Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

STRATIGRAFI ENDAPAN TSUNAMI KRAKATAU 1883 DI DAERAH LIMUS, PANTAI BARAT TELUK SEMANGKO, LAMPUNG Purna Sulastya Putra; Eko Yulianto
Jurnal Lingkungan dan Bencana Geologi Vol 7, No 1 (2016)
Publisher : Badan Geologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (462.602 KB) | DOI: 10.34126/jlbg.v7i1.93

Abstract

ABSTRAKPenelitian stratigrafi dan sedimentologi endapan Krakatau 1883 dilakukan di daerah Limus di pantai barat Teluk Semangko, Lampung. Berdasarkan analisis stratigrafi terhadap dua belas percontoh inti yang diambil pada rendahan di antara pematang (swale) 1, stratigrafi endapan letusan Gunung Krakatau tahun 1883 di daerah penelitian dapat dibagi menjadi: endapan pasir pada bagian bawah, endapan abu gunung api pada bagian tengah, serta endapan batu apung pada bagian atas. Berdasarkan hasil analisis besar butir, foraminifera, dan mineralogi, endapan-endapan tersebut diidentifikasi sebagai endapan tsunami dan diklasifikasikan menjadi:1) fasies pasir endapan tsunami; 2) fasies abu gunung api batuapungan yang mengalami pengangkutan oleh tsunami; dan 3) fasies batu apung yang mengalami pengangkutan oleh tsunami. Rekaman stratigrafi yang didapatkan di lapangan memang tidak selengkap stratigrafi hipotetik yang disusun dari catatan sejarah. Meskipun demikian, rekaman stratigrafi yang dikombinasikan dengan catatan sejarah dapat digunakan untuk merekonstruksi kejadian erupsi dan tsunami tahun 1883 di daerah penelitian.Kata kunci: catatan sejarah, Krakatau 1883, stratigrafi, tsunami,, ,Teluk SemangkoABSTRACTA research was conducted on the sedimentology and stratigraphy of the 1883 Krakatau eruption and tsunami in Limus area in the western coast of Semangko Bay, Lampung. Based on the stratigraphy of the twelve cores taken from the swale 1, the 1883 Krakatau deposits in the researched area can be divided into: sand layer in the bottom, ash layer in the middle, and pumice layer in the top of the stratigraphy. Based on the grain size, foraminifera, and mineralogy analysis, these deposits are identified as tsunami deposits and can be classified as: 1) tsunami sand deposit facies; 2) tsunami reworked of pumiceous ash facies, and: 3) tsunami reworked of pumice facies. The field stratigraphy records were not as complete as the hypothetical stratigraphy. Nonetheless, the stratigraphy records when combined with the historical record can be used to reconstruct the eruption and tsunami during the paroxysmal eruption of the 1883 Krakatau event.Keywords: historical record, stratigraphy, Krakatau 1883, tsunami,, ,Semangko Bay
PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK SISWA SD BERBASIS AKTIVITAS BUDAYA DAN PERMAINAN TRADISIONAL MASYARAKAT KAMPUNG NAGA Ipah Muzdalipah; Eko Yulianto
Jurnal Siliwangi: Seri Pendidikan Vol 1, No 1 (2015): Jurnal Siliwangi Seri Pendidikan
Publisher : LP2M-PMP Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/jspendidikan.v1i1.18

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap potensi etnomatematika yang bisa dikembangkan dari permainan tradisional masyarakat Kampung Naga menjadi desain pembelajaran matematika yang bisa diterapkan pada pembelajaran siswa SD. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode observasi dan wawancara. Sumber data diperoleh dari masyarakat asli kampung naga yang terdiri dari anak-anak, orang dewasa, guide dan petugas adat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beragam aktivitas budaya masyarakat Kampung Naga mengandung unsur-unsur matematika seperti membilang, mengukur, membuat rancang bangun bahkan permainan tradisional yang masih digemari anak-anak sampai saat ini. Potensi etnomatematika dari permainan tradisional masyarakat Kampung Naga yang terdiri dari congklak, galah dan pecle bisa dikembangkan sebagai konteks matematika yang bisa dikembangkan dalam pembelajaran. Hal ini dikarenakan permainan-permainan tradisional yang berkembang disana mengandung konsep-konsep matematika. Congklak mengandung konsep operasi hitung dan modulo, galah mengandung konsep peluang dan pengurangan dan penjumlahan. Sedangkan pecle mengandung konsep geometri, simetri lipat dan jaring-jaring bangun yang bisa dikembangkan ke dalam desain pembelaran matematika SD.
Analisis subject matter knowledge calon guru matematika pada topik geometri Eko Yulianto; Dedi Nurjamil
JP3M (Jurnal Penelitian Pendidikan dan Pengajaran Matematika) Vol 2, No 2 (2016)
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Siliwangi, Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/jp3m.v2i2.169

Abstract

This study aimed to analyse Subject Matter Knowledge (SMK) of preservice teachers in mathematics teaching on the topic of geometry at Mathematics Department of Siliwangi University. The researcher investigated teachers’ subject matter as the main knowledge that is needed by preservice teachers in teaching, and the other aspects might be required for developing classroom instruction to be more effective. This study was purposed to know subject matter knowledge of preservice teachers. The research used survey method at 150 participants in the fifth semester who will join the program of teaching training in the next semester. The data were collected by questioners, mathematics test, and deep interview. The subject matter knowledge was measured by four components which were constructed by the researcher from BallGrossmans’ Framework to be suited to the necessary of preservice teachers. The results showed that preservice teachers have subject matter knowledge as: (1) the average of mathematical terminology understanding was in level of 63%, (2) the average of knowing the truth of mathematical sentences was in level of 60%, (3) the average of mathematical misconception knowledge was in level of 68%, (4) the average of problem-solving skill was in level of 84%. Preservice teachers, generally, have a good enough level of subject content knowledge with the average level of 69% of all maximum scores of the instruments tested. Preservice teachers’ subject matter knowledge was identified influenced by pedagogical disposition. Based on the statistical calculation, there was the positive correlation between preservice teachers’ subject matter knowledge and pedagogical disposition of r = 0.78. It was known that prospective teachers more often work with problems solving than with understanding the concepts in depth. It was also acknowledged that solving the problem has become a learning orientation and the emphasising of the concepts and misconceptions were rarely studied in depth in teaching and learning process.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TEKANAN PADA ZAT CAIR Eko Yulianto; Zakiyatun Nafisah; Endra Rahmawati
JURNAL SPEKTRA Vol 3, No 2 (2017): SPEKTRA: Jurnal Kajian Pendidikan Sains
Publisher : Program Studi Pendidikan Fisika, FITK, UNSIQ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/spektra.v3i2.36

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kedalaman zat cair terhadap besarnya tekanan hidrostatis dan mengetahui hubungan massa jenis zat cair terhadap besarnya tekanan hidrostatis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen.Kegiatan yang dilakukan dalam penlitian didahului dengan membuat alat. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1)Hubungan massa jenis zat cair terhadap tekanan zat cair berbanding lurus dan sesuai dengan teori.2)Hubungan antara kedalaman zat cair (air, minyak dan oli) terhadap tekanan zat cair (air, minyak dan oli) berbanding lurus dan sesuai dengan teori.
Campur Kode pada Takarir di Akun Instagram “Selebgram” Indonesia Eko Yulianto; Astuti Samosir
Deiksis Vol 13, No 3 (2021): Deiksis
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI, Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (244.507 KB) | DOI: 10.30998/deiksis.v13i3.9857

Abstract

Media sosial memiliki dampak luar biasa bagi masyarakat, salah satunya dalam penggunaan bahasa dan dampaknya pada yang menggunakan dan pengikutnya, terutama jika pemiliknya adalah orang terkenal. Instagram adalah salah satu media sosial yang saat ini digandrungi oleh masyarakat, sehingga muncul selebriti Instagram (selebgram) yang bermunculan. Tentunya dalam membuat unggahan di Instagram, selebgram menggunakan bahasa dalam menyampaikan pesan atau informasi. Peneltian ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan bahasa selebgram Indonesia yang memiliki campur kode. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif merupakan penelitian  yang bertujuan untuk memahami fenomena apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya perilaku, persepsi tindakan, dan lain-lain secara holistik dalam bentuk kata-kata serta bahasa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah diperoleh. Data yang akan diperoleh yaitu campur kode dalam keterangan foto (caption) status para selebgram. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa dalam menggunakan bahasa, terjadi campur kode, baik campur kode ke luar maupun campuran.
Kesalahan Penulisan Tata Bahasa pada Surat Resmi Organisasi Mahasiswa Eko Yulianto
Deiksis Vol 8, No 03 (2016): Deiksis
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI, Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (679.596 KB) | DOI: 10.30998/deiksis.v8i03.885

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesalahan penulisan tata bahasa pada surat resmi organisasi mahasiswa. Sebagai akademisi, sudah seharusnya mahasiswa juga memahami mengenai kaidah bahasa yang benar dalam tulisan. Kaitannya dengan hal tersebut, surat selain sebagai media penyampai informasi, harus dapat pula menjadi media pembelajaran bahasa oleh mahasiswa, baik jurusan bahasa maupun bukan jurusan bahasa.  Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kualitatif dari unsur isi. Setelah dilakukan analisis terhadap surat keluar, penulis menemukan kesalahan penulisan tata bahasa, terutama dalam hal ejaan berupa penulisan singkatan, penulisan sapaan, serta penulisan huruf kapital.
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Personal Hygiene terhadap Tingkat Pengetahuan dan Sikap Masyarakat Livana PH; Eko Yulianto; Hermanto Hermanto
Jurnal Keperawatan Komprehensif (Comprehensive Nursing Journal) Vol. 4 No. 1 (2018): JURNAL KEPERAWATAN KOMPREHENSIF (COMPEREHENSIVE NURSING JOURNAL)
Publisher : STIKep PPNI Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (28.309 KB) | DOI: 10.33755/jkk.v4i1.2

Abstract

ABSTRAKPendahuluan: Personal  hygiene  (kebersihan diri)  adalah  upaya seseorang dalam memelihara kebersihan dirinya untuk memperoleh  kesejahteraan  fisik  dan psikologis. Peningkatan pemberian informasi kepada masyarakat mengenai personal hygiene sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya berbagai macam penyakit. Salah satu cara untuk mencegah terjadinya penularan penyakit yang disebabkan personal hygiene, yaitu dengan pemberian pendidikan kesehatan. Metode:Penelitian bertujuan untuk mengetahui “Pengaruh Pendidikan Kesehatan Personal Hygiene terhadap Tingkat Pengetahuan dan Sikap Masyarakat”, penelitian ini menggunakan one group pretest-postest design. Sampel berjumlah 34 responden. Hasil uji statistik menggunakan uji paired sample test. Hasil: hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh pendidikan kesehatan Personal Hygiene terhadap tingkat pengetahuan, didapatkan nilai p sebesar 0,001 (p value< 0,05) dan sikap didapatkan hasil nilai p 0,038 (p value< 0,05) menunjukkan ada pengaruh pendidikan kesehatan Personal Hygiene terhadap tingkat pengetahuan dan sikap masyarakat sebelum dan sesudah dilakukan intervensi. Diskusi: Hasil penelitian ini direkomendasikan kepada masyarakat untuk lebih memperhatikan personal hygiene (kebersihan diri) agar terhindar dari berbagai macam penyakit. ABSTRACTIntroduction: Personal hygiene (personal hygiene) is the effort of a person in maintaining his hygiene to obtain physical and psychological well-being. Increased provision of information to the public about personal hygiene is needed to prevent the occurrence of various diseases. One way to prevent the occurrence of disease transmission caused by personal hygiene is by providing health education. The aim of this research is to know the Influence of Personal Hygiene Health Education to Knowledge and Attitude of Mangunharjo. Method: research using one group pretest-postest design. The sample was 34 respondents. Statistical test results using paired sample test test. Result: result of research about knowledge got p value equal to 0,001 (p value <0,05) and attitude got result p value 0,038 (p value <0,05) show there is influence of health education of Personal Hygiene to Knowledge Level and Community Attitudes before And after intervention. Discussion: The results of this study recommended to the public to pay more attention to personal hygiene (hygiene) aagar protected from various diseases
PROBLEM AND SOLUTION REGARDING WASTE IN THE PERSPECTIVE OF AL QUR’AN AND ITS IMPLEMENTATION IN SDG’S Eny Winaryati; Eko Yulianto; Fitria Fatichatul Hidayah
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2018: PROCEEDING 1ST INSELIDEA INTERNATIONAL SEMINAR ON EDUCATION AND DEVELOPMENT OF ASIA (INseIDEA)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (746.202 KB)

Abstract

Waste problem is steadily increasing by year. This waste problem is a problem on many levels, therefore, it needs participations from every elements of the society to work together insome sort of commitment based on a consensus and its implementation strategies. The problemof waste and its solution have been discussed in Al Qur’an, including the cause, the kind and place, the effects and the solution of the damage. Al Qur’an covers every aspects of life, even when it is not to be taken literally, because Al Qur’an was delivered in such poetic way it can be perceived in different ways that it will never be out of date till the end of time. Some verses discussing about waste and its solutions.  To realize those goals, on Millennium Summit of the United Nations (UN) in September2000, as much as 189 countries represented by their country heads or government heads signed a declaration titled as Millenium Development Goals (MDGs). There were 8 goals in this MDGs, with the seventh being to ensure the environmental sustainability.  As of September 25th 2015, UN has proclaimed and agreed to adopt the new global development agenda which was known as Sustainable Development Goals (SDGs). Agenda forSustainable Development” aims to push the environmental progress in sustainable development forward and to handle important issues such as pollutions, food waste, climate change, illegal trading of wild animals, and sustainable production and consumption. In SDGs, those goals werebased on the environment, starting from famine reduction to minimizing the gap in developing sustainable society around the world. It is important to have the participation from every relevant elements to reach those goals, especially the ones regarding environment.
KOMPETENSI PROGRAM STUDI DIPLOMA TEKNIK PERKAPALAN DALAM INDUSTRI MARITIM INDONESIA Mohd Ridwan; Eko Yulianto
Gema Teknologi Vol 16, No 1 (2010): April 2010 - October 2010
Publisher : Vocational School Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (360.671 KB) | DOI: 10.14710/gt.v16i1.319

Abstract

Mohd Ridwan, Eko Yulianto, in paper competency of naval architecture diploma program on Indonesian maritime industry explain that Shipbuilding engineering professionals is part of the leading maritime industry is expected to become the motor of development of national maritime fleet in the implementation of cabotage (Impres No.5, 2005), this will reduce foreign exchange spending nearly 99 trillion rupiah per year due to the use of foreign fleets, and the creation of new jobs as a supporter of the maritime industry. So the presence of workers who have competence in the field of shipbuilding (ship building, naval architecture, marine engineering enginerring and maritime transportation) is urgently needed and their capability to compete with other countries that previously controlled the sea as a source of national income should be the Indonesian government's attention. Keywords: Professional shipbuilding techniques, competency
PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PENCEGAHAN FRAUD (KECURANGAN) PADA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA METRO PROVINSI LAMPUNG Eko Yulianto; Suharto Suharto; M Ihsan Dacholfany
SIMPLEX: Journal of Economic Management Vol 2 No 2 (2021): November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fraud (kecurangan) telah menjadi pusat perhatian bagi pemerintah daerah karena apabila akibat kurangnya pencegahan atau pendeteksian atas tindakan fraud (kecurangan) ini akan mengakibatkan kepercayaan publik atau masyarakat menjadi lemah. Fraud (kecurangan) sering dilakukan untuk mendapatkan keuntungan pribadi. Tindakan fraud (kecurangan) mempunyai efek dan resiko yang tinggi, dapat merusak reputasi suatu organisasi dan mengakibatkan kerugian negara, untuk itu suatu organisasi harus melakukan tindakan atau pencegahan untuk mengantisipasi terjadinya fraud. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu : (1) Apakah ada pengaruh budaya organisasi terhadap pencegahan fraud (kecurangan) pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Metro Provinsi Lampung? (2) Apakah ada pengaruh lingkungan kerja terhadap pencegahan fraud (kecurangan) pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Metro Provinsi Lampung? dan (3) Apakah ada pengaruh budaya organisasi dan lingkungan kerja secara bersama-sama terhadap pencegahan fraud (kecurangan) pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Metro Provinsi Lampung? Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian asosiatif kausal dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Ma’ruf (2016 : 35) penelitian asosiatif kausal adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara dua variabel atau lebih. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi dan lingkungan kerja terhadap pencegahan fraud (kecurangan) pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Metro Provinsi Lampung. Teknik-teknik yang dominan dalam mengumpulkan data pada penelitian ini adalah Kuesioner (angket) dan Metode Dokumentasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh SMP Negeri di Kota Metro yang merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Metro Provinsi Lampung berjumlah 10 sekolah. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling atau kriteria tertentu dalam pengumpulan data. Reponden dalam penelitian ini adalah personil yang mengetahui perencanaan, penatausahaan, dan pelaporan sekolah terdiri dari Ketua Komite Sekolah, Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Guru dan Tenaga kependidikan/Tata Usaha masing-masing 1 orang sehingga berjumlah 5 orang pada masing-masing sekolah serta pada masing-masing kecamatan diwakili oleh 1 sekolah maka diperoleh total sampel penelitian adalah sebanyak 25 orang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Budaya organisasi berpengaruh positif signifikan terhadap pencegahan fraud (kecurangan). Diperoleh nilai thitung untuk variabel budaya organisasi (X1) sebesar 3,974 lebih besar dari nilai ttabel sebesar 2,074 dan nilai signifikansi sebesar 0,001 yang lebih kecil dari 0,05, hal ini berarti semakin tinggi dan meningkatnya budaya organisasi, maka akan terjadi peningkatan pula terhadap upaya pencegahan fraud (kecurangan). (2) Lingkungan kerja berpengaruh positif signifikan terhadap pencegahan fraud (kecurangan). Diperoleh nilai thitung untuk variabel lingkungan kerja sebesar 5,519 lebih besar dari nilai ttabel sebesar 2,074, dan nilai signifikansi sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05, hal ini berarti lingkungan kerja yang terbentuk semakin baik, maka pencegahan fraud (kecurangan) akan semakin meningkat, (3) Budaya organisasi dan lingkungan kerja berpengaruh positif signifikan terhadap pencegahan fraud (Kecurangan). Diperoleh nilai Fhitung adalah 14,624 lebih besar dibandingkan dengan nilai Ftabel sebesar 3,44 dan nilai Sig. F sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05, hal ini berarti semakin tinggi budaya organisasi, dan terbentuknya kondusifitas iklim lingkungan kerja yang semakin baik akan menimbulkan pencegahan fraud (kecurangan) yang semakin tinggi dan baik pula.