Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Evaluasi Kuat Tumpu Alat Sambung Baut pada Papan WPC dari Limbah Sengon dan Plastik HDPE Arnandha, Yudhi; Satyarno, Iman; Awaludin, Ali; Fardhani, Arfiati
MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK SIPIL Volume 22, Nomor 2, DESEMBER 2016
Publisher : Department of Civil Engineering, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (610.406 KB) | DOI: 10.14710/mkts.v22i2.12882

Abstract

Wood Plastic Composite (WPC) is wood based material that been produce by mixing sawdust as main composition and plastic polymer as bonding agent. Nowadays, WPC board already been produced in Indonesia using Sengon sawdust and recycle HDPE plastic. Sengon sawdust was used as WPC since its availability from plywood production waste, moreover HDPE plastic considered had higher strength and more rigid than PET plastic. WPC occasionally being used as non structural material, moreover from previous study about mechanical properties of WPC, it was found that WPC Sengon has high shear strength around 25 – 30 MPa. These lead that WPC Sengon had a potential used as shear wall sheathing, thus additional research need to be conducted in order to study the type of bolt and diameter of the bolt can be used for these shear wall. This study aimed to investigate the dowel bearing of bolt using full hole method based on ASTM D5764 with type and bolt diameter as specimen variation. Two types of bolt were used in this study; stainless bolt and standard bolt with diameter each of 6 mm, 8 mm, 10 mm and 12 mm. According to ANOVA, there was insignificant result between stainless bolt and standard one, but there was significant result based on diameter of the bolt. Hereafter, it can be recommended the used of 10 mm diameter of bolt for structural purpose with dowel bearing strength around 67 – 70 MPa.
SEKAM PADI DAN BATANG BAMBU SEBAGAI BAHAN BALOK KOMPOSIT DENGAN MENGGUNAKAN MATRIKS RESIN POLYESTER Titis Wijaksono; Anis Rakhmawati; Yudhi Arnandha
Reviews in Civil Engineering Vol 5, No 2 (2021): Reviews In Civil Engineering
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31002/rice.v5i2.4813

Abstract

Sekam padi seringkali pemanfaatannya kurang optimal menyebabkan sekam padi kurang memiliki nilai guna, untuk menambah nilai guna dan meningkatkan nilai ekonomi maka diciptakanlah balok komposit sekam padi. Dalam komponen sekam padi terdapat bahan lignoselulosa  yang mengakibatkan tumbuhnya sifat kuat serta kaku, dari sifat kuat dan kaku tersebut menjadi alasan sekam padi sebagai bahan pembuat balok komposit. Penelitian ini bertujuan mengetahui nilai kerapatan, Modulus of Rupture, dan Modulus  of Elasticity dari balok komposit sekam padi.Pengujian ini menggunakan balok komposit sekam padi berukuran tebal 5 cm lebar 5 cm dan panjang 76 cm mengacu pada SNI 03-3959-1995 dengan tambahan bilah bambu sebagai penguat dan resin polyester  sebagai pengikatnya. Pengujian dilakukan di Laboratorium Struktur Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Tidar, Magelang. Pengujian kuat lentur mengacu pada SNI 03-3972-1995 menggunakan mesin modulus testing machine.Hasil pengujian kuat lentur balok komposit sekam padi didapat nilai MOR varian P1 diperoleh 15.313 MPa untuk varian P2 diperoleh 21.073 MPa dan untuk varian P3 diperoleh 29.741 MPa. Untuk nilai MOE didapat varian P1 diperoleh 37.858 MPa untuk vaian P2 diperoleh 56.185 MPa dan untuk varian P3 diperoleh 82.033 MPa. Nilai MOR dan MOE tertinggi diperoleh pada benda uji P3 dengan nilai 29.741 Mpa dan 82.033 MPa.
KUAT LENTUR BALOK KOMPOSIT DARI SERAT RAYUNG DENGAN MATRIKS LEM KAYU MENGGUNAKAN METODE KEMPA DINGIN Riadhi Ahyar; Anis Rakhmawati; Yudhi Arnandha
Jurnal Rekayasa Infrastruktur Sipil Vol 1, No 2 (2020): Jurnal Rekayasa Infrastruktur Sipil
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (441.28 KB) | DOI: 10.31002/.v1i2.3389

Abstract

Rayung merupakan jenis serat alami yang berasal dari tangkai pelepah dan bunga rumput gelagah yang dikeringkan, dalam penelitian ini rayung digunakan sebagai bahan balok komposit dengan matriks lem kayu. Pembuatan balok komposit bertujuan untuk mengetahui nilai kuat lentur.Pengujian ini menggunakan balok komposit berukuran 5 cm x 7 cm x 120 cm ditambah 5 cm untuk lengan kanan kiri dengan varian 1 serat : l,2 lem, 1 serat : 1,4 lem, 1 serat : 1,6 lem, 1 serat : 1,8 lem, 1 serat : 2 lem yang kemudian dikalikan dengan berat rayung 1,9 kg per cetakan. Pembuatan balok komposit dilaksanakan di Laboratorium Teknik Sipil Universitas Tidar, Magelang, sedangkah pengujian dilakukan di Laboratorium Bahan S1 Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Negeri Yogyakarta dengan menggunakan alat Universal Testing Mechine (UTM). Pengujian balok komposit dari serat rayung mengacu pada SNI 03-3959- 1995 dan SNI 03-3972-1995.Pengujian balok komposit dari serat rayung dan matriks lem kayu menghasilkan nilai MOR tertinggi dengan varian 1 : 1,8 sebesar 1,609 MPa, sedangkan nilai MOE tertinggi dengan varian 1 : 2 sebesar 80,315 N/mm2. Balok komposit dari serat rayung belum direkomendasikan untuk batang struktur dikarenakan nilai MOR dan MOE lebih rendah jika dibandingkan dengan kayu yang beredar di pasaran.
KUAT LENTUR BALOK LAMINASI MEKANIK KAYU SENGON DENGAN PERKUATAN PLAT PLASTIK POLYPROPYLENE Muhammad Zaeni; Bambang Surendro; Yudhi Arnandha
Jurnal Rekayasa Infrastruktur Sipil Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (661.409 KB) | DOI: 10.31002/.v1i1.2228

Abstract

Intisari. Papan kayu Sengon dibuat balok laminasi untuk memperbesar dimensinya dan diberi perkuatan plat plastik Polypropylene. Plastik Polypropylene dipilih karena lebih ringan, lentur dan titik leleh tinggi. Penelitian dilakukan untuk mengetahui kuat lentur balok laminasi. Pembuatan balok laminasi dilakukan di Laboratorium Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Tidar. Balok laminasi dibuat dengan ukuran 6 cm   8 cm   150 cm diberi perkuatan plat plastik pada lapisan laminanya dengan berbagai variasi, tipe 1 BLTP, tipe 2 BL 1, tipe 3 BL 2, tipe 3 BL 3. Pengujian lentur mengacu ASTM D 476-02. Pengujian lentur di Laboratorium Mekanika Bahan, Pusat Studi Ilmu Teknik (PSIT), Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta dengan Alat Universal Testing Machine. Hasil pengujian MOR rata-rata (BLTP) 87,40 kg/cm2, (BL 1) 104,92 kg/cm2, (BL 2) 102,50 kg/cm2, (BL 3) 105,96 kg/cm2. Nilai MOE rata-rata (BLTP) 6208,90 kg/cm2, (BL 1) 6326,81 kg/cm2, (BL 2) 6045,6 kg/cm2, (BL 3) 5412,34 kg/cm2. MOR BL 1 meningkat 20,4 %, BL 2 meningkat 18,41 % dan BL 3 meningkat 21,23 % jika di bandingkan dengan BLTP. MOE BL 1 meningkat 1,9 %, BL 2 menurun 2,63 % dan BL 3 menurun 12,83 % jika dibandingkan dengan BLTP. Hasil analisa dengan Anova Single Factor penambahan plat plastik Polypropylene pada balok laminasi mekanik kayu Sengon tidak berpengaruh terhadap peningkatan nilai MOR maupun MOE.
TINJAUAN KUAT LENTUR PELAT BETON DENGAN PENAMBAHAN KAWAT DI ANTARA TULANGAN PELAT Rizki Maulana; Yudhi Arnandha; Anis Rakhmawati
Jurnal Rekayasa Infrastruktur Sipil Vol 2, No 1 (2021): Jurnal Rekayasa Infrastruktur Sipil
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (418.826 KB) | DOI: 10.31002/jris.v2i1.4180

Abstract

Seiring berkembangnya zaman, inovasi pada bidang konstruksi bangunan turut mengalami kemajuan tak terkecuali pada struktur beton bertulang, pada penelitian ini dilakukan modifikasi pada struktur tulangan pelat beton. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kekuatan lentur yang diakibatkan oleh penambahan kawat pada tulangan dan perbedaan perhitungan secara teoritis dengan pengujian di Laboratorium.Penelitian dimulai dengan pemeriksaan berat satuan dan pengujian gradasi, kemudian dilakukan perencanaan campuran dengan menggunakan mix design, melakukan pengujian kuat tarik kawat, kuat tarik besi dan kuat tekan beton untuk memperoleh data sekunder dan melakukan pengujian kuat lentur pelat beton yang mengacu pada SNI 4154-2014 di Laboratorium Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Surakarta.Hasil pengujian pelat beton biasa menghasilkan momen lentur sebesar 4,358  kNm, pelat dengan 3 lilitan kawat sebesar 4,712 kNm pelat dengan 5 lilitan kawat 4,885 kNm, dan pelat dengan 7 lilitan kawat sebesar 5,033 kNm. Perbedaan perhitungan momen teoritis dengan perhitungan momen pengujian pada pelat beton biasa sebesar 26 % atau 1,569 kNm, pelat 3 lilitan kawat sebesar 22 % atau 1,376 kNm, pelat dengan 5 lilitan kawat sebesar 2 1% atau 1,300 kNm, pelat dengan 7 lilitan kawat sebesar 21 % atau 1,387 kNm.
Pemanfaatan Limbah Keramik Sebagai Campuran Pembuatan Paving Block Ahmad Lukman Rifai; Yudhi Arnandha; Anis Rakhmawati
Jurnal Rekayasa Infrastruktur Sipil Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (692.713 KB) | DOI: 10.31002/.v1i1.2223

Abstract

Intisari. Limbah keramik yang berasal dari bahan yang rusak dan tidak layak pakai akan menjadi permasalahan lingkungan. Limbah keramik dapat dimanfaatkan sebagai campurann agregat untuk pembuatan paving block. Dalam penelitian ini pemanfaatan limbah keramik disalah satu toko di Secang digunakan untuk bahan pengganti agregat dalam pembuatan paving block. Pembuatan paving block dilakukan secara konvensional dengan cetakan dan alat pres. Pengujian dilakukan di Laboratorium Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Tidar dan Laboratorium Bahan Bangunan, Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Perbandingan semen dan agregat yaitu 1:3. Variasi agregat berupa pasir dan limbah keramik dengan perbandingan 100% : 0%, 80% : 20%, 70% : 30%, 60% : 40%, 50% : 50% dan 100% : 0% dengan fas 0,5. Hasil penelitian paving block pada umur 28 hari diperoleh paving block yang mempunyai kuat tekan tertinggi pada variasi 50% : 50% sebesar 27,895 MPa dan kuat tekan terendah pada variasi campuran 0% : 100% sebesar 19,523 MPa. Pengujian keausan tertinggi pada variasi campuran 50% : 50% sebesar 0,218 mm/menit dan pengujian keausan terendah pada variasi campuran 0% : 100% sebesar 0,111 mm/menit. Pengujian serapan air tertinggi pada variasi campuran 0% : 100% sebesar 6,851% dan serapan air terendah pada variasi campuran 50% : 50% sebesar 3,946%. Pengujian ketahanan terhadap natrium sulfat tertinggi pada variasi campuran 0% : 100% sebesar 11,967% dan pengujian terendah pada variasi campuran 50% : 50% sebesar 6,867%. Hasil anova single factor yaitu penambahan limbah keramik untuk campuran pembuatan paving block mempengaruhi nilai kuat tekan dan serapan air serta limbah keramik untuk keausan dan ketahanan terhadap natrium sulfat tidak berpengaruh terhadap paving block.
ANALISIS PETA JALUR EVAKUASI DAN PENENTUAN TITIK KUMPUL DENGAN METODE ALGORITMA DIJKSTRA(STUDI KASUS: GEDUNG UNIVERSITAS TIDAR KAMPUS TUGURAN) Muhammad Hari Nugroho; Yudhi Arnandha; Anis Rakhmawati
Jurnal Rekayasa Infrastruktur Sipil Vol 1, No 2 (2020): Jurnal Rekayasa Infrastruktur Sipil
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (621.694 KB) | DOI: 10.31002/.v1i2.3520

Abstract

Gedung di Indonesia banyak yang belum memenuhi standar bidang K3. Salah satu gedung tersebut yaitu Gedung Universitas Tidar Kampus Tuguran dimana saat ini gedung tersebut tidak memiliki rambu keselamatan jalur evakuasi yang menunjukkan jalan keluar saat terjadi bencana dan hanya terdapat 1 lokasi titik kumpul. Oleh karena itu dilakukan penelitian untuk mencari alternatif jalur evakuasi dan titik kumpul serta penerapan rambu keselamatan seperti rambu jalur evakuasi, eksit, titik kumpul,APAR.Lokasi penelitian berada di kawasan Universitas Tidar Kampus Tuguran. Metode yang digunakan untuk mencari jalur evakuasi yaitu metode algoritma Dijkstra dengan menggunakan prinsip greedy, dimana pada setiap langkah dipilih sisi dengan bobot terkecil yang menghubungkan sebuah simpul yang sudah terpilih dengan simpul lain yang belum terpilih.Hasil yang diperoleh dari penelitian yaitu terdapat 3 tempat yang akan dijadikan sebagai lokasi titik kumpul akhir dan 6 tempat sebagai lokasi titik kumpul sementara. Lokasi titik kumpul akhir yaitu halaman Auditorium, halaman Gedung Fisipol 2, dan halaman Multimedia. Lokasititik kumpul sementara yaitu halaman Gedung FT E.01, halaman Gedung FT E.02, halaman Gedung FE A.01, halaman Gedung FKIP, halaman Gedung Perpustakaan, dan halaman Gedung Fisipol 1. Kebutuhan rambu titik kumpul sejumlah 9 buah, rambu jalur evakuasi arah kanan sejumlah 15 buah, rambu jalur evakuasi arah kiri sejumlah 14 buah, rambu jalur evakuasi tangga arah kanan sejumlah 12 buah, rambu jalur evakuasi tangga arah kiri sejumlah 10 buah, rambu eksit sejumlah 11 buah, dan rambu APAR sejumlah 33buah.
Pengaruh Penambahan Limbah Industri Baja sebagai Agregat terhadap Kualitas Paving Block Rizki Lukman Saleh; Yudhi Arnandha; Anis Rakhmawati
Jurnal Rekayasa Infrastruktur Sipil Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (607.823 KB) | DOI: 10.31002/.v1i1.2230

Abstract

Pemanfaatan limbah untuk hal yang berguna adalah cara terbaik untuk mengatasi masalah lingkungan. Kandungan senyawa pada limbah baja di Desa Batur, Kecamatan Ceper adalah SiO2 sebesar 35,19%, Fe2O3 19,58%, Al2O3 6,01%, MgO 2,95%, CaO 26,5%, Na2O 3,21%. Kandungan Silika dioksida (SiO2) yang tinggi, dimungkinkan dapat bereaksi dengan semen, yang digunakan sebagai bahan pengganti agregat dalam pembuatan paving block. Pembuatan paving block dilakukan secara konvensional di Dusun Dumpoh, Kelurahan Potrobangsan, Magelang, dengan menggunakan cetakan dan alat pres.  Proporsi perbandingan semen dan agregat adalah 1:3 dan nilai fas 0,5 dengan variasi penambahan limbah baja sebesar 0%, 20%, 30%, 40%, 50% dan 100%. Pengujian kuat tekan, serapan air, dan ketahanan terhadap Natrium Sulfat dilakukan di Laboratorium Jurusan Teknik Sipil, Universitas Tidar, dan pengujian ketahanan aus dilakukan di Laboratorium Bahan Bangunan, Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, Universitas Gadjah Mada Hasil pengujian kuat tekan tertinggi terdapat pada variasi penambahan limbah baja 40% sebesar 16,601 MPa dan nilai terendah terdapat pada variasi 0% sebesar 7,593 MPa. Nilai keausan mengalami peningkatan pada setiap penambahan limbah baja, dengan nilai terendah pada variasi 0% sebesar 0,086 mm/menit dan nilai tertinggi pada variasi 100% sebesar 0,305 mm/menit. Nilai serapan air meningkat dari variasi 20% sebesar 6,438% hingga variasi 100% sebesar 8,802%. Pengujian ketahanan terhadap Natrium Sulfat tidak memiliki pengaruh pada paving block. Secara keseluruhan, penggunaan limbah baja sebagai bahan pengganti agregat telah memenuhi SNI 030691-1996.
PEMANFAATAN LIMBAH PLASTIK LDPE SEBAGAI BAHAN CAMPURAN PEMBUATAN BATA BETON (PAVING BLOCK) Muhammad Rifki Attib Brizi; Anis Rakhmawati; Yudhi Arnandha
Jurnal Rekayasa Infrastruktur Sipil Vol 1, No 2 (2020): Jurnal Rekayasa Infrastruktur Sipil
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (382.26 KB) | DOI: 10.31002/.v1i2.3521

Abstract

Paving block adalah suatu komposisi bahan bangunan yang dibuat dari campuran semen, air dan agregat dengan perbandingan tertentu. Penelitian ini menggunakan plastik LDPE sebagai bahan pengganti semen pada paving block. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui apakah paving block dengan campuran plastik LDPE dan pasir dapat memenuhi SNI 03-0691-1996. Paving block dibuat di Dusun Bumirejo I, Desa Banjarsari, Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang. Dalam penelitian ini perbandingan plastik LDPE dengan pasir yaitu 100% : 0%, 90% : 10%, 80% : 20%, 70% : 30%, 60% : 40%, 50% : 50%. Pengujian dilakukan di Laboratorium Bahan Bangunan Universitas Gadjah Mada. Hasil penelitian ini menunjukkan kuat tekan terbesar pada komposisi campuran 100% : 0% sebesar 15,289 MPa, sedangkan kuat tekan terendah terdapat pada variasi campuran 80% : 20% sebesar 7,735 MPa. Keausan tertinggi pada variasi campuran 50% : 50% sebesar 0,226 mm/menit, Keausan terendah pada varisi campuran 80% : 20% sebesar 0,058 mm/menit. Daya serap paving block terbesar terdapat pada variasi campuran 50% : 50% sebesar 0,353%, sedangkan nilai penyerapan terendah terdapat pada variasi campuran 100% : 0% dengan nilai penyerapan sebesar 0,260%. Hasil pengujian natrium sulfat dan sifat tampak menunjukkan sampel dalam kondisi baik dan tidak mengalami retak. Berdasarkan hasil tersebut paving block dengan bahan LDPE ini diklasifikasikan sebagai mutu C yang dapat digunakan untuk pejalan kaki.
PEMANFAATAN LIMBAH PP (POLY PROPYLENE) DAN GERUSAN BATU BATA DALAM PEMBUATAN PAVING BLOCK Wahyu Seno Aji; Anis Rakhmawati; Yudhi Arnandha
Jurnal Rekayasa Infrastruktur Sipil Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.157 KB) | DOI: 10.31002/.v1i1.2231

Abstract

Paving block digunakan untuk perkerasan jalan seperti trotoar, parkiran, komplek perumahan, dan taman. Limbah sampah plastik memiliki dampak negatif bagi lingkungan dan tidak dapat terurai. Limbah plastik PP (Poly Propylene) dipilih sebagai bahan utama pembuatan paving block dengan menggunakan campuran gerusan batu bata, dengan komposisi 50%:50%, 60%:40%, 70%:30%, 80%:20%, 90%:10%, 100%:0%. Pengujian dilaksanakan di Laboratorium Universitas Tidar, meliputi pengujian kuat tekan, daya serap, ketahanan aus dan ketahanan terhadap natrium sulfat. Kuat tekan rata-rata tertinggi yang didapat dari paving block PP (Poly Propylene) pada campuran benda uji Y dengan nilai kuat tekan rata-rata 23,112 MPa. Nilai daya serap tertinggi pada benda uji W dengan nilai daya serap rata-rata 0,23964 %. Nilai Tingkat keausan tertinggi paving block terdapat pada variasi campuran benda uji W yakni sebesar 0,06324 mm/menit. Sedangkan untuk hasil pengujian ketahanan terhadap natrium sulfat paving block PP (Poly Propylene) ini di anggap baik karena tidak terjadi retakan dan kerusakan pada fisik paving block.