p-Index From 2019 - 2024
0.751
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Agrotek Tropika
Kus Hendarto
Fakultas Pertanian Universitas Lampung

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH DOSIS PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KAILAN (Brassica oleracea var. alboglabra) PADA PERTANAMAN KEDUA Aisyah Nur Fadila; Rugayah Rugayah; Setyo Widagdo; Kus Hendarto
Jurnal Agrotek Tropika Vol 9, No 3 (2021): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 9, SEPTEMBER 2021
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v9i3.5304

Abstract

Ketersediaan unsur hara sangat diperlukan dalam budidaya tanaman kailan (Brassica oleraceae var. alboglabra), khususnya N yang dapat diperoleh dengan pemberian pupuk NPK.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian dosis pupuk NPK terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kailan dan mengetahui dosis terbaik pupuk NPK untuk pertumbuhan dan hasil tanaman kailan.Penelitian dilaksanakan pada Oktober─Desember 2018 di rumah kaca Gedung Hortikultura dan Laboratorium Lapang Terpadu, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok lengkap (RAKL) dengan 5 perlakuan yang diulang sebanyak 4 kali.  Perlakuan tersebut adalah dosis pupuk NPK, yaitu kontrol; 1,5 g/tanaman; 3,0 g/tanaman; 4,5 g/tanaman, dan 6,0 g/tanaman.  Hasil pengamatan dianalisis dengan sidik ragam, dilanjutkan dengan uji Polinomial Ortogonal pada taraf 5 %.  Hasil Penelitian menunjukkan bahwapemberianpupuk NPK hingga dosis 6,0 g/tanaman secara nyata meningkatkanpertumbuhan dan hasil tanaman kailan pada variabel tinggi tanaman, jumlah daun, lebar tajuk, panjang daun, bobot segar, dan panjang akar.  Namun, perlakuan tersebut tidak menunjukkan adanya pengaruh pada variabel lebar daun, diameter batang, bobot kering tajuk, dan bobot kering akar.  Pemberian pupuk NPK dosis 4,5 g/tanaman dan 6,0 g/tanaman cenderung lebih tinggi dari dosis lainnya,terutama pada variabel jumlah daun, lebar tajuk, bobot segar, dan panjang akar.
PENGARUH APLIKASI PUPUK HAYATI DAN PUPUK PELENGKAP ALKALIS TERHADAP KEANEKARAGAMAN ARTHROPODA DAN INTENSITAS PENYAKIT PENTING PERTANAMAN SEMANGKA (Citrullus vulgaris Schard) Oryza Wahyu Setiawan; Sudi Pramono; Kus Hendarto; Suskandini Ratih Dirmawati
Jurnal Agrotek Tropika Vol 9, No 3 (2021): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 9, SEPTEMBER 2021
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v9i3.5306

Abstract

Usaha budidaya tanaman semangka tidak terlepas dari gangguan serangga dan penyakit tanaman yang dipengaruhi oleh lingkungan.  Pemberian pupuk hayati dan pupuk pelengkap alkalis dapat menimbulkan kondisi lingkungan yang berbeda untuk pertumbuhan dan perkembangan arthropoda maupun patogen pada pertanaman semangka.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi pupuk hayati cair, konsentrasi pupuk pelengkap alkalis, dan interaksi kedua pupuk tersebut terhadap keanekaragaman arthropoda dan intensitas penyakit penting pertanaman semangka.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk hayati cair konsentrasi 15 ml/l mampu meningkatkkan keanekaragaman arthropoda dengan nilai indeks keanekaragaman sebesar 1,26 pada 4 MST dan 1,74 pada 7 MST.  Pemberian pupuk pelengkap alkalis konsentrasi 2 g/l mampu meningkatkan kenakearagaman arthropoda dengan nilai indeks sebesar 1,25 pada 4 MST dan 1,78 pada 7 MST.  Pemberian pupuk hayati cair konsentrasi 30 ml/l mampu menekan keparahan penyakit downy mildew dengan nilai keparahan penyakit sebesar 48,94 % pada 7 MST.  Pemberian pupuk pelengkap alkalis konsentrasi 2 g/l mampu menekan keparahan penyakit downy mildew dengan nilai keparahan penyakit sebesar 43,45 % pada 7 MST.  Pemberian pupuk hayati cair konsentrasi 30 ml/l dengan pupuk pelengkap alkalis konsentrasi 2 g/l memberikan interaksi berpengaruh nyata atau dengan kata lain memiliki hasil produksi buah per petak rata-rata seberat 17,44 kg.
PENGARUH JENIS BAKTERI PELARUT FOSFAT (BPF) DAN JENIS PUPUK FOSFAT TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN MENTIMUN (Cucumis sativus L.) Andi Setiadi; Dermiyati Dermiyati; Yohannes C Ginting; Kus Hendarto; Suskandini Ratih; Mareli Telaumbanua
Jurnal Agrotek Tropika Vol 9, No 3 (2021): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 9, SEPTEMBER 2021
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v9i3.5297

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bakteri pelarut fosfat (BPF), pupuk fosfat, dan interaksi keduanya dalam meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman mentimun. Penelitian dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) faktorial yang terdiri dari 2 faktor dan masing-masing diulang sebanyak 3 kali. Faktor pertama merupakan jenis pupuk fosfat yang terdiri dari: tanpa pupuk fosfor (P0), SP-36 150 kg ha-1 (P1) dan BFA 192,85 kg ha-1 (P2). Faktor kedua merupakan jenis BPF yang terdiri dari: tanpa BPF (M0), BPF dari suspensi MOL TKKS (M1), BPF dari suspensi MOL rimpang nanas (M2), dan kombinasi BPF dari suspensi MOL TKKS dan rimpang nanas (M3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa bakteri pelarut fosfat (BPF) tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman mentimun. Pupuk SP-36 menghasilkan produksi dan jumlah buah mentimun lebih baik dibandingkan dengan tanpa pupuk P yang didukung oleh peningkatan variabel bobot kering akar, bobot kering brangkasan, usia berbunga, jumlah bunga betina. BPF dari MOL TKKS dengan pupuk SP-36 memberikan pengaruh lebih baik terhadap panjang tanaman dan jumlah daun.
PENGARUH BEBERAPA JENIS MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI CABAI KERITING (Capsicum annum L.) DALAM POLYBAG Efridini Ranisa Putri; Setyo Widagdo; Kus Hendarto; Rugayah Rugayah
Jurnal Agrotek Tropika Vol 11, No 1 (2023): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 11, FEBRUARI 2023
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v11i1.6923

Abstract

Cabai keriting (Capsicum annum L.) merupakan komoditas hortikultura yang memiliki nilai ekonomi. Kebutuhan cabai yang terus meningkat menyebabkan perlunya pasokan cabai yang mencukupi. Alternatif untuk mengatasi kondisi tersebut adalah budidaya perkotaan  pemanfaatan pekarangan. Budidaya perkotaan dapat dilakukan dengan penggunaan wadah polybag. Media tanam perlu mengandung unsur hara yang mencukupi bagi tanaman dan memiliki sifat fisik yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media tanam tanah, serbuk kayu, arang sekam, dan serbuk sabut kelapa atau kombinasinya dan media tanam yang terbaik di antara tanah, serbuk kayu, arang sekam, dan serbuk sabut kelapa atau kombinasinya untuk pertumbuhan dan produksi cabai dalam polybag. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan faktor tunggal 3 ulangan dan 7 perlakuan yaitu A0 (Tanah/Kontrol),  A1 (Tanah + Serbuk Kayu), A2 (Tanah + Arang Sekam), A3 (Tanah +Serbuk Sabut Kelapa), A4 (Tanah +Serbuk Kayu +Arang Sekam), A5 (Tanah +Serbuk Kayu +Serbuk Sabut Kelapa), dan A6 (Tanah +Arang Sekam +Serbuk Sabut Kelapa). Data yang diperoleh diuji keaditifan dengan uji Tukey, homogenitas ragamnya dengan uji Barlett dan perbedaan nilai tengah diuji dengan menggunakan Uji BNJ pada taraf 5%. Produksi tanaman terbaik hingga 18 MST terdapat pada jenis media tanam tanah +arang sekam +serbuk sabut kelapa dengan jumlah buah layak konsumsi per tanaman terbanyak yaitu 132,33 buah dan bobot buah per tanaman yaitu 393,67 g.  Pada penelitian lanjutan 27 MST bahan media yang menggunakan serbuk kayu mulai terdekomposisi dengan hasil jumlah buah total per tanaman paling banyak pada perlakuan  tanah +serbuk kayu +serbuk sabut kelapa yaitu 13 buah dan bobot buah total per tanaman paling banyak yaitu 52,26 g.