Elise Litaay
SATYA WACANA CHRISTIAN UNIVERSITY

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Miyea Hemboni: Pendekatan, Pendampingan, dan Konseling Budaya Masyarakat Adat Suku Sentani Elise Litaay
Jurnal Teologi Berita Hidup Vol 4, No 1 (2021): September 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Berita Hidup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38189/jtbh.v4i1.136

Abstract

The value of solidarity is an approach, mentoring and counseling that can be found in the payment of Miyea Hemboni in the indigenous peoples of the Sentani tribe. The purpose of this research is to find out why, Miyea Hemboni is carried out in the marriage of the indigenous people of the Sentani tribe, and an understanding of Miyea Hemboni provides a model of approach, mentoring and counseling. The research method used is qualitative research methods and data obtained through interviews and literature study. Which is oriented towards the Sentani customary area. Interviews with several informants as historical actors. The results obtained from this research are that Miyea Hemboni can be used as an approach, mentoring, and counseling for the indigenous peoples of the Sentani tribe as a foundation of philosophy and cultural values of solidarity because it contains socio-cultural values of the community which are described as follows: Gotong Royong (Pulhauw) , Togetherness (Aka mbai, Peaka mbai), Brotherhood (Ria mbai), Baku help (Rekey Hakoy), One heart (Kenambai umbai).Nilai solidaritas adalah sebuah pendekatan, pendampingan dan konseling yang dapat ditemukan dalam pembayaran Miyea Hemboni dalam masyarakat adat suku Sentani. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui mengapa Miyea Hemboni dilaksanakan dalam perkawinan masyarakat adat suku Sentani, serta pemahaman terhadap Miyea Hemboni memberikan model pendekatan, pendampingan dan konseling. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dan data yang diperoleh melalui wawancara dan studi pustaka. Yang berorientasi pada wilayah adat Sentani. Wawancara terhadap beberapa informan sebagai pelaku sejarah. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah Miyea Hemboni dapat dijadikan sebagai pendekatan, pendampingan, dan konseling masyarakat adat suku Sentani sebagai landasan filosofi dan nilai-nilai budaya solidaritas karena, mengandung nilai-nilai sosial budaya masyarakat yang dideskripsikan sebagai berikut : Gotong Royong  (Pulhauw),  Kebersamaan (Aka mbai, Peaka mbai), Persaudaraan (Ria mbai), Baku bantu (Rekey Hakoy), Satu hati  (Kenambai umbai).
Miyea Hemboni: Pendekatan, Pendampingan, dan Konseling Budaya Masyarakat Adat Suku Sentani Elise Litaay
Jurnal Teologi Berita Hidup Vol 4, No 1 (2021): September 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Berita Hidup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38189/jtbh.v4i1.136

Abstract

The value of solidarity is an approach, mentoring and counseling that can be found in the payment of Miyea Hemboni in the indigenous peoples of the Sentani tribe. The purpose of this research is to find out why, Miyea Hemboni is carried out in the marriage of the indigenous people of the Sentani tribe, and an understanding of Miyea Hemboni provides a model of approach, mentoring and counseling. The research method used is qualitative research methods and data obtained through interviews and literature study. Which is oriented towards the Sentani customary area. Interviews with several informants as historical actors. The results obtained from this research are that Miyea Hemboni can be used as an approach, mentoring, and counseling for the indigenous peoples of the Sentani tribe as a foundation of philosophy and cultural values of solidarity because it contains socio-cultural values of the community which are described as follows: Gotong Royong (Pulhauw) , Togetherness (Aka mbai, Peaka mbai), Brotherhood (Ria mbai), Baku help (Rekey Hakoy), One heart (Kenambai umbai).Nilai solidaritas adalah sebuah pendekatan, pendampingan dan konseling yang dapat ditemukan dalam pembayaran Miyea Hemboni dalam masyarakat adat suku Sentani. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui mengapa Miyea Hemboni dilaksanakan dalam perkawinan masyarakat adat suku Sentani, serta pemahaman terhadap Miyea Hemboni memberikan model pendekatan, pendampingan dan konseling. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dan data yang diperoleh melalui wawancara dan studi pustaka. Yang berorientasi pada wilayah adat Sentani. Wawancara terhadap beberapa informan sebagai pelaku sejarah. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah Miyea Hemboni dapat dijadikan sebagai pendekatan, pendampingan, dan konseling masyarakat adat suku Sentani sebagai landasan filosofi dan nilai-nilai budaya solidaritas karena, mengandung nilai-nilai sosial budaya masyarakat yang dideskripsikan sebagai berikut : Gotong Royong  (Pulhauw),  Kebersamaan (Aka mbai, Peaka mbai), Persaudaraan (Ria mbai), Baku bantu (Rekey Hakoy), Satu hati  (Kenambai umbai).
Miyea Hemboni: Pendekatan, Pendampingan, dan Konseling Budaya Masyarakat Adat Suku Sentani Elise Litaay
Jurnal Teologi Berita Hidup Vol 4, No 1 (2021): September 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Berita Hidup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38189/jtbh.v4i1.136

Abstract

The value of solidarity is an approach, mentoring and counseling that can be found in the payment of Miyea Hemboni in the indigenous peoples of the Sentani tribe. The purpose of this research is to find out why, Miyea Hemboni is carried out in the marriage of the indigenous people of the Sentani tribe, and an understanding of Miyea Hemboni provides a model of approach, mentoring and counseling. The research method used is qualitative research methods and data obtained through interviews and literature study. Which is oriented towards the Sentani customary area. Interviews with several informants as historical actors. The results obtained from this research are that Miyea Hemboni can be used as an approach, mentoring, and counseling for the indigenous peoples of the Sentani tribe as a foundation of philosophy and cultural values of solidarity because it contains socio-cultural values of the community which are described as follows: Gotong Royong (Pulhauw) , Togetherness (Aka mbai, Peaka mbai), Brotherhood (Ria mbai), Baku help (Rekey Hakoy), One heart (Kenambai umbai).Nilai solidaritas adalah sebuah pendekatan, pendampingan dan konseling yang dapat ditemukan dalam pembayaran Miyea Hemboni dalam masyarakat adat suku Sentani. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui mengapa Miyea Hemboni dilaksanakan dalam perkawinan masyarakat adat suku Sentani, serta pemahaman terhadap Miyea Hemboni memberikan model pendekatan, pendampingan dan konseling. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dan data yang diperoleh melalui wawancara dan studi pustaka. Yang berorientasi pada wilayah adat Sentani. Wawancara terhadap beberapa informan sebagai pelaku sejarah. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah Miyea Hemboni dapat dijadikan sebagai pendekatan, pendampingan, dan konseling masyarakat adat suku Sentani sebagai landasan filosofi dan nilai-nilai budaya solidaritas karena, mengandung nilai-nilai sosial budaya masyarakat yang dideskripsikan sebagai berikut : Gotong Royong  (Pulhauw),  Kebersamaan (Aka mbai, Peaka mbai), Persaudaraan (Ria mbai), Baku bantu (Rekey Hakoy), Satu hati  (Kenambai umbai).
Miyea Hemboni: Pendekatan, Pendampingan, dan Konseling Budaya Masyarakat Adat Suku Sentani Elise Litaay
Jurnal Teologi Berita Hidup Vol 4, No 1 (2021): September 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Berita Hidup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38189/jtbh.v4i1.136

Abstract

The value of solidarity is an approach, mentoring and counseling that can be found in the payment of Miyea Hemboni in the indigenous peoples of the Sentani tribe. The purpose of this research is to find out why, Miyea Hemboni is carried out in the marriage of the indigenous people of the Sentani tribe, and an understanding of Miyea Hemboni provides a model of approach, mentoring and counseling. The research method used is qualitative research methods and data obtained through interviews and literature study. Which is oriented towards the Sentani customary area. Interviews with several informants as historical actors. The results obtained from this research are that Miyea Hemboni can be used as an approach, mentoring, and counseling for the indigenous peoples of the Sentani tribe as a foundation of philosophy and cultural values of solidarity because it contains socio-cultural values of the community which are described as follows: Gotong Royong (Pulhauw) , Togetherness (Aka mbai, Peaka mbai), Brotherhood (Ria mbai), Baku help (Rekey Hakoy), One heart (Kenambai umbai).Nilai solidaritas adalah sebuah pendekatan, pendampingan dan konseling yang dapat ditemukan dalam pembayaran Miyea Hemboni dalam masyarakat adat suku Sentani. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui mengapa Miyea Hemboni dilaksanakan dalam perkawinan masyarakat adat suku Sentani, serta pemahaman terhadap Miyea Hemboni memberikan model pendekatan, pendampingan dan konseling. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dan data yang diperoleh melalui wawancara dan studi pustaka. Yang berorientasi pada wilayah adat Sentani. Wawancara terhadap beberapa informan sebagai pelaku sejarah. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah Miyea Hemboni dapat dijadikan sebagai pendekatan, pendampingan, dan konseling masyarakat adat suku Sentani sebagai landasan filosofi dan nilai-nilai budaya solidaritas karena, mengandung nilai-nilai sosial budaya masyarakat yang dideskripsikan sebagai berikut : Gotong Royong  (Pulhauw),  Kebersamaan (Aka mbai, Peaka mbai), Persaudaraan (Ria mbai), Baku bantu (Rekey Hakoy), Satu hati  (Kenambai umbai).