Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

PENGELOLAAN SUMBERDAYA KOLONG Sabri, Fadillah
SIPIL Vol 1, No 1 (2015): PENGELOLAAN SUMBERDAYA KOLONG
Publisher : SIPIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5.697 KB)

Abstract

Buku " PENGELOLAAN SUMBERDAYA KOLONG" membahas proses terjadinya kolong dimulai dari sejarah pertimahan di Bangka Belitung. Kualitas Air Kolong, Analisis Ketersediaan Air Kolong, Pemanfaatan Air Kolong, Nilai Ekonomis Air Kolong, Hingga strategi Pelestarian.Selain itu dilengkapi beberapa studi kasus dan penyelesaiannya terutama pada pembehasan Nilai Ekonomis Air Kolong (NEA)
KAJIAN IMBANGAN AIR PULAU BANGKA Sabri, Fadillah; Hambali, Robi
SIPIL Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : SIPIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5.683 KB)

Abstract

The management of water resources is inseparable from three issues; excessive water in rainy season, lack of water in dry season, and the decreasing quality of water from time to time. The increasing number of residents in one area in turn increases the global need of water, but this need may not immediately be fulfilled. Water balance is a ratio between water need and supply. Water need includes the need for irrigation and non-irrigation water. With the development in Bangka Island, especially the construction of public facilities and infrastructure, trading and industry, agriculture and plantations, the need of water will always increase. It is crucial to know the status of water balance in Bangka Island so that the water resource management can be controlled. The aim of this study is to figure the amount of water needs and water availability in Bangka Island and to determine the status of water balance in Bangka Island using the method of quantitative analysis of ratio between water needs (WN) and water availability (WA). The result shows that Bangka Island water need is 711,75 m3/capita/year. The number of water supply in Bangka Island from 2013 to 2023 shows a surplus in rainy seasons (November-April) and there are deficits in dry seasons (May-October). The condition of water supplies in all areas of Bangka Island is rated good until 2023, except for in Pangkalpinang. The condition of water balance in Pangkalpinang City is bad, which is 388,13% in 2013, 454% in 2018 and 531,04% in 2023.Key Words:  Water Availability, Water Needs, Water Balance, Bangka Island.
PENGARUH PENERAPAN JALAN SATU ARAH TERHADAP JALAN KOLEKTOR SEKUNDER (Studi Kasus Pada Jl. Kh. Abdul Hamid Dan Jl. Kh Abdurrahman Siddik Di Kota Pangkalpinang) Firdaus, Ormuz; Sabri, fadillah
SIPIL Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : SIPIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5.683 KB)

Abstract

Perubahan arus lalu lintas menjadi satu arah pada ruas jalan utama yang diterapkan Pemerintah Kota Pangkalpinang tentunya akan berimbas pada pengguna jalan yang memiliki  kecendrungan  untuk  memilih  jarak  tempuh  terpendek  melalui  jalan-jalan alternatif yang menghubungkan jalan utama. Dalam hal ini, yang terjadi adalah tidak adanya perubahan pada manajemen lalu lintas ataupun perubahan fisik yang dilakukan pada jalan alternatif sebagai penghubung jalan utama. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah survei perhitungan volume lalu lintas, kemudian dianalisis dengan menggunakan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997. Sedangkan metode untuk mengetahui dampak ekonomi pada pelaku ekonomi mikro yang ada di ruas jalan kolektor sekunder dengan menggunakan teknik wawancara (mengisi kuesioner) secara langsung, kemudian diolah dengan menggunakan software SPSS 17, selanjutnya dianalisis menggunakan uji t. Berdasarkan hasil analisis kinerja lalu lintas yang ada pada ruas JL. KH. Abdul Hamid secara umum, memiliki LOS (Level Of Service) pada jam sibuk dengan tingkat pelayanan E (≤ 1) yang menunjukkan lalu lintas dalam kondisi kadang terhambat, terlihat pada derajat kejenuhan yang diperoleh sebesar 0,942. Sehingga ruas jalan ini sudah tidak memenuhi persyaratan MKJI 1997. Setelah dilakukannya analisis dampak ekonomi pada pelaku ekonomi mikro pada sisi ruas JL. KH. Abdul Hamid dan JL. KH. Abdurrahman Siddik, maka diperoleh kesimpulan bahwa dengan diterapkannya jalan satu arah maka berdampak positif bagi perekonomian pada ruas jalan kolektor sekunder tersebut. Kata kunci : Jalan Satu Arah, Derajat Kejenuhan, Dampak Ekonomi
PEMANFAATAN SUMBERDAYA AIR KOLONG SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO (Studi Kasus pada Kolong Dam-3 Pemali Kabupaten Bangka) Sabri, Fadillah
SIPIL Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : SIPIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemanfaatan air kolong untuk keperluan pembangkit tenaga listrik belum pernah dilakukan. Masyarakat di Kabupaten Bangka memanfaatkan air kolong baru sebatas untuk keperluan rumah tangga seperti mandi, mencuci dan untuk air minum. Ada juga pemanfaatan air kolong untuk rekreasi. Terdapat sejumlah208 kolong di Kabupaten Bangka dengan luas genangan 336,16 ha dan sangat berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik tenaga listrik mikrohidro (PLTMH). Kolong Dam-3 Pemali memiliki potensi untuk dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik dan saat ini baru dimanfaatkan untuk keperluan air minum (PDAM Tirta Bangka) dan pembibitan ikan air tawar (BBIS). Dengan menggunakan model NRECA diperoleh debit maksimum yang masuk dalam kolong sebesar 0,401 m3/s dan debit minimum sebasar 0,059 m3/s. Debit rencana untuk PLTMH digunakan debit optimum untuk keperluan PDAM dan BBIS sebesar 0,105 m3/s. dengan menggunakan panjang pipa pesat 15 m, diameter pipa 0,25 m, dan tinggi jatuh efektif 4,22 m, serta generator jenis cross flow dihasilkan daya listrik sebesar 2,31 kilo-Watt. Kata Kunci : Air kolong, Pembangkit listrik, Tenaga mikrohidro
ANALISIS KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN AIR KOLONG SIMPUR KECAMATAN PEMALI Syah, Akbar; Sabri, Fadillah
SIPIL Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : SIPIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5.683 KB)

Abstract

Kolong Simpur adalah salah satu kolong yang terletak di Kecamatan Pemali KabupatenBangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Air Kolong Simpur direncanakan untukdimanfaatkan sebagai sumber air baku oleh PDAM Tirta Bangka. Untuk itu perludilakukan analisis ketersediaan dan pemanfaatan air pada Kolong Simpur agar airKolong Simpur dapat dimanfaatkan secara optimum. Estimasi aliran masuk kedalamkolong didapat dengan melakukan analisis ketersediaan air dengan model NRECAberdasarkan data curah hujan dan evapotranspirasi selama 10 tahun (2004-2013). Untukmengetahui ketersediaan air pada Kolong Simpur 15 tahun (2014-2028) kedepandilakukan simulasi debit bangkitan dengan model Markov untuk musim ganda. Selanjutnyadata debit bangkitan digunakan sebagai data aliran masuk pada simulasi StandardOperating Rule (SOR) dalam mengetahui keandalan kolong untuk 15 tahun kedepan. Darisimulasi SOR didapatkan nilai debit optimum air kolong yang dapat dimanfaatkan untukmemenuhi kebutuhan air domestik penduduk Kecamatan Pemali 15 tahun kedepan. Hasilpenelitian menunjukan rerata debit yang masuk kekolong maksimum adalah 0,262 MCMdan debit minimum 0,042 MCM. Debit bangkitan rerata bulanan maksimum 0,250 MCMdan minimum 0,078 MCM. Keandalan kolong 99% terjadi pada target pelepasan 52%dengan debit pengambilan maksimum 26 liter/detik. Analisis terhadap kebutuhan airdomestik penduduk Kecamatan Pemali dengan proyeksi 15 tahun kedepan sebesar 38,13liter/detik, maka dapat disimpulkan bahwa debit optimum tidak mampu memenuhikebutuhan air domestik penduduk Kecamatan Pemali pada tahun 2028 (Qkeb>Qket) ataudebit optimum hanya bisa memenuhi 68% kebutuhan air domestik penduduk Pemali padatahun 2028.Kata Kunci: Kolong, Model NRECA, Model Markov, Simulasi SOR, dan Kebutuhan AirDomestik.
ANALISIS KINERJA SISTEM DRAINASE KELURAHAN KUTO PANJI KECAMATAN BELINYU Restiani, Esi; Sabri, Fadillah
SIPIL Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : SIPIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5.683 KB)

Abstract

Kelurahan Kuto Panji merupakan salah satu kelurahan di Kecamatan Belinyu yangmemiliki permasalahan pada sistem drainase. Hal ini dikarenakan sering terjadinya banjirsaat musim penghujan. Kapasitas tampang saluran tidak mampu menampung air hujansehingga menyebabkan banjir yang mengganggu aktifitas masyarakat serta arus lalulintas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kinerja sistem drainaseKelurahan Kuto Panji Kecamatan Belinyu. Dalam analisis kapasitas tampang saluran,perhitungan dilakukan berdasarkan debit rencana, sedangkan penilaian indikator fisikberdasarkan bobot yang telah ditentukan. Data yang digunakan adalah data curah hujan,peta administrasi, peta kontur, peta tata guna lahan dan outline plan drainase KotaBelinyu. Berdasarkan perhitungan dan kondisi eksisting di lapangan diperoleh hasilbahwa ada beberapa saluran sekunder yang tidak mampu menampung debit rencana yaitusaluran sekunder S2, S3, S4, S6, S8, S11, S12. Sedangkan tingkat kinerja sistem drainaseterhadap indikator fisik yang dinyatakan dalam score adalah kurang (diperoleh totalpengalian nilai dengan bobot sebesar 6015 ≤ 6100) menurut Kementrian PekerjaanUmum. Diperlukan solusi terhadap permasalahan banjir antara lain dengan carapembersihan dan pemeliharaan saluran drainase dari semak, diperlukannya saringansampah dan normalisasi saluran berupa pengerukan secara berkala serta sumur resapanpada bangunan di pinggir saluran.Kata kunci : banjir, debit rencana, indikator fisik, sistem drainase
ANALISIS WILLINGNESS TO PAY (WTP) DAN KEBUTUHAN AIR DI KECAMATAN MERAWANG Fadillah Sabri; Ririn Amelia
INFO-TEKNIK Vol 17, No 2 (2016): INFOTEKNIK VOL. 17 NO. 2 2016
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/infotek.v17i2.2499

Abstract

The population growth and diversity of activities in the community in various fields occasion requirement of water have an important issue. Especially, supply of clean water. However, the availability of water in the Merawang Subdistrict had occurs dryness cause by drought in the 2015. Finally, many people using services from the Water Supply Company (PDAM) Tirta Bangka, Merawang Subdistrict. This indicated that there is a high ability and willingness of people to pay for services of PDAM. Therefore, in this research aims to examine the relationship between Willingness to Pay (WTP) of clean water in PDAM with the urgent water needs. Type of research is quantitative research, which is located in four villages in the Merawang Subdistrict. Such as Baturusa village, Riding Panjang village, Dwi Makmur (Sunghin) village, and Merawang village. In this case, we use Contingent Valuation Method (CVM) which using questionnaires and interviews to respondents in the village. The results of research showed that the rates paid by people who are willing to be in the range of Rp.50000.00/month until Rp.99000.00/month, average Rp.73378.00/month. Based on the results, tariff of WTP is Rp.2197.00/m3. In addition, from the analysis obtained the PDAM Tirta Bangka in Merawang was installed capacity of 10 l/s and water needs in the four villages, which is constitute the PDAM service area of less than 10 l/s. This suggests that the capacity of Water Supply Company (PDAM) Tirta Bangka has enough supplies for 10 years in Merawang Subdistrict.
PEMANFAATAN SUMBERDAYA AIR KOLONG SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO Fadillah Sabri
FROPIL (Forum Profesional Teknik Sipil) Vol 1 No 1 (2013): FROPIL (Forum Profesional Teknik Sipil)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (613.91 KB) | DOI: 10.33019/fropil.v1i1.252

Abstract

Pemanfaatan air kolong untuk keperluan pembangkit tenaga listrik belum pernah dilakukan. Masyarakat di Kabupaten Bangka memanfaatkan air kolong baru sebatas untuk keperluan rumah tangga seperti mandi, mencuci dan untuk air minum. Ada juga pemanfaatan air kolong untuk rekreasi. Terdapat sejumlah208 kolong di Kabupaten Bangka dengan luas genangan 336,16 ha dan sangat berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik tenaga listrik mikrohidro (PLTMH). Kolong Dam-3 Pemali memiliki potensi untuk dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik dan saat ini baru dimanfaatkan untuk keperluan air minum (PDAM Tirta Bangka) dan pembibitan ikan air tawar (BBIS). Dengan menggunakan model NRECA diperoleh debit maksimum yang masuk dalam kolong sebesar 0,401 m3/s dan debit minimum sebasar 0,059 m3/s. Debit rencana untuk PLTMH digunakan debit optimum untuk keperluan PDAM dan BBIS sebesar 0,105 m3/s. dengan menggunakan panjang pipa pesat 15 m, diameter pipa 0,25 m, dan tinggi jatuh efektif 4,22 m, serta generator jenis cross flow dihasilkan daya listrik sebesar 2,31 kilo-Watt
KAJIAN IMBANGAN AIR PULAU BANGKA Fadillah Sabri; Roby Hambali
FROPIL (Forum Profesional Teknik Sipil) Vol 1 No 2 (2013): FROPIL (Forum Profesional Teknik Sipil)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (882.861 KB) | DOI: 10.33019/fropil.v1i2.259

Abstract

Persoalan dalam pengelolaan sumberdaya air tidak akan terlepas dalam tiga persoalan utama, yaitu air berlebih ketika musim hujan, air berkurang di musim kemarau, dan kualitas sumber air yang semakin menurun dari waktu ke waktu. Bertambahnya jumlah penduduk suatu wilayah akan semakin menambah kebutuhan air secara global, namun besarnya kebutuhan tersebut tidak serta merta dapat terpenuhi. Imbangan air merupakan nisbah antara kebutuhan air dengan air tersedia. Kebutuhan air meliputi kebutuhan air irigasi dan kebutuhan air non-irigasi. Dengan meningkatnya pembangunan di Pulau Bangka, terutama pembangunan sarana dan prasarana umum, perdagangan dan industri, pertanian dan perkebunan akan menambah kebutuhan akan air baku. Status imbangan air di Pulau Bangka mutlak untuk diketahui agar pengeloaan sumberdaya air dapat terarah. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan angka besaran kebutuhan air dan ketersedian air di Pulau Bangka serta menentukan status imbangan air di Pulau Bangka dengan menggunakan metode analisis kuantitatif nisbah antara kebutuhan air (KA) dan ketersediaan air (AT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kebutuhan air di Pulau Bangka adalah sebesar 711,75 m3/kapita/tahun. Air tersedia di Pulau Bangka tahun 2013 hingga tahun 2023 menunjukkan nilai surplus pada musim hujan (Nopember-April) dan terjadi defisit ketersediaan air pada musim kemarau (Mei-Oktober). Kondisi imbangan air di seluruh wilayah di Pulau Bangka tergolong baik hingga tahun 2023, kecuali Pangkalpinang. Kondisi imbangan air di Kota Pangkalpinang tergolong buruk dengan nilai 388,13% pada tahun 2013, 454% pada tahun 2018 dan 531,04% pada tahun 2023
PENGARUH PENERAPAN JALAN SATU ARAH TERHADAP JALAN KOLEKTOR SEKUNDER Rakhmawati Fadillah; Ormuz Firdaus; Fadillah Sabri
FROPIL (Forum Profesional Teknik Sipil) Vol 1 No 2 (2013): FROPIL (Forum Profesional Teknik Sipil)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (567.159 KB) | DOI: 10.33019/fropil.v1i2.261

Abstract

Perubahan arus lalu lintas menjadi satu arah pada ruas jalan utama yang diterapkan Pemerintah Kota Pangkalpinang tentunya akan berimbas pada pengguna jalan yang memiliki kecendrungan untuk memilih jarak tempuh terpendek melalui jalan-jalan alternatif yang menghubungkan jalan utama. Dalam hal ini, yang terjadi adalah tidak adanya perubahan pada manajemen lalu lintas ataupun perubahan fisik yang dilakukan pada jalan alternatif sebagai penghubung jalan utama. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah survei perhitungan volume lalu lintas, kemudian dianalisis dengan menggunakan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997. Sedangkan metode untuk mengetahui dampak ekonomi pada pelaku ekonomi mikro yang ada di ruas jalan kolektor sekunder dengan menggunakan teknik wawancara (mengisi kuesioner) secara langsung, kemudian diolah dengan menggunakan software SPSS 17, selanjutnya dianalisis menggunakan uji t. Berdasarkan hasil analisis kinerja lalu lintas yang ada pada ruas JL. KH. Abdul Hamid secara umum, memiliki LOS (Level Of Service) pada jam sibuk dengan tingkat pelayanan E (≤ 1) yang menunjukkan lalu lintas dalam kondisi kadang terhambat, terlihat pada derajat kejenuhan yang diperoleh sebesar 0,942. Sehingga ruas jalan ini sudah tidak memenuhi persyaratan MKJI 1997. Setelah dilakukannya analisis dampak ekonomi pada pelaku ekonomi mikro pada sisi ruas JL. KH. Abdul Hamid dan JL. KH. Abdurrahman Siddik, maka diperoleh kesimpulan bahwa dengan diterapkannya jalan satu arah maka berdampak positif bagi perekonomian pada ruas jalan kolektor sekunder tersebut