Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Peran Etika Bisnis dan Kunci Sukses dalam Pemasaran Syariah Akhmad Yusup
JURNAL HUKUM EKONOMI SYARIAH Volume 3, No. 1, April 2020
Publisher : Prodi Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/jhes.v0i0.7139

Abstract

ABSTRAKPerkembangan Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0 memicu dampak positif bagi pelaku usaha dan masyarakat diberbagai sektor industri, khususnya pada sektor ekonomi dalam kegiatan berbisnis. Akan tetapi, tidak dipungkiri dengan adanya hal tersebut ternyata merubah esensi daripada hakikat praktik bisnis, seperti halnya didalam pemasaran yang diajarkan oleh Islam, walaupun banyak cara untuk menyelesaikanya. Studi ini mendiskusikan fenomena etika bisnis para pelaku usaha dan masyarakat dalam menjalankan praktik bisnis yang terkadang mengabaikan prinsip-prinsip syari’ah. Selain itu, studi ini juga akan membahas beberapa kunci sukses dalam pemasaran syari’ah. Kajian ini dibangun dengan metode penelitian kualitatif melalui dukungan literatur jurnal, buku, media berita online, dan catatan resmi lainnya yang memiliki tingkat relevansi yang sesuai dengan pembahasan yang dibutuhkan. Sumber-sumber akan ditelaah untuk mengkontruksi realita dan memahami maknanya, kemudian dilakukan analisis, sehingga dapat diketahui kesesuaian data, kelayakan norma, dan gagasan-gagasan normatif yang baru. Kajian ini menyimpulkan dengan berkembangnya sektor ekonomi dalam kegiatan berbisnis pada era Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0, terdapat faktor-faktor yang memengaruhi perilaku etis dalam Islam, dan etika perilaku para produsen dan konsumen. Selain itu, terdapat kunci kesuksesan yang diajarkan oleh Rasulullah Saw sebagai modal penting untuk memenangkan persaingan di era pemasaran modern. Kata Kunci: Etika Bisnis, Pemasaran Syari’ah, Kunci Sukses ABSTRACTThe development of the Industrial Revolution 4.0 and Society 5.0 triggered a positive impact on businesses and public in various industrial sectors, especially in the economic sector in business activities. However, it is undeniable that this has changed the essence of the nature of business practices, as in marketing taught by Islam, although there are many ways to solve them. This study discusses the phenomenon of business ethics among business people and the community in carrying out business practices that sometimes ignore sharia principles. In addition, this study will also discuss several keys to success in sharia marketing. This study was built with qualitative research methods through the support of journal literature, books, online news media, and other official records that have a level of relevance in accordance with the discussion needed. The sources will be examined to construct reality and understand its meaning, then an analysis is carried out, so that data suitability, norm feasibility and new normative ideas can be identified. This study concludes with the development of the economic sector in business activities in the era of the Industrial Revolution 4.0 and Society 5.0, there are factors that influence ethical behaviour in Islam, and ethical behaviour of producers and consumers. In addition, there are keys to success taught by Rasulullah Saw as important capital to win the competition in the era of modern marketing.Keywords: Business Ethics, Shariah Marketing, Keys to Success
Tinjauan Etika Bisnis Islam terhadap Praktik Jual Beli Rejected Bumbu Mie Instant Rena Yolanda Firdausa; Akhmad Yusup
Jurnal Riset Ekonomi Syariah Volume 1, No. 2, Desember 2021, Jurnal Riset Ekonomi Syariah (JRES)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (144.734 KB) | DOI: 10.29313/jres.v1i2.441

Abstract

Abstract. Islam has set rules in buying and selling both the pillars, terms, and ethics in doing business so that business people get profits and the pleasure of Allah SWT. In practice, many business people cheat by manipulating the quality of goods to gain profit. An example of a problem is buying and selling rejected instant noodle seasonings in RW 02, Cipeundeuy Padalarang Village. In this case, several sellers do not pay attention to the quality of their goods, so they are not suitable for consumption. This study aims to determine the review of Islamic business ethics on the sale and purchase of rejected instant noodle seasonings in RW 02 Cipeundeuy Padalarang Village. This study uses a qualitative approach with the type of field research—the data collection techniques in observation, interviews, and documentation. Sources of data were analyzed using inductive qualitative data analysis techniques. This study explains that there are sellers who are dishonest in mixing the quality of instant noodle seasonings so that buyers feel disadvantaged. This is not following the principles of Islamic business ethics, which require sellers to be fair, responsible, and do good. Therefore, the buyer feels aggrieved and feels cheated by the seller. Abstrak. Islam telah mengatur aturan dalam jual beli baik rukun, syarat maupun etika dalam berbisnis sehingga pelaku bisnis mendapatkan keuntungan serta ridha Allah SWT. Dalam praktiknya, banyak pelaku bisnis yang berlaku curang dengan memanipulasi kualitas barang untuk mendapatkan keuntungan. Contoh permasalahan yang terjadi yaitu jual beli rejected bumbu mie instant di RW 02 Desa Cipeundeuy Padalarang. Dalam kasus ini, terdapat beberapa penjual yang tidak memperhatikan kualitas barang yang dijualnya, sehingga tidak layak untuk dikonsumsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tinjauan etika bisnis Islam terhadap jual beli rejected bumbu mie instant di RW 02 Desa Cipeundeuy Padalarang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian lapangan. Teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan dokumentasi. Sumber data dianalisis menggunakan teknik analisis data kualitatif yang bersifat induktif. Hasil penelitian menjelaskan bahwa terdapat penjual yang tidak jujur mencampurkan kualitas bumbu mie instant sehingga pembeli merasa dirugikan. Hal tersebut tidak sesuai dengan prinsip etika bisnis Islam yang mengharuskan penjual untuk bersikap adil, bertanggung jawab dan berbuat kebajikan. Oleh sebab itu, pembeli merasa dirugikan dan merasa tertipu oleh penjual.
Analisis Pendapat Madzhab Imam Syafi’i tentang Jual Beli Pesanan dan Implementasinya pada E-Commerce Shopee Swanty Maharani; Akhmad Yusup
Jurnal Riset Ekonomi Syariah Volume 2, No. 1, Juli 2022 Jurnal Riset Ekonomi Syariah (JRES)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (131.015 KB) | DOI: 10.29313/jres.v2i1.793

Abstract

Abstrack. Islam has several types of buying sale, one of which is to sell orders or greetings. Sell the buying order has been arranged to be in place and conditions by Islam so that sellers and buyers must obey the rule. Madzhab Imam Syafi’i has provided an explanation for how to run the right buying order sale. The study aims to find out the theory of buying orders according to Madzhab ImamSyafi’i, knowing the practice of buying Mystery Box orders on online stores Tarryaulya and Jollymart.id, knowing Madzhab Imam Syafi’i opinions on selling orders and its implementation on E-Commerce (A Case Study on Selling of Booking Mystery Box At Tarry Stores aulya and Jollymart.id). The study used a type of field research data (field reserch), and also used library research. The data used is primary data (data obtained directly from the source) in the form of interviews then secondary data (data obtained from the second party as well as research related records) that is, in the form of documetation as well as observation. The results from the study explained that buying the mystery box order according to madzhab Imam Syafi’i at the Tarryaulya and Jollyamart stores selling mystery boxes on Shopee sites had met the order’s buying sell-out, but did not partially qualify the buy order according to Madzhab Imam Syafi’i, namely the obscurity of the size, type, number or notarancies of the item. Abstrak. Islam memiliki beberapa jenis jual beli, salah satunya adalah jual beli pesanan atau salam. Jual beli pesanan ini telah diatur rukun dan syaratnya oleh Islam sehingga penjual maupun pembeli haruslah menaati peraturan tersebut. Madzhab Imam Syafi’i telah memberikan penjelasan bagaimana menjalankan jual beli pesanan yang benar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui teori jual beli pesanan menurut Madzhab ImamSyafi’i, mengetahui praktik jual beli pesanan Mystery Box pada toko online Tarryaulya dan Jollymart.id, mengetahui pendapat Madzhab Imam Syafi’i tentang jual beli pesanan dan implementasinya pada E-Commerce (Studi Kasus terhadap Jual Beli Pesanan Mystery Box Pada Toko Tarryaulya dan Jollymart.id). Penelitian ini menggunakan jenis data penelitian lapangan (field reserch), dan juga menggunakan riset kepustakaan. Data yang digunakan adalah data primer (data yang diperoleh secara langsung dari narasumber) berupa wawancara kemudian data sekunder (data yang diperoleh dari pihak kedua dan juga catatan terkait penelitian) yaitu berupa dokumetasi dan juga obeservasi. Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa jual beli pesanan mystery box menurut madzhab Imam Syafi’i pada toko Tarryaulya dan Jollyamart yang menjual mystery box pada situs Shopee telah memenuhi rukun jual beli pesanan, tetapi tidak memenuhi sebagian syarat jual beli pesanan menurut Madzhab Imam Syafi’i, yaitu ketidakjelasan ukuran, jenis, jumlah maupun takaran barang tersebut.
Tinjauan Hukum Islam Terhadap Penggunaan Sedotan Plastik di Coffee Shop Haliya Azka Imadi; Panji Adam Agus Putra; Akhmad Yusup
Bandung Conference Series: Sharia Economic Law Vol. 1 No. 1 (2021): Sharia Economic Law
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.269 KB) | DOI: 10.29313/bcssel.v1i1.11

Abstract

Abstract. All forms of muamalah activities are permissible until evidence shows the prohibition on bringing benefit to humankind and/or rejecting anything destructive. However, in practice, there are still many who ignore the benefits of doing business. Such as buying and selling drinks using plastic straws at the Kopi X coffee shop, where sellers ignore the impact of using plastic straws on drinks. Therefore, this study aims to determine the review of Islamic law regarding plastic straws at the X Coffee Shop, Bandung. Field studies with a sociological juridical approach were used to collect data for this research. In addition, observations, interviews, documentation, and literature studies were also conducted to strengthen the research data. Meanwhile, this research uses data reduction, data presentation, and conclusion to analyze research data. This study concludes that the use of plastic straws in drinks at the X Coffee Shop is dangerous because it contains chemicals that are not good for the body. Therefore, this is against Islamic law because the harm from using plastic straws outweighs the benefits. Abstrak. Segala bentuk kegiatan bermuamalah bersifat boleh sampai ada bukti yang menunjukkan larangannya dengan alasan membawa kemaslahatan bagi umat manusia dan atau menolak segala sesuatu yang merusak. Namun praktiknya, masih banyak yang mengabaikan kemaslahatan dalam berbisnis. Seperti halnya kasus jual beli minuman menggunakan sedotan plastik di kedai kopi Kopi X Bandung, dimana penjual mengabaikan dampak penggunaan sedotan plastik pada minuman. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tinjauan syariat Islam tentang penggunaan sedotan plastik di Kedai Kopi X Coffee Bandung. Studi lapangan dengan pendekatan yuridis sosiologis digunakan untuk mengumpulkan data penelitian ini. Selain itu, observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi kepustakaan juga dilakukan untuk memperkuat data penelitian. Sedangkan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan digunakan untuk menganalisa data penelitian. Penelitian ini menarik simpulan bahwa penggunaan sedotan plastik pada minuman di Coffee Shop Kopi X merupakan hal yang berbahaya karena mengandung zat kimia yang tidak baik bagi tubuh. Oleh karena itu, hal ini bertentangan dengan hukum Islam, karena bahaya dari penggunaan sedotan plastik lebih besar daripada manfaatnya.
Analisis Fatwa DSN MUI NO. 10 DSN-MUI/IV/2000 terhadap Implementasi Akad Wakalah dalam Praktik Kurban Online pada E-Commerce Tokopedia Lina Nugrawati Hatlessy; Udin Saripudin; Akhmad Yusup
Bandung Conference Series: Sharia Economic Law Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Sharia Economic Law
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (191.711 KB) | DOI: 10.29313/bcssel.v2i1.217

Abstract

Abstract. Sacrifice (udhiyyah) is a term for livestock, namely in the form of pets that are slaughtered or used as sacrifices on the feast of sacrifice and the days of Tasyriq solely to get closer to Allah SWT. The sacrificial service began to take effect in the second year of hijriyah, just like the two holidays, zakat mal and zakat fitrah. The implementation is determined based on the Qur'an, sunnah, and consensus of scholars. The online sacrificial practice that is carried out at Tokopedia, the implementation mechanism is by ordering through an application, starting from ordering, selecting the desired animal, and finally the payment process. All the processes are carried out online by the person who sacrificed with the institution that organizes the program. The purpose of this study is to find out how the Concept, Practice and Analysis of DSN-MUI Fatwa No. 10/DSN-MUI/VI/2000 on the Implementation of Wakalah Contracts in Online Sacrifice Practices on Tokopedia E-Commerce. This type of qualitative research uses a normative juridical approach, the research data sources are primary and secondary data sources and data collection techniques using observation, literature study, interviews, documentation. The results of this study are that the implementation and practice of online sacrifices carried out on Tokopedia e-commerce are in accordance with what is stated in the DSN-MUI fatwa No. 10/DSN-MUI/VI/2000. Abstrak. Kurban (udhiyyah) adalah sebutan untuk hewan ternak yaitu berupa binatang peliharaan yang disembelih atau dijadikan kurban pada hari raya kurban dan hari-hari Tasyriq semata-mata dilakukan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Ibadah kurban mulai diberlakukan pada tahun kedua hijriyah, sama seperti dua hari raya, zakat mal, dan zakat fitrah. Adapun pemberlakuannya ditetapkan berdasarkan Al-Qur’an, sunah, dan ijma’ ulama. Praktik kurban online yang dilaukan di tokopedia mekanisme pelaksanaannya dengan cara pemesanan melaui aplikasi mulai dari pemesanan, pemilihan hewan yang diinginkan, dan yang terahir yaitu proses pembayaran. Semua prosesnya dilakukan secara online oleh orang yang berkurban dengan lembaga yang menyelenggarakan program tersebut. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana Konsep, Praktik dan Analisis Fatwa DSN-MUI No 10/DSN-MUI/VI/2000 Terhadap Implementasi Akad Wakalah Dalam Praktik Kurban Online pada E-Commerce Tokopedia. Jenis penelitaian kualitatif dengan pendekatan yuridis normatif, sumber data penelitian yaitu sumber data primer dan sekunder dan teknik pengumpulan data menggunakan observasi, studi pustaka, wawancara, dokumentasi. Hasil dari penelitian ini yaitu bahwa implementasi dan praktik kurban online yang dilakukan pada e-commerce Tokopedia sudah sesuai dengan apa yang tercantum dalam fatwa DSN-MUI No.10/DSN-MUI/VI/2000.
Analisis Fikih Muamalah tentang Hutang Piutang dan Implementasinya pada Penerapan GoPayLater pada Aplikasi Gojek Rahmi Khaerani Agustinah; Udin Saripudin; Akhmad Yusup
Bandung Conference Series: Sharia Economic Law Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Sharia Economic Law
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.767 KB) | DOI: 10.29313/bcssel.v2i1.549

Abstract

Abstract. The practice of debt receivables on the GoPayLater feature of the gojek application. where the gojek party gave the GoPayLater facility to special users as a loan. However, this transaction is a conditional transaction, Due to its implementation, this transaction charges an administration fee tailored to the magnitude of the loan However, the admin fee charged to this customer is allocated as a fee or intermediate service wage in payment to the merchant. The purpose of the study to know the concept of debt receivables according to the perspective of the fikih of the monstrous, to find out how the implementation of the GoPayLater system was on the application of the gojek, and to insanely know the analysis of the fikih of the monies about debts and its implementation on GoPayLater. This research uses qualitative methods. In this study, case study approaches were used. The type of research uses field data types based on the analysis results that in GoPayLater practices, it does not fit the ranks and conditions listed on the category of akad qardh on the fikih muamalah. Abstrak. Praktik hutang piutang pada fitur GoPayLater aplikasi gojek. dimana pihak gojek memberikan fasilitas GoPayLater kepada pengguna khusus sebagai pinjaman. Namun, transaksi ini merupakan transaksi yang bersyarat, Karena implementasinya, transaksi ini membebankan biaya administrasi yang disesuaikan dengan besaran pinjaman Namun, biaya admin yang dibebankan kepada customer ini dialokasikan sebagai fee atau upah jasa perantara dalam pembayaran kepada merchant. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui konsep utang piutang menurut perspektif fikih muamalah, Untuk mengetahui bagaimana implementasi sistem GoPayLater pada aplikasi gojek, dan untuk ntuk mengetahui analisis fikih muamalah tentang hutang piutang dan implementasinya pada GoPayLater. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Dalam penelitian ini, digunakan pendekatan studi kasus. Jenis penelitian menggunakan jenis data lapangan. Berdasarkan hasil analisis bahwa pada praktik GoPayLater, tidak sesuai dengan rukun dan syarat yang tercantum pada kategori akad qardh pada fikih muamalah.
Tinjauan Fikih Muamalah terhadap Praktik Pengembalian Barang dalam Jual Beli Online di Platform Lazada Rahmad Rezki; Sandy Rizki Febriadi; Akhmad Yusup
Bandung Conference Series: Sharia Economic Law Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Sharia Economic Law
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcssel.v3i1.5241

Abstract

Abstract. Online buying and selling transactions through marketplaces are a service that is in great demand. Buying and selling is the process of a seller handing over goods to a buyer after obtaining an agreement with the goods being traded, then the goods are received by the buyer from the seller in return for being handedover. However, in practice that occurs in one of the online buying and selling marketplaces, namely Lazada, where the seller sells goods that do not match the specifications listed. This study aims to examine in more depth the muamalah fiqh review of the practice of returning goods in the online buying and selling system on the Lazada platform. The research method used is a qualitative method which type of research is field research whose activities 2 include interviews. By using primary data sources obtained from interviews, observations and secondary data referring to reference books that will complement the results of existing observations and interviews. The results of the study show that the buying and selling carried out by one of the buyers at Lazada is not in accordance with Islamic law because of the lack of clarity on the part of the marketplace regarding the procedure for returning goods, especially in terms of postage for returning defective goods. This is stated in the terms of sale and purchase, which in the sale and purchase transaction must be carried out clearly so that no party is harmed. Abstrak. Transaksi jual beli online melalui marketplace menjadi suatu layanan yang sangat diminati. Jual beli adalah proses seorang penjual menyerahkan barang kepada pembeli setelah mendapatkan persetujuan dengan barang yang diperjualbelikan, kemudian barang tersebut diterima oleh pembeli dari penjual sebagai imbalan yang diserahkan. Namun pada praktik yang terjadi disalah satu marketplace jual beli online yaitu Lazada di mana pihak penjual menjual barang yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang telah dicantumkan. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti secara lebih mendalam mengenai tinjauan fikih muamalah terhadap praktik pengembalian barang dalam sistem jual beli online di platform Lazada. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif yang jenis penelitiannya adalah penelitian lapangan yang kegiatannya meliputi wawancara. Dengan menggunakan sumber data primer yang diperoleh dari wawancara, observasi dan data sekunder mengacu pada buku-buku referensi yang akan melengkapi hasil observasi dan wawancara yang ada. Hasil penelitian menunjukan bahwa jual beli yang dilakukan oleh salah seorang pembeli di Lazada ini tidak sesuai dengan syariat Islam karena adanya ketidakjelasan dari pihak marketplace terhadap prosedur pengembalian barang terutama dalam ongkos kirim yang dilakukan untuk pengembalian barang yang cacat. Hal ini tercantum dalam syarat jual beli yang mana dalam transaksi jual beli harus dilakukan dengan secara jelas agar tidak ada pihak yang dirugikan.
Tinjauan Fikih Muamalah terhadap Praktik Pengembalian Barang dalam Sistem Jual Beli Online di Platform Lazada Rahmad Rezki; Sandy Rizki Febriadi; Akhmad Yusup
Bandung Conference Series: Sharia Economic Law Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Sharia Economic Law
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcssel.v3i1.5326

Abstract

Abstract. Online buying and selling transactions through marketplaces are a service that is in great demand. Buying and selling is the process of a seller handing over goods to a buyer after obtaining an agreement with the goods being traded, then the goods are received by the buyer from the seller in return for being handed over. However, in practice that occurs in one of the online buying and selling marketplaces, namely Lazada, where the seller sells goods that do not match the specifications listed. This study aims to examine in more depth the muamalah fiqh review of the practice of returning goods in the online buying and selling system on the Lazada platform. The research method used is a qualitative method which type of research is field research whose activities include interviews. By using primary data sources obtained from interviews, observations and secondary data referring to reference books that will complement the results of existing observations and interviews. The results of the study show that the buying and selling carried out by one of the buyers at Lazada is not in accordance with Islamic law because of the lack of clarity on the part of the marketplace regarding the procedure for returning goods, especially in terms of postage for returning defective goods. This is stated in the terms of sale and purchase, which in the sale and purchase transaction must be carried out clearly so that no party is harmed. Abstrak. Transaksi jual beli online melalui marketplacemenjadi suatu layanan yang sangat diminati. Jual beli adalah proses seorang penjual menyerahkan barang kepada pembeli setelah mendapatkan persetujuandengan barang yang diperjualbelikan, kemudian barang tersebut diterima oleh pembeli dari penjual sebagai imbalan yang diserahkan. Namun pada praktik yang terjadi disalah satu marketplace jual beli onlineyaitu Lazada di mana pihak penjual menjual barang yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang telah dicantumkan. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti secara lebih mendalam mengenai tinjauan fikih muamalah terhadap praktik pengembalian barang dalam sistem jual beli online di platform Lazada.Metode penelitian yang digunakan adalah metodekualitatif yang jenis penelitiannya adalah penelitianlapangan yang kegiatannya meliputi wawancara. Dengan menggunakan sumber data primer yang diperoleh dari wawancara, observasi dan data sekunder mengacu pada buku-buku referensi yangakan melengkapi hasil observasi dan wawancara yangada. Hasil penelitian menunjukan bahwa jual beli yang dilakukan oleh salah seorang pembeli di Lazada ini tidak sesuai dengan syariat Islam karena adanya ketidakjelasan dari pihak marketplace terhadap prosedur pengembalian barang terutama dalam ongkos kirim yang dilakukan untuk pengembalian barang yang cacat. Hal ini tercantum dalam syarat jual beli yang mana dalam transaksi jual beli harus dilakukan dengan secara jelas agar tidak ada pihak yang dirugikan.
Analisis Fatwa DSN-MUI No.04/DSN-MUI/IV/2000 tentang Pembiayaan Murabahah Terhadap Pembiayaan Modal Usaha di PNM Mekaar Syariah Cabang Cihampelas Kab. Bandung Barat Isfi Rizka Pitsyahara; Zaini Abdul Malik; Akhmad Yusup
Bandung Conference Series: Sharia Economic Law Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Sharia Economic Law
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcssel.v3i1.5494

Abstract

Abstract. Islamic National Civil Capital (PNM) is one of the financial institutions that implements the murabahah financing system. In the practice of murabahah financing, a wakalah contract is usually included. Murabaha financing that occurs at PNM Syariah also includes a wakalah contract. This study aims to determine the concept of murabahah according to the DSN-MUI Fatwa, to determine the practice of financing venture capital with a murabahah contract at PNM Mekaar Syariah Cihampelas branch, and to analyze the DSN-MUI Fatwa NO.04/DSN-MUI/2000 regarding murabahah to capital financing. business at PNM Mekaar Cihampelas branch. This research uses qualitative research with an empirical approach or field research. Research data obtained from the object to be studied by carrying out observations, interviews, and documentation. Based on the results of the study, it was found that most of the implementation of the murabahah contract at PNM Mekaar Syariah was in accordance with the DSN-MUI Fatwa NO.04/DSN-MUI/IV/2000 regarding murabahah. However, there are some things that are still not in accordance with the DSN-MUI Fatwa regarding murabahah, namely the implementation of the murabahah contract with the wakalah contract. In practice, PNM Mekaar Syariah applies the murabahah agreement and the wakalah contract simultaneously, then after the agreement, then the customer is represented in buying goods. This means that in this case the murabahah contract is agreed upon when the goods that are the object of the contract are not yet available and do not comply with the terms of sale and purchase where the goods must belong to the seller. Abstrak. Permodalan Nasional Madani (PNM) Syariah merupakan salah satu lembaga keuangan yang menerapkan sistem pembiayaan murabahah. Dalam praktik pembiayaan murabahah biasanya selalu disertakan akad wakalah. Pembiayaan murabahah yang terjadi di PNM Syariah juga menyertakan akad wakalah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep murabahah menurut Fatwa DSN-MUI, untuk mengetahui praktik pembiayaan modal usaha dengan akad murabahah di PNM Mekaar Syariah cabang Cihampelas, dan untuk menganalisis Fatwa DSN-MUI NO.04/DSN-MUI/2000 tentang murabahah terhadap pembiayaan modal usaha di PNM Mekaar Syariah Cihampelas. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan empiris atau penelitian lapangan. Data penelitian diperoleh dari objek yang akan diteliti dengan melaksanakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh bahwa sebagian besar pelaksanaan akad murabahah di PNM Mekaar Syariah ini telah sesuai dengan Fatwa DSN-MUI NO.04/DSN-MUI/IV/2000 tentang murabahah. Namun ada beberapa hal yang masih belum sesuai dengan Fatwa DSN-MUI tentang murabahah tersebut yaitu pada pelaksanaan akad murabahah disertai akad wakalah. Pada praktiknya PNM Mekaar Syariah menerapkan kesepakatan akad murabahah dan akad wakalah secara bersamaan, kemudian setelah kesepakatan, barulah nasabah mewakilkan dalam membeli barang. Berarti dalam hal ini akad murabahah disepakati saat barang yang menjadi objek akad belum tersedia dan tidak sesuai dengan syarat jual beli di mana barang harus milik penjual.
Tinjauan Hukum Islam terhadap Persaingan Usaha Beda Harga pada Toko Sembako Pasar Panorama Lembang Rima Karnipa Agusti; Popon Srisusilawati; Akhmad Yusup
Bandung Conference Series: Sharia Economic Law Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Sharia Economic Law
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcssel.v3i1.7081

Abstract

Abstract. Trade is a basic form of human economic activity with the aim of achieving profits through buying and selling. Broadly speaking, business is often interpreted as a whole business activity that is carried out by a person or entity on a regular and continuous basis, namely in the form of activities of providing goods or services or facilities to be traded, exchanged or leased with the aim of making a profit. Islam Talking about business competition, in Islam every human being is encouraged to take action in trying but Islam underlines that the business in question should be in goodness not the other way around which can plunge people into evil deeds. This study uses qualitative research methods with a case study approach, data collection techniques, observation, interviews, and literature study. The result of his research is that as long as there is no argument against the creation of a muamalah type, then muamalah is permissible (mubah). In relation to habl min an-nas (muamalah), its implementation is left to humans according to conditions at all times not contrary to religious principles. For sellers, it is better if the price difference given in the price difference for buying and selling groceries is minimized again in nominal terms to close to the minimum and always maintain good quality groceries for buyers, so that buyers are more satisfied in shopping for groceries, try to always ask about the price of groceries because the price of groceries can be change from time to time depending on conditions and season, and the quality of the groceries to be purchased. Abstrak. Bisnis adalah bentuk utama dari kegiatan ekonomi manusia, yang tujuannya adalah untuk mendapatkan keuntungan melalui jual beli. Secara umum, bisnis sering diartikan sebagai totalitas dari apa yang dilakukan seseorang atau organisasi secara teratur dan berkesinambungan. Setiap makhluk sosial disarankan untuk bersaing menurut Islam, tetapi dalam islam di tekankan bahwa bisnis disini harus didasarkan pada perbuatan baik. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor serta menganalisis tinjauan hukum Islam terhadap persaingan usaha beda harga pada toko sembako di Pasar Panorama Lembang. Metode penelitian yang digunakan yaitu kualitatif dengan pendekatan studi kasus, teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dan studi pustaka. Hasil dari penelitian ini yaitu muamalah boleh (mubah) selama tidak ada dalil yang melarang pembuatan jenis muamalah ini. Mengenai ‘habl min an-nas’, penerapannya diserahkan kepada manusia dengan syarat-syarat tertentu sepanjang tidak melanggar prinsip-prinsip agama. Bagi para penjual, selisih harga antara jual beli sembako sebaiknya dijaga seminimal mungkin dan dijaga pada nilai nominal yang tinggi. Hal tersebut bertujuan agar pembeli lebih puas saat berbelanja sembako, dan bagi para pembeli diusahakan untuk selalu menanyakan harga sembako karena harga sembako sewaktu-waktu dapat berubah berdasarkan musim, kondisi dan kualitas sembako.