cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
JESS (Journal of Educational Social Studies)
ISSN : 22526390     EISSN : 25024442     DOI : -
Core Subject : Education, Social,
This journal publishes articles of original research and conceptual studies with themes related to education and learning in the field of social science at schools and to study social problems.
Arjuna Subject : -
Articles 145 Documents
Kearifan Lokal Masyarakat Etnis Gayo sebagai Destinasi Wisata Budaya di Kota Takengon Khaironi, Khaironi; Soesilowati, Etty; Arsal, Thriwaty
JESS (Journal of Educational Social Studies) Vol 6 No 2 (2017): Desember 2017
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jess.v6i2.15601

Abstract

Beragam suku dan budaya yang ada di Provinsi Aceh diantaranya suka Gayo yang berada di kabupaten Aceh Tengah, masyarakat etnis Gayo memiliki kebudayaan, seni, tradisi dan kegiatan sosial budaya lainya yang seharusnya dapat dijadikan sebagai destinasi wisata budaya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis model pengelolaan wisata budaya, menganalisis kendala-kendala dalam pengelolaan wisata budaya, menganalisis strategi pengembangan wisata budaya di Kota Takengon. Metode penelitan menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil model pengelolaan pariwisata di Kota Takengon masyarakat dan pemerintah tidak sejalan dalam pengembangan pariwisata, dan yang menjadi kendala untuk pengembangan pariwisata kurangnya sarana prasarana, tidak adanya bus pariwisata dan terkendala dengan anggaran dalam pagelaran kesenian. Adapun strategi pengembangan pariwisata sudah baik dalam pembuatan event pagelaran kesenian dan sosial budaya masyarakat tetapi kegiatan tersebut belum maksimal.Various tribes and cultures that exist in Aceh province such as Gayo that reside at Central Aceh. Gayo people have their own cultures, arts, traditions and other socio- cultural activities that could have been used as cultural tourism destinations. This study aims to analyze the model of cultural tourism management. Furthermore, this study analyzes the obstacles within the management of cultural tourism and the strategy of cultural tourism development in Takengon city. This study uses qualitative approach as the research methodology. The results of the model of tourism management in Takengon city showed that the community and the government are not aligned in the development of tourism, and the things that become the obstacles to the development of tourism are lack of infrastructure, unavailability of tourism buses and limited budget in setting up any art performances. The tourism development strategy has been good in the making event of art performances and socio- culture of society but the activity has not been maximized.
Student's Establishment of Character and Social Behavior Through Langit Biru Program at SMP Negeri 3 Tuban Prasetyo, Agus Fathoni; Suyahmo, Suyahmo; Handoyo, Eko
JESS (Journal of Educational Social Studies) Vol 6 No 2 (2017): Desember 2017
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jess.v6i2.15905

Abstract

This study aims to determine the implementation of the Langit biru program and its impact on the social behavior of students in SMP Negeri 3 Tuban. This type of research is qualitative research. The research data was collected with several techniques, such as observation, interview, and documentation. Triangulation technique is done by means of triangulation method and source that is by checking the information result of interview with documentation and observation and match from one informant with other informant. The results of the discussion on the implementation of the Langit Biru program and its impact on the students' social behavior that langit biru program implementation consists of planning, Implementation and evaluation process of the program consisting of religious culture program (morning habituation) and SMS sambung rasa that are both interrelated. Impact Implementation of the Langit Biru program on social behavior of students of SMP Negeri 3 tuban known most of the students behave well or positively. After the existence of the Langit Biru program the presentation of violations of students also declined. Good social behavior of students is influenced by the environment that always supervise and work together both school environment and family or community environment.
Perilaku Menyimpang dan Tindak Kekerasan Siswa SMP di Kota Pekalongan Yuniati, Ani; Suyahmo, Suyahmo; Juhadi, Juhadi
JESS (Journal of Educational Social Studies) Vol 6 No 1 (2017): Juni 2017
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jess.v6i1.16249

Abstract

Sekolah merupakan salah satu lingkungan pendidikan. Di sekolah selain mendapat pendidikan akademik siswa juga dididik untuk berperilaku yang baik sesuai tata tertib sekolah dan norma yang berlaku dalam masyarakat. Namun ternyata masih ada siswa yang berperilaku menyimpang seperti berkelahi dan pacaran yang melebihi batas. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis bentuk perilaku menyimpang remaja SMP di Kota Pekalongan, faktor penyebab siswa berperilaku menyimpang serta peran guru IPS dan PKn dalam upaya pencegahan dan penanggulangan perilaku menyimpang siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan meneliti perilaku siswa di SMPN 4, 5, 7, 8, 10 dan 15 Pekalongan. Data diperoleh dari informan yaitu petugas Polres Pekalongan Kota, guru, siswa dan orang tua siswa. Metode pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis domain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perilaku menyimpang yang dilakukan siswa SMP di Kota Pekalongan berupa tindak kekerasan/perkelahian dan pacaran melebihi batas. Perilaku menyimpang tersebut disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal berupa gangguan cara berpikir, gangguan emosional, dan keimanan/religiusitas yang kurang. Sedangkan faktor eksternal berupa keluarga yang tidak utuh, pendidikan yang salah dalam keluarga, lingkungan pergaulan, rasa setia kawan siswa dan adanya kesepakatan siswa dalam satu kelas yang bersifat negatif. Peran guru IPS dan PKn dalam upaya pencegahan dan penanggulangan perilaku menyimpang siswa adalah memberikan pengarahan dan nasihat melalui pembelajaran di dalam kelas dan menjadi sahabat siswa di luar kelas yang dapat memberi masukan bagi siswa untuk menyelesaikan masalahnya. Saran yang diberikan dari penelitian ini yaitu agar pembinaan terhadap siswa dilakukan secara intensif baik dari sekolah, orang tua, Komite Sekolah, maupun oleh pakar ahli dari Pemerintah Daerah (Kepolisian, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Badan Narkotika Nasional, dan lain-lain).The school is one of the educational environment. In schools besides getting academic education of students also are taught to behave properly in accordance school rules and norms in society. But there are still a student misbehaves like fighting and going over the limit. The purpose of this study was to analyze the form of deviant behavior in adolescents junior Pekalongan, causes the student misbehaves and the role of social studies teachers and Civics in preventing and addressing student misconduct. This study used a qualitative approach by examining the behavior of student in SMPN 4, 5, 7, 8, 10 and 15 Pekalongan. Data obtained from informants namely Kota Pekalongan district police officers, teachers,students and parents. Data were collected by observation, interview and documentation study. Analyzed using domain analysis. The results showed that there was misconduct committed by junior high school students in Pekalongan form of violence/fighting and dating that exceed the limit. The deviant behavior is caused by internal factors and external factors. Internal factors such as disruption way of thinking, emotional disturbances, and faith/religiosity lacking. While external factors such as non-intact families, education is wrong in the family, milieu, sense of solidarity of students and their students in a class agreement that is negative. IPS and Civics teacher’s role in preventing and addressing student misconduct is to provide guidance advice through learning activities in the classroom and be a friend of the students outside the classroom to provide input for the student to resolve the problem. The advice given from this research that in order to provide guidance to students intensively both from schools, parents, the School Committe, as well as by expert of experts from the Local Goverment (Police, Department of Education, Department of Health, the National Narcotics Agency, and others).
Pembentukan Karakter Nasionalisme melalui Pembelajaran Pendidikan Aswaja pada Siswa Madrasah Aliyah Al Asror Semarang Rifa’i, Anwar; Wisika Prajanti, Sucihatiningsih Dian; Alimi, Moh Yasir
JESS (Journal of Educational Social Studies) Vol 6 No 1 (2017): Juni 2017
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jess.v6i1.16250

Abstract

Dampak negatif globalisasi telah merusak sendi-sendi kehidupan yang berdampak pada lunturnya nasionalisme. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana konsep dasar Aswaja yang dalam tataran praktisnya merupakan tradisi amaliyah NU dan dijabarkan melalui Pendidikan Aswaja dapat membentuk karakter nasionalisme pada siswa Madrasah Aliyah Al Asror Semarang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah diskriptif kualitatif yang merupakan pendekatan penelitian dengan strategi dan prosedur yang fleksibel namun dapat mendeskripsikan suatu fenomena sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa Pendidikan Aswaja yang diajarkan di Madrasah Aliyah Al Asror Semarang dapat membentuk karakter nasionalisme siswa. Adapun karakter nasionalisme yang terbentuk pada diri siswa adalah (1) siswa memiliki keimanan (religiusitas) yang tinggi, (2) toleransi (3) persatuan dan kesatuan (4) disiplin (5) tertib (6) berani dan jujur (7) menghargai jasa pahlawan (8) demokratis (9) tanggung jawab, dan (10) mencintai budaya lokal.Negative impact of globalization was ruined the principles of life which was impacted on the outdated of nationalism. The purpose of the study were to determines the extent in which basic concepts of Aswaja, which is a practical level of a tradition of Amaliyah (implementation) of NU (Nahdlatul Ulama), that elaborated through Aswaja Education be able to formed the character of nationalism to the students of Madrasah Aliyah Al Asror Semarang. The research method of the study is descriptive-qualitative, which is an approach in a flexible strategy and procedures, but may describe the phenomenon in accordance with the actual situation. The study concluded that, the Aswaja Education which taught in Madrasah Aliyah Al Asror Semarang’s Students could build their character of nationalism, there are; (1) having high in faith (religiosity), (2) more tolerance, (3) having unity and integrity, (4) disciplines (5) orderly (6) brave and honest (7) appreciate their heroes dedication, (8) democratic (9) responsibility, and (10) adore to the local culture.
Pergeseran Budaya Lokal Remaja Suku Tengger di Desa Argosari Kecamatan Senduro Kabupaten Lumajang Bahrudin, Babul; Masrukhi, Masrukhi; Atmaja, Hamdan Tri
JESS (Journal of Educational Social Studies) Vol 6 No 1 (2017): Juni 2017
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jess.v6i1.16251

Abstract

Pergeseran budaya lokal menjadi fenomena dalam kehidupan masyarakat yang sudah tidak dapat dihindari. Banyak faktor yang menjadi penyebab terjadinya pergeseran budaya, di antaranya adalah masuknya budaya baru. Budaya baru bukan hanya dibawa teknologi komunikasi, melainkan juga dihasilkan dari perubahan keyakinan yang kontras dengan budaya sebelumnya. Tujuan penelitian ini adalah (1) menganalisis pergeseran budaya lokal di kalangan remaja suku Tengger, dan (2) menganalisis sosialisasi budaya lokal yang dilakukan masyarakat suku Tengger pada remaja. Lokasi penelitian ini adalah Desa Argosari Kecamatan Senduro Kabupaten Lumajang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) pergeseran budaya lokal terjadi karena budaya baru yang berkembang di kalangan remaja, serta pengaruh agama Islam, (2) sosialisasi yang dilakukan masyarakat yaitu berupa petuah dari tokoh adat, mewajibkan remaja mengikuti acara adat, memberi contoh teladan dan sebagainya.The shifting of local culture becomes a phenomenon in the lives of people that has been already unavoidable. Many factors cause a cultural shift, including the entrance of a new culture. The new culture is not only brought by communication technology, but also the change of belief that contrasts with previous culture. The purpose of this study were (1) to analyze the local cultural shift among the teenagers of Tengger tribe, and (2) to analyze the local cultural socialization conducted by Tengger community the teenagers. The location of this research was Argosari Village, Senduro Subdistrict, Lumajang. This research used a qualitative approach. The results of this study indicate that (1) the shifting of local culture occurred because the new culture developing among teenagers, and the influence of Islam, (2) socialisation done by society is like the form of advice from traditional leaders, requiring teenagers to follow the custom event, giving an example and so on.
Pergeseran Nilai Masyarakat Samin (Sedulur Sikep) Dukuh Bombong Setyaningrum, Dewi; Pudji Astuti, Tri Marhaeni; Alimi, Moh Yasir
JESS (Journal of Educational Social Studies) Vol 6 No 1 (2017): Juni 2017
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jess.v6i1.16252

Abstract

Seiring kemajuan teknologi dan interaksi dengan masyarakat sekitar tidak menutup kemungkinan bahwa ajaran Samin mengalami pergeseran. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pergeseran nilai yang terjadi pada masyarakat Samin. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ajaran Samin mengacu pada unsur religi, sistem dan organisasi kemasyarakatan, bahasa, kesenian, serta sistem mata pencaharian hidup belum mengalami pergeseran. Masyarakat Samin di Dukuh Bombong masih hidup dengan nilai religius, kesederhanaan, kesopanan, kejujuran, saling tolong-menolong, mligi, humanis, tidak suka menerima pemberian barang dari orang lain, setia, dan rukun. Sedangkan, pada sistem teknologi dan peralatan serta sistem pengetahuan mengalami pergeseran, yang ditandai dengan penghargaan masyarakat Samin terhadap alam mulai berkurang dan sudah mementingkan nilai ekonomis.As technology advances and the interaction with the surrounding community does not rule out the possibility that the Samin’s rule have a change. This research aims to analyze the change values of Samin community in Dukuh Bombong. This research uses a qualitative approach. Method of collecting data in this research is deep interview, observation, and documentation. The result of the research shows Samin’s rule refer of the religious elements, systems and social organization, language, art, life and livelihood systems have not experienced a change. Samin community in Dukuh Bombong still alive with values of religious, simplicity, decency, honesty, help each other, mligi, humanist, does not like to receive gifts from the goods of others, faithful, and harmony. Meanwhile, the technology systems and equipment as well as the knowledge system experienced a change, characterized by the Samin community appreciation for nature began to decrease and has been concerned with economic value.
Kearifan Lokal Rumah Tradisional Aceh sebagai Warisan Budaya untuk Mitigasi Bencana Gempa dan Tsunami Hairumini, Hairumini; Setyowati, Dewi Liesnoor; Sanjoto, Tjaturahono Budi
JESS (Journal of Educational Social Studies) Vol 6 No 1 (2017): Juni 2017
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jess.v6i1.16253

Abstract

Aceh rentan terhadap bencana diperlukan pengetahuan sejak dini berkenaan dengan mitigasi bencana yang tertanam pada masyarakat. Masyarakat Aceh sendiri sebenarnya telah memiliki nilai-nilai kearifan lokal yang jika dikaji dan dimaknai telah mengajarkan masyarakat untuk siap dalam menghadapi bencana dengan warisan budaya rumah tradisional Aceh yang disebut Rumoh Aceh. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis nilai-nilai kearifan lokal rumah tradisional Aceh untuk mitigasi bencana gempa dan tsunami, dan menganalisis persepsi masyarakat dalam mempertahankan (pengetahuan, sikap dan perilaku) kearifan lokal rumah tradisional Aceh. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rumoh Aceh memiliki nilai-nilai kearifan lokal untuk mitigasi bencana gempa dan tsunami. nilai-nilai kearifan lokal tersebut ada pada komponen bentuk bangunan dan upacara adat rumoh Aceh. Pengetahuan, sikap dan perilaku kearifan lokal rumoh Aceh mengajarkan masyarakat beradaptasi, peduli warisan budaya, dan membentuk sistem kekeluargaan sosial.Aceh is vulnerable region toward disasters. It required knowledge early related to disaster mitigation which embedded in society. Actually Acehnese has values ​​of local wisdom that if studied and interpreted has taught people to be ready to face disasters with traditional Acehnese house as cultural heritage which called Rumoh Aceh. This study was carried out to analyze the values ​​of local wisdom of traditional Acehnese house for earthquake and tsunami disaster mitigation, and to analyze the perception of the society in maintaining (knowledge, attitudes and behavior) local wisdom of traditional Acehnese house; The method used in this research is qualitative methods. The results showed that local wisdom of Rumoh Aceh has the values ​​to mitigate earthquake and tsunami. The values ​​of Rumoh Aceh present on the component building forms and ceremonies. Knowledge, attitudes and behavior of local wisdom Rumoh Aceh will teach people to adapt, care of cultural heritage, and establishing a system of social family.
Tindakan Sosial Tunawisma terhadap Strategi Bertahan Hidup di Kota Semarang Fu’adah, Laily; Pudji Astuti, Tri Marhaeni; Utomo, Cahyo Budi
JESS (Journal of Educational Social Studies) Vol 6 No 1 (2017): Juni 2017
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jess.v6i1.16255

Abstract

Berbagai tindakan sosial kehidupan sehari-hari tunawisma dalam melakukan strategi bertahan hidup dan berbagai perilaku sangat menarik untuk di kaji. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang, kehidupan dan tindakan tunawisma dalam melakukan strategi bertahan hidup di Kota Semarang. Teknik pengumpulan data dengan observasi langsung, wawancara dan studi dokumen. Teknik analisis dengan model Miles Hubberman dan analisis domain Spradley. Hasil pelitian menunjukkan bahwa Tunawisma melakukan upaya strategi bertahan hidup dengan bekerja sebagai pemulung dan pengemis. Tindakan sosial yang dilakukan oleh tunawisma adalah ketika tunawisma mengatakan tidak perduli dengan lingkungan sekitar namun tindakannya berbanding terbalik sewaktu berusaha mengantarkan pulang seseorang yang hampir menggelandang dengan alasan kasihan dan tidak ingin orang lain menjadi tunawisma seperti dirinya. Perilaku negatif tunawisma seperti seks bebas dipengaruhi oleh lingkungan sosial.Various social actions daily life of homeless people in pursuing a strategy of survival are very interesting to examine. This research purpose to know the background, the life and actions of homeless people in to do a strategy to survive in the city of Semarang. Techniques data were collected by direct observation, interviews and document study. Analysis techniques with models Miles Hubberman and domain analysis Spradley. The research results show homeless efforts survival strategy by working as scavengers and beggars. The social action carried out by homeless people when homelessness is to say do not care about the environment but its actions while attempting to deliver the inverse return someone who almost homeless for reasons of pity and do not want others to be homeless like him. Homeless negative behaviors such as casual sex is influenced by the social environment.
Peran Orang Tua Tunggal (Ibu) dalam Mengembangkan Moralitas Anak di Kelurahan Tlogo Mulyo Kecamatan Pedurungan Semarang Nurdiana, Nurdiana; Rachman, Maman; Pramono, Suwito Eko
JESS (Journal of Educational Social Studies) Vol 6 No 1 (2017): Juni 2017
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jess.v6i1.16256

Abstract

Keutuhan sebuah keluarga (ayah, ibu, anak) merupakan salah satu faktor dalam menguatkan moral anak, hal ini akan berbeda bila keluarga tidak utuh atau single parent, dalam hal ini bagi orang tua tunggal (ibu) dalam mengembangkan moralitas anak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana bentuk keluarga fungsional dari orang tua tunggal (ibu),Menganalisis hasil dari penanaman pengetahuan moral, perasaan moral, dan mewujudkan tindakan moral bagi anak yang memiliki orang tua tunggal (ibu) dalam mengembangkan moralitas anak. Metode penelitian yang digunakan metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan meskipun orang tua tunggal (ibu) memiliki kesibukan dalam mencari nafkah akan tetapi orang tua tunggal (ibu) bisa membagi waktunya dalam membimbing, memantau dan mengarahkan tumbuh kembang anak dan mampu memberikan putra-putrinya pendidikan formal, informal dan non formal. Orang tua tunggal (ibu) bisa menanamkan pengetahuan moral, perasaan moral dan mewujudkan tindakan moral bagi anak-anaknya.The integrity of a family (father, mother, children) is a factor in strengthening the children morality. This will be different if there is not an integrity in a family or known as single parent, in this case for a single mother in building children morality. This research aims to (1) describe and analyze how is the form of functional family of single parents (mothers),(2) analyze the results of the inculcation of moral knowledge, moral feelings, and realize the moral action for children who have single parent (mother) in developing children moral Method of collecting data in this research is deep interview, observation, and documentation The research finding showed that although a single parent (mother) has a lot of things to do in earning money, she still has much times in educating, controlling and guiding her children. She also has to give her children the best formal, informal and non-formal education. Moreover, a single parent (mother) can inculcate the moral knowledge, moral feeling and create a moral action to her children.
Gaya Hidup Pekerja Industri Galangan Kapal di Kelurahan Karangasem Utara Kecamatan Batang Nurdianto, Nurdianto; Arsal, Thriwaty; Suhandini, Purwadi
JESS (Journal of Educational Social Studies) Vol 6 No 1 (2017): Juni 2017
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jess.v6i1.16260

Abstract

Industrialisasi merupakan proses perubahan masyarakat dari sistem sosial dan ekonomi. Segala aspek masyarakat dan lingkungannya turut bergeser. Pada industri galangan kapal tradisional di Kelurahan Karangasem Utara mampu menyediakan lapangan pekerjaan yang berpendapatan rata-rata 2 milyar pertahun. Keadaan ini yang mendesak masyarakat pekerja galangan kapal merubah gaya hidup yang terkonsentrasi pada aspek pemenuhan kebutuhan dan menyampingkan aspek perkembangan pendidikan anak-anaknya. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan gaya hidup pekerja industri galangan kapal di kelurahan karangasem utara kecamatan batang. Subjek dalam penelitian ini diambil dengan teknik Purposive Sampling digunakan untuk mengetahui gaya hidup pekerja, aktivitas dan dampak perkembangan industri yang meliputi 3 pekerja di setiap industri galangan kapal yang berjumlah 17 industri. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, dokumentasi, dan observasi. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif persentatif yang dilanjutkan dengan analisis data triangulasi untuk menguji keabsahan data. Hasil penelitian yang telah dilakukan dengan didukung oleh teori gaya hidup yang dikemukakan oleh Mead dan Chaney menyatakan bahwa pekerja mempunyai beberapa bentuk gaya hidup yaitu industri gaya hidup, iklan gaya hidup, public relations dan journalisme gaya hidup, gaya hidup mandiri, dan gaya hidup hedonisme. Pekerja galangan kapal memiliki gaya hidup mandiri sebanyak 47%, gaya hidup penampilan sebanyak 4%, iklan gaya hidup sebanyak 10%, gaya hidup public relations sebanyak 25%, dan gaya hidup hedonisme sebanyak 14% dari jumlah sampel penelitian 51 orang. Aktivitas industri yaitu produksi dan pemasaran. Adapun dampak perkembangan industri yang meliputi; meningkatkan pendapatan, mengurangi kemiskinan, membuka lapangan pekerjaan, munculnya kerjasama, persaingan antar industri, kesempatan kerja, dan kerusakan lingkungan. Saran ditujukan untuk masyarakat pekerja supaya mengurangi pola hidup yang berkembang ke arah negatif dan lebih meningkatkan motivasi dan etos kerja. Untuk pemilik dan pengurus industri hendaknya melakukan kegiatan industri yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.Industrialization is the process of changing society from social and economic system. All aspects of society, culture and environment has changed. In traditional shipbuilding industry in Karangasem Utara is able to provide employments who earn an average of 2 billion annually. This situation changes the lifestyles of shipbuilding industry workers; fulfilling the aspect of economic needs than educational development of their children. The aim of this study was to describe the lifestyle of the shipbuilding industry workers in Karangasem Utara, Batang regency. The research subject in this study were all workers of shipbuilding industry in the village of Karangasem Utara. The sample in this study were taken by purposive sampling technique which was used to determine the lifestyle of the workers, the activity and the impact of industrial development that were three workers from each shipbuilding industry of 17 industries. The technique of collecting data used interviews, documentation, and observation. Data were analyzed using descriptive percentage analysis followed by triangulation data analysis to test the validity of the data. The research was based on the theory of lifestyle proposed by Mead and Chaney, stated that people have some forms of lifestyle that are industry lifestyle, advertising lifestyle, public relations and journalism lifestyle, independent lifestyle and hedonistic lifestyle. The result of the study showed that there were 47% of 51 people of the total sample had independent lifestyle, 4% for appearance lifestyle, 10% for advertising lifestyle, 25% for public relations lifestyle and 14% for hedonistic lifestyle. Moreover, industrial activities are about production and marketing. The impacts of industrial development are improving living-standards (income), decreasing poverty, creating jobs, having cooperation, competing of inter-industry, employment, having new cultures and having environment damages. The suggestions are the shipbuilding workers should decrease the negative lifestyle and improve the motivation and work ethic. The owners and managers should be aware of the community’ housing complex, doing sustainable industrial activity and establishing environmental-friendly.

Page 3 of 15 | Total Record : 145