Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PENGELOLAAN PERSAMPAHAN PADA PERMUKIMAN PADAT PENDUDUK DI KELURAHAN CICADAS, KOTA BANDUNG Hadi Fitriansyah; Budi Heri Pirngadi; Furi Sari Nurwulandari
Plano Madani : Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota Vol 9 No 1 (2020)
Publisher : Jurusan Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jpm.v9i1.12644

Abstract

Pada tahun 2019 di Kota Bandung dapat menghasilkan sampah sekitar 1.700 ton/hari dengan jumlah penduduk sebesar ± 2,5 juta jiwa. Dari keseluruhan jumlah sampah yang dihasilkan sebesar 70% sampah tersebut berasal dari rumah tangga. Kelurahan Cicadas merupakan salah satu kawasan permukiman yang memiliki kepadatan penduduk tinggi di Kota Bandung. Penelitian ini untuk memberikan suatu arahan pengelolaan sampah yang sesuai untuk diterapkan pada permukiman padat penduduk di Kelurahan Cicadas dimulai dari aspek teknis operasional, kelembagaan, peraturan dan aspek peran serta masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian adalah Mix Method yang mengkombinasikan antara penelitian kulaitatif dan kuantitatif. Timbulan sampah yang dihasilkan pada permukiman di Kelurahan Cicadas mencapai 42,9 M3/hari. Bentuk partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah pada Kelurahan Cicadas antara lain masyarakat melakukan musyawarah, kegiatan gotong-royong, serta pendirian bank sampah berasal dari sumbangan dari individu/swasta. Untuk arahan teknis operasional persampahan yaitu penyediaan wadah komunal dan pengadaan TPS 3R sebagai tempat pemrosesan sampah dekat dengan sumbernya yang berbasis masyarakat. Arahan peraturan dan kelembagaan Koordinasi antara berbagai pihak terkait pengelolaan sampah dan Implementasi Insentif dan Disinsentif. Arahan peran serta masyarakat memilah sampah, sosialisasi, publikasi, dan pelatihan.
SANITASI DALAM BAHAYA BENCANA BANJIR, BAGAIMANA CARA MENANGANINYA? M. Zaenal Ramdani As-Siddiqi; Budi Heri Pirngadie; Furi Sari Nurwulandari
Jurnal Planologi Unpas Vol 4 No 3 (2017): Jurnal Planology Unpas
Publisher : Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (987.442 KB)

Abstract

Baleendah District is a flood-prone area. Become a problem when the adaptive community to stay, and low sanitation services in the region. This research aims to formulate direction of sanitation handling in Banjir Sub-District of Baleendah District. The method used in this research is qualitative and quantitative research method by formulating factors and sub-factors that influence the level of sanitation risk and assessment of sanitation condition in facing flood disaster by paying attention to related policy. The result of this research is to know the direction of sanitation handling in flood disaster area based on analysis result of sanitation condition and sanitation risk level analysis. Handling directions are shared technical and non technical during normal and flooded conditions. Technical referrals use 3 planning models. First spatial planning model, sanitation handling with related policy approaches. Both models of wastewater infrastructure management plan, using local system management so that the problems of septic tank deficiency can be fulfilled. Provision of self-supporting latrines and emergency latrines to cope with the lack of latrines when the floods take place. The three models of household waste management planning with a sustainable approach to waste management with a centralized off-site system from collection to final processing. Provision of flood-resistant waste infrastructure. Non-technical guidance in the form of strengthening community capacity in Clean and Healthy Lifestyles (PHBS) in the form of education, training, strengthening public awareness of the use of sanitation in all conditions, thus minimizing the impact of both behavior patterns and problems of availability of sanitation infrastructure.
KAJIAN TINGKAT PELAYANAN BUS TMB (TRANS METRO BANDUNG) (STUDI KASUS : KORIDOR 2 CICAHEUM – CIBEUREUM) Popon Dini; Furi Sari Nurwulandari
Jurnal Planologi Unpas Vol 2 No 3 (2015): Jurnal Planology Unpas
Publisher : Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (669.352 KB)

Abstract

Studi ini untuk mengkaji atau mengidentifikasi kondisi eksisting dengan membandingkan terhadap standar pelayanan minimal yang dilihat dari atribut-atribut atau tolok ukur yang telah ditetapkan serta mengidentifikasi persepsi penumpang terhadap atribut-atribut pelayanan bus Trans Metro Bandung yakni atribut keamanan, keselamatan, kenyamanan, aksesibilitas/kemudahan, biaya, kesetaraan dan keteraturan, sehingga dapat merumuskan rekomendasi peningkatan kinerja pelayanan bus Trans Metro Bandung khususnya pada korior 2. Dalam studi ini data yang tekait di dapatkan melalui survey primer dengan observasi langsung kelapangan dan penyebaran kuesioner di dalam bus dan surney sekunder yakni kajian literatur, kebijakan serta studi instansi yang terkait. Data – data tersebut kemudian dianalisis dengan menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif. Temuan studi yakni jumlah halte tidak sesuai dengan kondisi penggunaan lahan serta aktivitas yang ada dilihat dari tingkat kepentingan dan kepuasan yang dipetakan dalam importance performance analysis bahwa yg terdapat pada kuadran rendah yaitu atribut keamanan, kenyamanan dan keselamatan. Jika dikaitkan antara tingkat kepentingan dan kepuasan penumpang maka prioritas perbaikan paling utama adalah atribut keamanan, keselamatan dan kenyamanan, dimana dirasakan penting oleh penumpang akan tetapi dirasakan belum puas.Rekomendasi studi sebagai masukan bagi pihak operator dan pemerintah dalam peningkatan kinerja pelayanan bus TMB sebagai angkutan umum massal Kota Bandung ini yaitu dengan memperbaiki pelayanan – pelayanan yang memiliki penilaian buruk yakni berkaitan dengan atribut keamanan, atribut keselamatan dan atribut kenyamanan seperti kondisi halte yang ada.
Kajian Tingkat Pelayanan Bus TMB (Trans Metro Bandung) Studi Kasus : Koridor 2 Cicaheum – Cibeureum Popon Dini; Furi Sari Nurwulandari
Jurnal Planologi Unpas Vol 4 No 1 (2017): Journal of Planology Unpas
Publisher : Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The study is to assess or identify existing condition by comparing to the minimum service standards as seen from the attributes or benchmarks that have been established as well as identifying the perception of passengers against the attributes of bus services Trans Metro Bandung the attributes of security, safety, comfort, accessibility / ease , costs, equity and regularity, so that it can formulate recommendations bus service performance improvement Trans Metro Bandung especially on korior 2. in this study, the data is in getting through the primary survey with observation and distribution of questionnaires on the bus and the secondary surney literature review, policy and studies related agencies. The data is then analyzed using qualitative descriptive analysis method. The findings of the study that the number of stop does not comply with the conditions of land use and activity that is seen from the level of importance and satisfaction are mapped in importance performance analysis that the reply contained in the lower quadrant are the attributes of safety, comfort and safety. If linked between the importance and priority repairs of passenger satisfaction then the main thing is the attribute of security, safety and comfort, which is important perceived by passengers. Recommended study as an input for the operators and the government in improving the performance of services as a TMB bus mass transit Bandung is to improve services that are considered bad judgment that the security attributes, attributes such as safety and comfort attributes stop condition.
ANALISIS STATISTIK VARIABEL INTERNAL PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM DI INDONESIA YANG BERPENGARUH PADA PENINGKATAN CAKUPAN PELAYANAN Budi Heri Pirngadi; Furi Sari Nurwulandari
INFOMATEK Vol 20 No 2 (2018): Volume 20 No. 2 Desember 2018
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.982 KB) | DOI: 10.23969/infomatek.v20i2.1207

Abstract

: Tingkat cakupan pelayanan air minum perpipaan di Indonesia yang dilakukan oleh perusahaan daerah air minum (PDAM) pada tahun 2016 secara rata-rata masih pada kisaran 40%. Angka ini masih jauh dibawah target pelayanan air minum perpipaan sebesar 60% di tahun 2019. Diperlukan upaya intensif untuk dapat mencapai target tersebut. Berdasarkan analisis statistik apabila PDAM ingin meningkatkan cakupan pelayanan, maka perlu dilakukan perbaikan pada variabel-variabel internal PDAM, yaitu; rasio operasi, efisiensi produksi, kualitas air minum, tingkat kehilangan air, konsumsi air pelanggan dan rasio pegawai/1000 pelanggan. Upaya perbaikan akan mendapatkan hasil yang berarti jika dilakukan secara simultan karena apabila perbaikan secara parsial hasil yang didapatkan tidak terlalu berarti.
KAJIAN MITIGASI BENCANA KEBAKARAN DI PERMUKIMAN PADAT Furi Sari Nurwulandari
INFOMATEK Vol 18 No 1 (2016)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (297.168 KB) | DOI: 10.23969/infomatek.v18i1.506

Abstract

Di Kota Bandung saat ini terjadi perkembangan permukiman padat, dan implikasi dari peningkatan kebutuhan permukiman ini tidak selalu disertai dengan kepedulian akan pentingnya keamanan dan keselamatan dari ancaman bencana, salah satunya kebakaran. Studi yang dilakukan adalah mengkaji bentuk mitigasi kebakaran di permukiman padat berdasarkan faktor-faktor bencana kebakaran yang terdapat di RW 9, RW 16 dan RW 20 Kelurahan Taman Sari. Pada studi ini analisis data yang dilakukan adalah analisis data kualitatif, yaitu menganalisis risiko bencana kebakaran berdasarkan karakteristik masing-masing wilayah dan memetakannya (maping), serta menyusun skenario mitigasi berdasarkan pendekatan mitigasi bencana dan manajemen kebencanaan. Berdasarkan nilai risiko bencana kebakaran di ketiga RW, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa RW 09, RW 16 dan RW 20 memiliki tingkat risiko bencana sedang.
PEMETAAN SPASIAL EKONOMI KREATIF BERBASIS DIGITAL ASSET TEMPLATING DI KOTA CIMAHI Muhammad Fikri Rasyid Mutaqin; Deden Syarifudin; Furi Sari Nurwulandari
Moderat : Jurnal Ilmiah Ilmu Pemerintahan Vol 9 No 3 (2023): Agustus 2023
Publisher : Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/moderat.v9i3.2892

Abstract

The creative industry, especially in Cimahi City and in general in Indonesia, is developing so rapidly with the existence of a global marketplace which is a place or facility that creators in Cimahi can use. However, when the Covid-19 pandemic hit a lot of business people who lost their livelihoods. There were no previous researchers who discussed Digital Asset-based Creative Economy in Cimahi City from a spatial perspective. This article discusses the solutions that the Cimahi City government through the UPTD Cimahi Technopark to overcome the problems that exist in the City of Cimahi, especially in the field of Creative Economy which can be potential and solutions to existing problems and can become branding that can be used by the City of Cimahi. This study uses qualitative methods using descriptive analysis instruments combined with collaborative planning methods. The results of the study show that there is a Cimahi City program that has the potential to be developed and can become a Cimahi City branding. More than 22 studios have been born from the Cimahi Makerspace Digital Program with a total income of Rp. 1,235,718,618. UPTD Cimahi Technopark is the center of development for Cimahi Makerspace Digital activities. This activity center includes production, marketing, distribution and marketing activities. This activity includes education and training activities in collaboration between the Government, Academics, and business people, as well as communities in Cimahi City who have the same abilities and goals to achieve a successful Cimahi Makerspace Digital program in Cimahi City. This article contributes to the creative economics of the digital creative industry sector which is practically used as a consideration for the government in preparing detailed strategic plans or city master plans.
PERANCANGAN PETA ANCAMAN BENCANA DAN PETA KAPASITAS BENCANA SEBAGAI PENDUKUNG INFORMASI BAGI DESA WISATA DI DESA LAMAJANG KECAMATAN PANGALENGAN KABUPATEN BANDUNG Furi Sari Nurwulandari; Budi Heri Pirngadi; Gerry Andrika Rismana; Prayoga Faiz Nurhasbi; Annisa Devilia Febrianti; Azhar Eka Putri
Abdimas Galuh Vol 5, No 2 (2023): September 2023
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v5i2.11445

Abstract

Desa Wisata Lamajang merupakan desa wisata yang terletak Desa wisata yang terletak di Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat. Desa Lamajang menyimpan potensi wisata yang besar antara lain ada 16 yang dijadikan objek daya tarik wisata. Untuk menyelesaikan permasalahan di Desa Lamajang dilihat berdasarkan potensi ancaman bencana multihazard maka dibutuhkan bentuk profil data terkait ancaman bencana yang diprediksi bisa terjadi di wilayah ini, dengan cara melakukan pemetaan wilayah berdasarkan kondisi fisik serta kondisi historis bencana, serta memetakan kapasitas di wilayah desa Lamajang.Metode pelaksanaan yang digunakan dalam perancangan peta ancaman dan kapasitas bencana di Desa Wisata Lamajang adalah dengan menggunakan pendekatan pengelolaan risiko bencana berbasis komunitas (PRBBK). Tahapan kerja dari pelaksanaan PPM ini adalah: [1] Memilih Komunitas Sasaran, [2] Membangun Hubungan dan Memahami Komunitas, [3] Penjajakan Risiko Bencana secara Partisipatif (Participatory Disaster Risk Assessment/PDRA).Berdasarkan hasil observasi kapasitas di Desa Lamajang yaitu tersedianya lapangan untuk tempat evakuasi bencana, terdapat rambu peringatan bencana di area wisata Desa lamajang. Desa Wisata Lamajang mempunyai Desa Tangguh Bencana (DESTANA) yang elemennya terdiri dari perangkat Desa, Karang Taruna, dan Masyarakat terpilih. Komunitas Desa Tangguh Bencana menjadi orang pertama dalam menangani bencana tersebut. Berdasarkan kondisi eksisting bahwa tingkat kapasitas yang ada di Desa Lamajang masih kurangnya sarana mitigasi bencana dan pengetahuan masyarakat terhadap mitigasi bencana. Maka dari itu perlu adanya upaya peningkatan kapasitas dalam menghadapi bencana yang ada di Desa Lamajang khususnya terkait penambahan sarana mitigasi bencana dan juga perlu ada sosialisasi terhadap masyarakat terkait pentingnya mitigasi bencana.