflamasi dan peradangan paru-paru secara kronis. Badai sitokin adalah respons inflamasi ofensif akibat infeksi Covid-19 pada beberapa pasien. Badai sitokin ini dapat merusak paru-paru, saluran pencernaan, otak, sistem kardiovaskuler, hati, ginjal, mikrosirkulasi, dan mata. Akibatnya telah sangat banyak pasien yang meninggal setiap hari, berbagai upaya untuk menemukan vaksin dan sediaan obat antivirus khusus saat ini terus dieksplorasi. Mekanisme probiotik, prebiotik, dan diet dengan kekebalan anti-SARS-CoV-2 telah menghadirkan peluang bagi penemuan terapi mikrob untuk mencegah dan mengobati Covid-19. Probiotik adalah mikroorganisme hidup yang bila diberikan dalam jumlah yang tepat dan memadai dapat memberikan manfaat kesehatan bagi saluran pencernaan manusia. Prebiotik adalah bahan pangan selektif yang dibutuhkan oleh mikrob probiotik usus sebagai sumber nutrisi untuk pertumbuhan dan viabilitasnya. Berbagai bukti ilmiah yang muncul mendukung hipotesis bahwa probiotik dan prebiotik berperan sebagai antivirus dan imunomodulator yang dapat meningkatkan sistem imun manusia. Mekanisme prebiotik dalam meningkatkan imunitas untuk melawan Covid-19 adalah dengan mempromosikan pematangan, diferensiasi, dan reproduksi limfosit dan makrofag, mengaktifkan sistem retikuloendotelial, meningkatkan proporsi CD8+ IEL. Mekanisme probiotik dalam meningkatkan imunitas untuk melawan Covid-19 adalah dengan meningkatkan aktivitas sel T (T-supressor, T-helper (CD4+), sel-sel Natural Killer, meningkatkan nterleukin 10 (IL-10), meningkatkan kapasitas fagositosis sel polimorfonuklear (PMN).
Establishment and Characterization of Benzo(a)pyrene-Induced Skin Tumor in Rats Palagan Senopati Sewoyo; Anak Agung Ayu Mirah Adi; I Nyoman Mantik Astawa; I Gusti Agung Arta Putra; Ida Bagus Oka Winaya; Marissa Divia Dayanti; Anak Agung Bagus Bramardipa; I Ketut Eli Supartika
Jurnal Veteriner Vol 23 No 1 (2022)
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University and Published in collaboration with the Indonesia Veterinarian Association

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (455.46 KB) | DOI: 10.19087/jveteriner.2022.23.1.1

Abstract

Quite a number of research on cancer therapy strongly require an animal model of cancer. One of the chemicals commonly used to induce cancer in animal models is benzo(a)pyrene due to its carcinogenic effects. This study aims were to describe the gross pathology of the tumor-induced by benzo(a)pyrene in an olive oil solution (w/v), identify the type of tumor histopathologically, and finally, determine the correlation between the duration of the rats experiencing tumor and it’s grade score. Tumor grade score is important to assess in order to determine tumor malignancy. This study consisted of 10 white rats (Rattus norvegicus) were given two treatments: a negative control treatment (K-) was injected with 0.1 mL of olive oil and a positive control treatment (K+) was injected with 0.1 mL of 0.3 % (w/v) benzo(a)pyrene in olive oil solution. Each treatment rats was kept in a cage and monitored regularly. When the tumors macroscopically appeared in the interscapular area and were observed until reached 4 cm in size, the rats were then sacrificed and necropsied. Tumors were observed for the gross pathology to examine the shape and color of them, then routinely processed for histopathological evaluation. The results showed that the tumors’ cells appeared to be round (1/5), irregular (2/5), and multilobular (2/5). Based on histopathological observation, the types of tumors observed were classical fibrosarcoma (2/5) and pleomorphic fibrosarcoma (3/5). There is a significant association between the duration of the rats experiencing tumors and the tumor grade. The longer the rats have tumors, the tumors tend to be more aggressive.
Studi Retrospektif Profil Hemogram Kasus Peritonitis Menular Tipe Efusif pada Kucing Alfarisa Nururrozi; Agistanya Andimi; Yanuartono Yanuartono; Soedarmanto Indarjulianto
Jurnal Veteriner Vol 23 No 1 (2022)
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University and Published in collaboration with the Indonesia Veterinarian Association

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.642 KB) | DOI: 10.19087/jveteriner.2022.23.1.112

Abstract

Feline Infectious Peritonitis (FIP) merupakan penyakit pada kucing dengan tingkat mortalitas tinggi,sehingga membutuhkan diagnosa yang cepat untuk kepentingan prognosis. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi profil hemogram kucing yang terinfeksi FIP tipe efusif. Dua puluh ekor kucing yang telah terdiagnosa FIP di Klinik Hewan Departemen Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada digunakan dalam penelitian. Diagnosa FIP ditegakkan berdasarkan pemeriksaan klinis, ultrasonografi, rontgen, uji rivalta, dan uji rapid test. Profil hemogram yang dianalisis meliputi gambaran hematologi rutin dan kimia darah. Profil hemogram pada kucing terinfeksi FIP tipe effusif, diketahui mengalami penurunan hematokrit, hiperproteinemia, dan leukositosis dengan rerata masing-masing 22,9±7,4%; 9,0±2,2 g/dL; 22425±4116 sel/mm3. Gambaran eritrosit, hemoglobin dan fibrinogen masih dalam kisaran normal. Sebanyak 90% kucing terinfeksi FIP efusif mengalami neutrofilia dan 75% kucing mengalami limfopenia dengan rerata masing-masing 20066±3337 sel/mm3 dan 1861±1818 sel/mm3. Profil hemogram kimia darah diketahui 60% kucing mengalami kenaikan SGPT dan SGOT dengan rerata 138,4±72,3 IU/L dan 101±60,5 IU/L. Sebanyak 90% kucing mengalami hiperglobulinemia dengan rerata 6,7±0,8 g/dL dan semua kucing memiliki rasio albumin:globulin yang rendah dengan rerata 0,3±0,1. Kucing terdiagnosa FIP efusif memiliki gambaran hemogram leukositosis, neutrofilia, limfopenia, hiperglobulinemia, dan penurunan rasio albumin-globulin.
Potensi Vaksin Lasota Terhadap Tantangan Virus Newcastle Disease Velogenik Lapang Fajar Mubarok; Gusti Ayu Yuniati Kencana; I Nyoman Suartha; Arini Nur Handayani
Jurnal Veteriner Vol 23 No 1 (2022)
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University and Published in collaboration with the Indonesia Veterinarian Association

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (356.112 KB) | DOI: 10.19087/jveteriner.2022.23.1.27

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat proteksi vaksin aktif tetelo atau Newcastle Disease (ND) strain Lasota (Sanavac ND LS) terhadap tantangan virus ND velogenik isolat lapang. Sampel penelitian sebanyak 60 ekor ayam Spesific Pathogen Free (SPF) yang dipelihara sejak umur sehari (day old chick=DOC) yang dibagi menjadi empat kelompok. Kelompok I divaksin dengan vaksin aktif ND strain Lasota A (Sanavac ND LS) melalui tetes mata, kelompok II divaksin dengan vaksin aktif ND strain Lasota B (kompetitor), kelompok III (kontrol positif) tidak divaksin, diinjeksi dengan aquadest dan ditantang, kelompok IV (kontrol negatif, tidak divaksin, tidak ditantang). Pengujian protektivitas dengan mengukur titer antibodi periode 1 dan 2 minggu pascavaksinasi pada semua kelompok terhadap antigen virus ND Lasota, G7 dan Sato. Uji tantang dilakukan dua minggu pascavaksinasi dengan menyuntikkan virus ND velogenik (G7 dan Sato) pada kelompok (I, II, III) dengan dosis ND Sato 0,5 mL yang mengandung titer virus 104CLD50 dan dosis ND G7 0,5 mL yang mengandung titer virus 105,5EID50, sedangkan kelompok IV tidak ditantang. Pengamatan gejala klinis pascatantang dilakukan selama dua minggu. Pengukuran titer antibodi post tantang dilakukan selama dua minggu dengan uji hambatan hemaglutinasi/HI. Hasil penelitian menujukkan rataan titer antibodi dua minggu pascavaksinasi berkisar diantara 5,45 HI log2 dan 7,28 HI log2. Pada dua minggu pascatantang ayam yang divaksin survive 100%. Rataan titer antibodi ayam dua minggu pascatantang pada kelompok I dan II berkisar 8,4 HI log2 hingga 9,9 HI log2. Hasil uji tantang pada kelompok ayam kontrol ditandai dengan gejala klinis depresi hebat, kesulitan bernafas, tortikolis, dan mati 100% pada 3-4 hari pascatantang. Hasil nekropsi kelompok ayam kontrol ditemukan perdarahan petekie pada proventrikulus, trakhea, usus, dan hati. Disimpulkan bahwa vaksin aktif ND strain Lasota A (Sanavac ND LS) efektif melindungi ayam dari virus ND velogenik lapang.
Respons Fisiologis Babi Bali Terhadap Anestetik Ketamin dan Propofol I Gusti Agung Gde Putra Pemayun; I Gusti Ngurah Sudisma
Jurnal Veteriner Vol 23 No 1 (2022)
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University and Published in collaboration with the Indonesia Veterinarian Association

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.809 KB) | DOI: 10.19087/jveteriner.2022.23.1.70

Abstract

ABSTRAKAnestesi merupakan tahapan yang sangat penting sebelum dilakukan tindakan pembedahan. Anestesi ketamin dan propofol sering digunakan sebagai agen induksi pada manusia maupun hewan kesayangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui waktu induksi, durasi anestesi, waktu pemulihan dan respons fisiologis babi bali terhadap anestesi ketamin, propofol dan kombinasi ketamin-propofol (ketafol). Digunakan 12 ekor babi bali, bobot 22-27 kg, umur 2,5-3,0 bulan, dan jenis kelamin jantan. Alat fisiograf digunakan untuk pemantauan perubahan fisiologis pada sistem kardiovaskuler, respirasi dan suhu tubuh. Babi dipremedikasi dengan atropin sulfat (0,02 mg/kg bb) dan xilazin (2 mg/kg bb) secara intramuskuler, 20 menit kemudian diinduksi dengan ketamin (4 mg/kg bb), propofol (1,5 mg/ kg bb) dan kombinasi ketamin- propofol (2 dan 0,75 mg/kg bb) secara intravena. Babi yang diinduksi ketamin menghasilkan waktu induksi 1,87±0,41 menit, durasi anestesi 13,00±2,55 menit, dan waktu pemulihan 14,25±3,77 menit, yang diinduksi propofol menghasilkan waktu induksi 2,75±0,56 menit, durasi anestesi 19,25±3,77 menit dan waktu pemulihan 7,50±1,80 menit, sedangkan yang diinduksi ketafol menghasilkan waktu induksi 2,25±0,56 menit, durasi anestesi 25,50±3,64 menit dan waktu pemulihan 8,50±1,66 menit. Babi yang diinduksi ketamin, propofol dan ketafol menunjukkan waktu induksi yang tidak berbeda nyata, tetapi durasi anestesi dengan ketapol nyata lebih lama dibandingkan dengan ketamin atau propofol dan waktu pemulihan tidak berbeda nyata dengan propofol tetapi sangat nyata lebih singkat dibandingkan dengan ketamin. Anestesi dengan ketafol menghasilkan durasi anestesi yang nyata lebih lama dan waktu pemulihan yang sangat nyata lebih cepat, tidak ditemukan perubahan yang ekstrim terhadap respon fisiologis pada sistem kardiovaskuler dan respirasi selama babi bali teranestesi.
Koinfeksi pada Kejadian Panleukopenia Kucing: Suatu Kajian Pustaka Riyandini Putri; Sutiastuti Wahyuwardani
Jurnal Veteriner Vol 23 No 1 (2022)
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University and Published in collaboration with the Indonesia Veterinarian Association

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (413.886 KB) | DOI: 10.19087/jveteriner.2022.23.1.121

Abstract

Koinfeksi pada infeksi feline panleukopenia virus (FPV) biasanya disebabkan oleh bakteri, parasit, maupun virus. Patogen yang melakukan kolonisasi pada saluran pencernaan termasuk Clostridium perfingens, Clostridium piliforme, Cryptosporidium spp., Giardia spp., Tritrichomonas fetus, canine parvovirus tipe 2, Salmonella sp., feline coronavirus, feline bocavirus, dan feline astrovirus terisolasi bersamaan dengan adanya infeksi FPV. Mekanisme kompleks dari virus, bakteri, protozoa, dan inang berkontribusi pada patogenesis dari koinfeksi serta keparahan dari penyakit. Kecepatan dan ketepatan dalam diagnosis penyakit, pencegahan dengan vaksinasi serta pengobatan yang tepat berperan dalam penurunan morbiditas dan mortalitas. Tulisan ini mengulas tentang etiologi, patogenesis, diagnosis, terapi, dan pencegahan yang diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi dokter hewan praktisi maupun pemilik hewan dalam menangani penyakit.

Page 97 of 106 | Total Record : 1053