Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Pengaruh Fungisida Azoksistrobin dan Tingkat Kematangan Buah Terhadap Lama Simpan dan Vitamin C Buah Mangga Arummanis Trisna Danureja; Amran Jaenudin; Dukat .
Agroswagati Jurnal Agronomi Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Program Studi Ilmu Pertanian Pascasarjana UGJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/agroswagati.v1i1.785

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Pengaruh penggunaan fungisida Azoksistrobin terhadap lama simpan dan Vitamin C buah mangga arummanis; (2) Pengaruh tingkat kematangan buah  terhadap  lama simpan dan Vitamin C buah mangga Arummanis.Penelitian  dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri I Cigugur, Kuningan, dari bulan November sampai dengan Desember 2011. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial. Terdiri dari 2 perlakuan yaitu faktor konsentrasi Azoksistrobin dan suhu penyimpanan (disimpan dalam lemari pendingin yang diatur suhunya) dan diulang 3 kali. Perlakuan yaitu : Perlakuan dalam penelitian ini adalah pencelupan buah mangga Arummanis dalam air hangat (suhu 500C–550C). Perlakuan konsentrasi Azoksistrobin dan tingkat kematangan buah dengan kombinasi perlakuan sebagai berikut :A = Konsentrasi azoksistrobin 0,0% dan tingkat kematangan buah 80%B = Konsentrasi azoksistrobin 0,15% dan tingkat kematangan buah 80%C = Konsentrasi azoksistrobin 0,30% dan tingkat kematangan buah 80%D = Konsentrasi azoksistrobin 0,0% dan tingkat kematangan buah  85%E  = Konsentrasi azoksistrobin 0,15 % dan tingkat kematangan buah 85%F = Konsentrasi azoksistrobin 0,30% dan tingkat kematangan buah 85%G = Konsentrasi azoksistrobin 0,0% dan tingkat kematangan buah 90%H = Konsentrasi azoksistrobin 0,15% dan tingkat kematangan buah 90%I = Konsentrasi azoksistrobin 0,30% dan tingkat kematangan buah 90%Berdasarkan hasil analisis  ragam pada lama simpan buah mangga Arummanis terhadap sembilan (9) perlakuan pengaruh fungisida Azoksistrobin, menghasilkan perhitungan dalam daftar sidik ragam berpengaruh nyata, karena nilai F hitung lebih besar dari F tabel, artinya perlakuan yang diuji menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap lama simpan.Hasil pengamatan (hari ke-0) terhadap kadar vitamin C pada buah mangga Arummanis terhadap sembilan (9) perlakuan, menghasilkan perhitungan dalam daftar sidik ragam dengan nilai (F=230,553) > (F0,05 (8 ; 18)=2,510), artinya perlakuan yang diuji menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap kadar vitamin C. Hasil pengamatan tersebut rata-rata setiap perlakuan adalah 2,801 mg.Hasil analisis kadar vitamin C pada hari ke-6 menghasilkan perhitungan sidik ragam dengan nilai (F=2,820) > (F0,05 (8 ; 18)= 2,510), artinya perlakuan yang diuji tersebut, tetap menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap kadar vitamin C.
PENGARUH PEMBERIAN BERBAGAI PUPUK KANDANG DAN KONSENTRASI EM4 (Effective microorganisms) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) Mohamad Sofyan Nurhuda; Dukat Dukat; Tety Suciaty
Agroswagati Jurnal Agronomi Vol 9, No 1 (2021)
Publisher : Program Studi Ilmu Pertanian Pascasarjana UGJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/agroswagati.v9i1.4885

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari kombinasi pemberian berbagai pupuk kandang dan konsentrasi EM4 (Effective microorganisms) terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L.). Serta untuk mengetahui hubungan antara komponen pertumbuhan dengan komponen hasil tanaman bawang merah. Penelitian dilaksanakan di Desa Playangan, Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon, Provinsi Jawa Barat. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Desember sampai dengan bulan Februari 2019. Lokasi terletak pada ketinggian 2 m di atas permukaan laut (dpl), jenis tanah liat tipe curah hujan di daerah penelitian termasuk dalam tipe curah hujan Agak Kering (E). Penelitian ini mengunakan metode percobaan dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Percobaan ini terdiri dari 12 kombinasi perlakuan berbagai pupuk kandang dan konsentrasi EM4, yang masing-masing diulang tiga kali, sehingga terdapat 36 petak percobaan. Kombinasi perlakuan yang diuji di lapangan adalah : A (pupuk kandang sapi 10 t/ha dan konsentrasi EM4 0 ml/l), B (pupuk kandang sapi 10 t/ha dan konsentrasi EM4 3,5 ml/l), C (pupuk kandang sapi 10 t/ha dan konsentrasi EM4 7,0 ml/l), D (pupuk kandang sapi 10 t/ha dan konsentrasi EM4 10,5 ml/l), E (pupuk kandang kambing 10 t/ha dan konsentrasi EM4 0 ml/l), F (pupuk kandang kambing 10 t/ha dan konsentrasi EM4 3,5 ml/l), G (pupuk kandang kambing 10 t/ha dan konsentrasi EM4 7,0 ml/l), H (pupuk kandang kambing 10 t/ha dan konsentrasi EM4 10,5 ml/l), I (pupuk kandang ayam 10 t/ha dan konsentrasi EM4 0 ml/l), J (pupuk kandang ayam 10 t/ha dan konsentrasi EM4 3,5 ml/l), K (pupuk kandang ayam 10 t/ha dan konsentrasi EM4 7,0 ml/l), L (pupuk kandang ayam 10 t/ha dan konsentrasi EM4 10,5 ml/l). Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang nyata dari perlakuan berbagai pupuk kandang dan konsentrasi EM4 terhadap jumlah anakan 14 hst, 21 hst 28 hst dan 35 hst, bobot basah umbi per rumpun dan per petak, bobot kering umbi per rumpun dan per petak. Serta tidak ada korelasi antara komponen pertumbuhan dan hasil.
PERBAIKAN TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI RAMAH LINGKUNGAN POTENSI HASIL TINGGI MELALUI PENGELOLAAN HARA DI LAHAN BUKAAN BARU Idrus Hasmi; L. M. Zarwazi; Dukat Dukat
Agroswagati Jurnal Agronomi Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : Program Studi Ilmu Pertanian Pascasarjana UGJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/agroswagati.v7i2.2799

Abstract

developed. This study aims to obtain optimum fertilization technology in several new high yielding rice varieties with high yield potential in new open fields. Research has been carried out in new openings in two locations, namely in West Kalimantan Province, with the criteria for new openings in the first location are new openings less than 5 years old and the second location is openings aged 5-10 years after opening. The study refers to a split plot design with 3 replications. The main plot is fertilization level consisting of (R1) Fertilizer dosage recommendations for new openings, (R2) PTT recommended dosage fertilizers, (R3) Fertilizer dosage way of farmers (local), as plots are (V1) Inpara 9, (V2) Inpari 22, (V3) Inpari 30. Research results show that in new openings of land aged <5 years, inpari 22 has a significant effect on the formation of panicles per clump and percent grains of contents while inpari 30 has an effect on increasing the weight of 1000 grains. In newly opened land of 5-10 years, inpari 22 had a significant effect on the formation of panicles per clump while inpari 30 had an effect on increasing percent grains of content and weight of 1000 grains. The dosage treatment with recommended fertilizer dosages for new openings and inpari 22 has a tendency to produce the highest MPD results in new openings with land age <5 years. The dosage treatment with the recommended PTT fertilizer dosage and inpari 30 variety has a tendency to produce the highest MPD results in new openings with a land age of 5-10 years.
Pengaruh Pengaturan Jarak Tanam Dan Umur Bibit Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Kultivar Mekongga Alfandi Alfandi; Dukat Dukat; Elon Hermawan
Agroswagati Jurnal Agronomi Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : Program Studi Ilmu Pertanian Pascasarjana UGJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/agroswagati.v4i2.1853

Abstract

Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Jarak Tanam Dan Umur Bibit terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman padi ( Oryza sativa L. ) kultivar Mekongga. Percobaan dilaksanakan di Desa Padamatang Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan - Jawa Barat. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan bulan September 2013. Lokasi tersebut terletak pada ketinggian 293 m diatas permukaan laut (mdpl), jenis tanah asosiasi Latosol dan Regosol, termasuk tipe hujan C (agak basah).Metode percobaan yang digunakan yaitu menggunakan metode eksperimen dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial, perlakuan terdiri dari dua faktor yang diulang dua kali. Faktor yang pertama merupakan jarak tanam yang terdiri dari empat taraf yaitu legowo 2:1 sisipan, legowo 2:1 tanpa sisipan, tegel 25cm x 25cm, tegel 30cm x 30cm. Sedangkan faktor yang kedua adalah umur bibit yang terdiri dari empat taraf yaitu 10 HSS, 14 HSS, 18 HSS dan 22 HSS.Hasil Percobaan menunjukan kombinasi jarak tanam dan umur bibit berpengaruh terhadap jumlah anakan perrumpun dan jumlah malai perumpun, hasil terbaik diperoleh pada perlakuan jarak tanam legowo murni dan umur bibit 10, 14, 22 HSS, 25c x 25cm dan umur bibit 10 HSS, tegel 30cm x 30cm dan umur bibit 10, 14, 18, 22 HSS berpengaruh nyata terhadap jumlah anakan  umur 35HST, 45HST dan jumlah malai perumpun. Tinggi tanaman, jumlah bulir permalai, panjang malai, bobot 1000 butir, bobot GKP dan bobot GKG tidak berbeda nyata pada perlakuan tersebut. Terdapat  korelasi positif antara tinggi tanaman umur 25 HST, 35 HST dan 45 HST dengan bobot gabah kering panen. Rata – rata hasil 8,0 ton/ha gabah kering giling (GKG).
PENGARUH DOSIS KOMPOS JERAMI PADI DAN KONSENTRASI PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacter) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL PADI (Oryza sativa L.) KULTIVAR CIHERANG Yayat Muhayat; Dukat Dukat; Dodi Budirokhman
Agroswagati Jurnal Agronomi Vol 8, No 2 (2020)
Publisher : Program Studi Ilmu Pertanian Pascasarjana UGJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/agroswagati.v8i2.4946

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dosis kompos jerami padi dan konsentrasi PGPR terhadap pertumbuhan dan hasil padi (Oryza sativa L.) kultivar Ciherang. Penelitian ini dilaksanakan di desa Panongan Lor, Kecamatan Sedong, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Indonesia. Pada bulan Mei sampai dengan bulan Agustus 2020. Lokasi terletak pada ketinggian 120 mdpl, jenis tanah liat. Curah hujan pada daerah penelitian termasuk dalam kriteria sedang (D). Metode penelitian yang digunakan yaitu metode eksperimen dengan rancangan acak kelompok (RAK) factorial. Perlakuan terdiri dari 2 factor dan 3 ulangan. Faktor pertama yaitu dosis kompos jerami padi yang terdiri dari 3 taraf (4, 8, 12 ton/ha). Faktor kedua yaitu konsentrasi PGPR yang terdiri dari 3 taraf (5.5, 7.5, 9.5 ml/liter). Hasil Penelitian menunjukkan terdapat interaksi antara dosis kompos jerami padi dan PGPR (Plant Growth Promothing Rhizobacter) terhadap tinggi tanaman 35 HST, jumlah anakan per rumpun 35 HST, jumlah anakan produktif per rumpun, panjang malai, jumlah gabah per malai, bobot gabah kering panen per petak dan bobot gabah kering giling per petak. Akan tetapi tidak terdapat interaksi terhadap tinggi tanaman 28 dan 42 HST, jumlah anakan per rumpun 28 dan 42 HST, volume akar, jumlah gabah bernas per malai, bobot gabah kering panen per rumpun, bobot gabah kering giling per rumpun dan bobot 1000 butir gabah. Terdapat korelasi yang nyata antara komponen pertumbuhan (tinggi tanaman 35 HST dan jumlah anakan per rumpun 28, 35 HST) dengan bobot gabah kering giling per petak.
PENGARUH DOSIS DAN WAKTU APLIKASI PUPUK UREA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays Var. saccharata Sturt) KULTIVAR BONANZA F1 Achmad Faqih; Dukat Dukat; Trihayana Trihayana
Agroswagati Jurnal Agronomi Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : Program Studi Ilmu Pertanian Pascasarjana UGJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/agroswagati.v7i1.2846

Abstract

The aim of this study: (1) To determine the effect the combination of the dose and time application of urea fertilizer on the growth and yield of sweet corn (Zea mays Var.Saccharata Sturt) Cultivars Bonanza F1. (2) To determine the effect the combination of the best dose and time application of urea fertilizer on the growth and yield of sweet corn (Zea mays Var.Saccharata Sturt) Cultivars Bonanza F1. The research was conducted in the village of Susukan Tangkil District of Cirebon - West Java, from September until November, 2018.The research method used was the experimental method with a randomized block design (RAK). This experiment consisted of nine combinations dosage of potassium fertilizer and tillage systems each repeated three times, so there are 27 experimental plots. The combination treatment was tested in the field are: A (urea fertilizer 50 kg/ha and one time application), B (urea fertilizer 50 kg/ha and two time application), C (urea fertilizer 50 kg/ha and three time application), D (urea fertilizer 100 kg/ha and one time application), E (urea fertilizer 100 kg/ha and two time application), F (urea fertilizer 100 kg/ha and three time application), G (urea fertilizer 150 kg/ha and one time application), H (urea fertilizer 150 kg/ha and two time application), I (urea fertilizer 150 kg/ha and three time application).The results showed that: (1) There is a real effect treatment the combination of the dose and time application of urea fertilizer on plant height age of 47 and 54 Days After Planting (DAP), the number of leaves per plant of 47 and 54 Days After Planting (DAP), diameter of age stem of 47 and 54 Days After Planting (DAP), the length and diameter of the cob with husk, and corncob with husk per plot. (2) The combination of dose and time application of the best urea fertilizer from cob weighted per plot in treatment I (urea fertilizer 150 kg/ha and three time application) with weight 9,07 kg equal to 19,33 ton/ha.
PENGARUH TAKARAN PUPUK NITROGEN DAN KONSENTRASI PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL MENTIMUN (Cucumis sativus L.) KULTIVAR VENUS Iman Sungkawa; Dukat Dukat; Ade Irawan
Agroswagati Jurnal Agronomi Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Program Studi Ilmu Pertanian Pascasarjana UGJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/agroswagati.v2i1.1807

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh takaran pupuk N dan konsentrasi pupuk organik cair terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman mentimun kultivar Venus. Percobaan dilaksanakan di Desa Sindanghayu Kecamatan Beber, Kabupaten Cirebon. Percobaan berlangsung dari bulan November 2012 sampai dengan Januari 2013.Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial.  Perlakuan yang digunakan yaitu takaran pupuk N yang terdiri dari tiga taraf yaitu : n1 = 69 kg N (150 kg urea), n2 = 92 kg N (200 kg urea) dan n3 = 115 kg N (250 kg urea), serta konsentrasi pupuk organik cair terdiri dari tiga taraf yaitu p0 = 0 ml/l, p1 = 2ml/l dan 4 ml/l. Terdapat sembilan perlakuan yang diulang tiga kali. Variabel yang diamati yaitu panjang tanaman, jumlah daun, jumlah cabang, jumlah buah, bobot buah per tanaman, bobot buah per petak dan panjang buah.Terjadi interaksi antara takaran pupuk N dan konsentrasi pupuk organik cair pada panjang tanaman umur 30 HST, bobot buah per tanaman dan bobot buah per petak. Perlakuan n1p1 memberikan hasil tertinggi pada bobot buah per tanaman (449,17 gram) dan bobot buah per petak (4,93 kg).
PENGARUH KOMBINASI JENIS DAN KONSENTRASI PUPUK ORGANIK CAIR (POC) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG MANIS (Zea mays Var saccharata Sturt) Iman Sungkawa; Dukat Dukat; Arnadi Arnadi
Agroswagati Jurnal Agronomi Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Program Studi Ilmu Pertanian Pascasarjana UGJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/agroswagati.v2i2.1820

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi jenis dan konsentrasi pupuk organik cair (POC) terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis (Zea mays Var. saccharata Sturt).Penelitian dilaksanakan di Desa Kedongdong Kecamatan Susukan Kabupaten Cirebon dengan topografi daerah dataran rendah, ketinggian tempat ± 13 m dpl, jenis tanah Liat, tipe hujan menurut Schmidt dan Fergusson (1951) termasuk tipe hujan C (agak basah).Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan September 2013.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) satu faktor, yaitu Jenis dan konsentrasi pupuk organik cair (POC) dengan kombinasi perlakuan sebagai berikut :A = POC Chitosan, Konsentrasi 2 ml/liter air, B = POC Chitosan, Konsentrasi 4 ml/liter air, C = POC Chitosan, Konsentrasi 6 ml/liter air, D = POC Bio-EXTRIM, Konsentrasi 2 ml/liter air, E = POC Bio-EXTRIM, Konsentrasi 4 ml/liter air, F = POC Bio-EXTRIM, Konsentrasi 6 ml/liter air, G = POC DINUR, Konsentrasi 2 ml/liter air, H = POC DINUR, Konsentrasi 4 ml/liter air, dan I = POC DINUR, Konsentrasi 6 ml/liter air. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali, sehingga didapat 27 petak percobaan.Variabel yang diamati yaitu tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai), diameter batang (cm), panjang tongkol berkelobot (cm), diameter tongkol berkelobot (cm), bobot tongkol berkelobot per tanaman (g), bobot tongkol tanpa kelobot per tanaman (g), dan bobot tongkol berkelobot per petak (kg).Hasil penelitian menunjukan bahwa kombinasi jenis dan konsentrasi pupuk organik cair (POC) berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman (umur 30, 37 dan 4 HST), jumlah daun (umur 37  dan 44 HST), diameter batang (umur 30 HST), diameter tongkol berkelobot, bobot tongkol berkelobot per tanaman, dan bobot tongkol berkelobot per petak. Perlakuan  pupuk organik cair Bio-EXTREM dengan konsentrasi 2 dan 4 ml/liter air memberikan hasil bobot tongkol per petak yang lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan lainnya, yaitu hasil masing-masing 2,54 kg/petak dan 2,60 kg/petak.Terdapat korelasi yang nyata antara tinggi tanaman (umur 30, 37, dan 44 HST), jumlah daun (umur 30 HST), dan diameter batang (umur 30 HST) dengan bobot tongkol berkelobot per petak.
EFEKTIVITAS BAHAN AKTIF HERBISIDA DAN VARIETAS TERHADAP PENGENDALIAN GULMA, PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) Deden Deden; Dukat Dukat; Subandi Nur
Jurnal Agrotek Tropika Vol 10, No 1 (2022): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 10, JANUARI 2022
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v10i1.5038

Abstract

Bawang merah saat ini sudah menjadi komoditas yang diperhitungkan di Indonesia, karena keberadaanya menjadi salah satu faktor variabel penentu inflasi secara ekonomi nasional. Kehadiran gulma diantara tanaman bawang merah menjadi kendala dan menyebabkan penurunan produktivitas hasil bawang merah, sehingga perlu dikendalikan secara tepat, efektif dan efisien. Selain itu, bibit merupakan salah satu faktor utama yang menentukan keberhasilan usaha tani bawang merah. Upaya dan strategi harus terus dikembangkan untuk dapat meningkatkan produksi bawang merah, khususnya upaya pengendalian gulma dan penggunaan varietas bibit yang tepat sehingga mampu meningkatkan produktivitas tanaman bawang merah. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh bahan aktif herbisida dan varietas terhadap pengendalian gulma, pertumbuhan dan hasil bawang merah. Untuk mengetahui jenis bahan akif herbisida dan  vaietas yang paling tepat untuk pengendalian gulma, pertumbuhan dan hasil bawang merah. Percobaan akan dilaksanakan di Desa Gagasari Kecamatan Gebang Kabupaten Cirebon.pada bulan Februari sampai dengan Mei 2021. Menggunakan Metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial dengan 3 kali ulangan. Perlakuan terdiri dari dua faktor yakni faktor pertama adalah bahan aktif herbisida (H0 : Kontrol, H1 : Penyiangan petani, H2 : Oksifluorfen, H3 : Pendimetalin), sedangkan faktor kedua adalah 2 varietas bawang merah (V1 : Varietas Bima, V2 : Varietas Ilokos dan V3 : Varietas Sumenep). Pengamatan utama dilakukan terhadap fitotoksitas dan biomasa gulma, tinggi tanaman, jumlah daun dan bobot kering hasil bawang merah. Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan herbisida (Oksifluorfen dan Pendimetalin) tidak menimbulkan fitotoksitas atau keracunan bagi tanaman utama bawang merah. Herbisida Oksifluorfen dan varietas sumenep secara mandiri memberikan perbedaan yang nyata terhadap tinggi tanaman pada pengamatan 21, 28 dan 35 HST. Herbisida Oksifluorfen, Pendimetalin dan penyiangan manual serta penggunaan varietas ilokos menunjukan perbedaan yang nyata terhadap jumlah daun. Pengendalian gulma pada tanaman bawang merah dengan menggunakan herbisida lebih efektif dilakukan bila dibandingkan dengan pengendalian penyiangan manual ataupun kontrol. Penggunaan herbisida Oksifluorfen mampu menghasilkan bobot umbi kering bawang merah 5,98 kg/petak atau setara dengan 12,57 ton/hektar. Jenis varietas ilokos mampu menghasilkan bobot umbi kering 5,85 kg per petak atau setara 12,16 ton/hektar.
RESPON HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays) TERHADAP POSISI DAN WAKTU PEMANGKASAN DAUN Dimas Yulianto; Ismail Saleh; Dukat Dukat
Jurnal Pertanian Presisi (Journal of Precision Agriculture) Vol 3, No 2 (2019): Jurnal Pertanian Presisi
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/jpp.2019.v3i2.2333

Abstract

Pemangkasan (defoliasi) daun pada tanaman jagung terutama daun yang tidak produktif dianggap dapat meningkatkan hasil pada tanaman jagung karena mengurangi persaingan penggunaan hasil fotosintesis pada tanaman. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh posisi dan waktu pemangkasan daun terhadap hasil tanaman jagung. Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Kuningan Jawa Barat dari Bulan Juni sampai September 2018. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok (RAK) yang terdiri atas 10 perlakuan yaitu kontrol (tanpa pemangkasan), pemangkasan tiga daun atas umur 50 hari setelah tanam (HST), pemangkasan satu daun atas dan dua daun bawah umur 50 HST, pemangkasan tiga daun bawah umur 50 HST,  pemangkasan tiga daun atas umur 55 HST, pemangkasan satu daun atas dan dua daun bawah umur 55 HST, pemangkasan tiga daun bawah umur 55 HST, pemangkasan tiga daun atas umur 60 HST, pemangkasan satu daun atas dan dua daun bawah umur 60 HST, dan pemangkasan tiga daun bawah umur 60 HST. Masing-masing perlakuan diulang tiga kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa panjang tongkol, diameter tongkol, bobot tongkol, serta bobot tongkol per tanaman dan per petak tertinggi diperoleh pada perlakuan pemangkasan tiga daun bagian bawah pada umur 50 HST. Daun bawah seringkali ternaungi sehingga tidak aktif berfotosintesis sehingga menjadi organ sink dan berkompetisi dengan tongkol dalam memperoleh hasil fotosintesis.