cover
Contact Name
Muhadi
Contact Email
Muhadi
Phone
-
Journal Mail Official
jurnal@stikes-yrsds.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Manajemen Kesehatan Yayasan RS.Dr. Soetomo
ISSN : 24770147     EISSN : 2581219X     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Manajemen Kesehatan Yayasan RS.Dr.Soetomo diterbitkan oleh Bidang Penelitian dan Pengabdian Masyarakat STIKES Yayasan RS.Dr.Soetomo Surabaya, sejak tahun 2015. Fokusnya adalah pada pengembangan Studi Manajemen Kesehatan yang dilakukan melalui riset perpustakaan, atau penelitian lapangan. Publikasi jurnal akademik ini dimaksudkan untuk memperkaya ilmu-ilmu Manajemen Kesehatan yang telah berkembang saat ini.
Arjuna Subject : -
Articles 195 Documents
Hubungan Antara Paparan Asap Rokok Dengan Kejadian Prehipertensi Relationship Between Secondhand Smoke And Prehypertension Miftahul Janah; Santi Martini
Jurnal Manajemen Kesehatan Yayasan RS.Dr. Soetomo Vol 3, No 2 (2017): JMK Yayasan RS.Dr.Soetomo, Oktober 2017
Publisher : STIKES Yayasan RS.Dr.Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (148.701 KB) | DOI: 10.29241/jmk.v3i1.75

Abstract

ABSTRAKPaparan asap rokok yang diterima oleh perokok pasif dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah. Prehipertensi adalah klasifikasi tekanan darah baru yang direkomendasikan oleh JNC VII. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antara paparan asap rokok dengan kejadian prehipertensi. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini sebanyak31 siswa di SMK Negeri 10 Surabaya yang dipilih dari populasi dengan simple random sampling. Pengujian statistik dengan menggunakan epi info untuk melihat hubungan dan besar risiko. Hasil penelitian menunjukkan dari 31 responden, sebanyak 28 responden terpapar asap rokok. Pengujian hubungan dengan tabel 2x2 antara paparan asap rokok dengan kejadian prehipertensi menunjukkan tidak ada hubungan (p=0,60;OR=0,67). Kesimpulanyang dapat ditarik adalah tidak terdapat hubungan yang bermakna antara paparan asap rokok dengan kejadian prehipertensi.
Faktor Penyebab Kejadian Stagnant Dan Stockout Di Instalasi Farmasi Upt Rumah Sakit Mata Masyarakat Jawa Timur Imas Sayyidati Hadidah; Thinni Nurul Rochmah
Jurnal Manajemen Kesehatan Yayasan RS.Dr. Soetomo Vol 2, No 2 (2016): JMK Yayasan RS.Dr. Soetomo Oktober 2016
Publisher : STIKES Yayasan RS.Dr.Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.799 KB) | DOI: 10.29241/jmk.v2i2.56

Abstract

ABSTRAKLogistik obat termasuk salah satu aspek penting dalam bidang kesehatan. Pembelanjaan untuk penyediaan obat membutuhkan hampir 40% dari total anggaran operasional rumah sakit. Oleh karena itu obat harus dikelola secara efektif dan efisien. Ketidak efisienan dalam melakukan manajemen logistik memberikan dampak negatif terhadap rumah sakit baik dari segi medis maupun non medis. Pengelolaan obat di Instalasi Farmasi UPT Rumah Sakit Mata Masyarakat Jawa Timur masih belum bejalan dengan baik dibuktikan dengan angka kejadian obat stagnant yang cukup tinggi yaitu sebesar 39% dan 29% untuk kejadian stockout. Tujuan dari penelitian ini adalah menghitung kerugian akibat kejadian obat stagnant dan stockout serta melakukan analisis faktor penyebab terjadinya obat stagnant dan stockout di Instalasi Farmasi UPT Rumah Sakit Mata Masyarakat Jawa Timur tahun 2015. Penelitian ini termasuk deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan metode observasional yang dilakukan secara cross sectional dan melakukan perhitungan kerugian akibat kejadian obat stagnant dan stockout di Instalasi Farmasi UPT Rumah Sakit Mata Masyarakat Jawa Timur tahun 2015. Hasil penelitian ini untuk penyebab kejadian obat stagnant dan stockout di Instalasi Farmasi UPT RSMM Jawa Timur pengadaan obat tidak efektif sebagai akibat dari perencanan yang belum tepat, pendistribusian obat yang kurang efektif, serta kesalahan pada kegiatan pencatatan dan pelaporan. Kesimpulan yang didapatkan dari penelitian ini adalah masih belum terlaksnannya sistem manajemen logistik dengan benar sehingga menyebabkan kerugian yang cukup besar akibat adanya kejadian obat stagnant dan stockout di Instalasi Farmasi UPT RSMM Jawa Timur. Saran yang dapat diberikan yaitu dengan menerapkan metode yang sesuai pada setiap proses manajemen logistik serta mengembangkan sistem informasi yang tepat untuk mengontrol persediaan obat.
Analisis Kebutuhan Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Sri Nawangwulan
Jurnal Manajemen Kesehatan Yayasan RS.Dr. Soetomo Vol 4, No 1 (2018): JMK Yayasan RS.Dr.Soetomo April 2018
Publisher : STIKES Yayasan RS.Dr.Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (156.797 KB) | DOI: 10.29241/jmk.v4i1.98

Abstract

ABSTRAK Keputusan pelatihan bagi pegawai belum didukung data yang memadai danakurat dan belum ada Program Pengembangan di STIKES Yayasan Rumah Sakit Dr. Soetomo. Tujuan penelitian menganalisis Kebutuhan Pelatihan dan Pengembangan bagi tenaga dosen, tenaga kependidikan dan tenaga pengelola di STIKES Yayasan Rumah Sakit Dr. Soetomo. Metode penelitian deskriptif, menggambarkan analisis kebutuhan pelatihan dan pengembangan bagi SDM di Prodi S-1 Administrasi RS dan D-3 Rekam Medik dan Informasi Kesehatan (RMIK), yang terdiri dari dosen tetap, tenaga pengelola/struktural, tenaga kependidikan dengan Rancangan Penelitian crosssectional karena semua variabel diukur pada waktu yang bersamaan. Hasilnya semua tenaga dosen membutuhkan pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dosen, sedangkan untuk pengembangan, terdapat 86,7% dosen membutuhkan pengembangan yaitu melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi sesuai keilmuan yang dimiliki. 93,3% pengelola merasa perlu pelatihan untuk meningkatkan kemampuan dan kinerja. Sedangkan pengembangan, 86,7% tidak membutuhkan karena beranggapan bahwa upaya peningkatan kinerja sebagai tenaga pengelola tidak perlu, namun hanya perlu ditingkatkan melalui keikutsertaan dalam pelatihan. Sejumlah 80% staf tenaga kependidikan memerlukan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan dan kinerjamereka, juga semua tenaga kependidikan merasa membutuhkan pengembangan untuk menunjang pekerjaan mereka. Kata Kunci : Sumberdaya Manusia, Pelatihan, Pengembangan Diri.
Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Pengumpulan Sasaran Kerja Pegawai Administrasi Kesehatan Bagian Kepegawaian Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Siti Mai Syaroh
Jurnal Manajemen Kesehatan Yayasan RS.Dr. Soetomo Vol 3, No 1 (2017): JMK Yayasan RS.Dr.Soetomo April 2017
Publisher : STIKES Yayasan RS.Dr.Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (263.106 KB) | DOI: 10.29241/jmk.v3i1.89

Abstract

ABSTRAK Awal tahun 2014 sistem penilaian prestasi kinerja pegawai di RSUD Dr. Soetomo dirubah sesuai dengan perintah Peraturan Undang-Undangan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Negeri Sipil pada pasal 75 dijelaskan bahwa penilaian prestasi kinerja didasarkan pada sistem prestasi dan sistem karier, hal ini menyebabkan persentase keterlambatan pengumpulan sasaran kerja pegawai mengalami peningkatan. Penelitian ini bertujuan untuk Menganalisis faktor penyebab keterlambatan pengumpulan sasaran kerja pegawai administrasi kesehatan bagian kepegawaian di RSUD Dr. Soetomo. Penelitian ini bersifat penelitian deskriptif (deskriptive research). Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik non probability sampling yaitu sebanyak 31 pegawai administrasi kesehatan di bagian kepegawaian dan jumlah responden yang didapatkan pada penelitian ini sebanyak 25 pegawai administrasi kesehatan. Hasil penelitian ditemukan dari indikator penelitian yaitu faktor yang mempengaruhi kepatuhan seseorang (individu) diantaranya pengetahuan, sikap, tindakan dan motivasi pegawai administrasi kesehatan di bagian kepegawaian perlu diperbaiki, karena ada ketidak seimbangan yang akhirnya menyebabkan keterlambatan dalam pengumpulan sasaran kerja pegawai administrasi kesehatan di bagian kepegawaian. RSUD Dr. Soetomo khususnya pada bagian kepegawaian disarankan menyelenggarakan sosialisasi terkait dengan isi dari Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 1 Tahun 2013 Tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 Tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil guna menambah pengetahuan tenaga administrasi kesahatan di bagian kepegawaian tentang batas waktu pengumpulan sasaran kerja pegawai dan memperlancar proses penyusunan sasaran kerja pegawai dan diharapkan adanya ketegasan pimpinan dalam memberikan penghargaan (reward) dan hukuman (punisment) sesuai dengan standar prosedur operasional penilaian prestasi kerja pegawai yang berlaku terkait ketepatan waktu pengumpulan sasaran kerja prgawai. Selain itu, diharapkan pula keterlibatan pimpinan atas kesulitan yang dialami bawahannya.
Analisa Pengaruh Faktor Usia, Status Pernikahan Dan Riwayat Keluarga Terhadap Pasien Kanker Payudara Di Rumah Sakit Onkologi Surabaya Eka Wilda Faida
Jurnal Manajemen Kesehatan Yayasan RS.Dr. Soetomo Vol 2, No 1 (2016): JMK Yayasan RS.Dr. Soetomo April 2016
Publisher : STIKES Yayasan RS.Dr.Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.102 KB) | DOI: 10.29241/jmk.v2i1.46

Abstract

ABSTRAKKanker adalah suatu penyakit neoplasma ganas yang mempunyai spekturm yang sangat luas dan komplek. Setiap 11 menit ada 1 orang penduduk dunia yang meninggal karena kanker, setiap 3 menit ada satu pasien kanker baru. Penyakit kanker serviks dan payudara merupakan penyakit kanker dengan prevalensi tertinggi di Indonesia pada tahun 2013, yaitu kanker serviks sebesar 0,8% dan kanker payudara sebesar 0,5%. Berdasarkan estimasi jumlah penderita kanker serviks terbanyak terdapat pada Provinsi Jawa Timur yaitu 21,313. Menurut American Cancer Society terdapat beberapa faktor yang berkaitan dengan dengan kanker serviks yaitu usia, penggunaan alat kontrasepsi dan riwayat keluarga. Mengingat estimasi jumlah terbanyak penyakit kanker serviks terdapat pada Provinsi Jawa Timur dan RS Onkologi Surabaya yaitu RS khusus pasien kanker. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa pengaruh faktor usia, penggunaan alat kontrasepsi dan riwayat keluarga terhadap pasien kanker serviks di RS Onkologi Surabaya. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakan studi retrospektif. Variabel yang digunakan pada penelitian ini yaitu variabel usia, penggunaan alat kontrasepsi, riwayat keluarga dan stadium kanker serviks pasien. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan pasien kanker serviks paling banyak pada usia > 50 tahun dengan jumlah 34 orang (77,3%), sedangkan berdasarkan penggunaan alat kontrasepsi, pasien kanker serviks paling banyak terjadi pada pasien dengan status tidak menggunakan alat kontrasepsi dengan jumlah 29 orang (65,9%) dan berdasarkan riwayat keluarga pasien diketahui bahwa pasien kanker serviks lebih banyak tidak memiliki riwayat keluarga kanker dengan jumlah 36 orang (81,8%). Berdasarkan hasil perhitungan statistik, faktor usia, penggunaan alat kontrasepsi dan riwayat keluarga berpengaruh signifikan terhadap perkembangan stadium penyakit kanker serviks. Berdasarkan kesimpulan diatas peneliti berharap pihak RS Onkologi Surabaya bersosialisasi kepada keluarga pasien untuk melakukan deteksi dini penyakit kanker serviks, terlebih kepada keluarga pasien yang berusia > 30 tahun tanpa melihat status penggunaan alat kontrasepsi dan riwayat keluarganya.
Evaluasi Penerapan Globally Harmonized System (GHS) Sebagai Pengendalian Bahan Kimia Di PT. Pupuk Kalimantan Timur Pamela Dewi Widuri
Jurnal Manajemen Kesehatan Yayasan RS.Dr. Soetomo Vol 3, No 2 (2017): JMK Yayasan RS.Dr.Soetomo, Oktober 2017
Publisher : STIKES Yayasan RS.Dr.Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (167.294 KB) | DOI: 10.29241/jmk.v3i1.80

Abstract

ABSTRAKSalah satu industri yang memiliki efek bahaya tinggi adalah industri kimia, baik yang ditimbulkan dari bahaya bahan kimia maupun dalam proses produksi. Penggunaan berbagai macam bahan kimia dalam jumlah besar maupun kecil apabila tidak memperhatikan aspek keselamatan dan kesehatan kerja maka yang dapat terjadi adalah dampak buruk yang mengakibatkan kecelakaan, baikterhadap manusia, kerusakan bahan, lingkungan sekitar, ataupun terganggunya proses produksi didalam kelangsungan operasional perusahaan. Maka dari itu setiap pabrik harus memiliki pengendalian dan melakukan pencegahan kecelakaan dengan tepat. Globally Harmonized System merupakan salah satu pengendalian bahan kimia untuk standarisasi kriteria dan mengharmonisasikansistem klasifikasi bahaya bahan kimia serta mengkomunikasikan informasi tersebut pada safety data sheet (SDS)/ lembar data keselamatan dan label bahan kimia (LDK) sesuai dengan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 87/M-IND/PER/9/2009. Penelitian ini bersifat observasional, dengan pendekatan cross sectional. Dengan populasi dan sampling seluruh total bahan kimia yang digunakan sebagai bahan baku dan disimpan di gudang bahan kimia PT. Pupuk Kalimantan Timur. Data dianalisis secara deskriptif menggunakan tabulasi dan frekuensi Hasil penelitian menunjukkan tingkat penerapan Globally Harmonized System di PT. Pupuk Kalimantan Timur dalam kategori “baik”.
Hubungan Motivasi Kerja Terhadap Kepatuhan Dalam Pengembalian Berkas Rekam Medis Di Seksi Rekam Medis Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Kanti Rakhmaningrum
Jurnal Manajemen Kesehatan Yayasan RS.Dr. Soetomo Vol 2, No 2 (2016): JMK Yayasan RS.Dr. Soetomo Oktober 2016
Publisher : STIKES Yayasan RS.Dr.Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (321.038 KB) | DOI: 10.29241/jmk.v2i2.61

Abstract

ABSTRAKPengembalian berkas rekam medis adalah sistem yang cukup penting di seksi rekam medis, karena pengembalian berkas rekam medis dimulai dari berkas tersebut berada diruang rawat sampai kembali ke seksi rekam medis sesuai dengan kebijakan batas waktu pengembalian yaitu 2x24 jam. Berdasarkan data evaluasi pada bulan Februari 2016 dapat dilihat adanya keterlambatan yaitu dari 3451 berkas rekam medis pasien Keluar Rumah Sakit (KRS) terdapat 859 atau sekitar 24,9% berkas rekam medis belum masuk pada seksi rekam medis. Penelitian dilakukan pada bulan Mei 2016 – Juli 2016. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Instrumen dalam penelitian ini berupa kuesioner tertutup yang ditujukan pada dokter, perawat/bidan dan petugas rekam medis di Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. Soetomo. Sampel dalam penelitian ini yaitu 81 orang responden yang terdiri dari dokter, perawat/bidan dan petugas rekam medis. Analisis data menggunakan teknik korelasi spearman dan crosstab dengan hasil analisis menunjukkan bahwa tidak ada hubungan tanggung jawab dengan kepatuhan (p=0,388), tidak ada hubungan beban kerja dengan kepatuhan (p=0,206), tidak ada hubungan penghargaan prestasi dengan kepatuhan (p=0,213), namun ada hubungan motivasi dari pimpinan terhadap kepatuhan (p=0,029) karena dari 4 faktor motivasi yang memiliki hubungan dengan kepatuhan hanyalah 1 faktor dan 3 faktor lainnya tidak memiliki hubungan maka pada penelitian ini motivasi tidak memiliki hubungan terhadap kepatuhan (p=0,250). Kesimpulan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa hubungan motivasi (meliputi: tanggung jawab, beban kerja, motivasi dari pimpinan dan penghargaan prestasi) terhadap kepatuhan pengembalian berkas rekam medis di seksi rekam medis RSUD Dr. Soetomo. Saran yang diberikan adalah lebih meningkatkan lagi tanggung jawab terhadap setiap pekerjaan, pemahaman pengetahuan tentang tupoksi yang akan berhubungan dengan beban kerja dan pemberian penghargaan berupa reward secara berkala kepada ruangan yang telah patuh dalam hal pengembalian berkas rekam medis dari ruang rawat inap ke seksi rekam medis RSUD Dr. Soetomo.
Upaya Peningkatan Kepuasan Pasien Di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Islam Surabaya Adiska Lina Arifiyanti
Jurnal Manajemen Kesehatan Yayasan RS.Dr. Soetomo Vol 3, No 1 (2017): JMK Yayasan RS.Dr.Soetomo April 2017
Publisher : STIKES Yayasan RS.Dr.Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (171.789 KB) | DOI: 10.29241/jmk.v3i1.94

Abstract

ABSTRAKPersepsi terhadap kepuasan yang dirasakan oleh setiap individu tentu tidak akan sama. Terlebih lagi kepuasan yang dirasakan dalam fungsi pelayanan pada rumah sakit yang diberikan kepada pasien.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien pada Rumah Sakit Islam Surabaya ditinjau dari faktor kehandalan, jaminan, bukti fisik, empati, dan daya tanggap di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Islam Surabaya. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian ini dilakukan selama 5 hari pada bulan Juni 2016 di Instalasi farmasi Rumah Sakit Islam Surabaya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Islam Surabaya dan sampel yang diambil sebanyak 50 responden dari para pasien di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Islam Surabaya dengan pendekatan accidental sampling.Pengumpulan data diambil dengan menggunakan metode kuesioner dengan menggunakan skala likert.Berdasarkan hasil penelitian diketahui persepsi pasien merasa puas tentang kehandalan sebesar (69,5%) untuk pasien yang merasa kurang puas sebesar (30,5%). Persepsi pasien puas tentang jaminan sebesar (73,5%) namun pasien kurang puas sebesar (26,5%). Persepsi pasien yang menyatakan puas akan bukti fisik sebesar (75,5%) dan pasien yang menyatakan kurang puas sebesar (24,5%). Persepsi pasien puas tentang empati sebesar (72%) untuk pasien kurang puas sebesar (28%). Persepsi pasien yang menyatakan puas akan daya tanggap sebesar (53%) sedangkan untuk persepsi pasien yang menyatakan kurang puas sebesar (47%). Hasil yang diperoleh dari pelitian ini, bahwa sebagian besar menyatakan puas dengan tebaran antara 69,50 % s/d 75,50 %, kecuali pada faktor daya tanggap dinyatakan cukup puas.Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa pelayanan yang diberikan di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Islam Surabaya kepada pasien dikategorikan baik. Saran dari penilitian ini adalah dilakukan pelatihan soft skillberupa pelatihan kepribadian secara periodik, dilakukan pelatihan kecepatan waktu pelayanan kefarmasian dengan model simulasi serta melakukan pendataan secara konkrit atas ketersediaan obat berdasarkan tingkat kebutuhan pasien.
Analisis Brand Equity Rumah Sakit PHC Surabaya Berdasarkan Analisis Brand Asset ® Valuator Titin Wahyuni
Jurnal Manajemen Kesehatan Yayasan RS.Dr. Soetomo Vol 2, No 1 (2016): JMK Yayasan RS.Dr. Soetomo April 2016
Publisher : STIKES Yayasan RS.Dr.Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (375.819 KB) | DOI: 10.29241/jmk.v2i1.51

Abstract

ABSTRAKBerdasarkan survei ekuitas merek dilakukan pada tahun 2011, hasilnya menunjukkan bahwa Adi Husada Undaan Wetan-(AH-UWH) terpilih sebagai salah satu rumah sakit terbaik di Surabaya, di samping Rumah Sakit PHC. Dengan demikian, dalam pemahaman yang lebih baik ekuitas merek RS PHC, ekuitas merek diukur dengan masuknya Rumah Sakit AH-UW. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki ekuitas merek PHCH. Penelitian dilakukan di Surabaya, Jawa Timur, Indonesia, khususnya di daerah-daerah yang sectional menyeberang antara PHCH dan AH-UWH. Unit analisis dalam penelitian ini adalah peserta yang tinggal di Kabupaten Sidotopo Wetan dan Kabupaten Kemayoran. penelitian kuantitatif ini berlangsung pada bulan Agustus-September 2013 dengan 57 peserta / sampling. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dan wawancara. Penelitian ini menggunakan Young dan BrandAsset® Penilai (BAV) Model Rubicam ini. Muda dan Rubicam ini BrandAsset® Penilai (BAV) adalah salah satu model penilaian merek yang paling dihormati yang telah digunakan oleh banyak perusahaan besar. BAV khusus ini dirancang untuk menjelaskan bagaimana merek tumbuh, penurunan, dan memulihkan dan memetakan posisi merek (s) di jaringan listrik. Temuan menunjukkan bahwa posisi PHCH di jaringan listrik terletak di kuadran kedua yang merupakan niche / belum direalisasi potensial. Ini berarti bahwa rumah sakit memiliki potensi untuk mengembangkan merek dan menargetkan konsumen khusus / spesifik. Rumah sakit ini juga memiliki kapasitas untuk berpindah dari kuadran ini ke kuadran kepemimpinan. Posisi AH-UWH adalah di kuadran kepemimpinan dalam jaringan listrik. Ini berarti bahwa rumah sakit telah memperoleh persepsi merek yang sangat baik dari para peserta. Selain itu, kekuatan merek dari dua rumah sakit dianggap memiliki posisi merek yang sehat. Ini didukung oleh nilai-nilai diferensiasi rumah sakit 'yang lebih tinggi dari nilai-nilai relevansinya. Ini berarti bahwa kedua rumah sakit telah memperoleh persepsi positif dari peserta tersebut. Merek bertubuh menandakan persepsi peserta dari kinerja merek saat ini. Dalam penelitian ini, perawakannya merek dari kedua rumah sakit menunjukkan bahwa mereka berada dalam posisi merek yang baik. Ini ditopang oleh nilai-nilai harga diri dan nilai-nilai pengetahuan. nilai-nilai harga diri dua rumah sakit yang lebih tinggi dari nilai-nilai pengetahuan mereka. Hasil ini diklasifikasikan sebagai pola yang sehat. Nilai-nilai pengetahuan, bagaimanapun, menunjukkan kebutuhan mereka untuk dukungan lebih lanjut. Dalam hal ini, upaya branding yang harus dialokasikan untuk menciptakan pengetahuan merek yang lebih solid untuk konsumen dan calon konsumen.
Hubungan Pendapatan Keluarga, Berat Lahir, Dan Panjang Lahir Dengan Kejadian Stunting Balita 24-59 Bulan Di Bangkalan Rizki Kurnia Illahi
Jurnal Manajemen Kesehatan Yayasan RS.Dr. Soetomo Vol 3, No 1 (2017): JMK Yayasan RS.Dr.Soetomo April 2017
Publisher : STIKES Yayasan RS.Dr.Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.186 KB) | DOI: 10.29241/jmk.v3i1.85

Abstract

ABSTRAKStunting masih menjadi permasalahan gizi di Indonesia. Prevalensi stunting balita tahun 2015 di Kabupaten Bangkalan paling tinggi di Jawa Timur. Banyak faktor yang menyebabkan kejadian stunting balita. Salah satu faktor yang mempengaruhi di antaranya karakteristik keluarga dan karakteristik balita. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan pendapatan keluarga, berat lahir, dan panjang lahir balita dengan kejadian stunting balita. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancang bangun cross sectional. Populasi sebanyak 73 balita. Besar sampel 62 balita yang dipilih dengan metode simple random sampling. Kriteria sampel yaitu: balita berasal dari keluarga penduduk tetap, tidak mengalami cacat fisik dan gangguan mental. Variabel penelitian adalah pendidikan ibu, status pekerjaan ibu, pendapatan keluarga, jumlah anggota keluarga, umur balita, berat lahir, panjang lahir, riwayat persalinan, dan data status gizi TB/U. Pengumpulan data dilakukan melalui pengukuran tinggi badan, dan wawancara dengan kuisioner. Analisis data menggunakan uji korelasi spearman (α=0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi stunting balita di Desa Ujung Piring Tahun 2016 sebesar 29%, sebagian besar responden memiliki pendapatan di bawah upah minimum Kabupaten Bangkalan, sebagian besar balita memiliki berat lahir normal, sebagian besar balita memiliki panjang lahir normal. Analisis uji statistik menunjukkan terdapat hubungan antara pendapatan keluarga, berat lahir balita, dan panjang lahir balita dengan kejadian stunting di Desa Ujung Piring, Bangkalan. Kesimpulan penelitian ini adalah faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting balita usia 25-59 bulan di Desa Ujung Piring, Bangkalan adalah pendapatan keluarga, berat lahir balita, dan panjang lahir balita. Disarankan agar dinas kesehatan bekerja sama lintas sektor untuk dapat meningkatkan pendapatan masyarakat Desa Ujung Piring melalui pengoptimalan sektor pertanian serta kelautan di desa tersebut. Serta untuk pihak dinas kesehatan dan puskesmas agar dapat mengevaluasi serta meningkatkan program asupan gizi 1000 HPK sejak konsepsi, saat hamil dan usia 2 tahun pertama balita untuk dapat menurunkan prevalensi stunting.

Page 5 of 20 | Total Record : 195