Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

ORIENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH UMUM Syafruddin, Syafruddin
Lentera Pendidikan Vol 16, No 2 (2013): Jurnal Lentera Pendidikan
Publisher : UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Pendidikan Islam menghadapi banyak masalah, di antaranya orientasi nilai ke-agamaan dan pendekatan aplikasi. Orientasi nilai religius didasarkan pada materi Islam yang tidak dapat dipisahkan dari tujuan pendidikan islami. Tujuannya adalah menjadi "insan kamil", yang tercerminkan pada pengintegrasian nilai individu dan sosial. Oleh karena itu, orientasi nilai agama di sekolah harus berkisar antara dua belah pihak, "dimensi makhluk" (kesalehan individual) dan "dimensi khalifah" (kesalehan sosial). Untuk menanamkan nilai pendidikan Islam ke anak-anak, dapat ditangani melalui pendekatan-pendekatan berikut ini; stra-tegi tradisional, liberal, pemberian model yang baik (uswah), dan klarifikasi nilai. Penerapan strategi harus disesuaikan dengan perkembangan anak. Terkait deng-an strategi, guru pendidikan Islam harus mempertimbangkan urgensi ketepatan dalam menggunakan nilai klarifikasi. Melalui strategi ini, anak-anak akan dapat memilih, berdialog, membuat pertimbangan, dan menentukan jenis nilai apa yang dipilih. Dengan nilai ini, anak-anak akan memiliki komitmen yang kuat un-tuk menghadapi setiap perubahan kehidupan terutama dalam perubahan sosial.Abstract: Islamic education faces many problems, among them are the religious value orientation and application approach. The religious value orientation is based on Islamic subject matters that cannot be separated from the aim of Islamic education. Its aim is to become a "perpect man", that reflects on the integration of individual and social values. Therefore, the religious value orientation in school must be revolved between the two sides, "Abdullah dimention" (individual religiosity) and "khalifah dimention" (social religiosity). To instill the value of Islamic education to children, it can be handle through the following approaches; traditional strategy, liberal, providing a good model (uswah), and value clarification. To implement these strategies, it must be adjusted to the childs development. Concerning with the strategy, the teacher should consider the urgency of Islam on the use of value clarification. With these strategies, the children will be able to choose, to make a dialogue, to make a consideration, and to determine the type of value to be applied. With this value, the children will have a strong commitment to deal with any change of life, especially in social change.
MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGI GURU MELALUI LESSON STUDY MENUJU MUTU PEMBELAJARAN GURU Syafruddin, Syafruddin
Jurnal Pendidikan Fisika Vol 3, No 2 (2015): Jurnal Pendidikan Fisika JPF FKIP UM Metro
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This article aims to examine strategies for improving pedagogical competence through in service training that is more focused on the empowerment of teachers in accordance with the capacity and the problems faced by teachers in the classroom, to improve the quality of teacher learning through lesson study. lesson study is a model of professional development of educators through collaborative learning and continuous assessment based on collegiality and mutual learning. to build a learning community. lesson study selected and implemented in order to improve the pedagogical competence as an effective way to improve the quality of learning and teaching in class. Lesson study carried out in the form of a cycle plan-do-see. through lesson study expected to increase pedagogical competence and increase the quality of learning.
MANAJEMEN PEMUPUKAN NITROGEN PADA TANAMAN JAGUNG Syafruddin, Syafruddin
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pertanian Vol 34, No 3 (2015): September 2015
Publisher : Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu upaya untuk meningkatkan produktivitas jagung ialahdengan pemupukan sesuai kebutuhan tanaman dan kondisi lahan.Umumnya lahan pengembangan jagung di Indonesia defisiensi haraN sehingga diperlukan tambahan N melalui pemupukan. Manajemenpemupukan N dilakukan dengan memadukan takaran, waktu dancara pemberian sesuai dengan kebutuhan tanaman dan kondisi lahan.Takaran pupuk N untuk tanaman jagung hibrida dengan peluanghasil 9–13 t/ha adalah 160–260 kg N/ha untuk tanah dengan kadarC-organik rendah, 133–233 kg N/ha untuk tanah dengan kandunganC-organik sedang, dan 105–205 kg N/ha untuk tanah dengan kadarC-organik tinggi. Pupuk diberikan secara bertahap, yaitu setengahatau sepertiga dari takaran rekomendasi pada awal tanam (< 10 HST)dan sisanya pada 31–52 HST dengan dibenamkan di dalam tanah.Penggunaan pupuk N perlu mempertimbangkan faktor pembatashara lainnya, terutama P dan K. Oleh karena itu, kecukupan dankeseimbangan pemupukan N, P, dan K sangat penting dalammeningkatkan efisiensi pupuk N. Apabila menggunakan pupuk Norganikatau rotasi tanaman jagung dengan kacang-kacangan,penentuan takaran pupuk N-anorganik perlu mempertimbangkanN dari pupuk organik atau rotasi tanaman. Pemupukan N dapatmenyebabkan pencemaran udara akibat penguapan NH3, N2O, danNO serta pencemaran air tanah akibat pencucian NO3. Untukmengurangi dampak negatif tersebut, diperlukan manajemenpemupukan N yang komprehensif dan pemberian insentif bagipetani yang menggunakan pupuk N-organik, melakukan rotasijagung dengan tanaman kacang-kacangan, atau tumpang sari jagungdengan kacang-kacangan.
Produksi mutu benih beberapa varietas kedelai lokal Aceh (Glycine max (L.) Merr.) dengan pemberian dosis mikoriza yang berbeda pada tanah entisol Putra, Rizki Ramadhana; Syafruddin, Syafruddin; Jumini, Jumini
-
Publisher : Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (401.467 KB)

Abstract

The aim of this study was to determine the effectof Aceh Soybean Local Varietiesand different doses of Mycorhiza on theproduction and seed quality, as well asthe interaction between both treatments. This research was conductedat the Experimental Farmof the Agriculture Faculty, Seed Scienceand Technology Laboratory and Plant Pathology Laboratory ofthe Agriculture Faculty, Syiah Kuala University from December2013 to March 2014 by using randomized block design (RBD) factorial with two treatments, the first treatment was varieties with three different varieties namely Bener Meriah, Kipas Merah and Anjasmoro, the second treatment wasdose ofmycorrhizal with four levels namely 0, 5, 10 and 15g/plant with three replications. The observed parameters were the number of pods/plant, number of podspithy/plant, number ofseeds/plant, seed weight/plant, weight of100 seeds, the potential of yieldper hectare, growth potential, seed germination, growth speed, growth simultaneity and weight of drynormal seedling.The results showedthat theKipas Merah varieties showed better results, but for the seed quality, Bener Meriah varieties show edbetter results. Whit the use ofmycorrhiza, dose of 10g/plant showed ``better resultson the root infection percentage parameters, while the other parameters, mycorrhiza doses howed nosignificant effect. Significant interaction between both factors iscontained in Anjas moro varieties with 5 g/plant mycorrhizal dose on the parameter rnumber of pods, seed weight, 100-seed weight and yield potentialper hectare, root infection percentage and growth simultaneity.
KEPERCAYAAN DAN IMPLEMENTASI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN PENYUSUNAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DI KABUPATEN BATANG Haryani, Haryani; Syafruddin, Syafruddin
Jurnal Analisis Bisnis Ekonomi Vol 9 No 1 (2011): Volume 9, Nomor 1, April 2011
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (369.478 KB)

Abstract

Penelitian ini menguji secara empiris dampak dari faktor-faktor antesenden pada penggunaan regulasi sistem anggaran dan kinerja manajerial oleh pemerintah setempat. Menurut motivasi kerja dan teori harapan, kerangka teoretis yang dirancang untuk memungkinkan penilaian t faktor antesenden pada penggunaan regulasi sistem anggaran dan kinerja manajerial. Penelitian ini didasarkan pada data yang dikumpulkan dari para manajer dan karyawan yang terlibat dalam pembentukan anggaran di setiap subunit dalam pemerintahan lokal, yaitu Batang. Hasil mendukung hipotesis dan menunjukkan konsekuensi dari kekuatan faktor antesenden pada penggunaan regulasi sistem anggaran dan kinerja manajerial oleh pemerintah setempat.
TARIKAT TIJANIYAH DI KALIMANTAN SELATAN Syafruddin, Syafruddin
Al-Banjari : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Keislaman Vol 12, No 2 (2013)
Publisher : Pascasarjana UIN ANTASARI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (545.284 KB) | DOI: 10.18592/al-banjari.v12i2.448

Abstract

Ajaran tarikat Tijaniyah memiliki karakteristik tersendiri dari tarikat lainnya. Di antara karakteristik itu adalah (a) tarikat ini mengambil format baru sebab, Ahmad at-Tijani tidak mengharuskan pengikutnya menunjukkan sikap ketakwaan yang berlebih-lebihan, dan menekankan pada kebaradaan juru syafaat antara manusia dengan Tuhan, juru syafaat itu Ahmad at-Tijani sendiri serta wiridnya sederhana dan tegas, (b) pengakuan Ahmad at-Tijani mencapai dua kedudukan, yaitu sebagai wali Quthb al-Aqthab dan Khatm al-Waliyah. (c) tarikat ini melarang pengikutnya merangkap keanggotaan dengan tarikat lain, (d) tarikat ini tidak memiliki silsilah, kalaupun ada silsilahnya lebih pendek dari tarikat lain. (e) tarikat ini melarang pengikut merokok karena dianggap najis, dan (f) tarikat ini tampaknya tidak bertentangan dengan syariat Islam.
PEMBUATAN BRIKET DARI ARANG BATANG JAGUNG DAN TEMPURUNG KELAPA Sahputri, Riska; Syafruddin, Syafruddin; Diana, Selvie
Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 8, No 2 (2010): Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jstr.v8i2.153

Abstract

Briket merupakan salah satu sumber energi alternatif yang dapat digunakan untuk menggantikan sebagian dari kegunaan minyak tanah. Biomassa yang digunakan dalam penelitian ini berupa batang jagung dan tempurung kelapa serta tepung tapioka sebagai perekat. Pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi: nilai kalor, kadar air, kadar abu, kadar zat yang mudah menguap dan kadar karbon terikat. Variabel yang digunakan dalam penelitian adalah perbandingan komposisi bahan baku antara batang jagung dan tempurung kelapa yaitu 25%: 50%, 50%: 50% dan 75%: 25%. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai kalor tertinggi di peroleh pada briket dari hasil perbandingan arang batang jagung dengan arang tempurung kelapa 25% : 75% perekat 10%, yaitu sebesar 5132,17 Cal/gr dengan kadar air, kadar abu, kadar zat mudah menguap dan kadar karbon terikat masing-masing 7,15%, 5,02%, 16,13% dan 71,7%.Kata kunci: briket, batang jagung, tempurung kelapa, nilai kalor, kadar air,kadar abu.
Pemurnian Garam Lokal Untuk Konsumsi Industri Syafruddin, Syafruddin; Munawar, Munawar
Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 2, No 2 (2004): Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jstr.v2i2.74

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemurnian produk garam lokal, sehingga memenuhi standar sebagai garam untuk konsumsi industri. Penelitian dilakukan dalam 4 tahapan kegiatan yaitu pelarutan bahan baku, penyaringan, dan kristalisasi, serta analisis produk. Hasil pengujian menunjukkan bahwa kemurnian garam lokal dapat ditingkat hingga kadar NaCl mencapai 98 %, dengan kadar CaCl2 0,22 %, MgCl2 0,14 %, dan total impurities 1,74 %.Kata kunci : pemurnian, garam lokal, kadar NaCl, total impurities
PEMBUATAN BRIKET DARI ARANG BATANG JAGUNG DAN TEMPURUNG KELAPA Sahputri, Riska; Syafruddin, Syafruddin; Diana, Selvie
Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 11, No 1 (2013): Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jstr.v11i1.179

Abstract

Briket merupakan salah satu sumber energi alternatif yang dapat digunakan untuk menggantikan sebagian dari kegunaan minyak tanah. Biomassa yang digunakan dalam penelitian ini berupa batang jagung dan tempurung kelapa serta tepung tapioka sebagai perekat. Pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi: nilai kalor, kadar air, kadar abu, kadar zat yang mudah menguap dan kadar karbon terikat. Variabel yang digunakan dalam penelitian adalah perbandingan komposisi bahan baku antara batang jagung dan tempurung kelapa yaitu 25%: 50%, 50%: 50% dan 75%: 25%. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai kalor tertinggi di peroleh pada briket dari hasil perbandingan arang batang jagung dengan arang tempurung kelapa 25% : 75% perekat 10%, yaitu sebesar 5132,17 Cal/gr dengan kadar air, kadar abu, kadar zat mudah menguap dan kadar karbon terikat masing-masing 7,15%, 5,02%, 16,13% dan 71,7%.Kata kunci: briket, batang jagung, tempurung kelapa, nilai kalor, kadar air,kadar abu.
PENDEKATAN MULTI REZIM HUKUM ( MULTI DOOR SYSTEM) PADA TINDAK PIDANA PERIKANAN Kharisma, Hamzah; Syafruddin, Syafruddin
Borneo Law Review Journal Volume 3, Nomor 1, Juni 2019
Publisher : Fakultas Hukum Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (727.705 KB) | DOI: 10.35334/bolrev.v3i1.1013

Abstract

ABSTRAK?Kejahatan perikanan yang terjadi di dunia, khususnya Indonesia, dewasa ini tidak lagi terbatas pada masalah administrasi saja, Banyak tindak pidana lain yang juga terjadi bersamaan terjadi dalam tindak pidana perikanan. Perbuatan pidana di atas masing-masing mempunyai konsekuensi tersendiri yang tidak sama, ada kalanya suatu tindakan pidana yang ternyata diatur dalam lebih dari satu ketentuan pidana. Tindak pidana perikanan sebagai pidana asal (predicate crime) sering kali tidak maksimal dalam penanganannya dikarenakan kewenangan penyidik perikanan sesuai Undang undang No. 45 tahun 2009 sebagimana telah diubah dan ditambah dengan Undang undang No. 31 tahun 2004 tentang Perikanan yang terbatas mengakibatkan tidak terprosesnya tindak pidana lain. Tindak pidana perikanan sebagai kejahatan ekonomi dan lingkungan yang merupakan kejahatan yang luar biasa (extraordinary crime) sehingga harus ditangani dengan cara luar biasa (extraordinary act). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pendekatan multi-rezim hukum (multi door approach) terhadap tindak pidana perikanan dan tindak pidana lain terkait perikanan dapat dilakukan dengan penerapan concursus realis.?Kata Kunci : Tindak Pidana Perikanan, Multi-rezim hukum, dan Concursus realis.?AbstractFisheries crimes that occur in the world, especially Indonesia, today are no longer limited to administrative problems. Many other crimes that occur simultaneously occur in criminal acts of fisheries. The criminal acts above each have their own unequal consequences, there are times when a criminal act turns out to be regulated in more than one criminal provision. Fisheries criminal acts as predicate crime are often not optimal in handling due to the authority of fisheries investigators in accordance with Law No. 45 of 2009 as already amended and supplemented by Law No. 31 of 2004 concerning limited fisheries resulted in the non-processing of other criminal acts. Crime of fisheries as an economic and environmental crime which is an extraordinary crime (extraordinary crime) so it must be handled in an extraordinary way (extraordinary act). The results of this study indicate that a multi-regime approach to law (multi-door approach) to criminal acts of fisheries and other criminal acts related to fisheries can be done by applying Concursus realist.?Keywords: Fisheries Crime, Multi-regime law, and Concursus Realist