cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Edu Geography
ISSN : 22526684     EISSN : 25490346     DOI : -
Core Subject : Science, Education,
Edu Geography [p-ISSN 2252-6684|e-ISSN 2549-0346|DOI 10.15294.edugeo] publishes original research and conceptual analysis of geography education. Edu Geography provides a forum for educators and scholars to present innovative teaching strategies and essential content for elementary and secondary geography, AP Human Geography, introductory college geography, and preservice methods courses. The journal invites scholarly work in the areas of how students learn and instructors teach by preserving and disseminating research. It is also a forum for discussion of state, national, and international trends in geography education. The journal seeks original manuscripts that contribute to the understanding of issues and topics associated with geography education.
Arjuna Subject : -
Articles 624 Documents
PELAKSANAAN SEKOLAH LAPANGAN IKLIM (SLI) DALAM MEMBERIKAN PEMAHAMAN MITIGASI DAN ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM PADA PETANI DI KELURAHAN BANYURIP AGENG KECAMATAN PEKALONGAN SELATAN Azizah, Nur
Edu Geography Vol 3 No 6 (2015)
Publisher : Edu Geography

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan program SLI, mengkaji pemahaman mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, mengetahui kemampuan petani dalam melaksanakan mitigasi dan adaptasi perubahan iklim terhadap dampak yang ditimbulkan. Penelitian ini merupakan penelitian populasi dengan melibatkan 25 orang petani peserta SLI. Teknik pengumpulan data wawancara, kuesioner dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah deskriptif persentase dan tabulasi silang (cross tab). Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan adanya pelaksanaan SLI maka pemahaman petani akan mitigasi dan adaptasi perubahan iklimnya sangat baik. Analisis deskriptif persentase menunjukan bahwa pemahaman petani mencapai 86% dengan kategori sangat baik. Tabulasi Silang dan menunjukan bahwa keduanya memperoleh kategori baik dan sangat baik. Dengan rincian kriteria 6 peserta SLI yang termasuk dalam kategori sangat baik, 1 peserta masuk dalam kategori baik pada variabel2 dengan persentase 12.5% dan peserta SLI yang lainnya yaitu 5 peserta termasuk dalam kategori sangat baik dengan persentase 24%. Jadi dapat disimpulkan bahwa persentase pemahaman dari tiap variabel sudah baik. Sehingga diharapkan petani dapat mengaplikasikan pengetahuan SLI melalui rencana tindak lanjut agar mampu mengatasi dampak perubahan iklim. This research aims to know SLI program preparations, to investigate the SLI implementation for farmers in order to give mitigation comprehension and climate change adaptation, to know farmers ability to implement mitigation and adaptation about occured impacts. This research is population research in the manner of involving 25 farmers as SLI participants. The techniques of data collection are interview, questionnaires and documentation. Data analysis that used are descriptive percentage and cross tab. The result of this research show by means of SLI implementation so farmers comprehension about mitigation and climate change adaptation is well. Descriptive percentage analysis show farmers comprehension achieve 86% by excellent category. Cross tab show both of that are acquire well and excellent category. With details of criteria 6 SLI participants are belonging to excellent category, 1 participant is belonging to well category at variable with percentage 12,5% and 5 participants are belonging to well category with 24%. So, can be included that comprehension percentage from each variable is already well. In such a way that farmers are expected can applying SLI comprehension by means of follow-up plans so that can eclipsing climate change impacts.
PEMANFAATAN KEBERADAAN POS PENGAMATAN GUNUNG SLAMET UNTUK PEMBELAJARAN GEOGRAFI MATERI MITIGASI BENCANA KELAS X IPS SMA NEGERI 1 BOJONG KABUPATEN TEGAL Ulumudin, Ihya
Edu Geography Vol 3 No 5 (2015)
Publisher : Edu Geography

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan belajar mengajar yang ideal seharusnya berlangsung dalam berbagai interaksi dan dibantu dengan alat bantu atau sumber-sumber belajar. Penggunaan sumber-sumber belajar sangat penting dan relevan mengingat pemanfaatan sumber-sumber belajar tersebut sangat membantu pemahaman materi. Pelaksanaan kegiatan pemanfaatan Pos Pengamatan Gunung Slamet mendapat tanggapan baik dari para siswa, namun terdapat beberapa faktor yang menghambat kegiatan tersebut. Kegiatan pemanfaatan keberadaan Pos Pengamatan Gunung Slamet pada pembelajaran geografi materi mitigasi perlu dilakukan untuk mendukung materi mitigasi bencana. Faktor jarak merupakan faktor yang paling menghambat pelaksanaan kegiatan pemanfaatan Pos Pengamatan Gunung Slamet pada pembelajaran Geografi. Faktor jarak merupakan faktor yang paling menghambat kegiatan pemanfaatan Pos Pengamatan Gunung Slamet pada pembelajaran geografi, karena jarak dari SMA Negeri 1 Bojong ke Pos Pengamatan Gunung Slamet cukup jauh. The background of this research is activity of utilization Observation Post Mount Slamet existence that has never been implemented in the learning of geography in high school. Though the utilization Observation activity of Post Mount Slamet existence in learning geography needs to be implemented to increase student understanding of the mitigation material, especially for students who stay in the area of ​​Disaster-Prone Regions Volcano eruption.  The utilization Observation activity of Post Mount Slamet existence in learning geography could be implemented through an outdoor study method. Implementation of the outdoor study by SMA Negeri 1 Bojong Tegal are executed properly. Utilization Observation of Post Mount Slamet existence in outdoor study methods were well- Students, Teachers and Officers Observation Post Mount Slamet. By learning at Observation Post Mount Slamet students become more aware about disaster mitigation materials and Disaster-Prone Regions Volcano eruption.
ORIENTASI LAPANGAN KERJA BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN PENDUDUK ANGKATAN KERJA DI KECAMATAN AMPEL KABUPATEN BOYOLALI Indrasmiki, Anggar
Edu Geography Vol 3 No 1 (2014)
Publisher : Edu Geography

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peranan pendidikan sangat penting untuk menciptakan manusia yang berkualitas yaitu masyarakat yang cerdas, terbuka, dan demokratis. Tingkat pendidikan formal dan nonformal akan mengubah sikap dan cara berpikir ke arah yang lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui orientasi lapangan kerja berdasarkan tingkat pendidikan penduduk angkatan kerja. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh penduduk angkatan kerja di Kecamatan Ampel. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik area sampling. Metode pengumpulan data menggunakan metode obervasi, metode dokumentasi dan metode angket. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif persentase dan analisis tabulasi silang. Hasil analisis data diperoleh bahwa tingkat pendidikan penduduk angkatan kerja sebagian besar adalah tamat SD 38%. Tingkat pendidikan nonformal sebagian besar termasuk dalam kriteria tinggi sebesar 45%. Orientasi lapangan kerja penduduk angkatan kerja sebagian besar adalah bidang industri. Berdasarkan analisis tabulasi silang penduduk dengan tingkat pendidikan formal dan pendidikan nonformal tinggi akan berorientasi kerja pada bidang jasa dan industri serta meninggalkan bidang pertanian. Jadi tingkat pendidikan merupakan faktor yang digunakan penduduk angkatan kerja untuk memilih lapangan kerja. The role of education is very important to create quality human society that is intelligent, open minded, and democratic. The level of education will change the attitudes and ways of thinking into a better direction. This research aims to know the orientation of employment based on the educational level of the labor force. The population of this research is the entire population of the labor force in district Ampel. Sampling is done with the technique the sampling area. Data collection method using the method obervasi, method and the method of documentation now. Analytical techniques descriptive percentage analysis using data analysis and cross-tabulations. Data analysis the results obtained that the educational level of the labor force is largely finished SD 38%. Non-formal education level is mostly included in the high criteria for 45%. The orientation of the population employment labour force is largely an industrial area. Based on the analysis of cross-tabulate population with degree of formal education and non-formal education will work in the field of service-oriented and industrial as well as agricultural fields left.In conclusion, the level of education is one of the factors which is used by the productive age population in choosing employment.
KOMPETENSI PROFESIONAL GURU GEOGRAFI DALAM PEMBUATAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERDASARKAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) SMA DI KABUPATEN REMBANG Rosiana, Nina; Tjahjono, Heri; Arifien, Moch.
Edu Geography Vol 1 No 1 (2012)
Publisher : Edu Geography

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA POWERPOINT DAN LKS WORD SQUARE DALAM PEMBELAJARAN IPS MATERI POKOK KERAGAMAN BENTUK MUKA BUMI KELAS VII SMP NEGERI 30 SEMARANG TAHUN AJARAN 2013/2014 Yusuf, Mohamad
Edu Geography Vol 3 No 3 (2015)
Publisher : Edu Geography

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas penggunaan media powerpoint dan LKS word square pada materi keragaman bentuk muka bumi di SMP Negeri 30 Semarang. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental tipe Pretest-Posttest Control Group Design. Hasil pengamatan pembelajaran dengan media tersebut dapat diketahui aktivitas siswa dalam pembelajaran rata-rata siswa sebesar 80,4% dengan kriteria baik. Hasil penelitian dapat diketahui hasil belajar siswa pretest kelas eksperimen rata-rata nilai 68,03, sedangkan untuk posttest rata-rata nilai 74,90. Persentase tanggapan siswa terhadap penggunaan pembelajaran media powerpoint dan LKS word square secara klasikal 80,23% termasuk kriteria baik. Hasil perhitungan diketahui bahwa rata-rata hasil belajar kognitif kelas eksperimen sebesar 74,90 dan kelas kontrol 72,60. Kemudian dianalisis menggunakan uji perbedaan dua rata-rata (Independent Sample T-Tes). Didapatkan rata-rata kelas eksperimen dan kelas kontrol sebesar -0,934. Karena signifikansi (-0,934 < 0,05) artinya terdapat perbedaan hasil belajar kognitif antara pembelajaran menggunakan media powerpoint dan LKS word square dengan tanpa media powerpoint dan LKS word square. The purpose of this study was to examine the effectiveness of using power point and word square LKS as the learning media in diversity of earth materials in SMP 30 Semarang. This study used experimental method tipe Pretest-Posttest Control Group Design. Sampling was done with a random sampling technique. The analysis of the data used descriptive analysis  and statistical analysis. The result of the learning observations using that media can be seen that the average of students’ learning was 80.4% with good criteria. The result of this reseacrh can be seen that students’ achievement in pretest on experimental class got the average 68.03, while the post test  was 74.90. The precentage of students’ toward the use of media classically 80.23% which belong to the good criteria. The result of the calculation is known that the average cognitive achievement of experimental class and control class 72.60 74.90. Then analyzed using two different test average (Independent Sample T - Test). Obtained an average grade experimental and control class is -0.934. Because of the significance was (-0,934 < 0,05) means, so that there is a difference on the students’ achievement between learning using powerpoint ad word square LKS as the media and without using as the learning media.
EFEKTIVITAS BUKLET PARIWISATA KABUPATEN TEGAL BERWAWASAN LINGKUNGAN HIDUP SEBAGAI SUMBER BELAJAR PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 ADIWERNA KABUPATEN TEGAL saputri, sri nata; Arifien, Moch.; Sholeh, Muh.
Edu Geography Vol 2 No 1 (2013)
Publisher : Edu Geography

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Buklet Pariwisata Kabupaten Tegal Berwawasan Lingkungan Hidup merupakan sebuah produk sumber belajar yang tepat untuk mengatasi permasalahan pembelajaran IPS di SMP Negeri 5 Adiwerna. Penelitian ini bertujuan mengetahui pembuatan Buklet pariwisata dan efektiktivitas Buklet Pariwisata terhadap pembelajaran IPS. Jenis Penelitian ini adalah penelitian pre-eksperimental dengan subyek penelitian diambil menggunakan teknik random sampling. Metode pengumpulan data untuk penelitian yaitu observasi, angket, dokumentasi dan metode tes. Hasil penelitian menunjukkan Buklet Pariwisata sangat layak digunakan sebagai sumber belajar pembelajaran IPS. Hasil uji perbedaan dua rata-rata (uji t) pada taraf Tourism booklet Tegal Environmental Life is a learning resource right product to address learning problems studied environmental IPS especially in SMP Negeri 5 Adiwerna. This study aims to determine the manufacture and efektiktivitas Booklets Booklets tourism Tourism for teaching social studies. This research is a kind of pre-experimental with subjects research were taken using a random sampling technique. Methods of data collection for the research is observation, questionnaires, documentation and test methods. Data analysis techniques using descriptive analysis and test persentatif two average difference (t test). The results showed booklet Tourism is very fit for use as a source of learning social studies Two test results mean difference (t test) at the 5% significance level cognitive learning outcomes indicate count of 0,000 t <t table of -4.612.
HUBUNGAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI DI SMA N 12 SEMARANG Prayogo, Doni; Aji, Ananto; Suroso, Suroso
Edu Geography Vol 4 No 3 (2016)
Publisher : Edu Geography

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar tingkat aktivitas belajar siswa dalam model pembelajaran kooperatif dan untuk mengetahui seberapa besar hubungan aktivitas belajar siswa dalam model pembelajaran kooperatif dengan hasil belajar geografi. Pengambilan data diperoleh dengan observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif dan korelasi product moment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas belajar siswa dalam model kooperatif tergolong tinggi. Dikatakan tinggi karena mayoritas siswa bertanggung jawab pada tugas yang diberikan dan kerja sama antar siswa yang terjalin. Selain itu, hasil uji korelasi product moment menunjukkan bahwa hubungannya tinggi antara aktivitas belajar siswa dalam model pembelajaran kooperatif dengan hasil belajar. Dengan demikian, dalam kegiatan pembelajaran siswa yang mempunyai aktivitas belajar dalam model pembelajaran kooperatif yang tinggi maka akan mendapatkan hasil belajar yang tinggi pula. Saran, pada aktivitas siswa yang masih tergolong rendah perlu adanya perbaikan, yaitu siswa terus berlatih berkomunikasi dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar, dan menerima pendapat siswa lainnya. This study aims to know how much the improvement of students learning activity using cooperative learning model and to know how much the correlation of learning activities in cooperative learning with learning outcomes geography. The data collection gained by the observation and documentation. The use of statistical analyses of the product moment correlation and descriptive statistical. The results of the study shows that students learning activity in cooperative model is in high category. It can be said because the majority of students are responsible for the task given and cooperation among students of being interwoven. In addition, the results of the product moment correlation showed that the impact high between the activity of student learning in the model of cooperative learning towards learning outcomes. Thus, in students learning activity who have learning activities in high cooperative, they will get learning outcomes which also high. The suggestion, in the students activity which is still relatively low need to be improved, that students need to practice to communicate using good and right Indonesian language, and accept the opinion from other students.
PELAKSANAAN CONTEXTUAL TEACHING LEARNING (CTL) PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI DI SMA NEGERI 1 JEKULO-KUDUS TAHUN PELAJARAN 2011/2012 ardiyanti, amita asih; Sugiyanto, R; Sriyono, Sriyono
Edu Geography Vol 1 No 1 (2012)
Publisher : Edu Geography

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan Contextual Teaching Learning (CTL) pada mata pelajaran Geografi di SMA Negeri 1 Jekulo-Kudus tahun pelajaran 2011/2012. Populasi dalam penelitian ini siswa kelas X SMA Negeri 1 Jekulo-Kudus yang berjumlah 347 siswa. Sampel dalam penelitian sejumlah 33 siswa diambil dengan teknik Random Sampling. Metode analisis data yang digunakan adalah Deskriptif Persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan CTL sudah dalam kriteria sangat baik, mencapai 85%. Pihak sekolah hendaknya memberikan arahan dan masukan kepada guru-guru khususnya guru mata pelajaran Geografi agar dalam pelaksanaan pembelajaran selalu menerapkan pendekatan kontekstual dengan ke tujuh komponen tersebut sejalan dilaksanakannya KTSP. Bagi guru mata pelajaran Geografi hendaknya dalam proses pembelajaran untuk mengajak siswa melakukan pembelajaran di luar kelas yang berkaitan materi atmosfer, pedosfer dan hidrosfer karena berkaitan dengan aplikasi dalam CTL.This study aims to know the implementation of learning CTL (Contextual Teaching Learning) in Geography subject at SMA Negeri 1 Jekulo school year 2011/2012. The population in this study: all classes X SMA Negeri 1 Jekulo totaling 347 students. The sample was taken by Random 33. Data analysis method used in this research is descriptive percentages. The results showed that the implementation of learning in subjects CTL Geography class X is the criterion very well, reaching 85%. The school should provide direction and feedback to teachers in particular subject teachers in the implementation of learning geography that has always adopted a contextual approach to the consistent implementation of the seven components of the SBC. For subject teachers in the learning process geography should encourage student to undertake learning outside the classroom related material atmosphere, pedosfer and hydrosphere as it relates to applications in CTL.
PERAN SERTA MASYARAKAT KLIDANG LOR DALAM UPAYA PELESTARIAN LINGKUNGAN OBJEK WISATA PANTAI SIGANDU KABUPATEN BATANG (Tinjauan Tingkat Pendidikan) -, Sahidun
Edu Geography Vol 3 No 8 (2015)
Publisher : Edu Geography

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lingkungan hidup merupakan segala daya dan benda yang ada di bumi yang  harus dijaga. Apabila terjadi kerusakan lingkungan, maka itu akan mempengaruhi kehidupan manusia dan makhluk lainnya. Peran serta masyarakat dalam melestarikan lingkungan sangat diperlukan untuk mewujudkan lingkungan yang sehat, salah satu caranya adalah melalui pendidikan lingkungan hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran serta masyarakat Klidang Lor dalam upaya pelestarian lingkungan yang ditinjau dari tingkat pendidikan. Metode pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner, dan wawancara sebagai data pendukung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran serta masyarakat Klidang Lor dalam upaya pelestarian Objek Wisata Pantai Sigandu Kabupaten Batang pada rata-rata  59,5%, dalam kriteria cukup. Selain itu, tidak ada pengaruh tingkat pendidikan terhadap peran serta masyarakat dalam pelestarian lingkungan.
PELAKSANAAN PROGRAM SEKOLAH ADIWIYATA DAN TINGKAT PARTISIPASI SISWA DI SMK N 2 SEMARANG Setyowati, Onny
Edu Geography Vol 3 No 4 (2015)
Publisher : Edu Geography

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Pelaksanaan program sekolah Adiwiyata di SMK N 2 Semarang, 2) Tingkat partisipasi siswa dalam pelaksanaan program sekolah Adiwiyata, 3) Peran sekolah terhadap Kelurahan Karangturi sebagai kelurahan binaan SMK N 2 Semarang di bidang lingkungan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMK N 2 Semarang.  Teknik pengambilan sampel menggunakan proportional random sampling. Jumlah populasi yaitu 1.259 siswa, maka diambil sampel 10% yaitu 127 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, dokumentasi, observasi/pengamatan, angket dengan metode analisis deskriptif sederhana serta deskripsi persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan program sekolah Adiwiyata di SMK N 2 Semarang telah berhasil diterapkan serta telah sesuai dengan kriteria sekolah Adiwiyata menurut Kementerian Negara Lingkungan Hidup. Partisipasi siswa SMK N 2 Semarang termasuk kriteria sangat tinggi dan tinggi dalam pelaksanaan program sekolah Adiwiyata dengan persentase 95% dan skor rata-rata 122,01. SMK N 2 Semarang telah menjalin kerjasama dengan 13 sekolah binaan dan Kelurahan Karangturi sebagai kelurahan binaan dalam rangka perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dari masyarakat dan pemerintah. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah pelaksanaan program sekolah Adiwiyata sudah sesuai dengan standar sekolah Adiwiyata menurut kriteria Kementerian Lingkungan Hidup. The goals of this research are to determine: 1) Implementation of school’s Adiwiyata program at SMK N 2 Semarang. 2) Students participation level in the implementation of school’s Adiwiyata program. 3) School’s participation towards Karangturi Village as an guided village of the environmental program. Population in this research is all students from SMK N 2 Semarang. The sampling technique used is a proportional random sampling.  Total population is 1,259 students; 10% of the sample taken is 127 students. Collecting data techniques are using interviews, documentation, observation / observation, a questionnaire with simple descriptive analysis method as well as a description of a percentage. The results showed that the implementation of school’s Adiwiyata program in SMK N 2 Semarang has been successfully implemented and is fulfilled the requirements of Adiwiyata program stated by the Ministry of Environment. Students’ participation at SMK N 2 Semarang is considered very high with the percentage of 95% and an average score of 122,01 in the Adiwiyata program. SMK N 2 Semarang has established cooperation with 13 partner schools; and the Village Karangturi as a school’s objected village in the framework of environmental protection and management of the public and the government. To sum up, the Adiwiyata program has been run according the requirements stated by the Ministry of Environment.

Page 5 of 63 | Total Record : 624