Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Konflik Sosial Sumartias, Suwandi; Rahmat, Agus
Jurnal Penelitian Komunikasi Vol 16, No 1 (2013): Jurnal Penelitian Komunikasi Vol. 16 No. 1 Tahun 2013
Publisher : Jurnal Penelitian Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (17.805 KB)

Abstract

Konflik sosial yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia akhir-akhir ini, salah satunya disebabkan lemahnya kepastian hukum. Hal ini dikhawatirkan akan mengancam integrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi konflik sosial di desa Manis Lor Kabupaten Kuningan. Metode penelitian yang digunakan yakni metode kuantitatif eksplanatoris, dengan uji statistik Analisis Jalur. Populasi penelitian adalah tokoh masyarakat formal dan informal (Kepala desa, ulama, dan pemuda), dan masyarakat yang terlibat konflik sosial di desa Manis Lor Kabupaten Kuningan. Hasil penelitian menunjukkan: a) Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara faktor identitas sosial dengan konflik sosial anarkis. b) Terdapat pengaruh yang signifikan antara faktor sosial-ekonomi dengan konflik sosial anarkis. c) Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara faktor kredibilitas tokoh dengan konflik sosial anarkis. d) Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara faktor motif dengan konflik sosial anarkis. e) Terdapat pengaruh yang signifikan antara faktor kepribadian/keyakinan dengan konflik sosial anarkis. f) Terdapat pengaruh yang signifikan antara faktor perilaku komunikasi dengan konflik sosial anarkis.
Implementasi Model Komunikasi Kesehatan melalui Penyebaran Informasi Jaminan Kesehatan Masyarakat Jawa Barat Rahmat, Agus; Perbawasari, Susi; Zubair, Feliza; Koswara, Aang
Jurnal Penelitian Komunikasi Vol 17, No 1 (2014): Jurnal Penelitian Komunikasi Vol. 17 No. 1 Tahun 2014
Publisher : Jurnal Penelitian Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (17.805 KB)

Abstract

Setiap perilaku berlandas pada pengetahuan, oleh karena itu untuk keberhasilan program Jaminan Kesehatan Masyarakat yang dilakukan pemerintah untuk masyarakat kurang mampu mempersyaratkan dilakukannya komunikasi atau sosialisasi atas program tersebut, melalui berbagai saluran yang ada. Bagaimana model komunikasi kesehatan yang diimplementasikan pemerintah dalam menyebarkan informasi Jamkesmas khususnya di wilayah Jawa Barat ? Tujuan penelitian ini adalah mengetahui arah aliran informasi yang terjadi dalam sosialisasi program Jaminan Kesehatan Masyarakat, dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Pengambilan sampel menggunakan multistage cluster sampling, jumlah responden 180 orang. Hasil penelitian menunjukkan komunikasi yan bersifat antarpribadi dengan para opinion leaders formal sebagai saluran utama masyarakat kurang mampu dalam memeroleh informasi. Ini berarti bahwa publik target untuk penguatan atau keberhasilan sosialisasi Jaminan Kesehatan Masyarakat adalah opinion leaders seperti ketua Rukun Warga ataupun Rukun Tetangga serta kader.
Humor dan Homo Ludens Rahmat, Agus
Extension Course Filsafat ( ECF ) No 2 (2014): ECF Filsafat Humor
Publisher : Extension Course Filsafat ( ECF )

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Humor adalah fenomena aneh dan penuh paradoks: sesuatu yang sebenarnya tidak serius -bahkan pernah dianggap jahat – namun di sisi lain ternyata juga dianggap sangat penting. Plato sempat menganggap humor dan tertawa sebagai kejahatan, sejajar dengan penghinaan. Kaum Stoa, biarawan-biarawan Kristiani purba, hingga beberapa filsuf abad 17, melihat tertawa sebagai kekurangan pengendalian diri. Psikoanalisis Freudian menganggap humor sebagai bentuk terselubung kedengkian dan naluri liar libido. Namun kini orang cenderung melihat sebaliknya: kini humor dilihat justru sebagai kecerdasan kritis, secara psikologis mencerminkan fleksibilitas mental, secara fisik menurunkan tegangan dan memacu imunitas, secara sosial merupakan lubrikan yang memperlancar hubungan interpersonal.  Sempat pula ada anggapan bahwa humor merupakan indikator adanya ketertekanan masif. Sementara di sisi lain konon humor juga menunjukkan kematangan psikologis dan religius.   Extension Course Filsafat kali ini bermaksud hendak memahami kompleksitas dari gejala yang disebut ‘humor’ itu, dengan mencoba melihatnya dari bermacam perspektif, antara lain : dari sudut filsafat, neuroscience, psikologi, bahasa, budaya, agama, dll.
GAMBARAN SUMBER INFORMASI PHBS PADA KADER KESEHATAN Kosasih, Cecep Eli; Solehati, Tetti; Rahmat, Agus
PROMOTIF: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 8, No 1 (2018): PROMOTIF - JUNI
Publisher : PROMOTIF: Jurnal Kesehatan Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1216.155 KB) | DOI: 10.31934/promotif.v8i1.230

Abstract

Desa Pangandaran merupakan salah satu tempat wisata di Jawa Barat memiliki visi menjadi Desa Sehat. Sayangnya kesadaran ber-PHBS masyarakat Pangandaran masih rendah menyebabkan tingginya angka diare dan kecacingan di daerah tersebut kemungkinan karena kurangnya mendapatkan informasi tentag PHBS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sumber informasi PHBS pada kader kesehatan. Desain penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian dilakukan di Desa Pangandaran Kecamatan Pangandaran Jawa Barat. Populasi penelitian adalah semua kader kesehatan yang terdapat di Desa Pangandaran sejumlah 28 orang. Sample menggunakan total sampling. Instrumen yang digunakan adalah quisioner yang terdiri dari data karakteristik dan sumber informasi. Analisa yang digunakan deskriptif berupa frekuensi dan prosentase. Seluruh responden pernah mendapatkan informasi PHBS sejumlah 28 orang (100%). Pada variabel genital hygiene diperoleh bahwa sebagian kecil responden mendapatkan informasi dari media cetak sejumlah 6 orang (21,4%), hampir seluruh responden mendapatkan informasi dari petugas kesehatan sejumlah  24 orang (85,7%). Pada variabel CTPS diperoleh bahwa seluruh responden pernah mendapatkan informasi 28 orang (100%), hampir setengahnya responden mendapatkan informasi dari orang tua sejumlah  8 orang (28,6%), sebagian kecil responden mendapatkan informasi dari saudara sejumlah 3 orang (10,7%), sebagian kecil  responden mendapatkan informasi dari teman sejumlah  2 orang (7,1 %), hampir setengahnya responden mendapatkan informasi dari media sosial sejumlah 12 orang (42,9%), hampir seluruh responden mendapatkan informasi dari petugas kesehatan sejumlah 23 orang (82,1%). Kesimpulan: Seluruh responden mendapatkan informasi. Walaupun sumber informasi lebih banyak diperoleh dari petugas kesehatan dan media sosial namun masih ada informasi didapat dari teman. Perlu pendekatan yang lebih kreatif dalam pemberian informasi dari petugas kesehatan misalnya dengan menggunakan media sosial. 
KINERJA HUBUNGAN MASYARAKAT PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN DAN KOTA DI JAWA BARAT Rahmat, Agus; Bakti, Iriana
Jurnal Kajian Komunikasi Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (762.067 KB) | DOI: 10.24198/jkk.v4i2.8612

Abstract

Kebutuhan pemerintah Indonesia atas Humas pemerintah tidak lagi dalam tataran wacana atau sekedar konsep secara keIlmuan, keberadaan Humas pemerintah didorong atas kebutuhan pemerintah untuk menjelaskan apa yang dilakukan oleh pemerintah kepada ,asyarakat guna memperoleh dukungan dan untuk menerangkan apa dan bagaimana yang dilakukan pemerintah sehingga lingkungan masyarakat dalam dan masyarakat luar percaya. sudah sejak lama pemerintah di Indonesia termasuk pemerintah daerah memiliki Humas pemerintah, bahkan khusus di lingkungan pemerintah, profesi ini tergabung dalam wadah BakoHumas. Fakta yang ada dan berkembang mengisyaratkan sekaligus mempertanyakan mengenai kinerja Humas Pemerintah selama ini. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mendeskripsi kinerja Humas pemerintah khususnya Humas Pemerintah kabupaten dan kota di Jawa Barat. Untuk mencapai tujuan penelitian, metode yang digunakan adalah deskriptif dengan teknik pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran angket. Temuan dari penelitian ini memperlihatkan bahwa: pertama, kinerja Humas pemerintah lebih banyak menerimaan teguran dibanding pujian/penghargaan atas hasil kerja; kedua, pegawai di bagian Humas pemerintah sangat sedikit yang berlatar belakang pendidikan formal komunikasi, terlebih lulusan keHumasan selain itu pegawai juga jarang mendapat pendidikan non formal bidang keHumasan; ketiga, aktivitas Humas pemerintah lebih tertumpu pada kegiatan rutin berupa penyediaan informasi bagi media. Konsekuens dari temuan penelitian ini adalah perlunya pengembangan kompetensi pegawai Humas pemerintah melalui linieritas bidang kerja dan pendidikan bagi pegawai baru dan pelatihan bidang keHumasan bagi petugas yang sudah ada.DOI: 10.24198/jkk.vol4n2.2
Konstruksi Identitas Guru Bimbingan Konseling sebagai Komunikator Pendidikan Astiti, Putri; Suminar, Jenny Ratna; Rahmat, Agus
Jurnal Kajian Komunikasi Vol 6, No 1 (2018): Accredited by Kemenristekdikti RI SK No. 48a/E/KPT/2017
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (262.949 KB) | DOI: 10.24198/jkk.v6i1.7738

Abstract

Penelitian ini bermula dari dihilangkannya jam kelas bagi guru bimbingan dan konseling (BK) serta masih kurangnya jumlah guru BK di SMA Negeri di Kota Bandung. Peneliti ingin mengkaji lebih jauh mengenai motivasi, makna profesi, dan pengalaman komunikasi yang dialami oleh guru BK. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Pendekatan ini mencoba untuk mencari pemaknaan mengenai bagaimana manusia mengkonstruksi makna dan konsep-konsep penting dalam kerangka intersubjektivitas. Pada penelitian ini data diperoleh dari tujuh guru BK sebagai key informant. Hasil penelitian ini menunjukkan tiga kategori yang melatarbelakangi alasan untuk menjadi guru, yaitu keinginan pribadi, arahan orang tua dan lingkungan pergaulan atau pertemanan. Hasil penelitian ini juga memunculkan dua kategori makna identitas guru BK, yaitu makna positif dan makna negatif. Makna positif dinyatakan pada guru sebagai orang tua, dicintai anak-anak, membantu siswa mengenali dirinya, harus tahu segala hal, dan guru yang sempurna. Makna negatif dinyatakan pada guru sebagai ganjal pintu dan guru yang masih dianggap sebagai polisi sekolah. Pengalaman komunikasi guru BK berlangsung pada konteks komunikasi antarpribadi, kelompok dan organisasional. Guru BK sebagai komunikator pendidikan harus memiliki kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional. Gambaran kondisi guru BK dalam memaknai profesi diharapkan dapat dijadikan rujukan pengambil kebijakan agar lebih memahami secara mendalam mengenai pentingnya keberadaan guru BK di sekolah.
PENGARUH KREDIBILITAS KONSELOR TERHADAP SIKAP REMAJA MENGENAI HIV/AIDS DI SUKABUMI Niftah, Yayan Zainal; Rahmat, Agus
Jurnal Kajian Komunikasi Vol 5, No 2 (2017): Accredited by Kemenristekdikti RI SK No. 48a/E/KPT/2017
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.219 KB) | DOI: 10.24198/jkk.v5i2.7371

Abstract

Permasalahan remaja yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi sering kali berawal dari kurangnya informasi, pemahaman dan kesadaran untuk mencapai keadaan sehat secara reproduksi. Banyak sekali hal-hal yang berkaitan dengan hal ini, mulai dari pemahaman mengenai perlunya pemeliharaan kebersihan alat reproduksi, pemahaman mengenai proses-proses reproduksi serta dampak dari perilaku yang tidak bertanggung jawab seperti kehamilan tak diinginkan, aborsi, penularan penyakit menular seksual termasuk HIV. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kredibilitas konselor HIV/AIDS di Kabupaten Sukabumi terhadap sikap remaja tentang HIV/AIDS. Variabel penelitian yang dianalisis dalam penelitian ini adalah keahlian, kepercayaan, daya tarik pesan terhadap sikap, dengan populasi remaja 6 Desa yang berada di Kabupaten Sukabumi. Teknik sampel menggunakan strata proposional. Partisipan penelitian atau sampel yang terpilih sebanyak 401 orang remaja. Penelitian ini menggunakan analisis jalur yang merupakan analisis untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terkait, baik bersifat parsial maupun pengaruh bersifat total. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keahlian komunikator dalam menyampaikan pesan tentang bahaya HIV/AIDS telah mampu menambah pengetahuan remaja di Kecamatan Sukabumi, juga dapat menimbulkan kepercayaan remaja terhadap Konselor HIV/AIDS serta kesediaan untuk menjauhi perilaku berisiko seperti menggunakan narkoba dan seks bebas dan kesediaan untuk mengiformasikan kepada orang lain tentang bahaya HIV/AIDS. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa agar penderita lebih terbuka dalam menceritakan kronologis tentang penyakit yang diidapnya serta penularannya, yang harus dilakukan adalah mempertinggi kredibilitas komunikator atau konselor HIV/AIDS.
THE APPLICATION OF EGP MATERIALS TO ATC STUDENTS OF CASEA MAKASSAR Rahmat, Agus
LEKSEMA: Jurnal Bahasa dan Sastra Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : FITK (Islamic Education and Teacher Training Faculty) - IAIN Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (430.293 KB) | DOI: 10.22515/ljbs.v2i1.630

Abstract

The objectives of this research were to find out the application of English for Generic Purposes (EGP) materials to the Air Traffic Controller (ATC) class in learning English at Civil Aviation Safety and Engineering Academy (CASEA), Makassar and the students’ perceptions toward the application the materials. This research employed descriptive qualitative research design. It applied cluster random sampling technique. The informants of this research were nineteen that consist of one lecturer and 18 ATC students of CASEA Makassar. The data were collected by observations and interviews. The observations were conducted to gather the data about the application of the materials to the students while the interviews were done to support and strengthen the data from observations whereas the interviews were also purposed for analyzing the students’ perception toward the application of the materials. The result of this research showed that (1) the application of EGP materials to ATC students of CASEA Makassar was quite effective since the lecturer had various ways in teaching English and could teach the students based on their needs as aviation students  and (2) most of the students felt that both ESP (English for Specific Purposes) and EGP were so beneficial for them since as aviation cadets, they are required to be able to communicate in English. Despite the necessities for learning EGP and ESP, most of the students contended that ESP was more essential in their working environments as aircraft controllers.
ENGLISH LEARNING MOTIVATION OF NON-ENGLISH STUDENTS OF STMIK HANDAYANI MAKASSAR Rahmat, Agus; Sainu, Muhammad Nasiruddin; Weda, Sukardi
LEKSEMA: Jurnal Bahasa dan Sastra Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : FITK (Islamic Education and Teacher Training Faculty) - IAIN Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (426.342 KB) | DOI: 10.22515/ljbs.v1i2.180

Abstract

This study describes (1) motivation in learning English, (2) influential factors in learning English, (3) influential motivation, and (4) ways to maintain and improve motivation to learn English.  This study used descriptive qualitative design. The subjects of the study were 20 EFL students sitting in semester I of STMIK Handayani Makassar in 2016.  Self report was used to collect data on motivation and interview was to explore in-depth features of motivation. The results show: (1) all 20 subjects were motivated in learning English; (2) factors affecting  motivation include internal factors, i.e. goal setting, expectancy, self confidence and  external factors, i.e. lecturer, classroom environment, activities, materials, the relevance, and feedback; (3) dominan influential motivation is instrumental motivation, and (4) to maintain and improve students’ motivation, English lecturers should use English in students’ proficiency, adaptable materials, comfortable classroom, communicative, creative,  patient, enthusiastic,  relax and friendly-smiling.
Hubungan Sosiodemografi Orang Tua dengan Sikap Remaja Tentang Kesehatan Reproduksi Remaja Solehati, Tetti; Kosasih, Cecep Eli; Rahmat, Agus
Jurnal Kesehatan Poltekkes Ternate Vol 11 No 1 (2018): Jurnal Kesehatan Poltekkes Ternate, Juni 2018
Publisher : UPPM Politeknik Kesehatan Kemenkes Ternate, Maluku Utara, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (196.18 KB) | DOI: 10.32763/juke.v11i1.58

Abstract

Sosiodemografi orang tua memiliki peranan yang cukup besar dalam membentuk sikap anak remaja, salah satunya sikap anak remaja tentang kesehatan reproduksi remaja (KRR). Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan sosiodemografi orang tua terhad sikap remaja tentang KRR. Rancangan penelitian cross sectional. Pengumpulan data dilakukan melalui pengisian instrumen quisioner. Data dianalisa menggunakan Chi Squere. Penelitian dilakukan tahun 2017 di SMPN dan SMAN wilayah Kabupaten Bandung. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa SMP dan SMA yang digunakan sebagai lokasi penelitian sejumlah 12.000. Sample berjumlah 668 siswa menggunakan rumus Slovin. Tehnik pengambilan sample dengan stratified random sampling. Hasil penelitian diperoleh bahwa Variabel sikap berhubungan dengan pekerjaan orang tua (p=0,000),  pendidikan orang tua (p=0,000), dan pendapatan keluarga (p=0,000). Kesimpulan: sosiodemografi orang tua memiliki hubungan dengan sikap pada anak remaja.  Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, disarankan agar orang tua dapat menjalankan perannya sebagai pengendali sikap anak remaja dalam mendukung perilaku anak remaja terhadap kesehatan reproduksi remaja.