Nurul Hidayah
Universitas Mataram

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pengaruh Model Conceptual Understanding Procedures Terhadap Penguasaan Konsep dan Kemampuan Pemecahan Masalah Fisika Peserta Didik Kelas X SMAN 1 Gerung Nurul Hidayah; Hikmawati Hikmawati; Sutrio Sutrio
Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi (JPFT) Vol 5 No 1 (2019): Januari - Juni
Publisher : Department of Physics Education, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.816 KB) | DOI: 10.29303/jpft.v5i1.777

Abstract

Quasi experimental research with "non-equivalent control group design" aims to determine the effect of conceptual understanding procedures model on the mastery of concepts and ability to solve the physics problems of class X students SMAN 1 Gerung tahun 2017/2018. Population in this research is all students of class X MIPA SMAN 1 Gerung with sampling technique using purposive sampling, so selected class X MIPA 2 as experiment class and class X MIPA 5 as control class. Data collection of the mastery of concepts was performed using multiple choice test with mean score for experimental class of 72,96 and for control class equal to 63,29 and problem solving ability using essay test with mean value for experiment class was 56,30 and for the control class of 44.48. After the teaching, the mastery of the concepts of both classes increased, the second highest grade values occurred in the mechanical energy sub-material with the percentage of 69% in the experimental class and 66% in the control class whereas the second lowest grade occurred on the restoring force sub-material. Problem-solving abilities (PSAs) were 6 indicators, in the control class PSA-1 higher than the experimental class, while the PSA-2 through the PSA-6 experimental class was higher than the control class. The hypothesis of this study was tested by the test-t polled variance with a significant level of 5% and obtained t count of 4.65 for the mastery of concepts and t count of 3.50 for problem-solving abilities while the t table value of 1.99 means t count more great from t table. The results of this study indicate that there is influence conceptual understanding procedures model to the mastery of the concept and ability of solving physics problems of students class X SMAN 1 Gerung academic year 2017/2018.
Rancang Bangun Aplikasi Bantu Hafal Al-Qur'an Metode At-Taisir Berbasis Android Nurul Hidayah; Royana Afwani; Andy Hidayat Jatmika
Journal of Computer Science and Informatics Engineering (J-Cosine) Vol 3 No 1 (2019): June 2019
Publisher : Informatics Engineering Dept., Faculty of Engineering, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1540.287 KB) | DOI: 10.29303/jcosine.v3i1.233

Abstract

The At-Taisir method is a memorization method of the Qur'an which was inaugurated in 2018. This method was initiated by Adi Hidayat and implemented a one-page one-day memorization system of the Qur'an. Usually, when memorizing the Qur'an, the memorizer is flexible in choosing the memorization schedule and memorization amount. But in this method, the memorizer has presented a schedule and amount of memorization so that the memorizer becomes more disciplined and bound. Currently, the activity of memorizing the Qur'an with the At-Taisir method is done manually. This study aims to display the At-Taisir method which was previously still in manual form into a mobile application using Android technology with the native application types. This is expected to make the process of memorizing using the At-Taisir method easier to do without having to wait to get the At-Taisir manuscript first. This application is designed with a dynamic display so that if one day the application wants to be developed again, then only need to add the required database. Based on the results of testing carried out the percentage of success of the application reached 85.9%.
Analisis Proses Pembelajaran Daring Masa Pandemi Covid-19 di SDN 25 Ampenan Tahun Ajaran 2021/2022 Nurul Hidayah; I Nyoman Karma; Lalu Hamdian Affandi
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 7 No. 2 (2022): Juni
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v7i2.506

Abstract

Pembelajaran daring merupakan model pembelajaran yang dilakukan di masa pandemi, karena dalam prinsip kebijakan pendidikan di masa pandemi yaitu lebih mengutamakan keselamatan dan kesehatan lahir batin peserta didik, pendidik, kepala satuan pendidikan dan seluruh warga satuan pendidikan dalam rangka memenuhi layanan pendidikan selama masa pandemi Covid-19. Dalam pelaksanaan pembelajaran daring guru dapat memanfaatkan beberapa aplikasi atau platform seperti zoom, whatsapp group dan lain sebagainya. Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran daring, hambatan pada pelaksanaan pembelajaran daring serta solusi untuk mengatasi hamabatan pada pelaksanaan pembelajaran daring. Subjek dalam penelitian ini yaitu guru kelas IV dan guru kelas V, kepala sekolah serta peserta didik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran daring di kelas IV dan kelas IV termasuk dalam kategori baik dengan memperoleh persentase untuk kelas IV yaitu 77,27 dan untuk kelas V yaitu 79,54. Jadi dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaran daring dikelas IV dan kelas V sudah terlaksana dengan baik. Terdapat hambatan pada pelaksanaan pembelajaran daring yaitu handphone, koneksi internet, penyampaian materi pembelajaran dan peserta didik yang jarang/tidak mengumpulkan tugas. Adapun solusi untuk mengatasi hambatan tersebut yaitu meminta peserta didik yang tidak memiliki handphone untuk ke sekolah mengambil materi pelajaran, guru membagi pembelajaran menjadi 2 shift yaitu pagi dan sore hari dengan menerapkan pembelajaran yang sama, guru memberikan perbaikan melalui pengulangan materi pembelajaran yang tidak dipahami oleh peserta didik dan guru juga akan lebih mengfokuskan fokus kepada peserta didik yang jarang/tidak mengumpulkan tugas.
Analisis Proses Pembelajaran Daring Masa Pandemi Covid-19 di SDN 25 Ampenan Tahun Ajaran 2021/2022 Nurul Hidayah; I Nyoman Karma; Lalu Hamdian Affandi
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 7 No. 2 (2022): Juni
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v7i2.506

Abstract

Pembelajaran daring merupakan model pembelajaran yang dilakukan di masa pandemi, karena dalam prinsip kebijakan pendidikan di masa pandemi yaitu lebih mengutamakan keselamatan dan kesehatan lahir batin peserta didik, pendidik, kepala satuan pendidikan dan seluruh warga satuan pendidikan dalam rangka memenuhi layanan pendidikan selama masa pandemi Covid-19. Dalam pelaksanaan pembelajaran daring guru dapat memanfaatkan beberapa aplikasi atau platform seperti zoom, whatsapp group dan lain sebagainya. Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran daring, hambatan pada pelaksanaan pembelajaran daring serta solusi untuk mengatasi hamabatan pada pelaksanaan pembelajaran daring. Subjek dalam penelitian ini yaitu guru kelas IV dan guru kelas V, kepala sekolah serta peserta didik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran daring di kelas IV dan kelas IV termasuk dalam kategori baik dengan memperoleh persentase untuk kelas IV yaitu 77,27 dan untuk kelas V yaitu 79,54. Jadi dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaran daring dikelas IV dan kelas V sudah terlaksana dengan baik. Terdapat hambatan pada pelaksanaan pembelajaran daring yaitu handphone, koneksi internet, penyampaian materi pembelajaran dan peserta didik yang jarang/tidak mengumpulkan tugas. Adapun solusi untuk mengatasi hambatan tersebut yaitu meminta peserta didik yang tidak memiliki handphone untuk ke sekolah mengambil materi pelajaran, guru membagi pembelajaran menjadi 2 shift yaitu pagi dan sore hari dengan menerapkan pembelajaran yang sama, guru memberikan perbaikan melalui pengulangan materi pembelajaran yang tidak dipahami oleh peserta didik dan guru juga akan lebih mengfokuskan fokus kepada peserta didik yang jarang/tidak mengumpulkan tugas.