Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

IDENTIFIKASI ZAT PEWARNA MAKANAN RHODAMIN B DAN METHANIL YELLOW PADA JAJANAN ANAK SD DI SDN RAWA BUAYA 05 PT DAN 08 PG JAKARTA BARAT apriani, apriani -
Klinikal Sains (Jurnal Analis Kesehatan) Vol 5 No 2 (2017): Desember
Publisher : Analis Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.998 KB)

Abstract

Penggunaan pewarna sintetis telah diatur penggunaannya dalam makanan oleh Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1168/menkes/PER/X/1999, namun masih banyak penggunaan pewarna sintetis yang telah dilarang seperti rhodamin B dan methanil yellow. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah zat pewarna berbahaya (rhodamin B dan methanil yellow) masih terdapat pada jajanan anak SD, khususnya di SD 02,03,05 dan 07,08 Jakarta Barat. Sampel jajanan yang diuji berjumlah 20 sampel. identifikasi sampel dilakukan di BBLK (Balai Besar Laboratorium Kesehatan) pada bulan Juli-Agustus 2017. Identifikasi pewarna dilakukan dengan Kromatografi Lapis Tipis dengan pengulangan menggunakan Kromatografi Kertas dan penegasan menggunakan sinar lampu UV 254nm. identifikasi digunakan dua eluen yang berbeda eluen 1 yaitu etil metil keton, aseton, dan air dengan perbandingan 70:30:30 dan eluen 2 yaitu 2 gr NaCl dalam 100 ml etanol 50%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ditemukannya pewarna rhodamin B dan methanil yellow dalam 20 sampel jajanan tersebut.
VARIASI BAKTERI PADA PENDERITA INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK) Yashir, Muhammad; Apriani, Apriani
JURNAL MEDIA KESEHATAN Vol 12 No 2 (2019): Jurnal Media Kesehatan Poltekkes Kemenkes Bengkulu Volume 12 No 2 Desember 2019
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33088/jmk.v12i2.441

Abstract

Urinary Tract Infection (UTI) is the second most common infectious disease after respiratory tract infection and as many as 8.3 million cases are reported per year. In Indonesia the prevalence of UTI ranges from 5-15% and the number of UTI patients reaches 90-100 cases per 100,000 population per year. gold standard of ISK proof by performing microbiological examination that is urine culture and routine urinalysis examination of dyeing method. This study aims to find out the description of urine culture laboratory results on leukocyte esterase and Erythrocytes, and to see the presence of bacterial variation in isk sufferers at Atmajaya Hospital, North Jakarta. Research Methods Descriptive analysis of 33 samples or respondents of all ages without limitation in Microbiology Laboratory Atmajaya Hospital November - December 2017. The results of the number of female respondents (52%) more than men (48%). The incidence of UTI was increased in patients over 40 years of age, 41-60 years (10 cases), and> 60 years (10 cases). From this study, Escherichia coli (31%) is the most common microorganism that causes UTI.
IDENTIFIKASI BORAKS DAN FORMALIN PADA JAJANAN ANAK SD MALAKA JAYA JAKARTA Apriani, Apriani; Ferna, Intan Diah
Jurnal Mitra Kesehatan Vol 1, No 2 (2018): JMK
Publisher : STIKes Mitra Keluarga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Boraks dan Formalin sering disalahgunakan oleh produsen nakal sebagai tambahan pengawet pada makanan jajanan seperti bakso, lontong, kerupuk dan makanan lainnya. Sebagian besar pedagang jajanan di SDN Malaka Jaya membeli bahan baku di lokasi (pasar) yang sebelumnya diketahui pernah ditemukan bahan tambahan boraks dan formalin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keberadaan senyawa boraks dan formalin pada makanan yang dijual oleh pedagang jajanan anak di SD Malaka Jaya. Pengujian dilakukan secara kualitatif dengan metode uji nyala api dan perubahan warna. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel 14 jenis jajanan anak. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semua sampel jajanan yang diuji dengan uji nyala api menghasilkan reaksi warna api bewarna biru/merah dan pada uji perubahan warna tidak menghasilkan larutan bewarna bening. Dari hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa penjual makanan/jajanan di SD Malaka Jaya tidak menambahkan borak dan formalin pada dagangannya
Pemeriksaan Cea dan M2PK Sebagai Tes Skrining Pada Kanker Kolorektal Evivana Pranika Murti; Nuroh Najmi; Apriani Apriani; Rina Setyawati
Jurnal Analis Kesehatan Vol 10, No 1 (2021): JURNAL ANALIS KESEHATAN
Publisher : Department of Health Analyst, Politeknik Kesehatan, Kementerian Kesehatan Tanjungkarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jak.v10i1.2720

Abstract

Kanker memiliki ciri mempertahankan sinyal proliferatif, menghindari penekan pertumbuhan, terjadi invasi dan metastasis, menginduksi angiogenesis, memungkinkan replikatif yang immortal, dan melawan kematian sel. Kanker kolorektal (CRC) merupakan hubungan kompleks dari sel tumor, sel non-neoplastik, dan sejumlah besar mikroorganisme. Deteksi dini pada awal lesi dapat menurunkan mordibitas dan mortilitas keganasan, sehingga penting dilakukan skrining. Pemeriksaan CEA dan M2PK dapat dilakukan sebagai tes skrining yang dilakukan di laboratorium. Beberapa Laboratorium sering kali hanya melakukan 1 pemeriksaan saja seperti CEA tanpa M2PK. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan antara pemeriksaan CEA dan M2PK sebagai tes skrining kanker kolorektal. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode komparatif. Penelitian dilakukan pada bulan Maret-Mei 2020 di Laboratorium Multilab Rawamangun. Sampel penelitian berasal dari 30 orang subjek yang dipilih berdasarkan kriteria harus melakukan pemeriksaan CEA dan M2PK secara bersamaan. Hasil uji statistik menggunakan uji Mann-Whitney diperoleh hasil p value 0,000. Hasil analisa tersebut menujukkan adanya perbedaan yang signifikan antara pemeriksaan CEA dan M2PK sebagai diagnosis kanker kolorektal. Pemeriksaan CEA dan M2PK dapat digunakan sebagai tes skrining awal pada pemeriksaan kanker kolorektal.
Mercury Identification In Facial Whitening Creams Sold In Cengkareng Market West Jakarta Apriani Apriani; Steffi Indah
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : CV. Ridwan Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (124.855 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v4i12.828

Abstract

Face whitening creams are cosmetics that are often used by women. Bleach creams contain active ingredients such as hydroquinone and steroids which can provide a whiter skin color while inhibiting pigmentation. This study aims to identify the mercury content in several whitening cream cosmetics circulating in the Cengkareng market in West Jakarta. The research will be carried out qualitatively the mercury color test using the color change method using KI reagent. Based on the results of the research conducted, it can be concluded that the analyst qualitatively, from 25 samples of whitening cream, there were 14 (56%) samples of face whitening cream containing mercury and 11 (44%) samples of face whitening cream that did not contain mercury. Still the presence of facial whitening creams that contain mercury, provides useful information for the public to be more careful in choosing cosmetics. Keywaords: face whitening cream, mercury, mercury color test
Identifikasi Klorin pada Tepung Terigu (Ber Merek dan Tidak Ber Merek) dan Tepung Beras (Ber Merek) Apriani; Reni Latifani
Jurnal Health Sains Vol. 1 No. 6 (2020): Jurnal Health Sains
Publisher : Syntax Corporation Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/jhs.v1i6.64

Abstract

Klorin adalah bahan kimia yang biasa digunakan sebagai pembunuh kuman. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 772/Menkes/Per/XI/88, bahwa klorin tidak tercatat sebagai Bahan Tambahan Pangan (BTP) dalam kelompok pemutih dan pematang tepung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada atau tidaknya klorin pada jenis tepung terigu dan tepung beras secara kualitatif dan untuk mengetahui kadar klorin didalam tepung secara kuantitatif. Penelitian ini dilakukan dengan desain deskriptif kuantitatif yaitu dengan pengulangan sebanyak 3 kali dan metode yang digunakan yaitu kualitatif dengan reaksi warna dan kuantitatif dengan spektrofotometer. Penelitian ini dilakukan di UPT Laboratorium Kesehatan Daerah Kota Tangerang. Hasil uji kualitiatif menunjukkan 100% tepung terigu bermerk dan tidak bermerk serta tepung beras bermerk positif mengandung klorin. Kadar klorin tertinggi terdapat pada tepung terigu ber merek SN yaitu .
Perbedaan Hitung Jumlah Trombosit Darah Edta Dengan Penundaan Waktu Pemeriksaan Apriani Apriani; Hengki Priyanto Gea
Jurnal Health Sains Vol. 2 No. 1 (2021): Jurnal Health Sains
Publisher : Syntax Corporation Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/jhs.v2i1.96

Abstract

Pemeriksaan trombosit berperan penting dalam membantu menegakkan diagnosis. Pemeriksaan hitung jumlah trombosit tidak boleh ditunda karena akan mempengaruhi hasil pemeriksaan jika dilakukan lebih dari 1 jam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hitung jumlah trombosit darah EDTA yang diperiksa segera dengan yang ditunda 20 menit dan 40 menit pada pemeriksaan suhu kamar menggunakan metode pemeriksaan automatik dengan prinsip Flow Cytometer. Hasil rerata hitung jumlah trombosit pada penelitian ini adalah jumlah hitung trombosit yang diperiksa segera lebih tinggi dibanding hasil hitung trombosit yang ditunda 20 menit dan 40 menit. Hasil uji Paired-sample T-test pada hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa hasil hitung trombosit yang segera diperiksa dengan yang ditunda 20 menit dan 40 menit tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan (P > 0,05), begitu juga dengan hasil hitung trombosit yang diperiksa pada penundaan 20 menit dan 40 menit.
IDENTIFIKASI ZAT PEWARNA MAKANAN RHODAMIN B DAN METHANIL YELLOW PADA JAJANAN ANAK SD DI SDN RAWA BUAYA 05 PT DAN 08 PG JAKARTA BARAT apriani - apriani
Klinikal Sains : Jurnal Analis Kesehatan Vol 5 No 2 (2017): Desember
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.998 KB)

Abstract

Penggunaan pewarna sintetis telah diatur penggunaannya dalam makanan oleh Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1168/menkes/PER/X/1999, namun masih banyak penggunaan pewarna sintetis yang telah dilarang seperti rhodamin B dan methanil yellow. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah zat pewarna berbahaya (rhodamin B dan methanil yellow) masih terdapat pada jajanan anak SD, khususnya di SD 02,03,05 dan 07,08 Jakarta Barat. Sampel jajanan yang diuji berjumlah 20 sampel. identifikasi sampel dilakukan di BBLK (Balai Besar Laboratorium Kesehatan) pada bulan Juli-Agustus 2017. Identifikasi pewarna dilakukan dengan Kromatografi Lapis Tipis dengan pengulangan menggunakan Kromatografi Kertas dan penegasan menggunakan sinar lampu UV 254nm. identifikasi digunakan dua eluen yang berbeda eluen 1 yaitu etil metil keton, aseton, dan air dengan perbandingan 70:30:30 dan eluen 2 yaitu 2 gr NaCl dalam 100 ml etanol 50%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ditemukannya pewarna rhodamin B dan methanil yellow dalam 20 sampel jajanan tersebut.
DETEKSI PRE-EKLAMPSIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER 2-3 MELALUI PEMERIKSAAN PROTEIN URIN apriani - apriani
Klinikal Sains : Jurnal Analis Kesehatan Vol 9 No 2 (2021): Desember
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36341/klinikal_sains.v9i2.2177

Abstract

Pre-Eklampsia merupakan kondisi spesifik pada kehamilan yang ditandai dengan adanya disfungsi sistemik dengan aktivasi endotel dan koagulasi. Kondisi ini ditandai dengan tekanan darah ≥ 140/90 mmHg setelah umur kehamilan 20 minggu atau kadang lebih awal, disertai dengan proteinuria ≥ 300 mg/24 jam dan/atau eodema. Penelitian ini bersifat Deskriptif observasional menggunakan metode asam asetat 6%. Jumlah responden pada penelitian ini sebanyak 30 sempel urin ibu hamil. Hasil pemeriksaan diketahui dari total responden 30 ibu hamil, sebanyak 15 terdeteksi proteinuria. Proteinuria pada ibu hamil terbanyak adalah positif +/1 dengan jumlah paling banyak ada di kisaran usia 30 -35 tahun. Proteinuria terdeteksi terbanyak di usia kehamilan trisemester 3 dan terjadi pada kelompok ibu hamil yang bekerja
PERBEDAAN KADAR GLUKOSA DARAH DALAM PLASMA NATRIUM FLUORIDA (NaF) DENGAN PENUNDAAN WAKTU PEMERIKSAAN Apriani - apriani; Nofri Eka Yuliandi; Yaufita Lokananta
Klinikal Sains : Jurnal Analis Kesehatan Vol 10 No 1 (2022): Juni
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36341/klinikal_sains.v10i1.2165

Abstract

The World Health Organization (WHO) states that blood samples must be tests before 30 minutes, delaying the examination time can cause a decrease in blood glucose levels so that the results obtained cannot represent the actual state of the body. This study aims to determine whether there is a difference in NaF plasma blood glucose levels that are immediately tests without delay with those that are delayed for 4 hours. This research was conducted by experimental method using the Cobas C501 tool. Data were analyzed by statistical independent T-test. The results of the average NaF plasma blood glucose level tests without delay, delayed 1 hour, 2 hours, 3 hours and 4 hours respectively were 85.76 mg/dl, 85.40 mg/dl (percentage decrease 0.42%,), 84.96 mg/dl (percentage decrease 0.93%), 85.16 mg/dl (percentage decrease 0.70%), and 85.36 mg/dl (percentage decrease 0.47%). The results of statistical analysis concluded that there was no significant difference (p > 0.05) in the 0 – 4 hour delay in tests. So that the results of blood glucose tests on NaF plasma that were delayed for 4 hour can still be used