Nyimas Sa’diyah
Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Lampung

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Pola SegregasiKarakter KetahananTanaman Kedelai(Glycine max [L]. Merrill)Terhadap Infeksi Soybean Mosaic Virus Populasi F2 Keturunan Taichung X Tanggamus Nidya Wanda; Maimun Barmawi; Hasriadi Mat Akin; Nyimas Sa’diyah
Jurnal Penelitian Pertanian Terapan Vol 15 No 1 (2015)
Publisher : Politeknik Negeri Lampung.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (480.316 KB) | DOI: 10.25181/jppt.v15i1.112

Abstract

This study aims to determine the pattern of segregation character soybean plant resistance to infection SMV and other agronomic characters as well as many genes that play a role in the inheritance of these traits in the F2 populations from crosses Taichung x Tanggamus follow of Mendel ratio or a modification of expectations and knowing the number of crosses. This research was conducted at the Laboratory LapanganTerpadu Faculty of Agriculture, University of Lampung from September 2013 until January 2014, and then continued in the laboratory observations Seed and Plant Breeding, University of Lampung. Propagation of virus carried in Kampung Baru, Bandar Lampung. This research uses experimental design without repetition with a single treatment design nested structured data is analyzed using the chi-square test for the suitability of the normal distribution and chi-squared test to test the of Mendel ratio and modifications . The results of this study indicate the character frequency distribution of plant height, grain weight per plant soybeans F2 generation from crosses Taichung x Tanggamus normal spread, while the frequency distribution for character flowering age, harvesting, healthy seed number per plant, number of productive branches, number of pods per plants and severity of disease spread is not normal. Estimates of the number of genes that control the character of harvesting is controlled by two genes are recessive epistasis duplicate the ratio 9: 7, days to flowering follow the ratio 1: 2: 1 which is controlled by a single gene that reacts not perfect, healthy character of the number of seeds per plant followed the ratio 3: 1 and for the total character of pods per plant, number of productive branches as well as the severity of the disease follows the ratio of 13: 3. the character dikendalikanolehdua genes dominant-recessive epistasis react. There are 21 numbers belonging expectations resistant to SMV. Keywords: Soybean, segregation, resistance characteristics, and SMV.
Variabilitas Genetik dan Heritabilitas Karakter Agronomi Kedelai (Glycine max [L.] Merrill) Generasi F5 Hasil Persilangan WILIS X B3570 Aulia Meydina; Maimun Barmawi; Nyimas Sa’diyah
Jurnal Penelitian Pertanian Terapan Vol 15 No 3 (2015)
Publisher : Politeknik Negeri Lampung.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (327.146 KB) | DOI: 10.25181/jppt.v15i3.130

Abstract

The purpose of this study was to determine the amount of genetic diversity and phenotype, heritability in a broad sense as well as the numbers of soybean expectations F5 generation from crosses Wilis × B3570 which has a middle value the better of both parents. The experimental design used randomized group design by three replications. Genotypes were tested as much as 25 genotypes. he results showed that the amount of genetic diversity of soybean agronomic characters F5 generation from crosses Wilis x B3570 found in almost all the characters except the characters age observed flowering and harvesting age. The genotype diversity found in all agronomic characters were observed. The magnitude of the high heritability values found in the character of a weight of 100 grains. Heritability values were on plant height, number of productive branches, and the total number of pods. Character weight of seeds per plant, flowering age, and time of harvest had the lowest heritability. Numbers expectation obtained by the genotypes number 163-1-4, 130-2-11, 130-2-11, 163-1-15, 102-3-2, 163-1-1, 140-1-15 , 163-1-6, 181-5-4, 140-1-2 are rated according to the weight of the weight of seeds per plant that would refer to the high production Kata kunci: variability and heritability, and Soybean
KERAGAAN, KERAGAMAN, DAN HERITABILITAS KARAKTER AGRONOMI KACANG PANJANG (Vigna Unguiculata) GENERASI F1 HASIL PERSILANGAN TIGA GENOTIPE Nyimas Sa’diyah; Maylinda Widiastuti; Ardian Ardian
Jurnal Agrotek Tropika Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (130.661 KB) | DOI: 10.23960/jat.v1i1.1885

Abstract

Untuk meningkatkan produksi kacang panjang, perlu penggunaan varietas unggul. Perakitan varietas unggul dapat diperoleh melalui persilangan dua tetua yang memiliki perbedaan. Hasil persilangan antargenotipe kacang panjang dapat dilihat melalui keragaan yang ditampilkan pada generasi keturunan (F1). Pada hasil persilangan antartetua yang berbeda dapat diharapkan terdapat keragaman antara hasil persilangan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat keragaan karakter agronomi, keragaman dan nilai duga heritabilitas arti luas kacang panjang generasi F1 hasil persilangan tiga genotipe. Benih yang digunakan adalah benih F1 kacang panjang yang merupakan hasil persilangan antara testa merah putih x testa hitam (AxB), testa hitam x testa merah putih (BxA), testa hitam x testa coklat (BxC), testa coklat x testa merah putih (CxA), benih tetua testa merah putih, testa hitam, testa coklat. Penelitian ini dilakukan dengan Rancangan Kelompok Teracak Sempurna (RKTS) dan data dianalisis dengan menggunakan, analisis ragam,dan dilanjutkan uji LSI (Least Significant Increase) . Hasil penelitian menunjukkan bahwa keragaman fenotipe karakter agronomi kacang panjang hasil persilangan tiga genotipe adalah luas untuk semua variabel. Untuk keragaman genotipe karakter agronomi kacang panjang hasil persilangan tiga genotipe adalah luas untuk variabel umur berbunga, umur panen polong kering, jumlah polong tanaman, rata-rata jumlah polong tanaman, rata-rata panjang lokul, jumlah benih total, bobot benih tanaman, tetapi untuk variabel umur panen polong segar, jumlah tangkai bunga, rata-rata panjang polong tanaman, rata-rata jumlah lokul tanaman dan bobot 100 benih adalah sempit. Besaran nilai heritabilitas arti luas karakter agronomi kacang panjang generasi F1 hasil persilangan tiga genotipe. untuk variabel umur berbunga dan rata-rata panjang lokul adalah tinggi, variabel umur panen polong kering, jumlah polong tanaman, rata-rata jumlah polong tanaman, dan jumlah benih total adalah sedang, variabel umur panen polong segar, jumlah tangkai bunga, rata-rata panjang polong tanaman, rata-rata jumlah lokul tanaman, bobot benih tanaman, dan bobot 100 benih adalah rendah.
SELEKSI NOMOR- NOMOR HARAPAN KEDELAI (Glycine max [L.] Merril) GENERASI F5 HASIL PERSILANGAN WILIS x MLG2521 Noviaz Adriani; Nyimas Sa’diyah; Maimun Barmawi
Jurnal Agrotek Tropika Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (72.141 KB) | DOI: 10.23960/jat.v3i1.1891

Abstract

Kedelai (Glycine max L. Merrill) merupakan tanaman pangan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Namun produktivitas kedelai lokal rendah sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan konsumen. Dengan produktivitas yang rendah diperlukan upaya agar produksi kedelai lokal meningkat yaitu membentuk varietas unggul baru.  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengestimasi nilai keragaman karakter agronomi kedelai generasi F5 hasil persilangan antara Wilis x Mlg2521, untuk mengestimasinilai heritabilitas dan keragaman dalam arti luas karakter agronomi kedelai generasi F5 hasil persilangan Wilis x Mlg2521, dan untuk mengetahui nomor-nomor harapan generasi F5 hasil persilangan Wilis x Mlg2521.  Rancangan perlakuan terdiri atas 16 genotipe dan dua tetua. Perlakuan ditata dalam rancangan perlakuan teracak sempurna dengan dua ulangan.  Jarak tanam 20 x 50 cm dan setiap genotipe terdapat 20 tanaman.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa besaran nilai keragaman fenotipe yang luas terdapat pada karakter tinggi tanaman, jumlah cabang produktif, jumlah polong per tanaman, bobot biji per tanaman, dan bobot 100 butir, Besaran nilai keragaman genotipe untuk umur berbunga, umur panen, jumlah cabang produktif, jumlah polong per tanaman, dan bobot biji per tanaman memiliki kriteria sempit. Besaran nilai duga heritabilitas yang tinggi terdapat pada umur berbunga, umur panen, tinggi tanaman, jumlah cabang produktif, dan bobot 100 butir, sedangkan untuk karakter jumlah polong per tanaman dan bobot biji per tanaman memiliki heritabilitas rendah dan terdapat 16 nomor genotipe harapan yaitu 7.199.4-14; 7.24.1.-2; 7.64.1-3; 7.90.2-1; 7.64.1-8; 7.144.2-3; 7.192.1-16; 7.199.4-1; 7.199.4-2; 7.199.4-15; 7.83.5-4; 7.23.3-3; 7.83.53;7.83.5-1; 7.73.3-1; 7.192.1-15 yang diranking berdasarkan bobot biji per tanaman dan bobot 100 butir sebagai dasar pertimbangan.
POLA SEGREGASI KARAKTER AGRONOMI TANAMAN KEDELAI (Glycine max [L.] Merrill) GENERASI F2 HASIL PERSILANGAN YELLOW BEAN DAN TAICHUNG Wastudiawan Pramana Nugroho; Maimun Barmawi; Nyimas Sa’diyah
Jurnal Agrotek Tropika Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.588 KB) | DOI: 10.23960/jat.v1i1.1886

Abstract

Pola segregasi suatu karakter merupakan salah satu parameter genetik yang perlu diketahui dalam hubungannya dengan proses seleksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk sebaran dan pola segregasi serta jumlah gen yang mengatur karakter agronomi kedelai generasi F2 hasil persilangan Yellow Bean dan Taichung. Penelitian ini dilaksanan di Kebun Percobaan Universitas Lampung Gedung Meneng, Kecamatan Rajabasa Bandar Lampung dan di Laboratorium Benih dan Pemuliaan Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Lampung pada bulan November 2011 sampai dengan Februari 2012. Penelitian ini dilakukan dengan rancangan percobaan tanpa ulangan dan data dianalisis dengan menggunakan uji khi-kuadrat untuk kesesuaian distribusi normal dan kesesuaian antara nilai pengamatan dan nilai harapan. Hasil penelitian menunjukkan karakter umur berbunga, tinggi tanaman, jumlah polong per tanaman dan bobot 100 butir berdistribusi normal sehingga karakterkarakter tersebut termasuk dalam karakter kuantitatif yang dikendalikan oleh banyak gen. Untuk karakter umur panen, jumlah cabang produktif, dan bobot biji per tanaman termasuk dalam karakter kualitatif dan jumlah gen yang mengendalikannya yaitu dua gen yang bersifat epistasis dominan-resesif dengan nisbah 13:3.
DAYA WARIS DAN HARAPAN KEMAJUAN SELEKSI KARAKTER AGRONOMI KEDELAI GENERASI F2 HASIL PERSILANGAN ANTARA YELLOW BEAN DAN TAICHUNG Maimun Barmawi; Andika Yushardi; Nyimas Sa’diyah
Jurnal Agrotek Tropika Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (96.079 KB) | DOI: 10.23960/jat.v1i1.1882

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai duga daya waris (heritabilitas) dalam arti luas dan kemajuan seleksi pada populasi F2 hasil persilangan kedelai antara Yellow Bean dan Taichung. Daya waris dan kemajuan seleksi merupakan parameter genetik dalam proses seleksi. Penelitian ini telah dilakukan di Kebun Percobaan Universitas Lampung dari November 2011 sampai dengan Februari 2012 dan dilanjutkan di Laboratorium Benih dan Pemuliaan Tanaman. Penelitian ini menggunakan rancangan percobaan tanpa ulangan. Parameter genetik yang diduga adalah heritabilitas dalam arti luas dan kemajuan seleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa populasi F2 mempunyai nilai duga heritabilitas dalam arti luas yang tinggi terdapat pada karakter umur berbunga, umur panen, tinggi tanaman, jumlah polong per tanaman dan bobot biji per tanaman, sedangkan pada karakter jumlah cabang produktif dan bobot 100 butir populasi F2 mempunyai nilai duga heritabilitas dalam arti luas yang sedang. Nilai duga heritabilitas dalam arti luas yang tinggi menunjukkan bahwa suatu karakter lebih dikendalikan oleh faktor genetik daripada faktor lingkungan. Nilai duga kemajuan seleksi yang termasuk kategori rendah pada penelitian ini adalah umur berbunga, umur panen, jumlah cabang produktif, dan bobot 100 butir per tanaman, sedangkan nilai kemajuan seleksi yang tinggi terdapat pada karakter tinggi tanaman, jumlah polong per tanaman, dan bobot biji per tanaman. Nilai duga kemajuan genetik yang termasuk kategori rendah pada penelitian ini adalah umur panen, nilai kemajuan genetik yang termasuk kategori sedang terdapat pada umur berbunga dan bobot 100 butir, sedangkan nilai kemajuan genetik yang tinggi terdapat pada karakter tinggi tanaman, jumlah cabang produktif, jumlah polong per tanaman, dan bobot biji per tanaman. Tingginya nilai kemajuan genetik dalam suatu karakter mengindikasikan bahwa penampilan karakter tersebut didukung oleh faktor genetik, sehingga dapat melengkapi kemajuan seleksi.
EVALUASI KARAKTER MORFOLOGI DAN AGRONOMI UBI KAYU (Manihot Esculenta Crantz) 13 Populasi F 1 DI BANDAR LAMPUNG Kronika J A Silalahi; Setyo Dwi Utomo; Akari Edy; Nyimas Sa’diyah
Jurnal Agrotek Tropika Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (134.734 KB) | DOI: 10.23960/jat.v7i1.3009

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengevaluasi keragaman karakter morfologi dan agronomi 13 populasi F 1 half-sibubi kayu di Bandar Lampung. Evaluasi dilaksanakan pada bulan Maret 2016 – Februari 2017. Populasihalf-sibmerupakan keturunan tetua betina Adira, CMM, CMM 25-27-43, CMM 25-27-46, CMM 25-27-143, CMM 25-27-158, CMM 97-6, Malang, Macan, T142, T12, T15 dan UJ5. Karakter morfologi dan agronomi meliputikarakter kualitatif dan kuantitatif. Keragaman karakter kualitatif luas jika persentase fenotipe rekombinan (PFR) > 67%, sedang jika 33%<PFR < 67% dan sempit jika PFR < 33%. Keragaman karakter kuantitatif dinyatakan luas jika kisaran total (range)> 2x Interquartile Range (IQR)dan sempit jika Range<2 x IQR. Karakter kualitatif tanaman ubi kayu meliputi warna daun pucuk, warna permukaan atas tangkai daun, dan warna permukaan bawah tangkai daun pada 13 populasi tersebut menunjukkan keragaman yang luas atau sedang kecuali warna permukaan atas tangkai daun pada populasi CMM 25-27-46 yang berkeragaman sempit. Karakter kuantitatif meliputi panjang lobus, lebar lobus, rasio panjang/lebar lobus, panjang tangkai daun dan rendemen pati menunjukkan keragaman yang luas pada populasihalf-sibCMM 25-27-43, CMM, Malang, T12, dan Macan. Populasihalf- sibAdira, CMM25-27-46, CMM 25-27-143, CMM 25-27-158, CMM 976, T15, T142 dan UJ5 menghasilkan keturunan dengan keragaman yang sempit dan luas.