cover
Contact Name
Sonya Sulistyono, ST., MT., IPM.
Contact Email
sonya.sulistyono@unej.ac.id
Phone
+62331-410241
Journal Mail Official
jrsl.sipil@unej.ac.id
Editorial Address
Universitas Jember
Location
Kab. jember,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan
Published by Universitas Jember
ISSN : -     EISSN : 25489518     DOI : https://doi.org/10.19184/jrsl.v3i2
Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan (JRSL) adalah jurnal peer-review nasional dan akses terbuka. Artikel penelitian yang diterbitkan mencakup semua aspek teknik sipil, termasuk Rekayasa Struktural, Rekayasa dan Manajemen Transportasi, Manajemen Konstruksi, Rekayasa Hidro, Rekayasa Geoteknik, dan Rekayasa Lingkungan.
Articles 128 Documents
THE EFFECT OF USING A COUNTDOWN TIMER ON THE SIGNALIZED INTERSECTIONS PERFORMANCE IN MALANG CITY Tatang Maulana Maliq; Harnen Sulistio; Ludfi Djakfar; Sonya Sulistyono
Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan Vol 2 No 02 (2018): JURNAL REKAYASA SIPIL DAN LINGKUNGAN
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (682.214 KB) | DOI: 10.19184/jrsl.v2i02.6442

Abstract

The high growth of the population in Malang will trigger an increase in the activity of its, resulting in increased traffic. Increased traffic demands will add to traffic congestion problems on roads and intersections. One way of traffic engineering to improve signaled intersection performance is to equip traffic signals with countdown timers. This additional instrument serves to inform the duration of the signal setup time. This study aims to determine the effect of countdown timer use on saturation flow, performance and safety factor signalized intersection in Malang. The paired sample t-teste statistical method is used to see the influence of the countdown timer on saturation flow, and the impact on the performance and safety of the intersection arm. The use of countdown timer can increase the value of saturation flow, so the capacity of the intersection also increased 5-22% with decreasing delay time 5-13 sec/smp. But the less positive impact on the safety factor intersection, because there is an increase in the movement of vehicles before the green time. Tingginya pertumbuhan jumah penduduk di Kota Malang akan memicu peningkatan aktifitas penduduk sehingga berdampak pada meningkatnya lalu lintas. Peningkatan tuntutan lalu lintas akan menambah masalah kemacetan lalu lintas pada ruas jalan dan simpang. Salah satu cara rekayasa lalu lintas untuk meningkatkan kinerja simpang bersinyal adalah melengkapi sinyal lalu lintas dengan countdown timer. Instrumen tambahan ini berfungsi menginformasikan durasi waktu pengaturan sinyal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan countdown timer terhadap arus jenuh , kinerja dan faktor keselamatan simpang bersinyal di Kota Malang. Metode statistik paired sample t-teste digunakan untuk melihat pengaruh countdown timer terhadap arus jenuh, dan dampak pada kinerja serta keselamatan lengan simpang. Penggunaan countdown timer mampu meningkatkan nilai arus jenuh, sehingga kapasitas lengan simpang juga mengalami peningkatan 5-22% dengan penurunan waktu tundaan 5-13 detik/smp. Tetapi kurang berdampak positif terhadap faktor keselamatan simpang, karena terjadi peningkatan pergerakan kendaraan sebelum waktu hijau.
ANALYSIS OF ROAD SAFETY IN THE BALURAN STREET KM SBY 230 - 231 WITH ROAD SAFETY AUDIT Nur Azizah; Akhmad Hasanuddin; Sri Sukmawati
Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan Vol 2 No 02 (2018): JURNAL REKAYASA SIPIL DAN LINGKUNGAN
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (304.222 KB) | DOI: 10.19184/jrsl.v2i02.8697

Abstract

The Baluran Street Sumberejo Village Banyuputih Districts Situbondo Districts KM SBY 230-231 is categorized as block spot area with 15 accident to 6 dead, 6 people seriously injured (LB) and minor injuries (LR ) 21 people as well as the material loss of Rp113.250.000,00 during the year 2015-2017. The purpose of this study is determined to the factor accident and provided recommendation for handling road safety in the case of traffic accidents. The road safety analysis data used are road safety audit data and accident data released by Unit Laka Lantas Polres Situbondo in 2017. The result of road safety analysis indicates that several road facilities are categorized as “dangerous” and/or “very dangerous” which shall be improved to reduce traffic accident potential. The improvement may includes (1) the geometric aspect of the road, including stop visibility, sight distance to overtake, bend radius, vertical ramp, critical length, vertical bend length, stop visibility at vertical arch, different shoulder elevation road to pavement edge; (2) pavement aspect, including hole and crack; and (3) the complementary aspects of the road including the speed limit at the corner, climbing sign, sign of descendant, anticipatory prohibition sign, bend sign, double bend sign, and road marking. Jalan Raya Baluran Desa Sumberejo Kecamatan Banyuputih Kabupaten Situbondo KM SBY 230-231 merupakan lokasi rawan kecelakaan yang mengalami 15 kejadian kecelakaan dengan jumlah korban meninggal dunia (MD) sebanyak 6 orang, korban luka berat (LB) 6 orang dan korban luka ringan (LR) 21 orang serta kerugian materi sebesar Rp113.250.000,00 selama tahun 2015-2017. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menentukan faktor penyebab kecelakaan dan memberikan rekomendasi penanganan keselamatan jalan pada kasus kecelakaan lalu lintas. Data analisis keselamatan jalan yang digunakan adalah data hasil audit keselamatan jalan dan data kecelakaan yang dikeluarkan oleh Unit Laka Lantas Polres Situbondo tahun 2017. Hasil analisis keselamatan jalan menunjukkan bahwa beberapa bagian fasilitas jalan berada dalam kategori “bahaya” dan atau “sangat berbahaya”, yang harus segera diperbaiki untuk memperkecil potensi terjadinya kecelakaan, yaitu: (1) aspek geometrik jalan yang meliputi jarak pandang henti, jarak pandang menyiap, radius tikungan, landai vertikal, panjang kritis, panjang lengkung vertikal, jarak pandang henti pada lengkung vertikal, beda elevasi bahu jalan terhadap tepi perkerasan; (2) aspek perkerasan jalan yang meliputi kerusakan berupa lubang dan retak; dan (3) aspek pelengkap jalan yang meliputi rambu batas kecepatan di tikungan, rambu tanjakan, rambu turunan, rambu larangan mendahului, rambu tikungan, rambu tikungan ganda, dan marka jalan.
COARSE AGGREGATE COMPARATIVE ANALYSIS COMING FROM RIVER AND MOUNTAIN AGAINST STRONG PRESS AND STRENGTH CONCRETE DRAG Armin Naibaho
Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan Vol 1 No 02 (2017): JURNAL REKAYASA SIPIL DAN LINGKUNGAN
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (627.738 KB) | DOI: 10.19184/jrsl.v1i02.6034

Abstract

Salah satu cara untuk meningkatkan kekuatan beton adalah memilih jenis agregat kasar yang tepat. Penelitian ini bertujuan mengetahui perbandingan kualitas agregat kasar dari batu gunung dan dari batu sungai terhadapkuat tekan beton fc’ 30 MPa (K300)dan kuat tarik belah beton. Penelitian ini menggunakan agregat kasar dari batu gunung dengan warna abu-abu dan berdebu yang diperoleh dari Desa Beji Kec. Junrejo Kota Batu sedangkan agregat kasar dari batu sungai berwarna lebih gelap dan bersih berasal dari Sungai Brantas Kab. Malang dengan ukuran masing-masing maksimal 40 mm. Penelitian ini dilakukan di laboratorium bahan bangunan dan beton Politeknik Negeri – Malang, dan pelaksaannya dimulai pada tanggal 29 Juli sampai 30 Agustus 2016. Pada pengujian kuat tekan beton menggunakan 10 benda uji sama dengan pengujian kuat tarik belah beton juga menggunakan 10 benda uji, masing-masing terdiri dari 5 sampel agregat kasar daribatu sungai dan 5 sampeldaribatu gunung. Pengujian kuat tekan beton menggunakan benda uji kubus (150 x 150 x 150 mm),pengujian kuat tarik belah beton menggunakan benda uji bentuk silinder (diameter 150 mm dan tinggi 30 mm). Seluruh prosedur pengujian, analisis hasil pengujian dan penarikan kesimpulan penelitian ini menggunakan SNI. Hasil uji kuat tekan beton menggunakan agregat kasar dari batu gunung 615,38kg/cm2masuk fc’ 30 MPa (K600) sehingga lebih besar dari batu sungai 587,35kg/cm2masuk fc’ 50 Mpa (K500). Hasil pengujian kuat tarik belah beton menggunakan agregat kasar dari batu gunung 29,6kg/cm2 lebih kecil dari batu sungai 35,5kg/cm2.Keduanya sama-sama kurang dari 10% terhadap kuat tekannya. Hasil uji kuat tekan beton yang menggunakan agregat kasar dari batu gunung lebih baik dari batu sungai,karenamudah homogen dan takaran air sisa 0,7 liter, sehingga nilai slump lebih rendah. Sedangkan nilai kuat tarik belah beton menggunakan agregat kasar dari batu sungai lebih tinggi dari batu gunung karena termasuk jenis batuan vulkanik yang memiliki pori lebih kecil sedangkan batu gunung termasuk batuanendapanyang tersingkap di dalam tanah. Kesimpulannya, penggunaan kedua agregat kasar tersebut layak digunakan sebagai material bangunan pada rencana beton fc’ 30 Mpa (K300) dengan menggunakan mix desain SNI untuk RAB. Tetapi perlu diteliti kembali dengan proporsi campuran yang sama yang menggunakan mix design SNI 03-2834-1993.
PLANNING OF SOFT SOIL IMPROVEMENT WITH PRELOADING AND PREFABRICATED VERTICAL DRAIN METHOD Ana Crosita Ningsih; Luthfi Amri Wicaksono; Mokhamad Farid Ma'ruf
Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan Vol 2 No 01 (2018): JURNAL REKAYASA SIPIL DAN LINGKUNGAN
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1213.065 KB) | DOI: 10.19184/jrsl.v2i01.7543

Abstract

The northern coastal areas of Java such as Gresik and surrounding areas have a soil structure of alluvium consisting of gravel / coral, sand, clay soil and shells. Soil basic conditions are soft enough to cause land subsidence (settlement). The need for rapid construction causes the urban areas to become less and more for development land. This requires the improvement of soft soil to be used as a building site. As for the method to be done in this planning using a combination of preloading and PVD methods to accelerate the process of land degradation. Based on the planning result, the total height of embankment (preloading) is 3.5 m and the planning time lasted 4 months. Soft soil improvement is done up to 25 m depth with PVD design using triangle pattern and space 1.3 m. The 95% consolidation decrease due to the load of embankment caused the soil to fall as deep as 1,928 m. In this planning use modeling Plaxis 8.6 2D and the resulting yield of soil is 1,990 m. Wilayah pesisir pantai utara Jawa seperti daerah Gresik dan sekitarnya mempunyai struktur tanah berupa alluvium yang terdiri dari batu kerikil/koral, pasir, tanah lempung dan pecahan kulit kerang. Kondisi tanah dasar yang cukup lunak menyebabkan terjadinya penurunan tanah (settlement). Adanya kebutuhan konstruksi yang semakin pesat menyebabkan wilayah perkotaan menjadi semakin sedikit untuk dijadikan lahan pembangunan. Hal ini mengharuskan dilakukannya upaya perbaikan tanah lunak agar bisa dijadikan lahan bangunan nantinya. Adapun pada metode yang akan dilakukan pada perencanaan ini menggunakan kombinasi metode preloading dan PVD untuk mempercepat proses penurunan tanah. Berdasarkan hasil perencanaan didapatkan total tinggi timbunan (preloading) adalah 3,5 m dan waktu perencanaan berlangsung 4 bulan. Perbaikan tanah lunak dilakukan sampai dengan kedalaman 25 m dengan desain PVD menggunakan pola segitiga dan spasi 1,3 m. Penurunan konsolidasi 95% akibat beban timbunan menyebabkan tanah turun sedalam 1,928 m. Pada perencanaan ini menggunakan pemodelan Plaxis 8.6 2D dan hasil penurunan tanah yang dihasilkan adalah sedalam 1,990 m.
FLY ASH AS FILLER USED FOR CHARACTERISTICS OF MARSHALL ASPHALT CONCRETE WEARING COURSE (AC-WC) Muhammad Sadillah; M. Zainul Arifin; Achmad Wicaksono
Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan Vol 2 No 01 (2018): JURNAL REKAYASA SIPIL DAN LINGKUNGAN
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.585 KB) | DOI: 10.19184/jrsl.v2i01.6425

Abstract

In an effort to increase the strength of mixed asphalt concrete structure ( AC-WC ) in addition to the use of hot asphalt mixture with new specification, the selection of material type used is very important. In addition to asphalt, both coarse and fine aggregates and fillers are one component in a pavement construction that has a large role. Therefore further research is needed on the influence of temperature variation and percentage of filler fly ash to the modulus of r esilien which is good so that it can be applied and able to overcome the damages. In this research is divided into 3 (three) stages namely (1) the selection of materials; (2) the preparation of the specimen; (3) research and data analysis. Asphalt concrete mixed test (AC-WC) showed that Asphalt Optimum (KAO) content with 5.5% asphalt content with VIM value of 3.70%, VMA of 19.00%, Stability of 1,152.93 kg, Flow of 2.78 mm and MQ of 417.39 kg/mm. The result of mixed asphalt concrete (AC-WC) asphalt with filler fly ash test showed that the optimum mixture content was 7% filler content with VIM value 4,21%, VMA 19,21%, Stability 1326.10 kg, Flow of 3.69 mm and MQ of 360.13 kg/mm. Dalam upaya meningkatkan kekuatan struktur campuran beton aspal lapisan aus (AC-WC) selain perlu adanya penggunaan campuran beraspal panas dengan spesifikasi baru, pemilihan jenis material yang digunakan adalah sangat penting. Selain aspal, agregat baik kasar maupun halus serta filler adalah salah satu komponen dalam suatu konstruksi perkerasan jalan yang mempunyai peranan besar. Oleh karena itu diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh variasi temperatur dan prosentase filler fly ash terhadap modulus resilien yang baik sehingga dapat diterapkan dan mampu mengatasi kerusakan-kerusakan. Dalam penelitian ini terbagi dalam 3 (tiga) tahapan yaitu (1) tahapan pemilihan bahan; (2) tahap persiapan benda uji; (3) tahap penelitian dan analisis data. Hasil pengujian campuran aspal beton lapis aus (AC-WC) menunjukan bahwa Kadar Aspal Optimum (KAO) yaitu dengan kadar aspal 5,5% dengan nilai VIM sebesar 3.70%, VMA sebesar 19,00%, Stabilitas sebesar 1.152,93 Kg, Flow sebesar 2,78 mm dan MQ sebesar 417,39 Kg/mm. Hasil pengujian campuran aspal beton lapis aus (AC-WC) dengan penggantian filller fly ash menunjukan bahwa kadar campuran optimum yaitu dengan kadar filler 7% dengan nilai VIM sebesar 4,21%, VMA sebesar 19,21%, Stabilitas sebesar 1326.10 Kg, Flow sebesar 3,69 mm dan MQ sebesar 360.13 Kg/m.
PARKING CHARACTERISTIC ON SEVERAL CENTRAL ACTIVITY AREAS IN JEMBER Iwan Herdianto; Nunung Nuring Hayati; Akhmad Hasanuddin
Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan Vol 1 No 02 (2017): JURNAL REKAYASA SIPIL DAN LINGKUNGAN
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (633.662 KB) | DOI: 10.19184/jrsl.v1i02.6038

Abstract

Jember is a district that is now starting to grow like other districts. As a result, many new buildings will be built to meet the needs of the community. While in the parking lot of the building must be planned in accordance with the needs of parking. To find out the needs of the parking lot it is necessary to note the characteristics of parking in Jember. Therefore, this study will estimate the characteristics of parking in Jember. The study aims to facilitate determining the need for parking spaces in some kind of center of activity in Jember. The method of study in this research are observation and analysis. Observation is used to get data of parking volume, while the analysis is conducted in accordance with the technical guidelines for the implementation of parking facility. From the analysis results obtained for the hotel parking characteristics of 47% for motorcycles and 53% of four-wheeled vehicles, school by 54% for motorcycles and 46% of fourwheeled vehicles, hospitals amounted to 35% for motorcycles and 65% of four-wheeled vehicles, and for 28% trading center of motorcycles and 72% of four-wheeled vehicles. Jember merupakan kabupaten yang saat ini mulai berkembang seperti kabupaten lainnya. Akibatnya akan banyak bangunan baru yang akan dibangun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Sedangkan pada bangunan harus merencanakan lahan parkir yang sesuai dengan kebutuhan parkir. Untuk mengetahui kebutuhan lahan parkir maka perlu diketahui karakteristik parkir di Jember. Oleh karena itu penelitian ini akan memperkirakan karakteristik parkir di Jember. Penelitian bertujuan untuk mempermudah menentukan kebutuhan lahan parkir dibeberapa jenis pusat kegiatan di Jember. Metode pada penelitian ini yaitu observasi untuk mendapatkan data volume parkir dan analisis dilakukan dengan mengacu pada peraturan dinas perhubungan darat. Dari hasil analisa didapatkan karakteristik parkir untuk hotel sebesar 47% kendaraan roda dua dan 53% kendaraan roda empat, sekolah sebesar 54% kendaraan roda dua dan 46% kendaraan roda empat, rumah sakit sebesar 35% kendaraan roda dua dan 65% kendaraan roda empat, dan untuk pusat perdagangan sebesar 28% kendaraan roda dua dan 72% kendaraan roda empat.
EVALUATION OF MODIFICATED STEEL SCAFFOLD APPLICATION AS A TEMPORARY SUPPORT FOR THE TRANSFER BEAM COLUMN STRUCTURE (CASE STUDY : TUNJUNGAN PLAZA 6 PROJECT IN SURABAYA) Herdhyasmara Rizki Nugraha; Syamsul Arifin; Winda Tri Wahyuningtyas
Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan Vol 2 No 01 (2018): JURNAL REKAYASA SIPIL DAN LINGKUNGAN
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1862.404 KB) | DOI: 10.19184/jrsl.v2i01.6890

Abstract

Scaffolding is one of the important components in the concrete job. Its role of supporting the work of concrete, the structure of scaffold should be taken into account appropriately. Failure in planning of the scaffold will result disturb on a concrete job. Along with the development of the times, the construction services company developed a method in the work of the scaffolding. One example that is replace the scaffolding with steel profiles. The purpose of the advent of modificated steel scaffold is to allow the structure of the scaffold to be able to sustain a larger burden compared with the structure of the scaffolding. Behind the goals to be achieved, there is the risk that may occur. For example, swelling costs resulting from the use of steel profiles for the components of the structure of the scaffold. Therefore, must to be evaluated so as to achieve greater efficiency in terms of steel profile dimensions as well as the cost product of use modificated steel scaffold. Modificated steel scaffold in Tunjungan Plaza 6 projects were used to shore up the structure Transfer Beam named megatruss. From the results of this research obtained efficiency of steel profile dimensions for the scaffold structure. So obtained also the efficiency to cost product the use of scaffolding megatruss is equal of 20,05%. Perancah merupakan komponen penting dalam pekerjaan beton sehingga struktur harus diperhitungkan dengan tepat. Kegagalan dalam perencanaan perancah akan berakibat pada kegagalan struktur saat pekerjaan beton. Saat ini perusahaan jasa konstruksi mengembangkan metode dalam pekerjaan perancah, salah satu contohnya yaitu mengganti struktur perancah (scaffolding) dengan perancah dari profil baja. Tujuan munculnya perancah baja modifikasi ini adalah untuk memungkinkan struktur perancah untuk dapat menopang beban yang lebih besar dibandingkan dengan struktur perancah (scaffolding) pada umumnya. Dampak dari perubahan perancah berakibat pada pembengkakan biaya akibat dari penggunaan profil baja. Oleh sebab tersebut, maka perlunya dilakukan evaluasi agar tercapainya efisiensi dari segi dimensi profil bajanya serta biaya produksi dari penggunaan perancah baja modifikasi. Perancah baja modifikasi pada proyek Tunjungan Plaza 6 Surabaya yang digunakan untuk menopang struktur Transfer Beam Column diberi nama megatruss. Dari hasil penelitian ini didapatkan hasil bahwa diperoleh efisiensi dimensi profil baja untuk struktur perancah tersebut. Sehingga diperoleh pula efisiensi untuk biaya produksi (cost product) penggunaan perancah megatruss yaitu sebesar 20,05%.
PASSENGER CAR EQUIVALENT AT SIGNALIZED INTERSECTIONS WITH COUNTDOWN TIMER IN MALANG CITY Dikka Anggoro; Harnen Sulistio; Achmad Wicaksono; Sonya Sulistyono
Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan Vol 2 No 01 (2018): JURNAL REKAYASA SIPIL DAN LINGKUNGAN
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (419.617 KB) | DOI: 10.19184/jrsl.v2i01.6441

Abstract

Passenger car equivalents (PCE) is used in highway capacity analysis to convert a mixed vehicle flow into an equvalent passenger car flow. PCE value for a vehicle is not constant but varies with traffic and roadway conditions arround. In this study, PCE for motorcycle, light vehicle and heavy vehicle were developed at signalized intersection on saturation condition with and without countdown timer (CDT) in Malang City and to evaluate the value of analysis pcu and MKJI 1997 pcu. PCE data were collected at five intersection; Ciliwung, Dieng, BCA, L.A. Sucipto and Rampal intersection. A digital video camera was utilized for data collection and linier regresion method was used to calculate the PCE values. The analysis result shows for the average pcu value for the type of motorcycle (MC) at countdown timer on and off condition is 0,294 and 0,293. As for the types of heavy vehicles (HV) at countdown timer on and off conditions are 1.565 and 1.507. While to evaluate the pcu value, there is a significant difference between the value of pcu analysis results with the value of MKJI 1997 with a level of confidence in the significance of 95%. For percentage of motorcylce type (MC) if the percentage value of 75% the pcu value will increase. While for heavy vehicle type (HV) if the percentage is above 1.5% then the value of emp will increase because HV type has big dimension. Ekivalensi mobil penumpang (emp) digunakan untuk analisis kapasitas jalan. Nilai emp untuk kendaraan tidaklah konstan atau sama tetapi memiliki nilai yang bervariasi. Pada penelitian ini mencari nilai emp untuk jenis kendaraan sepeda motor (MC) dan kendaraan berat (HV) pada simpang bersinyal pada kondisi jenuh dengan menggunakan countdown timer (CDT) pada kondisi on dan off. Data nilai emp dikumpulkan pada lima simpang di Kota Malang; Simpang Ciliwung, Dieng, BCA, L.A. Sucipto dan Rampal. Video kamera digunakan untuk merekam dan pengumpulan data dan untuk menghitung nilai emp menggunakan metode regresi linier. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa nilai rata-rata untuk sepeda motor pada kondisi CDT on dan off ialah 0,294 dan 0,293. Sedangkan untuk kendaraan berat (HV) untuk kondisi CDT on dan off ialah 1,565 dan 1,507. Sedangkan untuk evaluasi nilai emp terdapat perbedaan yang signifikan diantara nilai emp hasil analisis dengan nilai emp MKJI 1997 dengan tingkat kepercayaan sebesar 95%. Untuk persentase jenis MC, apabila persen kendaraan bermotor meningkat sebesar 75% maka nilai empnya akan meningkat. Sedangkan untuk HV, apabila persen kendaraan berat (HV) meningkat sebesar 1,5% maka nilai empnya akan meningkat dikarenakan dimensi yang besar.
EVALUATION OF AC-BC MIXTURES STABILITY AND FLOW VALUES ON THE USE OF ANALOG AND DIGITAL MARSHALL TEST EQUIPMENT Sonya Sulistyono; Ririn Endah Badriani; Zakaria Zakaria
Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan Vol 1 No 02 (2017): JURNAL REKAYASA SIPIL DAN LINGKUNGAN
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (619.517 KB) | DOI: 10.19184/jrsl.v1i02.6035

Abstract

Marshall test-equipment is used to determine the stability of the flow and MQ of AC-BC pavement. It can be an analog and a digital test-equipment. Analog test-equipment reading the data manually dependens on the operator skills. While the digital test equipment uses a computer system produces maximum data with minimum operator. The research is conducted based on a mixture SNI 06-2489-1991 AC-BC with five variation of asphalt content. The presumptions of the test result of Marshall characteristic are found out as: the direct observation-analogue gets the stability (kg) = 1490.49; Flow (mm) = 4.48; MQ (kg / mm) = 335.55. The visualization analogue gets the stability (kg) = 1482.91; Flow (mm) = 4.44; MQ (kg / mm) = 336.48. The digital test-equipment gets the stability (kg) 1508.36; Flow (mm) = 4.42; MQ (kg / mm) = 342.93. Based on the three different analysis evenly show that there are no different significantly from the test result by using the direct observation-analogue, the visualization analogue, and the digital Marshall test-equipment. Alat uji Marshall digunakan untuk mengetahui stabilitas terhadap kelelehan plastis (flow) dan MQ dari lapis perkerasan AC-BC. Tipe alat pengujian Marshall dapat berupa analog dan digital. Alat uji analog dengan pembacaan data manual sangat bergantung pada ketrampilan operator. Alat uji digital menggunakan sistem komputer, sehingga menghasilkan data maksimum dengan operator minimum. Penelitian dilaksanakan berdasarkan SNI 06-2489-1991 pada campuran AC-BC dengan lima variasi kadar aspal. Hasil pengujian didapatkan nilai rata-rata alat uji analog pengamatan langsung: stabilitas (kg) = 1490,49; Flow (mm) = 4,48; MQ (kg/mm) = 335,55. Alat uji analog pengamatan perekaman video: stabilitas (kg) = 1482,91; Flow (mm) = 4,44; MQ (kg/mm) = 336,48. untuk alat uji digital menghasilkan stabilitas (kg) = 1508,36; Flow (mm) = 4,42; MQ (kg/mm) = 342,93. Berdasarkan analisa perbedaan tiga rata-rata menunjukkan tidak terdapat perbedaan signifikan hasil pengujian menggunakan alat uji Marshall analog pengamatan langsung, perekaman video dan digital.
EXPANSIVE SOILS STABILIZATION WITH ADDITIONAL SAND (CASE STUDY : JATILUHUR HAMLET, GLGAH AGUNG VILLAGE, PURWOHARJO SUB-DISTRICT, BANYUWANGI DISTRICT) Muhammad Ari Ridwansyah; Mokhamad Farid Ma'ruf; Paksitya Purnama Putra
Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan Vol 2 No 01 (2018): JURNAL REKAYASA SIPIL DAN LINGKUNGAN
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (988.427 KB) | DOI: 10.19184/jrsl.v2i01.7807

Abstract

Expansive soil is one of the global problems in the field of construction. In the United States, the estimated cost of damage to buildings and infrastructure due to expansive soils reaches $ 15 million per year (Far & Flint, 2016). While in the hamlet Jatiluhur, Glagahagung village, District Purwoharjo, Banyuwangi district expansive soils much damage the walls and floors of residences. Damage caused by this type of soil has high shrunken properties. In order to reduce these properties stabilization needs to be done. Stabilization in this research uses sand as the stabilizer. The addition of sand aims to reduce the ratio of clay cohesion properties, increase density values, reduce the potential for soil development and reduce soil permeability. The sand content used for stabilization is 15%, 20%, 25%, 30% and 35%. From the test results obtained the original soil has a liquid limit of 90.86%, plastic limit of 36.97% and plasticity index of 53.89%. Under the USCS classification system, the original soil belongs to the category of high plastic clay soil. From several classifications of the expansive soil development potential, the original soil is included in the ground with a high level of development. While the result of mixed soil testing is found that the greater the level of sand can reduce the properties of plasticity, moisture content, and soil development. Tanah ekspansif di desa Glagahagung, Kecamatan Purwoharjo, Kabupaten Banyuwangi banyak merusak dinding dan lantai rumah warga. Kerusakan diakibatkan karena tanah jenis ini memiliki sifat kembang susut tinggi. Guna mengurangi sifat tersebut perlu dilakukan stabilisasi. Stabilisasi dalam penelitian ini menggunakan pasir sebagai stabilitator. Penambahan pasir bertujuan untuk mengurangi rasio sifat kohesi lempung, meningkatkan nilai kepadatan, mengurangi potensi pengembangan tanah dan menurunkan permeabilitas tanah. Kadar pasir yang digunakan untuk stabilisasi sebesar 15%, 20%, 25%, 30% dan 35%. Dari hasil pengujian didapat tanah asli memiliki batas cair sebesar 90,86%, batas plastis sebesar 36,97% dan indeks plastisitas sebesar 53,89%. Berdasarkan sistem klasifikasi USCS, tanah asli termasuk dalam kategori tanah lempung plastisitas tinggi. Dari beberapa klasifikasi mengenai potensi pengembangan tanah ekspansif, tanah asli termasuk ke dalam tanah dengan tingkat pengembangan tinggi. Sedangkan hasil dari pengujian tanah campuran didapatkan bahwa semakin besar kadar pasir dapat mengurangi sifat plastisitas, kadar air, dan pengembangan tanah.

Page 3 of 13 | Total Record : 128