This Author published in this journals
All Journal Jurnal Teknik Kimia
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Simulasi evaporasi sweet water di unit evaporasi di unit produksi fatty acid menggunakan Hysys Novia; Muliady, Jefry; Prabowo, Agung
Jurnal Teknik Kimia Vol 25 No 2 (2019): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Chemical Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam proses pengolahan sweet water yang akan menjadi gliserin di industri oleochemicalakan melalui tahapan proses evaporasi. Proses evaporasi ini akan mempengaruhi dari %gliserin yang akan dihasilkan, semakin baik proses evaporasi maka akan semakin tinggi %gliserin yang didapatkan. Kegagalan dari proses evaporasi akan mengakibatkan kualitasdari % gliserin yang menurun dan tidak sesuai dengan mutu produk gliserin yang telahditetapkan oleh industri oleochemical. HYSYS merupakan program untuk mensimulasikanproses didalam suatu pabrik. Berdasarkan simulasi HYSYS, dapat diketahui mass flowsteam yang digunakan secara praktek sebesar 3.518 kg/h. Berdasarkan operasi praktek, nilaitotal gliserin pada setiap stage adalah balance. Tidak ada gliserin yang teruapkan. Stage Imemiliki performansi penguapan air paling tinggi yaitu 72.558%, sementara stage II danstage III hanya 3,756% dan 0,079%. Steam bertekanan lebih tinggi akan menghasilkan heatflow yang lebih tinggi pada pemanasan di EX742.01. Steam bertekanan yang lebih tinggiakan menghasilkan fraksi massa dan temperatur gliserin yang lebih tinggi pada produkakhir crude glycerine. Penggunaan steam yang bertekanan lebih tinggi tidak mempengaruhinilai total gliserin yang dihasilkan sebagai produk crude glycerine.
PENGARUH WAKTU DELIGNIFIKASI TERHADAP LIGNIN DAN WAKTU SSF TERHADAP ETANOL PEMBUATAN BIOETANOL DARI SEKAM PADI Novia; Destarani Wijaya; Putri Yanti
Jurnal Teknik Kimia Vol 23 No 1 (2017): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Chemical Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan bahan bakar minyak secara terus menerus dapat menyebabkan krisis energi dan akan mempengaruhi kehidupan manusia. Untuk mengatasi krisis ini diperlukan energi alternatif yang dapat menjanjikan di masa yang akan datang. Bioetanol ialah salah satu contoh energi alternatif yang dapat dihasilkan dari konversi biomassa ke bioenergi. Sekam padi merupakan limbah hasil pertanian yang hanya dimanfaatkan sebagai pakan ternak atau dibuang secara langsung ke alam. Namun, ternyata sekam padi memiliki kandungan selulosa cukup tinggi yang dapat dijadikan sebagai bahan baku pembuatan bioetanol. Pada penelitian ini dilakukan pembuatan bioetanol dari sekam padi melalui alkaline-acid pretreatment, kemudian proses hidrolisis dan fermentasi yang dilakukan secara bersamaan (Simultaneous Saccharification and Fermentation). Variabel yang dikaji adalah waktu delignifikasi 30, 45, 60, 75, 90 menit dan waktu SSF 3, 4, 5, 6, 7 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar lignin terendah diperoleh pada waktu delignifikasi 90 menit yaitu 1,09%, kadar selulosa tertinggi pada waktu delignifikasi 75 menit yaitu 78,67%, kadar hemiselulosa terendah pada waktu delignifikasi 30 menit yaitu 0,12%, dan kadar etanol tertinggi didapatkan pada waktu SSF 5 hari yaitu 1%.
PENGARUH KONSENTRASI NATRIUM HIDROKSIDA SAAT PRETREATMENT DAN WAKTU FERMENTASI TERHADAP KADAR BIOETANOL DARI DAUN NANAS Novia; Khairunnas; Gigih Tejo Purboyo
Jurnal Teknik Kimia Vol 21 No 3 (2015): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Chemical Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peningkatan konsumsi BBM (Bahan Bakar Minyak) di Indonesia menyebabkan defisit dan harusdilakukan impor untuk memenuhinya. Data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)menyebutkan pada tahun 2012 konsumsi BBM Indonesia sebesar 1,25 juta barrel per hari, sementaraproduksinya hanya sebesar 875 ribu barrel.Berdasarkan hal tersebut untuk mengurangi impor BBM,pemerintah menghimbau agar memanfaatkan Bahan Bakar Nabati (BBN). Salah satu jenis BBN adalahbioetanol. Pembuatan bioetanol generasi pertama kurang efektif karena bahan bakunya juga berfungsisebagai bahan pangan. Bioetanol generasi kedua dibuat dari bahan lignoselulosa, seperti daun nanas.Daun nanas merupakan limbah dari hasil perkebunan nanas dan jumlahnya melimpah. Oleh karena itu,penelitian ini memanfaatkan daun nanas sebagai bahan baku pembuatan bioetanol. Tujuan penelitian iniadalah mengetahui pengaruh konsentrasi NaOH terhadap kadar lignin dan glukosa serta pengaruh waktufermentasi terhadap kadar bioetanol dari daun nanas. Pada persiapan bahan baku, daun nanas dijemur,dicacah dan dihaluskan. Pretreatment dilakukan dengan delignifikasi serbuk daun nanas menggunakanNaOH (variasi konsentrasi 0,2 N ; 0,4 N ; 0,6 N ; dan 0,8 N). selanjutnya, tahap hidrolisis menggunakanlarutan Asam sulfat 2% (v/v). langkah terakhir yaitu fermentasi menggunakan Saccharomyces cerevisiaedengan variasi waktu fementasi 1, 2, 3, 4 dan 5 hari. Bioetanol yang dihasilkan dari fermentasidimurnikan dengan destilasi. Hasil penelitian menunjukkan semakin besar konsentrasi NaOH semakinkecil kadar lignin dan semakin besar kadar glukosa. Perlakuan delignifikasi 0,8 N NaOH dan waktufermentasi 3 hari menghasilkan bioetanol dengan kemurnian tertinggi yaitu 3,213 % (v/v).
PENGARUH TEMPERATUR DAN WAKTU TINGGAL PADA PERLAKUAN AWAL BAGAS SORGUM DENGAN METODE STEAM EXPLOSION Yanni Sudiyani; Joko Waluyo; Andika Putra Riandy; Prasetyo Primandaru; Novia
Jurnal Teknik Kimia Vol 21 No 4 (2015): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Chemical Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bagas sorgum merupakan salah satu sumber biomassa lignoselulosa yang dapat dimanfaatkan sebagaibahan baku pembuatan bioetanol. Pada proses pembuatan bioetanol, tahap perlakuan awal bahan bakumerupakan salah satu tahapan penting yang perlu diperhatikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuipengaruh temperatur dan waktu tinggalpada perlakuan awal bagas sorgum denganmetode steamexplosion. Pada penelitian ini, rasio bagas sorgum dan larutan NaOH 10% yang dimasukkan ke dalamreaktor Steam Explosionyaitu 1:5 (m:v),tekanan 4 bar, variasi temperatur110oC, 130oC, 150oC dan variasiwaktu tinggal 10 menit, 20 menit, dan 30 menit.Pada tahapan sakarifikasi enzimatik, digunakan enzimselulase dan ?-glukosidase dengan perbandingan 5:1.Kadar komponen gula diukur denganHighPerformance Liquid Chromatography sedangkankadarlignin diukur denganUV Spectrophotometer.Hasilpenelitian menunjukkan bahwa sampel dengan temperatur perlakuan awal 130oC dan waktu tinggal 30menit memiliki kadarselulosa tertinggi sebesar 88.25% dari kadar mula-mula 39.49%. Sementara itukadar hemiselulosa dan ligninnya masing-masing menurun sebesar 8.01% dan 19.3% dari kadar mulamula.Kadar glukosa tertinggi ditunjukkan oleh sampel dengan temperatur perlakuan awal 110oC danwaktu tinggal 20 menit yaitu sebesar 8.53%.
Pengaruh penambahan bahan pengental pembuatan bioetanol gel dan uji perpindahan panas dengan simulasi ansys fluent16 Novia; Dhika Uljanah; Eko Safitri
Jurnal Teknik Kimia Vol 24 No 2 (2018): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Chemical Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bahan bakar alternatif pengganti minyak bumi yang memiliki potensi untuk di kembangkan di Indonesia adalah bioetanol. Bioetanol merupakan biofuel yang hadir sebagai bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan yang dihasilkan dari proses fermentasi. Sifat fisik bioetanol yang berbentuk cairan menyebabkan bioetanol mudah tumpah saat pendistribusian. Penelitian ini mengkonversikan bioethanol cair menjadi berbentuk gel dengan adanya penambahan thickening agent. Larutan bioetanol (70%) akan ditambahkan bahan pengental CMC dan Carbopol dengan variasi penambahan 1,0;1,2 ; 1,4; 1,6; 1,8; 2,0 gram. Bioetanol gel dengan bahan pengental CMC dan Carbopol menghasilkan spesifikasi yang berbeda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan bahan pengental CMC menghasilkan formulasi terbaik saat penambahan 1,8 gram viskositas 75,7288 m.Pa/s dan residu pembakaran 5,3%. Sementara bahan pengental Carbopol menghasilkan formulasi terbaik pada penambahan 2,0 gram dengan viskositas 102,443 m.Pa/s dan residu pembakaran 0,6%.