Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

POTENSI PEMANFATAN SAMPAH DI PASAR LEUWILIANG, CIGUDEG DAN JASINGA KABUPATEN BOGOR MELALUI PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU Ratnaningsih Ratnaningsih; Pramiati Purwaningrum; Fajriani Widya Haryanti
INFOMATEK Vol 19 No 2 (2017): Volume 19 No. 2 Desember 2017
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (644.76 KB) | DOI: 10.23969/infomatek.v19i2.628

Abstract

Pasar traditional mempunyai kontribusi yang besar sebagai penghasil sampah, demikian juga Pasar Leuwiliang (luas 21.714 m2), Cigudeg (luas 11.000 m2) dan Jasinga (luas 18 m2) yang berada di Kabupaten Bogor. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui potensi sampah untuk dimanfaatkan kembali dan merancang pengelolaan sampah terpadu sesuai dengan karakteristik dan komposisi sampahnya. Metode pengambilan sampel sampah berdasarkan SNI 19-3964-1994. Hasil penelitian diperoleh timbulan sampah Pasar Leuwiliang sebesar 46,36 m3/hari, Pasar Cigudeg 57,73 m3/hari dan Pasar Jasinga 120,65 m3/hari. Laju timbulan sampah Pasar Leuwiliang sebesar 184,08 liter/m2/hari, Pasar Cigudeg sebesar 262,79 liter/m2/hari dan Pasar Jasinga sebesar 311,118 liter/m2/hari. Rata-rata komposisi sampah organik ketiga pasar tersebut sebesar 71% dan 29% non oganik. Perencanaan teknis pengelolaan sampah terdiri dari pemilahan, pewadahan, pengumpulan sampah, pengangkutan sampah dan pengolahan di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST). Alat pengumpul direncanakan berupa gerobak dengan kapasitas 1 m3 sedangkan alat angkut direncanakan berupa dump truck dengan kapasitas 10 m3. Lokasi TPST direncanakan di Pasar Leuwiliang seluas 826 m2, dengan kapasitas ± 100 m3/hari yang akan melayani sampah dari Pasar Leuwiliang, Pasar Cigudeg dan Pasar Jasinga. TPST tersebut direncanakan akan memiliki 6 bak pengomposan. Sampah organik yang akan diolah di TPST sekitar 70% dari total timbulan sampah sedangkan sisanya akan dipilah menjadi dua bagian yaitu sampah non organik yang akan dijual ke lapak dan residu akan diangkut ke TPA Galuga Bogor. Potensi sampah yang dapat dimanfaatkan kembali dari ketiga pasar tersebut mencapai 88,94%-99,44%. Total kompos yang dihasilkan sebesar 1047,62 kg/hari dan total sampah non organik yang akan dijual ke pelapak sampah non organik adalah sebesar 708,95 kg/kg. Perencanaan TPST diharapkan dapat menjadi solusi dari masalah persampahan dan dapat memberi manfaat bagi masyarakat pasar maupun masyarakat sekitar pasar
Kajian Timbulan, Komposisi dan Nilai Recovery Factor Sampah di TPS 3R Kampung Injeuman, Desa Cibodas Nada Noer Halimah; Pramiati Purwaningrum; Lailatus Siami
Jurnal Serambi Engineering Vol 7, No 4 (2022): Oktober 2022
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/jse.v7i4.4777

Abstract

Waste management in Kampung Injeuman Cibodas Village, Pasirjambu District, Bandung Regency still applies the conventional concept (collect-transport-dispose). This management approach does not support the vision of Desa Cibodas towards Eco-Village. In order to realize the vision of Cibodas Village through waste management at TPS 3R Kampung Injeuman, it is necessary to study the generation, composition and value recovery factor at TPS 3R Kampung Injeuman. The method of measuring data directly at the research site includes the generation of waste entering the 3R TPS, waste density, and waste composition using the load count analysis method based on SNI 19-3964-1994. Waste generation at TPS 3R Kampung Injeuman is 1,015,445 kg/day consisting of organic waste of 704,755 kg/day and non-organic waste of 310,7 kg/day. Then, from the composition data, it is known that waste that can still be reused is represented in percent of the recovery factor for organic waste of 91,81%; plastic waste by 46,69%; paper waste by 80.942%; metal waste by 100%; glass waste by 70%; and cloth waste by 58,67%.
THE RECYCLING POTENTIAL OF SOLID WASTE IN JATINEGARA SUB-DISTRICT, EAST JAKARTA Alfa Miranti Kuntaryo; Pramiati Purwaningrum; Tazkiaturrizki; Astari Minarti; Fitrio Ashardiono
INDONESIAN JOURNAL OF URBAN AND ENVIRONMENTAL TECHNOLOGY VOLUME 6, NUMBER 1, APRIL 2023
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/urbanenvirotech.v6i1.14793

Abstract

Aim: This study aims to analyze the recycling potential of solid waste in Jatinegara sub-district as a basis for optimizing solid waste management with the 3R principle. Methodology and Results: The sampling method to calculate the waste generation rate and composition was based on SNI 19-3964-1994. The sampling results showed that the average waste generation of Jatinegara sub-district was 0.22 kg/person/day or 2.02 liters/person/day. With a population of 328,345 in 2020, the waste generation is 663,055 L/day or 663.05 m3/day. The waste composition comprises 55.02% organic waste and 44.98% non-organic waste. The composition of organic waste that has the potential to be reprocessed is 38.52%. The potential for recycling non-organic waste is determined by identifying the types of waste that waste banks can accept. The composition of non-organic waste that can be recycled is 26.11%. Non-organic waste that has the potential to be sold to waste banks is 96.26% of total plastic waste, 100% of paper waste, 100% of metal waste, and 100% of glass/glass waste. Conclusion, significance and impact study: The total waste that can be recycled in Jatinegara sub-district is 64.62%, and the residue generated is 35.38%. Recycling can reduce waste to 372.76 m3/day.
Sanitasi Lingkungan Sebagai Upaya Penanggulangan Kesehatan Lingkungan Essafiora Pratama Dickals; Margareta Maria Sintorini; Pramiati Purwaningrum
INFOMATEK: Jurnal Informatika, Manajemen dan Teknologi Vol. 25 No. 2 (2023): Volume 25 No. 2 Desember 2023
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/infomatek.v25i2.9765

Abstract

Data BPS Kecamatan Penjaringan tahun 2020 jumlah penduduk sebesar 321.802 ribu jiwa. Pada tahun 2021 jumlah penduduk sebesar 355.000 ribu jiwa. Peningkatan jumlah penduduk ini akan menyebabkan terjadinya permasalahan sanitasi, terutama limbah padat dan limbah cair yang dihasilkan oleh warga. Pada daerah Kecamatan Penjaringan banyak masyarakat yang membuang limbah sampahnya secara sembarangan yang akan menyebabkan penyebaran penyakit oleh lalat yang hinggap pada penumpukan limbah sampah di wilayahnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi, memetakan kondisi eksisting sanitasi, menetapkan wilayah prioritas perbaikan sanitasi, serta merencanakan prasarana sanitasi di wilayah prioritas perencanaan. Metode yang dipakai dalam perencanaan ini dalam penyebaran kuesioner adalah deskriptif analitif dengan metode proportionate random sampling. Kuesioner mempunyai responden sebanyak 123 responden. Pengambilan sampel sampah menggunakan metode stratified random sampling 45 sampel. Sebanyak 96% mempunyai wadah sampah indoor, tetapi tidak memiliki wadah di depan rumahnya sehingga terjadi penumpukan sampah di depan rumahnya, sementara pengetahuan masyarakat mengenai sampah juga masih kecil sebesar 64% sehingga banyak yang membuang sampah secara sembarangan. Lokasi prioritas perencanaan terdapat pada RW 10, Kelurahan Penjaringan dikarenakan menurut penyebaran kuesioner terdapat kasus diare terbanyak yaitu sebanyak 4 kasus. Solusi yang tepat untuk lingkungan ini adalah merencanakan 1 wadah sampah komunal berkapasitas 660 liter dan bank sampah untuk mereduksi sampah yang dihasilkan masyarakat sehingga penyebaran penyakit yang disebabkan oleh lalat akan berkurang.
Kajian Pengelolaan Limbah Padat Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) Rumah Tangga di Jakarta Barat Feri Wardianto; Asih Wijayanti; Pramiati Purwaningrum
INFOMATEK: Jurnal Informatika, Manajemen dan Teknologi Vol. 25 No. 2 (2023): Volume 25 No. 2 Desember 2023
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/infomatek.v25i2.9767

Abstract

Berdasarkan Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Kota Administrasi Jakarta Barat memiliki jumlah timbulan limbah padat B3 rumah tangga eksisting mencapai 4334,85 kg/tahun pada tahun 2021. Jakarta Barat memiliki 3 TPS 3R yang berada di Kecamatan  Kalideres, Kecamatan Cengkareng, dan Kecamatan Palmerah, serta Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta membangun 2 TPS limbah B3 skala kecamatan yang berada di Kecamatan  Kalideres, dan Kecamatan Kebon Jeruk. 1 TPS limbah B3 skala kota yang berada di Kecamatan Cengkareng, akan tetapi masih sedikitnya pengelolaan limbah padat B3 rumah tangga dan kurangnya literasi masyarakat di Kota Jakarta Barat akan bahaya dari limbah padat B3 rumah tangga. Hal ini berpotensi menimbulkan efek negatif yaitu pencemaran lingkungan dan penyakit terhadap mahkluk hidup yang ada di sekitar TPS 3R dan TPS limbah B3. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dan mengkaji pengelolaan limbah padat B3 rumah tangga di Jakarta Barat. Metode sampling untuk menghitung timbulan dan komposisi sampah berdasarkan SNI 19-3964-1994. Hasil sampling menunujukkan total timbulan limbah padat B3 di 3 TPS 3R sebesar 41,25 kg dan total timbulan E-waste sebesar 38,28 kg. Persentase rata-rata kandungan komposisi limbah padat B3 dalam sampah rumah tangga sebanyak 0,98% dan E-waste sebanyak 0,84%. Pada kondisi eksisting alur pengelolaan limbah padat B3 dimulai dari sumber sampai pengolahan limbah padat B3 limbah padat B3 yang diolah oleh pihak ke 3 sebanyak 9120,27 kg/tahun. Dalam merencanakan pengelolaan limbah padat B3 terdapat 2 skenario, dengan skenario terpilih adalah skenario 2 dikarenakan pada skenario ini kebutuhan alat angkut limbah padat B3 lebih sedikit dibandingkan skenario 1 sebanyak 32 unit untuk gerobak motor dan memiliki kemiripan dari kondisi eksisting  pengelolaan limbah padat B3 saat ini.