cover
Contact Name
Putra Afriadi
Contact Email
putraafriadi12@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
hartono_sukorejo@yahoo.co.id
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Catharsis
ISSN : 25024531     EISSN : 25024531     DOI : -
Catharsis: Journal of Arts Education provides an international forum for research in the field of the art and creative education. It is the primary source for the dissemination of independently refereed articles about the visual arts, performances (music, dance, drama/theater/play), creative process, crafts, design, and art history, in all aspects, phases and types of education contexts and learning situations (formal and informal).
Arjuna Subject : -
Articles 501 Documents
STRUKTUR BENTUK KOMPOSISI DAN AKULTURASI MUSIK TERBANG BIOLA SABDO RAHAYU DESA PEKIRINGAN, KECAMATAN TALANG, KABUPATEN TEGAL Muris Jatmiko, Endri
Catharsis Vol 4 No 1 (2015)
Publisher : Catharsis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Terbang Biola Sabdo Rahayu Desa Pekiringan,Kecamatan Talang, Kabupaten Tegal merupakan kesenian yang lahir dari masyarakat pendukungnya, kesederhanaan penampilannya  menjadi cirri-khas. Terbang Biola merupakan hasil kreatif  daribentuk kesenian  rebana yang ditambahkan instrumen musik biola, gambang, seruling, kecrek (marakas), dan kentongan. Masalah yang diangkat dalam penelitianadalah bagaimana struktur bentuk komposisi musik Terbang Biola Sabdo Rahayu dan akulturasi musik yang terjadi dalam musik Terbang Biola Sabdo Rahayu.  Metode penelitian pendekataninterdisiplin.Teknik pengambilan data dengan wawancara, observasi, dan studi dokumen.Teknikanalisis data yang diterapkan adalah isi teks dan konteks.Hasil analisa data, wawancara, observasi, dan studi dokumen selanjutnya dicocokan dengan menggunakan triangulasi.  Hasil penelitian menunjukan bahwa Terbang Biola Sabdo Rahayu merupakan kesenian bentuk musik campuran musik vokal dan musik instrumental.Bentuk komposisi musik didalamnya mencakup notasi, tanda kunci, melodi, ritme, harmoni, tempo, dinamik, tangga nada, dan ekspresi.Terbang Biola Sabdo Rahayu merupakan  kesenian akulturasiberdasarkan instrumen musik yang digunakan yaitu, rebana (Arab), biola (Eropa), dan  gambang (Jawa).
BENTUK NYANYIAN RAKYAT DALAM SENI SASTRA SENJANG DI KABUPATEN MUSI BANYUASIN Virganta, Anada Leo; Sunarto, Sunarto
Catharsis Vol 5 No 1 (2016)
Publisher : Catharsis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Senjang adalah salah satu bentuk media seni budaya komunikasi antara orang tua dengan generasi muda atau dapat juga antara masyarakat dengan pemerintah dalam penyampaian aspirasi yang berupa nasehat, kritik, maupun penyampaian rasa gembira. Masalah penelitian ini adalah bagaimana  bentuk nyanyian rakyat  dalam seni  sastra Senjang  di Kabupaten Musi  Banyuasin Sumatera  Selatan.  Penelitian ini  menggunakan  metode  penelitian  kualitatif.  Pendekatan  yang digunakan dalam penelitian ini adalah interdisiplin dengan melibatkan disiplin ilmu yaitu folklor  dan musikologi. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara dan studi dokumen.Teknik keabsahan data menggunakan teknik triangulasi sumber. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis isi dan model interaktif. Hasil penelitian menunjukkan, bentuk nyanyian rakyat dalam seni sastra Senjang terbagi dalam beberapa bentuk yaitu nyanyian rakyat sesungguhnya,  nyanyian  berisikan nasihat,  nyanyian  pacaran  dan  pernikahan,  serta  nyanyian jenaka.
EKSPRESI ESTETIK MAHASISWA SENI RUPA UNNES DALAM PENATAAN RUANG HUNIAN PONDOKAN (Kasus di Sekitar Kampus Sekaran Gunungpati UNNES ) Amaliah, Rizki Husni
Catharsis Vol 2 No 1 (2013)
Publisher : Catharsis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mahasiswa Seni Rupa mempunyai kegiatan estetis atau kepekaan estetis yang terefleksi dalam kehidupan sehari-hari seperti dalam kehidupan di ruang pondokannya. Penelitian bertujuan (1) mendeskripsikan pola bangunan pondokan di sekitar kampus Unnes (2) mendeskripsikn perwujudan ekspresi  mahasiswa Seni Rupa Unnes dalam  menata dan menyiasati ruang kamar pondokan, dan bagaimanakah kaitannya dengan  pengalaman estetis mahasiswa sebagai bentuk eksistensi budayanya. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan memusatkan riset lapangan atau field research. Hasil penelitian menegaskan: (1) masyarakat Sekaran beriringan dengan pemenuhan kebutuhan primer selalu memanfaatkan pondokan, agar lebih menguntungkan dari segi faktor ekonomi (2) pendidikan seni membuat mahasiswa menjadi lebih kreatif dan inovatif, kegiatan estetis atau kepekaan estetis mahasiswa akan terefleksi dalam kehidupan sehari-hari bertujuan untuk  memenuhi aspek fungsional dan aspek kepuasan jiwa pada akhirnya untuk menunjukkan identitas personal atau identitas seni. Kegiatan atau kepekaan estetis tidak mengenal ruang, waktu, dan  masalah ekonomi. Pola, perilaku, cara berfikir, aktivitas mahasiswa seni tidak terlepas dari kegiatan seni, mereka selalu  membutuhkan teman sesama untuk meringankan beban pekerjaannya. Hal tersebut akan terbawa ketika mereka menjadi seorang seniman, sehingga selalu terbentuk komunitas-komunitas seni dimanapun berada.Fine Arts Scholars have the aesthetic activities or sensitivity that reflected on their daily live in their boarding houses. This research is intended to: (1) describe boarding house design around Unnes, (2) describe the implementation of Unnes fine arts scholars expression on arranging and investigating their boarding houses room and correlation aesthetic experience and their cultural existence. This research uses qualitative approach. The results are (1) the Sekaran inhabitans usually rent their private houses or lands to fulfill their primary needs; (2) the art knowledge that those scholars get can help them to be more creative and innovative. The aesthetics sensitivity of the scholars can be reflected on their daily life and surroundings that aimed to fulfil the functional and soul satisfacation to show their personal identity as artists. The aesthetic activities or sensitivity don’t care with the  space, time and economical problems. The fine arts scholars attitude and point of view can not be separated from art activities, they always needs the support from other artists fellows that can be lightened up their work. This pattern will always be implicated even when they have already been artists.
NILAI BUDI PEKERTI PADA RAGAM GERAK TARI TOPENG LANYAPAN ALUS KABUPATEN TEGAL Putriningtyas, Irchami; Lestari, Wahyu; Hartono, Hartono
Catharsis Vol 4 No 2 (2015)
Publisher : Catharsis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tari topeng Lanyapan Alus dilatarbelakangi oleh nilai-nilai budi pekerti, moral serta budaya yang berlaku di desa Salarang Lor. Masalah penelitian pertama strukrur ragam gerak tari Topeng Lanyapan Alus. Kedua, nilai budi pekerti yang terkandung pada ragam gerak tari Topeng Lanyapan Alus. Ketiga relevansi ragam gerak tari Topeng Lanyapan Alus terhadap nilai budi pekerti. Pendekatan dalam penelitian ini adalah interdisiplin dengan melibatkan koreografi sebagai materi yang dikaji dengan disiplin ilmu budaya atau antropologi. Metode kualitatif. Lokasi penelitian di desa Slarang Lor. Teknik pengumpulan menggunakan trianggulasi sumber. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data interaktif. Hasil penelitian pertama, struktur ragam gerak tari Topeng Lanyapan Alus memiliki 102 motif, 23 frase, 9 kalimat, dan 3 gugus. Kedua, nilai budi pekerti yang ditemukan yaitu sabar, ikhlas, jujur, dan memetri. Ketiga, relevansi ragam gerak lontang yaitu menjalani hidup dengan selalu menerima atas kehendak Tuhan, relevansi ragam gerak entrakan yaitu mampu menerima dengan hati lapang, relevansi ragam gerak ipit-ipit yaitu hidup dengan selalu menegakan kebenaran dan keadilan, dan relevansi ragam gerak geyol yaitu menjalani hidup dengan selalu menjaga yang dimiliki. Saran dari penelitian ini, perlu adanya pementasan rutin tari Topeng Lanyapan Alus yang diselenggarakan Dinas Kebudayaan Kabupaten Tegal, agar tari Topeng Lanyapan Alus tetap lestari.Mask dance Lanyapan Alus background by manners values, moral and cultural applicable in the village Salarang Lor. The raised first structure of motion mask dance Lanyapan Alus. Second, manners values are contained in of motion mask dance Lanyapan Alus. Third, the relevance of motion dance masks Lanyapan Alus against the value of manners. The approach is interdisciplinary, involving choreography as by cultural or anthropological disciplines. The method is qualitative. Location research in the Slarang Lor,. The data techniques using triangulation. Data analysis technique data analysis. The results show: first, the structure of motion dance masks Lanyapan Alus has 102 motif, 23movement phrases, 9 sentences, and 3 groups. Second, the value of manners that found that patient, sincere, honest, and memetri. Third, the relevance of motion lontang namely through life always accept the will of God, relevance entrakan motion that is able to receive with open heart, relevance ipit-ipit of motion which is living with the always uphold truth and justice, and the relevance geyol of motion that live by always keeping owned. Suggestions from this study, the need for routine staging Lanyapan Alus mask dance organized by the Department of Culture Tegal regency, so dance masks Lanyapan Alus remain stable.
BENTUK ARANSEMEN MUSIK KERONCONG ASLI KARYA KELLY PUSPITO DAN RELEVANSINYA BAGI REMAJA DALAM MENGEMBANGKAN MUSIK KERONCONG ASLI Rachman, Abdul; Lestari, Wahyu
Catharsis Vol 1 No 2 (2012)
Publisher : Catharsis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISTIK DESAIN KOMUNIKASI VISUAL IV MAHASISWA PROGRAM D3 DESAIN GRAFIS UNESA SURABAYA Basuki Oemar, Eko Agus
Catharsis Vol 1 No 1 (2012)
Publisher : Catharsis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

NILAI BUDAYA PERTUNJUKAN MUSIK TERBANGAN PADA MASYARAKAT SEMENDE Septiana, Opta; Sumaryanto, Totok; Cahyono, Agus
Catharsis Vol 5 No 2 (2016)
Publisher : Catharsis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Terbangan sebagai musik pengiring nyanyian yang berisi tentang pujian kepada Nabi Muhammad Saw untuk mengingatkan dan memberikan nasihat yang baik kepada pelaku maupun penonton. Pertunjukan musik terbangan dikemas sesuai dengan aturan adat istiadat masyarakat Semende sehingga tercermin nilai-nilai budaya pada setiap aktivitas sebelum pertunjukan, pada saat pertunjukan dan setelah pertunjukan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan memahami nilai budaya yang terkandung dalam pertunjukan musik terbangan pada prosesi pernikahan adat tunggu tubang masyarakat Semende. Metode yang digunakan pada penelitian ini metode kualitatif  dan pendekatan Antropologi Seni. Sumber data pada penelitian ini menggunakan sumber primer dan sekunder dengan teknik perngumpulan data observasi, wawancara dan studi dokumen. Teknik keabsahan data yang digunakan yaitu triangulasi sumber sedangkan teknik analisis data dilakukan dengan cara mereduksi data, penyajian data, dan memverifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai-nilai budaya tercermin dalam pertunjukan musik terbangan tercermin ketika manusia berhubungan dengan lima aspek yaitu tuhan, manusia, alam, kerja dan waktu sehingga menghasilkan nilai religi, tanggung jawab, gotong royong, solidaritas, nilai ekonomi dan nilai cinta budaya. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi masyarakat kedepannya.
INTERAKSI SIMBOLIK PEMAIN CAMPURSARI ”SEKAR AYU LARAS” KECAMATAN SLAWI KABUPATEN TEGAL -, Mujiarti
Catharsis Vol 4 No 1 (2015)
Publisher : Catharsis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Group  campursari “Sekar Ayu Laras”adalahgrup kesenian yang adadi Kabupaten Tegal. Anggotanya terdiri dari Polisi, Tentara, Guru.Mereka menggunakan kostum seragam dinassebagai ciri yang dapat membedakan dengan group campursari lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data mengenai (1) Bagaimanakah bentuk penyajian campursari Sekar Ayu Laras? (2) Bagaimana interaksi simbolik pemain campursari Sekar Ayu Laras.Penelitian ini bersifat kualitatif.Objek penelitian ini adalah grup campursari “Sekar Ayu Laras” di Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal. Sumber data berasal dari hasil obsevasi, wawancara dan dokumentasi. Analisa penelitian  melalui langkah-langkah: (1) reduksi data, (2) penyajian data, (3) verifikasi atau kesimpulan. Studi pustaka diambil dari beberapa hasil penelitian mengenai campursari serta buku-buku yang ada kaitannya dengan judul Tesis.Hasil penelitian menunjukkan bahwa grup campursari Sekar Ayu Laras mempunyai bentuk penyajian tiga bagian yaitu: (1) penyaji, (2) kegiatan penyaji atau  pertunjukkan dan (3) penonton. Simbol-simbol yang membentuk proses interaksi simbolikadalahkostum sergam dinas dan bingkisan yang dibagikan kepada penonton Group campursari "Sekar Ayu barrel" is a performing arts company in Tegal regency. Its members consist of the Police, Army, Teachers. They use a uniform costume department as a feature that can distinguish with other campursari group. The aim of this study was to obtain data on (1) What kind of presentation Campursari Sekar Ayu Barrel? (2) How symbolic interaction Sekar Ayu Laras.Penelitian Campursari player is qualitative. The object of this study is Campursari group "Sekar Ayu barrel" in District Slawi, Tegal regency. Source of data derived from the results of observation, interviews and documentation. Analysis of the research through the steps: (1) data reduction, (2) the presentation of the data, (3) verification or conclusion. Literature studies drawn from several research about Campursari and books that are related to the title of the study showed that the group Tesis.Hasil Campursari barrel Sekar Ayu has the form of presentation of three parts: (1) renderer, (2) activities or performances and renderer (3) the audience. The symbols that make up the process of symbolic interaction is sergam costume department and gifts were distributed to the audience
GURITAN: MAKNA SYAIR DAN PROSES PERUBAHAN FUNGSI PADA MASYRAKAT MELAYU DI BESEMAH KOTA PAGARALAM Firduansyah, Dedy; Rohidi, Tjetjep Rohendi; Utomo, Udi
Catharsis Vol 5 No 1 (2016)
Publisher : Catharsis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Guritan adalah salah satu jenis sastra daerah masyarakat Besemah yang eksistensinya ditampilkan dalam bentuk teater tutur. artinya ia dituturkan secara monolog oleh seorang penutur cerita dalam bahasa Besemah dengan lagu atau syair tertentu dan memakai alat bantu sambang.  Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah makna syair guritan di Besemah Kota Pagaralam dan bagaimanakah perubahan fungsi   guritan pada masyarakat melayu di Besemah Kota Pagaralam? Pendekatan yang diterapkan penelitian ini adalah interdisiplin yang melibatkan disiplin ilmu semiotika dan sosiologi. Metode yang digunakan kualitatif. Lokasi penelitian di Kota Pagaralam. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan studi dokumen. Teknik keabsahan data secara utama menggunakan triangulasi sumber. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis isi dan analisis data interaktif. Hasil penelitian yang pertama yaitu terdapat makna berupa nasehat-nasehatt anjuran berbuat baik dan tolong menolong serta selalu menghormati kedua orang tua dan pembahsan kedua ditemukan adanya perubahan fungsi guritan yang di sebabkan oleh pengaruh budaya luar yang masuk di Kota Pagaralam yaitu kebudayaan islam hal tersebut menyebabkan perubahan prilaku masyarakat Kota Pagaralam yang harus mengikuti  norma  dan nilai  yang belaku  pada  budaya  yang  baru  yang  berdampak pada perubahan fungsi pada guritan.
RITME PERMAINAN MUSIK KELOMPOK TAWANG MUSIK DI STASIUN TAWANG SEMARANG DALAM MEMPERTAHANKAN EKSISTENSI Muniir, Asfar
Catharsis Vol 3 No 2 (2014)
Publisher : Catharsis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seni khususnya seni musik mengalami perkembangan yang cukup pesat. Hal ini bias dilihat dari semakin banyaknya jenis aliran musik seperti dangdut, pop. rock, jazz, country, kroncong dan lain sebagainya, Selain banyaknya jenis aliran musik yang berkembang, juga semakin banyak bermunculan group / kelompok musik di kota-kota hampir di seluruh Indonesia.Hal ini menimbulkan persaingan antar kelompok musik yang membuat masing-masing kelompok harus mencari cara untuk tetap eksis di dunia hiburan musik. Irama permainan musik kroncong yang inovatif dan juga tetap menjaga keaslian musik kroncong serta manajemen yang baik dalam kelompok Tawang Musik membuat kelompok ini tetap eksis di dunia hiburan musik Kota Semarang sampai sekarang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan Deskriptif artinya, dalam penelitian kualitatif seorang peneliti harus mampu menjelaskan semua bagian yang bisa dipercaya dengan informasi yang didapat serta tidak menimbulkan kontradiktif dengan interpretasi yang disajikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan irama permainan musik kroncong yang menghibur dan inovatif serta manajemen grup yang baik dapat membuat kelompok musik Tawang Musik eksis dan terus berkembang dalam dunia hiburan musik Kota Semarang. Peneliti menggunakan teori fungsi manajemen George Terry, yang didalamnya mencakup perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan serta evaluasiArt , especially the art of music has developed quite rapidly . It may be seen from the increasing number of musical genres such as dangdut , pop . rock , jazz , country , kroncong etc. , In addition to the many musical genres that evolved , is also a growing number of emerging groups / music groups in cities across Indonesia.Hal almost raises competition among groups of music that makes each group must figure out a way to exist in the world of entertainment music . Kroncong music rhythm game and also innovative while maintaining the original music and sound management kroncong in Tawang Music group makes this group still exist in the world of music entertainment Semarang until now . This study uses qualitative descriptive approach means , in qualitative research the researcher must be able to explain all the parts that can be trusted with the information received and does not give rise to contradictory interpretations presented . The results showed that the rhythm music game kroncong entertaining and innovative as well as good management group can make music groups Music Tawang exist and continue to thrive in the world of music entertainment Semarang . Researchers used the theory of management functions George Terry , which also includes the planning , organizing , mobilizing and evaluation

Page 4 of 51 | Total Record : 501