Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Infrastruktur sebagai Dakwah: Muhammadiyah dan Bentuk Lain Dakwah Karunia Haganta; Firas Arrasy; Muria Khusnun Nisa
Kodifikasia Vol 16, No 1 (2022)
Publisher : IAIN PONOROGO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21154/kodifikasia.v16i1.3864

Abstract

Berbagai kajian yang dilakukan terhadap dakwah masih didominasi oleh dakwah dalam bentuk lisan maupun tulisan. Penggunaan media atau suatu tindakan juga sudah memperoleh perhatian sebagai bagian dari dakwah, meski masih belum sebanding dengan dakwah lisan dan tulisan. Artikel ini mengangkat pembangunan fasilitas publik yang dilakukan organisasi Muhammadiyah sebagai bentuk dakwah. Pembangunan fasilitas publik ini kerap dianggap sekadar wujud filantropi. Kami melihat bahwa pembangunan fasilitas publik adalah bagian dari dakwah yang dilakukan Muhammadiyah. Dengan perspektif komunikasi dari James W. Carey dan komunikasi profetik, proses komunikasi tidak hanya dilihat dalam bentuk lisan, tulisan, atau gestur/tindakan, tetapi juga bentuk lain seperti materi, dalam konteks artikel ini adalah infrastruktur fasilitas publik, yang ditujukan sebagai pengamalan nilai-nilai profetik, termasuk di dalamnya adalah dakwah. Perspektif infrastruktur puitis dari Brian Larkin memungkinkan infrastruktur tidak hanya dilihat dari aspek fungsionalnya saja, tetapi juga aspek politisnya, termasuk nilai-nilai yang dibawa lewat pembangunan infrastruktur. Muhammadiyah dengan nilai Islam modern menerapkan dakwah Islam modern lewat fasilitas publik sesuai kebutuhan masyarakat, pendidikan campuran agama dan sains, dan Kawasan Tanpa Rokok (KTR).