cover
Contact Name
Putra Afriadi
Contact Email
putraafriadi12@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
hartono_sukorejo@yahoo.co.id
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Catharsis
ISSN : 25024531     EISSN : 25024531     DOI : -
Catharsis: Journal of Arts Education provides an international forum for research in the field of the art and creative education. It is the primary source for the dissemination of independently refereed articles about the visual arts, performances (music, dance, drama/theater/play), creative process, crafts, design, and art history, in all aspects, phases and types of education contexts and learning situations (formal and informal).
Arjuna Subject : -
Articles 501 Documents
KONSEP PEMBELAJARAN SENI BUDAYA BERPERSPEKTIF GENDER Sofyan, Abu
Catharsis Vol 1 No 1 (2012)
Publisher : Catharsis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PATUNG PANTAK DAYAK KANAYATN Kajian Bentuk dan Fungsi dalam Perubahan Sosial Budaya Andrianus, Andrianus; Iswidayati, Sri; Triyanto, Triyanto
Catharsis Vol 5 No 2 (2016)
Publisher : Catharsis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Patung Pantak merupakan karya seni yang hadir dari hasil produk budaya Suku Dayak Kanayatn. Keberadaan patung Pantak dalam kehidupan masyarakat Suku Dayak Kanayatn merupakan tindakan sosial masyarakat untuk mengekpresikan budaya melalui sebuah patung. Berubahnya budaya bertani masyarakat memberikan dampak terhadap bentuk dan fungsi patung Pantak. Penelitian ini bertujuan menganalisis dan memahami masalah bentuk dan fungsi pada patung Pantak dalam konteks perubahan sosial budaya masyarakat Suku Dayak Kanayatn. Metode penelitian menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Data penelitian dikumpulkan dengan teknik pengamatan, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan perubahan sosial budaya masyarakat Suku Dayak Kanayatn dari beberapa aspek kehidupan mempengaruhi aspek yang berhubungan dengan budaya serta orientasi nilai budayanya. Salah satu aspek kebudayaan yang dipengaruhi dengan terjadinya perubahan sosial budaya itu adalah karya seni, termasuk disini karya seni patung. Tegasnya bentuk dan fungsi karya seni patung Pantak Dayak Kanayatn berubah seiring dengan tejadinya perubahan sosial budaya masyarakatnya. Tampaknya peran budayawan dan bidang pendidikan yang sejatinya menjaga, mempertahankan serta melestarikan suatu produk budaya belum terlihat jelas, sehingga dalam hal ini Perlu memberikan pengetahuan kepada masyarakat yang menjadi pemilik suatu kebudayaan untuk secara bijak dalam menyikapi setiap kemajuan yang berdampak dalam sebuah kebudayaan dan perlunya untuk memasukkan karya seni patung Pantak sebagai materi ajar untuk memperkenalkan salah satu produk budaya dari Suku Dayak Kanayatn.
ESTETIKA TERBANG HADROH NUURUSSA’ADAH DESA KALISAPU KECAMATAN SLAWI KABUPATEN TEGAL -, Junaidi
Catharsis Vol 4 No 1 (2015)
Publisher : Catharsis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Musik rebana atau musik terbang berasal dari bentuk-bentuk musik yang bercirikan Islam yang ada sebelumnya. Permainan terbang hadroh merupakan perkembangan dari permainan musik terbang yang ada sebelumnya, terbang samproh, qasidah dan terbang balo-balo. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan dan mendeskripsikan bentuk pertunjukan dan estetika terbang hadroh “Nuurussa’adah” di desa Kalisapu. Dalam permainannya kesenian  terbang hadroh dibagi menjadi enam bagian yaitu: pembuka atau tawasul, menyanyikan lagu, pembacaan sholawat,  menyanyikan lagu, makhalul kian, dan 6 do’a atau penutup. Nilai estetika terbang hadroh mencakup beberapa unsur yang meliputi wujud atau rupa, bobot atau isi dan penampilan atau penyajian. Dalam kesenian bobot merupakan sesuatu yang dapat ditangkap panca indra. Bobot merupakan apa yang bisa dirasakan dari wujud kesenian. Musik terbang hadroh berbentuk ansambel campuran, dan mudah dipahami karena menggunakan bait-bait, penggunaan alat musik pada kesenian terbang hadroh lebih sederhana walaupun jumlah alat musiknya lebih banyak, Pola ritme yang berulang-ulang dan inovasi bahasa, menumbuhkan rasa nyaman dalam mendengarkan musik terbang hadroh, dan merangsang kepada setiap pendengar dan penonton untuk ikut mengikuti alunan musik terbang hadroh. Mantingan Mosque extravagance decoration on the interior architecture, which is rarely found in other mosques in Indonesia. The uniqueness of the decoration on the interior architecture Mantingan mosque is also not out of the histori city of the surrounding conditions. With a variety of uniqueness and historical values that surrounded it. On the basis of this, there search is taking the problem: (1) How does the structure of mosque architecture Mantingan?; (2) How does a decorative wall in the form of interior design form Mantingan Mosque, Jepara? ; and (3) How decorative and architectural significance Mantingan Mosque reflect acculturation? In this study the data were Architect Mantingan Mosque primary, while secondary data is a wide range of literature, such as : books, journals, newspapers, and magazines. Data Collection: kinds of observations/Observations; interview; Study Document. Examination Methods Data Validity : Triangulation source; dan Triangulasi methods. Data Analysis Techniques: Data reduction. Presentation of data. Draw conclusions/verification. The carvings on the walls of the mosque were made of rocks yellow patterned China, there are many carvings and as well as the houses are patterned China
MAKNA NYANYIAN MA’ZANI BAGI MASYARAKAT PETANI DI DESA RURUKAN KOTA TOMOHON Pandaleke, Stefanny Mersiany; Jazuli, Muhammad
Catharsis Vol 5 No 1 (2016)
Publisher : Catharsis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fenomena berkesenian masyarakat petani di desa Rurukan menjadi hal unik yang jarang ditemui di daerah lain. Ma’zani sebagai kegiatan bernyanyi masyarakat petani masih digunakan dalam aktivitas hidup sehari-hari, khususnya dalam kegiatan bertani. Dipercaya melalui   interaksi   masyarakat   petani   dengan   menggunakan   nyanyian   Ma’zani   dapat menyuburkan tanaman dan mendatangkan hasil panen yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan memahami makna nyanyian Ma’zani bagi masyarakat petani di desa Rurukan. Metode yang digunakan kualitatif dengan pendekatan sosiologi. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara dan studi dokumen. Teknik keabsahan data menggunakan teknik triangulasi dan teknik analisis data yang digunakan mengikuti langkah analisis model interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa makna nyanyian Ma’zani bagi masyarakat petani di desa Rurukan terbentuk melalui proses interaksi sosial masyarakat dan disempurnakan dalam penggunaan Ma’zani sehari-hari. Masyarakat petani memaknai  nyanyian  Ma’zani  sebagai  nyanyian  yang  menghubungkan  manusia  dengan Tuhan dan manusia dengan sesama.
ARANSEMEN DAN KRITIK SOSIAL LAGU-LAGU KOES PLUS VOLUME 1 TAHUN 1969 Santoso, Didik Ardi
Catharsis Vol 3 No 2 (2014)
Publisher : Catharsis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemak­naan lagu Koes Plus secara simbolik atau puitik dapat dimaknai seba­gai hubungan yang saling mengembang­kan atau membangun sehingga seorang masyarakat dapat menikmati harkat dan martabatnya sebagai manusia. Tujuan penelitian ini adalah : (1) untuk mengkaji aransemen lagu Koes Plus Volume I Tahun 1969, (2) untuk mengkaji substansi kritik sosial pada aransemen dan lagu Koes Plus Volume I Tahun 1969. Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis isi (content analisis).  Hasil dari penelitian ini menemukan, lagu Koes Plus ciri khas yang unik dan menarik yaitu pada lirik dan aransemennya, disamping itu juga mempunyai peran penting dalam mempengaruhi khalayak  baik dari segi informasi maupun pesan yang akan disampaikan kepada khalayak. Penulis juga mendeskripsikan berapa kandungan kritik  sosial dalam lagu Koes Plus Volume I, serta mendapatkan kajian-kajian yang  didapatkan mengenai berbagai hal yang ada kaitannya dengan analisis kritik sosial. Kritik sosial pada lagu Koes Plus Volume I tahun 1969 adalah terkait masalah religius, harmoni alam, cinta, cinta tanah air (nasionalisme), kebahagiaan dan kesedihan, dan persahabatan. Saran bagi  perkembangan lagu Koes Plus secara musikalitas dapat dikatakan dan ditemukan banyak perubahan seiring waktu. Untuk itu kita sebagai penerus juga pewaris lagu-lagu Koes Plus hendaknya dapat ikut menjaga dan melestarikannya.Purpose going search for absolute perfection song Koes Plus symbolically or with shocking can be appraised is designated as a partnership of mutual expands or build so that a community can enjoy human dignity and dignity as a human being. The purpose of this research is: (1) to examine lineup song Koes Plus Volume I in 1969, (2) to examine substantial social critic in arrangement and songs Koes Plus Volume I. Results of research is found, the song Koes Plus the characteristics of a unique and interesting on the lyrics and aransemen, furthermore, also has a very important role in influencing public information as well as from the message that will be sent to the public. I also describes how the social critic in the song Koes Plus Volume I, and get studies must be obtained about many things that there is a relation with analysis of social critic. Social Critic in song Koes Plus was related to religious harmony nature, love, this love of the native land. sadness and happiness, and friendship. For that, we as a successor also heir to the songs Koes Plus should be able to participate in caring and preserve them.
HASIL KARYA CIPTA LAGU ANAK-ANAK DI KALANGAN GURU TAMAN KANAK-KANAK ISLAM AL-AZHAR 14 SEMARANG Widowati, Retno
Catharsis Vol 4 No 2 (2015)
Publisher : Catharsis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lagu anak-anak yang populer dan atau tersebar luas di masyarakat saat ini, kebanyakan  tidak sesuai dengan karakter anak-anak, sehingga guru TK dituntut dapat menciptakan lagu. Rumusan masalahnya adalah (1) bagaimanakah kesesuaian hasil karya cipta lagu anak guru guru TK Islam Al-Azhar 14 Semarang dilihat dari bentuk musikologi meliputi melodi, irama, syair, dan akord? (2) Bagaimanakah kreativitas hasil karya cipta lagu guru TK Islam Al-Azhar 14 Semarang dilihat dari sifat dan faktor intrinsik ekstrinsik  kreativitas ? Metode dan pendekatan yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Hasil pembahasan dalam penelitian ini adalah karya lagu ciptaan guru TK Islam Al-Azhar 14 Semarang dilihat dari segi syair,  melodi,  akord dan irama sudah sesuai dengan tema pembelajaran dan karakteristik anak. Kreativitas guru mencipta lagu juga didukung oleh kelancaran menemukan nada, pengetahuan dan pengalaman tentang lagu anak-anak yang menjadikan guru mampu menganalogi  dalam mencipta lagu. Kelancaran, keluwesan dan keaslian berpikir dipengaruhi oleh faktor instrinsik dan ekstrinsik.Children's songs are widespread, not fully understood by the kindergarten teacher. A popular children's songs don’t fit with the character of the children, so that kindergarten teachers are required to create a song. The formulation is (1) how the suitability of the work of children's songwriting teacher kindergarten teacher Islam Al-Azhar 14 Semarang seen from the musicology include melody, rhythm, lyrics, and chords? (2) How does creativity work of kindergarten teachers songwriting Islamic Al-Azhar 14 Semarang views of factors of creativity? The methods and approach used is qualitative research. Results of the discussion in this study was the work of a song written by a kindergarten teacher Islam Al-Azhar 14 Semarang in terms of lyrics, melodies, chords and rhythms are in accordance with the theme of learning and child characteristics. Fluency, flexibility and originality of thought is influenced by intrinsic and extrinsic factors.Suggestions are (1) the creativity of creating songs should be tried by Mrs. teacher institute kindergarten others, (2) providing training create songs for kindergarten teachers, in order to be able to create songs with properly and immediately be able to write notes to the notation numbers , so that they can make their own song sheet music.
MUSIK DANGDUT KOPLO DI GRUP BHALADIKA SEMARANG DALAM KONTEKS PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA Romadhon, Ali
Catharsis Vol 2 No 1 (2013)
Publisher : Catharsis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dangdut adalah salah satu jenis musik popular di Indonesia.Menyimak repertoar musik dangdut, tentunya tidak dapat terlepas dari amatan terhadap berbagai elemen musiknya. Kajian terhadap repertoar musik dangdut pada dasarnya merupakan sebuah kajian tentang bentuk dan  struktur musik, pola harmonisasi, orkestrasi, gaya, organologi, dan  sejumlah komponen musik lainnya. Musik dangdut mengalami perkembangan sesuai dengan konteks perkembangan sosial budaya masyarakat.Perkembangan tersebut juga terjadi di grup musik dangdut Bhaladika Semarang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis bentuk musik dangdutkoplo di grup Bhaladika Semarang dalam konteks perubahan sosial budaya. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatanSosio-Budaya Pitirim Sorokin. Dilihat dari bentuknya, bagian utama komposisi musik dangdut umumnya menggunakan  bentuk lagu tiga bagian dengan skema: A, B, A’; A, A’, B, A’;A, A’, B, B’, A’, atau A, B, C. Komposisi musik dangdut terdiri atas bagian introduksi, interlude, dan koda.Pada aspek instrumen ada penambahan alat musik seperti drum setdan adanya perubahan dalam pembawaan gitar, keyboard, kendang. Sementara itu, beberapa hal yang dianggap masih tetap melekat dalam arti tidak berubah adalah gaya pembawaan vokal dangdut, gaya pembawaan suling dan gitar bass yang secara khusus dibawakan di dalam musik dangdutkoplo(2) Pada tahap perkembangannya dangdut dipengaruhi oleh perkembangan industri musik dan adanya tuntutan selera masyarakat. Dangdut is a popular type of music in Indonesia. Listen to dangdut music repertoire, of course, can not be separated from the observations of the various elements of his music. This research is aimed to find out and analyze the form of dangdut koplo in Bhaladika Group Semarang in the contect of social cultural. From its form, it can be seen that the main part generally uses three parts of song with scheme: A, B, A’; A, A’, B, A’; A, A’, B, B’, A’, or A, B, C. Meanwhile, the additional section of dangdut consists of introduction, interlude, and coda. The form of dangdut koplo in Bhaladika Semarang musicologically is similar with the form of original dangdut but there is a drum set as an addition. There are also some changing in playing the guitar, keyboard, and kendang. Some things that consider remained in this kind of music are the performance style of dangdut vocal, the flute, and bass guitar which are especially performed in the dangdut koplo. (2) At this stage of its development is influenced by the development of dangdut music industry and the demands of public taste.
PENGEMBANGAN MODEL PERANGKAT PEMBELAJARAN MENGGAMBAR MOTIF UKIR PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN UKIR KELAS VII SMP Haryadi, Kus
Catharsis Vol 1 No 1 (2012)
Publisher : Catharsis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PERKEMBANGAN DAN EKSISTENSI MUSIK TARLING CIREBON -, Salim
Catharsis Vol 4 No 1 (2015)
Publisher : Catharsis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemajuan teknologi berpengaruh terhadap perkembangan Tarling namun demikian Tarling masih tetap menunjukan eksistensinya. Nampaknya ada hal yang menarik bagi peneliti untuk selanjutnya mengadakan penelitian tentang perkembangan dan eksistensi Tarling. Sehubungan dengan permasalahan tersebut maka masalah penelitiannya adalah bagaimana perkembangan Tarling, dan Bagaimana eksistensi Tarling. Penelitian Tesis ini menggunakan metoda penelitian kualitatif. Peneliti berusaha mendeskripsikan perkembangan dan eksistensi Tarling. Untuk memahami  perkembangan, dan eksistensi maka penelitian ini  menggunakan teori perkembangan dan eksistensi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan  menggunakan metode tringulasi. Analisis data dilakukan dengan tahapan: Reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa berdasarkan perkembangannya Tarling mengalami beberapa periodisasi perubahan yaitu periode musik, periode  lagu dan lawak kemudian periode teater. Berkenaan dengan eksistensinya musik Tarlingpun mengalami perubahan bentuk yaitu Tarling kreasi dan Tarling dangdut. Eksistensi musik Tarling terbentuk melalui proses akulturasi. Saran dari hasil penelitian menyatakan bahwa, perubahan yang terjadi dalam  Tarling dimaksudkan sebagai upaya agar Tarling tetap menarik kemudian eksis. Maka bagi Para tokoh masyarakat, seniman Tarling, pemerintah dan masyarakat Cirebon harus bersinergi melakukan berbagai langkah agar Tarling tetap menujukan eksistensinya The progress of technology influence the development Tarling, however Tarling still shows its existence. It seems that there is something interesting for researchers to conduct further research on the development and existence Tarling. In connection with these problems, the research problem is how the development Tarling and How existence Tarling. This thesis research uses qualitative research methods Researchers tried to describe the development and existence Tarling.  To understand the development so the existence this study used the theory of development and existence. Data was collected by observation, interviews, and documentation. inspection of the validity of the data is done by using the method tringulasi. Data analysis was carried out in phases: data reduction, data presentation and conclusion.The results showed that based development Tarling undergone several changes periodization is the period music, period songs and comedy theater. later period With regard to the existence Tarling music that changes shape and Tarling Dangdut Tarling creations. Existence music Tarling formed through a process of acculturation. Suggestions from the research stated that, the changes that occur in Tarling intended as an effort in order to remain attractive Tarling then exist.
MASJID JAMI’ PITI MUHAMMAD CHENG HOO PURBALINGGA: REFLEKSI AKULTURASI BUDAYA PADA MASYARAKAT PURBALINGGA Damayanti, Risca; Triyanto, Triyanto; Syarif, Muh. Ibnan
Catharsis Vol 5 No 2 (2016)
Publisher : Catharsis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masjid Cheng Hoo Purbalingga memiliki bentuk yang unik dan menarik, serta berada di tengah-tengah muslim Jawa yang secara umum memiliki kepercayaan/keyakinan dan budaya berbeda dengan muslim Cina Purbalingga. Masalah yang dikaji dalam penelitian ini: (1) bagaimana perwujudan akulturasi pada bentuk masjid; (2) bagaimana pola-pola hubungan dan keterlibatan muslim Jawa dan Cina; dan (3) bagaimana fungsi Masjid Cheng Hoo Purbalingga. Metode penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan interdisiplin (sosial, budaya, dan seni). Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan studi dokumen. Pemeriksaan data dengan triangulasi, member checking, dan rich and thick description. Prosedur analisis data dengan reduksi, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Masjid Cheng Hoo Purbalingga merefleksikan akulturasi budaya pada masyarakat Purbalingga. Refleksi tampak pada hal-hal sebagai berikut. Pertama, Masjid Cheng Hoo Purbalingga benar-benar hasil akulturasi budaya, yaitu antara nilai-nilai Islam, unsur budaya Arab, Jawa, Cina, dan Hindu. Kedua, terdapat pola-pola hubungan dan keterlibatan muslim Jawa dan Cina dalam memunculkan gagasan tentang Masjid Cheng Hoo Purbalingga berkaitan dengan pengembangan ide/gagasan, pendirian, dan pemilihan nama masjid, baik yang berada di dalam maupun luar Purbalingga. Ketiga, Masjid Cheng Hoo Purbalingga memiliki fungsi berkaitan dengan ekspresi, fungsi individu, sosial, dan budaya.

Page 3 of 51 | Total Record : 501