Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

PERAN GEL LIDAH BUAYA DALAM MENGURANGI XEROSIS Khoirini, Fatimah
JURNAL MEDIA KESEHATAN Vol 9 No 1 (2016): Jurnal Media Kesehatan Poltekkes Kemenkes Bengkulu Volume 9 Nomor 1 April Tahun 2
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33088/jmk.v9i1.294

Abstract

The management of patients with Chronic Renal Failure (CRF) is theimmediate treatment of the infection to prevent infection to the patient's kidney due todecreased immunity. CRF patients almost all have dermatological disorders, includingxerosis. Pharmacological treatment causes a lot of side effects. One natural ingredient isaloe vera. Aloe vera as a moisturizer, antibiotics and as well itching. This study aims toanalyze the effectiveness of aloe vera gel as a material alternative to nursingimplementations in xerosis CRF patients in Semarang hospitals. This type of research isexperiment with using pretest posttest control group design, selection sampling withrandom sampling taking random table. The number of respondents 36 people, that are 18people giving the control group a placebo gel skin lotion 2 times daily after bath for 3days and 18 people experimental group with the administration of aloe gel 2 times dailyafter bath for 3 days. Observations using Akhyani modifications observation sheet.Xerosis difference in the two groups were analyzed by paired samples T-test, while therelationship with the respondent characteristics xerosis is analyzed by independentsample T-test and corelations. Statistical test results showed no significant differencexerosis before and after administration of aloe vera gel with xerosis value (p =0.000).The implication of this study is the Aloe vera gel can be considered to bealternatives to nursing implementations xerosis patients with CRF.
GEL LIDAH BUAYA DALAM MENGURANGI PRURITUS Khoirini, Fatimah
Journal of Nursing and Public Health Vol 6 No 2 (2018)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.638 KB) | DOI: 10.37676/jnph.v6i2.644

Abstract

Penatalaksanaan pasien Gagal Ginjal Kronik (GGK) yaitu pengobatan segera terhadap infeksi untuk mencegah infeksi sampai ke ginjal karena pasien mengalami penurunan imunitas. Pasien GGK hampir semua memiliki gangguan dermatologis, diantaranya pruritus. Penanganan farmakologis banyak menimbulkan efek samping. Salah satu bahan alami adalah lidah buaya. Lidah buaya sebagai pelembab, antibiotik dan mengatasi rasa gatal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa efektifitas gel lidah buaya sebagai bahan alternatif tindakan keperawatan pada pruritus penderita GGK. Jenis penelitian ini adalah Eksperiment menggunakan pre test post test control group design, tehnik pengambilan sampel dengan random sampling. Jumlah responden 36 orang yaitu : 18 orang kelompok kontrol pemberian lotion kulit gel placebo 2 kali sehari setelah mandi selama 3 hari dan 18 orang kelompok eksperiment dengan pemberian gel lidah buaya 2 kali sehari setelah mandi selama 3 hari. Observasi menggunakan lembar observasi modifikasi Akhyani dan rumus pruritus Stahl-backdahl. Dianalisis dengan uji paired sample T-test. Hasil Uji statistik menunjukkan ada perbedaan bermakna pruritus sebelum dan sesudah pemberian gel lidah buaya dengan nilai pruritus (p=0.000). Implikasi dari penelitian ini adalah Gel lidah buaya bisa dipertimbangkan menjadi bahan alternatif tindakan keperawatan pada pruritus penderita GGK.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGETAHUAN KELUARGA PASIEN JANTUNG TENTANG RESUSITASI JANTUNG HANDS ONLY DI RSUD CURUP: KNOWLEDGE OF THE HEART PATIENT'S FAMILY ABOUT HANDS-ONLY CARDIAC RESUSCITATION Fatimah Khoirini; Farida Esmianti
Quality : Jurnal Kesehatan Vol. 14 No. 2 (2020): Quality : Jurnal Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Jakarta I

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (734.428 KB) | DOI: 10.36082/qjk.v14i2.106

Abstract

Henti jantung merupakan penyebab kematian utama di Amerika Serikat. Tujuh puluh persen serangan terjadi di rumah dan 50% nya tidak disaksikan. Penyakit jantung di Indonesia berdasarkan diagnosis dokter pada semua umur didapat 1,5 %, tertinggi di Kalimantan utara (2,2%), terendah di Nusa Tenggara (0,7%) sedangkan di propinsi Bengkulu persentasenya 1.3 % dari populasi. Henti jantung merupakan situasi darurat yang dapat terjadi di dalam maupun di luar rumah sakit yang memiliki resiko kematian tinggi. Penyebab utama rendahnya tingkat kelangsungan hidup korban henti jantung di luar rumah sakit adalah terlambatnya pemberian tindakan resusitasi jantung. Peningkatan pengetahuan tentang bantuan hidup dasar adalah penentu utama keberhasilan resusitasi dan berperan penting mengatasi situasi darurat. Keluarga merupakan orang terdekat dengan pasien penyakit jantung untuk memberikan pertolongan pada saat terjadi henti jantung. Sebelum dapat memberikan bantuan hendaknya keluarga mengenali tanda dan gejala henti jantung, cara meminta bantuan dan cara melakukan resusitasi jantung hands only. Penelitian bertujuan mengetahui apakah faktor Pendidikan, pekerjaan, usia, pengalaman dan informasi mempengaruhi pengetahuan keluarga pasien jantung tentang resusitasi jantung hands only di RSUD Curup. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Desain penelitian menggunakan cross sectional. Tehnik pengambilan sampel menggunakan non probability sampling dengan accidental sampling yaitu keluarga pasien Jantung yang ditemui pada bulan Agustus s.d September 2019 berjumlah 50 orang. Uji bivariat dengan Chi Kuadrat dan multivariat dengan regresi logistic. Hasil :Hubungan pengetahuan dengan umur (p=0.161), Pendidikan(p=0.067), pekerjaan(p=0.032), pengalaman(P=0.021), informasi(p=0.21), variable informasi paling berpengaruh terhadap pengetahuan keluarga. kesimpulan : umur dan pendidikan tidak mempengaruhi pengetahuan sedangkan pekerjaan, pengalaman dan informasi mempengaruhi pengetahuan keluarga pasien jantung tentang resusitasi jantung hands only
Model Pencegahan Stunting melaui Konseling Pranikah di Kecamatan Curup Kabupaten Rejang Lebong Bengkulu Almaini Almaini; Candra Buana; Eva Susanti; Yanti Sutriyanti; Fatimah Khoirini; Mulyadi Mulyadi
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 12 (2022): Volume 5 No 12 Desember 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i12.7975

Abstract

ABSTRAK Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Stunting mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan otak. Angka stunting di Indonesia masih tinggi, yakni 29,6% di atas batasan yang ditetapkan WHO (20%). Prevalensi Stunting di Bengkulu sebesar 27,98 persen dan di Kabupaten Rejang Lebong sempat menyentuh angka 26 %. Kegiatan pengabdian masyarakat pencegahan stunting melalui konseling pranikah adalah pemberian  bimbingan kepada penyuluh agama pada kantor ursan Agama (KUA) tentang pencegahan stunting.  Kegiatan ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat dalam upaya pencegahan stunting di wilayah kecamatan Curup. Pelaksanaan pengabdian masyarakat dilakukan dengan cara advokasi kepada pemangku kepentingan kantor kementerian agama, Dinas Kesehatan dan Dinas Kependudukan dan KB, kemudian melakukan pelatihan kepada penyuluh agama dengan pemberian materi, peragaan, dan praktik penyuluhan lansung kepada calon pengantin pranikah dan sosialisasi buku pencegahan stunting. Hasil kegiatan ini menunjukkan peningkatan kemampuan pengetahuan peserta 50,5% dan hasil praktik penyuluhan menunjukkan 100% peserta kompeten. Terdapat peningkatan kemampuan dan pengetahuan serta keterampilan penyuluh agama dalam pencegahan stunting melalui konseling pranikah. Kata Kunci: Stunting, Pranikah, Pengabdian Masyarakat  ABSTRACT Stunting is a condition of failure to thrive in children under five due to chronic malnutrition, especially in the first 1,000 days of life (HPK). Stunting affects the growth and development of the brain. The stunting rate in Indonesia is still high, at 29.6% above the WHO limit (20%). Stunting prevalence in Bengkulu was 27.98 percent and in Rejang Lebong Regency it had touched 26%. Community service activities for preventing stunting through premarital counseling are providing guidance to religious instructors at the Religious Affairs Office (KUA) regarding stunting prevention. This activity aims to empower the community in efforts to prevent stunting in the Curup sub-district. The implementation of community service is carried out by advocating to stakeholders in the office of the ministry of religion, the Health Service and the Population and Family Planning Office, then conducting training to religious instructors by providing materials, demonstrations, and direct counseling practices to premarital brides and socializing stunting prevention books. The results of this activity showed an increase in the knowledge ability of the participants by 50.5% and the results of the extension practice showed that 100% of the participants were competent. There is an increase in the ability and knowledge and skills of religious educators in preventing stunting through premarital counseling. Keywords: Stunting, Premarital, Community Service
Studi Kualitatif Pemahaman Perawat Intensive Care Unit tentang Pengkajian Nyeri Behaviour Pain Scale Fatimah Khoirini; Rahma Annisa
JURNAL KEPERAWATAN RAFLESIA Vol 1 No 2 (2019): Jurnal Keperawatan Raflesia, Prodi Keperawatan Curup, Poltekkes Kemenkes Bengkulu
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (559.176 KB) | DOI: 10.33088/jkr.v1i2.411

Abstract

Assessment is the initial nursing process. In the nursing assessment obtained information about patient data used as a baseline and determine the next stage. Patients in intensive rooms with ventilators often received nursing actions that cause pain. Pain assessment in patients using ventilators must use special assessment techniques. Patients with ventilators require standardized assessment methods because they cannot communicate the pain they feel verbally. Payen in 2001 developed the Behavioral Pain Scale (BPS). Critical patients who are fitted with ventilators need a systematic and consistent assessment of pain. Understanding is the ability to explain correctly and in detail about something. Before performing an action properly one needs to understand the action. This study aimed to determine the experience and understanding of ICU nurses about pain assessment using BPS at M Yunus Bengkulu General Hospital. This study used the qualitative study that focus on disclosing nurses' understanding of pain assessment using BPS. Themes that emerged in this study were 1. use BPS, 2. Three items in the BPS assessment, 3. Indicators assessing pain, 4. Maximum minimum scoring, 5. Range of pain values. Nurse’s understanding about BPS was very necessary.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGETAHUAN ANAK USIA SEKOLAH TENTANG COVID-19: ANALYSIS OF FACTORS AFFECTING SCHOOL AGE CHILDREN'S KNOWLEDGE ABOUT COVID-19 Yossy Utario; Fatimah Khorini
Quality : Jurnal Kesehatan Vol. 16 No. 2 (2022): Quality : Jurnal Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Jakarta I

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36082/qjk.v16i2.483

Abstract

Anak usia sekolah merupakan populasi yang rentan untuk terinfeksi COVID-19. Pengetahuan anak tentang COVID-19 dipengaruhi oleh beberapa faktor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan anak usia sekolah tentang COVID-19. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Teknik pengambilan sampel menggunakan non probability sampling dengan metode purposive sampling dengan kriteria anak usia sekolah kelas 5 SD, mampu membaca dan menulis, bersedia menjadi responden.. Sampel pada penelitian ini berjumlah 92 anak usia sekolah dari tiga Sekolah Dasar yang ada di Kabupaten Rejang Lebong. Analisis data bivariate menggunakan Chi Square dan multivariate dengan menggunakan regresi logistic. Hasil penelitian menunjukkan faktor yang paling dominan mempengaruhi pengetahuan anak usia sekolah tentang COVID-19 adalah pengalaman terkena penyakit COVID-19 pada anak atau keluarga serumah. Saat sakit anak dan keluarga merasakan secara langsung serta melakukan tindakan pencegahan dan penanganan COVID-19, disamping mendapatkan informasi dari berbagai sumber. Perlu dilakukan edukasi terus menerus pada anak usia sekolah untuk pencegahan COVID-19 terutama dilingkungan sekolah, dengan metode yang sesuai dengan karakteristik anak usia sekolah.
Sistem Safe Community melalui Penerapan Basic Life Suport Berbasis Masyarakat Derison Marsinova Bakara; Fatimah Khoirini; Mulyadi Mulyadi; Almaini Almaini
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 5 (2023): Volume 6 No 5 Mei 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i5.9359

Abstract

ABSTRAK Kegawatdaruratan merupakan suatu kejadian yang terjadi secara tiba-tiba yang dapat disebabkan oleh kejadian alam, bencana teknologi, perselisihan atau kejadian yang disebabkan oleh manusia, dan menuntut suatu penanganan segera. Pengetahuan dalam menanggulangi penderita gawat darurat merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan pertolongan kecelakaan. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah: meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Safe Community melalui penerapan Basic Life Support berbasis masyarakat. Peserta pada pelatihan terdiri dari tokoh masyarakat, Ibu PKK, Kader Kesehatan, dan Karang Taruna, Yang berjumlah 40 peserta. Metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat menggunakan metode ceramah untuk memberikan pengetahuan dan demonstrasi untuk meningkatkan keterampilan Basic Life Support berbasis masyarakat. Pada pengabdian masyarakat ini, adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan meliputi: Bantuan Hidup Dasar, Pertolongan Korban Tersedak, Pertolongan Kejang Demam, Pertolongan Digigit Seranga, Balut dan Bidai, Pertolongan Pada Luka Bakar. Kesimpulan Sistem Safe Community Basic Life Support Dapat Diterapan Di Masyarakat. Kata Kunci: Sistem Safe Community, Basic Life Support, Masyarakat  ABSTRACT Emergency is an event that occurs suddenly which can be caused by natural events, technological disasters, disputes or incidents caused by humans, and requires an immediate handling. Knowledge in dealing with emergency patients is a very important factor in determining the success of accident relief. Objectives: The purpose of this community service activity are: to increase Safe Community knowledge and skills through the implementation of community-based Basic Life Support. Participants in the training consisted of community leaders, PKK mothers, health cadres, and youth organizations, totaling 40 participants. The method used in community service uses the lecture method to provide knowledge and demonstrations to improve community-based Basic Life Support skills. In this community service, there is an increase in knowledge and skills including: Basic Life Support, Help for Choking Victims, Relief for Fever Seizures, Help for Insect Bites, Dressings and Splints, Help for Burns. The Safe Community Basic Life Support System Can Be Applied In The Community. Keywords: Safe Community System, Basic Life Support, Community
PENGARUH DISCHARGE PLANNING MENGGUNAKAN MEDIA BOOKLET TERHADAP KETERAMPILAN RESUSITASI JANTUNG HANDS ONLY KELUARGA PASIEN JANTUNG: DISCHARGE PLANNING WITH BOOKLET ON HAND ONLY CARDIAC RESUSCITATION FAMILIES HEART DISEASES Fatimah Khoirini; Yossy Utario
Quality : Jurnal Kesehatan Vol. 17 No. 1 (2023): Quality : Jurnal Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Jakarta I

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36082/qjk.v17i1.897

Abstract

Discharge planning untuk pasien jantung diantaranya latihan resusitasi jantung bagi keluarga pasien. Keluarga perlu diberikan pengetahuan dan keterampilan resusitasi jantung karena 70 % serangan henti jantung terjadi di rumah. Cara menolong pasien henti jantung oleh penolong yang belum pernah mendapat pelatihan Bantuan Hidup Dasar dengan memberikan kompresi Hands-Only.  Tujuan penelitian untuk mengetahui perbedaan keterampilan resusitasi jantung hands only keluarga sebelum dan sesudah discharge planning menggunakan booklet. Metode yang digunakan Quasi eksperiment one grup pre test post test, dilakukan discharge planning menggunakan booklet resusitasi jantung hands only. Tehnik non probability sampling dengan accidental sampling yaitu keluarga pasien jantung yang ada saat penelitian berjumlah 18 orang. Di uji menggunakan t test independent dengan hasil mean nilai pre test keterampilan resusitasi hands only keluarga pasien jantung didapatkan 0,61 dan nilai mean post test 90,33 serta didapatkan nilai p 0,000. Kesimpulan penelitian ini didapatkan ada perbedaan keterampilan resusitasi jantung hands only keluarga pasien jantung sebelum dan sesudah diberikan pelatihan melalui kegiatan discharge planning menggunakan booklet resusitasi jantung hands only.
The regular gymnastics program on the quality of life for elderly people with hypertension Almaini Almaini; Titin Sumarni; Mulyadi Mulyadi; Fatimah Khoirini
Malahayati International Journal of Nursing and Health Science Vol 6, No 1 (2023)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/minh.v6i1.10265

Abstract

Background: The quality of life of the elderly may determine their well-being for the remainder of their lives. According to The World Health Organization Quality of Life (WHOQOL), quality of life is an elderly functional condition that encompasses physical health, namely daily activities. One of the primary health problems in the elderly is hypertension. The conventional management of hypertension may be carried out with pharmacological and non-pharmacological therapies. Non-pharmacological methods include improving lifestyle, one of which is by starting physical exercise regularly such as gymnastics for the elderly.Purpose: To determine the relationship the regular gymnastics program on the quality of life for elderly people with hypertensionMethod: Using the cross-sectional research method, the samples were taken randomly from the elderly population domiciled in the area of the East Curup Public Health Center totaling 87 elderly people who met our inclusion and exclusion criteria. The inclusion criteria were men and women aged ≥60 years and the elderly with hypertension based on the diagnosis established by the officials of the public health center. While the exclusion criterion was elderly in emergency situations.Results: The mean systolic and diastolic blood pressure of respondents who gymnastics was lower than those who did not gymnastics.Conclusion: Elderly gymnastics is associated with lower systolic and diastolic blood pressure of the elderly with hypertension, even though it is still higher than the target of hypertension management, and their quality of life.
PEMBERDAYAAN KADER KESEHATAN DALAM DETEKSI DINI PENYAKIT TBC PARU DI KEC. CURUP KAB. REJANG LEBONG TAHUN 2021 Chandra Buana; Almaini Almaini; Yanti Sutriyanti; Fatimah Khoirini; Roestam Aji; Arie Ikhwan; Sridiany Sridiany
AS-SYIFA : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat Vol 4, No 1 (2023): AS-SYIFA: JURNAL PENGABDIAN DAN PEMBERDAYAAN KESEHATAN MASYARAKAT
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/assyifa.4.1.11-21

Abstract

Investigasi kontak (IK) merupakan kegiatan pelacakan dan investigasi yang ditujukan pada orang-orang yang kontak dengan pasien TB (indeks kasus) untuk menemukan terduga TB. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk memberdayakan kader kesehatan dalam melakukan investigasi kasus TB di kecamatan Curup Kabupaten Rejang Lebong Tahun 2021. Metode kegiatan; Pemberdayaan kader kesehatan melalui kegiatan simulasi dan praktik investigasi kasus serta pendampingan bagi kader. Hasil kegiatan; Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini telah melatih 20 orang kader kesehatan untuk dapat melakukan investigasi kasus TB. Investigasi kontak dilaksanakan terhadap 5 kasus indek, 57 rumah dan 217 jiwa. Kegiatan yang dilakukan adalah pengkajian kasus indek, kunjungan rumah kontak kasus indek, skrining TB, penyuluhan tentang TB, pendampingan dan pemantauan serta pelaporan. Saran; Diharapkan kepada kader kesehatan yang telah dilatih untuk dapat menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang telah diperoleh dalam penanganan kasus TB dengan tetap berkoordinasi dengan pihak puskesmas dan pemerintahan setempat.