Riska Aprilia Wardani
Stikes Dian Husada Mojokerto

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Motivation for Pregnant Women to Visit Antenatal Care (ANC) During the Covid-19 Pandemic Riska Aprilia Wardani; Herlina Herlina
Jurnal MIDPRO Vol 13, No 2 (2021): JURNAL MIDPRO
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/md.v13i2.300

Abstract

The current COVID-19 pandemic has caused many changes in various lives, including changes in health services. One of the health services that is important to be a concern is antenatal care. During 2020, there was a downward trend in the number of antenatal care visits in various regions in Indonesia. Several factors that influence the decline in antenatal care visits are the COVID-19 pandemic situation, including the implementation of various policies to overcome the spread of COVID-19 and the motivation of pregnant women to conduct antenatal care visits. The purpose of this study was to determine the motivations of pregnant women in conducting antenatal care visits during the COVID-19 pandemic. The research design used is descriptive. The population in this study were all pregnant women in the working area of the Sooko Health Center, Mojokerto Regency until August 2021 as many as 87 pregnant women. The number of samples in this study were 72 respondents who were taken using simple random sampling technique. The variable in this study was the motivation of pregnant women to visit antenatal care (ANC) during the COVID-19 pandemic which was categorized into strong motivation, moderate motivation and weak motivation. Data analysis using univariate analysis. From the results of the study, it was found that more than half of the respondents in this study had weak motivation in conducting antenatal care (ANC) visits during the covid-19 pandemic, namely 38 respondents (52.78%). Antenatal care visits are one of the important needs that must be a concern for pregnant women considering that through regular antenatal care visits, pregnancies experienced can be monitored and treated early if a risk of pregnancy disorders is identified so that pregnant women can undergo pregnancy without significant interference. Keywords : Motivation; Pregnant mother; Antenatal Care; Covid-19 pandemic 
PENGARUH STRESS TERHADAP SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI Bety Mayasari; Dian Fitra Arismawati; Riska Aprilia Wardani
Surya : Jurnal Media Komunikasi Ilmu Kesehatan Vol 13, No 3 (2021): Jurnal Surya, Vol. 13, No. 03, Desember 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38040/js.v13i3.294

Abstract

Background: Usia remaja terjadi perubahan psikologis seperti emosi yang tidak stabil sehingga dapat mempengaruhi remaja dalam menghadapi dan memecahkan masalah yang sedang dialami. Apabila masalah tidak ditangani secara benar akan menimbulkan stress. Salah satu yang terjadi pada perempuan yang mengalami stress adalah gangguan reproduksi berkaitan dengan peristiwa haid (Hawari, 2016). Bisa saja karena stres, tubuh jadi mudah lelah, berat badan turun drastis, bahkan sakit-sakitan, sehingga metabolismenya terganggu. Bila metabolisme terganggu, siklus haid pun ikut terganggu.Objectives: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya pengaruh stress terhadap siklus menstruasi pada remaja putriDesign: Desain penelitian ini menggunakan analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja putri yang berjumlah  275 mahasiswa dengan sampel sebanyak 65 responden. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dan dalam pengumpulan data mengunakan instrumen berupa kuesioner. Tahap pengolahan data penelitian meliputi tahap editing, coding, scoring dan tabulating. Hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel distribusi dan dianalisa dengan uji Chi-Square.Data Sources: Remaja putri di Desa Pungging kabupaten MojokertoResults: Hasil penelitian diperoleh data dari 65 responden yang siklus menstruasinya teratur sebanyak 21 responden(32,31%), dan 44 responden (67,69%) yang siklus menstruasinya tidak teratur.  Berdasarkan uji statistik dengan uji chi square pada taraf signifikan α=0,05 didapatkan bahwa r(value) = 0,000 jadi r < a jadi H0 ditolak dan H1 diterima atau dengan kata lain ada pengaruh stres terhadap siklus menstruasi.Conclusions: Mahasiswa yang mengalami stres pada tahap berat ( V dan VI) cenderung mengalami gangguan siklus menstrusi.
HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI JAMU SAAT HAMIL DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA BAYI BARU LAHIR DI RUANG MELATI RSUD JOMBANG Widya Anggraeni; Kurnia Indriyanti Purnama Sari; Riska Aprilia Wardani
Nurse and Health: Jurnal Keperawatan Vol 6 No 2 (2017)
Publisher : Institute for Research and Community Service of Health Polytechnic of Kerta Cendekia, Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (143.379 KB) | DOI: 10.36720/nhjk.v6i2.22

Abstract

Jamu adalah obat jadi atau ramuan bahan alam yang berasal dari tumbuhan, hewan, mineral, sediaan galenik atau campuran bahan tersebut yang secara tradisional. Sementara ini banyak orang beranggapan bahwa penggunaan tanaman obat atau obat tradisional relatif lebih aman dibandingkan obat sintesis. Berdasarkan studi pendahuluan di Ruang Melati RSUD Jombangsecara wawancara pada 10 ibu bersalin didapatkan 8 (80%) ibu pernah mengkonsumsi jamu selama hamil dan 4 (40%) bayi yang dilahirkan mengalami asfiksia berat, 3 (30%) bayi baru lahir dengan asfiksia sedang dan 1 (10%) bayi tidak mengalami asfiksia. Sedangkan 2 (20%) ibu yang tidak pernah mengkonsumsi jamu selama hamil, bayi yang dilahirkan tidak mengalami asfiksia. Tujuan penelitian mengetahui hubungan antara konsumsi jamu saat hamil dengan pada ibu post partum di Ruang Melati RSUD Jombang.Desain penelitian anlitik cross sectional. Populasinya adalah semua ibu nifas di Ruang Melati RSUD Jombang sebanyak 38 orang dengan jumlah sampel 32 responden, teknik sampling yang di gunakan Accidental Sampling. Alat ukur kuesioner. Variabel independent konsumsi jamu saat hamil, variabel dependent kejadian asfiksia bayi baru lahir. Uji statistik menggunakan Chi Square.Berdasarkan hasil penelitian sebagian besar responden pernah mengkonsumsi jamu saat hamil sejumlah 20 responden (62,5%). Hampir setengah bayi baru lahir mengalami asfiksia sejumlah 18 orang (56,3%). Hasil uji chi square, didapatkan ρ = 0,000 < 0,05, maka H0 ditolak atau H1 diterima artinya ada hubungan antara konsumsi jamu saat hamil dengan kejadian asfiksia pada bayi baru lahir di Ruang Melati RSUD Jombang.Berdasarkan hasil penelitian diharapkan tenaga kesehatan dapat memberikan informasi tentang efek samping minum jamu sehingga ibu tahu tentang efek samping minum jamu saat hamil. Kata Kunci : Konsumsi, Jamu, Asfiksia
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI DIFTERI PADA ANAK BALITA DI DESA JATIWATES KECAMATAN TEMBELANG KABUPATEN JOMBANG Riska Aprilia Wardani; Herlina Herlina; Titiek Idayanti; Vera Virgia; Anik Yuliani
Nurse and Health: Jurnal Keperawatan Vol 7 No 1 (2018)
Publisher : Institute for Research and Community Service of Health Polytechnic of Kerta Cendekia, Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.811 KB) | DOI: 10.36720/nhjk.v7i1.30

Abstract

Background: Difteri adalah penyakit akibat terjangkit bakteri yang bersumber dari corynebacterium diphtheriae. Anak-anak yang berumur satu sampai sepuluh tahun sangat peka terhadap penyakit ini. Dalam masyarakat, banyak ibu yang mempunyai balita yang beranggapan bahwa orang dewasa tidak membutuhkan imunisasi difteri karena ibu yang mempunyai balita tidak mungkin tertular atau terkena penyakit difteri.Purpose: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan sikap ibu tentang imunisasi difteri pada anak balita.Method: Penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik korelasi. Pada penelitian ini populasinya sebanyak 221 orang. dengan sampel sebagian masyarakat di Desa Jatiwates Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang sebanyak 55 orang, pengambilan sampel secara Cluster Random Sampling, instrumen yang digunakan adalah kuesioner, analisa data dilakukan melalui tahap editing, coding, scoring dan tabulasing kemudian diuji menggunakan uji normalitas.Results: Hasil penelitian didapatkan bahwa nilai rerata pengetahuan responden sebesar 13.29. Diketahui bahwa terdapat 24 reponden yang mempunyai yang memiliki pengetahuan kurang dan bersikap negatif sebanyak 20 responden (83,3%) ρ = 0,007 < 0,05. Ada hubungan pengetahuan dengan sikap ibu tentang imunisasi difteri pada anak balita di Desa Jatiwates Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang.Conclusion: Tenaga Kesehatan diharapkan meningkatkan penyuluhan tentang imunisasi difteri dan memberikan dorongan pada ibu tentang pentingnya mendapatkan imunisasi difteri. Ibu dapat mengakses informasi tentang imunisasi difteri baik melalui media massa maupun media elektronik sehingga ibu mengerti dan mempunyai persepsi positif tentang imunisasi difteri dan dapat termotivasi untuk mengikuti imunisasi difteri.Key words: Pengetahuan, sikap, ibu, imunisasi difteri.
HUBUNGAN PERSALINAN PREMATUR DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA NEONATORUM DI RUANG BERSALIN RSU DR. WAHIDIN SUDIRO HUSODO KOTA MOJOKERTO Bety Mayasari; Titiek Idayanti; Dian Fitra Arismawati; Riska Aprilia Wardani
Nurse and Health: Jurnal Keperawatan Vol 7 No 1 (2018)
Publisher : Institute for Research and Community Service of Health Polytechnic of Kerta Cendekia, Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.631 KB) | DOI: 10.36720/nhjk.v7i1.32

Abstract

ABSTRACTBackground: Persalinan prematur merupakan masalah yang selalu menjadi perhatian karena menjadi salah satu penyebab utama kematian neonatal. Persalinan prematur adalah persalinan yang terjadi ketika usia kehamilan belum mencapai 37 minggu. Persalinan prematur menjadi penyebab tingginya angka kematian bayi (AKB) karena kondisi bayi yang masih lemah karena imaturitas organ, salah satunya adalah paru-paru.Purpose: Tujuan penelitian ini adalah mengetahui adakah hubungan persalinan prematur dengan kejadian asfiksia neonatorum.Method: Desain penelitian yang digunakan adalah Cross-Sectional, yaitu suatu jenis penelitian yang menekankan pada waktu pengukuran/observasi data variabel independen dan variabel dependen hanya satu kali dalam satu saat. Dalam penelitian ini sampel diambil dengan teknik consecutive sampling, variabel dalam penelitian ini ada 2 yaitu variabel independent (variabel bebas) adalah persalinan prematur dan variabel dependent (variabel tergantung) adalah kejadian asfiksia neonatorum. Cara pengambilan data dengan menggunakan lembar observasi secara langsung kepada responden. Pengolahan data menggunakan uji korelasi Spearman.Results: Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan persalinan prematur dengan kejadian asfiksia neonatorum yaitu asfiksia ringan terjadi pada 4 bayi (100%) yang dilahirkan oleh ibu yang mengalami persalinan dengan usia kehamilan 32-36 minggu. Dengan menggunakan uji Korelasi Spearman dengan tingkat kemaknaan/signifikasi 0,00 (α<0.05), yang berarti bahwa Ho ditolak dan Hi diterima. Serta didapatkan hasil koofisien korelasi (ρ) = 0,875, yang menyatakan bahwa terdapat hubungan sangat kuat antara dua variabel yaitu persalinan prematur dengan kejadian asfiksia neonatorum.Conclusion: Berdasarkan hasil penelitian, ibu hamil dan keluarga diharapkan untuk teratur melakukan kunjungan ANC, serta bagi tenaga kesehatan untuk mempertahankan pro aktif dalam memberikan ANC Terpadu, sehingga resiko dapat terdeteksi lebih awal dan komplikasi akan mendapat penanganan secepatnya. Key words: Persalinan premature, asfiksia neonatorum.
PENGARUH METODE DEMONSTRASI TENTANG TOILET TRAINING TERHADAP PENINGKATAN PEMBELAJARAN TOILET TRAINING PADA ANAK USIA 3 TAHUN DI PAUD I DESA SOOKO KECAMATAN SOOKO KABUPATEN MOJOKERTO Kiftiyah Kiftiyah; Riska Aprilia Wardani; Nanik Nur Rosyidah
Nurse and Health: Jurnal Keperawatan Vol 7 No 1 (2018)
Publisher : Institute for Research and Community Service of Health Polytechnic of Kerta Cendekia, Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.603 KB) | DOI: 10.36720/nhjk.v7i1.35

Abstract

ABSTRACTBackground: Salah satu tugas perkembangan anak usia 3 tahun adalah toilet training. Toilet training pada anak merupakan suatu usaha untuk melatih agar anak mampu mengontrol dalam melakukan buang air kecil dan buang air besar. mengingat tugas perkembangan tersebut maka toddler diajarkan bagaimana cara melakukan toilet training yang benar dengan menggunakan metode demonstrasi.Purpose: Tujuan dari penelitan ini adalah untuk mengetahui apakah metode demonstrasi dapat meningkatkan pembelajaran toilet training anak usia 3 tahun.Method: Dalam penelitian ini desain yang digunakan adalah pra experimental. Penelitian ini menggunakan one-grup pra-post test design. Populasi berjumlah 15 anak usia 3 tahun di PAUD I Desa Sooko Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto.  Sample yang digunakan sebesar 15 anak yang berusia 3 tahun. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi dengan 11 item. Data diolah dengan menggunakan proses editing, coding, scoring, dan tabulating, uji statistic deskriptif dan uji wilcoxon.Results: Hasil penelitian didapatkan rerata sebelum dilakukan metode demonstrasi toilet training adalah 6,0000. Dan rerata sesudah dilakukan metode demonstrasi toilet training adalah 9.2000. Jadi rerata perubahan sebelum dan sesudah dilakukan metode demonstrasi adalah 3,2. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai signifikasi p = 0,001 lebih dari nilai signifikasi α = 0,05, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh metode demonstrasi toilet training terhadap peningkatan pembelajaran toilet training anak usia 3 tahun.Conclusion: Anak usia 3 tahun setelah diberikan terapi demonstrasi toilet training ada peningkatan perubahan dalam pembelajaran toilet training anak. demonstrasi dapat menjadi salah satu terapi atau perlakuan untuk meningkatkan pembelajaran toilet training pada anak usia 3 tahun. Key words: Demonstrasi, Toilet Training, Anak Usia 3 Tahun.
EFEKTIVITAS FORMULASI TEH HERBAL UNTUK MENURUNKAN RESIKO GANGGUAN PENYAKIT TIDAK MENULAR Herlina; Riska Aprilia Wardani
Jurnal Keperawatan Vol. 12 No. 1 (2019): Jurnal Keperawatan, Volume XII, Nomor 1, Januari 2019
Publisher : LPPM Akper Dian Husada Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (324.938 KB)

Abstract

Latar Belakang : Kematian akibat PTM seperti stroke, penyakit jantung dan pembuluh darah, kanker, diabetes mellitus, dan penyakit paru obstruktif kronis telah melebihi kematian akibat penyakit menular. Upaya penurunan jumlah penderita PTM terus dilakukan oleh pemerintah, termasuk dalam upaya ini adalah diluncurkannya program GERMAS dan peningkatan pelayanan kesehatan. Namun dalam praktiknya upaya ini banyak mengalami hambatan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut perlu dilakukan pengembangan terapi nonfarmakologis sebagai pendamping terapi farmakologis yang diberikan. Metode : Desain penelitian yang digunakan adalah true eksperimen laboratory dengan pendekatan randomized pre-post test controlled group design. Lokasi penelitian ini dilakukan di Laboratorium Unit Pelayanan Pengujian Fakultas Farmasi Universitas Airlangga Surabaya. Masing-masing formula teh herbal menggunakan bahan alami yang masih segar. Hewan coba yang digunakan dalam penelitian ini adalah tikus putih galur wistar (Rattus novergicus) berumur 3-4 bulan. Selanjutnya masing-masing kelompok hewan coba diberikan formulasi teh herbal. Data masing-masing kelompok hewan coba dilakukan pengukuran kembali untuk menguji efektivitas formulasi teh herbal untuk mengatasi PTM. Untuk mengetahui efektivitas teh formulasi teh herbal, digunakan uji paired t test dengan signifikasi 0,05. Hasil : Dari hasil pengujian yang telah dilakukan pada sampel formulasi teh herbal didapatkan hasil bahwa sampel formulasi teh herbal mengandung senyawa flavonoid, polifenol, terpenoid / steroid bebas dan saponin namun sampel formulasi teh herbal tidak mengandung senyawa tanin dan alkaloid. Hasil penelitian didapatkan formulasi teh herbal efektif untuk menurunkan tekanan darah / hipertensi dan kadar kolesterol total darah namun tidak efektif untuk menurunkan kadar glukosa darah (diabetes mellitus) Kesimpulan : Pemanfaatan teh herbal untuk mengatasi gangguan PTM (penyakit tidak menular) merupakan salah satu metode terapi komplementer yang dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan. Untuk mendapatkan hasil yang optimal, masih diperlukan penelitian yang lebih lanjut mengenai komposisi, formulasi serta kandungan mineral yang ada dalam formulasi teh herbal
The Relationship of Knowledge with Attitude Adolescent Mental Health Vera Virgia; Herlina Herlina; Riska Aprilia Wardani
Jurnal MIDPRO Vol 14, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/md.v14i1.356

Abstract

Based on the results of basic health research in 2013 about 2,386,323 adolescents experience emotional mental disorders. Adolescence is a period of transition from childhood to adulthood lasting between 10-19 years during which physical, sexual, and mental changes occur. The purpose of this study is to find out the relationship of knowledge with adolescent mental health attitudes at SMKN Wonosalam. Mental health is an emotional, psychological, and socially healthy state seen from satisfying interpersonal relationships. Effective behavior and coping, positive self-concept, and emotional stability. The methods used are quantitative methods, descriptive design of correlations and cross sectional approaches with stratified random sampling techniques obtained by 169 respondents. The results of the univariate analysis showed that 59.8% of respoden had a good knowledge of mental health and 42% of the respondents' mental health attitudes were negative. The results of bivariate analysis using chi-square showed a knowledge relationship with adolescent mental health attitudes at SMKN Wonosalam (p value 0.018).Keywords: Knowledge, Attitude, Mental Health, Adolescents. 
COPING MECHANISMS AND DEPRESSION IN ADOLESCENTS WITH DRUG ABUSE Yufi Aris Lestari; Hartin Suidah; Ninik Murtiyani; Riska Aprilia Wardani
Psychiatry Nursing Journal (Jurnal Keperawatan Jiwa) Vol. 3 No. 1 (2021): March, 2021
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/pnj.v3i1.22699

Abstract

Introduction: The high level of depression or life problems among adolescents impacted different coping for each individual intending to overcome the problems that occur. This study aimed to determine the relationship between levels of depression and coping mechanisms of adolescent drug users.Methods: This study was a correlational analytic research with cross-sectional approach. The sampling technique was simple random sampling. This study's sample was 32 adolescent drug users undergoing rehabilitation at the drug rehabilitation facility Rumah Obit Surabaya. Depression variables was measured used the Beck Depression Inventory questionnaire, and variable coping mechanisms used the Ways of Coping Checklist questionnaire. The data was analyzed using the rho spearmen test.Results: The analysis result showed that coping mechanism had a significant relationship with depression in adolescent drug users with p-value = 0.001 (p <0.05). The adolescent drug users mostly experienced mild depression as many as 25 respondents (78.1) and maladaptive coping mechanism as many as 21 (65.6%).Conclusion: Optimizing socialization to increase knowledge about the impact of drug use on adolescents is needed to prevent depression in adolescent therefore they can use adaptive coping mechanisms in problem solving.