cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Unnes Civic Education Journal
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 126 Documents
PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH PEREMPUAN TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU (STUDI DI SMA N 12 SEMARANG) WARDANI, AYU; Munandar, Moh Aris; Makmuri, Makmuri
Unnes Civic Education Journal Vol 2 No 2 (2016)
Publisher : Civic Education Program, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kedudukan dan peranan perempuan dalam pembangunan tampaknya semakin meningkat, baik di bidang politik, pendidikan, kesehatan maupun kesejahteraannya. Kepala sekolah adalah pemimpin pendidikan yang mempunyai peranan sangat besar dalam mengembangkan mutu pendidikan di sekolah. Salah satunya yaitu Kepala Sekolah, tidak sedikit Kepala Sekolah perempuan yang berhasil dalam melaksanakan tugasnya. Metode yang digunakan yaitu metode kualitatif dengan mengambil lokasi di Universitas Negeri Semarang. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi.Hasil penelitian menunjukkan, peran kepemimpinan perempuan sebagai kepala sekolah dalam meningkatkan motivasi kerja guru, dilakukan melalui keteladanan, kerendahan hati, kelembutan, dan kedisiplinan yang dimiliki. Kepemimpinan perempuan sebagai kepala sekolah di SMA N 12  Semarang dalam meningkatkan motivasi kerja guru berorientasi pada kepemimpinan dimensi perilaku tugas dengan menggunakan metode kedekatan sehingga bawahan menjadi terbuka pada atasan. Selanjutnya muncul rasa diterima serta diakui bawahan dan terbuka pada pemimpin akan hambatan yang mereka rasakan untuk meningkatkan kerjanya. Kepala sekolah SMA Negeri 12 Semarang memberikan bantuan, arahan, momongan, pengawasan, dan batas waktu disetiap tugas yang menjadi tanggung jawab guru, agar guru dapat terbiasa dengan kedisiplinan. Hal ini membuat para guru dapat termotivasi untuk meningkatkan kinerjanyaThe rank and the role of woman in the development seems more merease, in the politc, education, healthbas well as her prosperity. Principals are educational leaders who have a very large role in developing the quality of education in schools. One of them is the principal, not the least successful female Principal in carrying out their duties. This conditionrevealsthat some effort is needed to do for reducing or ommithing  the space between the rank and the role of man and woman in the development. The government’s gender centering is one of  the key to help reducing or ommithing the space between man and woman in the espect of access, role, control, function as well increase the participation from both man and woman in deciding the policy an controlling the developmental source
PERAN GERAKAN PEMUDA ANSOR (GP ANSOR) DALAM MENUMBUHKAN NASIONALISME DI KALANGAN PEMUDA KELURAHAN KARANGROTO KECAMATAN GENUK KOTA SEMARANG Safira, Pratin Nurdian
Unnes Civic Education Journal Vol 3 No 2 (2017)
Publisher : Civic Education Program, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this study was to determine the role of Ansor Youth Movement (GP Ansor) in growing nationalism among the youth village Karangroto Genuk District of the city, which is a constraint factor Ansor Youth Movement (GP Ansor) in growing nationalism among the youth village Karangroto Genuk District of Semarang City , This study used qualitative methods to answer the problem formulation. Karangroto research location in the Village District of Genuk Semarang. The technique of collecting data using interviews and documentation. The results obtained from this study is the role of Ansor Youth Movement (GP Ansor) in growing nationalism among the youth village Karangroto Genuk District of Semarang City through existing activities in the work program. a) Basic Cadre Training (PKD), b) Basic Training Education (Diklatsar, constraints Ansor Youth Movement (GP Ansor) in growing nationalism among the youth village Karangroto Genuk Subdistrict Semarang City can be classified into two parts, namely, a) internal constraints include busy work , family problems and personal fulfillment, and b) external constraints include funding, other organizations, and enthusiastic youth. Researcher proposed suggestions are as follows, suggestions for the organization Ansor Youth Movement (GP Ansor) Twig Karangroto to increase activities that will encourage the growth of nationalism such as holding national seminars, then to administrators Ansor Youth Movement (GP Ansor) Twig Karangroto expected to improve the administration of document redaction organization, advice for young people to join the organization Karangroto Karangroto and more enthusiastic people to follow events or community activities in Karangroto, suggestions for the village Karangroto to better support the activities of civil society organizations in Karangroto by helping round of funding.
PENGANGKATAN ANAK MENURUT HUKUM ADAT DI KECAMATAN MLONGGO KABUPATEN JEPARA (KARAKTERISTIK DAN KEDUDUKAN HUKUMNYA) Marthasari, Ian; Sumarto, Slamet; -, Makmuri
Unnes Civic Education Journal Vol 2 No 1 (2016)
Publisher : Civic Education Program, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pasangan suami isteri yang belum memiliki keturunan untuk mengatasinya kemudian melakukan berbagai usaha untuk mempunyai anak. Salah satu usaha yang dilakukan untuk mempunyai anak adalah dengan mengangkat anak atau adopsi. Pelaksanaan pengangkatan anak di Indonesia setiap daerah satu berbeda dengan daerah yang lain karena dilakukan sesuai dengan hukum adat yang berlaku di daerah yang bersangkutan. Pengangkatan anak yang dilakukan di Kecamatan Mlonggo Kabupaten  Jepara berbeda dengan kebiasaan pada umumnya artinya bahwa pengangkatan anak itu tidak melalui pengadilan tetapi hanya melalui adat yakni kesepakatan kedua belah pihak yaitu antara keluarga orang tua anak angkat dengan orang tua anak kandung. Pengangkatan anak yang dilakukan di Kecamatan Mlonggo Kabupaten Jepara dengan alasan untuk meneruskan perkawinan, dan pancingan. Masyarakat Mlonggo pada umumnya mengangkat anak dari kalangan keluarga dekat. Kedudukan anak angkat di sini memiliki kedudukan yang sama dengan anak kandung, dimana memiliki hak dan kewajiban yang sama. Hal ini juga berlaku pada anak angkat terhadap orang tua kandung dimana anak angkat juga memiliki kewajiban terhadap orang tua kandung. Kehadiran anak angkat ini mempengaruhi tentang bagaimana warisan yang diterima kelak. Kebanyakan orang tua angkat berencana akan membagi harta warisan secara perdata yakni bagian laki-laki dan perempuan secara sama rata.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DESA JERUKWANGI KECAMATAN BANGSRI KABUPATEN JEPARA Musfiroh, Lailatul
Unnes Civic Education Journal Vol 3 No 1 (2017)
Publisher : Civic Education Program, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh pemuda dalam pelestarian lingkungan hidup Desa Jerukwangi Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara, mengidentifikasi kendala dan  mengetahui upaya yang dilakukan pemuda untuk mengatasi kendala yang dihadapi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Lokasi penelitian di Desa Jerukwangi Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara. Sumber data menggunakan sumber data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data meliputi wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan teknik triangulasi sumber. Analisis data meliputi tahap pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam tahap penyadaran masyarakat dilakukan melalui penyuluhan tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan hidup dan berwirausaha, dalam  tahap transformasi pengetahuan dilakukan melalui beberapa pelatihan keterampilan berwirausaha yang ramah lingkungan, dan dalam  tahap pendampingan untuk meningkatkan kemandirian masyarakat. Keberhasilan pemuda dapat dilihat dari terwujudnya kondisi hijau di lingkungan Desa Jerukwangi, adanya nilai tambah ekonomi bagi masyarakat dan menguatnya solidaritas masyarakat. Kendala yang dihadapi pemuda adalah pembagian waktu dan kuragnya anggota tim kerja. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut adalah mengatur jadwal kegiatan dengan baik, menetapkan skala prioritas, menggunakan pendekatan persuasif secara personal dan memberikan umpan pancing akan diadakan acara makan-makan atau jalan-jalan bersama.This research using methods qualitative . Reasearch location in the village of Jerukwangi district Jepara regency Bangsri . Data source using primary and secondary data sources. The technique of collecting data, covering an interview observation and documentation. Techniques of examination of the validity of the data using the technique of triangulation of sources. Data analysis includes the stages of data collection, data presentation, data reduction and withdrawal of the conclusion. The results of this research indicate that in the stage of public awareness through outreach on the importance of maintaining environmental sustainability and entrepreneurship, in the phase transformation of knowledge was done through some training skills of entrepreneurship-friendly environment, and in the accompaniment to enhance the self-reliance of the community. The success of youth can be seen from the attainment of the conditions in the village green Jerukwangi, the existence of economic added value for the community and the rise of solidarity in society. Youth confronting barriers is the division of time and a few members of the team work. Efforts are being made to overcome those constraints are the schedule of activities set up properly, set the scale of priorities, using the persuasive approach is personal and give reward will be held the event a bite to eat or a walk along.
FAKTOR PENYEBAB KENAKALAN REMAJA PADA ANAK KELUARGA BURUH PABRIK ROKOK DJARUM DI KUDUS Shanty, Ida Nor; -, Suyahmo -; Sumarto, Slaemt
Unnes Civic Education Journal Vol 1 No 2 (2015)
Publisher : Civic Education Program, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Faktor penyebab terjadinya kenakalan remaja pada anak keluarga buruh pabrik rokok Djarum yaitu kurang tersedianya waktu orang tua untuk mendidik anak, tidak adanya pengawasan dari orang tua, pengaruh lingkungan, pengaruh teman sepermainan serta faktor kesenangan dari para remaja sendiri. Peran orang tua dalam mencegah kenakalan anak remajanya berjalan kurang efektif. Ibu buruh pabrik rokok Djarum sibuk bekerja, sehingga kurang memperhatikan pendidikan dan aktivitas anaknya sehari-hari. Faktor pendukung peran orang tua dalam mencegah kenakalan anak remajanya yaitu tersedianya sarana televisi tetapi tidak dimanfaatkan secara baik. Faktor penghambatnya yaitu ketidaktegasan orang tua dalam mendidik anak, aktifitas anak yang sering bermain, pengaruh lingkungan, pengaruh teknologi dan pengaruh teman sepermainan.
EKSPLOITASI ANAK JALANAN SEBAGAI PENGEMIS DI KAWASAN SIMPANG LIMA SEMARANG Rochatun, Isti
Unnes Civic Education Journal Vol 1 No 1 (2015)
Publisher : Civic Education Program, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The phenomenon of street children in Indonesia spread is a complex social problems .. Problems in this study were (1) why there is exploitation of street children as beggars in the Simpang Lima Semarang, (2) What forms of exploitation of street children in Semarang Simpang Lima area, and (3) What is the impact of child abuse against street children and the community in the Simpang Lima Semarang. This study uses qualitative research methods. The data was collected using observation techniques, interviews, and documentation. The results showed that there are three things that the background for the exploitation of street children Simpang Lima area of Semarang d namely: low family economic (poverty), community and environmental influences and the cracks and violent home life parents. Forms of exploitation of street children in Semarang Simpang Lima area is conducted by parents and are carried out by thugs. Impact of exploitation of children can include miraculous things: economics, health, psychological and educational for people while the impact of exploitation include: making restless road users, mengaggu traffic order and make people uneasy.
PARTISIPASI MASYARAKAT SAMIN DALAM WAJIB BELAJAR SEMBILAN TAHUN DI DESA KLOPO DUWUR KABUPATEN BLORA PURNOMO, AGUNG ADI; Munandar, Moh Aris; Setiajid, Setiajid
Unnes Civic Education Journal Vol 2 No 2 (2016)
Publisher : Civic Education Program, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masyarakat Samin Desa Klopo Duwur Kabupaten Blora sudah mengikuti pendidikan formal sejak dulu, tetapi mereka tidak mengikutinya secara serius. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat partisipasi masyarakat Samin dalam wajib belajar sembilan tahun, bentuk-bentuk partisipasi masyarakat Samin dalam program wajib belajar sembilan tahun, serta faktor-faktor apa saja yang menghambat partisipasi masyarakat Samin dalam program wajib belajar. Hasil penelitian menunjukan bahwa di jaman yang sudah maju ini pendidikan formal bagi mereka adalah hal yang harus dilakukan sebagai upaya meraih kesejahteraan. Berbagai hal yang mempengaruhi masyarakat Samin dalam mengikuti pendidikan formal baik dari luar maupun dari dalam diri mereka sendiri, ada yang dipengaruhi dari lingkumgan dan ada juga yang dipengaruhi oleh keinginan mencari kesejahteraan. Larangan untuk mendidik anak mengikuti pendidikan formal sudah terhapuskan, sekarang mereka sudah dapat mengikutinya sesuai kemampuan mereka masing-masing. Sekarang sekolah merupakan prioritas orang tua untuk mendidik anak-anaknya, meskipun tidak sepenuhnya keturunan Samin mendapatkan pendidikan dari sekolah. Hanya saja masih ada faktor penghambat yang membuat anak Samin tidak mengikuti wajib belajar, yaitu dari segi ekonomi dan dari sosial budaya di Desa Klopo Duwur Kabupaten BloraSamin’s Community in Klopo Duwur Village Blora Regency have taken formal education in a long time, but they didn’t seriously take it. This research aimed to know the level of participation of Samineses in the nine-year educational program, the forms of participation of this society in the nine-year educational program, and acknowledge factors that hamper this community’s participation in the nine-year educational program. The result of this research shows that in this modern era, formal education is something that this society’s need to reach their wellfare. Many things that influence this society in order to follow the formal education whether from the outsiders or from their own people, whether they are influenced by their environment or the hopes to reach the wellfare. The prohibition to educate their children to join the formal education has been removed. Nowadays, they have joined it as well as their own capability. Nowadays, Formal education is the priority of parents to educate their children, even if some children of this society still haven’t got the formal education. But, there are still another factor that make these Saminese children don’t follow this nine-year educational program. They don’t have the capability in terms of economical and socio-cultural background in Klopo Duwur village, Blora Regency
PENGARUH SINETRON RELIGIUS TERHADAP MORALITAS REMAJA DI DESA TAMANREJO KECAMATAN LIMBANGAN KENDAL Hartanti, Puput Tri; -, Suyahmo; -, Makmuri
Unnes Civic Education Journal Vol 2 No 1 (2016)
Publisher : Civic Education Program, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Televisi adalah media elektronik yang menjadi salah satu sumber informasi bagi masyarakat, Berbagai macam acara ditayangkan melalui televisi guna menyampaikan informasi kepada masyarakat. Televisi mampu menjadi sarana informasi positif namun juga dapat melenceng dari tujuan menjadi tempat menyampaikan hal-hal negatif. Hal itu dapat terjadi melainkan karena ada berbagai macam acara yang ditayangkan baik itu mengenai pendidikan, berita juga hiburan seperti sinetron. Sinetron-sinetron yang ditayangkan itu memiliki banyak jalan cerita sehingga mengandung pesan-pesan yang positif namun juga tidak sedikit mengandung pesan negatif. Sinetron religius yang mengangkat cerita tentang keagamaan itu menjadi salah satu tontonan menarik terutama di bulan ramadhan. Dengan tidak memiliki batasan umur untuk menonton sinetron religius maka remaja juga menikmati sinteron religius. Pesan moral kebaikan yang terkandung dalam sinetron religius ini juga mampu mempengaruhi moralitas remaja itu sendiri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa remaja  di Desa Tamanrejo Kecamatan Limbangan Kabupaten Kendal ini banyak yang menonton sinetron religius di televisi dalam kehidupan sehari-hari.
PERAN FORUM KERUKUNAN UMAT BERAGAMA DALAM MENGEMBANGKAN NILAI TOLERANSI DI KABUPATEN BEKASI Sirait, Mutiara Octavia Br
Unnes Civic Education Journal Vol 3 No 2 (2017)
Publisher : Civic Education Program, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: This research to examined the role of  Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB, the strategies of used, as well as the supporting and obstacles’s factor faced by FKUB in developing the value of tolerance in Bekasi Regency. The location of this research was in FKUB office, Sinyar Barat street No 10, Karangsari Village, Cikarang Timur District, Bekasi Regency. This research used a qualitative’s method with data collecting by interviewing, observation and documentation. The result showed that the role of FKUB in developing  the value of tolerance in Bekasi Regency including three important roles,they are : the are role as figure religious includes helping the government to resolve the conflicts, the role model for his  followers, teaching the religious pluralism As the member of FKUB including: the implementers of the socialization program PBM, helping the government to resolve conflict between the religious communities, active in dialogue with society,reviewing the recommendations a permit for the establishment of worship’s house. As the officials including implementers, the communicator and coordinator of the FKUB’s  program. The strategy and media that used dialogue, although there isn’t the special media, only by socializing through the districts/wards. FKUB programs in developing value of tolerance is the socialization PBM No. 9/8 2006, dialogue with community organizations and figures. The supporting and obstacles’s factor in developing tolerance of value  in Bekasi regency consists of internal and external. Suggestion in this research are: for FKUB as the government’s partners keep trying to socialize PBM so that people  be able understand. For local governments, providing the official office and establishing a permanent budget for FKUB on implementing it’s program. For the society, supporting FKUB in efforts in developing value of tolerance and keeping the religious harmony in Bekasi regency.
PENGEMBANGAN SIKAP KEMANUSIAAN SISWA DALAM KEGIATAN PMR DI SMA N 1 DEMAK Matoha, Ali -; -, Suyahmo -; Munandar, Moh. Aris
Unnes Civic Education Journal Vol 1 No 2 (2015)
Publisher : Civic Education Program, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemanusiaan merupakan sebuah sikap  universal yang harus dimiliki setiap umat manusia di dunia yang dapat melindungi dan memperlakukan manusia sesuai dengan hakikat manusia yang bersifat manusiawi. Dalam menerapkan sikap kemanusian pada generasi muda dapat dilakukan melalui kegiatan PMR. Dalam kegiatan-kegiatan kemanusiaan yang dilakukan oleh siswa dalam kegiatan PMR SMA N 1 Demak dilakukan dengan menghayati dan mengamalkan pancasila yaitu dalam sila kemanusiaan yang adil dan beradab, melalui kegiatan kemanusiaan proses penyerapan nilai-nilai kemanusiaan dapat dicerna oleh siswa dengan rasa, hati nuraninya, akal dan kehendaknya untuk berbuat baik dengan gemar melakukan kegiatan kemanusiaan maka siswa dapat terbiasa melakukan hal-hal yang baik sehingga dengan pengelolaan jiwanya akan menghasilkan kehendak, sikap dan perbuatan yang dapat menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia. Dengan begitu proses pengembangan sikap kemanusiaan dapat terus dibina dan dikembangkan melalui kegiatan-kegiatan kemanusiaan yang secara langsung siswa mampu merasakan dan berbuat untuk kemanusiaan sehingga mampu menumbuhkan manusia yang adil dan beradab terhadap sesamanya.

Page 1 of 13 | Total Record : 126