cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis
ISSN : 25027875     EISSN : 25275879     DOI : -
Core Subject : Humanities,
Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis (JSPH) issued by the Department of Sociology, Faculty of Social Sciences, State University of Malang in collaboration with the Perkumpulan Profesi Pendidik dan Peneliti Sosiologi Indonesia (AP3SI). JSPH committed to being a scientific journals, relevant to the development of science, as a reference, especially in the fields of sociology, education and culture. JSPH published twice a year continuously (July and December). JSPH contains the results of research and conceptual ideas that have not been published anywhere.
Arjuna Subject : -
Articles 106 Documents
Implikasi Sosial Diskriminasi Gender (Studi tentang Gender di Kampung Bungung Katammung Kabupaten Bantaeng) Suardi Suardi
Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis Vol 1, No 1 (2016): Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (319.671 KB)

Abstract

Gender merupakan perbedaan peran antara laki-laki dan perempuan yang sangat berbeda, namun selama ini perempuan selalu diperlakukan tidak adil oleh kaum laki, sehingga tercipta adalah diskriminasi gender. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkapkan faktor penyebab dan bentuk diskriminasi gender. Selain itu diharapkan dapat menemukan solusi diskriminasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dan teknik purposive sampling. Teknik penelitian observasi, wawancara dan dokumentasi. Kategori yang digunakan yaitu informan kunci dan informan umum. Hasil penelitian ini menunjukkan factor penyebab diskriminasi gender adalah faktor konstruksi biologis, konstruksi budaya dan konstruksi agama. Hasil lain didapat terkait bentuk diskriminasi gender seperti marjinalisasi, subordinasi, streotipe, kekerasan,beban ganda. Solusi permasalahan diskriminasi gender dengan equlibirum atau keseimbangan perang laki-laki dan perempuan, dekonstruksi lebeling negatif kemudian melakukan rekontruksi labeling positif, dan pemahaman nilai-nilai agama.DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um021v1i12016p041
Corporate Social Responsibilty (CSR), Ideologi dan Keberpihakan di Indonesia: Telaah Teori Kritis Madzhab Frankfurt Abdul Kodir
Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis Vol 1, No 2 (2016): Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (924.414 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah CSR (Corporate Social Responsibility) adalah bentuk kepedulian korporasi atau mempunyai agenda terselubung yang hanya mencari selamat mengenai keberadaanya di lingkungan suatu masyarakat dan juga mengura jejak ideologi. Selain itu penelitian ini hendak menjelaskan bagaimana cara kerja ideologi beroperasi pada CSR. Analisis dalam penelitian ini menggunakan teori kritis dengan menggunakan metode kritik ideologi atau kritik atas metodologi positivisme dengan menggunakan langkah subversif atau keluar dari common sense dan historis. Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa terdapat inkonsistensi dalam regulasi di tubuh CSR itu sendiri. Sehingga keberadaan regulasi tersebut menyebabkan multitafsir. Selain itu diperburuk dengan kenyataan program CSR yang hanya bersifat brand image. Disisi lain, CSR membuat masyarakat semakin terbelenggu dan menggantungkan CSR sebagai sebuah alternatif untuk menyelesaikan permasalahan yang ada. CSR juga menganut ideologi investasi yang mana para pemodal akan terus melaku kepada perusahaan yang melakukan CSR dikarenaka citra positif yang dibangun di masyarakat.DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um021v1i22016p149
STUDI ECODEVELOPMENT: KONTEKSTUALISASI PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DALAM “PASANG” OLEH KOMUNITAS ADAT AMMATOA Ayu Adriyani
Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis Vol 2, No 1 (2017): Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (593.96 KB)

Abstract

Arah pembangunan hari ini, membawa manusia harus merenung lebih dalam bahwa ada yang salah sebenarnya. Melihat pembangunan semata-mata dari sudut pandang ekonomi belum cukup mampu memberikan jaminan bahwa kebutuhan generasi yang akan datang masih akan tetap tersedia. Akhirnya, pertimbangan ekologi dan sosial tidak bisa dikesampingkan. Komunitas Adat Ammatoa Kajang di Sulawesi Selatan telah mempraktikkan pola-pola pembangunan yang tetap merawat lingkungan dan sistem sosial mereka ini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Informan dalam penelitian ini adalah Ammatoa (Pemimpin adat) dan Galla' Limbo (Kepala Desa) Tanah Towa. Penelitian ini menunjukkan bagaimana pemaknaan pesan “Pasang ri Kajang” yang terus diwariskan untuk membangun tanpa merusak lingkungan tanah adat Kajang.DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um021v2i12017p009
RUANG NEGOSIASI PEREMPUAN DI BALIK REVOLUSI KOPI USING Dien Vidia Rosa
Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis Vol 2, No 2 (2017): Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (777.933 KB)

Abstract

Masyarakat adat sedang menghadapi praktik transformasi teknologi kebudayaan. Globalisasi menempatkan identitas subjek kosmopolitan yang turut serta berpikir secara global dan bertindak secara lokal. Komunitas adat menghadirkan diri melalui negosiasi praktik kebudayaannya yang seringkali berkontestasi dalam pasar yang dibentuk oleh elit adat dan elit lokal. Kopi Using menjadi komoditas revolusioner yang menerjemahkan kebudayaan Using sebagai salah satu garda depan pembangunan etnisitas Banyuwangi dalam gerak mode ekonomi kreatif. Wajah kopi Using ditampilkan secara multi dimensi dan diruangkan dalam penikmatan serta selera. Praktik produksi dan konsumsi kopi tidak bisa dipisahkan dari ruang negosiasi perempuan yang membentuk kopi Using sebagai identitas budaya. Artikel ini mendiskusikan perempuan Using yang menampilkan subjektivitasnya dalam diskursus kopi Using dengan menggunakan perspektif postkolonial. Berbasis pada penelitian etnografi visual, negosiasi perempuan Using muncul dalam ruang antara domestic publik dan tradisional-modern.DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um021v2i22017p063
Memproduksi Pangan melalui Do It Yourself: Peluang bagi Sosiologi Pangan dan Sosiologi Pendidikan Ikma Citra Ranteallo
Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis Vol 1, No 1 (2016): Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (662.079 KB)

Abstract

Sistem pangan dan dinamika kuliner sedang menjadi perhatian global. Sementara itu peningkatan jumlah penduduk dunia seharusnya seimbang dengan jumlah pangan dan inovasi -inovasi pangan berkelanjutan. Sosiologi pangan dan sosiologi pendidikan berpeluang besar untuk menyebarkan pengetahuan terkait inovasi-inovasi pangan yang praktis, berdasarkan aktivitas-aktivitas Do-It-Yourself (DIY). Praktik-praktik DIY yang disebarluaskan melalui media sosial telah menginspirasi dan mempengaruhi para konsumen, sehingga mereka telah memiliki kesadaran untuk mengupayakan, mendaur-ulang, serta memproduksi pangannya sendiri. Media sosial telah berperan dalam peningkatan jumlah jejaring sosial berdasarkan hobi berkebun, dan meningkatkan minat orang lain pada kebijakan-kebijakan pangan.DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um021v1i12016p001
MENGKOMPROMIKAN YANG FORMAL DAN MORAL:RASIONALITAS TINDAKAN EKONOMI PENGUSAHA HOME INDUSTRY DI SRIHARJO, BANTUL, YOGYAKARTA Ahmad Arif Widianto; Lia Hilyatul Masrifah
Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis Vol 1, No 2 (2016): Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (860.46 KB)

Abstract

Beralihnya kecenderungan masyarakat pedesaan dari sektor agraris ke non agraris mendorong pertumbuhan home industry di pedesaan. Salah satunya adalah home industry rempeyek di Pelemmadu, Sriharjo, Bantul, Yogyakarta. Namun, pesatnya pertumbuhan industri kemudian membawa konsekuensi-konsekuensi di antaranya adalah persaingan dan permainan pasar. Kondisi demikian menjadikan para pengusaha rempeyek dilematis. Sebagai homo economicus mereka tentu ingin mendulang keuntungan semaksimal mungkin (rasional). Tulisan ini membahas bagaimana rasionalitas tindakan ekonomi pengusaha home industry dalam menghadapi transformasi corak produksi beserta konsekuensi-konsekuensinya. Pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara mendalam terhadap 11 Informan. Penentuan informan dipilih secara purposive .Hasil penelitian menunjukkan bahwa para pengusaha rempeyek mengembangkan mekanisme alternatif dalam menghadapi persaingan dan permainan pasar dengan mengompromikan rasionalitas formal dan moral dalam tindakan ekonomi mereka. Selain berdasarkan pada rasionalitas formal yakni dengan quality control dan perluasan jaringan bisnis, para pengusaha juga didorong oleh nilai-nilai moral seperti “tuna sathak bathi sanak” sehingga mampu memperjuangkan kepentingan individual tanpa harus mengabaikan kepentingan sosial. Nilai-nilai tersebut lantas dilembagakan dalam kelompok pengusaha sebagai sarana untuk mengembangkan usaha bersama-bersama. DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um021v1i22016p087
Ruang Publik Katup Penyelamat Penduduk Lanjut Usia (Studi Gerontologi Sosial di Pondok Sepuh Payaman Magelang) Luhung Achmad Perguna
Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis Vol 1, No 1 (2016): Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (321.991 KB)

Abstract

Penduduk lanjut usia masih sering dianggap beban ketimbang aset terlebih makin masifnya industrialisasi. Industrialisasi menjadikan lansia kelompok rentan dan marginal. Merubah mindset lansia sebagai aset membutuhkan komitmen dan dukungan semua pihak termasuk keluarga dan kerabat lansia. Warga lansia harus disediakan ruang publik deliberatif dalam pembangunan, pelayanan sosial dan mental spiritual dalam menghadapi akhir hidupnya. Ruang publik yang mengakomodir pelayanan sosial untuk terus menghidupkan mental spiritual dibutuhkan lansia, Pondok Sepuh Payaman Magelang salah satunya. Tulisan ini memfokuskan pada kajian tentang gerontologi sosial dalam konteks marginalisasi lansia dalam pusaran industrialisasi sekaligus membahas pelayanan lansia dalam bentuk ruang publik yang ramah bagi mereka. Artikel ini menggunakan pendekatan naturalistik dengan wawancara dan observasi sebagai bagian tak terpisahkan dalam studi ini. Hasil penelitian menunjukkan pondok sepuh menjadi salah satu model ruang publik di Indonesia yang berfokus pada pelayanan sosial keagamaan yang nyaman bagi lansia. Prinsip kebebasan, kesamaan, dan kemerdekaan menjadi hal kunci pada pondok ini. Interaksi dan sosialisasi yang berlangsung didalamnya meningkatkan eksistensi dan kebermanfaatan ditengah marginalisasi kelompok lanjut usia baik di desa maupun kota. DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um021v1i12016p047
Masjid dan Ambivalensi Demokrasi (Studi Kritis pada Masjid Jogokariyan Mantrijeron, Yogyakarta) Ika Silviana
Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis Vol 1, No 2 (2016): Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (777.451 KB)

Abstract

Ruang publik menjadi salah satu media komunikasi aktif antar masyarakat publik dengan tujuan mengkoordinir permasalahan sosial yang berdasar pada nalar publik. Melalui gerakan kaum muslim di Mantrijeron Yogyakarta, Masjid Jogokariyan melaksanakan fungsinya sebagai ruang publik dengan melahirkan kegitan-kegiatan yang menjawab permasalahan sosial masyarakat. Pronsip dasar dari gerakan ini adalah humanisme Islam yang selaras dengan nilai-nilai ideal dari konsep ruang publik ideal Jürgen Habermas. Pemanfaatan ruang publik dengan mendasarkan pada demokrasi deliberatif dapat berimplikasi positif terhadap kesejahteraan masyarakat. Disisi lain praktik yang dilakukan oleh masjid Jogokariyan menyeret masyarkat publik untuk bersifat konsumtif dan dependen terhadap peran para aktor (takmir). Dengan demikian perlu pengawalan secara terus menerus untuk menciptakan ruang publik deliberatif, tentu melalui komunikasi yang efektif.DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um021v1i22016p117
PANCASILA DI WILAYAH SYARIAT ISLAM: KAJIAN PEMAHAMAN NILAI-NILAI PANCASILA DAN LANDASAN SIKAP TOLERANSI MASYARAKAT PEDESAAN DI ACEH BARAT Triyanto Triyanto; Yeni Sri Lestari
Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (450.856 KB) | DOI: 10.17977/um021v4i1p30-37

Abstract

Recently, many anti-pancasila cases have appeared in the mass media, both in print and in electronic form. The place is not only the village community, but also the city people who actually have the character of a plural society, are aware of the differences and even have an individualistic attitude. In rural communities, it usually holds the values of togetherness, mutual love and upbringing and respect-respect and respects each other. In fact, a slight difference can lead to a case of intolerance. This study aims to determine how the views and attitudes of rural communities in West Aceh, an area that enforces Islamic law against the values of Pancasila. It also aims to find out how the loyalty of rural communities in West Aceh to the ideology of Pancasila. This research uses a qualitative method. The informant is determined by purposive sampling, that is selecting the community as an informant according to the expertise, and the mentioned expertise is meant to understand the problem that becomes the subject of this study. The results show that Pancasila is only known by the older generation and this generation understands that the values of Pancasila run as a tolerance setting, so that citizens do not discriminate against the existence of people outside of Aceh, let alone outside the region. This generation also understands that the implementation of Islamic law is a loyalty to the ideology of Pancasila because the first principle is expressed as faith in the Mahaesa. So there is no contradiction between the Islamic Shari'a and Pancasila. Unfortunately, the younger generation does not understand how Pancasila is. This generation has never received socialization about Pancasila and only knows about the flag ceremony, which often reads the Pancasila text. The researcher's interpretation is that after the 1998 Reformation, the community did not experience the socialization of Pancasila values. Unfortunately, some understand that Pancasila and the Islamic Sharia'ah are contradictory. In this narrow sense, it can threaten the existence of Pancasila. But by and large, the contradiction is limited because of the religious differences that can still be harmonized values of unity. 
DINAMIKA LITERASI POLITIK MENJELANG TAHUN 2019 :URGENSITAS MEMAHAMI PERILAKU PEMILIH MILENIAL Bakhtiyar Bakthiyar
Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis Vol 3, No 2 (2018): Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (579.382 KB) | DOI: 10.17977/um021v3i2p65-72

Abstract

Gonjang ganjing perhelatan politik nasional terasa semakin memanas menjelang tahun politik 2019. Implikasinya sangat mempengaruhi literasi politik dan perilaku informasi pemilih milenial, dalam menentukan pilihannya terhadap pasangan calon presiden dan wakil presiden.Penelitian ini bertujuan  mengetahui: (1) peran media menjelang tahun politik 2019,(2) perilaku informasi pemilih milenial.Obyek penelitian berintikan perilaku informasi dan literasi politik pemilih milenial. Ruang lingkup berbasis menggayuh kemenangan dalam memperebutkan pemilih milenial, melalui pehaman terhadap perilaku informasi dan literasi politik. Pendekatan penelitian adalah historical approach dan data primer dianggap  sebagai sumber informasi primer. Library research digunakan sebagai metode penelitian  melalui membaca  literatur-literatur bersubyekkan perilaku informasi dan literasi politik pemilih milenial. Analisis  menggunakan analisa diskriptif kualitatif dan Content analysis untuk menganalisis makna keseluruhan konsep perilaku informasi dan literasi politik pemilih milenial.  Observasi dilakukan untuk mendukung dan pelengkap konstruksi teoritis. Adapun hasil penelitian ; (1) Media sebagai sarana ampuh membentuk pencitraan dan opini publikmenjelang tahun politik 2019. (2). Perilaku informasi pemilih milenial senantiasa didominasi oleh kepentingan masing-masing individu, yang didasari oleh aspek psikologis, aspek lingkungan dan jejaring sosial. 

Page 3 of 11 | Total Record : 106