cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
SOCIUS : Jurnal Sosiologi
Published by Universitas Hasanuddin
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Social,
Arjuna Subject : -
Articles 44 Documents
ANALISIS MODEL TINDAKAN RASIONAL PADA PROSES TRANSFORMASI KOMUNITAS PETANI RUMPUT LAUT DI KELURAHAN PABIRINGA KABUPATEN JENEPONTO Radjab, Mansyur
SOCIUS : Jurnal Sosiologi Volume 15 Number 1, Apr 2015
Publisher : Departemen Sosiologi FISIP UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis dimensi tindakan rasional dalam proses transformasi yang terjadi pada komunitas pesisir khususnya ketika nelayan tangkap beralih menjadi petani rumput laut sebagai matapencaharian utama. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan lokasi penelitian yaitu Kelurahan Pabiringa Kabupaten Jeneponto. Pengumpulan data lapangaan dilakukan melalui wawancara mendalam terhadap lima rumah tangga petani rumput laut disamping pengamatan lapangan. Dari data tersebut kemudian di analisis secara deskriptif kualitatif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses transfomarmasi yang sementara berlangsung dari nelayan tangkap ke petani rumput dalam hubungannya dengan transformasi dari sistem produksi ke usaha komersial yang bersifat instrumental tidak saja didasarkan pada perhitungan imbalan modal, teknologi yang menjadi pertimbangan dalam memaksimalkan keuntungan, akan tetapi aspek kepercayaan, kekuasaan, jaringan dan norma turut menjadi bagian pertimbangan instrumental dalam permaksimalan keuntungan.Kata Kunci : Transformasi, Petani Rumput laut
STRATEGI NAFKAH (LIVELIHOOD) MASYARAKAT PESISIR BERBASIS MODAL SOSIAL Anwar, Sakaria Anwar
SOCIUS : Jurnal Sosiologi Vol 13, No 1 (2013)
Publisher : Departemen Sosiologi FISIP UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

growth) dan mengandalkan mekanisme pasar (market mechanism) untuk menghasilkan pertambahan nilai (surplus value). Proses akumulasi surplus dipengaruhi oleh proses globalisasi, masuknya industri pangantransnasional ke ekonomi nasional, dan oleh penekanan pada ekspor pertanian (dalam arti luas) sebagai motor akumulasi perubahan. Seiring dengan hal tersebut, pemerintah mulai serius melirik pembangunan masyarakat pada wilayah pesisir yang sebelumnya kurang tersentuh. Untuk “mengenjot” pertumbuhan ekonomi dari sektor yang “kaya raya” ini dikembangkanlah modernisasi teknologi penangkapan berlabel “revolusi biru”. Namun sejak program itu bergulir, kehidupan nelayan justru mengalami polarisasi. Bagi nelayan yang memiliki modal cukup, kehadiran teknologi perikanan menjadi semacam berkah tersendiri. Namun bagi nelayan yang miskin dan tidak mampu membeli teknologi, kehadiran teknologi justru dirasakan seperti bencana. Sebab selama ini mereka hanya mengandalkan modal sosial sebagai basis nafkah agar tetap eksis sebagai sebuah komunitas.Tulisan ini merupakan hasil studi pustaka yang dipadu hasil observasi penulis terhadap masyarakat pesisir (nelayan) selama ini, dengan menggunakan analisa deskriptif yang didasarkan pada fakta mengenai strategi nafkah rumah tangga nelayan di Lamongan Jawa Timur.Hasil studi menunjukkan bahwa strategi nafkah berbasis modal sosial bagi nelayan miskn menjadi sumberdaya nyata dalam pengembangan beragam pilihan strategi nafkah. Strategi nafkah dilakukan cenderung tersebar, mengikuti semua peluang mata pencaharian, atau pola nafkah yang berserak. Ini terjadi karena sifat modal alami utamanya adalah laut (open access), yang diperburuk oleh sangat terbtasannya akses bagi mereka terhadap teknologi penangkapan modern sehingga ketidakpastian penghasilan sangat tinggi. Kemiskinan sangat menuntut ketahanan rumahtangga nelayan untuk bertahan hidup, melalui pemanfaatan dan oftimalisasi peran modal sosial sebagai sumberdaya terakhir ketika rumahtangga nelayan kehabisan daya dan amunisi untuk bertahan hidup. Kekuatan modal sosial pada rumahtangga nelayan berupa bounding social capital rumahtangga dan kekerabatan sebagai modal sosial utama. Kemudian bridging social capital merujuk pada pemeliharaan hubungan nelayan dengan juragan dan bank titil/rentenir sebagai asuransi sosial, sementara linking social capital dilakukan kepada penyalur TKI sebagai pemberi modal kerja dan penjamin kepastian kerja. Modal sosial lain yang tak kalah pentingnya bagi mereka perankan adalah jaringan sosial, kepercayaan dan nilai/norma serta adanya resiprositas yang berlaku pada komunitas mereka.Key word : Transformasi, kemiskinan, strategi nafkah (livelihood), dan modal sosial
ANAK-ANAK KURANG BERUNTUNG BERJUANG MEMPERTAHANKAN KELANGSUNGAN HIDUP DI PERKOTAAN (Kasus Anak Jalanan di Kota Makassar) Buchari, Buchari Mengge
SOCIUS : Jurnal Sosiologi Volume 12 Number 1, January 2013
Publisher : Departemen Sosiologi FISIP UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKKehadiran anak-anak di jalan dalam rangka mencari nafkah ataupun mengelandang adalah tragedy khidupan perkotaan. Realitas kehidupan mereka adalah realitas pengucilan sosial (social exclusion) dari proses urbanisasi daya budaya urbanism yang yang tidak adil terhadap sebagian kelompok masyarakat. Kehadiran meraka dijalan sangat berimpitan dengan gejala social exclusion lainnya seperti kemiskinan, pengangguran, pemukiman kumuh, dan keterbelakangan. Anak jalanan tidak tinggal diam mengadapi masalah itu. mereka mengkreasi kehidupan sendiri (sub-culture) dengan berbagai macam bentuk perjuangan bahkan perlawanan terhadap realitas itu. Perjuangan dan perlawanan itu tidak lain adalah perjuangan mempertahankan kelangungan hidup. Cara mereka melakukan aktivitas, menafsirkan, memperebutkan (contesting), dan memanfaatkan jalan, dan cara mereka menciptakan hubungan dan solidaritas di antara mereka, sesungguhnya adalah strategi utama mereka untuk bertahan hidup.
HARMONI DAN DISHARMONI SOSIAL ETNIS DI PERKOTAAN Darwis, H.M Darwis
SOCIUS : Jurnal Sosiologi Volume 14, Desember 2013
Publisher : Departemen Sosiologi FISIP UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar hitoris menunjukkan bahwa Sudah tiga kali konflik antaretnik keturunan Tionghoa dengan penduduk setempat (Makassar) terjadi, khususnya di kota Makassar. Konflik itu pecah dengan modus perusakan properti milik para etnik keturunan Tionghoa. Dalam konflik itu, etnik keturunan Tionghoa selalu dirugikan, meskipun mereka tidak tahu menahu sebab musababnya. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa penyebab intensitas interaksi sosial antara etnik keturunan Tionghoa dengan etnik Makassar di tempat kerja lebih intensifdibanding interaksi di tempat tinggal, menjelaskan faktor-faktor yang mendorong dan menghambat interaksi sosial antara etnik keturunan Tionghoa dengan etnik Makassar di lingkungan permukiman dan di tempat kerja, menganalisa pengaruh nilai budaya dalam interaksi sosial di lingkungan permukiman dan di tempat kerja, menganalisa konflik apa saja yang mempengaruhi atau menghambat interaksi sosial antara etnik keturunan Tionghoa dengan etnik Makassar di lingkungan permukiman dan di tempat kerja, sehingga terjadi harmoni dan disharmoni sosial. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Dalam mengumpulkan data digunakan observasi dan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa telah terjadi konflikasi hubungan komunal antara etnik Tionghoa dan etnik Makassar, adanya pola relasi di tempat kerja, sementara tokoh-tokoh masyarakat etnik Tionghoa dan Makassar memiliki peran besar dalam mendorong harmonisasi. Selain itu, juga ditemukan adanya faktor pendukung dan penghambat harmonisasi di Kota Makassar.Kata Kunci: Harmoni, disharmoni, etnik Tionghoa, etnik Makassar, interaksi sosial, konflik, kegiatan komunal,integrasi etnik, disintegrasi etnik
Strategi Kelangsungan Hidup Janda Cerai Gugat di Kota Makassar Simmau, Syamsuddin Simmau
SOCIUS : Jurnal Sosiologi Volume 12 Number 1, January 2013
Publisher : Departemen Sosiologi FISIP UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Strategi kelangsungan hidup janda cerai gugat menjadi latar belakang penelitian ini. Penelitian ini bertujuanuntuk mendeskripsikan proses terjadinya perceraian, mengidentifikasi dan menganalisis peran faktor strukturdan internal aktor dalam melakukan pengasuhan anak, mempertahankan kelangsungan kehidupan ekonomi dankehidupan sosial. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif jenis studi kasus denganmenggunakan instrumen wawancara mendalam, observasi tidak turut serta, dan kajian dokumen dalammelakukan pengumpulan data. Informan penelitian ini adalah janda cerai gugat yang dinilai telah berdaya(mampu) mempertahankan kelangsungan hidup mereka berdasarkan indikator keberdayaan yang telahditetapkan dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perceraian merupakan konstruksi sosialyang kemudian memicu terjadinya dorongan perceraian dari dalam diri aktor. Pada praperceraian, ada elemenmodal sosial dan sekuritas sosial yang mendukung terjadinya perceraian. Kemudian, pasca perceraian, informanmengalami tekanan sosial berupa stigma dan tekanan multi beban dalam menjalani kehidupan mereka. Faktorinternal, khususnya motivasi hidup yang kuat mengontrol perasaan informan untuk meningkatkan frekuensikegiatan, interaksi, tindakan dan resosialialisasi secara sosial untuk mengelolah kembali modal sosial dansekuritas sosial guna mendukung kelangsungan hidup mereka. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwafaktor internal aktor mendorong lahirnya kesadaran untuk melakukan refungsi faktor struktur untukmendukung kelangsungan hidup informan.Kata Kunci: Janda cerai gugat, strategi kelangsungan hidup, faktor eksternal, faktor internal, kehidupan ekonomi,kehidupan sosial, pengasuhan anak.
ORANG TUA IDEAL MASA KINI E. Pandu, Maria; Muhammad, Rahmat; Renita, Ria; Mengge, Buhari
SOCIUS : Jurnal Sosiologi Volume 15 Number 1, Apr 2015
Publisher : Departemen Sosiologi FISIP UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuang mendiskripsikan pendapat anak remaja masa kini tentang keharmonisan orang tuaanak melalui pengungkapan ciri-ciri orang tua ideal yang mereka harapkan, khususnya pada anak remaja dariempat etnik yang bermukim di Kota Makassar, yaitu etnik Bugis, Makassar, Mandar dan Toraja. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi pemikiran dasar dalam memecahkan diharmonisasi yang terjadi pada saat ini terutama di kota-kota besar antara kelompok anak remaja dengan masyarakat umum yang diejawatahkan dalam bentuk perilaku-perilaku menyimpang dari kelompok anak remaja tertentu. Pemilihan lokasi penelitian berdasarkan pada rad-map jurusan sosilogi dalam rangka menggambarkan keadaan sosial-ekonomi penduduk perkotaan.Tujuan khusus yang ingin dicapai adalah menyimpulkan informasi tentang kategori sosial kelompok anak remaja yang beraktivitas dan berdiam di daerah perkotaan. Di samping itu, menyimpulkan pandangan merekatentang orang tua pada saat ini baik positif maupun negatif. Metode yang digunakan adalah perpaduan pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif dengan menggunakan instrument survei dan wawancaramendalam dalam mengumpulkan data primer. Melalui pengkajian dengan pendekatan kuantitatif yaitu pengujian terhadap hubungan antar variabel, hasil menunjukkan tidak ada hubungan positif antara variabelvariabeldaerah asal, lingkungan sosial daerah asal, kondisi sosial ekonomi orang tua, tingkat pendidikan responden sekarang, tempat pendidikan responden sekarang, tempat tinggal responden sekarang dengan variabel ciri-ciri orang tua ideal masa kini yang di kemukakan responden. Demikian pula melalui pengkajian mendalam terhadap komponen-komponen daerah asal, lingkungan sosial daerah asal, kondisi sosial ekonomi orang tua, tingkat pendidikan informan sekarang, tempat pendidikan informan sekarang, tempat tinggal informan sekarang dengan ciri-ciri orang tua ideal masa kini yang di kemukakan informan.Kata Kunci: orang tua ideal, harmoni, disharmoni
PENDIDIKAN KARAKTER “MARITIM” MAHASISWA UNHAS DALAM PEMBANGUNAN PERADABAN DAN KEBUDAYAAN DARI PERSPEKTIF SOSIOLOGI Muhammad, Rahmat Muhammad
SOCIUS : Jurnal Sosiologi Vol 13, No 1 (2013)
Publisher : Departemen Sosiologi FISIP UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan karakter adalah yang penting diterapkan pada mahasiswa. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah mencanangkan karakter yang ingin dicapai yaitu; peduli, tangguh, jujur, dan cerdas (PETA JURDAS). Sejalan dengan pencangan karakter tersebit, Universitas Hasanuddin (Unhas) merupakan lembaga pendidikan tinggi telah menekakan karakter yang ingin dibentuk sesuai dengan Pola Ilmiah Pokok Unhas, yaitu; Manusia, Arif Religius, Integritas, Tangguh, Inovatif, Mandiri (MARITIM).Key words: Pendidikan Karakter, PETA JURDAS, MARITIM
POTENSI DAN KEKUATAN MODAL SOSIAL DALAM SUATU KOMUNITAS Abdullah, Suparman
SOCIUS : Jurnal Sosiologi Volume 12 Number 1, January 2013
Publisher : Departemen Sosiologi FISIP UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Modal sosial memiliki beberapa elemen yang merupakan sumber dan energy bagi warga dalam suatu komunitas. Kekuatan modal sosial dapat diketahui melalui elemen-elemen yang terlekat dalam struktur sosial komunitas. Beberapa elemen modal sosial antara lain kepercayaan (trust), nilai dan norma timbale balik, institusi dan assosiasi, hubungan timbale balik serta jaringan. Implementasi kekuatan modal sosial dipahami dalam tiga tipologinya yaitu modal sosial sebagai perekat warga komunitas, sebagai penyambung/menjembatani dan sebagai koneksi atau akses. Modal sosial sebagai modal dasar bagi komunitas dapat mengefektifkan modal dan potensi lainnya, namun elemen yang melekat tersebut memberi manfaat dan dapat diakes oleh semua warga komunitas serta tidak bertentangan dengan standar nilai yang berlaku secara universal.Kata Kunci: Modal Sosial, Kekuatan dan Komunitas
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT SEBAGAI UPAYA PENGENTASAN KEMISKINAN Ras, Atma Atma
SOCIUS : Jurnal Sosiologi Volume 14, Desember 2013
Publisher : Departemen Sosiologi FISIP UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Secara umum kemiskinan merupakan masalah yang sangat kompleks, karena tidak hanya berkaitan dengan masalah rendahnya pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari, rendahnya pendapatan masyarakat tetapi juga ketidakberdayaan dari aspek ekonomi, social, budaya dan politik.Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah, baik pemerintahan rezim Orde Baru maupun pemerintahan Era Reformasi untuk menanggulangi kemiskinan, dengan berbagai pendekatan, seperti pendekatan top down maupun pendekatan bottom up, serta merumuskanberbagai kebijakan program, baik program bantuan sosial maupun program berbasis pemberdayaan. Program pemberdayaan dilakukan untuk melibatkan masyarakat secara penuh, mulai dari identifikasi masalah, merumuskan, merencanakan sampai kepada tahap pelaksanaan dan evaluasi program.yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.Kata Kunci : Kemiskinan, Ketidakberdayaan, Program dan Strategi
PERAN KELEMBAGAAN LOKAL DALAM MENINGKATKAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT Studi Kasus Peran Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) di Kota Makassar Sulili, Anwar Sulili; Mengge, Buchari Mengge
SOCIUS : Jurnal Sosiologi Volume 12 Number 1, January 2013
Publisher : Departemen Sosiologi FISIP UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perubahan paradigma pemerintahan dari government ke governance memerlukan redefinisi peran negara danmasyarakat dalam pembangunan terutama dalam memberikan kesempatan kepada masyarakat untukberpartisipasi dalam proses pembangunan melalui pendekatan partisipatoris yang mempertemukan gagasanmikro yang kontekstual dan bersifat bottom up dengan gagasan makro yang bersifat top down. PosisiKelembagaan Lokal seperti LPM sangat strategis dalam membangun pendekatan itu yang mempertemukangagasan yag bersifat button up dan top down. Hanya disadari bahwa peran LPM yang strategis dalammenumbuhkan partsisipasi masyarakat masih terbatas jangkauannya, dan hanya menyangkut fasilitasi aspekperbaikan fisik lingkungan. Dengan peran seperti itu, menjadikan institusi LPM kurang berkembang dan tidakmendapatkan respon yang posistif dari pihak masyarakat. Hambatan institusional, dimana LPM bukan lembagayang diprakarsai pembentukannya oleh masyarakat seringkali menjadi hambatan internal, sehinggaeksistensinya lebih pada perpanjangan tangan pemerintah, dan bukan untuk menyelesaikan persoalanpersoalanmasyarakat, sebagaimana lembaga masyarakat lainnya (civil society) yang mengedepankanparticipatory.Kata kunci: Pemberdayaan masyarakat, pendekatan partcipatory, keberdayaan.