cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Edu Geography
ISSN : 22526684     EISSN : 25490346     DOI : -
Core Subject : Science, Education,
Edu Geography [p-ISSN 2252-6684|e-ISSN 2549-0346|DOI 10.15294.edugeo] publishes original research and conceptual analysis of geography education. Edu Geography provides a forum for educators and scholars to present innovative teaching strategies and essential content for elementary and secondary geography, AP Human Geography, introductory college geography, and preservice methods courses. The journal invites scholarly work in the areas of how students learn and instructors teach by preserving and disseminating research. It is also a forum for discussion of state, national, and international trends in geography education. The journal seeks original manuscripts that contribute to the understanding of issues and topics associated with geography education.
Arjuna Subject : -
Articles 624 Documents
PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY PADA PEMBELAJARAN GEOGRAFI KELAS X IPS MA AL BIDAYAH KECAMATAN BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2014/2015 Rustam, Suparjo; Santoso, Apik Budi
Edu Geography Vol 3 No 8 (2015)
Publisher : Edu Geography

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hampir semua ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsiran tentang “belajar”. Seringkali pula perumusan dan tafsiran itu berbeda satu sama lain. Belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas daripada itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan, melainkan perubahan kelakuan. Tafsiran lain menyebutkan belajar adalah sebuah proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan. Pelaksanaan kegiatan penerapan metode outdoor study untuk pembelajaran Geografi kelas X IPS MA Al Bidayah Bandungan Kabupaten Semarang memberikan dampak yang signifikan terhadap minat dan hasil belajar peserta didik. Hasil belajar peserta didik terdapat perbedaan sebelum dan setelah diberikan pembelajaran dengan metode outdoor study dimana hasil belajar peserta didik telah diberikan pembelajaran dengan metode outdoor study lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar peserta didik sebelum diberikan model pembelajaran outdoor study, dari nilai rata-rata semula hanya 62,7 menjadi 76,6 Artinya peserta didik menjadi lebih paham mengenai pelajaran Geografi.
OPTIMALISASI PENGGUNAAN BUKU SEKOLAH ELEKTRONIK (BSE) IPS PADA SMP/MTs Setyowati, Ratna Dwi
Edu Geography Vol 3 No 3 (2015)
Publisher : Edu Geography

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui optimalisasi penggunaan BSE pada pembelajaran IPS (geografi) di SMP/MTs Kecamatan Kaliwungu Selatan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Lokasi penelitian di lima SMP/MTs pada Kecamatan Kaliwungu Selatan. Subjek penelitian adalah guru mata pelajaran IPS, peserta didik kelas VII dan VIII. Teknik pengumpulan datanya: observasi, wawancara dan dokumentasi. Validitas data yang digunakan teknik triangulasi data. Teknik analisis data menggunakan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketersedian buku hampir terpenuhi karena semua siswa mendapatkan pinjaman buku satu buku untuk dua siswa. Penggunaan buku tersebut kurang optimal karena siswa kurang paham dengan materi di BSE, siswa kurang aktif dalam KBM. Untuk mengatasi permasalahan ini disarankan dari peneliti adalah guru maupun sekolah hendaknya lebih mengoptimalkan BSE IPS sebagai sumber belajar yang efektif untuk siswa. This study aimed to optimize the use of BSE in social studies (geography) in SMP/MTs South Kaliwungu District. The research method used was a qualitative research method. There were research sites in five SMP/MTs in South Kaliwungu District. Research subjects are social studies teachers and students of class VII and VIII. Techniques of data collection: observation, interview and documentation. The validity of the data used was data triangulation technique. Techniques of data analysis were, data reduction, data presentation, and verification. The results showed that the availability of the book is almost fulfilled for all students to get a loan book of the books for two students. The use of the book is less optimal because students are less familiar with the material on the BSE, and students are less active in teaching and learning. To overcome this problem, researchers suggested teachers and schools should further optimize the BSE IPS as an effective learning resource for students.
PENGEMBANGAN CD INTERAKTIF DEGRADASI LINGKUNGAN SEBAGAI MEDIA DAN SUMBER BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 5 PURWOREJO TAHUN AJARAN 2011/2012 Aryanto, Yudi; Setyowati, Dewi Liesnoor; Sugiyanto, R.
Edu Geography Vol 1 No 2 (2012)
Publisher : Edu Geography

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM METODE PROBLEM SOLVING PADA MATA PELAJARAN IPS DI SMP 2 KESESI KABUPATEN PEKALONGAN Pratama, Bregas Widya; Sriyanto, Sriyanto; Suroso, Suroso
Edu Geography Vol 4 No 3 (2016)
Publisher : Edu Geography

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat aktivitas belajar siswa dalam metode problem solving dan mengetahui pembelajaran metode problem solving yang dilaksanakan oleh guru mata pelajaran IPS di SMP 2 Kesesi Kabupaten Pekalongan. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi.Teknik analisis data yang dipilih adalah statistik deskriptif dengan menggunakan analisis frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) aktivitas siswa pada metode problem solving secara keseluruah termasuk dalam kriteria aktif yang meliputi aktivitas menyadari masalah, merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, menguji hipotesis. Sedangkan pada aktivitas menyusun dan mempresentasikan laporan dikategorikan cukup aktif, karena hanya ada beberapa orang saja yang menyelesaikan laporan dan aktif berbicara, bahasa yang digunakan masih campuran, serta keberanian siswa saat bertanya jawab masih terlihat ragu-ragu. (2) Pembelajaran menggunakan metode problem solving yang dilaksanakan guru termasuk kategori baik karena guru sudah melaksanakan tiga tahap yaitu persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Namun guru masih kurang kreatif dalam penggunaan media pembelajaran. Bagi guru sebaiknya lebih banyak menggunakan media pembelajaran seperti membuat power point slide dan mind mapping. This research aims to understand the level of student learning activity in the method of problem and understand method problem solving learning of teacher on the subjects of social class in Junior High School 2 Kesesi Pekalongan District . Data collection technique that is used is a method of observation .Data analysis technique of the research is descriptive statistics with using analysis the frequency . The results showed that (1) the activity of the students on the methods of problem solving are included in the criteria they have actively covering the activities realized the problem, formulating problems, formulate a hypothesis, collect data, and test the hypothesis. Whereas, in the activity of drawing up and presenting the report categorized quite active, because there are only few people who completed the report and actively speak, the language is still in the mix, as well as the courage of the student when asked the answer still looks hesitant. (2) Learning use the method problem solving implemented teacher in the category of good because teacher have carry out three stages, namely preparation, the implementation, and evaluation. But the teacher is weak creative in media uses learning. For teacher should greater use of media learning such as making power point slide and mind mapping.
IMPLEMENTASI PROGRAM GAPOKTAN (PENDIDIKAN NON FORMAL) DALAM MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT PETANI DI DESA NGADISANAN KECAMATAN SAMBIT KABUPATEN PONOROGO Safitri, Anis
Edu Geography Vol 3 No 8 (2015)
Publisher : Edu Geography

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gapoktan merupakan wujud dari pendidikan non formal yang ada di masyarakat yang berupa penyuluhan bidang pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi program Gapoktan sebagai sarana pendidikan non formal dalam mewujudkan kesejateraan masyarakat petani. Teknik analisis menggunakan deskriptif persentase dengan teknik sampling menggunakan Proporsional Random Sampling. Hasil penelitian menunjukkan pelaksanaan penyuluhan sudah cukup baik dengan persentase tingkat persiapan 75%, persentase pelaksanaan 66%, dan persentase evaluasi dan pelaporan 70%. Untuk variabel implementasi program Gapoktan indikator kejelasan dan keefektifan program 100% terlaksana dengan baik. Sementara untuk indikator hak dan kewajiban anggota, 60,96% telah mengetahui susunan pengurus, 73,58% anggota menghadiri pertemuan rutin bulanan, dan sebanyak 56,45% mengetahui peraturan internal gapoktan. Sementara variabel kesejahteraan masyarakat petani masuk dalam kriteria cukup.
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN DAN SOSIAL EKONOMI NELAYAN TERHADAP KETUNTASAN WAJIB BELAJAR 9 TAHUN ANAK DI KELURAHAN BANDARHARJO KECAMATAN SEMARANG UTARA Maldini, Fandi Yusuf; Tjahjono, Heri
Edu Geography Vol 1 No 2 (2012)
Publisher : Edu Geography

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

EFEKTIVITAS MIND MAPPING BERBASIS CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI KELAS X DI MAN 2 KEBUMEN TAHUN 2015 Hamidah, Ariffianti; -, sriyono
Edu Geography Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : Edu Geography

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this study is to know the comparison of the learning result between the mind mapping have a has basis CTL and the conventional, to know whether the mind mapping have a has basis CTL helped students achieved a completeness in the learning result and to know students’ perspective about mind mapping have a has basis CTL. The population of this study is students of grade X  IIS MAN 2 Kebumen. The sampling technique used was the purposive sampling, with class X IIS 3 and X IIS 2  as the experimental and control class. The dependent variable in this study is the use of mind mapping have a has basis CTL, and the independent variable is the cognitive learning result. The technique of data analysis was using descriptive percentage analysis and t-test. The result of this study showed that the cognitive learning result of the experimental class is better than the control class. It is proved by the t-test in which tvalue >ttable (3.006 > 2.00), so the Ho is rejected. The percentage of the classical completeness is ≥ 75. The percentage for the experimental class is 88.2%, which is in the good category, while the control class is 51.5, which is in the low category. An average score obtained from the result of the students’ perspective questionnaires was 28, which is in the agree category. The conclusion of this study is that mind mapping have a has basis CTL is more effective to be used in the geography learning than the conventional learning in class X IIS MAN 2 Kebumen in the sub-bab hydrology cycle, water shore, and its usage.
PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VIII SMP N 2 AJIBARANG KABUPATEN BANYUMAS TAHUN AJARAN 2013/2014 Novelia, Viorina Kartika
Edu Geography Vol 3 No 7 (2015)
Publisher : Edu Geography

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan prinsip-prinsip pendekatan kontekstual pada mata pelajaran IPS kelas VIII di SMP N 2 Ajibarang. Populasi dalam penelitian ini: (1) dua guru pengampu mata pelajaran IPS kelas VIII di SMP N 2 Ajibarang (2) siswa kelas VIII SMP N 2 Ajibarang yang berjumlah 255 siswa. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan teknik purposive Random Sampling, adalah 2 (dua) guru mata pelajaran IPS dan 2 kelas dari 9 kelas yang berjumlah 57 siswa. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif Persentase dan Deskriptif Kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa  penerapan prinsip-prinsip pendekatan kontekstual pada mata pelajaran IPS kelas VIII  sudah dalam kriteria sangat baik, mencapai 81,38%. Sebaiknya guru mata pelajaran IPS dalam pelaksanaan pembelajaran selalu menerapkan prinsip-prinsip pendekatan pembelajaran kontekstual. Bagi guru IPS sebaiknya menyediakan sarana dan prasarana yang membantu pembelajaran, seperti LCD ataupun alat peraga yang lain yang memebantu dalam pembelajaran. This study aims to know the implementation of principles of Contextual Teaching Learning in Social Science subject of class VIII at SMP Negeri 2 Ajibarang. The population in this research: (1) two Social Scince teachers from class VIII in SMP Negeri 2 Ajibarang (2) all of students from class VIII SMP Negeri 2 Ajibarang, in total 255 students. The sample was taken by  Purposive Random Sampling technique; subjects were two Social Science teachers and 57 students of 347 students. The methods of analysing data used in this research were descriptive percentages and qualitative descriptive. The results showed that the implementation of principles CTL in subjects social scince at class VIII A is verry good, reaching 81.38%. It would be better if the teacher of sicial science applictes the principles of conetextual teaching learning in teaching learning process. For subject teachers in the learning process of social scince should facilitate the medium and infrastructure that are needed in teaching learning process.
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI MATERI ATMOSFER KELAS X DI SMA PGRI 1 PATI TAHUN AJARAN 2013/2014 Alfiana, Arin
Edu Geography Vol 3 No 4 (2015)
Publisher : Edu Geography

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan: 1) Untuk mengetahui implementasi model pembelajaran CIRC pada mata pelajaran Geografi materi atmosfer kelas X di SMA PGRI 1 Pati tahun ajaran 2013/2014. 2) Untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas X pada mata pelajaran Geografi materi atmosfer di SMA PGRI 1 Pati tahun ajaran 2013/2014 melalui model CIRC. Berdasarkan penelitian diperoleh hasil bahwa: 1) Implementasi model pembelajaran CIRC mata pelajaran Geografi materi Atmosfer dan hasil belajar siswa kelas X SMA PGRI 1 Pati tahun ajaran 2013/2014 dapat dilaksanakan dengan baik sesuai dengan langkah-langkahnya. 2) Keberhasilan dalam implementasi tersebut ditunjukkan dengan rata-rata hasil belajar ≥ 75 dengan ketuntasan mencapai 78,57 % serta aktivitas siswa berada dalam kategori aktif dan sangat aktif dalam diskusi, presentasi hasil diskusi dan tanya jawab. Terdapat ≥ 50 % siswa yang menunjukkan sangat aktif dan aktif di kelas dan <50 % siswa yang menunjukkan cukup aktif dan kurang aktif  di kelas dalam pembelajaran menggunakan model CIRC This study aims to: 1) Determine the implementation of the CIRC learning model  on Geography subject of atmospheric material in class X of SMA PGRI 1 Pati for 2013/2014 school year. 2) Find out the learning outcomes of class X student on Geography subject of atmospheric material in SMA PGRI 1 Pati for the  2013/2014 scool year through a model of CIRC. The results of the study are as follows: 1) The implementation of CIRC learning model to Geography subject of Atmostpheric material and learning outcomes of class X student of SMA PGRI 1 Pati for the 2013/2014 are better. 2) The success of the implementation of the CIRC learning model is shown by an average of ≥ 75 learning outcomes with completeness reached 78.57% and the activities of the students are in the category of active and very active in the discussion, presentation of the results discussion and debriefing. There are ≥ 50% of students who show a very active and active in the classroom and <50% of students who show qiute active and less active in learning activity using CIRC model.
STUDI KESIAPAN GURU GEOGRAFI DALAM IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN GEOGRAFI BERBASIS KURIKULUM 2013 PADA SMA DI KOTA PONTIANAK TAHUN 2015 Mangunsong, Arasta Imanuel
Edu Geography Vol 4 No 1 (2016)
Publisher : Edu Geography

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesiapan guru geografi pada SMA di Kota Pontianak dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013 yang terkait dengan perencanaan pembelajaran (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran/RPP), pelaksanaan pembelajaran (KBM), dan penilaian pembelajaran (penilaian autentik) pada tahun 2015. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam  peneitian  ini adalah  observasi dan dokumentasi. Populasi penelitian berjumlah 14 orang yang terdiri dari seluruh guru geografi yang terdapat dalam sekolah yang menggunakan Kurikulum 2013. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode Total Sampling, yaitu seluruh popolasi menjadi sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kesiapan  perencanaan pembelajaran (RPP) guru geografi di Kota Pontianak sebesar 51% dengan kategori kurang siap, tingkat kesiapan pelaksanaan pembelajaran  guru geografi di Kota Pontianak sebesar 64% dangan kategori  siap, dan  tingkat kesiapan penilaian pembelajaran  guru geografi di Kota Pontianak sebesar 45% dengan kategori kurang siap. Secara keseluruhan kesiapan guru geografi dalam  mengimplementasikan Kurikulum 2013 pada SMA di Kota Pontianak tahun 2015 sebesar 53 % dengan kategori kurang siap.The objectives of this study are to find out the readiness of geography teachers at high school in Pontianak City in implementing the 2013 Curriculum related to the planning of learning (Lesson Plan/RPP), the implementation of learning activities (KBM), and assessment of learning (authentic assessment) in 2015. The data collection methode used in this study are observation and documentation. The total amount of population are 14 people which consist of geography teachers at schools using 2013 Curriculum. The sampling methode used was total sampling methode, which is teacher population becomes sample. The results showed that the readiness of the lesson plan (RPP) level for geography teacher in Pontianak City is 51% to the category of poorly prepared, the readiness of the implementation of learning activities level for geography teacher in Pontianak City is 64% to the category of ready, and the readiness of learning assessment level for geography teacher in Pontianak City is 45% to the category of poorly prepared. In overall, geography teacher readiness for implementing the 2013 curriculum at the high school in Pontianak City in 2015 is 53% to the category of poorly prepared.

Page 4 of 63 | Total Record : 624