Brikolase : Jurnal Kajian Teori, Praktik dan Wacana Seni Budaya Rupa
Vol 11, No 2 (2019)

KAJIAN BENTUK DAN MAKNA KERIS CANTHANG BALUNG DALAM UPACARA GREBEG MULUD DI KERATON KASUNANAN SURAKARTA

Jauhari Jauhari (Sekolah Vokasi, Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS))



Article Info

Publish Date
27 Feb 2020

Abstract

ABSTRACTThis research discussed the form and meaning of the Canthang Balung kris in the Grebeg Mulud ceremony at the Kasunanan Palace in Surakarta. The method of this research was a descriptive qualitative research. The datum were obtainned through interviews with primary informants from the Surakarta Palace, written sources in the form of reference books, photos, and videos. In order to obtain the expected data, researcher used data collection techniques through observation, in-depth interviews, library research and documentation. The process of data analysis was completed into several steps, those are data collection, data analysis, data display and conclusions. From the results of the study it was concluded that the existence of the Canthang Balung kris was not only used to be a prerequisite instrument in the Grebeg Mulud ceremony at the Kasunanan Palace in Surakarta but also as  a cultural product in which had full of symbolic meaning and a mystical, sacred, and beautiful values derived from traditional roots based on Javanese religion, cosmology and mythology. Canthang Balung kris contained the teachings / philosopy of ethics and beauty in the form of visual appearance and life symbols which can lead humans to perfection and the real identity. The form on the Canthang Balung kris became a media for the expression of religious and aesthetics. It was to communicate noble teachings so that they could be understood and grasped by their supporting communities. The symbolic meaning can be interpreted as follows: safety, peace, harmony and fertility. Keywords: Kris, Canthang Balung, shape and meaningABSTRAKPenelitian ini membahas tentang bentuk dan makna keris Canthang Balung dalam upacara Grebeg Mulud di Keraton Kasunanan Surakarta. Metode penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Data-data diperoleh melalui wawancara dengan narasumber primer dari Keraton Surakarta, sumber tertulis berupa buku referensi, foto dan video. Untuk memperoleh data yang diinginkan, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara mendalam, studi pustaka dan pendokumentasian. Proses analisis data melalui beberapa tahapan, yaitu pengumpulan data, analisis data, sajian data serta kesimpulan. Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa keberadaan keris Canthang Balung selain sebagai kelengkapan dalam upacara Grebeg Mulud di Keraton Kasunanan Surakarta juga merupakan produk budaya yang di dalamnya sarat dengan makna simbolis serta memiliki muatan nilai yang bersifat mistis atau sakral, spiritual dan indah bersumber dari akar tradisi yang berpijak pada religi, kosmologi dan mitologi Jawa. Dalam keris Canthang Balung juga termuat ajaran etika dan keindahan berupa penampilan visual dan simbol pandangan hidup yang dapat menuntun manusia menuju kesempurnaan dan jati diri yang sejati. Bentuk pada keris Canthang Balung menjadi wadah pengungkapan ekspresi yang bersifat religius dan estetis, yakni sebagai sarana untuk mengkomunikasikan ajaran-ajaran luhur sehingga dapat dipahami dan ditangkap maksudnya oleh masyarakat pendukungnya. Makna simbolis tersebut dapat ditafsirkan antara lain sebagai berikut: keselamatan, ketentraman, keharmonisan, dan kesuburan. Kata Kunci: Keris, Canthang Balung, bentuk dan makna

Copyrights © 2020






Journal Info

Abbrev

brikolase

Publisher

Subject

Arts Humanities

Description

The main focus of this journal is to promote global discussion forums and interdisciplinary exchanges among academics, practitioners and researchers of visual arts and visual culture. Series will encourage practice and research innovation that focuses on visual arts and visual culture, contributing ...