Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENCEGAHAN NARKOBA DI GARUT Fanaqi, Chotijah; Pratiwi, Resty Mustika
Jurnal Komunikasi Universitas Garut: Hasil Pemikiran dan Penelitian Vol 5, No 1 (2019): Jurnal Komunikasi Hasil Pemikiran dan Penelitian
Publisher : Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Pemetaan sosial dipandang sebagai salah satu pendekatan dalam penanganan penyalahgunaan narkoba. Pemetaan sosial tentunya harus dilakukan secara partisipatif dan memberdayakan masyarakat. Untuk mencegah penyalahgunaan Narkoba, BNN Garut membentuk Satgas Anti Narkoba yang terdiri dari Kelompok Petani Kopi. Selain itu BNN Garut juga melakukan sosialisasi bahaya Narkoba kepada stakeholders di lingkungan Desa Cikandang. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif dengan menggunakan teknik observasi dan wawancara untuk pengumpulan data agar mendapatkan data yang objektif. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori partisipasi masyarakatbahwa ada tiga alasan utama bagi pentingnya partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan telah tercapai, yaitu; pertama, partisipasi masyarakat bisa menjadi “telinga” untuk mendapatkan informasi tentang kondisi, permasalahan dan kebutuhan masyarakat. Kedua, tercapainya efektifitas dan efesiensi program atau proyek pembangunan dengan mudah, sebab dengan kontribusi dan partisipasi masyarakat bisa mengurangi beban biaya yang dikeluarkan untuk pelaksanaan pembangunan. Ketiga, secara etik-moral, partisipasi menjadi bagian dari hak demokrasi bagi masyarakat, sehingga pemerintah dapat meredam potensi resistensi dan efek sosial yang ditimbulkan dari proses pembangunan. Melalui program pembinaan dan pembentukan Satgas Anti Narkoba di daerah perkebunan Desa Cikandang Kecamatan Cikajang Kabupaten Garut, tercapai tiga alasan utama pentingnya partisipasi masyarakat, yaitu: Pertama, partisipasi masyarakat dalam Satgas Anti Narkoba bisa menjadi informan bagi BNN Kab. Garut. Kedua, Melalui partisipasi masyarakat setempat, program pencegahan penyalahgunaan narkoba di wilayah desa Cikandang bisa berjalan dengan efektif dan efisien. Ketiga, pelibatan para petani kopi serta tokoh masyarakat dapat meredam penolakan yang muncul dari sebagian kecil masyarakat. Adapun rekomendasi dari penelitian ini adalah pentingnya keberlanjutan program, perlunya dukungan dana yang lebih besar bagi pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui peternakan, serta perlunya pembinaan khusus kelompok muda yang masih rentan terhadap tindak penyalahgunaan narkoba. Kata Kunci: Partisipasi; Masyarakat; Penyalahgunaan; Narkoba Abstract Social mapping is seen as one approach in handling drug abuse. Social mapping must be done in a participatory manner and empower the community. To prevent drug abuse, BNN of Garut formed a Satgas of Anti-Narcotics consisting of Coffee Farmers Group. In addition, BNN of Garut also conducted a socialization of the narcotics dangers to stakeholders in the Cikandang Village. This research method uses a qualitative approach using observation and interview techniques to collect data in order to obtain objective data. The theory used in this study is the theory of community participation that there are three main reasons for the importance of community participation in the development process has been achieved, namely; First, community participation can be an "ear" to get information about the conditions, problems and needs of the community. Second, the achievement of the effectiveness and efficiency of programs or development projects easily, because with the contribution and participation of the community can reduce the burden of costs incurred for the development implementation. Third, ethically-moral, participation becomes part of democratic rights for the community, so that the government can reduce the potential for resistance and the social effects that arise from the development process. Through the formation of Satgas of the Anti-Narcotics in the plantation area of Cikandang Village, Cikajang District, Garut Regency, three main reasons for the importance of community participation were achieved: First, community participation in the Satgas Anti-Narcotics could be an informant for BNN of Garut. Second, Through the participation of the local community, the drug abuse prevention program in the Cikandang village area can run effectively and efficiently. Third, the involvement of coffee farmers and community leaders can reduce the resistance that arises from a small part of the community. The recommendations of this study are; the importance of program sustainability, the need for greater financial support for community economic empowerment through livestock, and the need for special guidance for young groups who are still vulnerable to acts of drug abuse. Keywords: Society; Participation; Drug abuse
Strategi Branding Pelaku Usaha Pariwisata di Masa Pandemi Chotijah Fanaqi; Resty Mustika Pratiwi; Firmansyah Firmansyah
Jurnal Inovasi Bisnis dan Kewirausahaan Vol 2 No 4 (2020): Business Innovation and Entrepreneurship Journal (November)
Publisher : Entrepreneurship Faculty, Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (435.452 KB) | DOI: 10.35899/biej.v2i4.172

Abstract

Abstract- The pandemic condition has made the business world sluggish. As a sector engaged in services, tourism is also affected. This is due to the government's prohibition of opening a business that has the potential to invite large crowds due to the need for physical distancing as an effort to prevent the occurrence of covid 19 transmission. However, since the enactment of the new normal, namely the period of adaptation to new habits, the tourism sector has made improvements. As one of the areas that has good tourism potential in West Java, Garut continues to make efforts to make itself a tourist destination city that is feasible and safe to visit. Besides having sufficient tourism potential, open nature-based tourism makes Garut Regency a magnet for tourists during pandemic. This study aims to determine how the Garut regency branding strategy as a tourist destination and what are the challenges during pandemic. The researcher uses the theory of branding strategy initiated by Kotler (2009) which explains that the branding strategy has three main components, namely; brand positioning, brand personality, and brand identity. The method in this research uses qualitative methods with interview, observation, and documentation techniques in data collection efforts. Abstrak- Kondisi pandemic menjadikan dunia usaha menjadi lesu. Sebagai sector yang bergerak di bidang jasa, pariwisata juga turut terkena imbasnya. Hal tersebut karena adanya larangan pemerintah untuk membuka usaha yang berpotensi mengundang kerumunan orang banyak karena perlunya physical distancing sebagai upaya pencegahan terjadinya penularan covid 19. Namun sejak diberlakukannya new normal, yakni masa adaptasi pada kebiasaan baru, sektor pariwisata melakukan pembenahan. Sebagai salah satu daerah yang memiliki potensi wisata yang cukup baik di Jawa Barat, Garut terus melakukan upaya untuk menjadikan dirinya sebagai kota destinasi wisata yang layak dan aman untuk dikunjungi. Disamping memiliki potensi wisata yang memadai, wisata yang berbasis alam terbuka menjadikan kabupaten garut memiliki magnet tersendiri bagi para wistawan di masa pandemi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi branding kabupaten Garut sebagai destinasi wisata serta apa saja tantangannya di masa pandemic. Peneliti menggunakan teori strategi branding yang digagas oleh Kotler (2009) yang memaparkan bahwa strategi branding memiliki tiga komponen utama, yakni; brand positioning, brand personality, dan brand identity. Adapun metode dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik wawancara observasi, dan dokumentasi dalam upaya pengumpulan data.
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENCEGAHAN NARKOBA DI GARUT Chotijah Fanaqi; Resty Mustika Pratiwi
Jurnal Komunikasi Universitas Garut: Hasil Pemikiran dan Penelitian Vol 5, No 1 (2019): April 2019 Jurnal Komunikasi Universitas Garut : Hasil Pemikiran dan Penelitian
Publisher : Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.10358/jk.v5i1.589

Abstract

Abstrak Pemetaan sosial dipandang sebagai salah satu pendekatan dalam penanganan penyalahgunaan narkoba. Pemetaan sosial tentunya harus dilakukan secara partisipatif dan memberdayakan masyarakat. Untuk mencegah penyalahgunaan Narkoba, BNN Garut membentuk Satgas Anti Narkoba yang terdiri dari Kelompok Petani Kopi. Selain itu BNN Garut juga melakukan sosialisasi bahaya Narkoba kepada stakeholders di lingkungan Desa Cikandang. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif dengan menggunakan teknik observasi dan wawancara untuk pengumpulan data agar mendapatkan data yang objektif. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori partisipasi masyarakatbahwa ada tiga alasan utama bagi pentingnya partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan telah tercapai, yaitu; pertama, partisipasi masyarakat bisa menjadi “telinga” untuk mendapatkan informasi tentang kondisi, permasalahan dan kebutuhan masyarakat. Kedua, tercapainya efektifitas dan efesiensi program atau proyek pembangunan dengan mudah, sebab dengan kontribusi dan partisipasi masyarakat bisa mengurangi beban biaya yang dikeluarkan untuk pelaksanaan pembangunan. Ketiga, secara etik-moral, partisipasi menjadi bagian dari hak demokrasi bagi masyarakat, sehingga pemerintah dapat meredam potensi resistensi dan efek sosial yang ditimbulkan dari proses pembangunan. Melalui program pembinaan dan pembentukan Satgas Anti Narkoba di daerah perkebunan Desa Cikandang Kecamatan Cikajang Kabupaten Garut, tercapai tiga alasan utama pentingnya partisipasi masyarakat, yaitu: Pertama, partisipasi masyarakat dalam Satgas Anti Narkoba bisa menjadi informan bagi BNN Kab. Garut. Kedua, Melalui partisipasi masyarakat setempat, program pencegahan penyalahgunaan narkoba di wilayah desa Cikandang bisa berjalan dengan efektif dan efisien. Ketiga, pelibatan para petani kopi serta tokoh masyarakat dapat meredam penolakan yang muncul dari sebagian kecil masyarakat. Adapun rekomendasi dari penelitian ini adalah pentingnya keberlanjutan program, perlunya dukungan dana yang lebih besar bagi pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui peternakan, serta perlunya pembinaan khusus kelompok muda yang masih rentan terhadap tindak penyalahgunaan narkoba. Kata Kunci: Partisipasi; Masyarakat; Penyalahgunaan; Narkoba Abstract Social mapping is seen as one approach in handling drug abuse. Social mapping must be done in a participatory manner and empower the community. To prevent drug abuse, BNN of Garut formed a Satgas of Anti-Narcotics consisting of Coffee Farmers Group. In addition, BNN of Garut also conducted a socialization of the narcotics dangers to stakeholders in the Cikandang Village. This research method uses a qualitative approach using observation and interview techniques to collect data in order to obtain objective data. The theory used in this study is the theory of community participation that there are three main reasons for the importance of community participation in the development process has been achieved, namely; First, community participation can be an "ear" to get information about the conditions, problems and needs of the community. Second, the achievement of the effectiveness and efficiency of programs or development projects easily, because with the contribution and participation of the community can reduce the burden of costs incurred for the development implementation. Third, ethically-moral, participation becomes part of democratic rights for the community, so that the government can reduce the potential for resistance and the social effects that arise from the development process. Through the formation of Satgas of the Anti-Narcotics in the plantation area of Cikandang Village, Cikajang District, Garut Regency, three main reasons for the importance of community participation were achieved: First, community participation in the Satgas Anti-Narcotics could be an informant for BNN of Garut. Second, Through the participation of the local community, the drug abuse prevention program in the Cikandang village area can run effectively and efficiently. Third, the involvement of coffee farmers and community leaders can reduce the resistance that arises from a small part of the community. The recommendations of this study are; the importance of program sustainability, the need for greater financial support for community economic empowerment through livestock, and the need for special guidance for young groups who are still vulnerable to acts of drug abuse. Keywords: Society; Participation; Drug abuse
STRATEGI KOMUNIKASI KPU KABUPATEN GARUT DALAM SOSIALISASI PEMILU 2014 KEPADA KELOMPOK DISABILITAS DI KABUPATEN GARUT Chotijah Fanaqi
Jurnal Komunikasi Universitas Garut: Hasil Pemikiran dan Penelitian Vol 4, No 1 (2018): April 2018 Jurnal Komunikasi Universitas Garut : Hasil Pemikiran dan Penelitian
Publisher : Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.10358/jk.v4i1.355

Abstract

Abstrak Sosialisasi pemilu merupakan fase penting dan strategis dalam penyelenggaraan pemilu. Sosialisasi dibutuhkan sebagai sarana penyelenggaraan pemilu dalam menfasilitasi kebutuhan pemilih dalam periode pemilihan. KPU sebagai penyelenggara Pemilu memiliki tanggungjawab memberikan sosialisasi kepada masyarakat. KPU Kabupaten Garut telah membentuk Relawan Demokrasi (Relasi) sebagai mitra KPU dalam menjalankan sosialisasi guna meningkatkan partisipasi pemilih dan kualitas pemilih dalam menggunakan hak pilih. Penelitian ini mengenai bagaimana Strategi Komunikasi KPU Kabupaten Garut dalam sosialisasi Pemilu 2014 kepada Kelompok Disabilitas di Kabupaten Garut. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan teknik observasi dan wawancara untuk pengumpulan data agar mendapatkan data yang objektif. Adapun teori yang digunakan adalah Strategi Komunikasi yang dicetuskan oleh Dan O’hair (2009) yang menggunakan tiga area utama, yaitu; pengetahuan situasional, penentuan tujuan, dan kompetensi komunikasi. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa strategi komunikasi yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kab. Garut dalam rangka sosialisasi Pemilu 2014 kepada Kelompok Disabilitas berlangsung efektif karena dapat memanfaatkan potensi di tiga area utama, yakni: Pengetahuan Situasional, Penentuan Tujuan dan Kompetensi Komunikasi. Namun demikian ada sejumlah catatan hasil evaluasi program Relawan Demokrasi (Relasi) kelompok disabilitas, diantaranya seperti; pola pendekatan KPU Kabupaten Garut ke depan diharapkan lebih spesifik sesuai dengan tingkat keterbutuhan setiap kelompok disabilitas, perlunya melibatkan komunitas guru-guru SLB sebagai asistensi kelompok disabilitas, perlunya instrumen pendukung yang jelas dalam program sosialisasi pemilu selanjutnya, serta perlunya dukungan dana yang cukup memadai agar sosialisasi pemilu terhadap kelompok disabilitas bisa berjalan maksimal. Kata kunci: Strategi Komunikasi, Sosialisasi Politik, Kelompok Disabilitas Abstract Election socialization is an important and strategic phase in the holding of elections. Socialization is needed as a means of organizing elections in facilitating the needs of voters in the election period. KPU as the organizer of the General Election has the responsibility of providing socialization to the public. KPU of Garut Regency has established a program of Volunteer of Democracy (Relasi) as a partner of KPU in carrying out socialization in order to increase voter participation and voter quality in using voting right. This research about how Communication Strategy of KPU’s Garut Regency in socialization Election 2014 to Disability Groups in Garut Regency. This research method using qualitative approach by using observation technique and interview for data collection in order to get objective data. The theory used is the Communication Strategy initiated by Dan O'hair (2009) who uses three main areas, namely; situational knowledge, goal setting, and communication competence. The result of this research is that communication strategy conducted by Election Commission (KPU) of Garut Regency in the dissemination of elections in 2014 to Disability Groups is effective because it can utilize the potential in three main areas, namely: Situational Knowledge, Determination of Goals and Communication Competencies. However, there are some notes of the evaluation of socialitation program of disability group, such as; the pattern of the KPU’s Garut Regency approach in the future is expected to be more specific in accordance with the level of disability of each disability group, the need for involving the community of SLB’s teachers as the assistance of disability groups, the need for clear supporting instruments in the next election socialization program, and the need for adequate funding support for socialization election against disability group can run maximally. Keywords: Communication Strategy, Political Socialization, Disability Groups
KRITIK TERHADAP KONSTRUKSI BUDAYA PATRIARKI MELALUI KARYA SASTRA Chotijah Fanaqi
Jurnal Komunikasi Universitas Garut: Hasil Pemikiran dan Penelitian Vol 5, No 2 (2019): Oktober 2019 Jurnal Komunikasi Universitas Garut : Hasil Pemikiran dan Penelitia
Publisher : Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.10358/jk.v5i2.668

Abstract

Abstrak Cerpen adalah medium bagi seorang penulis untuk memberikan pesan atau kritik terhadap fenomena yang terjadi. Berangkat dari tradisi pesantren yang kental dengan penerapan etika dan pengabdian kepada guru (kyai), budaya patrairkhi justru dianggap hidup di sana. Melalui cerpen ‘Secangkir Kopi Terakhir’, pesan dan kritik apa saja yang ingin disampaikan Li’izzah Nur Diana?. Bagaimana struktur wacana dalam cerpen ‘Secangkir Kopi Terakhir’ Karya Li’izzah Nur Diana?. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan metode pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun teori penelitian menggunakan teori analisis wacana dari Van Dijk. Analisis data sesuai wacana dari Van Dijk adalah bagaimana pesan karya sastra dilihat secara tekstual, bagaimana kognisi sosial pengarang, serta bagaimana pesan dibangun secara konteks sosial (Eriyanto, 2006: 275). Cerpen ‘Secangkir Kopi Terakhir’ merupakan cerita tentang pengabdian seorang santri kepada gurunya, sekaligus pengabdian seorang anak kepada orang tuanya. Namun selain itu, dalam proses pengabdiannya tersebut Lathifah selaku tokoh utama dalam cerita ini mengalami penindasan secara psikologi. Ia merupakan korban dari budaya patriarkhi yang prakteknya masih ada di dunia pesantren. Kata Kunci: Karya Sastra, Analisis Wacana, dan Patriarki Abstract Short stories are a medium for a writer to give a message or criticism of a phenomenon that occurs. Departing from the pesantren tradition which is thick with the application of ethics and devotion to the teacher (kyai), patriarkhi culture is actually considered to live there. Through the short story 'The Last Cup of Coffee', what message and criticism would Li'Aizzah Nur Diana convey? What is the structure of the discourse in the short story 'The Last Cup of Coffee' by Li'izzah Nur Diana?. This study uses qualitative methods, with data collection methods through observation, interviews, and documentation. The research theory uses the theory of discourse analysis from Van Dijk. Analysis of data according to Van Dijk's discourse is how the message of literary work is seen textually, how the author's social cognition, and how messages are built in a social context (Eriyanto, 2006: 275). The short story 'The Last Cup of Coffee' is a story about the devotion of a santri to her teacher, as well as the devotion of a child to his parents. But besides that, in the process of devotion Lathifah as the main character in this story experienced psychological oppression. She is a victim of a patriarchal culture whose practice still exists in the world of pesantren. Keywords: Literary Work, Discourse Analysis, and Patriarchy
EFEKTIVITAS KAMPANYE KREATIF BNN MELALUI GARUT COLOUR RUN Raden Ismira Febrina; Chotijah Fanaqi
Jurnal Komunikasi Universitas Garut: Hasil Pemikiran dan Penelitian Vol 8, No 1 (2022): April 2022 Jurnal Komunikasi Universitas Garut : Hasil Pemikiran dan Penelitian
Publisher : Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jk.v8i1.1267

Abstract

Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi oleh tingginya kasus penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja. Untuk mencegah semakin meningkatnya angka prevalansi penyalahgunaan Narkoba pada generasi muda, BNN Garut melakukan rangkaian sosialisasi gerakan anti narkoba dengan menyelenggarakan Garut Colour Run. Bertemakan “warnai hidup tanpa narkoba”. Penelitian ini bertujuan untuk mensosialisasikan bahaya penyalahgunaan narkoba dan menyelamatkan generasi muda dari bahaya narkoba. Teori yang dipergunakan dalam studi ini adalah referensi yang berkaitan dengan efektivitas komunikasi, sinergitas atau koordinasi antar instansi dalam edukasi dan sosialisasi tentang penyalahgunaan narkoba. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif dengan menggunakan teknik observasi dan wawancara dan studi dokumentasi melalui data sekunder. Analisis data dilakukan secara verbalistik dengan tahap reduksi data, dan penyajian data agar mendapatkan data yang objektif. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa kegiatan Garut Colour Run dinyatakan efektif sebagai rangkaian sosialisasi dan penyelematan generasi muda dari bahaya penyalahgunaan narkoba karena mampu menghadirkan antusiasme untuk melakukan hal yang positif. Sinergitas atau kerjasama dengan beberapa elemen masyarakat juga menjadi salah satu kunci dari keberhasilan BNN dalam menggalang kerjasama untuk sama-sama melakukan pencegahan penyalahgunaan narkoba di kalangan masyarakat. Kata-kata kunci: Efektivitas Komunikasi; Penyalahgunaan; Narkoba; Generasi Muda Abstract This research is motivated by the high cases of drug abuse among adolescents. To prevent the increasing prevalence of drug abuse in the younger generation, BNN Garut conducted a series of socialization of the anti-drug movement by organizing the Garut Color Run. The theme is "color life without drugs". This study aims to socialize the dangers of drug abuse and save the younger generation from the dangers of drugs. The theory used in this study is a reference related to the effectiveness of communication, synergy or coordination between agencies in education and socialization about drug abuse. This study uses a qualitative approach using observation and interview techniques and documentation studies through secondary data. Data analysis was carried out verbally with the data reduction stage, and data presentation in order to obtain objective data. The results of this study concluded that the Garut Color Run activity was declared effective as a series of socialization and saving the younger generation from the dangers of drug abuse because it was able to bring enthusiasm to do positive things. Synergy or collaboration with several elements of society is also one of the keys to BNN's success in garnering cooperation to jointly prevent drug abuse in the community. Keywords: Communication Effectivenes; Abuse; Drug; Young Generation
Polemik Penayangan Film Joker dalam Perspektif Kompas.com Chotijah Fanaqi; Anne Nurjihan; Shantia Artamevia
Jurnal Dakwah: Media Komunikasi dan Dakwah Vol 20, No 2 (2019)
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/jd.JD202197

Abstract

Film Joker mengangkat kehidupan tokoh penjahat paling terkenal di dunia. Film ini sudah banyak menimbulkan banyak kontroversi bahkan sebelum pemutaran perdananya karena diklaim mempromosikan kekerasan. Kompas.com adalah salah satu pionir media online di Indonesia yang ikut memberitakan mengenai kontroversi atau polemik penayang film Joker ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konstruksi pemberitaan yang dilakukan Kompas.com dalam membingkai polemik penayangan film joker periode 29 Agustus sampai 08 Oktober 2019.Peneliti menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif dikarenakan peneliti ingin menganalisa fenomena media dalam mengkonstruksikan suatu kasus atau realita yang menjadi berita. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini analisis teks media dengan metode analisis framing menggunakan pendekatan model framing Robert N. EntmanAdapun hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dalam define problem, ada tiga berita mengenai polemik penayangan film Joker yang dipublikasikan oleh Kompas.com periode 29 Agustus – 08 Oktober 2019. Ketiga berita tersebut mengandung unsur polemik atau pro dan kontra terhadap penayangan film Joker. Pada diagnose causes; banyak orang yang menganggap bahwa tayangan Film Joker. Joker menginspirasi orang dalam melakukan kekerasan. Pada make moral judgment, Kompas.com dalam pemberitaannya berusaha menyampaikan bahwa film Joker ini layak tayang, namun yang perlu digaris bawahi adalah film ini tidak untuk semua kalangan, melainkan hanya untuk dewasa. Pada treatment recommendation, Kompas.com berusaha menyampaikan bahwa film Joker tidak sepenuhnya mempromosikan tentang kekerasan atau memprovokasi seseorang untuk melakukan kejahatan. Film ini juga berusaha menyampaikan pesan bahwa setiap orang bisa saja menjadi jahat atau melakukan tindak kejahatan jika dirinya mengalami tekanan.
Tiktok Sebagai Media Kreativitas di Masa Pandemi Covid-19 Chotijah Fanaqi
Jurnal Dakwah: Media Komunikasi dan Dakwah Vol 22, No 1 (2021)
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/JD.22.1.21.4

Abstract

This study aims to see and interpret how Tik Tok is used as a medium to support creativity by its users during the pandemic of Covid-19. This research method is qualitative with an interpretive approach. This research was carried out during the pandemic of Covid-19, during November 2020, with data collection techniques through interview techniques, literature searches, and interpretation of data. Interviews were conducted with 14 TikTok application users using several methods, including face-to-face (with health protocols), Video Call, and WhatsApp Chat, on Tik Tok application users in the period November 2020. The results showed that the use of Tik Tok during the pandemic of Covid-19 is sufficient to support the creativity of its users. The indicators of creativity as stated by Guilford (2008) which include fluency in thinking, flexibility in thinking, and developing ideas are almost all felt by the participants as users of the Tik Tok account interviewed by the researcher. This is because users feel the use of the Tik Tok application is quite effective during the pandemic of Covid-19, where most of their daily activities are carried out at home, as an effort to avoid crowds and direct contact with other people as an effort to prevent the transmission of Covid-19. In addition to supporting creativity, the use of the Tik Tok application also has several other benefits including entertainment medium, interaction medium, promotional medium, medium of information sharing, and medium that can increase immunity. Keywords: Tik Tok, Medium of Creativity, Pandemic of Covid-19 Penelitian ini bertujuan untuk melihat dan menginterpretasikan bagaimana Tik Tok digunakan sebagai media penunjang kreativitas oleh para penggunanya di masa pandemi Covid-19.  Metode penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan Interpretatif. Penelitian ini dilaksanakan pada masa pandemi Covid-19, yakni selama bulan November 2020, dengan teknik pengumpul data melalui teknik wawancara, penelusuran pustaka, serta interpretasi terhadap data. Wawancara dilakukan terhadap 14 pengguna aplikasi TikTok dengan menggunakan beberapa metode, diantaranya tatap muka (dengan protokol kesehatan), Video Call, dan Chat WhatsApp, pada pengguna aplikasi Tik Tok pada rentang waktu bulan November 2020. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Penggunaan Tik Tok di masa pandemi Covid-19 cukup menunjang kreativitas para penggunanya. Indikator kreativitas sebagaimana dikemukakan oleh Gulford (2008) yang meliputi kelancaran berpikir, keluwesan berpikir, dan mengembangkan gagasan hampir semua dirasakan oleh para partisipan selaku pengguna akun Tik Tok yang diwawancarai oleh peneliti. Hal ini karenakan para pengguna merasakan pemanfaatan aplikasi Tik Tok cukup efektif di masa pandemi Covid-19 yang sebagian besar aktivitas sehari-hari banyak dilakukan di rumah, sebagai upaya menghindari kerumunan dan kontak langsung dengan orang lain sebagai upaya pencegahan penularan Covid-19. Selain menunjang kreativitas, penggunaan aplikasi Tik Tok juga   memiliki beberapa manfaat lain diantaranya seperti media hiburan, media interaksi, media promosi, media berbagi informasi, dan media yang bisa meningkatkan imun. Kata Kunci: Tik Tok, Media Kreativitas, Pandemi Covid-19
Efektivitas Media Instagram Dalam Branding Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Garut Chotijah Fanaqi; Muhamad Azi Zulhakim; Fitri Nadia Komalasari
Jurnal Digital Media dan Relationship Vol 2 No 1 (2020): Jurnal Digital Media & Relationship
Publisher : LPPM Universitas ARS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Social media is media that is used to publish content such as profiles, activities, or even user opinions as well as media that provide space for communication and interaction in social networks in cyberspace. This research is a quantitative research with an associative approach. The population in this study was the new students of the Faculty of Communication at the University of Garut in 2019, with a sample of 70 students, with proportional random sampling. Data collection techniques using a questionnaire. Theory of this study used the Uses and Gratification Theory. The results showed that the curiosity and intensity motives had significant and significant influence on satisfaction on the effectiveness of Instagram media in the UNIGA FIKOM Branding of New Student Admission Interests. This is evidenced by the results of several tests that have been conducted, whether testing is stimulant or partial, where the results of each test explain that there is an influence of motives on satisfaction.
Menangkal hoax melalui workshop literasi media dan bedah film “Tilik” bagi Karang Taruna Desa Karyamekar Chotijah Fanaqi; Arti Nurdianti Chairunnisa
Yumary: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2020): Desember
Publisher : Penerbit Goodwood

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35912/jpm.v1i2.59

Abstract

Purpose: The aim of the media literacy workshop through the review of the Tilik film is to build awareness and understanding for Karyamekar associations in an effort to ward off hoaxes that are rife on social media. The discussion and review of this film was in the context of the implementation of Community Service which was held by the Garut University Service Team in collaboration with the Youth Organization of Karyamekar Village, Cilawu District, Garut Regency. Method: The method used is a workshop and film surgery "TILIK". Results: The results of these activities indicated that the workshop with the discussion method and providing examples of the latest cases (film review) was quite effective. This can be seen in the enthusiasm of the participants, as well as the ongoing discussion process. Conclusion: The Tilik Film Review activity has a very positive impact on the participants to foster their interest in media literacy. Keywords: Media literacy, Hoax