Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

STUDI TENTANG FAKTOR DOMINAN DALAM PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI SWASTA Ragil Pardiyono; Hermita Dyah Puspita
Idaarah: Jurnal Manajemen Pendidikan Vol 5 No 2 (2021): DECEMBER
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/idaarah.v5i2.24085

Abstract

Abstract: Study on Dominant Factors in the Selection of Private UniversitiesThis research began with the phenomenon of the closure of universities by the Ministry of Research, Technology and Higher Education in 2019, the cause of which was the lack of students. This is in contrast to the abundance and surplus of high school and vocational high school graduates. Based on research in several countries regarding the dominant factors that cause prospective students to choose certain private universities, this study also does the same thing in Indonesia, namely regarding the important factors that are the reasons students choose a college. The data collection tool uses a questionnaire derived from the marketing mix model. Respondents are active students in several universities in Greater Bandung. Data processing with factor analysis using SPSS 22 Software. The results of this study concluded that the dominant factors that are considered by prospective students to choose private universities, they are: (1) Marketing factors; (2) Learning place factors (classrooms, etc.); (3) Study program factors attractive and graduated on time; (4) Campus location factors; (5) Tuition fee factors; and (6) Lecturer ability factor. The results of this study can be used as a reference by prospective students in choosing a private university and for private universities it can be used as a reference in order to recruit new students. Abstrak: Studi tentang Faktor Dominan dalam Pemilihan Perguruan Tinggi SwastaPenelitian ini berawal dari fenomena penutupan perguruan tinggi oleh Kemenristekdikti pada 2019 yang penyebabnya adalah kurangnya jumlah mahasiswa. Hal tersebut bertolak belakang dengan jumlah lulusan SMA dan SMK yang sangat berlimpah dan surplus. Berdasarkan penelitian di beberapa negara mengenai faktor dominan yang menjadi alasan calon mahasiswa memilih perguruan tinggi swasta tertentu, maka penelitian ini juga melakukan hal serupa di Indonesia yaitu penelitian mengenai faktor-faktor penting yang menjadi alasan siswa memilih suatu perguruan tinggi. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner yang diturunkan dari model bauran pemasaran. Responden adalah mahasiswa aktif di beberapa perguruan tinggi di Bandung Raya. Pengolahan data dengan analisis faktor menggunakan software SPSS 22. Hasil penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa faktor dominan yang menjadi pertimbangan calon mahasiswa memilih perguruan tinggi swasta, yaitu: (1) Faktor pemasaran; (2) Faktor tempat belajar (ruang kelas dll); (3) Faktor prodi yang menarik dan lulus tepat waktu; (4) Faktor lokasi kampus, (5) Faktor biaya kuliah, dan (6) Faktor kemampuan dosen. Hasil penelitian ini bisa dijadikan referensi oleh calon mahasiswa dalam memilih perguruan tinggi swasta, dan bagi perguruan tinggi swasta bisa dijadikan acuan dalam rangka menjaring mahasiswa baru.
PENGARUH ANTHROPOMETRI DAN LINGKUNGAN FISIK KERJA PADA KECEPATAN WAKTU PERAKITAN OTOPED Hermita Dyah Puspita; Anis Septiani
INFOMATEK Vol 20 No 2 (2018): Volume 20 No. 2 Desember 2018
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (366.094 KB) | DOI: 10.23969/infomatek.v20i2.1212

Abstract

Keberhasilan kerja manusia dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu : faktor individual dan faktor situasional. Faktor individual adalah faktor yang sudah melekat dan sudah ada pada diri masing-masing pekerja dimana hal ini tidak bisa diubah, salah satu contohnya adalah ukuran anthropometri individu pekerja. Sedangkan faktor situasional justru merupakan faktor yang dapat diubah dan dapat diatur. Faktor lingkungan dimana individu bekerja merupakan faktor situasional, seperti: temperatur, kelembaban, sirkulasi udara, kebisingan, getaran mekanik, warna, bau-bauan dan pencahayaan. Lingkungan kerja dikatakan baik jika pekerja dapat melakukan pekerjaan secara optimal, sehat dan aman. Ketidaksesuaian lingkungan kerja dapat mempengaruhi performansi pekerja dalam bekerja dimana dalam jangka panjang hal tersebut akan menyebabkan penurunan produktifitas kerja. Oleh karena itu lingkungan kerja harus dibuat dan atau dirancang sedemikian rupa sehingga menjadi kondusif bagi pekerja untuk melakukan pekerjaannya dengan nyaman dan aman. Dari penelitian ini didapatkan ukuran anthropometri yang ideal untuk pekerja perakitan otoped yang menghasilkan performansi kerja yang optimal adalah persentile ke-80 dan juga diketahui temperatur 20°C - 30°C masih merupakan temperatur yang nyaman buat pekerja perakitan otoped, kebisingan 50 dB- 85 dB juga masih merupakan kebisingan yang nyaman buat pekerja perakitan otoped dan pencahayaan yang nyaman bagi pekerja perakitan otoped yang dapat menghasilkan produktifitas kerja yang baik adalah pada 150 lux.
PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS PADA PT. STU DENGAN KRITERIA MINIMASI BIAYA Hermita Dyah Puspita; Ginanjar Abda’u
INFOMATEK Vol 21 No 1 (2019): Volume 21 No. 1 Juni 2019
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (886.656 KB) | DOI: 10.23969/infomatek.v21i1.1611

Abstract

STU merupakan perusahaan pembuatan produk yang berbahan dasar logam. Kondisi tata letak saat ini pada lantai produksi perusahaan belum sesuai dengan aliran bahan, sehingga mengakibatkan terjadinya arus bolak-balik dan gerakan menyilang. Dengan adanya arus bolak-balik tersebut mengakibatkan jarak yang ditempuh selama proses produksi menjadi jauh, sebesar 125.424,8 meter dengan OMH (Ongkos Material Handling) sebesar Rp 104.851.262 pada periode Februari 2017 – Maret 2018. Permasalahan tersebut dapat diselesaikan dengan perancangan ulang tata letak awal yang disesuaikan dengan aliran bahan dengan menggunakan metode Systematic Layout Planning (SLP) ditambah dengan modifikasi berdasarkan batasan yang terdapat pada lantai produksi. Dari hasil perancangan terdapat 3 alternatif usulan tata letak yang terbentuk. Ketiga alternatif tersebut kemudian dievaluasi berdasarkan total jarak tempuh dan ongkos material handling. Dari hasil evaluasi didapatkan bahwa alternatif ke-3 memiliki total jarak tempuh dan OMH lebih kecil, sehingga alternatif ke-3 dipilih sebagai tata letak usulan. Hasil tata letak usulan ini memiliki aliran bahan yang lebih baik karena jarak tempuh yang diakibatkan oleh arus bolak-balik (back tracking) menjadi lebih pendek dan gerakan menyilang berkurang sebesar 58,82%. Selain itu, total jarak tempuh yang terjadi pada tata letak usulan 43,05% lebih kecil, dan OMH 30,97% lebih kecil dibandingkan dengan tata letak awal.
PENGARUH BODY MASS INDEX DAN LINGKUNGAN FISIK KERJA TERHADAP KONSENTRASI MAHASISWA DI RUANG BELAJAR FTM. UNJANI BANDUNG Resfi Siti Mulyasari; Hermita Dyah Puspita
INFOMATEK Vol 23 No 1 (2021): Volume 23 No. 1 Juni 2021
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/infomatek.v23i1.3998

Abstract

Belajar merupakan salah satu aktivitas manusia yang membutuhkan konsentrasi. Konsentrasi yang baik berhubungan dengan respon yang dihasilkan secara cepat dan benar. Tingkat konsentrasi seseorang dapat diukur dengan menggunakan uji stroop (Stroop Test). Faktor yang mempengaruhi konsentrasi dapat dibagi dalam dua faktor, yaitu faktor individual dan faktor situasional. Faktor individual adalah faktor yang sudah melekat dan sudah ada pada diri masing-masing individu seperti indeks massa tubuh (Body Mass Index). Sedangkan faktor situasional adalah faktor dari luar yang dapat diubah dan dapat diatur seperti lingkungan fisik kerja (temperatur, kebisingan dan pencahayaan). Lingkungan fisik kerja yang baik akan memberikan pengaruh besar terhadap kinerja mahasiswa. Oleh karena itu, perancangan lingkungan fisik kerja sangat diperlukan. Pada penelitian ini, eksperimen dilakukan di Climate Chamber Lab. Sistem Kerja & Ergonomi, Universitas Jenderal Achmad Yani. Penelitian ini menggunakan metode Desain Faktorial dengan empat variabel independent, yaitu temperatur, kebisingan, pencahayaan dan BMI (body mass index). Setiap faktor memiliki tiga level/taraf dengan variabel responnya adalah Reaction Time for Correct Answer (RTCA). Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh temperatur, kebisingan, pencahayaan dan BMI (body mass index) terhadap konsentrasi mahasiswa. Dan kondisi optimum lingkungan fisik kerja untuk meningkatkan konsentrasi adalah temperatur 18°C - 24°C, kebisingan 30 – 40 dB dan pencahayaan 180 lux – 250 lux.
Measurement of Student Satisfaction Using Customer Satisfaction Index (CSI) Ragil Pardiyono; Hermita Dyah Puspita
Journal of Research in Business, Economics, and Education Vol. 2 No. 6 (2020): December Edition
Publisher : Kusuma Negara Business School

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study will measure the level of student satisfaction at a university in Bandung using a service quality model and student satisfactory inventory model. The measuring instrument used was a questionnaire with a sample of 100 respondents. Testing of measuring instruments by comparing the calculated r value (corrected item total correlation) with the r table. Reliability testing uses alpha values with table alpha values. Measuring the level of satisfaction using the customer satisfaction index (CSI). The results showed a CSI score of 94.04, which means that student satisfaction with campus services is very satisfied.
Model Pemilihan Perguruan Tinggi Swasta di Kota Bandung Ragil Pardiyono; Hermita Dyah Puspita
Eqien - Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol 11 No 1 (2022): EQIEN- JURNAL EKONOMI DAN BISNIS
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Dr Kh Ez Mutaqien

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (302.05 KB) | DOI: 10.34308/eqien.v11i1.688

Abstract

Penelitian ini bermula dari fenomena pada tahun 2020 terjadi ketimpangan antara jumlah lulusan Sekolah Menengan Atas dan Kejuruan di Indonesia dengan yang diterima perguruan tinggi negeri dengan sebanyak 2.403.489 siswa yang menjadi pasar potensial bagi perguruan tinggi swasta. Hal tersebut menjadi peluang besar untuk diperebutkan menjadi mahasiswa perguruan tinggi swasta. Maka tujuan penelitian ini akan mengidentifikasi hal-hal penting yang mendasari pemilihan perguruan tinggi swasta di Bandung Raya. Responden penelitian adalah mahasiswa perguruan tinggi swasta di Kota Bandung Raya. Penelitian ini menggunakan model pemasaran marketing mix product, place, price, promotion, people, process, dan physical evidence. Hasil pengolahan data menyimpulkan bahwa variabel product, place, price, promotion, people, process, dan physical evidence secara bersama-sama maupun parsial berpengaruh terhadap pemilihan perguruan tinggi swasta. Hasil penelitian bermanfaat bagi perguruan tinggi swasta dalam menghadapi persaingan.
Perbaikan Cacat Body Puckering pada Produk Jaket Menggunakan Eksperimen Taguchi di PT. ABC Ragil Pardiyono; Gianti Puspawardhani; Hermita Dyah Puspita; Jahny Sastradiharja; Rizal Firdaus
Jurnal Optimasi Teknik Industri (JOTI) Vol 4, No 2 (2022)
Publisher : Teknik Industri Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/joti.v4i2.12853

Abstract

Penelitian ini berawal dari kerugian yang dialami oleh perusahaan akibat banyaknya cacat produk. Cacat dominan pada body puckering berasal dari proses finishing press body yaitu salah satu proses finishing menggunakan mesin press otomatis. Pada proses pengepresan terdapat beberapa parameter yang berpengaruh, yaitu setting suhu, waktu, dan besar tekanan. Selain itu jenis kain yang akan dipres juga berpengaruh. Saat ini perusahaan belum mempunyai acuan setting mesin press tersebut, sehingga pekerja dalam melakukan proses press hanya berdasarkan intuisi saja. Maka tujuan penelitian ini adalah menentukan setting untuk proses finishing press body menggunakan mesin press otomatis yang tepat berdasarkan setting suhu, waktu vacuum dan besar tekanan pada proses finishing press body dengan metode eksperimen taguchi untuk membantu mengurangi jumlah cacat body puckering. Hasil eksperimen yang terbaik adalah setting faktor suhu 125°C, setting waktu vacuum 15 detik dan setting besar tekanan 25 Psi dengan persentase cacat  dari 5.89 % menjadi 1.67 % perhar
PENENTUAN JUMLAH SERVER PADA BAGIAN PENCUCIAN KENDARAAN SETELAH SERVIS UNTUK MENGURANGI WAKTU MENUNGGU DI PT. XYZ BANDUNG Ragil Pardiyono; Gianti Puspawardhani; Hermita Dyah Puspita; Oviyan Patra; Jahny Sastradiharja
INFOMATEK: Jurnal Informatika, Manajemen dan Teknologi Vol. 24 No. 2 (2022): Volume 24 No. 2 Desember 2022
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/infomatek.v24i2.5739

Abstract

Penelitian ini dilakukan di PT. XYZ yang merupakan perusahaan yang bergerak dibidang penjualan kendaraan, spare part dan servis kendaraan roda empat resmi merk Toyota. Berdasarkan hasil follow up customer satisfaction level melalui telepon yang bersifat acak kepada pelanggan setelah servis diperoleh hasil jumlah ketidakpuasan pelanggan sebesar 3,6%. Sedangkan target ketidakpuasan yang ditetapkan oleh TAM adalah maksimal 1% pelanggan yang tidak puas. Hal ini tentu menjadi masalah karena adanya gap ketidakpuasan konsumen. Dari hasil identifikasi diperoleh data penyebab dominan ketidakpuasan konsumen karena lamanya waktu menunggu pada bagian pencucian kendaraan setelah servis. Hal itu disebabkan karena PT. XYZ hanya mempunyai 1 stall atau bagian pencucian, sehingga tidak sebandingnya antara jumlah kendaraan yang servis dengan jumlah pelayanan. Maka tujuan penelitian ini adalah menentukan jumlah server optimal pada stall cuci kendaraan setelah servis. Berdasarkan pengolahan data menggunakan model sistem antrian (M/M/C):(GD/∞/∞) diperoleh hasil kondisi yang ada perusahaan menyediakan 1 stall cuci dan tidak mencapai keadaan mapan (steadty state). Maka jumlah server minimum yang di peroleh sebanyak 2 stall cuci dengan ukuran kriteria antrian probabilitas tidak ada kendaraan dalam sistem sebesar 0,317, rata-rata jumlah kendaraan dalam antrian sebanyak 0,064 kendaraan, rata-rata jumlah kendaraan dalam sistem sebanyak 1,102 kendaraan, dan rata-rata waktu menunggu kendaraan di dalam antrian = 0,0149 jam. Hasil ini tidak membahas mengenai biaya yang timbul dari penambahan server, kedepan perlu dilakukan kajian dari aspek biaya agar pembahasannya menjadi lengkap.