This Author published in this journals
All Journal Deiksis
Mustadi Hamzah
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

MELACAK JEJAK PEMIKIRAN TAUFIQ ISMAIL IHWAL PENDIDIKAN LEWAT PUISI-PUISINYA Mustadi Hamzah
Deiksis Vol 2, No 03 (2010): Deiksis
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI, Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (467.571 KB) | DOI: 10.30998/deiksis.v2i03.403

Abstract

Taufiq Ismail adalah puisi. Puisi identik dengan Taufiq Ismail. Lima puluh tujuh tahun (57) tahun sudah, ia berkiprah di bidang puisi. Dialah pemikir yang pemikirannya dapat dilacak jejaknya di bidang sastra, terutama puisi. Dia pula yang menjalani tiga zaman, Orde Lama, Orde Baru, hinggaOrde Reformasi dengan mencatat momen-momen penting dalam puisi-puisinya. Pada masa Orde Lama, ia berjuang lewat puisi-puisi yang terkumpul dalam Tirani dan Benteng (1966). Pada masa Orde Baru ia banyak melontarkan banyak hal mulai dari mengingatkan orang untuk selalu ingat kepada Sang Khalik hingga mengajak orang agar tidak melakukan korupsi. Taufiq Ismail bekerja sama dengan pemusik seperti: Bimbo, Godbless, dan Chrisye sehingga siapa pun dapat menikmati celoteh dan pemikirannya melalui lagu-lagu yang digarap apik oleh parapemusik tersebut. Kumpulan puisinya, Malu Aku Jadi Orang Indonesia menandai betapa Taufiq memang penyair yang juga dapat dijadikan sebagai guru bangsa. Pemikirannya di bidang pendidikan dalam arti luas, dituangkannya melalui puisi-puisinya yang begitu liris, ironis, danmenyentuh.Kata kunci : Taufik Ismail, Puisi,