Erfince Wanimbo
Program Studi Kedoteran, Fakultas Kedokteran Universitas Ciputra Surabaya

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Hubungan Karakteristik Ibu Dengan Kejadian Stunting Baduta (7-24 Bulan) Di Karubaga Erfince Wanimbo; Minarni Wartiningsih
Jurnal Manajemen Kesehatan Yayasan RS.Dr. Soetomo Vol 6, No 1 (2020): JMK Yayasan RS.Dr.Soetomo, April 2020
Publisher : STIKES Yayasan RS.Dr.Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.872 KB) | DOI: 10.29241/jmk.v6i1.300

Abstract

Stunting adalah perawakan pendek dengan nilai Z-score PB/U < -2SD yang terjadi akibat akumulasi masalah gizi kronis. Pada tahun 2017, stunting merupakan masalah gizi yang paling banyak ditemukan di Kabupaten Tolikara dibanding masalah gizi lainnya (underweight, wasting, overweight) dengan prevalensi stunting sebesar 41,0% yang dapat memberikan dampak buruk bagi sumber daya manusia (SMD) di masa yang akan datang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik ibu dengan kejadian stunting baduta usia 7-24 bulan. Penelitian ini menggunakan observational analytic  dengan pendekatan cross sectional. Total sampel dalam penelitian ini adalah 81 ibu yang memiliki baduta usia 7-24 bulan dan merupakan peserta aktif program 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Pengambilan sampel dilakukan dengan simple random sampling. Sumber data penelitian ini adalah data sekunder yang diambil pada bulan Mei sampai Juni 2019. Data menggunakan uji chi-square dengan nilai p=0,05 dan confident interval (CI)=95%. Hasil analisis penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara kejadian stunting baduta usia 7-24 bulan dengan usia ibu (p= 0,003; CI=95%). Tidak ada hubungan antara kejadian stunting baduta usia 7-24 bulan dengan tinggi badan ibu (p=0,303; CI=95%), tingkat pendidikan ibu (p=0,203; CI=95%) dan pekerjaan ibu (p=0,961; CI=95%). Dapat disimpulkan bahwa memiliki anak di usia yang sangat muda (remaja) berhubungan erat dengan kejadian stunting baduta usia 7-24 bulan, sementara tinggi badan ibu, pendidikan dan pekerjaan ibu tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian stunting. Kata kunci : Baduta, Stunting, Karakteristik Ibu, 1000 HPK