Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 48 SURABAYA Indri Darlin; Nur Fathonah
Pedagogy: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 6 No. 1 (2021): Pedagogy: Jurnal Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (627.923 KB) | DOI: 10.30605/pedagogy.v6i1.1237

Abstract

Yang melatar belakangi penelitian ini yaitu kesukaran yang sering dihadapi peserta didik untuk mendapatkan hasil belajar matematika yang memuaskan dikarenakan pembelajaran yang membosankan dan cenderung monoton, siswa malas berpikir dan tidak memperhatikan materi yang dijelaskan oleh pendidik sehingga berpengaruh terhadap hasil belajar. Hal tersebut dapat menjadi pandangan sebagai suatu kondisi yang memerlukan adanya inovasi baru dalam mengajar dengan menggunakan model pembelajaran . Model pembelajaran yang dapat melibatkan secara langsung siswa untuk lebih responsif, punya nalar tinggi, keuletan, perhatian dan motivasi. Supaya dapat memahami pembelajaran matematika. Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen dengan maksud agar mengetahui apakah ada pengaruh model pembelajaran problem posing terhadap hasil belajar matematika materi relasi dan fungsi siswa kelas VIII SMP Negeri 48 Surabaya. Dalam penelitian ini populasinya semua siswa kelas VIII SMPN 48 Surabaya. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini dengan rekomendasi guru pamong berdasarkan nilai rata-rata raport siswa. Ada dua kelas yang dipilih sebagai sampel yaitu kelas VIII-I sebagai kelas kontrol dan kelas VIII-J sebagai kelas eksperimen. Metode yang digunakan yaitu metode penelitian eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan metode test yaitu lembar post-test dan dokumentasi. Adapun teknik analisis data menggunakan uji normalitas dan uji homogenitas sebagai syarat uji-t kesamaan dua rataan. Sesuaui hasil pengujian rata-rata post-test hasil belajar matematika siswa kelas eksperimen adalah 90,74 dan nilai rata-rata post-test kelas kontrol adalah 86,16 , terlihat bahwa nilai rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi dari pada nilai rata-rata kelas kontrol. Sesuai dengan hipotesis nilai t untuk kedua kelas yaitu thitung = 2,75 dan ttabel = 1,992. Hasil ini berakibat, thitung > ttabel yaitu 2,75 > 1,992 , dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan model pembelajaran problem posing lebih tinggi dari pada hasil nilai matematika siswa dengan menggunakan model pembelajaran langsung.
Pengembangan Buku Ajar “Pengantar Aljabar” Berorientasi Pada High Order Thinking (HOTS) Hanim Faizah; Nur Fathonah
MENDIDIK: Jurnal Kajian Pendidikan dan Pengajaran Vol 7 No 2 (2021)
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/003.202172.173

Abstract

In Elementer Algebra courses, the students have not been trained to solve problems that are classified in HOTS problems. Therefore, it is need to develop a teaching book that can help students to develop High Order Thinking Skill. This research aims to develop a teaching book entitled "Introduction to Algebra" oriented High Order Thinking Skill (HOTS). This research was research and development. The subjects in this reserach were Mathematics Education student who programmed the Elementer Algebra Course in 2020. The development was carried out using a Four-D development model that developed by Thiagarajan, Semmel, and Semmel 4 stages of development namely Define, Design, Develop, and Disseminate. The textbooks that have been developed are implemented limitedly to 10 students who program Elementer Algebra courses and will then be analyzed qualitatively based on the researcher's Log Book/ Diary, student work results, notes obtained from direct observations during the trial process, test learning results and interview results about the student's response to the book used and the ability of students in high-level thinking (HOTS
PROSES BERPIKIR DENGAN KECERDASAN LINGUISTIK DAN KECERDASAN LOGIS-MATEMATIS Ika Sulistyowati; Sri Rahayu; Nur Fathonah
Buana Matematika : Jurnal Ilmiah Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 5 No 1 (2015)
Publisher : Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (302.458 KB) | DOI: 10.36456/buanamatematika.v5i1:.272

Abstract

This research buildings like by many students are still experiencing difficulty in resolving the problem of the story, problems that arise because of the students still do not understand what is intended in about a story about what is known and what you asked of the questions that in addition to how to solve problems in a sentence mathematics so getting the right answer. Formulation of the problem in this research is “How the thinking of students SMPN 1 Driyorejo in solving story in terms of linguistic and logical-mathematical intelligences?” The aim is to describe the thinking of students SMPN 1 Driyorejo in solving story in terms of linguistic and logical mathematical intelligences. The research is a description of qualitative research VIII-D class in SMPN 1 Driyorejo. Subjects in this study consisted of four students with the criteria of two students with linguistic and two students with mathematical logical intelligence. The data obtained by interview, which in a matter of story material tesying functions. The analysis shows that students who have linguistic intelligence can understand about but of less able in model and pursuing that situation and so students not being able to conclude the right answer. Students who have mathematical logical intelligence can understand and capable of being in the model and doing the right with students able to conclude that answers to right. Keywords: thinking process , linguistic intelligence , mathematical logical intelligence, story problem.
PENGEMBANGAN BUKU INTISARI MATEMATIKA JENJANG SEKOLAH DASAR DITINJAU DARI ASPEK KELAYAKAN ISI, PENYAJIAN, BAHASA, DAN KEGRAFIKAN Sri Rahayu; Nur Fathonah; Erlin Ladyawati
Buana Matematika : Jurnal Ilmiah Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 7 No 2 (2017)
Publisher : Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (487.076 KB) | DOI: 10.36456/buanamatematika.v7i2:.1430

Abstract

Pada sebagian besar siswa, matematika merupakan pelajaran yang meninggalkan pengalaman yang kurang menyenangkan dalam belajar. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor antara lain faktor siswa, guru, materi pelajaran, kurikulum dan lingkungan. Dari permasalahan yang diungkapkan di atas, hal yang perlu dilakukan untuk memecahkan masalah tersebut adalah mengembangkan buku intisari yang sesuai sehingga dapat meningkatkan komponen penting dalam mengembangkan kemampuan analitis dan kemampuan kritis peserta didik. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan buku intisari matematika ditinjau dari aspek kelayakan isi, penyajian, bahasa, dan kegrafikan. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Buku intisari Matematika jenjang sekolah dasar dikembangkan dengan model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation). Adapun tahap-tahap pada model pengembangan model ADDIE antara lain tahap analysis meliputi: a. analisis kurikulum, b. analisis materi, dan c. analisis karakter siswa; tahap design meliputi: a. perancangan garis besar isi buku, b. menyusun peta kebutuhan buku, c. Menyusun instrumen penelitian; tahap development meliputi: a. penulisan buku, b. validasi buku, c. uji coba terbatas, d. revisi buku; tahap implementation dan tahap evalution. Dua tahap terakhir belum dilakukan mengingat keterbatasan waktu penelitian. Buku ini mendapatkan validasi kelayakan isi, penyajian, bahasa, dan kegrafikan dengan kriteria sangat baik, dan dapat digunakan dengan revisi. Dengan beberapa revisi, maka buku ini sudah dapat digunakan dalam implementasi di sekolah. Setelah diimplementasikan di sekolah buku Intisari Matematika jenjang Sekolah, diperoleh nilai ketuntasan siswa yaitu secara klasikal kelas dikatakan tuntas dengan pembelajaran menggunakan buku Intisari Matematika. Kata Kunci: buku intisari matematika, kelayakan isi, kelayakan penyajian, kelayakan bahasa, kelayakan kegrafikan
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE FIRING LINE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA Nur Al Laili Moekholifatul; Nur Fathonah
Buana Matematika : Jurnal Ilmiah Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 9 No 2 (2019)
Publisher : Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/buanamatematika.v9i2:.2121

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi rendahnya hasil belajar siswa yang diakibatkan kurangnya keaktifan dan tingkat konsentrasi siswa saat mengikuti kegiatan belajar mengajar. Salah satu upaya guru untuk mengembangkan interaksi aktif yang seharusnya terjadi antara guru dan siswa agar dapat meningkatkan hasil belajar yaitu degan mengubah model pembelajaran konvensional dengan model pembelajaran yang lebih menarik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Firing Line terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VII SMP Negeri 24 Surabaya. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian Quasi Experimental Design. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode tes yaitu post-test. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 24 Surabaya. Dengan teknik purposive sampling, sampel dalam penelitian ini yaitu kelas VII-E sebagai kelas eksperimen dan kelas VII-F sebagai kelas kontrol dengan tiap kelas masing-masing berjumlah 40 siswa. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji normalitas, uji homogenitas, dan uji-t. Berdasarkan analisis data yang dilakukan, diperoleh t_hitung=13,8549 > t_tabel=1,9908 maka H0 ditolak dengan kata lain H1 diterima yang berarti ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Firing Line terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VII SMP Negeri 24 Surabaya pada materi bentuk Aljabar.
PENGUNAAN PENGUAT JENIS MORDAN DAN DAUN JAMBU TERHADAP HASIL PEWARNAAN TEKNIK IKAT CELUP PADA KAIN KATUN Sulistiami Sulistiami; nur fathonah
Buana Pendidikan Jurnal Fakultas Keguruan dan Pendidikan Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
Publisher : Universitas PGRI Adi Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (103.991 KB) | DOI: 10.36456/bp.vol9.no16.a1242

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui sebera besar pengaruh warna daun jambu setelah diberi mordan pada teknik ikat celup kain katun pada taplak meja. Pewarna daun jambu adalah pewarna alam yang ramah lingkungan dan mudah luntur atau hilang maka dibutuhkan penguat warna untuk mendapatkan warna yang dinginkan dengan jalan memberi mordan sebagai penguatnya pada teknik ikat celup bahan katun. Penelitian ini mengunakan pendekatan kuantitatif untuk menghitung pengaruh mordan terhadap pewarna daun jambu pada teknik ikat celup kain katun taplak meja. Hasil penelitian berdasarkan observasi eksperimen dan pada analisis data secara setatistik maupun diskriptif dapat dirumuskan terdapat perbedaan kadar intensitas warna pada taplak meja kain katun dari teknik ikat celup dengan pewarna daun jambu dengan penguat mordan yang berbeda dibuktikan dari hasil statistik 30 responden menyatakan berbeda antara yang satu dengan yang lainya. Saran diharapkan bagi semua penguna pewarna alam untuk mengunakan mordan sebagai penguat warna, sehingga mendapatkan warna yang dinginkan untuk teknik ikat celup bahan katun.
MENINGKATKAN KREATIVITAS IBU-IBU PKK MELALUI KEGIATAN MEMBUAT MINUMAN SEHAT INSTAN Nur Fathonah; izah qusniyatin
Jurnal Penamas Adi Buana Vol 2 No 1 (2018): Juli
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (562.137 KB)

Abstract

Kondisi alami desa Karangkuten adalah agraris, tanah desa untuk pertanian. Sebagian besar setiap halaman rumah ditanami oleh tanaman medis atau dalam bahasa TOGA. Orang-orang di desa Karangkuten hanya memproses TOGA dengan cara tradisional sebagai obat herbal tetapi kurang diminati pasar. TOGA kedaluwarsa tidak lebih lama dan ketika ditempatkan di penyimpanan, ia hanya bertahan selama sehari. Tujuan dari kegiatan ini adalah mengharapkan peserta dari komunitas perempuan dari program tertentu di tingkat desa untuk mengedukasi berbagai aspek kesejahteraan keluarga atau dalam bahasa yang kita sebut PKK untuk mendapatkan pengetahuan dan meningkatkan kreativitas pemrosesan TOGA itu sendiri. Metode demonstrasi yang digunakan dalam kegiatan ini. Hasil yang bisa diraih dari kegiatan ini adalah menjadikan TOGA menjadi bentuk instan dan peserta dari PKK belajar dan menunjukkan kreativitas mereka dalam pengolahan TOGA. Hasil lain dari kegiatan ini mereka dapat memproses TOGA tidak hanya untuk konsumsi mereka tetapi juga dapat digunakan untuk peluang bisnis yang dapat membantu kondisi ekonomi mereka.
Workshop Photo Editing Sebagai Bekal Wirausaha Bagi Karang Taruna Kecamatan Gondang Mojokerto liknin nugraheni; Sri Rahayu; Sunyoto Hadi Prayitno; Erlin Ladyawati; Moh. Syukron Maftuh; Nur Fathonah
Jurnal Penamas Adi Buana Vol 4 No 1 (2020): Jurnal Penamas Adi Buana
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/penamas.vol4.no1.a2439

Abstract

Berdasarkan hasil survey dan observasi pada pemuda dan pemudi karang taruna yang ada di Kecamatan Gondang Kabupaten Mojokerto ini, menunjukkan bahwa masih banyak dari mereka yang masih belum memiliki pekerjaan atau bisa dikatakan bahwa mereka belum belum bisa mendapatkan penghasilan. Salah satu factor yang berhasil kami himpun adalah dikarenakan masih kurangnya keterampilan yang mereka miliki. Hal tersebut disebabkan oleh para pemuda dan pemudi karang taruna tidak pernah memperoleh bimbingan baik dari pendidikan formal ataupun dengan cara mengikuti pelatihan-pelatihan yang dapat mengarahkan para pemuda pemudi karang taruna pada pengetahuan luas, khususnya yang berkenaan dengan photo editing. Berdasarkan masalah tersebut, maka tim pelaksana PPM prodi pendidikan matematika FKIP Unipa Surabaya, akan melaksanakan Workshop photo editing dengan memanfaatkan aplikasi adobe photoshop. Kegiatan tersebut, mampu menambah referensi dan pengetahuan bagi pemuda karang taruna yang ada di Kecamatan Gondang terutama di bidang desain grafis khususnya photo editing. Setelah mengikuti workshop, para karang taruna yang dapat mengedit foto secara sederhana dan mengaplikasikannya dalam berbagai macam bentuk publikasi cetak seperti logo, pamflet, brosur, kartu nama, poster, buku, tata letak/layout majalah, desain iklan, undangan, cover majalah, dan lain sebagainya akan mampu mengembangkan jiwa entrepreneur dibidang photo editing, sehingga dapat dijadikan lapangan pekerjaan.
IMPLEMENTASI MEDIA PEMBELAJARAN EDUKATIF UNTUK POS PAUD TERPADU (PPT) DI KELURAHAN BALAS KLUMPRIK KECAMATAN WIYUNG KOTA SURABAYA Nur Fathonah; Erlin Ladyawati
WAHANA Vol 67 No 2 (2016)
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (504.384 KB) | DOI: 10.36456/wahana.v67i2.496

Abstract

Anak usia dini berada pada masa emas (golden age). Karena itu, rangsangan lingkungan yang sehat dan sesuai, melalui kegiatan yang sesuai dengan tahap perkembangan anak, harus diberdayakan. Rangsangan dan kegiatan tersebut diharapkan akan berpengaruh pada pertumbuhan berbagai aspek, seperti fisik motorik, kognitif, sosial emosional, termasuk aspek bahasa. Salah satu metode pembelajaran yang dapat dijadikan alternatif solusi untuk masalah tersebut yaitu metode permainan. Metode permainan dalam hal ini adalah metode yang menggunakan permainan untuk mengemas suatu pembelajaran agar pembelajaran menjadi menyenangkan. Agar pembelajaran dengan menggunakan permainan lebih menarik maka diperlukan media. Media yang digunakan selain menyenangkan juga yang edukatif, atau yang memberi pengetahuan. Media pembelajaran edukatif dapat digunakan untuk memberikan rangsangan pada anak usia dini sehingga dapat meminimalkan hambatan yang mungkin terjadi ketika anak memperoleh atau menerima materi. Media pembelajaran edukatif dapat digunakan sebagai alternatif karena dapat dirancang sesuai dengan usia dan tingkat perkembangan anak, mudah digunakan oleh para murid PAUD, orang tua juga bunda PAUD, serta menyenangkan. Subyek dalam kegiatan ini adalah Bunda-bunda di Pos Paud Terpadu (PPT) RW 01 (PPT Bougenville) dan RW 06 (PPT Dahlia). Sedangkan luaran yang ingin dicapai adalah media pembelajaran edukatif. Metode yang digunakan ada dua yaitu metode proyek dan metode penilaian. Metode proyek digunakan untuk membuat media pembelajaran. Media pembelajaran yang dibuat ada dua jenis yaitu media pembelajaran jenis aktif dan media pembelajaran jenis pasif. Media pembelajaran jenis aktif yang dihasilkan adalah Balok Ceria dan Panggung Cerita, sedangkan media pembelajaran jenis pasif adalah Bantal Cerita Bergambar dan Tablet Permainan. Dari media pembelajaran yang dihasilkan akan diadakan penilaian terhadap ketepatan penggunaan kepada peserta didik melalui metode penilaian. Media pembelajaran layak digunakan jika memenuhi kriteria ≥ 80%, dan semua media pembelajaran yang dihasilkan memenuhi kriteria tersebut. Dengan adanya kegiatan ini maka diharapkan bunda-bunda PAUD menjadi bunda-bunda yang berkualitas untuk mencerdaskan anak bangsa di barisan terdepan. Kata Kunci : Kelompok Bunda PAUD, Media Pembelajaran Edukatif Jenis Aktif dan Media Pembelajaran Edukatif Jenis Pasif
PEMAHAMAN SISWA SMA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA BERDASARKAN PERBEDAAN GAYA BELAJAR Nur Fathonah; Moh. Syukron Maftuh
WAHANA Vol 67 No 2 (2016)
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (160.018 KB) | DOI: 10.36456/wahana.v67i2.498

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pemikiran bahwa salah satu tujuan belajar matematika adalah agar siswa memiliki kemampuan memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah. sehingga dalam mempelajari matematika diharpakan siswa tidak hanya menghafal informasi-informasi yang diberikan tetapi juga memahaminya. Karena dengan memahami suatu konsep, diharapkan siswa dapat mengaitkan antara konsep yang satu dengan yang lain dan menggunakannya dalam pemecahan masalah. Pemahaman dapat dikatagorikan ke dalam tiga jenis, yaitu pemahaman instrumental (instrumental understanding), pemahaman relasional (relational understanding), dan pemahaman formal (formal understanding). Pemahaman apapun jenisnya, sangat berperan dalam memecahkan suatu masalah. Melalui pemecahan masalah, diharapkan siswa terampil dalam menghadapi masalah, baik itu masalah dalam matematika maupun masalah dalam kehidupan sehari-hari. Dalam memecahkan suatu masalah, terdapat informasi yang harus diolah dan diserap dengan baik agar masalah tersebut dapat terselesaikan, aktifitas menyerap, mengatur, dan mengolah informasi disebut, itu yang dikatakan sebagai gaya belajar. gaya belajar menggunakan Learning Style Inventory (LSI), dapat dikatagrikan menjadi gaya belajar divergen, asimilatif, konvergen, dan akomodatif. Keempat gaya belajar tersebut didasari oleh pengalaman-pengalaman (konkret, reflektif, abstrak, dan eksperimen) yang diperoleh setiap individu. Tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana pemahaman siswa dalam pemecahan masalah matematika dengan gaya belajar divergen, asimilatif, konvergen dan akomodatif. Subjek penelitian ini adalah siswa SMA ITP Surabaya yang terdiri dari 4 siswa dengan masing-masing memiliki gaya belajar divergen, asimilatif, konvergen dan akomodatif. Penelitian ini merupakan penelitian eksploratif karena bertujuan mengeksplor serta rancangan penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kualitatif. Berdasarkan hasil analisis data, dapat disimpulkan bahwa subjek divergen memiliki pemahaman formal dalam memahami masalah, relasional dalam menyusun rencana, instrumental dalam melaksanakan rencana, dan memeriksa kembali. Subjek asimilatif memiliki pemahaman formal dalam memahami masalah dan menyusun rencana, kemudian memiliki pemahaman instrumental dalam melaksanakan rencana dan memeriksa kembali. Subjek konvergen memiliki pemahaman formal dalam memahami masalah, relasional dalam menyusun, melaksanakan rencana dan memeriksa kembali. Sedangkan subjek akomodatif memiliki pemahaman formal dalam memahami masalah, relasional dalam menyusun rencana, instrumental dalam melaksanakan rencana, dan memeriksa kembali. Kata Kunci : Pemahaman, Pemecahan Masalah Matematika, Gaya Belajar