Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

ANALYSIS OF STOPPING SIGHT DISTANCE FOR GEOMETRIC ELEMENTS FOR ROADS IN MATARAM-LEMBAR Alit Karyawan, I Dewa Made; Widianty, Desi
Jurnal Lembaga Penelitian Universitas Mataram Vol 18, No 2 (2014): Jurnal Penelitian
Publisher : Jurnal Lembaga Penelitian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Traffic volume road section Mataram-Lembar dense enough, linking two vital objects, that the Port Lembar and Lombok International Airport, ideally have a good level of service. Research on these roads aims to determine the minimum stopping sight distance based on vehicle speed and sight distance are available as well as safety analysis based on the availability and sight distance needs. The method used is to perform data analysis of primary and secondary data for obtained stopping sight distance (SSD), include: SSD available in the field based on the analysis of the road measurement data, SSD minimum based on the speed in site and SSD based on the design speed. The results showed there are 4 corners that do not meet the elements of safety because of the stop sight distance available in the field is smaller than required at curve 2, curve 3, curve 4 and curve 5. Just curved bends 1 that meets the safety requirements. Sight distance is not appropriate is as follows: a) In the second bend 50-meter-Lembar Mataram direction and 75 meters towards Lembar-Mataram b) In the third bend 100 meters along the direction of Mataram-Lembar and 75 meters towards Lembar-Mataram.; c) In the fourth round the bend towards Mataram 75 meters and 75 meters-Lembar direction Lembar-Mataram.; d) In the fifth bend 125 meters along the direction of Mataram-Lembar and 100 meters towards Lembar-Mataram.
Analisis Kebutuhan dan Biaya Alat Berat untuk Pekerjaan Pemadatan Lapisan Permukaan Street-Race Circuit Mandalika Fihani, A.; Hasyim, Hasyim; Karyawan, I.D.M.A.
REKONSTRUKSI TADULAKO: Civil Engineering Journal on Research and Development Vol. 2 Issue 1 (March 2021)
Publisher : Civil Engineering Department, Tadulako University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/renstra.v2i1.223

Abstract

The Street-Race Circuit is being built in the Mandalika Tourism Special Economic Zone (KEK), Central Lombok, West Nusa Tenggara. The construction is targeted to be completed, before the MotoGP event on this circuit is implemented in 2021. One of the infrastructure related to this, which also really needs to be built to support the smooth running of the 2021 MotoGP is the development of access to the circuit location. The analysis carried out includes the calculation of heavy equipment productivity. Heavy equipment productivity is determined based on cycle times, production per hour, number of heavy equipment used, the amount of operating costs per hour. The analysis was carried out for the road surface layer work, namely the Asphalt Concrete Base Course (AC-BC) work. Based on the results of the analysis, it was found that the production for 1 unit of asphalt mixing plant (AMP) was 49.80 tons/hour and 9 units of dump trucks were 2.34 tons/hour. The spreader using the asphalt finisher can spread 109.18 tons/hour. As for the compactor, which is 18.55 tons/hour for 2 units of tandem rollers and 27.47 tons/hour for 1 unit of pneumatic tire roller. Other equipment is 9.96 m2/hour for air compressor and 2.74 liter/hour for asphalt sprayer. Meanwhile, in the Asphalt Concrete Wearing Course (AC-WC) work, several tools have the same productivity as the AC-BC job, namely asphalt mixing plant, air compressor and asphalt sprayer. Meanwhile, 13 units of Dump Trucks amounted to 2,338 tons/hour, 1 unit of asphalt finisher of 72,787 tons/hour, 3 units of tandem rollers of 12,367 tons/hour, and 1 unit of pneumatic tire roller of 18.31 tons/hour. The total cost of using heavy equipment for road surface layer work is Rp. 4,967,657,344. The total cost based on the contract document is Rp. 5,042,082,622. So that there is a difference in costs of Rp. 74,425,278.
PENDAMPINGAN TEKNIS USAHA KERAJINAN MEBEL DENGAN MEMANFAATKAN LIMBAH TULANG I Dewa Made Alit Karyawan; Desi Widianty; Made Mahendra
MONSU'ANI TANO Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32529/tano.v4i1.758

Abstract

Abstrak: Kerajinan mebeler dengan finishing cukli, merupakan salah satu produk khas dari sentra industri kerajinan di Kelurahan Sayang Sayang, Kecamatan Cakranegara Lombok. Pengerajin mebel dengan asesoris cukli ini tersebar di kawasan ini. Cukli adalah cangkang jenis kerang tertentu, yang saat ini didatangkan dari Makasar. Karena itu kulit kerang ini memiliki harga yang mahal ketika sampai di pengerajin. Pengerajin sangat tergantung dengan bahan ini, sehingga timbul masalah ketika bahan baku ini tidak tersedia. Hal ini dapat menghambat proses produksi. Berdasarkan permasalahn tersebut, maka tujuan pelaksanaan pengabdian ini adalah membantu pengerajin mencari solusi dengan menggunakan alternatif bahan lain selain cukli, yaitu limbah tulang. Pengerjaan mebel dengan asesoris cukli diawali dengan memotong cukli sesuai pola gambar yang dibuat. Kemudian cukli direkatkan pada lubang yang dipahat sesuai pola gambar pada permukaan mebel. Selanjutnya, dipukul-pukul dengan palu kayu untuk menguatkan posisinya. Penggunaan limbah ini juga sangat membantu dalam menekan biaya produksi. Metode yang diterapkan adalah memberikan pelatihan kepada mitra pengerajin tentang teknik finishing mebel menggunakan limbah tulang sebagai pengganti cukli. Pendekatan ini dilakukan selama pelaksanaan termasuk bimbingan dalam setiap monitoring secara kontinyu. Berkat kontribusi serta partisipasi mitra yang sangat besar, maka program ini dapat mencapai target seperti yang direncanakan. Indikasinya adalah mitra memiliki keterampilan baru dalam finishing mebeler, yaitu dengan memanfaatkan limbah tulang sebagai pengganti cukli.
Pengaruh Variasi Penambahan Agregat Buatan Terhadap Kadar Aspal Optimum untuk Perkerasan Aspal Lapis Aus Iik Radevi Burhamsi Putri; Hariyadi Hariyadi; I Dewa Made Alit Karyawan; Ervina Ahyudanari
Jurnal Teknik ITS Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (129.395 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v7i2.37874

Abstract

Agregat yang digunakan pada konstruksi perkerasan umumnya menggunakan batu pecah yang didapatkan dari batu gunung maupun sungai yang dapat menyebabkan ketidakseimbangan alam. Oleh karena itu diperlukan agregat buatan yang dapat menggantikan fungsi agregat alami maupun dapat mengurangi penggunaan agregat alami secara signifikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi penambahan agregat buatan terhadap kadar aspal optimum untuk perkerasan aspal lapis aus. Penelitian ini menggunakan agregat buatan geopolimer berbahan dasar fly ash yang digunakan ke dalam campuran dan dijadikan sebagai pengganti agregat kasar untuk perkerasan lapis aus untuk jalan raya. Variasi komposisi agregat buatan yang digunakan yaitu 0%, 25%, 50%, 75% dan 100%. Terdapat lima sampel untuk masing-masing variasi dengan menggunakan tiga kadar aspal yaitu 5%, 6% dan 7%. Hasil yang didapatkan pada penelitian menunjukkan bahwa kadar aspal optimum untuk variasi penambahan 0% agregat buatan dan 25% penambahan agregat buatan memiliki kadar aspal optimum, sementara untuk variasi penambahan agregat buatan 50%, 75% dan 100% agregat buatan, hasilnya tidak mencukupi syarat spesifikasi yang ada, sehingga tidak dapat ditarik kadar aspal optimum
PENURUNAN MASA PELAYANAN JALAN AKIBAT KENDARAAN DENGAN BEBAN BERLEBIH I Dewa Made Alit Karyawan; Hasyim; Khairul Faqihi
PADURAKSA: Jurnal Teknik Sipil Universitas Warmadewa Vol. 10 No. 1 (2021)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik dan Perencanaan, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (540.014 KB) | DOI: 10.22225/pd.10.1.2292.56-69

Abstract

Road damage is caused by several factors, namely: unstable subgrade, climate, poor drainage system, materials, and work processes that do not meet the requirements. Besides that, vehicle traffic loads have a greater effect. Normal traffic load can maintain life as design. Problems arise when many vehicles pass with loads that exceed the required load limit. This will reduce the service life. Therefore, strict supervision of the maximum load at the weighbridge requires special attention. Especially if the road is an arterial road that is dominated by freight vehicles. The effect of decreasing pavement service life due to overloading can be done by comparing the service life with normal load and overload. The research was conducted on a national road section, namely Jalan Raya Ahmad Yani, located in Narmada, West Lombok Regency. The analysis was carried out on secondary data, namely the number of vehicles entering the weighbridge and daily traffic on average in 2018 and 2019. The results of the analysis are the number of equivalent axle loads and the Vehicle Damage Factor (VDF) on each type of vehicle with normal loads or more using the Bina Marga Method. Furthermore, the design life reduction analysis is carried out based on the cumulative results of Equivalent Standard Axle Load (ESAL) under normal load and overload conditions. The results of the analysis show that the equivalent value or VDF of normal load vehicles is 385120.1870 and VDF overload is 643207.3800 so that the percentage increase in VDF value is 67.01% and there is a decrease in age of 3.1 years, with the planned age of 10 years.
PENGARUH PENAMBAHAN SERAT IJUK TERHADAP POROSITAS DAN PERMEABILITAS CAMPURAN ASPAL PORUS I Dewa Made Alit - Karyawan
JURNAL SIPIL SAINS Vol 10, No 2 (2020)
Publisher : Program Stud Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/sipilsains.v10i2.2509

Abstract

Pengaliran air yang kurang baik, dapat mengakibatkan terjadinya genangan air di permukaan jalan. Hal ini dapat menyebabkan gangguan seperti kemacetan, bahkan kecelakaan. Campuran aspal porus telah dikembangkan karena dapat mengalirkan air lebih cepat. Sehingga syarat yang harus terpenuhi adalah porositas dan permeabilitasnya, sebagai karakteristik aspal porus. Karena porinya besar, maka campuran aspal porus cenderung memiliki stabilitas rendah, sehingga untuk memenuhi persayaratan diperlukan rekayasa. Dalam penelitian ini dicoba dengan menggunakan serat ijuk. Serat ijuk memiliki sifat tahan terhadap pengaruh panas matahari, cuaca dingin, pelapukan, dan awet. Karena itu baik digunakan sebagai bahan tambah campuran aspal porus. Tujuan penelitian adalah mengetahui proporsi serat ijuk sebagai bahan tambah dalam campuran aspal porus yang memenuhi persyaratan. Sebagai standar untuk aspal porus, digunakan Australian Asphalt Pavement Association (AAPA). Pengujian dengan metode Marshall untuk mendapatkan karakteristik mekanik, yaitu stabilitas, flow dan Marshall Quotient (MQ). Karakteristik volumetrik yang dicari: Voids in the Mixtures (VIM), porositas dan permeabilitas. Persentase serat yang ditambahkan sebesar 0,5%, 1%, 1,5% dan 2%. Seluruh campuran dengan dan tanpa penambahan serat ijuk tidak memenuhi persyaratan permeabilitas karena nilainya < 0,1 cm/detik. Pada penambahan serat ijuk 0% sampai 0,11%, nilai VIM, stabilitas, flow, MQ dan porositas, memenuhi persyaratan aspal porus berdasarkan AAPA.
THE EFFECT OF ADDITIONAL BANANA STEMS FIBER POWDER ON CHARACTERISTICS OF PHYSICAL ASPHALT PROPERTIES Desi Widianty; IDM Alit Karyawan; Ratna Yuniarti
Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan Vol 2 No 01 (2018): JURNAL REKAYASA SIPIL DAN LINGKUNGAN
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (427.979 KB) | DOI: 10.19184/jrsl.v2i01.5883

Abstract

Asphalt is a pavement material that works as an aggregate binder and filler Natural polymer in the form of cellulose from banana stem leaves has the potential to be used as an alternative material added on asphalt to increase the quality of asphalt itself. The reason for the use of cellulose from banana stem is because it is easy to get and can reduce waste of banana stem. The design of the specimens used pure asphalt pen 60/70 mixed with banana stems fiber powder. Percentage of additive material were 0%; 0.1%; 0.2%; 0.3%; and 0.4% of the asphalt weight. The specimens made for each physical asphalt test were three samples. The results of the analysis and discussion found that the additional banana stems fiber powder on the pure asphalt produced an increase in physical characteristics of asphalt. The optimal percentage of adding banana stems fiber powder was obtained at 0.1% percentage since all test values fulfilled the 60/70 asphalt requirement. The additional banana stems fiber powder of 0.1% resulted in a decrease in penetration value from 70.7 (0.1 mm) to 67.4 (0.1 mm), ductility value from 146 cm to 102.3 cm, weight loss from 0 , 14% to 0.09%, and the specific gravity from 1.042 to 1.037. The additional banana stems fiber powder with asphalt resulted in an increase of softening point from 44.2 º C to 44.7 º C, the viscosity value from 300.99 cst to 320.80 cst. Aspal merupakan bahan perkerasan jalan sebagai bahan pengikat dan pengisi antar agregat, sehingga aspal harus memiliki kemampuan dalam mempertahankan sifat fisiknya terhadap kelenturan dan kelekatannya. Polimer alam berupa selulosa dari pelepah batang pisang memiliki potensi dijadikan alternatif bahan tambah pada aspal untuk meningkatnya kualitas dari aspal. Pertimbangan penggunaan selulosa dari batang pisang dikarenakan mudah didapatkan dan dapat mengurangi limbah batang pisang dan menjadi bahan yang bermanfaat. Metode yang dilakukan untuk membuat aspal jenis baru ini dengan mempersiapkan bahan tambah berupa pelepah batang pisang menjadi serbuk serat. Rancangan benda uji menggunakan aspal murni pen 60/70 yang dicampur dengan bahan aditif dari serbuk serat pelepah batang pisang. Prosentase bahan tambah sebesar 0%; 0,1%; 0,2%; 0,3%; dan 0,4% dari berat aspal. Benda uji dibuat masing–masing sebanyak tiga sampel untuk setiap pengujian sifat fisik aspal. Hasil analisis dan pembahasan didapatkan bahwa penambahan serbuk serat batang pisang pada aspal murni menghasilkan peningkatan terhadap karakteristik sifat fisik aspal. Prosentase optimal penambahan serat batang pisang didapat pada prosentase 0,1%, karena semua nilai pengujian memenuhi persyaratan aspal 60/70. Penambahan serbuk serat batang pisang sebesar 0,1% mengakibatkan penurunan nilai penetrasi dari 70,7 (0,1 mm) menjadi 67,4 (0,1 mm), nilai daktilitas dari 146 cm menjadi 102,3 cm, kehilangan berat dari 0,14% menjadi 0,09%, dan berat jenis dari 1,042 menjadi 1,037. Penambahan serbuk serat batang pisang dengan aspal mengakibatkan kenaikan titik lembek dari 44,2ºC menjadi 44,7ºC, nilai viskositas dari 300,99 cst menjadi 320,80 cst. Penambahan serbuk serat batang pisang pada aspal mengakibatkan penurunan nilai penetrasi dan nilai daktilitas serta meningkatkan nilai titik lembek aspal sehingga aspal lebih tahan pada temperatur yang lebih tinggi.
Effect of Incorporating Super Bond Additives on Volumetric and Mechanical Characteristics of Cold Mix Asphalt Concrete using Asbuton Rosman Hidayatulloh; I Dewa Made Alit Karyawan; Ervina Ahyudanari
JURNAL TEKNIK Vol. 15 No. 2 (2021): Edisi Oktober 2021
Publisher : JURNAL TEKNIK UNILAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/teknik.v15i2.7616

Abstract

Asbuton is the natural asphalt of Buton Island, Southeast Sulawesi. Asbuton has substantial reserves with deposits estimated at between 150 to 300 million tons. Asphalt mixture using Asbuton can be done with a cold mix. This mixture requires a rejuvenating agent that serves to soften and rejuvenate the asphalt properties contained in Asbuton. The rejuvenation process that is less than optimal results in the low quality of the asphalt mixture. Therefore, it is necessary to conduct a study to improve the performance of cold mixtures using Asbuton. In this study, super bond additives were used. This study aims to determine the extent to which the performance of asphalt-concrete mixtures using Asbuton with the addition of super bond additives in the rejuvenating agent is increased. The addition of additives was varied with levels of 0.0%, 0.2%, 0.3%, and 0.4%, so that the impact could be known. The best asphalt concrete mix characteristics were obtained at the addition of 0.4% additives. Where, for volumetric characteristics the values ​​obtained are: Void in the Mix (VIM) 5.08%, Void in Mineral Aggregate (VMA) 19.6% and Void Filled with Bitumen (VFB) 74.0%. While the mechanical characteristics are: Stability 609 kg, Flow 2.7 mm and Marshall Quotient 223 kg/mm. Only the Marshall Quotient value does not meet the minimum requirements, because it is < 250 kg/mm.
Pengaruh Penetration Index Terhadap Karakteristik Marshall Laston Menggunakan Limbah Styrofoam dan PVC Ratna Yuniarti; I Dewa Made Alit Karyawan
Siklus : Jurnal Teknik Sipil Vol. 7 No. 1 (2021)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/siklus.v7i1.6060

Abstract

The performance of road pavement is strongly determined by material used in asphalt mixture. However, it is occasionally found that asphalt used in hot mix asphalt did not fulfill softening point requirement. On the other hand, the amounts of waste styrofoam and PVC are tend to increase and need a large space for its handling. Therefore, it is necessary to improve the quality of asphalt by using waste styrofoam and PVC. This article aims to review the performance of asphalt concrete using waste styrofoam and PVC as asphalt modifier based on the value of its penetration index. Styrofoam modified asphat was made by mixing asphalt penetration grade 60/70 with 0%, 2%, 4% and 6% waste styrofoam, meanwhile the percentages of waste PVC as asphalt modifier were 1%, 2%, 3% and 4%, respectively. The properties analyzed are Marshall stabiliy, flow, Marshall Quotient, Marshall immersion and retained strength index. From the analysis, it can be concluded that the use of waste styrofoam and PVC increase modified asphalt penetration index, and its penetration index significantly affect the properties of asphalt concrete
Pengaruh Lama Pemeraman Terhadap Karakteristik Marshall Campuran Aspal Beton dengan Asbuton dan Bio Aditif Gondorukem Hidayatul Amri; I Dewa Made Alit Karyawan; Ervina Ahyudanari
Jurnal Aplikasi Teknik Sipil Vol 19, No 3 (2021)
Publisher : Departemen Teknik Infrastruktur Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (894.867 KB) | DOI: 10.12962/j2579-891X.v19i3.9348

Abstract

Campuran aspal dengan Asbuton mempunyai kualitas yang lebih rendah dari pada campuran dengan aspal minyak. Kandungan aspal yang tidak homogen pada mineral Asbuton merupakan salah satu penyebab. Disamping itu karakteristik aspal dalam Asbuton besifat keras, sehingga perlu diremajakan.Peremajaan ini berfungsi untuk membuat aspal menjadi lunak sehingga mempunyai kemampuan untuk mengikat agregat. Proses ini memerlukan waktu tertentu, secara umum diistilahkan dengan pemeraman. Lama pemeraman berpengaruh terhadap kinerja Marshall campuran , karena terjadi proses pengaktifkan bitumen pada Asbuton, sehingga agregat terselimuti secara merata. Penambahan aditif  juga dapat meningkatkan kenerja campuran aspal beton. Salah satu aditif yang dapat digunakan adalah gondorukem (bio-aditif). Tujuan penelitian mengetahui karakteristik Marshall campuran aspal beton berdasarkan lama pemeraman dan penambahan gondorukem (bio-aditif). Penelitian ini menggunakan 4.5% bahan peremaja, 25% Asbuton, bio-aditif gondorukem dengan variasi 0%, 1%,2%,3% serta kadar aspal optimum 7.5 %. Variasi waktu pemeraman  campuranyaitu 0 hari, 6 hari, 12 hari dan 18 hari. Hasil penelitian menunjukan lama pemeraman dan persentase penambahan bio-aditif (gondorukem) berpengaruh terhadap karakteristik Marshall campuran aspal beton. Karakteristik terbaik didapat dengan lama pemeraman 12 hari dan penambahan bio-aditif (gondorukem) sebesar 2%.
Co-Authors A. Battania Damayani Adji Darmawan Azmi Agam Bimantara Agung Budi Muljono Agus Suroso Agus Winardi Ahyudanari, Ervina Anak Agung Gede Sugianthara Andi Sanusi Asalam Asalam Atas Pracoyo Bagus Ansani Takwin Baiq Citra Wulandari Buan Anshari Dedy Rahman Desi Melanisia Desi Widianty Desi Widianty Dhefa Alifbayu Anggoro Ery Setiawan Fihani, A. Handika Restu Fauzi Hariyadi, Hariyadi Hartana Hasyim Hasyim Hasyim, Hasyim HASYIM, HASYIM Haziratul Ilmi Heri Sulistiyono Herilda Diniati Hidayatul Amri I Dewa Gede Jaya Negara I Gede Putu Warka I Kade Wiratama I Made Ari Nrartha I Made Ginarsa I NENGAH AGUS PURNATA I Nyoman Merdana I Wayan Joniarta I Wayan Suteja I Wayan Yasa Ida Ayu Oka Suwati Sideman Iik Radevi Burhamsi Putri Intan Permatasari Ita Ayu Dila JUNIATI HAPSAH Kemandio Maryunani Kemas Mulki Maulana Khairul Faqihi Khusnul Khatimah Lale Sundari Djolo Puri Lalu Haerul Abdulloh MADE MAHENDRA Made Mahendra Made Mahendra Made Mahendra Mia Nila Firdaus Mudji Wahyudi Muhajirah Muhajirah Muhammad Febri Ubaidillah Nabila Maulida Al-Idrus Nita Nurwahdania NOVIA ARIANA Nurlaela Nurlaela Ragil Tri Wibowo Ratna Yuniarti Ratna Yuniarti Ratna Yuniarti Ratna Yuniarti Rizki Nurhidayah Rizky Ferdyanto Dermawan Rohani Rosman Hidayatulloh Safira Monica Nuryuliana Shita Hasyati Izazi Sideman, Ida Ayu Oka Suwati Siti Nurtadahlia Suci Mulyati Ramdhani Sudi M. Al. Sasongko Sulastri Sulastri Sultan Sultan Supiandi Supiandi TEGUH PRIYANTO Ulfa Khairani Pratiwi Ulfi Azkia Aulia Wahyu Lilik Arisanti Wahyudi Rahmat Willy Santika Dewi Wiwik Wahyu Utami Wulan Astiningrum YUCYINTHA ANJANI Yusmihad Hamzani Yusron Saadi