Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

THE TRADITION OF LET PELLET IN MADURA COMMUNITY BETENG: CASE STUDY OF ASAM RIVER VILLAGE, KUBU RAYA REGENCY Nur Rofiq; M. Zidny Nafi' Hasbi; Muhammad Adnan Firdaus; Sulaiman️ Sulaiman️
Kodifikasia Vol 16, No 1 (2022)
Publisher : IAIN PONOROGO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21154/kodifikasia.v16i1.3860

Abstract

Penelitian ini mendeskripsikan tentang pelet betteng yang dikenal dengan istilah bunting tujuh bulan pada masyarakat Madura di Desa Sungai Asam Kabupaten Kubu Raya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tradisi let pelet betteng masyarakat Madura di Desa Sungai Asam. Penelitian ini termasuk dalam penelitian kualitatif cluster dengan pendekatan fenomenologis yang dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Tahapan analisis data dilakukan secara bertahap; reduksi data, pemaparan data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelet betteng suku Madura di Desa Sungai Asam Kabupaten Kubu Raya Kalimantan Barat sangat religius, memiliki filosofi adat yang kuat untuk dilakukan dan bersifat sakral, tradisi ritual ini berawal dari mitos yang berkembang di masyarakat. . Alat dan benda yang disiapkan sangat unik, seperti mengajak masyarakat sekitar dan bacaan doa khusus serta ibu hamil mandi dengan memegang ayam kampung dan syarat bagi yang mandi harus membawa uang. Tradisi ini merupakan perubahan warna budaya dan warisan nenek moyang. [This study describes the let pellet betteng which is known as the seven months of pregnancy in the Madurese community in Sungai Asam Village, Kubu Raya Regency. The purpose of this study was to determine the let pellet betteng tradition of the Madurese community in Sungai Asam Village. This research is included in a qualitative research cluster with a phenomenological approach which is carried out using observation, interviews, and documentation. The stages of data analysis are carried out in steps; data reduction, data exposure, and conclusion. The results showed that the let pellet betteng of the Madurese tribe in Sungai Asam Village, Kubu Raya Regency, West Kalimantan was very religious, had a strong customary philosophy to do and was sacred, this ritual tradition came from the myths that developed in the community. The tools and objects prepared are very unique, such as inviting local people and reading special prayers as well as pregnant women taking a bath by holding a free-range chicken and the requirement for the person who bathes to bring money. This tradition is a cultural discoloration and heritage of ancestors.]