Ainin Niswati
Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH SISTEM OLAH TANAH DAN APLIKASI MULSA BAGAS TERHADAP RESPIRASI TANAH PADA PERTANAMAN TEBU (Saccharum Officinarum L) RATOON KE-1 PERIODE 2 DI PT GUNUNG MADU PLANTATIONS Niken Aditya Rahma Putri; Ainin Niswati; Sri Yusnaini; Henrie Buchari
Jurnal Agrotek Tropika Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (178.723 KB) | DOI: 10.23960/jat.v5i2.1835

Abstract

Respirasi tanah merupakan suatu indikator yang baik terhadap mutu tanah. Ciri khas parameter aktivitas metabolik dari populasi mikroba tanah yang berkorelasi positif dengan material organik tanah. Dengan meningkatnya laju respirasi maka akan meningkat pula laju dekomposisi bahan organik yang terakumulasi di dasar tanah. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh perlakuan sistem olah tanah dan pemberian mulsa bagas terhadap respirasi tanah. Penelitian dilaksanakan bulan Desember 2015 dan Mei 2016. Penelitian ini dirancang secara split plot dalam rancangan acak kelompok (RAK) dengan 5 kelompok. Petak utama yaitu sistem olah tanah yang terdiri dari tanpa olah tanah (T 0 ) dan olah tanah intensif (T 1 ). Anak petak adalah aplikasi mulsa bagas, yang terdiri dari tanpa mulsa bagas (M 0 ) dan mulsa bagas 150 t ha -1 (M 1 ). Data yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam pada taraf 5%, yang sebelumnya telah diuji homogenitas ragamnya dengan uji Bartlett dan aditivitasnya dengan uji Tukey, dan dilanjutkan dengan uji BNT pada taraf 1% dan 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara pengolahan tanah dan aplikasi mulsa bagas terhadap respirasi tanah 3 BSR. Hasil uji BNT 5% menunjukan respirasi pada tanah yang tidak diolah lebih tinggi dibandingkan tanah yang diolah dan tanah yang diaplikasikanmulsa lebih tinggi dibandingkan tanpa aplikasi mulsa. Hasil uji korelasi menunjukkan bahwa respirasi tanah mempunyai korelasi positif dengan suhu tanah pada pengamatan 8 BSR.
PENGARUH SISTEM OLAH TANAH DAN APLIKASI HERBISIDA TERHADAP BEBERAPA SIFAT KIMIA TANAH PADA TANAH ULTISOL DI PERTANAMAN UBI KAYU(Manihot esculenta Crantz) Rusdiyan Inantha; Sarno Sarno; Ainin Niswati; Abdul Kadir Salam
Jurnal Agrotek Tropika Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (77.639 KB) | DOI: 10.23960/jat.v4i2.1865

Abstract

Ubikayu (Manihot esculenta Crantz) merupakan sumber bahan makanan ketiga di Indonesia setelah padi dan jagung. Secara umum budidaya ubikayu di Indonesia menggunakan sistem pengolahan tanah intensif dan sistem olah tanah minimum juga dapat digunakan sebagai alternatif lain pengganti olah tanah intensif dan pemberantasan gulma menjadi bagian penting dalam sistem olah tanah minimum.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh sistem olah tanah dan aplikasi herbisidaterhadap beberapa sifat kimia tanah, serta interaksi sistem olah tanah dan aplikasi herbisida terhadap beberapa sifat kimia tanah pada tanah Ultisol di pertanaman Ubikayu. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu dan di Laboratorium Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Lampungdari bulan Juni 2014 sampai April 2015. Penelitian ini disusun dari faktorial 2 x 2 dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK). Perlakuan terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama terdiri dari 2 perlakuan yaitu sistem olah tanah intensif (OTI) dengan simbol T 1 dan olah tanah minimum (OTM) dengan simbol T 0 . Faktor kedua terdiri dari 2 perlakuan yaitu disemprot dengan herbisida dengan simbol H 1 dan tanpa disemprot dengan herbisida dengan simbol H 0 . Data yang diperoleh diuji dengan uji Bartlett, aditivitas data diuji dengan uji Tukey. Jika asumsi terpenuhi datadianalisis dengan sidik ragam dan perbedaan nilai tengah perlakuan diuji dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf 5%.Hasil penelitian menunjukan bahwa sistem olah tanah tidak berpengaruh terhadap C-organik, N-total, P-tersedia, K-dd, pH, dan KTK tanah pada 2 waktu pengambilan sampel tanah yaitu 5 BST – 10 BST, kecuali pada waktu awal pengambilan sampel tanah 2 BST berpengaruh terhadap K-dd tanah. Aplikasi herbisida tidak berpengaruh terhadap C-organik, N-total, P- tersedia, K-dd, pH, dan KTK tanah pada 3 waktu pengambilan sampel tanah (2 BST - 5 BST – 10 BST). Sistem olah tanah dan aplikasi herbisida tidak memberikan interaksi yang nyata terhadap sifat kimia tanah yaitu C-organik, N-total, P-tersedia, K-dd, pH, dan KTK tanah.
PENGARUH SISTEM OLAH TANAH DAN APLIKASI HERBISIDA TERHADAP BIOMASSA KARBON MIKROORGANISME TANAH (C-MIK) PADA PERTANAMAN UBI KAYU (Manihot esculenta Crantz) TAHUN KE-2 DI TANAH ULTISOL GEDUNG MENENG BANDAR LAMPUNG Tabroni Tabroni; Sri Yusnaini; Ainin Niswati; Muhajir Utomo
Jurnal Agrotek Tropika Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (592.103 KB) | DOI: 10.23960/jat.v6i2.2605

Abstract

Pengolahan tanah merupakan salah satu kegiatan yang umumnya dianggap wajib dalam berbudidaya tanaman yang dapat dilakukan secara olah tanah minimum (OTM), olah tanah intensif (OTI) maupun tanpa olah tanah (TOT). Sementara itu, aplikasi herbisida umumnya dilakukan guna meminimalisir pertumbuhan gulma yang merupakan pesaing tanaman dalam memanfaatkan ruang, cahaya, air dan unsur hara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sistem olah tanah terhadap biomassa karbon mikroorganisme (C-mik) pada tanah yang ditanami ubi kayu, mengetahui pengaruh aplikasi herbisida terhadap biomassa karbon mikroorganisme (C-mik) pada tanah yang ditanami ubi kayu, dan mengetahui pengaruh antara interaksi sistem olah tanah dan pengaplikasian herbisida terhadap biomassa karbon mikroorganisme (C-mik) pada tanah yang ditanami ubi kayu. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampungdengan menggunakan petak pertanaman ubi kayu di tanah ultisols sejak September 2014-Mei 2015 (musim tanam tahun kedua) dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK), terdiri atas empat ulangan dengan empat satuan percobaan untuk tiap ulangannya. Perlakuan yang diterapkan terdiri atas 2 faktor, faktor pertama adalah sistem olah tanah secara minimum (T0)dan intensif (T1), sedangkan faktor kedua adalah aplikasi herbisida yaitu tanpa penggunaan herbisida (H0) dan dengan penggunaan herbisida (H1) yang disemprotkan 3 bulan setelah tanam dan 6 bulan setelah tanam. Pengolahan tanah baik secara intensif maupun minimum tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap biomassa karbon mikroorganisme tanah (C- mik) pada petak pertanaman ubi kayu musim kedua.Begitu pula dengan pengaplikasian herbisida yang juga tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap biomassa karbon mikroorganisme tanah (C-mik), sehingga tidak terdapat interaksi antara sistem olah tanah dan aplikasi herbisida yang diterapkan pada petak pertanaman ubi kayu musim kedua terhadap karbon mikroorganisme tanah (C-mik).